Laman

Sabtu, 30 Juli 2011

Gadis Pemuas: Tukang Sapu Sekolah

6 Juli 2007

Aku terbangun ketika aku merasakan tubuhku digoyang seseorang, ternyata Mbok Parti yang membangunkanku. Untungnya, Mbok Parti pulang lebih awal sehingga ada yang membangunkanku karena jam wekerku mati, setelah mataku sudah bisa dibuka lebar, aku langsung mandi dan bersiap-siap, kemudian aku pergi ke sekolah dengan ojek. Di pangkalan ojek, para tukang ojek berebutan untuk memboncengiku karena selain aku wanita, wajahku cantik, dan juga seragam sekolahku sangatlah seksi, tentu saja mereka pada berebut.
Tentu saja ketika aku sampai di sekolah, teman-teman cowokku menyapaku dan berebutan memintaku untuk jalan bareng ke kelas. Tapi, aku menolak karena aku sedang ingin jalan ke kelas sendirian. Aku belajar di sekolah seperti biasa sampai pulang ke sekolah. Setelah pulang, aku mengobrol-obrol dengan teman-temanku di kantin sekolah, seperti biasa banyak teman-teman cowokku yang ingin duduk dekat aku, aku sih gak masalah yang penting bisa nyambung kalau bicara denganku.


Ketika aku sedang mengobrol dengan teman-temanku, aku melihat tukang sapu sekolahku mencuri-curi pandang kepada aku dan disaat mata kami saling bertemu, aku memberikan senyuman dan dia juga membalas dengan senyuman. Sifat gila dan nakalku mulai kambuh lagi karena aku ingin memberikan tubuhku kepada tukang sapu sekolah yang sudah berumur 60 tahun itu. Lalu aku mengobrol dengan teman-temanku sampai sekitar jam 6 sore sehingga satu per satu temanku sudah dijemput oleh supir mereka ataupun ayah mereka. Hingga tinggal aku yang ada di kantin sekolah, sedangkan orang yang berjualan di kantin juga sudah pulang semuanya. Seram juga sendirian di kantin, jadi aku pergi untuk menjalankan rencanaku yaitu menggoda tukang sapu sekolah yang bernama Mang Ucup.

Setelah aku cari-cari tidak ketemu dan juga keadaan bertambah seram, aku berniat untuk pulang ke rumah, tapi sebelumnya karena suasana yang lumayan dingin, aku jadi ingin ke kamar mandi. Setelah aku menyelesaikan “panggilan alam”, aku mencuci tanganku di wastafel, lalu aku mengaca di depan kaca besar yang ada di sebelah wastafel untuk merapihkan pakaian dan rambutku. Sebelum keluar dari kamar mandi, aku meminum pil pencegah kehamilan yang bisa sampai satu minggu. Ketika aku keluar dari kamar mandi, aku bertemu Mang Ucup sedang mengepel lantai di depan pintu kamar mandi.

“neng Rasti, kok belum pulang hari gini?”.
“dari tadi mau pulang cuma aku kebelet pipis, jadinya aku ke toilet dulu”.
“gimana, lancar gak?”.
“lancar apanya?”.
“pipisnya neng lancar gak?”.
“oh, pipis aku lancar kok,, “.
“oh ya, baju neng keliatannya sempit banget ya”.
“abisnya gak ada baju lagi sih, emang kenapa bang, seragam aku bikin nafsu ya”.
“iya, baju neng tuh sexy banget,,”.
“tapi abang suka kan?”, melihat aku tidak menolak mengobrol hal-hal yang jorok, Mang Ucup semakin mengarahkan obrolan kami ke arah yang berbau sex dan sepertinya Mang Ucup sudah sangat bernafsu melihat tubuh putihku yang dibalut seragam super ketat dan super mini.

Aku baru ingat kalau aku biasa pusing lalu pingsan setelah meminum obat pencegah kehamilan. Benar saja, tiba-tiba kepalaku pusing tujuh keliling dan aku langsung tak sadar kemudian tubuhku langsung ambruk ke Mang Ucup, setelah itu aku tidak tau lagi. Aku mulai sadar ketika kurasakan benda asing memasuki vaginaku, spontan kubuka mataku dan aku melihat Mang Ucup sedang memasukkan 2 jarinya ke dalam vaginaku sementara tangan satunya menutupi mulutku. Mang Ucup terus mengobok-obok vaginaku dengan 2 jarinya, 10 menit kemudian aku sudah tak tahan lagi menahan kenikmatan seperti, lalu tubuhku mengejang dan akhirnya cairan vaginaku mengalir deras. Kemudian Mang Ucup melepaskan tangannya dari mulutku juga vaginaku, lalu berkata “maaf neng, abang udah gak tahan”, aku mengatur nafasku dulu baru aku menjawab “ah, gak apa-apa kok bang, aku tau kalau gak ada laki-laki yang tahan kalau ngeliat aku pake seragam ini”. “bener nih non, gak apa-apa?” tanyanya lagi, “iya, bener, tapi jangan disini donk, gak enak, serem lagi” balasku karena aku dikerjai di bangku kantin.
“yaudah, yuk ke gudang aja”.
“oh ya, ngomong-ngomong celana dalamku kemana?”.
“nih, tadinya mau Mang Ucup buang tapi takut non marah”.
“untung gak dibuang, kalau dibuang kan tar pulang vaginaku bisa disemutin”.
“emangnya vagina neng manis ya”.
“tar deh cobain, pasti abang sampe ketagihan”.
“wah, jadi pengen cepet-cepet”.

Tanpa terasa sudah di depan gudang, lalu kami berdua masuk ke gudang. Setelah menyalakan lampu, Mang Ucup langsung meraba-raba tubuhku, meremas-remas dadaku serta menciumi leher jenjangku yang putih dari belakang. Dia meneruskan aktivitasnya sambil membuka kancing bajuku, setelah kancing bajuku terbuka semua, Mang Ucup kini menurunkan rokku sehingga kini bagian bawahku sama sekali tidak ada penghalang yang membuatku bisa merasakan batang penis Mang Ucup sudah tegak mengacung ke pantatku. Lalu aku menyuruh Mang Ucup untuk melepaskan dekapannya dulu, setelah pelukannya dilepas, aku membalikkan tubuhku dan membuka baju serta bhku sehingga tubuh putih mulusku terpampang jelas di depan tukang sapu sekolah yang pantasnya menjadi kakekku.

Baru saja bhku kulepas, Mang Ucup langsung melahap kedua daging kenyalku. Aku hanya berkata dalam hati “dasar lelaki, gak tua, gak muda, kalau udah ngeliat cewek cakep telanjang langsung nyosor”, tapi konsentrasiku terpecah karena Mang Ucup menggigit dan menarik-narik kedua putingku bergantian dengan mulutnya yang sedikit ompong itu. Aku hanya mendesah menikmati jilatan demi jilatan di setiap senti kedua daging kenyalku. Setelah kedua buah dadaku sudah dipenuhi air liurnya, Mang Ucup menggelar tikar lalu menyuruhku tiduran di atas tikar itu dan melebarkan kakiku karena dia ingin menjilati vaginaku. Kulakukan semua perintah Mang Ucup. Kini vaginaku yang merah merekah dan sudah basah akibat cairanku sendiri terpampang jelas seolah menantang Mang Ucup untuk segera melahapnya. Rupanya Mang Ucup ingin melahap vaginaku dan ingin penisnya di oral olehku secara bersamaan, makanya kami mengambil posisi 69 dengan aku diatasnya. Lalu aku mulai menikmati rokok daging Mang Ucup yang sudah berdiri tegak sementara vaginaku sudah dijilati Mang Ucup di bawah sana.

Kukeluarkan tekhnik oralku, kusentil-sentil lubang kencingnya dengan lidahku, kujilat-jilati buah zakarnya, dan kutelusuri setiap milimeter dari batang penis Mang Ucup. Tapi, gara-gara kulumanku, Mang Ucup malah jadi tambah semangat menjilati vaginaku yang membuatku merasa sangat nikmat sehingga aku harus menghentikan kulumanku karena aku merasa sebentar lagi akan mencapai orgasme. Mang Ucup semakin membuatku semakin keenakan karena selain dia menjilati vagina dan klitorisku, dia juga memasuk-masukkan 2 jarinya ke dalam vagina dan anusku secara bergantian lalu akhirnya beberapa detik kemudian, cairanku mengalir deras dari vaginaku yang langsung diseruput Mang Ucup sampai berbunyi “ssllurrppp,,,,”. “vagina neng emang bener-bener manis banget, abang jadi ketagihan” kata Mang Ucup setelah meminum habis cairan vaginaku.

“bener kan kataku, semua laki-laki yang pernah ngerasain vaginaku pasti pada ketagihan deh”, balasku pada Mang Ucup yang kini mulai menjilati vaginaku lagi, sementara aku melanjutkan kulumanku. Sudah 15 menit aku mengulum penis keriput Mang Ucup tapi sama sekali tak ada tanda-tanda akan orgasme, ini membuatku bingung karena tidak ada laki-laki yang bisa tahan sampai selama ini kalau aku sudah mengeluarkan tekhnik oralku. “Tapi masa bodoh ah, yang penting ada penis yang bisa aku jilati” pikirku dalam hati, lalu 5 menit kemudian aku mengalami orgasme lagi dan cairan vaginaku langsung diseruput habis oleh Mang Ucup seperti sebelumnya. Lalu aku berkata “udah dong bang, masa vaginaku cuma dijilati doang, tusuk dong pake ****** abang”, “ok neng, ****** abang juga udah gak sabar pengen ngaduk-ngaduk vagina neng” balas Mang Ucup.

Kemudian aku memutar badanku sehingga wajah kami saling bertemu lalu kami berciuman sangat mesra dan bergairah, lidah kami saling membelit, setelah aku melepaskan cumbuanku, Mang Ucup berkata “bibir non rasanya kayak lemon manis”, kebetulan tadi pagi aku memakai lipgloss rasa lemon, jadi mungkin terasa oleh Mang Ucup. Lalu aku memegang penis Mang Ucup yang berukuran 14 cm dan berdiameter 7 cm, kemudian aku menuntun penis Mang Ucup ke dalam vaginaku dan lalu ketika penis Mang Ucup sudah berada di dalam vaginaku, aku menurunkan pinggulku sementara Mang Ucup menaikkan pinggulnya sehingga aku merasakan seolah penis Mang Ucup menancap sangat dalam sampai mentok. Kemudian Mang Ucup mulai memompa penisnya keluar masuk di dalam vaginaku sementara aku menaikkan badanku ketika Mang Ucup menarik penisnya dari vaginaku dan aku menurunkan badanku ketika Mang Ucup memasukkan penisnya ke dalam vaginaku sehingga penisnya tertanam sangat dalam di vaginaku.

Sambil terus menggenjotku, Mang Ucup berkata “neeng,,, raaapet baanggeet”, aku hanya membalas dengan desahan-desahan karena sangat nikmat. Tak terasa sudah 1/2 jam Mang Ucup menggenjot vaginaku, tapi tidak ada tanda-tanda akan orgasme, malah Mang Ucup mengganti-ganti caranya menghujamkan penisnya ke dalam vaginaku, kadang dia menghujamkan penisnya kuat-kuat ke dalam vaginaku, kadang dia menghujamkan penisnya secara cepat lalu mengeluarkannya secara perlahan, dan kadang aku hanya diam sedangkan dia terus memompa vaginaku tanpa ampun. Kemudian dia minta berganti posisi, kali ini aku yang dibawah sementara Mang Ucup menindih tubuhku dan mulai memompa penisnya di dalam vaginaku lagi. Memang luar biasa kakek yang satu ini, tak kusangka dalam umurnya yang sudah 60-an ini masih bisa membuat ABG sepertiku berkali-kali mengalami orgasme sedangkan dia sama sekali belum menunjukkan akan orgasme. Vaginaku sudah banjir akibat cairan vaginaku sendiri sehingga menimbulkan bunyi “cpok,,,cpok,,,cpok” saat Mang Ucup memompa vaginaku. Aku sudah tak kuat lagi karena tenagaku sudah habis terkuras akibat berkali-kali mengalami orgasme sehingga aku hanya bisa mendesah lemah merasakan penis Mang Ucup yang kuat dan perkasa keluar masuk vaginaku, sementara Mang Ucup terus menggenjot penisnya, lidahnya masuk ke dalam mulutku yang langsung kusambut dengan cara menghisap lidahnya dan membelitnya dengan lidahku, kemudian dia melepaskan ciumannya dan berkonsentrasi lagi pada genjotannya terhadap vaginaku.

Akhirnya, 25 menit kemudian, Mang Ucup mempercepat sodokannya lalu dia berkata “neeeng, ke,,,ke,,luarin,,,,di,,,di,,,mana?”, “di,,,da,,,,lem,,,ajjjaaa” balasku. Tak lama kemudian, Mang Ucup menyemprotkan spermanya ke dalam vaginaku dalam jumlah yang sangat banyak. Setelah yakin spermanya sudah tidak keluar lagi, Mang Ucup mengeluarkan penisnya yang berlumuran sperma dan cairan vaginaku dari dalam vaginaku, lalu dia mengorek-ngorek vaginaku dengan 3 jarinya dan kemudian dia menyodorkan penisnya ke mulutku yang langsung kusambut untuk merasakan spermanya dan cairan vaginaku sendiri. Setelah penisnya bersih, kini Mang Ucup menyodorkan 3 jarinya yang berlumuran sperma dan cairanku, langsung kumasukkan 3 jari keriput Mang Ucup ke dalam mulutku dan kemudian kujilati semuanya sampai bersih. Lalu dia duduk di kursi untuk beristirahat sementara aku juga berbaring lemah di tikar, untuk 10 menit ke depan ruangan itu hanya dipenuhi suara nafas kami yang tersengal-sengal dan juga suara jangkrik dari luar.

“neng, gak nyuci vagina dulu”.
“gak, ah males, emang kenapa?”.
“nggak, emangnya neng gak takut hamil?”.
Karena sudah kebiasaan di gangbang, tubuhku merasa segar setelah beberapa menit beristirahat, lalu aku bangkit menghampirinya dan duduk di atas pahanya, kemudian penisnya kumasukkan ke dalam vaginaku yang masih basah tak karuan, lalu kutekan kepalanya ke dadaku dan kusuruh untuk menjilati seluruh bagian dadaku.
“aku sayang banget ma Mang Ucup, jadi aku gak takut kalau punya anak dari Mang Ucup”.
“iyaa,,, tapi kan kalau neng hamil bisa berabe!”.
“hahaha,,, tenang aja lagi bang, aku udah minum obat pencegah hamil jadi gak mungkin hamil”.
“fiuh, abang takut kalau punya anak lagi”.
“emangnya abang punya anak berapa?”.
“gara-gara ****** ini, abang punya 5 anak laki-laki yang sekarang sudah berkeluarga”.
“terus istri abang kemana?”.
“udah meninggal duluan”.
“oh, maaf bang aku gak tau”.
“gak apa-apa, tapi ngomong-ngomong abang gak nyangka,, kalau neng Rasti kuat juga”.
“aku lebih gak nyangka kalau Mang Ucup masih bisa bikin ABG kayak aku puas setengah mati”.
“siapa dulu,,, Mang Ucup!!”

Lalu kurasakan penisnya sudah tegang lagi di dalam vaginaku.
“wah, abang udah tegang lagi, cepet banget!!”.
“lagian sih neng, naro ****** abang di tempat yang anget ama sempit kayak gini, dan belom lagi abang disuguhin dada yang montok kayak gini, gimana ****** abang gak cepet bangun”.
“yawdah bang, ronde kedua yuk, tapi kali ini lubang yang ditusuk pantatku ya, pasti abang pengen nyoba kan?”.
“ide bagus tuh, pasti lubang pantat neng seret ‘n sempit banget”. Lalu kami mulai ronde kedua dengan lubang anusku menjadi sasaran keperkasaan penis Mang Ucup. Seperti sebelumnya, dalam waktu kurang lebih sejam Mang Ucup menggenjot anusku dan akhirnya dia menyemprotkan spermanya ke dalam anusku, setelah itu aku melakukan cleaning service terhadap penisnya. Lalu kami berdua istirahat, dan Mang Ucup mengelap badan keriputnya dengan handuk yang biasa dibawanya, sementara aku masih terkulai lemas di tikar. Setelah 15 menit beristirahat, Mang Ucup memakai pakaiannya lagi sambil mengobrol denganku.
“neng, emangnya gak takut ama HIV atau yang lain?”.
“HIV,, gak takut layau, obat yang aku minum selain mencegah hamil juga bisa nangkal semua penyakit ‘n juga bikin vagina ama lubang pantatku sempit terus”.
“wow, itu obat dahsyat banget, dapet darimana neng?”.
“dapet dari temen aku yang ada di luar negeri”.
“oo gitu, ngomong-ngomong udah jam 10 nih, neng mau pulang gak?”.
“gak nyangka udah jam 10, ****** abang sih bikin aku lupa daratan,,,hehe”.
“ya udah, abang anterin ya”.

Lalu aku memakai pakaianku, setelah selesai memakai pakaianku, aku menggandeng tangan keriput Mang Ucup keluar gudang lalu menuju tempat parkir motor. Kemudian aku diboncengi pulang dengan motor antik Mang Ucup, selama di perjalanan aku memeluk badan Mang Ucup dengan erat seperti memeluk pacarku sendiri. Setelah sampai di depan pintu gerbang rumahku, aku turun dari motor Mang Ucup.
“neng, boleh gak kapan-kapan kita ******* lagi?”.
“gak usah kapan-kapan, setiap jam 7 malam abis pulang sekolah, tubuhku milik abang”.
“beneran nih neng?”
“bener bang, kan tadi aku udah bilang, aku sayang banget ama abang Ucup, jadinya aku seneng kalau tiap pulang sekolah bisa ketemu abang ama ****** abang yang mantap itu, tapi ada saratnya nih bang”.
“saratnya apaan neng?”.
“yang pertama kalau pas siang harinya, sikap abang harus biasa aja ke aku soalnya aku takut ketauan ama sekolah”.
“ok,, abang sanggup, terus apaan lagi neng saratnya?”
“sarat yang kedua, abang jangan manggil aku neng lagi, mau gak?”.
“terus abang manggil neng Rasti sayang boleh?”.
“itu terserah abang, terus sarat terakhirnya abang jangan jajan sembarangan soalnya aku gak mau abang kena penyakit lagipula kan udah aku yang bisa bikin abang puas”.
“gak nyangka saratnya gampang banget, kirain saratnya susah, yaudah neng, eh sayang, abang pulang dulu ya, udah capek nih”.
“yaudah, ati-ati ya sayangku, besok malem lagi ya”. Lalu aku mencium bibir tuanya, dan kemudian dia memacu motornya menjauh dari pintu gerbang rumahku, sedangkan aku masuk ke dalam rumahku. Aku memberikan alasan belajar di rumah temen ke Mbok Parti, tapi Mbok Parti mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat kupercaya.

“jangan pake alasan itu, Mbok udah tau kalau non Rasti udah gak perawan ‘n sering tidur sama laki-laki kok”. Mataku terbelalak mendengar itu karena kupikir Mbok Parti tidak tau kehidupanku.
“mbok tau darimana?”.
“wong, Mbok yang ngejaga non dari bayi sampe segede gini masa Mbok gak tau sih”.
“ta,,,ta,,,tapi, Mbok gak bakal bilang ke papi mami kan?”
“tenang aja non, Mbok udah anggep non sebagai anak Mbok sendiri jadi Mbok gak bakal bikin non susah”.
“fiuh,, makasih banget Mbok, aku emang lebih sayang Mbok ketimbang papi mamiku yang selalu ninggalin aku”.
“yaudah non, gak usah nangis gitu, mereka kerja di luar negeri buat non juga”.
“ya, aku juga tau Mbok, mungkin sudah jalan hidupku begini”.
“yaudah non gak usah dipikirin, ngomong-ngomong non Rasti kan sering tidur ama banyak lelaki, emangnya gak takut kena AIDS ?”.
“nggak Mbok, soalnya ada obat ini, selain mencegah hamil selama 7 hari, obat ini juga bisa menangkal segala penyakit kelamin. Obat ini aku dapat dari temanku yang ada di luar negeri”.
“oohh, gitu, yaudah non makan dulu sana, abis itu non mandi terus tidur”.
“ok, tapi aku punya satu pertanyaan lagi nih Mbok, boleh gak aku telanjang aja di rumah tiap hari?”.
“terserah non aja,,,”.
Lalu kubuka pakaian seragamku beserta bh dan celanaku sehingga tubuhku yang habis digarap oleh Mang Ucup terpampang jelas di hadapan Mbok Parti tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhku. Mbok Parti berkomentar ketika melihat berkas-berkas merah di payudara dan leherku karena cupangan-cupangan Mang Ucup.

Dan Mbok Parti berkata “non Rasti, kayak abis diperkosa aja” ketika melihat noda sperma yang telah mengering di daerah selangkanganku dan juga dari lubang anusku. Aku hanya tersenyum, lalu aku makan, setelah makan aku pergi ke kamarku lalu mandi dan kemudian setelah itu aku tidur dalam keadaan senang karena kini setiap malam sehabis pulang sekolah, ada penis Mang Ucup yang bisa mengobok-obok vagina dan anusku dalam waktu yang sangat lama sehingga membuatku mendapat kepuasaan tiada tara.

9 Tanggapan

  1. top abiss…
    jarang-jarang lho ada cerita kayak gini,
    tolong ke depan banyakin yg bertema eksebisionis kayak gini
  2. Gila tuh si Resti msa mau dientot ma tkg sapu yg umrny 60th,mank enak gtu?Gw jd pengen dientot ma kakek gw..Dia mau ga ya ngentotin gw
  3. makasih bgt bwt penulis’y.. gw jd ngerti ttg seks walaupun blm ahli bgt. Thnks ya..
  4. Gokil..
  5. Well… Aku juga exhibit sih tapi gak sampai segitunya kali mbak… hehehe… paling bentar masturbasi di depan webcam diliat cowok yg gak gue kenal… Wuh… Kalau sampe Ml ma tukang sapu sekolah… gak janji deh!
  6. Wah luar biasa tp bleh kritik donk dikit sesi menggodanya kurang panjang tuh,..spy bisa lebih hot lagi ditambahìn godaannya jgn langsung diberi donk! Tp hbt bs bikin gw horney
  7. story its oky. nharang sih ngarang, tapi yang pembaca bissa hayalkan/fantasikan. kontol diameternya 7 cm gak seni. kali kontol digip. karangan2 gue, emangnya pembaca gue pikirin……..
  8. huss…sip
  9. pada 19 Juni 2011 pada 23:45 | Balas Sinyo izmy
    wah hbt bngt tukang spu tu… tpi koc msh besar punya ku??? 19cm n diameterx 8cm… ada yang mau gak ne… hehe… aku cuman 2 kali ML

Tidak ada komentar:

Posting Komentar