Laman

Rabu, 30 Oktober 2013

Stefanny: Gairah Dalam Lift Kampus

Stefanny Adventure Series
By: Dian Kanon
@kisahbb
Part 01 – Gairah Dalam Lift Kampus

I. Sekilas Tentang Diriku
Stefanny
Namaku Stefanny, seorang gadis Chinese yang baru saja berulang tahun yang ke 22 di awal tahun 2005 ini. Sekilas tentang bentuk fisik tubuhku, tinggiku badanku 158 cm dan berat badanku 46 kg. Rambutku lurus dan panjang sampai sebahu. Banyak orang yang mengatakan kalau wajahku cantik, tubuhku indah dan menggairahkan, walaupun penampilanku biasanya selalu feminim dan anggun. Di bulan Mei 2005 ini, aku masih kuliah di sebuah universitas elite di Surabaya. Saat ini aku menginjak semester delapan dan akan segera lulus. Di kampus tempat aku kuliah ini, aku termasuk golongan mahasiswi high class alias anak orang kaya. Sejak aku masih kuliah di semester satu tahun 2002 lalu, banyak mahasiswa di kampusku yang mencoba mendekatiku, tapi mereka harus gigit jari karena waktu itu aku sudah memiliki seorang pacar yang kusayangi, yaitu Melvin. Aku amat bangga memiliki pacar sehebat Melvin. Ia adalah mahasiswa seangkatanku sekaligus kapten tim basket di kampusku, dengan tubuhnya yang begitu atletis dan wajahnya yang cukup tampan. Aku mengenalnya secara tidak sengaja di arena basket kampusku. Awalnya aku bersikap cuek ketika Melvin terus berusaha mengejarku dan mendapatkan hatiku, tapi akhirnya aku luluh dengan semua perhatiannya, dan aku jadi jatuh cinta pada Melvin. Valentine Day 2003 adalah hari terindah dalam hidupku ketika Melvin menyatakan keinginannya menjadi pacarku. Singkat cerita, kami pun pacaran dan menjadi pasangan paling populer di kampus kami.

Pelacurku Bekas Penyanyi 2

Yanti

"Aku ga perlu masuk ke dalam!" dia memotong. "Aku udah kapok ama kamu, setan! Lihat apa yang aku punya!" Yanti meraih tasnya, membukanya, dan mengeluarkan pen pendeteksi uang palsu.
Dia meletakkan tutup di giginya, dan mengeluarkan pena itu. Dia bekerja dengan cepat, dia memindai empat belas lembar cepekan, dan duduk kembali tanpa bilang apapun. Empat belas tanda benang pengaman di empat belas gambar duit cepekan.
"Kenapa?" dia bertanya dengan kasar. "Mengapa Om kasih aku uang?"
"Sebab Om ehm. ..aku.."
"Karena aku tidak bisa tidur di malam hari berpikir bagaimana aku bikin kacau hidup Yanti!" katanya sinis. "Jadi sekarang aku mau beli hati nurani sehingga ngerasa lebih baikan diri sendiri! Asu, ngentot!" dan dia melemparkan lembaran-lembaran itu kembali wajahku. "Yanti ga pingin ‘uang rasa bersalah’ dari Om!"
"Ya, aku akui, aku merasa bersalah tentang apa yang om lakuin," kataku. "Tapi juga lebih dari itu. Om tidak bermaksud menyakitimu. Aku tidak bermaksud untuk menyebabkan kamu menderita dengan cara yang kamu lakukan. Aku hanya bersenang-senang, hanya main-main guyon sedikit, tapi ternyata kelewatan. Aku ga pernah bayangkan jadinya berakhir seperti ini. "
"Sialan! Bajingan pembohong!"
"Aku sumpah, jika aku bisa kembali dan membatalkan apa yang udah terjadi, aku akan lakukan... Tapi aku ga bisa. Aku tidak pernah bermaksud nyakitin kamu, aku gak pernah maksudkan agar kamu kehilangan bayi, dan aku minta maaf. Aku sangat, sangat nyesal. "
Dia tak bilang apa-apa, hanya menatapku dengan mata kelam, dan jam menonton air mata di pipiku.

Selasa, 22 Oktober 2013

The Hottest Liveshow Continues: Ivana

SEPULUH SARAN UNTUK MENIKMATI CERITA HASIL : CWK GTL - CWK GNS - CWK SDS:
  1. Cerita ini adalah khayalan belaka , tak ada kaitan dengan tokoh manapun dalam kehidupan sebenarnya
  2. Nikmatilah cerita ini dengan rileks , buanglah kepenatan setelah berjuang seharian mencari sesuap nasi
  3. Boleh dinikmati sekali , dua kali atau tiga kali sehari - tak ada keharusan pemakaian dengan resep dokter
  4. Dapat dinikmati sebelum makan , disaat makan atau sesudah makan , tidak akan mengganggu lambung
  5. Boleh dinikmati dengan busana resmi-lengkap , pakaian bebas , pakaian daerah , juga boleh tanpa baju
  6. Dapat dinikmati dalam posisi duduk , berdiri , tiduran , terlentang , terlungkup , atau bahkan nungging 
  7. Boleh dibaca dikamar tamu, dikamar makan, dikamar mandi, dikamar tidur, tapi jangan dikamar kerja
  8. Baca sendirian boleh tapi pasti lebih mantab bersama partner dan keduanya berpakaian ala Adam & Eva
  9. Ilham cerita dari CWK GNS - di tulis menjadi cerita oleh CWK GTL - tambahan foto-foto dari CWK GNS
  10. Sebagai finishing touch dikoreksi, diberi bumbu lezat dan ditambahkan foto dimana perlu oleh CWK SDS    
#######################
EPILOG

Cerita ini adalah lanjutan dari kisah hangat pernah di rilis diawal blogs yang semarak memenuhi cyberspace Nusantara. Pernah dimuat di weblog "ah-uh.tk" dengan judul "Desahan Santi dkk." , Hampir dalam waktu bersamaan tampil pula di weblog "17 Tahun.com" serta "Sawomatang.com" dan masih ada beberapa weblogs lainnya yang kini sudah almarhum. Tentunya tak terlupakan pula pernah muncul di-blog asuhan boss Shusaku namun judulnya diganti oleh sang pengarang menjadi "The Hottest Liveshow". Penasaran ? Silahkan tanya karena pasti boss Shu tahu persis cerita apa dimaksud - atau research sendiri sambil baca cerita-cerita lama tak kalah hot dengan yang baru.

Liburan Birahi 5: Get Me!!

Bu Sofie

“Cantik,,,sangat cantik,,,”
Mata Bu Sofie menyapu panorama dari ruang tak berbatas, matahari pagi memberi warna berkilauan pada ombak yang pagi itu sedikit lebih jinak. Wanita berambut ikal yang diikat keatas itu melepas sendalnya, berjalan menyambut ombak kecil yang dengan cepat menjilati jari-jari dan telapak kakinya.
“Aku ingin seperti ini selamanya,,,” gumam Bu Sofie pelan, merentang kedua tangan seolah ingin memeluk langit. bibir tersenyum bahagia, bahagia dengan kebebasan yang tengah dinikmatinya.
Lepas dari sorotan mata bengis para wanita sosialita, lepas dari segala macam barang branded puluhan juta. Tas versace, gaun dari desainer ternama, jam tangan hingga kalung dan cincin berlian yang selalu menjadi barometer kesuksesan para suami. Bu Sofie menggerak-gerakkan tangannya yang serasa begitu bebas tanpa mata berlian yang setiap hari menjepit erat aliran darah, yang terkadang membuat jari-jarinya kebas.
“Bebaaass,,,” gumamnya, tersenyum lepas, terbebas dari segala beban.
Bukan sekedar bebas dari rintih persaingan para srikandi borjuis, tapi juga bebas dari kritik tajam Pak Prabu yang sehari-hari tak kalah cerewet dengannya. Tak ada pula komentar miring dari suaminya saat mendapati pantat montoknya hanya dibalut kain pantai tipis, tanpa underwear. Bahkan beberapa kali tubuh montoknya dipeluk Dako dan Munaf dihadapan suaminya, tapi lelaki berkumis itu hanya tersenyum, seolah mengizinkan dirinya mencari bahagia ditempat itu. Bibir Bu Sofia tersenyum kecut, saat teringat tingkah suaminya yang pura-pura tidak melihat saat tubuh montoknya diseret Dako ke kaki sebuah tebing.

Tantangan Aki Gila

Aki Uum

"Biar saya gaek... dalam bercinta saya yakin saya lebih perkasa dari kamu!" begitu Aki Uum sesumbar saat kami mengobrol santai sepanjang jalan sepulang jumatan.
Kebetulan, nggak lama setelah aku, tetangga belakang rumah, si duda gaek Aki Uum, juga menikah. Istrinya Lidya si janda kembang yang jangkung bongsor.
"Iyalah, Ki. Aki kan pengalaman, sedang saya ting-ting." aku merendah.
"Ayo. Kita berlomba bercintaan dengan istri masing-masing," kata si Aki asal.
"Pegimana caranya tuh?" Balap karung sih aku masih ngerti, tapi lomba bercinta... mana mungkin istriku mau? Kalo bini dia sih serba bebas!
"Caranya gampang. Balkon loteng rumah kita kan belakang-belakangan. Siang ini, saya bakalan bercinta dengan istri di loteng, kamu silakan ngintip. Nah, besok... giliran kamu dengan istri kamu. Saya yang mengintip. Hasilnya kita bandingkan. Yang kalah nraktir sate kambing, ya?"
Udah aki-aki gila juga tuh idenya. Eh, tapi lama-lama aku jadi mikir juga. Kenapa nggak aku iyain aja, ya? Ini kan jadinya kesempatanku melihat aksi akrobatik Lidya melawan si Aki. Kapan lagi kalo nggak sekarang? Hmm... tapi, nanti kalo Mira nggak mau gimana? Ah, pusing amat. Abis aku puas nonton, ngaku kalah aja kan beres, jadi nggak usah ikut-ikutan life show. Bener nggak? Toh dia yang duluan.

Liburan Birahi 4: Ending...is Just Another Beginning

“Arga,, aku pinjam istrimu sebentar ya,,,” ucap Zuraida pada Arga yang tengah melahap sandwich yang baru saja diantar oleh Lik Marni.
 "emang mau ngapain?"
 "Adda aja, urusan kaum hawa, weee,,,"
"Aiiihhh,,, bisa juga istri Dako ini genit, mana pake melet lagi,," gumam Arga, matanya nanar menatap Zuraida yang berdiri di depan pintu dengan balutan kaos lengan panjang yang sedikit ketat, tak ketinggalan jilbab yang selalu membalut wajah cantiknya.
“Ok, Ashal wakthu balek dhi mharhi tethap utuh,,,” Arga memaksakan menjawab meski mulutnya sedang penuh, matanya beralih ke sosok istrinya yang malam itu kelihatan lebih centil, tak ubahnya seperti anak ABG. Mematut diri didepan cermin memiringkan tubuh ke kanan dan kekiri, celana lagging hitam dan kaos longgar berbelahan rendah dengan tulisan ‘Awesome’ tepat dibagian payudara.
“Hahahahaa...bisa aja kamu, emang bagian mana yang bisa hilang dari istrimu,,” Zuraida tergelak tertawa.
“Tenang saja sayang,,, kalo ntar balik kesini nenen ku hilang, tagih saja sama Zuraida,,”
“Aaaaaaa,,,” Zuraida terpekik, tak menduga bila Aryanti akan meremas kedua payudaranya.
“GLEEKK,,, Uhhuuugg,,,” Arga tersedak, kerongkongannya begitu sesak akibat segumpal roti yang dipaksa masuk tanpa dikunyah. Matanya dengan jelas bagaimana bentuk payudara Ziraida yang menyembul dibalik kaos akibat remasan jemari Aryanti.
“Hahahahaa,,, Ayo cint,,, ntar kamu diterkamnya lhoo,,” tawa Aryanti melihat tingkah suaminya. Lalu menarik Zuraida yang wajahnya memerah malu, keluar kamar.
“Aseeeemmm,,, besar juga nenen istri si Dako,” Arga mengumpat, selama ini dirinya hanya bisa memandang tubuh yang dibalut pakaian yang lebar.
Wajah lelaki itu tersenyum saat menyadari batangnya mengeras, ternyata begitu besar hasrat nya pada wanita yang selalu mengenakan jilbab itu. Tapi hingga saat ini tak ada sedikitpun kesempatan untuk SSI, selalu dikawal ketat oleh teman-temannya yang juga memliki hasrat yang sama. Tak betah sendiri berada dikamar Arga menuju selasar yang memisahkan kamar-kamar, sesaat matanya tertuju pada jam besar yang ada di dinding, pukul 9.15. Di pelataran cottage dirinya tak mendapati seorang pun, gara-gara ulah Aryanti dan Zuraida tadi pikiran sange nya kembali kambuh, otaknya memilah-milah betina mana yang dapat dijadikan mangsa, Aida, Lik Marni, Sintya,,, Ahhh Sintyaa,,, hampir saja lelaki itu menyumbangkan benih cinta kepada si montok istri simpanan Pak Prabu.

Hari ini pikiran lagi ga karuan
 Nyesel tapi sengaja nonton film begituan
 Otak penuh khayalan juga bayang-bayang