Laman

Jumat, 29 Juli 2011

Liu Yifei: Sex in Plane

Liu Yifei
PERHATIAN :
1. Cerita berikut mengandung unsur seksual, jadi bagi yang merasa belum DEWASA, sudah bosan dengan cerita artis, atau merasa terganggu dengan pilihan artis ini, silahkan tinggalkan halaman ini.
2 Cerita ini hanyalah fiksi semata, kejadian yang terjadi hanyalah FIKSI. Tidak bermaksud membunuh karakter atau apa pun. Ini hanya khayalan jadi sambil membaca tidak perlu dipikirin terlalu keras.
3. Read at your own risk
Thanks…

***********************************
Airport, 07.00 PM


‘Put your bag in here, miss..’ kata seorang pria bule memberi instruksi kepada seorang gadis cantik. Pria itu berwajah serius dan lengkap dengan seragam kepolisian Amerika. Tentu saja karena ini adalah airport di Amerika, maka tidak heran pengawasan dan penjagaannya sangat ketat.
‘Yeah..’ sang gadis pun meletakkan tas yang dibawanya di tempat yang ditentukan. Ia pun berjalan melewati mesin pemindai logam yang terletak di sebelah mesin tersebut.
Tas itu pun berjalan melewati alat pemeriksa isi tas yang biasa dijumpai di airport.

‘Thank you… and here your bag..’ bule itu membantu mengangkat tas si gadis cantik yang cukup berat karena diisi baju yang cukup banyak. Setelah tas pakaian itu diberikan, pria itu memberikan tas jinjing yang dibawa gadis itu untuk memuat dompetnya.
‘Thanks..’ gadis bernama Liu Yifei itu tersenyum sambil membawa tasnya berjalan menuju ke terminal tempat ia menunggu pesawat yang akan membawanya ke tanah kelahirannya.
Liu Yifei adalah seorang gadis asal negeri tirai bambu umurnya baru 20 tahun. Dengan tinggi 170cm dan berat 48kg membuat ia terlihat sangat cantik. Ia terkenal sebagi model, penyanyi dan membintangi beberapa film layar lebar. Kulit putih, rambut hitam panjang lurus, dan wajah cantiknya memang benar-benar sempurna. Yifei memang lama tinggal di New York sehingga bahasa Inggrisnya pun sangat fasih.
Setelah berjalan sebentar, ia pun menemukan tempat duduk yang kosong. Didaratkannya lah pantatnya di kursi tersebut. Kemudian ia memasang headset ke kupingnya. Ia mendengarkan lagu-lagu yang ada di handphone nya sambil membaca majalah wanita. Hari itu Yifei memang tampak luar biasa karena ia mengenakan kaos warna biru muda berkerah dipadukan dengan rok jeans yang mini, lengkap dengan sepatu hak tinggi. Rambutnya ia biarkan tergerai bebas.
Sekitar 15 menit berlalu, ia masih asik dengan lagu dan majalahnya namun perhatiannya sedikit terusik karena dilihatnya tepat di seberangnya ada 4 pemuda yang gerak geriknya mencurigakan. 1 pemuda itu berkulit hitam dan berkepala botak, memakai kemeja dan jeans. Wajahnya sangat serius dan tanpa senyum. Yang kedua berbadan gemuk tapi berkulit putih, dilengkapi kacamata setebal toples. Rambut keriting pendek berwarna pirangnya pun menambah ketidak gantengannya. Sudah gemuk seperti itu pun tampak ia sedang menyantap hamburger dengan lahap ditemani segelas cola. Pria itu memakai sweater warna biru dan celana setengah lutut motif kotak-kotak. Yang berikutnya adalah seorang pemuda berkulit hitam, rambutnya panjang dan dikuncir model rasta. Berewok dan badan kurus seperti junkies membuat orang melirik pun malas. Apalagi pakaiannya hanyalah kaos dan jeans. Yang terakhir adalah pemuda khas amerika. Kulit putih, rambut pirang, tampangnya pun jauh lebih baik dibanding ketiga temannya. Namun sayang tinggi badannya mungkin hanya sedada Yifei saja. Pakaiannya rapi, kemeja tangan panjang lengkap dengan celana panjang bahan bukan jeans. Umur mereka berkisar antara 25-30.
Yang sama dari ke-empat pemuda itu adalah mereka sama-sama memperhatikan Liu Yifei sedari tadi. Tapi ketika Yifei melihat ke arah mereka, mereka berpura pura tidak melihat. Tidak nyaman dengan keadaan tersebut, Yifei pun memutuskan untuk pindah tempat duduk. Ia berpindah ke tempat duduk tepat di belakangnya, sehingga posisinya sekarang memunggungi keempat pemuda tersebut. Yifei memang sendirian, ia hendak kembali ke China karena sedang masa liburan dan tidak ada job untuk saat-saat ini. Di dalam hatinya ia sedikit menyesal juga berpergian sendirian. Karena kebanyakan temannya sedang ada job.
‘Damn..!! Why she turn her back on us ??!!’ pemuda paling pendek itu merasa kesal.
‘You want to know why, Johnson ?? Because she’s scared of goblin !! Hahahahaha..’ pemuda berbadan gemuk dan bernama Michael itu tertawa-tawa.
‘Yeah ?? You think that’s funny ?? You think you funny, you kingkong.. ???!!! Heh??!!!’ Johnson pun terpacu emosinya.
‘What did you just call me?? Kingkong?? All right maybe I have to kill you first than I can be a real kingkong…’ Michael berdiri dan hendak berkelahi dengan Johnson. Meskipun pendek tapi tentu saja Johnson tidak takut, ia pun berdiri dan mencengkeram jaket Michael, si gemuk itu membalas dengan mencengkeram kerah dari kemeja Johnson.
‘Both of you, please shut up and put your ass back on the chair..now…’
Seketika mereka berdua terdiam. ‘O-of course, Olembe..’ kata mereka serempak.
Olembe adalah pria berkebangsaan Nigeria. Ia lahir disana, besar disana, namun menetap selama 4 tahun di Amerika sebagi pengedar narkoba.
Kedua pria yang hendak berkelahi itu pun kembali duduk di tempatnya masing-masing.
‘He’s a scary man, huh??’ tanya pria yang satu lagi kepada Michael yang duduk di sebelahnya.
‘Yeah, Smokey..He’s the man..’ kata Michael.
Smokey adalah nama panggilan. Nama itu diberikan oleh teman-temannya karena Smokey senang merokok ganja. Hari-hari dilewatinya bersama ganja kesayangannya. Bahkan akhir-akhir ini ia pun mulai menjadi pengedar.
‘If you make too much noise, I can’t concentrate..’ Olembe tampak serius sambil terus memperhatikan Yifei, meskipun gadis itu sudah membelakanginya.
‘It-it’s Michael who starts it first..’ Johnson mencoba membela diri.
‘What ?? Me?? I’m just joking.. You’re the one who always be serious all the time..’ Michael tidak mau kalah.
‘Well, your joke isn’t funny..’
‘But I think it is..and look now I’m start to laugh again..hehehe..’ Michael pun tertawa kecil.
‘Son of a……’ Johnson menggeram kesal namum sebelum kata-katanya selesai, Olembe sudah memotongnya.
‘Do both of you want to die right here, right now?’ Olembe berkata demikian sambil melihat wajah Johnson, kemudian berpaling melihat Michael.
‘N-no of course not..’ Michael menggelengkan kepalanya dan meneguk cola di gelas.
‘And you, Johnson?’
‘Neither do I..’ Johnson kembali duduk tenang.
‘Good..if one of you break my concentration again.. I will unleash my wrath.. is that clear?’
‘Ve-very clear..’ jawaban kompak kembali datang.
Olembe pun kembali tampak serius. Sementara Smokey berdiri hendak menuju ke toilet.
‘Smokey, I’ll go with you man..’ Johnson membuntutinya dari belakang.
***************************
Toilet


‘Man, where did you get that Olembe guy?’ kata Johnson sambil mencuci tangannya.
‘He’s a famous drug dealer in my neighborhood.. and he’s a shaman you know..’
‘What ???!!! A drug dealer ??!!!!’
‘Don’t worry he’s my friend and he won’t tell anyone about our plan’ kata Smokey santai.
‘Man, you’re just great..and after this he’ll kill me and Michael.’
‘No..he won’t, man..’ kata Smokey sambil berjalan ke arah keluar toilet.
‘Yeah, whatever.. let’s stick to the plan, ok?’
Smokey tersenyum sambil berjalan keluar toilet menuju ke kursinya kembali.
***************************
Airport, 08.00 PM


‘Attention.. for all the passengers with flight number….’ Terdengar suara wanita memberikan pengumuman dari pengeras suara.
‘Right on time, that’s our plane, man..’ kata Michael.
‘Let’s go guys..’ Johnson pun mengambil tas nya, begitu pula dengan yang lain, mereka mengambil tasnya masing-masing.
Para penumpang pun berjalan menuju ke arah terowongan yang membawa mereka masuk menuju ke pesawat tersebut. Sesampainya di dalam pesawat mereka disapa oleh pramugari yang cantik dan ramah. Senyuman diberikan pada tiap penumpang yang masuk.
Akhirnya keempat pemuda itu pun masuk ke dalam pesawat tersebut.
‘Welcome aboard..’ kata pramugari itu pada Johnson karena ia berada di urutan terdepan.
Johnson pun hanya tersenyum dan kemudian menunjukkan tiketnya.
‘This way please..’ kata sang pramugari.
Ternyata mereka berempat memesan tiket di bagian eksekutif. Johnson memang anak orang kaya jadi tidak heran jika untuk urusan penerbangan pun dia hendak mendapat tempat yang spesial. Dilihatnya oleh mereka kalau ternyata Yifei baru saja masuk dan ditempatkan oleh pramugari di kursi paling depan kelas ekonomi. Sehingga dengan mudah mereka dapat memantau pergerakan Yifei.
‘Man, you’re awesome..’ kata Michael seraya hendak menjabat tangan Johnson. Itung-itung tanda perdamaian.
‘Thank you..’ kata Johnson dan menjabat tangan temannya itu.
Tidak heran kalau Michael kagum dengan ‘karya’ Johnson. Ya, saking kaya nya, Johnson pun membeli semua tiket di kelas eksekutif sehingga mereka berempat saja yang ada disana dan menikmati sepuasnya.
‘I will remember this always..even when I’m on a high..hahaha..’ kata Smokey sambil tertawa-tawa.
‘Come on guys take a seat..we’ll celebrate this later..’ Johnson mengambil tempat di tengah sementara Michael duduk di sebelahnya dan berbincang-bincang kecil. Smokey mengambil tempat dekat jendela karena ia senang melihat pemandangan di luar nanti saat terbang. Hanya Olembe yang duduk di belakang sambil terus berkonsentrasi dengan wajah seriusnya.
‘Hello ladies and gentleman..welcome aboard.. this is your captain speaking.. I’m captain Rowley , and I’ll be the main pilot for this flight from United States to China… Our estimated flight is 14 hours and…’
‘It’s a long flight, heh?’ Smokey berkata sambil terkekeh-kekeh.
Setelah beberapa saat, mulai lah para pramugari memberi keterangan mulai dari sabuk pengaman, pelampung, sampai pintu darurat. Tentu saja lengkap dengan peragaannya. Setelah selesai, pesawat pun mulai bergerak perlahan menandakan akan segera mengudaranya burung besi tersebut. Beberapa penumpang ada yang sibuk dengan sabuk pengamannya, yang lain lagi ada yang sedang mengunyah permen karet, sementara Yifei tampak duduk tenang.
Pesawat pun berjalan semakin cepat, semakin cepat, semakin cepat, dan semakin cepat…nggieeeennngggggg terdengar suara yang menandakan bahwa pesawat tersebut telah berhasil lepas landas dengan selamat.
Ting..tung.. terdengar kembali suara dari sang kapten yang memberitahukan pengumuman bahwa pesawat telah berhasil mengudara dengan selamat.
‘I think I’m going to have some sleep right now..’ kata Johnson sambil memejamkan matanya.
Sementara Michael tampak berbicara dengan pramugari yang menawarkan champagne untuknya. Smokey pun sedang berbicara dengan pramugari hendak meminta makanan.
‘I prefer the chicken one..’ kata Smokey.
‘All right, right away, sir..’ kata sang pramugari.
‘Oh yeah one more thing, please just leave my friend back there alone..ok?’
‘O-of course, sir..’
‘Thanks..’ Smokey pun kembali melihat keluar kaca.
*****************************
Plane, 12.00 PM


‘Hey, John, wake up man..are you going to sleep forever or what?’ Michael pun menampar nampar wajah temannya itu.
‘Stop it man..i already wake up now..what time is it?’
‘Around twelve o’clock. The other passengers are sleep by now. We do it now?’ tanya Michael.
‘Yeah..sure.. tell that to Olembe..’ kata Johnson sambil menguap.
‘O-ok..’ Michael pun menghampiri Olembe.
‘He-hey man.. I think it’s the time for ‘that’ ‘ Michael mencoba bicara dengan Olembe.
Olembe memandangnya tajam. ‘Ok..but I go first..’
‘Ye-yeah…no problem..’ kata Michael sambil kembali ke tempat Johnson.
‘John, he wants to go first..’
‘What can we do about that, huh? I guess nothing..so be it..’ kata Johnson sambil menenggak minuman milik Michael yang tergeletak di mejanya.
‘Ok..I will wake Smokey..’ Michael menuju tempat Smokey yang sedang tertidur lelap sambil mendengarkan musik melalui headset.
Sementara Olembe menuju kelas ekonomi dan dilihatnya para pramugari tidak ada yang sedang berjalan-jalan dan sebagian besar penumpang pun tidur. Ada sekitar 3 orang yang sedang membaca buku sambil menyalakan personal light dari atas mereka. Karena keadaan pesawat sekarang memang relatif gelap. Tanpa membuang waktu, Olembe pun melihat ke arah Yifei dan dilhatnya gadis cantik itu sedang terlelap.
Olembe pun pelan-pelan membuka sabuk pengaman Yifei dan ditepuknya pundak sang gadis untuk membangunkannya. Yifei terkejut melihat Olembe di depannya.
‘Who..who are you?’ kata Yifei sambil matanya terus merem melek karena mengantuk.
Olembe terus menatap mata Yifei dalam-dalam.
‘All right..listen to me ok..from this time you will be my slave.. and you will obey my command..ok? call me master from now on..’
Olembe memang bukan sembarang dukun. Ilmunya yang tinggi membuatnya mudah saja untuk menghipnotis orang.
‘O-ok, master..’ Yifei merasa ada yang aneh dengan dirinya. Ia merasa tidak bisa melawan orang ini meskipun ingin melawan.
‘Good, now come with me..’ Olembe menarik tangan gadis itu dan membawanya ke bagian eksekutif.
‘Man, he really can do it..’ kata Michael berdecak kagum.
‘I told you..he’s damn good..’ kata Smokey sambil tersenyum.
Olembe tidak berkomentar dan membawa Liu Yifei menuju toilet yang ada di depan.
‘We will make sure the stewardess don’t get suspicious..’ kata Johnson.
‘Don’t worry..they won’t.’ kata Michael.
‘I hope so..’
*********************************
Plane’s Toilet, 12.30 AM


Setelah selesai mengunci pintu kamar mandi, Olembe memandang kagum gadis yang berdiri di hadapannya itu.
‘You’re so gorgeous..you know that.. it makes sense why that guy want you so bad..’ kata Olembe sambil terkekeh-kekeh.
Olembe pun mulai beraksi, dibelainya rambut Yifei, turun ke pipi mulusnya, hingga mendarat di dadanya. Diremasnya dada kenyal tersebut, membuat yang punya mendesah keenakan. Olembe meneruskan penjelajahannya hingga mendaratkan kedua tangannya di bokong Yifei. Digenggamnya bongkahan pantat itu dengan kedua tangannya yang berotot, diremasnya dengan kuat. Yifei hanya bisa pasrah dan tidak bisa melawan. Melihat hal tersebut, Olembe pun memberanikan diri mencium bibir Yifei yang tipis dan menggairahkan. Yifei sebenarnya merasa bau mulut Olembe tidaklah sedap namun entah kenapa dia sendiri kehilangan kontrol atas dirinya, ia hanya bisa pasrah dan mengikuti kemauan sang pria berkulit hitam tersebut. Mula-mula Olembe memang hanya melakukan ciuman kecil namun lama kelamaan lidahnya mendesak masuk mulut Yifei. Yifei membalas dengan menghisap lidah Olembe dan membelitnya dengan lidahnya sendiri. Terjadilah percumbuan yang panas antara keduanya, tangan Olembe pun terus meremas pantat Yifei.
‘Mmmmhhh…mmmmhhh…’
Suara kecupan memenuhi toilet tersebut, bahkan terkadang Yifei juga mendesah manja apalagi Olembe mulai mendaratkan ciumannya di leher yifei yang jenjang dan putih mulus itu. Dijilatnya leher tersebut hingga basah kemudian dihisap sekuatnya oleh Olembe. Bau parfum Yifei yang segar pun sangat terasa dan membangkitkan birahi Olembe lebih tinggi lagi. Yifei pun hanya bisa mendesah diperlakukan demikian, mulutnya megap-megap tanda keenakan.
Jilatan Olembe naik kembali melewati pipi mulusnya dan kemudian dijilatinya telinga Yifei, bahkan terkadang lidahnya menyelinap masuk. Yifei merasa geli tapi enak diperlakukan demikian, sehingga selangkangannya mulai basah. Tangan Olembe pun menyelinap masuk ke dalam rok mini gadis itu sehingga ia bisa merasakan kulit pantatnya yang sungguh halus. Sementara ciumannya diturunkan ke arah dadanya, sehingga sekarang ia seolah olah sedang menyusu tapi dari luar pakaian yang dikenakan Yifei. Gadis itu mulai aktif dan meremas selangkangan Olembe, dirasakannya penis Olembe yang sudah mengeras.
‘Hehehe..so, you want my dick? Heh, bitch?’ tanya Olembe sambil terkekeh-kekeh. Ia pun menghentikan kegiatannya.
‘Ye-yes, master.. I want it..’ kata Yifei sambil mengangguk. Sudah tidak jelas lagi apakah karena pengaruh hipnotis atau birahi hingga Yifei bisa berkata demikian.
‘How bad do you want it?’ tanya Olembe lagi.
‘Real-really bad, master..’ jawab Yifei sambil memalingkan muka.
Olembe menyentuh dagu Yifei dengan telunjuknya, diarahkannya wajah tersebut agar melihat wajahnya. Olembe pun membelai bibir tipis itu, Yifei menjilati jari itu tanpa disuruh, jilatannya melingkar dan kemudian mengulumnya. Tangan Yifei pun dibimbing agar tetap meremas penisnya dari luar celana jeans yang dikenakannya.
‘I think you deserve my dick..hehehe..’ kata Olembe.
Yifei tidak peduli lagi dan terus melakukan kegiatannya itu. Olembe menarik jarinya keluar dari mulut gadis itu.
‘Even your hair is smooth and smells so good..’ kata Olembe sembari mencium kepala Yifei.
Yifei sudah tidak tahan lagi, ia berlutut dan hendak mengoral penis Olembe. Namun Olembe memegang pundaknya.
‘Wait, if you want it, you have to get topless first.. sit on the toilet..’
Yifei menurut, ditutupnya toilet itu sehingga ia bisa duduk diatasnya. Dibukanya kaos yang ia kenakan, sehingga memperlihatkan bra putihnya, tidak berlama lama ia pun membuka bra putih itu dan dibuangnya ke lantai beserta kaosnya. Payudara yang berukuran sedang itu pun tersaji lengkap dengan puting merah kecoklatan yang menggoda. Ditambah lagi puting itu sudah mengeras. Olembe pun mendekatinya sambil berdiri, Yifei segera membuka jeans yang dikenakan Olembe dan menariknya ke bawah beserta celana dalamnya. Menyembul lah penis berukuran besar dan hitam itu, tampak kepalanya yang sudah disunat. Yifei segera menggenggam benda itu dan mengocoknya perlahan kemudian dijilatnya mulai dari ujung hingga ke buah zakarnya. Dijilat dan dihisapnya buah itu. Setelah itu, kembali dikocoknya penis itu dengan mulutnya, baru kemudia ia masukkan seluruhnya. Itu pun hanya muat ¾ bagian saja. Ukurannya yang besar membuat Yifei harus membuka mulutnya lebar-lebar.
‘Good..play it with your tongue..’ Olembe mendesah keenakan sambil membelai rambut Yifei, disampingkannya rambut itu hingga ia bisa melihat wajah Yifei yang sedang memejamkan mata sambil menikmati penisnya itu.
Yifei pun menggerakkan lidahnya sambil memaju mundurkan kepalanya. Sesekali Olembe menghentakkan pinggulnya hingga penis itu menyerang kerongkongan Yifei.
‘MMmmmhhh..mmmmhhh..’ Yifei mengerang tertahan, ia hendak mencabut penis itu dan mengambil napas namun Olembe menahannya.
‘Arrrggghhh..’ Olembe tidak tahan lagi dan mengeluarkan cairan itu di dalam mulut Yifei.
Karena kepalanya ditahan, Yifei pun tidak punya pilihan dan menelan cairan itu. Setelah itu, Olembe baru mengeluarkan penisnya yang belepotan ludah. Yifei pun menggunakan kesempatan itu untuk mengatur napasnya. Dadanya naik turun karena dari tadi sulit bernapas.
‘Spread your legs..’ perintah Olembe.
Ia tidak mau membuang kesempatan ini. Kapan lagi ia bisa menikmati gadis secantik Yifei. Maka gadis itu pun membentangkan kakinya, sehingga Olembe bisa melihat celana dalam putih bergaris hitam yang dipakainya. Ditekannya vagina itu dari luar celana dalamnya, terasa sudah sangat basah rupanya Yifei dari tadi.
‘Mmmm..’ Yifei menggigit bibirnya sendiri sambil memejamkan mata menikmati perlakuan jari Olembe.
Awalnya jari itu hanya bermain dari luar saja, sambil sesekali menekannya ke dalam. Namun lama kelamaan, dirasakannya jari itu mulai mencolok ke arah dalam. Bahkan terkadang menyentuh klitorisnya, sehingga yang punya pun mendesah tak karuan sambil meremas dadanya sendiri. Dengan sekali tarikan pun, turun lah celana dalam itu sampai betis Yifei. Olembe pun mulai memasukkan lidahnya ke dalam sana. Disapu, dijilat, dikorek bahkan dihisapnya gumpalan daging itu. Membuat Yifei mendesah dan semakin terangsang. Olembe memainkan lidahnya di klitoris Yifei, disentilnya dan disapunya bagian sensitif itu berkali-kali, sehingga Yifei tidak tahan lagi dan akhirnya mengalami orgasme yang pertama.
‘Slluurrpp..’ dihisapnya cairan itu hingga bersih.
Olembe berdiri dan Yifei melihat kalau penis raksasa itu sudah dalam keadaan siap tempur kembali. Olembe membimbing Yifei agar naik ke bagian pinggiran tempat cuci tangan. Setelah naik, diaturnya agar Yifei bertumpu ke belakang dengan kaki dibuka selebar mungkin. Diturunkannya rok dan celana dalam yang dikenakannya, begitu pula dengan sepatu hak tingginya, hingga sekarang Yifei benar-benar dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun. Setelah semuanya siap, Olembe mulai melakukan penetrasi. Kepala penisnya mulai ditusukkan perlahan demi perlahan. Sedikit demi sedikit, ia tahu kalau Yifei masih sorang perawan sehingga membutuhkan penetrasi yang lebih lama meskipun vaginanya sudah licin, begitu pula dengan penisnya yang sudah basah.
‘This will be a little painful, ok ?’ kata Olembe sambil berusaha menancapkan seluruh penisnya yang besar itu.
‘Aaaahhh..’ Yifei mengerang sakit saat penis itu mendesak masuk.
Ia pun memeluk Olembe, kakinya pun ikut melingkari dan akhirnya…bllleeessss.. penis itu pun masuk ke dalam vaginanya. ‘Aaaaaaaahhhhhhhh..’ Yifei berteriak kesakitan sambil mencakar punggung Olembe. Karena itu baru pertama kalinya ada penis yang menguak vaginanya. Air mata sedikit mengalir karena rasa sakitnya. Darah pun tampak mengalir. Olembe mendiamkannya sejenak agar Yifei terbiasa lebih dahulu. Diambilnya tissue dan dibersihkannya darah itu.
‘Don’t worry..’ kata Olembe sambil membuang tissue itu.
Ia pun hanya bisa mengangguk sambil memeluk Olembe. Setelah dilihatnya Yifei mulai tenang dan napasnya mulai teratur, ia pun memaju mundurkan pinggulnya perlahan-lahan.
‘Do you like it?’ tanya pria botak itu sambil membelai rambut Yifei yang halus.
‘Ahh..ahh… it..it’s good, master…’ kata Yifei sambil menikmati pergerakkan dari Olembe.
Ia pun bertumpu ke belakang agar Olembe leluasa mempermainkan payudaranya. Sambil terus menyetubuhi Yifei, Olembe mulai meremas dada itu. Terkadang ia cium, jilat dan hisap putingnya. Remasan-remasan pun membuat Yifei semakin naik saja birahinya. Jari-jari nakal itu mencubit dan menarik puting Yifei yang sudah mengeras, sehingga pemiliknya mendesah tak karuan. Olembe akhirnya meningkatkan frekuensi genjotannya menjadi lebih cepat.
‘Ahhh..ahhh…ahhh..’ hanya itu yang terucap dari bibir Yifei.
Olembe terus memompa dengan cepat dan semakin bernafsu saja, kedua tangannya meremas kedua payudara Yifei dengan keras, diremas seperti hendak melepas daging kembar itu dari tempatnya.
‘Arrghhh..’ Yifei merasa sakit karena remasan Olembe tersebut.
‘All right..come down..’ kata Olembe.
Yifei hanya menurut saja dan setelah pria itu mencabut penisnya, ia membalik badan Yifei. Sehingga sekarang perempuan berkulit putih itu membelakangi Olembe dan tangannya berpegangan di sekitar tempat cuci tangan. Sebaliknya pria berkulit hitem legam seperti arang itu sedang berusaha memasukkan penisnya dari belakang. Meskipun tidak sesulit saat tadi pertama kali, namun karena sempitnya vagina wanita itu tetaplah penetrasi perlu dilakukan. Pelan-pelan kepala penis itu membelah bibir vagina Yifei dan dengan sekali hentakkan amblas lah seluruh penis itu. Yifei pun kembali melenguh saat dirasakannya penis itu memenuhi vaginanya. Olembe tidak membuang waktu dan langsung memaju mundurkan pinggulnya dengan cepat sambil sesekali menampar pantat Yifei. Bekas kemerahan pun tampak di pantat yang putih mulus itu.
‘Oughh..it’s so good..’ kata Olembe.
Terkadang ia pun meremas payudara perempuan itu dari belakang sambil menicumi rambut Yifei yang wangi, ia pun merasa tidak akan bertahan lebih lama lagi. Akhirnya ia menarik tangan Yifei ke belakang dan memegangnya, sehingga Yifei tidak bertumpu lagi dan hanya pasrah disetubuhi Olembe dari belakang. Dengan posisi ini Olembe pun merasakan sempitnya dan pijatan vagina Yifei yang luar biasa. Tempo pergerakkannya pun semakin cepat. Hingga akhirnya…crrrootttt… dirasakannya spermanya keluar membanjiri vagina perempuan yang diperawaninya itu.
‘MMhhhh..’ hanya itu yang keluar dari mulut Olembe.
Setelah seluruh spermanya keluar dan penisnya mengecil kembali, ia pun menarik keluar senjatanya itu dan melepaskan Yifei. Perempuan itu hanya terengah-engah mencoba mengatur napasnya kembali.
‘Do you like it ?’ tanya Olembe.
‘Yes, master..’ kata Yifei tanpa ada rasa sesal keperawannya hilang.
‘I guess she’s still under my control..’ Olembe berkata dalam hati.
‘All right, now listen to me..there are still 3 guys out there that want to have sex with you.. you’ll behave good and give them your body..you got that?’ Olembe kembali memasukkan perintah kepada Yifei melalui ilmu hipnotisnya.
‘Yes, master..’ Yifei mengangguk.
‘Hmmm..’ tampak Olembe sedang berpikir.
Toookkkk..tok..tokkk.. terdengar ketukan pada pintu toilet itu. Membuat Olembe tersadar dari lamunannya. Ia pun mengambil pakaiannya yang tececer dan sambil memakainya kembali, ia bertanya :
‘Who is it?’
‘Hey, Olembe..it’s me, Johnson.. I-I want to taste her good too you know..so…maybe…I think you.. I mean..’ Johnson gugup sekali karena takut Olembe marah.
Belum sempat ia mengutarakan maksudnya, cekleekk.. pintu toilet itu sudah terbuka. Keluar lah Olembe yang sudah berpakaian lengkap. Johnson bisa melihat kalau Yifei ada di dalam masih dalam keadaan tidak memakai apa-apa dan sedang duduk di atas toilet.
‘I-is she good? Damn..I should go first..’ kata Johnson.
‘She is the best..’ kata Olembe sambil berjalan menuju kursi tempat ia duduk.
‘Hey, John, you’re gonna in or what..’ teriak Michael dari tempat duduknya.
‘Ye-yeah..’ Johnson pun masuk ke toilet itu dan mengunci pintunya.
‘Hai..’ Yifei menyapa dengan ramah sambil tersenyum seolah tidak ada apa-apa.
‘He-hey..I-im Johnson..’ Johnson sangat kagum melihat Yifei yang tidak memakai sehelai benang pun. Ia tidak menyangka mimpi untuk menyetubuhi perempuan secantik Yifei bisa menjadi kenyataan.
‘I’m Liu YiFei..but you can me YiFei..’ kata Yifei dengan ramah.
‘Damn..that shaman is really good..’ kata Johnson dalam hati.
‘So what do you want me to do?’ Yifei berdiri dan mendekatkan diri pada Johnson.
‘Oh..oh yeah wait a second…’ Johnson segera membuka semua pakaian yang dikenakannya.
Karena tingginya yang pas-pasan maka ia lebih memilih untuk duduk di atas toilet dan membiarkan Yifei mengoralnya.
‘Su-suck me..please..’ kata Johnson sambil mengatur posisi duduknya.
‘Ok..’ kata Yifei ringan.
Ia pun berlutut di depan Johnson dan membentangkan kaki pria bule itu. Tinggi boleh pas-pasan tapi penis Johnson tidak. Penisnya cukup besar juga meskipun tidak sebesar Olembe. Yifei menggenggam penis itu dan dikocoknya terlebih dahulu.
‘Ssshhh..’ Johnson bergetar ketika merasakan halusnya tangan Yifei.
Apalagi saat lidahnya mulai menjilati kepala penis itu dengan gerakan berputar. Membuat Johnson serasa terbang melayang ke langit ketujuh. Yifei pun memasukkan benda itu ke mulutnya, dikocoknya dengan memaju mundurkan kepalanya sendiri. Sementara Johnson hanya bisa membelai rambut Yifei.
‘Yo-you is..so..smooth..’ kata Johnson di tengah kenikmatannya.
Yifei pun semakin cepat melakukan oralnya karena pujian dari pria itu. Dimainnkannya lidahnya dan membasahi seluruh batang itu. Jilatannya membuat penis itu menjadi mengkilap, bahkan air liur Yifei sampai meluber di sekitar bibirnya sendiri.
‘O-ok..that’s..enough..’ kata Johnson sambil mencoba menahan gerakan kepala Yifei.
Johnson menyuruh Yifei agar duduk di pangkuannya namun dengan posisi Yifei sambil menyamping. Sehingga Johnson dapat menyusu dengan leluasa. Mula-mula dijilatnya payudara kanan perempuan itu sampai basah seluruhnya kemudian dihisap putingnya, digigit pelan dan lembut juga untuk menambah rangsangan. Tangannya yang satu pun memilin dan meremas payudara yang satunya lagi.
‘Ohhhh..’ Yifei mendesah karena nikmat yang diberikan.
Setelah puas, Johnson pun menyusu di payudara kanannya. Sementara tangan kanannya bergerak menuju daerah kewanitaannya yang sudah sangat basah. Dimasukannya jari tengah dan telunjuknya ke vagina yang mulus tanpa bulu itu. Ditusukkannya dengan cepat membuat Yifei mendesah tak karuan. Clleeeppp..cllepp. begitulah bunyi yang keluar tiap kali Johnson melakukan serangan. Jari-jari itu tidak hanya keluar masuk tapi juga mengorek dan mempermainkan klitoris yang empunya. Digesek-geseknya bagian sensitif itu. Yifei pun mendesah sejadi-jadinya..hingga…
‘Aaaahhhhhh…’ Yifei kembali mengalami orgasme.
‘Wow…’ Johnson mengeluarkan jarinya yang belepotan cairan itu dan menjilatnya sampai bersih.
‘It’s good..’ katanya mengomentari.
Sementara Yifei dadanya naik turun seirama dengan pemiliknya yang sedang mengambil udara. Tidak lama kemudian Johnson mengatur posisi Yifei agar membelakanginya dan ia melakukan penetrasi dari belakang. Karena vaginanya sudah banjir, maka tidak sulit lagi bagi Johnson untuk memasukkan penisnya.
‘Aahhh..’ Yifei mendesah saat penis itu amblas seluruhnya.
Dirasakannya jepitan dari vagina itu. Sungguh hangat dan nikmat. Sambil tetap menancapkan penisnya, ia kembali duduk. Kemudian mulai menggenjot vagina Yifei. Mulutnya mencium bibir tipis perempuan itu sambil tangannya memainkan puting dan meremas dada Yifei bergantian.
‘You smell so good girl..’ kata Johnson.
Yifei hanya tersenyum dan menggerakkan pinggulnya sendiri mencari kenikmatan. Terasa sekali cairan dari vagina Yifei membuat bunyi plllooookkk…plllookk.. setiap kedua alat kelamin itu bertemu. Selain itu rasanya yang licin dan dindingnya yang seperti memijat penis Johnson pun membuat pria itu mengerang nikmat. Johnson pun sudah menghentikan gerakan pinggulnya dan tangannya. Sekarang ia hanya menikmati Yifei yang sedang bergerak naik turun di depannya.
*************************************
On the mean time…


‘Hey, Smokey..how long do you think johnson will be in there?’ tanya Michael seraya menghabiskan minumnya.
‘I don’t know maybe fifteen more minutes…’
‘Hey, bro, I’ve got an idea…’ kata Michael.
‘What? I bet it’s not good..’ Smokey pun menghabiskan minumannya.
‘Oh..don’t worry it will be real good… listen.. how about we do three some man? How’s that sound to you huh?’
‘Man, when you get inside that toilet, it’ll be full time..you know…hahaha… there’ll be no space for me..’ kata Smokey sambil tertawa.
‘No.. we don’t do inside the toilet, but we’ll do it here.. right here in this place..’
‘Are you on a high or something? Do you smoke my shit or what?’ Smokey mulai heran.
‘I’m ok..see? I’m normal and not on drugs.. come on it’s a great idea..right?’
‘Waitress will see us, you moron…’
‘No !! Tell Olembe to distract them, hypnotize them, or whatever.. so we can have fun right here.. deal?’ tanya Michael.
Smokey pun berpikir sejenak.
‘Ok..but I’ll not guarantee that Olembe wants to do this…you got that?’
‘Ok..thanks man..now go…’ kata Michael sambil senyum penuh kemenangan.
Smokey berjalan menuju Olembe, tampak mereka berbincang-bincang…
**********************************
Plane’s Toilet…


‘Uuuhhh…aaahhhh…ahhh..ahhh..’ Yifei sedang mendesah nikmat.
Ternyata mereka sekarang sedang posisi berdiri, dimana Yifei sedang bersandar pada pintu toilet dengan kaki kiri diangkat dan ditahan oleh Johnson, tangannya berpegangan pada bahu pria itu. Karena badan Johnson yang lebih pendek, Yifei pun harus menekuk kaki kanannya sedikit agar tingginya bisa pas dengan Johnson dan dengan begitu pria bule itu bisa melakukan serangan demi serangan. Diangkatnya kaki perempuan itu yang satu lagi hingga kini Yifei harus memeluk Johnson agar tidak jatuh, dengan posisi demikian tusukkan Johnson pun semakin terasa dan semakin dalam. Yifei meremas rambut pria itu sambil terus mendesah, membuat Johnson tidak bertahan lama dan menyemburkan lahar di dalam vagina perempuan tersebut. Cukup banyak juga sperma yang dikeluarkan hingga sebagian meleleh keluar. Setelah dirasakannya tidak ada lagi sperma yang keluar, dicabutnya lah penis itu dan ia pun kembali duduk di toilet untuk mengambil udara segar. Sementara Yifei mendaratkan pantatnya di lantai toilet sambil terengah-engah. Johnson akhirnya beberapa helai tissue untuk mengelap keringat yang membasahi tubuh Yifei.
‘You sweaty all over the place..’ kata Johnson sambil tersenyum.
‘yeah..it’s kinda hot..’ jawab Yifei.
‘Here..let me clean it for you..’
Yifei mengangguk tanda setuju. Johnson melipat tissue itu sehingga menjadi lebih tebal dan kemudian mengelap butir-butir keringat yang ada. Mulai dari dahi, leher, hingga seluruh tubuhnya, pada bagian kewanitaannya, Johnson kembali memasukkan jari-jarinya dengan cepat. Sambil ia pun mencubit puting kanan Yifei yang masih keras itu.
‘Ahhh..ahhhh…aaaahhhh…’ Yifei memang tadi sudah mau orgasme namun karena Johnson keluar lebih dahulu maka ia pun menundanya.
Akhirnya sekarang Yifei mengalami orgasme ketiga kalinya. Cairannya sudah tidak sebanyak tadi. Johnson menyodorkan jarinya itu ke mulut Yifei dan perempuan itu tidak menolak atau lebih tepatnya tidak bisa menolak dan menghisap cairan kewanitaannya itu sendiri dari jari Johnson sampai bersih. Pria itu tersenyum puas sekali dan ia kembali mengenakan pakaiannya, sebelum keluar ia sempat mencium dada Yifei baru kemudian berlalu.
‘Hey, guys.. I’m done and I’m about to get some rest..’ kata Johnson seraya duduk di kursi yang kosong.
‘All right, now it’s my turn..’ kata Michael.
Michael pun bergegas menuju kamar mandi dan Yifei pun tersenyum menyambut pria gemuk itu. Namun yang terjadi malah sebaliknya, tanpa basa basi Michael langsung menjambak rambut Yifei dan menarik perempuan itu keluar dengan kasar.
‘Aaahhh..’ Yifei pun berteriak kesakitan.
‘Come here..you bitch !!’ ditariknya Yifei dan dilemparnya agar duduk di kursi paling depan. Saat Yifei terduduk, tiba-tiba Michael pun menamparnya. Pllaakkk…
‘Hey, why do you have to do that?’ Johnson tiba-tiba berbicara.
‘What..? Do you have a problem??’ kata Michael.
‘Yeah..you don’t have to drag her here and hurt her.. why you drag here anyway??!! The stewardess will see us !!!’ Johnson mulai membentak.
‘Relax..Olembe is on guard.. He’ll cover us.. It’s my turn now..so I’m free to do what I like..’
‘But just don’t hurt her..ok?’ kata Johnson lagi.
Michael tidak menjawab dan langsung membuka semua pakaiannya. Penisnya tidak sebesar badannya rupanya, mungkin hal itulah yang membuat dirinya menjadi emosian. Ia berdiri tepat di depan Yifei dan menarik kepala gadis itu menuju selangkangannya. Tanpa banyak basa basi dengan kedua tangannya yang gemuk itu, ia menekan kepala Yifei. Untung penisnya tidak terlalu besar sehingga dengan mudah Yifei mengulum semuanya. Kepalanya terus dimaju mundurkan oleh Michael menggunakan kedua tangannya.
‘Mmmhhh..mmmhhh..hhh..’ Yifei hanya bisa bersuara demikian diperlakukan secara kasar oleh pria tambun itu.
Tapi Michael seolah tidak peduli dan malah menekan kepala Yifei dengan tangannya semakin dalam sehingga penis itu menyentuh kerongkongannya. Pada saat deep throat seperti itu, Michael sengaja menahan kepala tersebut.
‘Mmmmmmmmmmhhhhhh…’ Yifei mulai kesulitan bernapas dan wajahnya memerah.
‘Hey..what are you doing, man??’ Johnson kembali menegur.
Michael pun melepas tangannya sehingga Yifei pun bisa bersandar ke tempat duduk itu sambil mengambil napas. Tampak air liurnya melekat di penis itu dan membanjiri sekitar mulut sampai ke dagunya.
‘Come on, man.. You don’t have to do that..’ Johnson kembali mengingatkan. Setelah itu ia pun kembali duduk di tempat duduknya. Dalam hati ia berpikir kemana Smokey pergi. Memang Olembe tampak di kursi belakang dan sedang mengawasi kelas ekonomi di belakang.
‘All right..suck it again.. and put your own finger into your own vagina.. now !!’ Michael memerintah Yifei.
Yifei mengikuti saja perintah pria besar tersebut. Dihisapnya kembali penis itu. Namun kali Michael diam dan hanya menjadi penikmat saja. Jarinya pun mulai masuk ke vaginanya sendiri. Dikocok kocok dengan jari tengahnya. Perlahan kemudian menjadi semakin cepat.
‘Good.. now let’s change position..’ kata Michael.
Ia tidur terlentang di lantai sekarang dan menyuruh Yifei untuk naik ke atasnya. Yifei pun, sambil merapikan rambutnya, ia membuka bibir vaginanya dengan dua jari dan kemudian mengarahkan penis itu ke liang kemaluannya.
‘Aaahhhhh..’ tidak sulit bagi penis itu untuk masuk memang.
Setelah itu Yifei kembali menggerakkan pinggulnya naik turun naik turun. Tangan Michael tidak mau tinggal diam, diremasnya kedua payudara itu dengan kasar. Diremas dan diputar putar bahkan terkadang ditariknya.
‘Aarrrggghhh..’ Yifei mengerang karena kesakitan.
Michael menggunakan puting Yifei untuk menariknya sehingga sekarang pria itu bisa mencium bibir Yifei. Sambul berciuman, Yifei tetap menggerakkan pinggulnya dengan cepat.
‘Mmmmhhh…mmmmhhh…mmmhhh..’ suara itu saja yang bisa keluar.
Ceekkllekk,, tiba-tiba suara pintu kamar mandi yang satu lagi, yang tidak dipakai oleh pemuda bejat tersebut terbuka. Betapa kaget Johnson saat melihat ada seorang pramugari cantik keluar dari sana. Rambutnya hitam, panjang, dan ikal. Kulitnya putih, tingginya semampai. Benar-benar cantik.
Pramugari itu merapikan pakaiannya beserta rambutnya kemudian berjalan seolah olah tidak melihat apa yang dilewatinya, yaitu Michael dan Yifei. Ia berjalan terus tanpa berkomentar apa-apa sampai akhirnya Olembe memberhentikan pramugari itu. Setelah sedikit komat kamit, pramugari itu kembali berjalan menuju kelas ekonomi. Belum hilang rasa heran Johnson, tiba-tiba Smokey keluar dari kamar mandi yang sama tanpa mengenakan apa-apa.
‘Smokey, what’s that all about?’ tanya Johnson.
‘What ?? That stewardess? She gets suspicious and I get boring..so why don’t we have fun??’
‘Man, I told you to stick with the plan !!! What if she reports this to the pilot??’ kata Johnson gusar.
‘No, she won’t..she’s under Olembe’s spell..’ Smokey menjawab dengan santai.
‘But having sex with stewardess isn’t the part of our plan !!! We plan this since two weeks ago.. !!!’ Johnson terus marah-marah.
Smokey hanya menggeleng gelengkan kepala sambil menghampiri Yifei dan Michael yang sedang asik bercumbu. Johnson kembali duduk dengan gusar.
‘Can I join, Mike?’ tanya Smokey.
‘Yeah..’ michael melepaskan bibirnya.
Puuuhhh… Smokey meludahi jarinya sendiri dan kemudian mengorek anus Yifei. Dilebarkannya lebih dahulu agar penisnya yang tidak terlalu besar tapi panjang itu bisa masuk dengan mulus. Dikorek-korek dengan jarinya dan setelah dirasa cukup, ia mulai melakukan penetrasi. Kepala penisnya didesak-desak masuk. Namun memang sangat sempit karena lubang itu masih perawan.
‘Be ready girl.. I’m going to stick my gun to your ass..hehehe..’ Smokey tertawa tawa.
Sementara Yifei kembali sedang bercumbu dengan Michael. Dirasakannya dari belakang ada penis yang hendak masuk.
‘Aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh..’ Yifei berteriak sejadinya saat penis itu masuk ke lubang anusnya.
‘Damn you, Smokey !!! Why do you that??!!!’ kata Johnson.
‘Oh man..her ass is so tight.. you should feel it too..’
‘Man, how if the other passengers hear that??!!’ bentak Johnson.
‘You worry too much..’ Smokey menggerakkan pinggulnya.
Yifei kembali menitikkan air matanya karena sakit yang dirasa. Sekarang ia ada dalam posisi di-sandwich. Johnson sebenarnya mulai bangkit lagi birahinya tapi ia takut kalau ada pramugari atau penumpang lain yang tiba-tiba datang atau melihat. Dilihatnya Olembe sedang mengawasi seperti seorang sniper di medan perang.
‘I guess everything will be ok..’ kata Johnson.
Ia pun bergegas membuka celananya dan menuju ke ‘tempat kejadian perkara’. Diarahkannya senjatanya itu ke mulut Yifei yang sedang menganga. Yifei menggenggam penis itu dan memasukannya ke mulutnya. Sehingga sekarang ketiga lubangnya sedang dijejal oleh penis.
‘Mmmmhhhhmmmmhhhhh…ennngggggghhhh..’ Yifei merasa pertahanannya kembali jebol saat diserang tiga arah oleh mereka.
‘She’s come out already..’ kata Michael.
Namun itu sama sekali tidak membuat mereka memperlambat tempo genjotannya. Sebaliknya mereka malah semakin menjadi jadi. Butir-butir keringat dari tubuh Yifei malah membuatnya tampak semakin seksi. Johnson sambil menyetubuhi mulutnya, tangannya tidak pernah lepas dari rambut hitam, halus, dan wangi perempuan itu. Michael yang berada di bawah, sambil menggenjot, tangannya terus meremas kedua gunung kembar empuk tersebut. Di belakang, Smokey merasa kalau akan segera keluar, karena sempit sekali lubang anusnya. Sambil terus menggenjot dengan cepat, Smokey pun mengelus punggung Yifei yang halus, jingga akhirnya…crreeeeettt..crretttt… Ia sudah tidak kuat lagi. Dicabutnya penis itu dan darah pun mengalir keluar.
Smokey yang terengah-engah mencoba bangkit dan mengambil pakaiannya. Michael merasa ingin menunggangi dengan doggy style, maka ia pun menegur Johnson :
‘Hey, John..get your dick out for a minute..’ kata Michael.
Johnson pun menurut meski terpaksa. Michael menyuruh Yifei nungging tapi sambil berdiri, diaturnya posisinya sehingga sekarang Michael menggenjot dari belakang sementara Yifei bertumpu dan berpegangan pada paha Johnson sambil kembali mengulum penisnya. Michael sendiri bertumpu dengan menggenggam dada Yifei. Dari posisi belakang memang vagina Yifei memang terasa lebih sempit sehingga akhirnya Michael tidak tahan lagi dan memuntahkan cairannya.
‘Ougggghhh..’ katanya sambil melenguh.
Sebagian tertumpah di dalam dan sebagian mengenai pantatnya. Setelah itu pun ia ambruk ke lantai sambil mengambil napas. Persis seperti kuda nil yang sedang tiduran pria itu jika sedang terlentang.
Johnson menyuruh Yifei gantian terlentang di lantai agar ia menyetubuhinya dengan enak. Yifei pun tiduran dan membuka kakinya selebar mungkin, Johnson kembali menggenjot lubang itu, terasa sekali licin karena lendir yang banyak terkandung di dalam vagina Yifei.
‘Aaahhhh..ahhhhh…aaaahhhh..’ Yifei ikut mendesah tiap kali penis itu menghujam ke dalam.
‘You like it?’ kata Johnson.
Yifei mengangguk dan meremas remas payudaranya sendiri, Johnson pun mulai menjilati betis perempuan itu. Betisnya benar-benar putih, mulus. Tangannya menekan perut Yifei yang ramping dari kedua sisi.
‘Nnnngggggghhhh…’ Yifei kembali melenguh.
‘So-sorry..’ Johnson merasa menyakiti Yifei.
Tetapi Yifei menggeleng, ‘It’s ok.. I..I.. like it…ooohhh…’ kata Yifei di tengah pergumulan hebat itu. Michael mulai bangkit dan memungut pakaiannya serta memakainya kembali. Olembe menyuruhnya bergantian untuk menjaga kalau-kalau ada apa-apa. Michael dan Smokey pun menjaga masing-masing pada sisi yang berbeda. Sementara Olembe ke tempat Yifei berada, ia melepas celananya dan duduk di dekat wajah Yifei yang cantik. Disingkirkannya tangan yang Yifei yang sedang meremas payudaranya sendiri dan dibimbingnya agar tangan halus tersebut mengocok penis miliknya. Yifei pun menurut dan tangan Olembe kini ganti meremas dada indah itu.
‘Yifei..I-I can’t hold anymore…’ Johnson berkata demikian dan diakhiri dengan erangan serta mengalirnya lahar di dalam vagina wanita itu.
Dicabutnya penis itu dan ia menyuruh Yifei membersihkan dengan mulutnya. Segera setelah penis itu bersih, ia mengambil celananya kembali dan memakainya. Olembe tidak membuang kesempatan dan meletakkan penisnya di antar kedua payudara perempuan itu. Yifei pun merespon dengan menekan payudaranya sendiri. Olembe kembali memaju mundurkan pinggulnya sambil merasakan kelembutan gunung kembar itu.
‘Ooohhh..’ Olembe menikmati sekali pergumulannya dengan Yifei.
Merasa cukup dengan posisi demikian, Olembe akhirnya melepas penisnya kemudian ia tidur tepat di sebelah Yifei. Disuruhnya Yifei mengoral penisnya namun dalam posisi terbalik sehingga ia juga bisa menikmati vagina perempuan tersebut atau lebih biasa dikenal dengan nama posisi 69. Yifei memposisikan diri sesuai dengan perintah Olembe. Dihisapnya penis itu dalam-dalam dan dirasakannya kalau Olembe mulai membuka bibir vaginanya dan menyerang klitorisnya dengan lidah yang kasar itu. Kakinya membelit kepala Yifei sehingga ia kembali harus melakukan deep throat. Tangannya mendorong pantat Yifei agar ia bisa menikmati vagina yang merekah itu sepenuhnya.
‘Mmmmmmmmhhhhhhh..nnnnnnnnggggggghhhh…’ posisi itu membuat Yifei kesulitan bernapas.
Crroootttt..untung Olembe pun tidak bisa bertahan lebih lama lagi dan mengeluarkan spermanya tepat di kerongkongan Yifei. Sehingga mau tidak mau cairan putih itu pun tertelan secara sendirinya, berbarengan dengan itu Yifei pun mengalami orgasme kelima kalinya. Cairan kewanitaan itu dihisap sampai habis oleh Olembe. Kemudian ia melepaskan kekangan kakinya dan tergeletak lemas di lantai. Yifei yang sudah banjir keringat itu pun hanya bisa tiduran di lantai sambil terengah-engah. Dadanya naik turun, tubuhnya mengkilap karena keringat, rambutnya pun acak-acakan tidak karuan.
Setelah Olembe memperoleh tenaganya kembali, ia memakai celananya sendiri lalu menuju ke toilet tempat dimana baju Yifei berada. Diambilnya seluruh busana wanita itu dan diletakkan tepat disebelah Yifei.
‘Ok..now listen to me..’ Olembe berkata sambil memegang pundak Yifei.
‘You now will rest here..and after you feel strong enough to stand, you will wear all your clothes back, sit back to where your seat, and sleep..when you wake up, you’ll forget about four of us, forget our name, you’ll only think all of this that happen as a nightmare..ok?’
Yifei mengangguk dan tetap terlentang.
***************************
Two weeks before…
ai qing de zhan ju
bu neng bei ni chi ding
ni jiu xiang mi rang ren hao qi
ru guo yao geng qin mi
bu neng bei ni chi ding
mei you ban fa bu qu ai ni
ai qing de zhan ju
bu neng bei ni chi ding
bao chi ju li shi ge nan ti
wo yong quan xin quan yi ai shang ni
ni shuo zen me ban
shi ai qing rang ren xin ji…


Begitulah sepenggal lirik lagu yang baru saja dinyanyikan Liu YiFei.
‘Thank you all..’ kata Liu YiFei setelah selesai membawakan lagunya di salah satu gedung kesenian di Amerika.
Tepuk tangan yang riuh pun mengiringi perjalanannya menuju belakang panggung. Tiga pemuda yang menonton pertunjukkan itu dari TV pun sangat kagum.
‘Damn..she’s so hot…’ kata Johnson.
‘No doubt..’ kata Michael sambil mengganyang keripik kentang di tangannya.
‘I wish I could do her good..hahaha..’ kata Johnson sambil minum bir.
‘I have a friend that knows her..’ kata Smokey sambil menghisap rokok ganja di tangannya.
‘You shouldn’t listen to him, John..he’s on crack..’ Michael berkomentar.
‘No shit..I’m still on my mind.. If you want her.. I have a friend that knows her manager.. But I need money…’ Smokey mencoba menjelaskan.
‘I-I still don’t get it..explain in detail, Smoke..’ kata Johnson.
‘Ok.. I’ll explain it in English since I was speaking in Italian before… oh maybe I already speak in English but you’re the one who doesn’t have a brain.. but that’s ok my friend.. so here we go… I have a friend and he knows the manager of Liu YiFei..pay him and he’ll give you all the information about YiFei… What she will do next, where her concert gonna be, what her next movie will be in our hand.. got that?’
‘Damn..you better not lying, Smoke..’ Johnson mulai bersemangat.
‘Hey, lying isn’t in my dictionary.. got it?’
‘Then we have a deal !!!’ kata Johnson sambil berjabat tangan dengan temannya itu.
Dua hari setelah itu, informasi yang mereka inginkan pun didapatnya. Mereka mengetahui bahwa YiFei akan kembali ke China sendirian dan Johnson pun merencanakan agar mereka bisa menyetubuhi YiFei di pesawat. Namun ia juga tidak ingin jika YiFei disakiti apalagi jika sampai ada orang lain yang tahu. Ia pun mengingatkan, setibanya pesawat di China, mereka harus segera turun dan menghilang.
*****************************
Plane, 08.00 AM…


Tinnggg..tunggg..
‘Good morning ladies and gentleman…This is Captain Rowley speaking…’ kapten pesawat terbang itu memberikan pengumuman bahwa kapal telah mendarat dengan selamat.
‘Ok..get ready guys.. as soon as this plane stop, we will go..’ Johnson memberi komando pada teman-temannya. Yang lain pun hanya mengangguk tanda setuju.
Setelah pesawat itu berhenti pun mereka berempat segera pergi dan meninggalkan pesawat itu. Sementara YiFei masih tertidur.
‘Miss..wake up, miss…’ seorang pramugari dengan ramah mencoba membangunkan YiFei yang tertidur pulas.
‘Mmmhhh..yeah..sorry..’ kata YiFei sambil mencoba membuka matanya. Dilihatnya cahaya matahari begitu terang masuk ke dalam pesawat.
‘What time is it?’ YiFei bertanya.
’08.00 AM.. the plane just landed safely.. so..welcome to China..’ pramugari itu tersenyum.
‘Ok..thank you…’ Yifei merasa aneh. Tubuhnya terasa lelah sekali dan ia merasa seperti habis disetubuhi oleh pria-pria tak dikenal.
Ia pun mencoba melongok ke arah kelas eksekutif, namun kosong dilihatnya. Sementara beberapa penumpang yang satu kelas dengannya tampak sedang membereskan tas dan mulai turun satu per satu.
‘So..it just a dream..hmppphhh..’ Yifei berkata dalam hati sambil menghela napas.
Ia pun berdiri hendak mengambil tasnya yang disimpan di atas. Namun, ia merasa selangkangannya sakit begitu pula anusnya seperti terbakar saja rasanya.
‘Are you ok, miss?’ tanya si pramugari.
‘Ye-yeah..of course…’ Yifei mencoba menenangkan diri.
Ia pun berpikir sejenak dan berkata dalam hati, ‘So..if the pain is real..it means..it real !!!’

By : FanFicsHolic

1 komentar: