Laman

Sabtu, 22 Oktober 2011

Rumah Tua

Ada seorang wanita yang menghuni rumah kosong di ujung desa; itu sudah menjadi rahasia umum. Jali sudah diperingatkan oleh ibunya agar menjauh dari sana.

“Kenapa?” tanyanya suatu kali.

Ibunya lebih suka mengelak daripada bercerita, “Di situ bukan tempat yang baik.” hanya itu yang dikatakannya.

Desa itu berbatasan langsung dengan laut, dengan sisi utara berakhir di ujung bukit, di bawah sebuah pohon beringin tua. Terdapat pagar kayu setinggi dada orang dewasa untuk memisahkan desa dengan rumah kosong itu. Sebagai anak yang penurut, Jali tidak pernah berusaha untuk menyelinap keluar. Dia cuma memandangi saja dari celah-celah pagar, mengagumi dari jauh bangunan tua yang sudah nyaris ambruk itu.

“Apa yang kau lihat?” sapa suara merdu di belakangnya.

Jali menoleh. Irana Lestari, istri pak RT, berdiri tak jauh darinya. Wanita itu tampak cantik dengan kaos putih dan rok pendek bermotif bunga yang dikenakannya.

“Cuma melihat rumah itu, cantik ya, mbak?” jawabnya polos.

“Tempat itu angker.” Irana menepis debu yang menempel di kaosnya yang tipis. “Kau tahu?”

“Tidak juga.” Jali menggeleng.

Wanita itu berjalan mendekat dan berdiri disebelah Jali, aroma tubuhnya yang wangi langsung membuat bocah kecil itu mabuk.

“Menurut cerita, rumah itu dikutuk. Hanya penjahat dan orang-orang putus asa yang tinggal disana.”

“Jadi wanita yang tinggal disitu adalah seorang penjahat?”

Gairah Wanita Metro TV 2: Githa Nafeeza

Githa Nafeeza
Dua hari setelah acara di villa Mr. Robert, dia menelepon aku dan Mr. Robert sangat senang dengan pelayanan yang baik dari Sumi Yang, yang juga adalah majikanku. Tetapi yang jadi aku pusing dua minggu ke depan dia ingin melakukan hal sama, kali ini Mr. Robert ingin dua orang sekaligus. Sambil menunggu Sumi yang sedang siaran akupun iseng jalan-jalan di studio Metro TV, di sebuah studio aku melihat Githa Nafeeza sedang memandu acara Public Corner dan mewawancarai dua orang tokoh masyarakat.

“emmhhh…nih cewek kayanya pas banget kalau kujadikan budak seks seperti Non Sumi”, pikirku saat itu.

Saat break shooting aku meminta kepada Sumi untuk mengambil barang pribadi Githa. Entah itu berupa lipstik, bedak tapi yang paling ampuh adalah celana dalam yang sudah dikenakan oleh Mbak Githa. Ternyata tidak terlalu sulit buat Sumi mendapatkan celana dalam rekan kerjanya itu. Ketika sedang break Githa, sesuai yang kuharapkan, mengganti CD-nya karena merasa kegerahan di sekitar selangkangan. Sumi yang terakhir berada di ruang ganti dapat mengambil CD Githa dari tumpukan barang-barang pribadi miliknya dan memasukan barang itu ke dalam tas miliknya. Tugas Sumi hari itu hanya sampai jam lima sore, bersamaan dengan berakhirnya jam kerja sebagian besar kru dan karyawan, termasuk Githa, setelahnya ia pun memintaku mengantarnya pulang

Pak Sati, Suami Sementaraku

NB: Cerita ini adalah sekuel dari Love, Friendship and Lust

Alia

Kini Alia telah kembali ke kotanya dan Domipun telah bertugas seperti biasa. Komunikasi keduanya hanya terjalin beberapa hari setelah mereka berpisah dan yang terjadi kini keduanya sibuk oleh rutinitas masing masing. Berbulan bulan kemudian Alia sudah melupakan Domi, begitu juga laki laki perkasa tanah Papua itu. Rutinitas dijalani Alia dengan rasa penuh pengabdian sebagai abdi negara. Setelah capai menjalani rutinitas kerja seharian Alia dan teman teman sekantornya mengisi waktu senggang sebelum pulang dengan jalan jalan ke sebuah Mall di kotanya. Selama di mall Alia dan teman temannya menghabiskan waktu dengan berbelanja keperluan pribadinya.Tanpa sengaja Alia bertemu David yang saat itu juga belanja keperluan pribadinya.Dengan sikap sama gugup David menyapa Alia.
“Hai…Lia…?lagi belanja apa?” sapa David sedikit gugup.
Disapa demikian Alia kaget dan untuk menutupi kegugupannya dijawab sekenanya,

Gairah Liar di Tengah Pendakian

Asep

Namaku Asep, umurku 30 tahun. Saya belum menikah alias masih lajang. Pendidikanku hanya tamat SMP negeri di desaku di kawasan Puncak, Bogor. Itu pun sudah 2 kali tidak naik kelas. Saya tidak mempunyai pekerjaan yang tetap, pernah jadi satpam di sebuah villa, tetapi sudah berhenti, karena pekerjaannya yang tidak jelas. Pekerjaan sebagai satpam, menurut saya tidak ada tantangannya, setiap hari hanya jaga terus. Dan gajinya juga tidak seberapa, hanya Rp 250.000,00. Setelah tidak lagi menjadi satpam, saya bekerja serabutan. Pernah ikut bapak menjual sayur di pasar Cipanas, tetapi tidak saya teruskan. Pernah jadi kuli borongan bangunan, tetapi karena sepi, saya dikeluarkan. Pernah jadi supir angkot sebentar lalu dikeluarkan, karena sering ditilang polisi. Tetapi pekerjaan yang kini saya jalani sesuai dengan hobby saya. Saya senang sekali naik gunung. Waktu masih SMP, seminggu sekali saya bersama teman-teman mendaki gunung Puteri. Saya sudah hafal sekali akan jalan di daerah itu. Saya mengerti persis mana jalan pintas menuju puncak gunung itu dan mana jalan berkeloknya. Tempat air terjun pun saya mengerti, ada yang letaknya begitu sepi dan menarik, atau yang agak ramai di datangi pengunjung. Akhirnya, saya bekerja menjadi pemandu di gunung Puteri. Para tamu menggunakan jasa saya untuk menemani mereka mendaki gunung, karena mereka mendengar cerita dari rekan mereka yang pernah ke puncak gunung Puteri dengan saya. Dalam sebulan, saya bisa 4 atau 5 kali mendapat tamu yang minta di antar ke puncak gunung itu. Setelah, saya mengantar mereka ke tempat menarik di sekitar gunung itu, mereka selalu memberi upah yang lumayan, apalagi kalau tamunya orang asing atau bule, minimal 100 dollar saya dapatkan dari mereka untuk sekali pendakian. Saya memang tidak pernah memberi tarif, karena di lain pihak, saya juga menikmati perjalanan ini dan saya pun bisa menyalurkan hobby saya. Biasanya kami mulai start sekitar pukul 01.00 dini hari, sampai di puncaknya sekitar pukul 5 pagi. Di sana kami bisa berhenti dan duduk-duduk untuk menikmati sunrise yang indah. Bermacam ragam tamu yang pernah saya antar, untuk mendaki gunung itu, ada murid-murid SMA, mahasiswa/i, bahkan tamu asing pun sering pula saya antar ke puncak. Biasanya setelah menikmati sunrise, saya mengajak mereka ke air terjun untuk menikmati dinginnya air itu. Lama perjalanan ke air terjun dari tempat kami menikmati sunrise sekitar 1 jam. Memang agak jauh, tetapi amat menyenangkan. Karena suasana dan udara seperti ini tidak bisa mereka alami di kota besar.

Ketika Istriku Menjadi Budak Seks Bosku 3

Bagian I: Pendahuluan

Audrey

Kehidupan aku dan Audrey istriku sudah banyak berubah semenjak Audrey menjadi budak seks bossku sendiri. Aku masih bekerja di perusahaan Wen, namun posisiku telah diangkat menjadi orang nomor dua di perusahaan itu menggantikan pejabat perusahaan sebelumnya yang sudah memasuki usia pensiun dan kembali ke Cina. Dengan posisiku yang baru, aku mendapatkan kenaikan gaji yang cukup signifikan belum lagi ditambah tunjangan-tunjangan yang melimpah. Seluruh kebutuhan rumah, termasuk gaji pembantu, gaji supir, biaya telepon dan juga biaya listrik sekarang ditanggung oleh perusahaan. Perusahaan juga menyediakan sebuah mobil Alphard sebagai mobil dinasku meskipun aku sudah mempunyai mobil sendiri. Amir dan Sudin sudah kupecat segera setelah kejadian di rumah beberapa waktu lalu dimana mereka telah menyetubuhi Audrey, sedangkan Bi Minah dan Mar telah pergi tanpa pamit meninggalkan rumah, mungkin karena tidak tahan dengan segala kebejatan yang terjadi di rumahku tersebut. Sedangkan Audrey istriku nampaknya sudah pasrah menerima statusnya sebagai budak seks Wen. Setelah kejadian di rumah beberapa waktu lalu, Wen tidak pernah datang lagi ke rumah. Apabila Audrey dibutuhkan oleh Wen, biasanya Kisno datang menjemput Audrey ke rumah, sedangkan aku tidak pernah ikut. Aku dan Audrey tidak pernah membicarakan apa yang dia lakukan bersama Wen diluar rumah, namun dugaanku adalah Wen pasti menyetubuhi Audrey dan menjadikan Audrey sarana pelampiasan nafsunya karena setiap pulang kembali ke rumah, Audrey selalu dalam keadaan yang sangat lelah dan biasanya langsung tertidur dalam waktu yang lama. Karena tidak pernah ikut dan tidak pernah membicarakannya dengan Audrey, aku tidak tahu secara persis apa yang dilakukan Wen terhadap Audrey, kecuali ketika beberapa lalu Wen tiba-tiba memanggilku ke ruangan kerjanya hanya untuk menunjukan kepadaku bahwa dia telah benar-benar menguasai istriku.

Jumat, 21 Oktober 2011

Pengganggu Dalam Bulan Madu

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Kontrakan Birahi 2


Liani
 “KEPLAK...KEPLAK……KEPLAK” hembusan angin pagi menggoda helai pakaian basah yang terjemur rapi di halaman belakang rumahku. Semerbak aroma bunga dari pewangi pakaian beterbangan terbawa angin keseluruh penjuru ruang.

“PLUK…PLUK…PLUK” suara lembut tetesan air yang jatuh dari ujung mulut keran ke dalam bak mandi.

“TENG…TENG…TENG” dentang jam terdengar nyaring sebanyak sepuluh kali.

Hari ini, langit terlihat jauh lebih bening daripada biasanya, membuat matahari bersinar dengan teriknya. Beberapa awan kecil dengan malu-malu melayang lucu, ditemani layang-layang yang berjoget riang.

Seks Cewek Pengantin: Pengantin Villa Roubert van der Aarkman 3 (Final)

Cerenia

Cerenia lalu membungkukkan tubuhnya sehingga posisinya semakin menungging, ia lalu melebarkan pahanya dihadapan Roubert dan menekukkan lututnya, menurunkan pinggulnya sedikit untuk menyesuaikan posisi lubang pantatnya dengan penis Roubert. Kini posisi lubang pantat Cerenia berada tepat dihadapan Roubert, tersaji indah siap untuk dipetik keperawanannya.

“Roubert... ayo, berikan penismu untukku. Aku siap...” ujar Cerenia.

Roubert tampak amat senang, ia lalu mengarahkan tangannya ke selangkangan Cerenia perlahan-lahan.

“Mmmh...” Cerenia mendesah pelan saat selangkangannya kembali disentuh oleh Roubert.

Cerenia melepas pegangannya pada salah satu rantai itu dan mulai mencolek-colek vaginanya yang masih basah oleh cairan cintanya sendiri. Cerenia lalu melepas tangannya yang lain dan menggunakan kedua tangannya untuk menguakkan bongkahan pantatnya itu. Roubert bisa melihat lubang pantat mungil milik Cerenia, sementara Cerenia menggunakan jari tangannya yang masih basah itu untuk membalurkan cairan cintanya di lubang pantatnya itu dan menggosoknya pelan disekitar lubang pantatnya itu. Roubert tentu tidak mampu menahan godaan saat melihat wanita cantik seperti Cerenia sedang membalurkan cairan cintanya di lubang pantatnya sendiri. Roubert lalu mengacungkan penisnya yang menegang itu dan sedikit menyandarkan tubuhnya di tubuh Cerenia. Akibatnya, tubuh Cerenia kembali tertekan maju menggencet tubuh Ryan sekali lagi. Roubert lalu memposisikan penisnya pada celah pantat Cerenia, tepat didepan lubang pantat pengantinnya itu. Roubert ikut mencengkeram pinggul Cerenia dan menariknya kearah tubuhnya. Cerenia kembali mengatur nafasnya sejenak saat ia merasakan lubang pantatnya membuka perlahan seiring masuknya penis Roubert kedalam pantatnya itu. Roubert yang merasakan lubang pantat Cerenia yang telah membuka segera mendorong pinggangnya dengan cepat.

Gairah Wanita Metro TV: Sumi Yang

Sumi Yang

Kenalkan namaku adalah Suparno, jabatanku sekarang adalah supir…, hehehe.. kalo supir bukan jabatan kali ya…, ya sekarang telah dua tahun menjadi supir pribadi dari Sumi Yang, seorang penyiar berita Metro TV yang biasa membawakan berita dalam Bahasa Mandarin. Sebenarnya waktu di kampung dulu aku adalah seorang dukun. Tapi karena kampungku terkena musibah banjir bandang maka aku pun mencari nafkah lain. Malam itu selepas acara meeting Metro Xin Wen untuk keesokan harinya, aku mengantar Sumi pulang ke apartemennya. Sumi terlihat lelah tapi tetap tampak cantik dalam make up tipis dan balutan blazernya. Ya, Sumi memang tampak sekali keanggunannya, apalagi di usianya yang baru 26 tahun (10 Januari 1984).

“Emmhh cape banget nih mang…!!, kita sekarang langsung pulang saja ya.. sudah ingin istirahat nih, besok pagi udah harus mulai lagi” sahut Sumi kepadaku.

“Baik non…”, sahutku sambil melihat ke belakang lewat spion. “Cantik sekali Non Sumi, coba dia mau jadi istriku…”, kataku dalam hati.

Memang aku sangat menyukai Sumi, karena bukan hanya cantik dan pintar, dia juga selalu ramah dan murah senyum walau terhadap orang-orang kecil seperti saya ini

“Emmhh, kayanya malam ini, malam yang tepat untuk menggunakan gendamku untuk memiliki Sumi”. Kataku dalam hati lagi.

Pengalaman Pertama Dengan Negro

Dewi

Jam menunjukkan pukul 18.30, Dewi yang tadi siang sudah terpenuhi hasrat birahinya sedang asyik menonton TV dan sedang menunggu kedatangan suaminya, hatinya membathin kalau tahu suaminya pulang lambat seperti ini, kupuaskan dulu memekku dengan penis si Pono. Yono supirnya sudah ia suruh pulang dari tadi sore, sementara para pembantunya setelah menyiapkan makan malam, merekapun kembali ke ruangan mereka untuk beristirahat, tak lama kemudian Hendropun pulang, tapi ia tidak pulang sendiri, ia ditemani oleh seorang temannya. Teman yang dibawa oleh Hendro adalah seorang Afro-America, orangnya tidak terlalu hitam, wajahnyanya manis dengan bibir yang tidak tebal, dan hidung yang mancung, tidak lebar, namanya Dave, seperti yang dikatakannya saat berjabatan tangan dengan Dewi. Dave memuji kecantikan Dewi, membuat Dewi tersipu, Hendro merasa tersanjung dengan pujian temannya terhadap istrinya itu, Dave sendiri lancar dalam berbahasa Indonesia, karena di Amerika ia belajar bahasa Indonesia, kedatangannya ke Indonesia saat ini adalah untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan Hendro. Tujuan Hendro membawa Dave pulang adalah menawarkan Dave untuk tinggal bersama mereka selama keberadaan mereka di Jakarta, tadinya Dave menolak dengan sangat, ia lebih tinggal di hotel dan tidak merepotkan siapapun, tapi Hendro memaksanya dengan alas an bahwa tidak ada yang direpotkan, dan Hendro menjelaskan bahwa ia hanya tinggal berdua dengan istrinya, dengan berat hati akhirnya Dave terpaksa menerima tawaran tersebut. Sebetulnya maksud Hendro adalah untuk lebih memudahkan jalannya dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan Dave, sehingga dengan tinggal dirumahnya Dave akan merasa berhutang budi kepadanya.

Pono, Gilirannya Mendapatkan Keberuntungan

Dewi

Hari ini Hendro kembali menjejakkan kakinya di Jakarta, dari airport ia langsung menuju ke kantornya, dalam perjalanan menuju ke kantornya ia menelepon istrinya memberitahukan bahwa ia sudah berada diJakarta dan sedang dalam perjalanan menuju ke kantornya, ia menjelaskan kepada istrinya bahwa kepulangannya memang mendadak karena ada pertemuan dengan kliennya di Jakarta. Dewipun hanya mengiyakan saja tanpa memberikan komentar apapun, batinnya berkata ada di Jakarta ataupun tidak ada di Jakarta tidak ada pengaruhnya untuk dia, karena selama ini Hendro tidak pernah memberikan nafkah bathin untuknya, ia selalu mendapatkan nafkah bathin dari orang lain, jadi kalau Hendro di Jakarta malah membuat sulit Dewi untuk melakukan aktivitas seksnya. Rencana Dewi hari ini untuk menikmati batang kemaluan Yono lagi menjadi batal karena telepon suaminya tadi, sementara ia merasakan lubang vaginanya sudah gatal ingin digaruk oleh penis Yono, tapi apa daya suaminya ada di Jakarta, Dewi takut saat dia melakukan persetubuhan dengan Yono dan saat itu juga suaminya menelpon atau suaminya pulang lebih awal, bisa kacau nanti semuanya, akhirnya Dewi membatalkan rencananya untuk pergi keluar pada hari ini, hatinya berkata biarlah akan kutunggu sampai suaminya pergi keluar kota lagi, baru kupuaskan dahaga bathinku ini. Siangnya Dewi betul-betul gelisah, dia betul-betul ingin sekali merasakan sodokan-sodokan batang kemaluan lelaki, karena menahan desakan hasrat birahinya, kedua pipi Dewi memerah, Dewi saat itu sedang duduk santai di ruang keluarga menonton TV tanpa sadar tangannya mulai mengusap-usap bibir vaginanya dari balik CDnya, saat itu Dewi mengenakan baju model baby doll, roknya sedikit terangkat sehingga CD putihnya terlihat dan pahanya yang putih mulus pun terlihat dengan jelas, Dewi yang sedang asyik masyuk tidak menyadari hal itu, yang ada dalam pikirannya sekarang adalah batang kemaluan lelaki yang tegang dan besar. Usapan tangannya di kelentitnya membuat vaginanya mulai basah, Dewi mulai mendesah perlahan, menikmati belaian lembut tangannya di kelentit dan dibibir vaginanya, tangan kirinya mulai meremas-remas payudaranya, kedua payudaranya yang tidak mengenakan BH silih berganti diremas-remas oleh tangan kirinya, ia membayangkan Yono sedang meremas-remas kedua payudaranya silih berganti dan ia juga membayangkan saat itu Yono juga sedang menjilati kelentit dan vaginanya, vaginanya semakin basah, hasrat birahinya semakin memuncak.

Skandal di Rumah 2: Pelampiasan Lily

Ci Linda

Setelah mengintip persetubuhan Linda dengan Ujang (lihat eps.1), Lily masih ada ada di depan kamar tidur Ujang. Dia masih melihat apa yang terjadi di dalam kamar itu. Dilihatnya Ujang masih tidur di ranjangnya, masih telanjang dan Linda ke kamar mandi membersihkan vaginanya dari tumpahan sperma Ujang. Yang diperhatikan Lily adalah batang penis Ujang yang masih tetap besar, meskipun sudah agak menyusut. Sambil menunggu Linda, Ujang mengambil rokok dan menyulutnya. Rasanya nikmat sekali si Ujang ini, mendapat bonus yang luar biasa menarik. Tidak lama kemudian Linda keluar dari kamar mandi, masih dalam keadaan polos bugil. Tidak ada rasa canggung dari Linda saat itu, Ujang terus menatapi keindahan tubuh telanjang nyonyanya.
"Jang, enak banget ngewe sama kamu. Luar biasa!" kata Linda memuji Ujang seraya menghembuskan asap rokok dari mulutnya, "kontolmu nikmat, Jang".
"Ah nyonya, kalo nikmat, upahnya dong?" rupanya Ujang meminta upah.
"Kan gajimu sudah kunaikkan 3X lipat. Masih kurang?" kata Linda agak kesal pada jongosnya ini
"Minta ongkos makan juga dong! Kan kalo habis ngewe, jadinya lapar lalu buat beli rokok juga" kata Ujang pada Linda.
"Iya, nanti dikasih juga ongkos makan deh. Ntar aku ambil yah" ujar Linda.
"Asyik, terima kasih nyonya seksi" kata Ujang sambil mengusap payudara Linda yang montok. "Nyah, jembutnya jangan dicukur yah! Seru deh lihat jembutnya, lebat!" Ujang pun mengelus bulu kemaluan Ujang.
"Sama ah, jembut kamu juga banyak nih. Tapi yang pasti kontolmu cuma untuk aku yah, hihihihi" begitu permintaan Linda.
"Beres deh" kata Ujang. "Kita sudah berapa kali ngentot yah, nyah?" Ujang bertanya pada Linda.

Kung-Cum-Fu: Terlentang di Negeri Orang

  • Cerita ini hanyalah fiksi belaka, jika terdapat kesamaan nama/kejadian/peristiwa maka itu hanyalah kebetulan semata.
  • Bacaan khusus dewasa, (bukan untuk anak dibawah umur,) alias Adult Only…!! ^_^, Read For Your Own Risk’s & isi cerita yang berisi adengan kekerasan dan pemerkosaan sama sekali bukan untuk dipraktekkan di dunia nyata.(sama sekali tidak patut & tidak terpuji untuk ditiru…!!).
  • Makasih buat Bos Shu yang sudah meluangkan waktu selama ini buat mengedit, menelaah, menimbang dan memutuskan untuk memposting cerita-ceritaku.
  • Makasih buat “Someone” yang sudah ikut membantu merapikan ceritaku he he he.... V^_^V
  • Nda lupa, makasih juga buat semuanya yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca & memberi masukan-masukan yang membangun ^_^
  • Say NO to Rape, DRUG’S & Crime’s & Terorism in The Real World.
  • Satu lagi juga ^ _ ^, dilarang meng-Copy Paste, dan menampilkan cerita ini ditempat lain selain di KBB, Telur Rebus, Blog Pendekar Maboek n Arsip Gue.
*********************

EPISODE 1

Suatu hari, di sebuah tempat…

Matahari yang bersinar terik membuat siang itu terasa panas, angin meniup kencang, akar-akar pohon tumbuh melintang dan jalan kecil berliku. Tiba-tiba terdengar suara teriakan yang memecahkan keheningan. Beberapa orang tawanan kerajaan melangkah terseok-seok, tangan dan kaki mereka dibelengu oleh rantai besi yang besar dan berat, “CTARRR...!! CTARRRR....!! CTARRRRR...!!!”, terdengar suara cambukan keras disusul oleh keluh kesakitan ketika seorang tentara kerajaan mencambuk punggung seorang tawanan yang usianya baru sekitar 12 tahunan, tanpa ampun si anak jatuh tersungkur.

Yono, Supir yang Beruntung

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Friska 6: My New Life

Disclaimer :
  • Tulisan dibawah ini adalah fiksi belaka. Jadi cukup dibaca dan dihayati. BUKAN UNTUK DI TIRU!!!!
  • Dilarang meng copy paste tulisan ini tanpa seijin penulis / penerbit. Sesama Indonesia dilarang saling membajak
  • Bukan bacaan untuk orang yang belum dewasa. Karena kedewasaan bukan ditentukan oleh umur, melainkan pola berfikirnya.
***


Friska
Tempat tidur yang lembut, baju tidur yang nyaman, bedcover yang nyaman, bau harum aroma therapy selalu tercium.

“Dimana aku ini? Apakah aku ada di surga? Surga? Apa mau Tuhan menerima mahkluk kotor sepertiku?!”

Perlahan aku mulai membuka mataku, ruangan ini, seperti kamarku. Tetapi aku yakin ini bukan kamarku. Dimana aku? Beberapa saat aku melamun aku sampai tak tau pintu kamar dibuka oleh 2 orang perempuan berseragam pelayan

"Permisi nona, kami membawakan makan siang untuk nona"

"Aku dimana?" Tanyaku sedikit linglung.

"Anda sekarang berada di rumah Tuan Muda" jawab salah seorang dari mereka.

"Tuan Muda?" Tanyaku heran.

"Iya, Tuan Muda" tiba tiba sosok yang kukenal muncul. Ternyata yang dimaksud oleh kedua pembantu itu adalah Rendy.

"Kamu?!" Aku terkaget tak menyangka.

Ia menjelaskan kepadaku bahwa ia memindahkanku dari jakarta ke Surabaya dengan pesawat sewaannya. Ia juga meminta maaf kepadaku kalau kalau ia sudah seenaknya membawaku masuk kedalam rumahnya. Sesaat setelah menjelaskan hal hal yang menjadi pertanyaan dikepalaku, Rendy melambaikan kedua tangannya pertanda menyuruh para pelayan itu keluar. Ia berjalan dan duduk disebelah tempat tidurku. Kemudian ia memelukku.

Kamis, 20 Oktober 2011

Kenikmatan di Kampus

Sore itu aku baru pulang dari rumah temanku. Karena perjalanan pulang melewati kampusku, maka sekalian aku menyempatkan diri untuk mampir ke sana dengan tujuan melihat nilai UTS-ku dan mencatat jadwal SP (Semester Pendek). Kumasuki halaman kampus dan kuparkirkan sepeda motor Tornado GX-ku. Saat itu waktu telah menunjukkan jam 17.35, di tempat parkir pun hanya terlihat 3-4 kendaraan. Aku segera memasuki gedung fakultasku, di sana lorong-lorong sudah gelap hanya diterangi beberapa lampu downlight, sehingga suasananya remang-remang, terkadang timbul perasaan ngeri di gedung tua itu sepertinya hanya aku sendirian, bahkan suara, langkah kakiku menaiki tangga pun menggema. Akhirnya sampai juga aku di tingkat 4 dimana pengumuman hasil ujian dan jadwal SP dipasang.

Ketika aku sedang melihat hasil UTS-ku dari lantai bawah sekonyong-konyomg terdengar langkah pelan yang menuju ke sini. Sadar atau tidak kurasakan bulu kudukku berdiri dan membayangkan makhluk apa yang nantinya akan muncul. Ah konyol, kubuang pikiran itu jauh-jauh, hantu mana mungkin terdengar bunyi langkahnya. Suara langkah itu makin mendekat dan akhirnya kulihat sosoknya, oohh, ternyata lain dari yang kubayangkan, yang muncul ternyata seorang gadis cantik. Aku pun mengenalnya walaupun tidak kenal dekat, dia adalah mahasiswi yang pernah sekelas denganku dalam salah satu mata kuliah, namanya Yuli, orangnya tinggi langsing, pahanya jenjang dan mulus, buah dadanya pun membusung indah, kuperkirakan ukurannya 34B, dipercantik dengan rambut panjang kemerahan yang dikuncir ke belakang dan wajah oval yang putih mulus. Dia juga termasuk salah satu bunga kampus.

Rabu, 19 Oktober 2011

Kontrakan Birahi

Liani

“Dek, ayo buruan… sebelum aku kesiangan…” kata mas Andri, suamiku.

Dia berdiri di samping meja makan yang telah bersih dari peralatan makan, sambil mengurut perlahan batang penisnya.

“Iya… aku datang…dasar tikus hutan ….” Candaku sambil tertawa.

Aku letakkan piring dan gelas kotor di dapur, lalu aku kembali kearah ruang makan. Aku lepas cd yang membungkus vaginaku dan aku lempar ke atas tumpukan cucian kotorku. Cd itu adalah cd terakhirku, karena semua cd yang aku miliki belum sempat aku cuci. Sekarang, satu-satunya baju yang masih menempel di tubuhku adalah daster batik berbelahan dada rendah yang menggantung sepanjang separuh pahaku. Adalah suatu rutinitas, hampir setiap pagi aku harus melayani nafsu suamiku yang menggebu-gebu. Nafsu seks yang seolah-olah tak pernah ada habis-habisnya. Sepertinya, yang ada diotaknya ketika ada aku, hanyalah tentang seks…ngentot…make love…ngewe. Hanya itu saja. Aku, sebagai istrinya hanya bisa tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala saja melihat tingkat yang aku anggap lucu ini. Aku mendekat, sambil menurunkan tali pundak daster miniku. Daster itu meluncur turun dengan cepat, dan langsung menampakkan kepolosan tubuh putihku. Putingku telah ereksi, dan vaginaku juga mulai basah. Dikecupnya kening, pipi, hidung, leher dan bibirku. Karena aku mudah sekali terbakar nafsu birahi, tak perlu menunggu terlalu lama untuk pemanasan. Langsung saja lidah kami bergulat. Tangan kiri mas Andri mulai memelintir dan meremas putting payudaraku, dan tangan kanannya merogoh vaginaku dari depan. Aku pun tak mau tinggal diam, aku raih batang penisnya yang sudah menegang dengan kedua tanganku dan aku kocok penis mas Andri, naik turun dengan cepat.

Teka-teki

Ruangan itu sangat mewah, sebuah ruangan putih besar dengan pilar-pilar marmer dan singgasana kayu. Di atasnya, duduk seorang pria gendut dengan rambut hitam mengkilat. Sebuah mahkota bertatahkan berlian bertengger di atas kepalanya yang kecil. Di sebelahnya, berdiri tiga orang gadis yang tampaknya adalah anak-anak perempuannya. Mereka semua punya rambut hitam mengkilat sama sepertinya dan mengenakan pakaian yang sama juga, sebuah jubah sutra biru yang sangat mewah. Pintu berderit terbuka. Dengan cepat seorang pengawal mengumumkan,

“Argus, Maharaja Kroya datang!”

Pria di singgasana tersenyum pada anak-anak perempuannya. “Aku tidak sabar untuk melihat raut mukanya.”


Raja Argus
Argus, si Raja Tua, masuk dan menyapukan pandangan ke seluruh ruangan. Dia begitu seram dan serius sehingga membuat raja yang satu lagi, yang sedang duduk santai di atas singgasana, terlihat konyol. Jenggot lancip Argus begitu kelabu dengan rambut putih kasar mencuat tak teratur di sela-sela mahkotanya yang kuning menyilaukan. Tubuhnya kurus karena dimakan usia, tapi meski begitu kesan tegap dan galak masih melekat kuat pada dirinya. Cahaya kejam masih menari-nari di matanya yang sipit. Argus membungkuk dengan enggan kepada pria di singgasana.

Demi Sebuah Jawaban Ujian (versi Pendekar Maboek)

Short Note from Re-writter :

Bagi yang pernah berkunjung ke blog KBB atau mungkin beberapa forum lain, maka sudah pasti anda pernah membaca cerita ini. Cerita ini memang adalah cerita dengan judul yang sama dan dari penulis yang sama pula, Aliyah, namun dalam versi yang berbeda. Beberapa waktu yang lalu saya menerima cerita ini dari penulisnya langsung melalui email, dengan permintaan agar saya membantu menyunting dan mengeditnya. Kebetulan juga bulan ini saya lagi kehabisan stok cerita, maka saya pun memilih untuk merilis cerita ini dengan versi saya sendiri, sambil berusaha untuk seminimal mungkin mengubah alur yang telah disusun oleh penulis aslinya. Untuk Aliyah sebagai original writter, mohon maaf atas kelancangan saya membongkar pasang cerita anda. So, dengan segala kerendahan hati saya sebagai re-writter hanya bisa mengucapkan: selamat menikmati remakes dari cerita “Demi Sebuah Jawaban Ujian” ini, semoga dapat memuaskan para pembaca. Thanks!
September, 2010
Pendekar Maboek Ó
*****************************

Jumat, 14 Oktober 2011

Petualangan Aida

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Liburan Panas Istri Pejabat

Kisah ini tentang perkosaan yang menimpa seorang wanita istri pejabat saat sedang menginap di hotel berbintang ketika mengisi liburan. Pelakunya, dua orang petugas hotel, yang kemudian merekam adegan-demi adegan menggunakan handycam si pejabat.


Nina
 Beban pekerjaan dan dan pikiran yang sumpek membuat Rahmat (45), yang menjabat sebagai kepala jawatan di sebuah daerah Kabupaten yang cukup maju, memutuskan untuk mengajak Nina (35), istrinya bersama dua anak mereka Riki dan Riko, kembar berusia 10 tahun, berlibur ke daerah wisata di luar kota selama sepekan. Dua hari menginap di hotel N di kawasan wisata pantai membuat keluarga Rahmat sejenak melupakan hiruk pikuk kota. Di sana setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama, berenang, latihan diving, dan mengabadikan kegembiraan mereka sekeluarga menggunakan kamera foto dan handycam. Tapi di hari ketiga, Nina merasa kecapaian dan tidak ikut suami dan dua anaknya bepergian. Ia memilih diam di kamar hotel untuk istirahat. Pagi-pagi benar, Rahmat, dan Riko-Riki berangkat untuk menikmati indahnya pulau-pulau kecil di sekitar kawasan wisata itu yang harus ditempuh dengan menyeberang perahu boat selama setengah hari.

Demi Sebuah Jawaban Ujian

Sekolah

Pukul 14.00
Luisa

“Neng Luisa......” sebuah suara memanggil seorang gadis yang baru saja keluar dari sebuah kelas di salah satu SMU swasta terkenal di ibukota.

Saat itu kegiatan belajar mengajar di sekolah baru saja selesai, dan semua siswa-siswi bersiap-siap untuk pulang. Gadis yang dipanggil itu berhenti sejenak lalu memutar tubuhnya ke belakang sambil menatap seorang lelaki setengah baya yang tergopoh-gopoh lari ke arahnya. Melihat siapa yang datang, gadis itu langsung memisahkan diri dengan teman-temannya, lalu mengajak lelaki tadi masuk kembali ke dalam sebuah kelas kosong untuk berbicara 4 mata saja. Nampaknya ada hal yang sangat serius yang mereka obrolin. Sekitar 10 menit mereka mengobrol, kemudian gadis itu keluar dari kelas itu dengan tersenyum penuh arti. Demikian juga lelaki setengah baya itu. Entah apa yang mereka bicarakan. Akhirnya gadis itu kembali menyusul teman-temannya, bersiap-bersiap untuk pulang. Nama gadis itu adalah Luisa. Usianya baru 17 tahun. Ia sekolah di kelas 2 sebuah SMU swasta terkenal di ibukota ini. Luisa merupakan salah satu cewek terpopuler di sekolahnya. Gadis belia itu sangat cantik, dengan hidung mungil yang lucu.

Seks Cewek Pengantin: Pengantin Villa Roubert van der Aarkman 2

Melisa

“Lihat, vagina kekasihmu memang luar biasa!” puji Roubert sambil mendorong paha Melissa sedikit keatas sehingga kaki Melissa semakin membuka lebar.

Ryan pun bisa semakin jelas melihat vagina Melissa yang dimasuki dua jari Roubert itu. Roubert terus mengamati kewanitaan Melissa dengan seksama seperti seorang anak kecil yang penasaran. Roubert mendesakkan jarinya sedikit menekan vagina Melissa. Akibatnya, Melissa pun mengejang sesaat.

“Hmm, bagian dalamnya masih bagus dan terawat dengan baik, walaupun dia sudah tidak perawan lagi.” gumam Roubert. Roubert mengarahkan telapak tangan kirinya ke vagina Melissa.

“Hngh... Awh!” Melissa kembali merintih terkejut saat ia merasakan sengatan rasa nikmat dari vaginanya

Rupanya Roubert menyentuh klitoris Melissa dengan jarinya. Roubert pun mulai menggesek klitoris Melissa dengan jarinya sementara kedua jarinya yang terbenam dalam kewanitaan Melissa digerakkannya maju-mundur. Akibatnya, rasa nikmat yang terasa geli itu seolah meresap hingga ke tulang-tulang Melissa. Ya, dengan permukaan kulitnya yang kini terasa amat sensitif dengan sentuhan, rasa nikmat saat klitorisnya disentuh terasa berlipat ganda bagi tubuh Melissa.

Friska 5: Penderitaanku Kembali Dimulai

Disclaimer :
  • Tulisan dibawah ini adalah fiksi belaka. Jadi cukup dibaca dan dihayati. BUKAN UNTUK DI TIRU!!!!
  • Dilarang meng copy paste tulisan ini tanpa seijin penulis / penerbit. Sesama Indonesia dilarang saling membajak
  • Bukan bacaan untuk orang yang belum dewasa. Karena kedewasaan bukan ditentukan oleh umur, melainkan pola berfikirnya.
***************************

Friska
Lari! Sembunyi! Itulah yang terus berada di otakku sekarang ini. Ia terus mengejarku semenjak aku pulang dari rumah sakit. Siapa lagi kalau bukan kakakku. Ia terus mengejarku untuk melayani nafsu binatangnya. Aku tak berani keluar kamar hingga ayahku pulang. Selama ini aku kebutuhan panganku dapat terpenuhi melalui memesan delivery yang langsung diantarkan ke kamarku. Tubuhku terlihat sedikit kurus karena sudah 3 hari ini aku hanya makan satu kali. Mungkin kalau mentalku tidak kuat aku akan bunuh diri disini. Aku masih ingin hidup!!!! Aku masih mau menikmati masa mudaku! Aku tidak mau kehilangannya begitu saja. Uang yang diberikan ayahku sudah mulai menipis. Aku harus hemat hemat untuk dapat bertahan hidup dikamarku. Hari hari kuhabiskan hanya menonton tv. Kakakku bagai singa kelaparan memasang cctv didepan pintu kamarku sehingga jika aku keluar kamar ia bisa langsung tahu dan akhirnya ia dapat memangsaku.

The Lustful Flight

Saat liburan adalah saat yang paling dinantikan dan menyenangkan. Bagi mereka yang bekerja, pasti menggunakan saat liburan untuk kumpul keluarga, jalan-jalan, rileks, atau apa saja yang menarik. Ada 3 orang pria TKI yang sudah janjian untuk libur pulang kampung ke Jawa, masing2 Sarwo (33th), Minto (27th) dan Gimin (21th). Setiap tahun mereka mendapat jatah libur 3 minggu dari majikannya di Hongkong. Mereka bertiga bekerja sebagai pembantu di Hongkong dengan bantuan agen TKI di kampungnya. Mereka berasal dari desa yang sama, yakni Gunung Kidul, Joyakarta, sebuah desa yang tandus, kering, panas dan miskin. Karena kemiskinannya itu mereka mengadu nasib mencari kerja di luar negeri. Mereka tidak mau bekerja di tanah airnya sendiri, karena gajinya kecil dan sering kali tidak mendapat apa yang menjadi haknya, tetapi kerjanya luar biasa keras. Bila kerja di luar negeri, mereka mendapatkan seluruh haknya, seperti ada libur yang jelas, bisa kumpul dengan teman sesama TKI, ada uang lembur, dapat tempat tinggal dan makan yang baik. Pokoknya mereka mendapat perhatian seperti tertuang dalam kesepakatan bersama antara departemen tenaga kerja dan pihak majikan di sana. Ketiga TKI ini sudah janjian akan pulang dengan menggunakan maskapai asing yang terkenal itu. Mereka akan pulang libur untuk berjumpa dengan keluarga mereka masing-masingg. Sarwo mau merayakan pesta untuk anaknya yang paling besar yang baru tamat SD. Minto yang mau membuatkan warung di kampung untuk istrinya. Dan Gimin yang mau melangsungkan pesta pernikahannya dengan Yuni, kekasihnya di kampung halaman. Pada hari H keberangkatan, mereka janjian bertemu di airport. Mereka menggunakan penerbangan malam pukul 9 waktu Hongkong, transit di Singapura, lanjut ke Jakarta, tidur sebentar di Bandara Soeta dan melanjutkan penerbangan ke Jogya. Betapa riang wajah mereka, karena memang sesuatu yang berharga akan mereka alami. Mereka pun check-in dengan meminta duduk bersebelahan, memasukkan barang untuk dibawa ke bagasi dan ke ruang tunggu.

Pengalaman Masa Lalu: Berawal dari Flirting

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Villa Di Ujung Lembah


Sandra
Sandra tidak dapat menyembunyikan kegembiraan yang ada dalam dirinya. Senyum mengembang selalu menghiasi wajahnya. Suaminya, David, seorang pengusaha muda terkemuka, menyiapkan kejutan untuk Sandra sebagai hadiah ulang tahun perkawinan mereka yang pertama. Ya, mereka hendak merayakan ulang tahun perkawinan mereka bersama. Kebersamaan mereka adalah suatu hal yang langka, karena kesibukan David sebagai seorang pengusaha sukses. Dengan menggunakan helikopter pribadi milik suaminya, mereka terbang menuju tempat kejutan tersebut berada. Mata Sandra yang tertutup menunggu dengan harap-harap cemas, David melarang membuka matanya hingga ia mengijinkan untuk membukanya. Saat-saat yang dinantikan akhirnya tiba, mereka sampai di tujuan. Setelah membimbing istrinya turun dari helikopter, David berbisik kepada istrinya,
“Sekarang kamu boleh buka matamu.”

Petualangan Rikku 7: Finale

Gairah pagi


Aku menatap kosong langit-langit kamar penginapan ini, pikiranku melayang layang pada kejadian-kejadian yang menimpa kami berempat. Semua pertualangan sex yang kami alami selama ini, pemerkosaanku di tempat les, pemerkosaan Sandra di sekolah, ancaman Dinan, kedatangan Aoi, sex dengan satpamku yang setia, pemerkosaan di tempat pompa bensin, pemerkosaan Ashley sampai sex kami berempat tadi malam. Semua kejadian yang dibintangi kami berempat, bidadari berkalangan atas yang tidak sepantasnya berbuat demikian. Apabila nafsu sudah menguasai, tidaklah pandang bulu, asal muasal ataupun derajat, yang dikejar hanyalah kepuasan birahi belaka. Kami berempat sudah tidak dapat kembali lagi, kami sudah melewati point of no return, kami sudah menjadi budak sex, kami sangat menyukai sex dan kami memuja orgasme yang kami dapatkan. Membayangkan kejadian-kejadian kami membuat celana dalam g-stringku basah, jari jemariku mulai mengusapi klitorisku yang rasanya kian membengkak. Tanganku yang satunya lagi meremasi payudaraku yang membulat padat serta perlahan-lahan kupilin pilin putingku dengan lembut. Tadi malam aku memang hanya tidur dengan mengenakan g-string merahku tanpa pakaian maupun bra, hawa panas nyaris membuatku tak dapat tidur. Pagi ini dengan sinar matahari mulai memanggang gorden kamarku makin membuat kamar ini terasa panas. Jendela nako kecil diatas pintu sudah kubuka tetapi karena kami tidur telanjang, aku tidak membuka jendela, bisa-bisa kami diperkosa semua orang yang lewat. Kurasakan butir-butir keringat mulai mengumpul di sekujur tubuhku, selain hawa yang panas, aku juga sudah terbakar birahi. Aku membalikkan badan hingga tiduran menyamping membelakangi Sandra agar tidak mengganggu tidurnya. Aku kini sudah melolosi celana dalamku dan aku kian puas saja menggosok-gosok klitorisku, tak terasa aku mulai mendesah desah merasakan nikmatnya onaniku sendiri, tidak kusadari ....

Nikmatnya Membalas Dendam

Sebelum membaca cerita ini baca dulu:
Dalam cerita sebelumnya,memang aku berencana tuk mengerjai Nonix, pacar Dwi, temen kuliahku yang sudah berani berselingkuh dengan Lita pacarku hingga bermain seks di kamarnya. Perasaan sakit itu masih kurasakan meskipun aku sudah berganti pacar. Namun setelah kupikir ulang, rencana untuk mengerjai Nonix sungguh tidak tepat. Terang saja,karena Nonix pun memang tidak tahu tentang masalahku sendiri. Apakah adil dia menjadi sasaran kemarahanku. Setelah berpikir ulang kembali, aku pun berniat untuk membatalkan rencana itu dan aku memilih untuk berbicara langsung saja dengan Nonix apa yang terjadi sebenarnya. Dengan no.Hp Nonix yang kudapat dari Rudi penjaga kostnya langsung saja kutelpon dia.
“Halo” sapa suara di sana
“Halo,ini Nonix?”
“Iya bener,ini siapa yah?”

Selasa, 11 Oktober 2011

Kumpulan Orang-orang Bertopeng

18 November 2010

Disclaimer:

1.Foto tokoh-tokoh di bawah hanyalah ilustrasi, sama sekali BUKAN orang yang sesungguhnya.
2.Cerita ini tak cocok dibaca oleh anak di bawah umur, kaum munafik, atau orang yang berpikiran sempit. Read at your own risk!
3.Cerita ini adalah fiksi belaka. Seluruh kemiripan nama, tokoh, tempat, kejadian, dll adalah suatu kebetulan semata… Meskipun bukan tak mungkin sebagian atau seluruh peristiwa dalam cerita ini sungguh betulan terjadi.
4.Cerita ini sama sekali tak mengandung unsur SARA / rasis. Tokoh dan perilaku negatif dalam cerita ini tak bisa dianggap mewakili seluruh suku / golongan / ras tertentu. Semoga tidak ada yang berpikiran sempit.


By ara456

–@@@@–

Pak Wijaya adalah pengusaha sukses berusia 46 tahun yang belakangan ini bisnisnya makin menanjak pesat. Beliau juga dikenal sebagai orang yang dermawan. Singkat kata, ia adalah contoh figur pengusaha keturunan Chinese yang dikagumi masyarakat karena kepiawaiannya berbisnis serta jiwa sosial yang tinggi. Sebuah kombinasi yang amat langka karena biasanya pengusaha hanya memikirkan keuntungan bisnis semata. Meski sibuk dengan bisnis dan kegiatan sosial, Pak Wijaya masih meluangkan waktu bagi putrinya. Bahkan sejak perceraiannya yang terakhir (sepanjang hidupnya telah beberapa kali kawin cerai), ia tak menikah lagi. Apabila ditanya, alasannya selalu sama: ia ingin mencurahkan seluruh perhatian dan kasih sayangnya kepada putrinya yang kini telah beranjak dewasa. Urusan bisnis dan lain-lain telah menyita banyak waktunya, ia tak ingin perhatian kepada putrinya semakin terpecah dengan berbini lagi. Perhatiannya ke putrinya membuat banyak orang semakin kagum dengannya. Jarang pengusaha sukses yang masih sempat memperhatikan anaknya. Biasanya mereka hanya memberikan uang tapi minus perhatian dan kasih sayang. Membuat mereka merasa malu dengan diri sendiri karena mereka juga kurang memperhatikan keluarga dengan alasan sibuk. Padahal kesibukan mereka tak ada apa-apanya dibanding kesibukan Pak Wijaya.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Parto dan Fey Chen: The Story Continue

14 September 2010

Note:
Cerita ini adalah sekuel dari cerita “Parto, Orang Desa Yang Cari Rejeki Di Kota” yang telah di-publish disini (Aug 2009). Bagi yang belum membacanya harap membaca cerita itu terlebih dahulu, demi kelancaran cerita.

Disclaimer:
- Cerita ini tak cocok dibaca oleh anak di bawah umur, kaum munafik, atau orang yang berpikiran sempit. Read at your own risk!
- Cerita ini adalah fiksi belaka. Demikian pula dengan unsur mistis dalam cerita ini. Namun bukan tak mungkin sebagian atau keseluruhan peristiwa dalam cerita ini terjadi betulan. Seandainya itu terjadi, hal itu adalah kebetulan semata.
- Cerita ini mengandung unsur hubungan interracial namun sama sekali tak bermaksud SARA / rasis. - Demikian pula tokoh dan perilaku negatif dalam cerita ini tak bisa dianggap mewakili seluruh suku / golongan / ras tertentu. Semoga tidak ada yang berpikiran sempit.
- Kalo ini semua masih belum cukup, jangan diteruskan bacanya! Semua orang punya pilihan untuk itu. Peace.

By ara456 (aeguugea@yahoo.com)
(Warning: read at your own risk!)
########################################

Parto, Orang Desa yang Cari Rejeki di Kota

11 Agustus 2009

Disclaimer:

- Cerita ini tak cocok dibaca oleh anak di bawah umur, kaum munafik, atau orang yang berpikiran sempit. Read at your own risk!
- Cerita ini adalah fiksi belaka. Namun bukan tak mungkin sebagian atau keseluruhan peristiwa dalam cerita ini terjadi betulan. Seandainya itu terjadi, hal itu adalah kebetulan semata.
- Cerita ini mengandung unsur hubungan interracial namun sama sekali tak bermaksud SARA / rasis. - Demikian pula tokoh dan perilaku negatif dalam cerita ini tak bisa dianggap mewakili seluruh suku / golongan / ras tertentu. Semoga tidak ada yang berpikiran sempit.
- Kalo ini semua masih belum cukup, jangan diteruskan bacanya! Semua orang punya pilihan untuk itu. Peace.

By ara456 (aeguugea@yahoo.com)
–@@@@–
Day 1

Lelaki berkulit sawo matang bertampang amburadul dan berpakaian kusut itu memencet bel di depan pintu gerbang rumah yang besar sekali itu. Beberapa saat kemudian muncul pembantu cewek stw dari dalam rumah itu.

“Lho, Parto! Kok kamu bisa kesini?”

“Ceritanya aku nyari kerja di Jakarta, Mbak. Tapi sudah jauh-jauh kesini, sampai seminggu masih belum dapet kerjaan juga. Sekarang duitku abis Mbak.”

“Aduh, Parto, Parto, dari dulu kamu itu nggak pernah berbuat benar. Nggak dipikir dulu, nekat ke Jakarta. Ngabis-ngabisin duit aja.”

Secangkir Teh Untuk Cinta 1

21 April 2011

Disclaimer :

Andai cerita ini lulus sensor dari Shusaku, salam kangen semua haha

Dah lama ya ga nulis hehe, ga tau hari ini lagi ada mood jadi nulis terus dikirim dech, ga tau juga bakal bagus atau ga, yang pasti ini yang lagi gw suka aja hehe, mudah-mudahan apa yang gw harapkan bisa terealisasikan, jangan mengharapkan sebuah cerita HOT dibagian yang pertama ini, ga mungkin karena akan merusak jalan cerita, tapi dibagian kedua gw janjikan bakal lebih baik karena alur ceritanya memungkinkan buat itu, mudah-mudahan bisa jatuh cinta dengan karakter MARIA disini, seperti gw jatuh cinta dengan personality seperti ini hehe..

Ceritanya mudah-mudahan ga biasa, bisa ditebak tapi ga ketebak.. aminnn.. gw cuma bisa janji cerita ini selesai bulan ini

Enjoy it..

#################################################
Bab 1 : Sang Pencuri Pesta

Di luar hujan, sementara aku menaruh secangkir teh hangat di dekat pahaku, aku menatap bisu air hujan yang turun cukup deras itu. Kupejamkan mataku merasakan hembusan angin yang bertiup pelan membasuh wajahku, kutarik nafas panjang sebelum menghela-nya lega, nikmat sekali rasanya seolah seluruh rasa lelahku ikut terbawa pergi saat aku menghembus nafas itu keluar.

Kamis, 06 Oktober 2011

Desperado D’next 3

22 Agustus 2010



Sometimes Times is Really Painfull

Sometimes it’s Really Beautifull

But most of the times it’s Both

Chapter 3 : Jennifer Last

Dan disini aku berdiri menatap bayang semu diri-ku, mencoba mengerti, mencoba memahami apa yang sebenarnya aku lakukan di tempat ini. Aku berdiri sendirian, sementara embun hangat dari bathtub menutup bayang wajahku di cermin tepat dihadapan-ku, pelan kusapu embun itu sehingga aku dapat melihat dengan jelas pantulan tubuh telanjang-ku dan wajah-ku yang begitu kusam pada cermin dihadapan-ku..
“ Senyum Jennyyy . senyummm“ bisik-ku pada diri-ku sendiri

Desperado D'next 2

25 Januari 2010

- Akhirnya hampir satu tahun sejak yang pertama dirilis, lanjutanya keluar juga
- Mudah-mudahan pada ga lupa, atau paling ga masih inget-inget dikit dech dengan cerita ini, masih sambungan dari yang lama, masih menceritakan lingkaran yang sama dengan tambahan tokoh-tokoh baru, lanjutannya sedang dikerjakan, dan mudah-mudahan ga lama lagi kan rampung.
- Thanx yang sebesar-besarnya buat Sis Yohana, yang udah mau nyempetin waktunya untuk membantu nyelesaian cerita ini, tanpa bantuannya cerita ini ga akan pernah selesai.. thanx a lot sis..^^
- Akhir kata selamat menikmati
#####################


Alice
Aku tertahan, rasanya aku belom siap untuk memasuki ruangan itu, kutarik tangan-ku yang telah menggengam daun pintu, sebelum menoleh ke belakang, ke arah ci Ella berdiri,.

Selasa, 04 Oktober 2011

Desperado D'next

13 April 2009

3 tahun berlalu dan aku masih disini, di tempat ini berdiri, menatap dari kejauhan sementara beberapa yang lain terus melangkah mendekat, berjalan .. tidak berhenti dalam sebuah ketidak pastian, melangkah seiring waktu yang berjalan.

Aku mati, diam sendiri dalam penuh kedustaan, tak bicara juga tak bergerak dalam kepalsuan, tanpa melangkah menjauh, aku masih berdiri disini, dan rasanya lebih baik begini

Kaki ini tak mampu melangkah mendekat, terlalu berat ribuan penyesalan dan segala kesalahan yang kulakukan ini seolah membunuh-ku, tak mampu aku untuk terus berdiri, seolah tegar menghadapi semua ini, aku hanya seorang pengecut yang berdiri tanpa sandaran, tanpa sandaran..

Di depan sebuah Nisan besar itu, mereka berkumpul, aku tahu dengan jelas nama yang tertulis di nisan itu tanpa pernah melihatnya. Seseorang yang begitu kucintai, belahan hati dan segala rasa cinta-ku yang tersisa, karena aku yang membunuh-nya, aku yang membunuh-nya, jelas terngiang dalam kepala-ku selama 3 tahun ini dan selama 3 tahun ini pun kehidupan-ku hancur, aku mati..
Aku tak mengatakan iri pada mereka yang menjalani hidup-nya dengan sempurna, aku juga bukan tak ingin seperti mereka, tapi aku tak bisa mereka tak tahu seberapa berat beban yang harus kupikul, ditambah lagi dosa-ku pada mereka yang telah kusakiti, tanpa mereka sadari aku-lah orang yang berada di belakang semua ini, aku-lah orang yang paling berdosa, bukan sebuah nama yang selalu mereka kutuki selama ini, mereka hanya mengatakan bahwa aku tak berdosa, tanpa menyadari betapa berdosa-nya diri-ku ini pada mereka..

D4RK S1M0NE 1.0: Breaking (The) News (Anchor)

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

DM-103: The Misadventure Dream

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Senin, 03 Oktober 2011

The Other Dimension

4 Mei 2009
Vanda

“Percaya atau tidak , tapi saya benar benar telah menjelajah dimensi lain menembus ruang dan waktu….!!!” kata Darmanto.

Ia adalah seorang pria paruh baya, lulusan ITB dan berprofesi menjadi dosen di sebuah universitas kecil yang tak begitu terkenal.Vanda hanya mengangguk angguk saja selama sedari tadi mendengar cerita Darmanto. Vanda adalah salah seorang mahasiswi yang mengikuti mata kuliah Darmanto. Wajahnya sungguh cantik dan imut bernuansa oriental dengan rambut pendek yang sangat cocok dengan bentuk wajahnya. Darmanto sendiri sebenarnya wajahnya tidak terlalu jelek ataupun tampan. Hanya saja orang bilang wajahnya terlihat lebih tua dari umur sebenarnya , terutama dengan rambut putih yang mulai tumbuh. Hari itu , Darmanto sedang memberi konsultasi untuk tugas akhirnya Vanda. Kebetulan istrinya sedang tak ada di rumah jadi agak sedikit ‘leluasa’. Namun entah trik Darmanto agar bisa berlama lama dengan Vanda atau memang ada alasan lain , ia bercerita tentang dimensi ruang dan waktu.

Minggu, 02 Oktober 2011

Black Note 3

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Black Note 2

19 Desember 2008

Seminggu terakhir masyarakat dihebohkan dengan serangkaian berita mengejutkan yang menghiasi hampir seluruh media cetak dan elektronik. Dimulai dengan berita tewasnya mantan suami pedangdut Kristina yang juga tersangka korupsi Al Amin Nasution. Ia tewas di dalam penjara karena serangan jantung. Setelah itu serentetan berita kematian para koruptor dan penjahat kelas kakap hampir setiap hari muncul di media. Ada yang mati karena serangan jantung, dibunuh atau pun kecelakaan. Polisi tak menemukan keterkaitan antar kematian beruntun tersebut meski sempat merasa janggal dengan waktu kematian yang berdekatan. Berbagai spekulasi beredar di masyarakat. Ada yang menganggapnya santet, karma, azab, bahkan pertanda kiamat sudah dekat. Dari dunia selebritis pun muncul beberapa berita menghebohkan dengan berita perampokan di rumah keluarga Azhari. Selain membawa barang berharga dan sebuah mobil, para perampok itu juga memperkosa Sarah dan Rahma Azhari yang kebetulan sedang ada di rumah. Komentar nakal lantas berkembang bahwa Sarah dan Rahma pastinya lebih menikmati pemerkosaan itu dibanding si pemerkosanya sendiri. Namun yang paling banyak mendapat perhatian adalah berita menghilangnya penyanyi Mulan Jameela setelah melakukan show di Kalimantan. Tiga hari kemudian ia ditemukan di tengah perkebunan karet dengan kondisi yang mengenaskan tanpa selembar kain pun menutup tubuhnya. Menurut keterangan polisi, Mulan mengalami penculikan dan pemerkosaan. Polisi kini sedang melakukan pengejaran terhadap 10 orang pelaku yang identitasnya sudah diketahui. Sementara itu pembalap Tinton Soeprapto sangat terpukul karena kematian kedua anaknya Ananda Mikola dan Moreno Soeprapto yang tewas karena overdosis narkoba ketika berpesta merayakan bebasnya Ananda dari dakwaan penganiayaan (setelah mengeluarkan banyak uang, waktu dan tenaga menyuap sana-sini). Masalah demi masalah yang terkait dengan anak-anaknya, ditambah lagi kematian mereka yang sangat memalukan membuat Tinton menjadi gila, ia mencoba bunuh diri namun berhasil digagalkan. Sejak itu pria tua itu dimasukkan ke rumah sakit jiwa, dikurung dalam ruang isolasi dengan jaket pengaman. Sesekali ia sering tertawa-tawa sendiri, tapi kadang ia menangis meraung-raung seperti anak kecil, kadang ia juga berteriak-teriak sendiri

Black Note

———————————————–

Viona

Aturan #1 : setiap nama target harus ditulis lengkap sambil membayangkan wajahnya

 Vio (20 tahun) mengendarai Honda jazz-nya dengan kecepatan sedang. Ia harus extra hati hati karena hujan yang turun dengan derasnya membuat malam semakin gelap dan membatasi jarak pandang. Sesekali Vio menajamkan matanya melihat ke kiri dan kanan, sepertinya sedang mencari alamat. Honda jazz itu terus membelah malam , menembus tirai air hujan dan menjadi mobil satu satunya yang berada di jalanan saat itu. Hujan sederas ini apalagi di malam hari membuat banyak orang enggan untuk keluar rumah.

Black Valentine


Ia mencium bibir-ku, lidahnya yang menyelip masuk kubalur balas dengan lidah-ku, sementara rengkuhan tangannya memeluk-ku erat, aku dapat mencium aroma tubuhnya dari jarak sedekat ini, namun yang kulakukan hanyalah membalas ciumannya, sesekali ia mencium dagu-ku sebelum mencium bibirku lagi.

Namanya Joshua, Jo biasa aku memanggilnya kekasih-ku, cinta-ku dan belahan jiwa-ku, seseorang yang telah memberikan-ku segenap cintanya, yang membuatku tak mampu untuk tak membalas rasa sayang dan cintanya ini pada-ku.

Tak kutolak saat tangannya menyusup diantara kaus biru muda yang kukenakan, tangannya meremas halus buah dada-ku yang masih tersembunyi dalam bra penutupnya, ku pejamkan mata-ku, sementara kurasakan ciumannya yang mengunduh bebas ke tengkuk-ku, hangat telapak tangannya kurasakan dipermukaan payudara-ku itu.

Ia menyingkap kaus-ku keatas, meloloskan kaus-ku itu, aku terus memejamkan mata-ku, sementara kurasakan ciumannya di permukaan perut-ku, aku merinding saat kurasakan bibirnya itu mencium perut-ku itu, aku kian merinding saat ia bermain nakal dengan mengeluarkan lidahnya, membuat permukaan tubuh-ku itu kian basah.

Desperado First 2

Chapter 7 : Bogor-Jakarta-Bandung (2)

Walau Perih Hati,.
Namun aku Bertahan


” Bagus gak begini ?? Aneh ya ?? ” Tanya Steff sambil berkaca di balik cermin, ia mengenakan Gaun hitam yang membuat belahan dadanya tercetak jelas,.dipadu dengan jeans biru, perpaduan anggun dan simple, rambut panjangnya yang indah sengaja diurai membuat ia terlihat begitu cantik,.

” Aneh apanya ?? Cantik banget lagi,.. ” Selvie memuji temannya itu,..
” Dah siap ?? ” Tanya Selvie lagi sambil merapikan sedikit make-upnya,..
Steff mengganguk menjawab,..
” Yawda yuk jalan,.. ” Selvie mengajak temannya itu keluar,..

” Duh cantik-cantik banget,.. ” Mama Selvie menyela, mengomentari kecantikan dua gadis itu, meski harus diakui dalam berbagai aspek kecantikan Steffany jauh lebih menonjol dari anaknya itu,.

” Iya Mih,.. aku jalan dulu ya,.. ” Selvie mengambil kunci mobilnya yang digantung,..
” Yawda hati-hati ya kalian berdua,.. ” Mama Selvie mengingatkan,..
” Jalan dulu ya mih,.. “
” Pergi dulu Tante,.. ” Steff berpamitan,.
” Iya hati-hati ya,.. ” Ingat Mama-nya itu lagi,..

Tak terlalu jauh memang dari rumah Selvie,.. perlahan mereka berjalan menuju BallRoom hotel itu, tempat pesta ulangtahun Vero,.. suasana mulai ramai sementara Selvie mencari Vero, yang berulang tahun, Steff tampak tegang sambil mencari Frans,.. diantara kerumunan orang, meski setengahnya Steff masih kenal, namun ada juga wajah-wajah asing diantara tamu-tamu yang datang itu,..

Desperado First

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Pejantan Tangguh 1

7 Agustus 2008

Di sebuah tempat di dunia ini,..
Sebuah tanah antah berantah,..
Seorang pertapa tua, berjalan dengan keledai-nya serta seorang biksu cilik,..
Sesaat ia terhenti, suara angin yang berubah arah, menandakan akan ada sesuatu yang besar terjadi,..
Sesuatu yang merubah hidup seseorang, sementara perlahan kepulan pasir angin yang tertiup angin mulai pudar,..
Dari kejauhan tampaklah sebuah pedesaan, desa kecil yang indah,..
” Mas…Mass… dibayar dulu donk ah,.. ” Si tante pemilik kedai makanan itu mencoba mengehentikan beberapa preman yang sedang berjalan keluar pintu tanpa membayar makanan yang telah mereka santap,.
” Hah, bayar ?? ga salah ?? ” Si pemimpin preman yang berwajah paling seram itu mengeretak si tante pemilik kedai,..
” Duh, jangan gitu donk, nanti saya bisa bangkrut lama-lama,.. ” Mohon si Tante,..
” Loh, emang siapa yang nyuruh bangkrut, saya gak nyuruh kan,.. ” Si Preman dengan santai menjawab, yang diselingi tawa anak buahnya,..
” Eh, eh, eh, ada ayam bakar, kenapa tadi kita-kita ga disuguhin ?? ” Salah satu preman itu berusaha mencari masalah di kedai itu, seorang lelaki pendek dengan wajah culun dan berkacamata yang menjadi kambing hitam mereka,..