Laman

Senin, 16 Januari 2012

Interconnected Hearts: Hot Love in Cool Villa

Note for Readers:

Seri ini merupakan kelanjutan dari cerita kami “Seks Cewek Pengantin 3 – Sasha, Alyssa dan Pak Anton” Disarankan bagi pembaca untuk membaca terlebih dahulu cerita tersebut sebelum membaca seri ini agar tidak kebingungan sekaligus mengetahui latar belakang kisah ini.

#####################################

Wulan Guritno XXX: Gara-gara Kue Pancong

Wulan & Shaloom
Setelah merapikan barang - barang yg dipakainya syuting, Wulan bersiap-siap pergi memanasi kendaraan. Di sela itu, ia menerima telepon dari buah hatinya.

“Bunda.. Bunda lagi di mana?”.

“Masih di lokasi syuting sayang, udah selesai dan udah bubar kok. Tapi Bunda mau ke rumah Bi Mimin dulu ya.. pembantu kita. Habis dapat khabar, katanya sakit keras. Nggak lama kok sayang..”.
"Iya Bunda, gapapa. Tapi beliin aku cemilan dong apa aja, laper niih.." urai si kecil manja.
"Ya udah, nanti Bunda beliin deh. Tunggu Bunda ya sayang, muach!" cium Wulan di telepon penuh kasih sayang, si kecil Shaloom balas ‘muach’ ke Bunda-nya itu.
Singkat cerita, usai perjalanan pulang menengok pembantunya, masih di daerah perkampungan yang cukup sepi, Wulan melihat di sisi jalan ada seorang penjual kue pancong. Dengan sigap ia menepikan mobilnya, kemudian melangkah ke tukang kue pancong tersebut. Wulan berteriak. "Bang.. satu ya!".

"Baik Non" si Abang menyahut.

Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga

“Kong, tolong dong. Satu bulaan aja Minah nggak bayar. Ayo dong, Engkong ganteng deh…” rayu Aminah, salah seorang penyewa kost ‘Melati’ yang bermasalah dalam hal iuran bulanan.

“Nggak bisa Neng, pan aturannya udah jelas dari pertama nge-kost. Silahkan angkat kaki dari sini mulai besok.” tegas lelaki udzur pemilik kost-kostan, tanpa memberi keringanan barang sedikit pun.

Seorang gadis cantik yang kamarnya tepat di sebelah sedang bersantai, asyik menguping perselisihan tersebut. Akhir dari perbincangan, Aminah, mahasiswi yang sama sekali tak menarik kaum Adam untuk melirik itu pergi sambil bersungut-sungut. Menuruni anak tangga tinggalkan si orang tua lawan bicaranya penuh dengan rasa benci.

Marjuki nama si orang tua, disapa ‘Kong Juki oleh warga sekitar. Usianya berkisar 70 tahun, namun tubuhnya masih gagah lantaran beliau adalah seorang pensiunan hansip kelurahan di kota J. Ditinggal mati istrinya 10 tahun yang lalu karena sakit. ‘Kong Juki orang Jakarta asli, memiliki harta warisan turun temurun berupa beberapa tanah kosong, baik itu girik maupun bersertifikat. Sebidang tanah di kota D, dimanfaatkannya untuk membangun sebuah tempat kost khusus wanita.

‘Kong Juki sangat keras dalam peraturan. Boleh membawa teman pria tapi pintu harus dibuka. Bayar uang kost juga harus tepat waktu, boleh minta tempo mundur dengan syarat tidak genap 1 bulan. Bila terjadi demikian, penyewa akan diusir Engkong secara tegas. Daerah sekitar kost masih jarang ditempati warga, sebagian lahan kosong. Kost-kostan belum banyak, apalagi yang bersih dan tertata apik. Ada kontrakan bagus sayang berat untuk kantung, terutama bagi mahasiswa.

Beruntungnya lagi tempat Engkong strategis, hanya dengan menyusuri jalan setapak beberapa meter, tiba di jalan raya menuju terminal sekaligus melewati pusat perbelanjaan (Mall). Dimana tak jauh dari situ terdapat warung kecil dan fasilitas umum seperti halte, warnet, wartel, salon, dekat dengan kampus serta tembus ke stasiun. Hal-hal itulah yang membuat mahasiswa ataupun pekerja kantoran tertarik untuk kost disitu.

Adapun Tanty, nama gadis penguping tersebut di atas. Seorang gadis berusia 19 th. Baru saja dirundung duka kehilangan orang tuanya di Padang karena musibah Gempa, dimana itu terjadi di tahun ke-2 kuliahnya. Saudara orang tua Tanty yang ada di Jawa tepatnya di Jakarta, memiliki ekonomi yang pas-pasan. Membuatnya tak tega untuk tinggal menetap, apalagi minta dibiayai kuliah plus uang jajan.


Kong Marjuki - Tanty
Nilai kuliah terus menerus anjlok lantaran Tanty banyak berburu pria tajir di kampus, bahkan cenderung sering gonta-ganti. Tiap kali ada yang bermateri lebih, pasti Tanty pindah ke lain hati. Untuk sementara ini keuangannya aman dalam hal bayar kost dan kuliah. Berjalan mulus masuk ke tahun berikutnya mendekati kelulusan.

Hingga suatu masalah datang menyela…

***

“Yak pas, lu kalo bayar selalu tepat waktu ya Tong..demen Engkong” ujar ‘Kong Juki tersenyum lebar, giginya yang banyak tanggal terlihat saking senangnya terima uang.

“Hahaha, Engkong bisa aja. Yaah, apa sih yang nggak buat pacar” sahut si pemuda berbangga diri.

“Jadi Tanty itu pacar lu ya?” pemuda itu tersenyum bangga. “Kirain masih sodare?” sambung Engkong.

“Bukan ‘Kong, kan saudara Tanty di Jakarta. Orang tuanya juga sudah nggak ada”.

“Iya, kalo itu Engkong tahu. Abis, banyak bener anak laki-laki seliweran di kamer Tanty. Engkong jadi kagak tahu nyang mane pacarnye, nyang penting pintu dibuka titit aeh titik !” jelas ‘Kong Juki panjang lebar. Wajah pemuda tersebut mendadak berubah, api cemburu membara di dadanya.

Dalam hati ‘Kong Juki tertawa. Berhasil memanas-manasi si pemuda. Perkataannya tadi bukan sekedar celetukan, melainkan bertujuan. Sudah lama dia perhatikan keindahan yang dimiliki Tanty. Kecantikannya.. kesintalan bodynya.. senyum manisnya.. aroma wangi tubuhnya dan lain sebagainya yang buat Engkong jadikan Tanty gadis dambaan untuk disetubuhinya. Pemuda-pemuda mahasiswa yang akrab dengan Tanty, hanyalah penghalang menurut ‘Kong Juki semata.

“Banyak ‘Kong?”, kekasih Tanty penasaran.

“Buaanyak… malah ade nyang rutin. Engkong perhatiin tuh, tiap lu pulang anter Tanty, suka ade nyang dateng. Engkong kagak bisa nyuruh entu anak pulang karena masih jam boleh kunjung”. Wajah pemuda tersebut merah menahan amarah.

“Kalo kagak percaye, kasih Engkong nomor lu deh...‘ntar kalo dateng tu anak, Engkong telpon”, pemuda itu langsung cepat-cepat meraih ponsel, ingin segera buktikan hal yang mengganjal di hati kecilnya.

Tiba-tiba muncul Tanty di depan pintu kamar Engkong, “Eh si eNon”. “Eh Engkong, aku jalan dulu yach. Yuk say..” ajak Tanty ke sang kekasih, namun sang kekasih terlihat acuh tak acuh.

Aku (Lavenia) dan Sepupu-sepupuku yang Nakal.

sedang direvisi oleh Sis Diny
-------------------------

Memoirs of Gheisa 3

seddang direvisi oleh Sis Diny
-------------------

Antara Kenangan dan Kenyataan 2: Far Beyond the Sun

sedang direvisi oleh sis Diny
-----------

Senin, 09 Januari 2012

Behind the Mask of Celebrity 2: Hynotized

Gadis Manja Group, mempersembahkan :

Sebuah karya dari Diny Yusvita, usul cabul artis oleh Boris.

Skenario, sutradara & tawa mesum by : Yusvita Corp. Tbk.

Thanks for sweet support pembaca yang berkomentar, sorry rilis molor ^o^.

|||||||||#|||||||||


Olivia Lubis Jensen
Olivia termenung, menumpukan wajah ke tangan di dashboard mobil. Masih memikirkan perkataan yang dilontarkan Arumi, merasa dimanfaatkan. Sebagaimana pekerja diperas pengusaha yang mau untung terus.

“Neng Oliv ko ngelamun ? ayo duduk di depan geulis !” suruh sang supir dengan seringai mesum, orang yang disapa Pak Khoir oleh Jasmine.

Sudah biasa ini terjadi, tanpa banyak bicara Olivia pindah waktu lampu menyala merah.

“Naah, kalo gini kan enak Ji hie heh heh, muluuuss…Ooh mulus tenan Neng Oliv, Bapak suka. Sempurna…paha yang semmpurna !”, Olivia hanya bisa berdehem nikmat pahanya digerayang kacung.

“Jaket Neng dibuka aja !”. Masih terus digerayang, Olivia menanggalkan sweater coklat yang membalut tubuhnya.

Behind the Mask of Celebrity 1: Betrayal

Gadis Manja Group, mempersembahkan :

Sebuah karya dari Diny Yusvita. Usul cabul artis oleh Boris.

Skenario, Sutradara & Tawa mesum by : Yusvita Corp. Tbk.

Special Thanks to Bang Shu, Bang Ninja Gaijin for your sweet support ‘n pembaca yang selalu setia mengikuti karya buatan gw. Love u, Muaach…!.

|||||||||||||||$||||||||||||||

Eh, ladies night nih…janjian yuks ?’.

Ok, ketemuan di Dragon Fly yach !’.

|||||||||||||||$||||||||||||||

Aku (Lavenia), Sahabatku dan Adik Kelasku 2

sedang direvisi oleh Sis Diny
------------------

Antara Kenangan dan Kenyataan 2

sedang direvisi oleh Sis Diny
---------------------

Al-Idin, Makna 1001 dan Lampu Wasiat 1

sedang direvisi oleh Sis Diny
----------------------------

Aku (Lavenia), Sahabatku dan Adik Kelasku

sedang direvisi oleh Sis Diny
------------------------

Selasa, 03 Januari 2012

I Know Who Raped Me

{Model B}

# Sabtu, pukul 20.00

[Dasar laki-laki brengsek !!], gadis itu mengumpat dalam hati dan menekan pedal gas Toyota Harier-nya dalam-dalam.

Ia menelusuri jalan dengan pikiran melayang-layang, terbayang kejadian tadi. Ketika melihat Rully tunangannya, menyuapkan makanan ke seorang wanita dengan mesra di sebuah café. Ia juga ingat sewaktu mendekati mereka, wajah Rully langsung pucat dan tergagap-gagap saat menjelaskan, yang diyakini olehnya tidak ada sepatah katapun yang dapat dipercaya. Oleh sebab itu, ia menyetir dengan kecepatan tinggi menuju rumah sahabatnya untuk meluapkan kekesalan hati mencurahkan permasalahan.



Rinavia (Rina)

Rina

Ia, bernama Rinavia, kerap disapa Rina. Berusia awal 20, kuliah di salah satu universitas ternama di Jakarta. Untuk kesibukan lainnya, ia berprofesi sebagai foto model majalah konsumsi pria dewasa. Dengan wajah melankolis dan tubuh bak gitar Spanyol, sangatlah pantas melakoni bidang tersebut. Karirnya menuju puncak, mulai menapaki layar kaca sebagai pemain figuran. Sahabat yang tengah dikunjunginya bernama Dian. Ia tidak menggeluti dunia model seperti halnya Rina, hanya seorang gadis biasa, yang setelah lulus ingin menjadi wanita karier. Meskipun demikian, wajah Dian tak kalah jelita.

Nightmare Gaiden 3: Victim Sharing

‘Siang Hari’.
‘Dimana mentari’.
‘Menampakkan diri dan tersenyum berseri’.



Sherin
Tak lama Sherin dan Pak Udin terbangun, penisnya masih menancap di vagina walaupun sudah layu.

“Uaaaahh…nyam..nyam !”si tua bangka itu meregangkan badannya, puas mendapatkan ejakulasi tiga kali di pagi hari dari Nona majikannya yang cantik.

“Non..Non sherin..bangun Non..Non cantik”panggilnya mesum berbisik ditelinga Sherin,

Sherin pun terbangun sambil mengucek-ucek matanya, si cantik itu bukan terbangun oleh panggilannya, justru terbangun karena gerayangan nakal Pak Udin.

“Ehhmmh…jam berapa nih Pak…”kata Sherin menguap.

“Jam setengah 12 Non…sana mandi deh !!”suruhnya tapi terus-terusan menggerayangi.

Sherin pun hendak bangkit.

“Ya udah…Bapak berhenti dong grepehinnya !!”protes Sherin sambil merengut.

Tukang kebun itu hanya menyeringai lalu tertawa mesum, dia melepaskan sejenak Nona majikan cantiknya dari gerayangan cabulnya, Sherin pun bangkit dan Pak Udin menepuk pantatnya, Plaaakk…!!

“Sana mandi..!!”suruh Pak Udin.

Sherin mulai berjalan menuju kebebasan sejenaknya, tetapi baru saja dia melangkahkan beberapa kaki.

Nightmare Gaiden 2: Newcomer in Campus

‘Pagi hari yang cerah’
‘Di sebuah perumahan yang megah’
‘Berkumpulah para Ibu yang turun dari kendaraan mewah’

Fanny

Mereka biasa melakukan arisan bulanan, pindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya, dari satu rumah ke rumah yang lain. Kebetulan saat itu arisan diadakan di sebuah rumah salah seorang Ibu yang anaknya telah kita kenal, obrolan gosip khas Tante-tante membahana di ruang bawah itu. Gaduh sekali, tapi untungnya tidak mengganggu aktivitas seorang gadis cantik berwajah Indo yang sedang berada di kamarnya menonton DVD.

Suara film yang sudah setengah mulai itu kecil samar-samar.

Prof : Jane…Jane…Where are u ??

Jane : …………

Jane tidak menjawab, saat itu Jane pingsan. Dia tersandung batu kerikil dan terjatuh, pada bagian jidatnya terjeduk batu Kali. Datanglah kemudian pria tampan yang berambut kusut hanya mengenakan kain dari kulit menutupi kemaluannya. Dada yang bidang terbuka disertai bulunya, memperlihatkan kejantanan tubuh seorang pria.

Tarzan : What is this ??, kata Tarzan, saat menemukan sesosok wanita di pinggir kali.

(Ooh, mungkin ini ibu-ibu yang lagi nyuci baju di kali dan hanyut bersama pakaiannya), pikir Tarzan, menyamakan Jane dengan sampah yang suka hanyut di Kali Ciliwung atau Kali Malang.

Memoirs of Geisha 2: Classroom Orgy

sedang direvisi oleh Sis Diny