Laman

Sabtu, 28 Februari 2015

Vonny dan Office Boy yang Beruntung 2



Beberapa hari setelah peristiwa swinger pertama itu batin Vonny terasa tak tenang. Perasaan bersalah melanda dirinya akibat terhanyut melayani hasrat seksual Reza, office-boy kantor suaminya (baca kisah sebelumnya). Padahal awal mula peristiwa itu adalah akibat ulah suaminya sendiri, Ridwan, yang "mengizinkannya" berpakaian minim untuk menggoda si office-boy. Vonny memenuhi permintaan suaminya karena Ridwan berhasil meyakinkannya bahwa ia hanya sekedar ingin merasakan sensasi seksual pada saat ada pria lain yang dengan gairah birahi memperhatikan tubuh molek istrinya. Apa mau, di tengah permainan 'sandiwara' mereka berdua menggoda Reza, suaminya mendadak harus ke kantor untuk mengurus transaksi forex yang penting. Vonny sampai beberapa minggu setelah peristiwa itu masih segan atau belum berani menceritakan kejadian selanjutnya kepada Ridwan, yaitu disaat ia malahan terjebak dalam permainannya sendiri. Saat Ridwan memintanya untuk menceritakan apa yang terjadi ketika ia meninggalkan mereka berdua di rumah, maka Vonny hanya berani bercerita sampai bagian dimana ia membiarkan office-boy suaminya itu memijat bagian pundak, punggung dan pinggulnya yang montok. Reaksi suaminya malah sama sekali diluar dugaan Vonny !

Berbagi Istri

Budi

Malam itu aku mengajak teman dekatku di kampus, Budi untuk membantuku mengerjakan tugas akhir yang sempat terbengkalai karena aku sibuk mengurus pernikahanku. Karena waktunya sudah sangat mendesak maka aku meminta bantuan Budi agar tugas akhirku cepat selesai dan itu adalah pertama kalinya Budi ke kontrakanku lagi setelah aku menikah, padahal biasanya hampir tiap minggu dia menginap di kontrakanku untuk mengerjakan tugas atau sekedar main play station.Malam itu juga untuk kedua kalinya Budi bertemu dengan istriku tercinta Vany setelah sebelumnya aku memperkenalkan mereka saat pertama kali istriku datang ke Jakarta. Istriku adalah seorang wanita berparas cantik dengan bentuk tubuh yang sangat indah, walau berasal dari kota kecil di luar pulau, tapi dia sangat pandai merawat tubuhnya hingga tak jarang banyak lelaki yang mendekatinya atau sekedar menggodanya. Sementara temanku Budi jauh dari tampan badannya gemuk dengan rambut ikal, tapi walau begitu dia orangnya baik dan cukup pintar, kami sudah lama berteman sejak awal kuliah dulu.

Kisah Kupu Kesepian, Lindia

14 Februari 2014
Lindia
Suara erangan dan jerit kenikmatan bersahutan dalam kamar suite di hotel bintang empat tersebut. Di atas ranjang yang besar terlihat seorang wanita muda, berkulit putih rambut sebahu sedang mengerang nikmat ketika laki-laki muda yang ada di atasnya menghentakkan pinggulnya sembari menciumi leher wanita itu.
"Ahhh, kluuaaarrh Don, aku dapettss!" Wanita itu mengejang menggapai orgasme. "Ampunhh, aduuh, lagiih, lagiih!"
Terjangan orgasme membuat wanita itu kewalahan dan pasrah ketika laki-laki yang bernama Doni itu membalik tubuhnya dan langsung menyetubuhinya lagi dengan gaya Doggie Style.
"Ahhh, ahhh, mentok ahhh, ampuunnhh, gilaaaaahhkk!" Wanita itu mengejang lagi untuk kesekian kalinya.

Kamis, 12 Februari 2015

From Noble to Slut: Ternyata Istriku....

Ririn

Gara – gara sering membaca cerita erotis dari situs-situs porno, lambat laun otakku seperti di doktrin dengan seks entah kenapa aku begitu terangsang setiap kali membaca cerita-cerita tersebut apalagi saat membaca cerita perselingkuhan seorang istri, secara spontan aku langsung membayangkan istriku yang jadi  tokoh utama dalam setiap cerita yang kubaca hingga akhirnya aku menjadi terobsesi dan begitu terangsang saat membayangkan istriku bercumbu dengan lelaki lain. Semakin lama obsesiku itu semakin menjadi, hingga akhirnya aku memberanikan diri untuk menceritakan obsesiku itu padanya suatu malam ketika hendak tidur,
"Rin, aku ingin melihatmu bersetubuh dengan pria lain, mendesah dan menggelinjang di pelukannya. Melihat memekmu dimasuki kontol lain bikin aku jadi horny."
istriku tercinta, Ririn (25 tahun) yang memang seorang wanita yang alim dan konservatif langsung marah dan menolak obsesi gilaku itu.

Tumbal Pengasihan Genderuwo

Gisty
Malam yang sangat gelap mencekam mengiringi kedatangan sebuah mobil Toyota Kijang memasuki suatu desa yang cukup terpencil. Desa itu bernama desa Cimani Gunderowo, yang dalam bahasa Indonesia berarti Air Sperma Gunderewo. Suatu nama yang tak lazim untuk suatu desa. Desa itu terletak di suatu pedalaman hutan kota Banten. Kurang lebih 150 KM ke arah barat dari pusat kota. Sangat jauh dari hiruk pikuknya kendaraan, dan sangat jarang terjamah oleh orang luar. Terbukti dari akses jalan yang masih sangat minim untuk menuju ke sana. Sandra, Gisti, dan Gilang. Mereka adalah reporter dari salah satu stasiun televisi lokal. Mereka diberi tugas untuk meliput desa tersebut. Karena ada beberapa laporan masyarakat yang masuk pada pihak redaksi tentang desa tersebut. 

Nafsu Birahi Citra: Keinginan Seorang Istri

Anissa

"Slurrrpp... Gede banget kontolmu paah... " desah Anissa Rumina (22), seorang wanita mungil berpantat semok sembari mengoral penis suaminya yang berukuran ekstra besar, "Gak pernah bisa muat dimulutku pah..."
"SSSshhhh... Mulutmu memang paling nikmat mah..." Bisik Seto Maryadi (24) sambil terus memegang belakang kepala istrinya, berusaha memasukkan seluruh batang penisnya dalam-dalam.
"Gaaagg gaaagg gaaaaggg..." Suara yang keluar setiap kali penis besar Seto keluar masuk tenggorokan Anissa.
"Oooh enak banget tenggorokanmu mah..."
"Ssshhh... Entot aku sekarang yuk pah..." pinta Anissa sambil meremas lembut batang penis suaminya. Sepertinya ia sudah tak mampu gelombang menahan birahinya.
"Hehehe... sabar sayang..." Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat.
"Jembutmu Mah... Selalu bisa bikin aku sesak nafas..."
“Hihihi... Lebet banget ya Pah..."
"Habisan aku males nyukurnya sayang..."
"Hehehe gapapa mah... Lebet-lebet tapi enaaaakkk... Sluuurrrppp..."
Ohh... oooohh... Paaahh... Terus Ppaaah... Nniiiikmatnya jilatanmu sayang... Aaaahhhh...." erang Anissa yang semakin merasa keenakan karena jilatan dan tusukan lidah suaminya.