8 Februari 2009
Cindy |
Aku menggeliat di atas ranjangku sambil merentangkan kedua tangan untuk menghilangkan rasa pegal ditubuhku, Hupppppppppppp…..!! aku melompat bangun sambil melirik kearah jam dinding di kamar kostku, tidak berapa lama aku masuk ke kamar mandi yang berada di kostku, kunyalakan kran shower, air hangat segera mengucur membasuh tubuhku. Hari ini adalah hari pertamaku sebagai mahasiswi, lumayan lama juga aku membasuh tubuhku di bawah kucuran air shower yang hangat. Setelah mengeringkan tubuhku dengan selembar handuk aku membuka lemari pakaianku, kukenakan baju kaos ketat dengan resleting didepannya, kemudian kupakai celana jeans berwarna biru. Aku melompat-lompat kecil kemudian memandang diriku disebuah cermin. Wajah yang cantik, kulit yang putih mulus, dada yang bulat montok, pinggangku yang ramping, senyumanku yang menggoda… he he he he……Dengan terburu-buru aku berlari kecil keluar dari tempat kostku, Brukkkkk, tiba-tiba di sebuah belokan aku menabrak sesuatu, aku menengadahkan wajahku ke atas, sesuatu yang kutabrak malah tersenyum lebar, sementara aku mundur dengan teratur
“Ehhhh…. Maaf, Maaf…… ” Aku meminta maaf sambil mencoba mengingat-ngingat dimana ya aku pernah melihat wajahnya ???
“Ngak apa-apa koqq, ehhhh kamu yang kemarin itu kan ?? “
“Kemarin…. ?? “Aku kebingungan
“Cindy , Akutansi kelas A , Semester 1″
“Ohhhh?? Kamu…!!!” Aku melempar senyumanku, aku mengingatnya.
Kemarin seseorang membantuku untuk mencari namaku di papan pengumuman, karena tubuhnya jangkung dan berotot tentu saja ia dengan mudahnya melongokkan kepala kesana kemari diantara kerumunan oran banyak untuk mencari namaku.
“Kenalinn… Edooo……”
“Emmmm, Cindy….. ” Aku menjabat tangannya , he he he lumayan, dapet tumpangan gratis nihhh, rupanya Edo satu kelas denganku, wajahnya sih nggak tampan, namun memiliki sebuah kharisma yang tersembunyi, pokoknya macho banget.
Sepanjang perjalanan, ekor mataku menangkap reaksi Edo yang sering melirik ke arahku, ia pura-pura memalingkan wajahnya jika aku dengan sengaja balas menengok kearahnya, Hemmm Hemmm Hemmmm..!! ngapain ia pake tersenyum-senyum kecil segala, akhirnya mobil Edo sampai juga di lapangan parkir kampus, aku segera membuka sabuk pengamanku, kemudian tanganku hendak membuka pintu mobil
“Tunggu …!! ” Edo mencekal pergelangan tanganku
“Ehhhh, Ngapain sihhhh…” aku menepiskan tangannya
“Euhhhhh…, Ituuu, Ituuuuuuu….. Ehmmmmm…. ” Edo melirikkan ekor matanya kearah dadaku, aku menekuk wajahku dan Ahhhhhhhhhhhh,,,,,!! Resleting dadaku melorot T_T, bra berwarna pink itu terekspose dengan bebas, dengan terburu-buru aku menaikkan resleting baju kaosku, Aku memasang wajah jutekku menatap wajah Edo yang menahan tawa, ia keluar dari mobil kemudian membukakan pintu untukku…..
“Lohhh ?? Koqq malah diem ?? Yukkk “
Dengan menundukkan kepalaku aku melangkahkan kakiku sedangkan Edo melangkahkan kakinya mendampingiku, ekor mataku sering melirik ke arahnya. Duhhh, Edo masih tersenyum-senyum kecil….malu banget dehhhh….!! ( Begitulah takdir mempertemukan kami berdua ^ _ ^ )
***************************
Semester 6…..
Aku menengokkan kepalaku dari tempat persembunyianku, seorang pria bertubuh jangkung berotot tengah mencari-cariku, He he he, Edo tampak kebingungan, kadang-kadang ia menggaruk-garuk kepalanya. Ia mencoba menghubungiku dengan telepon genggamnya. Nggak akan berhasil karena aku sudah mematikan Hp-ku, entah kenapa tiba-tiba hatiku tersayat menatap wajahnya yang kebingungan, aku menuruti kata hatiku, dengan perlahan aku mendekatinya dari belakang.
“Eeedooooo….. ” Aku memanggil namanya dengan manja.
“Cindy ??!! ” Edo terkejut ketika aku tiba-tiba muncul di belakang tubuhnya, aku menggoyang-guyangkan tubuhku dengan manja ketika ia mencubit hidungku.
“Kamu nyariin aku ya ?? “
“Sebenarnya aku mencari pacarku…. , kamu liat dia nggak?? Orangnya cantik, dan manja” wajahku langsung pucat, Edo sudah punya pacar ??
“Nihhhh, lihat……, ini orangnya…” Edo memperlihatkan wallpaper di hpnya, wajahku merona merah, tersipu malu karena foto itu adalah fotoku, ia tertawa menuntunku dan aku bergelayut dengan manja di tangannya yang kekar berotot. Tanpa kusadari tiga orang mahasiswa mundur dengan teratur dari tempat persembunyianku…..
“Kata gua juga apa!! Lu sich ngak nurut…..”
“Mana gua tau cowo-nya malah datang ngerusak rencana kita..”
“Hhhhhh…., sudah-sudah….., jangan ribut……..”
Robby, Hendra dan Tommy bersungut-sungut kesal karena rencana jahat mereka gagal total, hari-demi hari berlalu kemudian berganti dengan minggu dan bulan….
“Hhhhh…… ” aku menghela nafas panjang memandangi langit yang sudah mendung, duh bete banget hari ini, ternyata jadwal kuliah sore hari dibatalkan, aku menengokkan kepalaku ketika ada seseorang yang menyapaku.
“Ehhhhh, Cindy belum pulang ?? ” Tommy menyapaku
“Belum.. tunggu jemputan….. ” Aku menjawab dengan singkat
“Lohhhh ?? Koq nunggu ? Edo ada di lapangan parkir koq…”
“Ahhhh.. Masa sihhh ?! “
“Yaaa, mungkin dia juga nungguin kamu……”
Aku langsung menyambar tas kecilku kemudian berlari kecil menuju lapangan parkir, sementara Tommy melangkah cepat mengikuti langkahku, setiba di lapangan parkir aku mencari-cari mobil Edo, aku membalikkan tubuhku ketika mendengar suara mesin mobil di belakangku…..
“Tommy, koq ngak ada??” aku menghampiri Tommy yang duduk di belakang kemudi, sementara Hendra dan Roby turun dari mobil dan berdiri di belakangku.
Aku mengernyit menatap wajah Tommy yang berubah licik. Aku mendelikkan mataku ketika sebuah sapu tangan membekap hidungku, Ohhh?? Apa ini?? Pusing sekali!, lemas!!, selanjutnya antara sadar dan tidak aku merasakan tubuhku terangkat masuk ke dalam mobil, semuanya berubah menjadi gelap gulita.
“Ohhhhhhhhhhhhh……. ” perlahan-lahan aku membuka mataku, aku memincingkan mataku yang masih kabur, tiga orang laki-laki sudah bugil di sekelilingku yang terbaring lemah di atas sebuah ranjang empuk. Pakaianku!!! aku semakin kaget menyadari tubuhku yang sudah polos.
Entah apa yang mereka lakukan terhadapku, tubuhku terasa lemas, tenagaku seperti hilang, aku kembali memincingkan mataku berusaha mengenali wajah-wajah yang masih kabur, AHHHHHHHHHHHHH….!!! Tomy, Roby dan Hendra, sedang tersenyum-senyum mesum marayapi lekuk liku tubuhku. Roby memasukkan sesuatu ke dalam segelas Coca Cola, aku terbatuk-batuk ketika Roby mencekokku dengan minuman yang sudah dicampur sesuatu itu.
“Tenang Cindy…, sebentar lagi kamu bakal tersentak keenakan….”
Aku menelan ludahku berkali-kali berusaha membasahi tenggorokanku yang terasa kering, semakin lama aku merasa ada rasa hangat yang menjalari tubuhku, nafasku terasa sesak, dan berdengusan, menghembus-hembus dengan kuat, mereka tertawa ketika aku menggeliatkan tubuhku, Kenapa ini?? Jantungku berdetak keras menggedor dadaku ??!! Apa yang terjadi !? Ohhh Ampunnn..!!, Apa yang mereka berikan padaku. Tomy menerkam tubuhku, bibirnya melumat-lumat bibirku dengan buas. Entah kenapa aku malah memeluk tubuhnya yang menindihku, aku mendesah-desah ketika ia mencumbui batang leherku.
“Hajar Tommmm, terusss Ha ha ha “
“Sikkk asikkkkk!!!,”
Rony dan Hendra terkekeh mesum menyaksikan aku yang sedang digeluti oleh Tommy. Tangan Tommy menjengkingkan pinggangku kemudian mulutnya melahap bulatan dadaku. Aku mengerang lirik kerasakan batang lidahnya menjilati bulatan dadaku. Bibirnya mengecupi payudaraku yang terasa semakin mengeras, semakin padat, kedua tanganku menekan belakang kepalanya agar kepalanya semakin tenggelam di antara belahan dadaku.
“Ennhhh… Ennnhhhh Ahhhhh geliiiii oohhhh….. ” Aku menggeliat resah ketika merasakan kenyotan-kenyotan kuat di puncak payudaraku. aku meringis ketika merasakan gigitan kuat di sana.
“Cindy, loe cantik amat sih…, Emmhh Ckkk Ckkkkk….” telapak tangan Tomy membelai pipiku sebelum ia mengulum dan melumat-lumat bibirku dengan lembut, lidahnya menggeliat liar menggelitiki rongga mulutku sebelah atas, kemudian menjamah dan mengait lidahku. Entah kenapa aku membalas permainannya, lidahku membalas menjilat lidahnya kemudian membalas lumatannya, ciuman-ciuman lembut kemudian berubah menjadi ciuman yang panas dan bernafsu.
“Cepkkk.. Ceppphh Cphh Cupkkkk… Ck ck..”
Tomy menggeser kepalanya ke arah selangkanganku. Aku mendesah merasakan remasa di selangkanganku, kadang-kadang tangannya menarik-narik rambut jembutku. Hendra memberikan sebotol busa foam untuk bercukur dan juga sebuah pisau cukur, busa itu terasa dingin ketika membasuh vaginaku kemudian
“Krrrttttttttt…. Krrtttttttttttttttt…. Krttttttttttttttttttt……” Tomy mencukur bulu kemaluanku hingga vaginaku menjadi botak tanpa sehelai rambutpun. Tangannya mengusap-ngusap selangkangaku, nafasnya yang hangat menghembusi vaginaku ketika ia membenamkan wajahnya di antara kedua kakiku.
“Blukkk… Blukkkkk…. ” kedua kakiku melejang-lejang di atas ranjang ketika merasakan jilatan-jilatan lidah Tomy membasuh belahan vaginaku, rasanya geli dan nikmat sekali ketika perlahan-lahan batang lidahnya menelusuri belahan vaginaku, aku menekuk kedua kakiku kemudian mengangkang lebar , pasrah…..
“Wahhhh, dia malah ngangkang…… “
“Anjritttt! Kontol gua diembat…. “
Aku seakan tidak peduli mendengar seruan Hendra dan Roby, aku menengokkan kepalaku ke arah mereka berdua, tanganku menyambar batang kemaluan Hendra. Aku seakan-akan sulit mengendalikan diriku, Hendra membelai susuku ketika aku meremas batang kemaluannya.
“Nggak adil nihhhh….!! Masa punya Hendra doang yang loe embat…!! Gua juga donggg….. ” Roby membimbing tanganku yang satunya lagi agar menggenggam batang kemaluannya, kemudian tangan Roby ikut-ikutan mengelusi dan meremas – remas buah dadaku.
“Esshhhh…Ahhhhh…Ahhhhhhh….Cretttt…Cretttt…” Aku menggelinjang merasakan rasa nikmat yang berdenyut di selangkanganku, terdengar suara mulut Tomy yang sedang menyeruput dan mengenyoti cairan kewanitaanku yang muncrat tanpa dapat kutahan. Mataku menatap wajah Tommy dengan sayu, ketika Tomy menempelkan kepala penisnya di belahan vaginaku, semetara kedua kakiku tertekuk mengangkang dengan pasrah
“Ahhhhhhhhh…..!!” dengan reflek aku menjepit pinggang Tomy ketika merasakan benda asing itu perlahan-lahan melesat masuk, aku memekik kecil ketika merasakan benda asing itu mengoyak kegadisanku, Tomy semakin dalam mendesakkan batang penisnya, rasanya begitu sakit dan pedih ketika benda diselangkangan Tomy merengut kegadisanku dalam gerakan-gerakan menyentak yang sangat kasar hingga tubuhku terguncang-guncang dengan kuat di atas ranjang……
“Ahhhh..!! Ahhhhh… !! Ahhhhhh….!! ” Kata-kata itu begitu lancar meluncur dari bibirku ketika batang penis Tomy mulai bergerak menyodok-nyodok belahan vaginaku, kedua tanganku semakin kuat menekan kepala Roby dan Hendra yang sedang menyusu di dadaku, mulut mereka begitu liar mencaplok bulatan payudaraku, sementara sodokan-sodokan Tomy semakin liar dan kasar merojok-rojok belahan vaginaku dengan batang penisnya, rasa pedih perlahan-lahan membaur dengan rasa nikmat yang merayapi sekujur tubuhku yang sedang digarap beramai-ramai. Buah dadaku menjadi mainan bagi mulut Roby dan Hendra sementara selangkanganku dipermainkan oleh penis Tomy yang bergerak dengan kasar. Aku semakin keras merintih ketika merasakan sesuatu yang hendak kembali keluar dari dalam vaginaku, Tomy tersenyum memandang wajahku sambil memacu batang penisnya dengan lebih kuat dan kencang…… Crrrtttt Crrttttttttttttttttt….
“BUCATTTTT…….!!! He he he ” Tomy berteriak keras meneriakkan teriakan kemenangannya ketika vaginaku berdenyut dan memuntahkan cairan kewanitaanku, Roby dan Hendra bertepuk tangan seolah meledek diriku yang menggelinjang tanpa daya dalam sodokan-sodokan liar batang penis Tomy, Mereka bahkan tertawa terpingkal-pingkal menyaksikan ekspresi wajahku ketika Tomy kembali membuat cairan kewanitaanku meledak untuk yang kedua kalinya, sementara tubuhku semakin lama semakin basah bersimbah keringat yang mengucur dengan deras dari setiap lubang pori-poriku.
“Gila loe kuat amat.!! “
“Iya gila nih si Tomy !! nggak nyangka gua!! “
“Abis Cindy cantik sih, gua jadi betah….. he he he ” Tomy merasa bangga ketika Hendra dan Roby memuji ketahanannya dalam bercinta, ia terus memacu batang penisnya menusuki belahan vaginaku
Aku menarik nafas lega ketika sodokan-sodokannya berhenti. Tomy menari tubuhku untuk bediri disisi ranjang menghadap ke arah Hendra dan Roby yang asik menonton kebejatan Tomy. Aku menolehkan kepalaku ke belakang ketika merasakan benda jahat di selangkangan Tomy kembali memasuki vaginaku dari belakang. Tubuhku terdesak-desak kedepan ketika benda jahat itu terayun menghantam belahan vaginaku, PLOKKK PLOKKK PLOKKKKK…., Suara benturan-benturan antara selangkangan Tomy dengan buah pantatku terdengar semakin keras seiring dengan semakin kuatnya benda itu menghantam belahan vaginaku.
“Ennnhhh.. Ennhhh Ennhhh Aeennhhhhh…. ” Roby dan Hendra tersenyum menatapku yang sedang merengek-rengek dihajar oleh Tomy dari belakang, aku tidak sanggup menatap wajah mesum mereka, kupejamkan kedua mataku-rapat-rapat, ketika kepala mereka berdua mengejar buah susuku, setetes air mata menetes dari sudut mataku ketika merasakan kecupan-kecupan dan hisapan hisapan mulut mereka di bulatan buah dadaku, tubuhku semakin sulit menahan rangsangan birahi yang mulai meledak-ledak dengan semakin dashyat.
“Ahhhhhhhhhhhhhh…………..!! ” Aku membuka mataku sambil mendesah keras ketika merasakan tangan seseorang meremas induk payudaraku kuat-kuat, Hendra tersenyum lebar sambil meremas dan mencubit-cubit putingku yang semakin meruncing karena dirangsang olehnya, bulatan dadaku terasa semakin keras, rasanya seperti hendak meledak saja ketika tangannya mengelusi benda itu.
“Ahhhhh… Crrrrrrrrrrttt.. Cretttttt….. ” entah kenapa tatapan mesum Hendra yang sedang meremasi buah dadaku, hisapan-hisapan kasar Roby yang asik mengenyot-ngenyot putingku dan juga sodokan-sodokan Tomy dari belakang tubuhku semakin membuatku bergairah , pertahananku goyah dan bendungan kenikmatan itu kembali jebol tanpa daya, Tomy semakin kuat menghempas-hempaskan batang penisnya, ia menggeram-geram gemas dan..
“KECROTTTTTTTTTTTTT…. CROTTTTTT GECROTTTTTTT…!!” Tomy mengigit leherku dari belakang, kedua tangannya memeluk tubuhku erat-erat, aku merasakan semburan lahar panas yang dasyat di dalam lubang vaginaku.
“PLEFFFFHHH………… ” Suara itu terdengar ketika Tomy mecabut batang penisnya dengan kasar dari vaginaku dalam satu kali tarikan kuat, aku menekuk kepalaku ketika merasakan ada cairan hangat yang meleleh di antara sela-sela pahaku bagian dalam, ada rasa sakit hati yang amat sangat ketika menatap ada cairan merah itu yang ikut menetes ke atas lantai, OHHHHH, darah keperawananku……!!!!
Tiba-tiba aku seolah mendapatkan tenaga baru, aku berontak sekuat tenaga, aku mendorong tubuh Tomy, hingga ia terdorong mundur ke belakang, Tubuhku limbung dan terjatuh kebelakang ke atas ranjang, kedua kakiku terjuntai di pinggiran ranjang. Tomy tersenyum menatap selangkanganku, aku semakin keras terisak menangis ketika Roby dan Hendra menggusur tubuhku ke tengah ranjang, kemudian mereka membaringkan tubuh di sisi kanan dan kiriku.
Tangan-tangan Hendra dan Roby menjelajahi lekuk liku tubuhku, bergantian kepala mereka menunduk untuk mengecupi bibirku, tangan mereka berkeliaran mengusapi dan meremas buah dadaku, membelai dan meremas selangkanganku, merayapi kemulusan pahaku, KEPARAT…!! Aku mengutuk dalam hati….
“Ehhhh…?? mo diapain?? ” Roby bertanya ketika Hendra membalikkan tubuhku kemudian si keparat Hendra menaiki buah pantatku, Roby menekan punggungku ketika Hendra menggesek-gesekkan batang penisnya di antara belahan pantatku.
“Ohhhhh….., Jangannnn!!..” semakin kuat aku berontak, semakin kuat pula Roby menekan punggungku, apalagi si keparat Tomy mulai bergabung ia mencekal pinggangku.
“ARGGGHHHHH ( –>>>>> )…!!?? Hegghhhhhkhekkkkk…!! ” Mataku mendelik merasakan rasa sakit dan ngilu yang tidak terhingga lubang anusku terasa panas dan sakit, aku melolong keras ketika Hendra semakin dalam membenamkan batang penisnya menyodomiku.
Hendra merebahkan tubuhnya menindih tubuhku dari belakang, tubuhku terasa amblas ketika berkali-kali ia mendesak-desakkan batang penisnya, sementara kedua tangannya membelit tubuhku kuat-kuat. Aku mengerang keras sambil membeliakkan mataku ketika benda di selangkangan Hendra bergerak kasar memompa-mompa lubang anusku. Rasa sakit itu benar-benar tidak tertahankan, tubuhku tertekan dan terguncang bekali-kali, hempasan-hempasan batang penisnya semakin kasar merojok-rojok lubang anusku tanpa mempedulikan tangisan dan eranganku yang kesakitan setengah mati, aku mendengar dengan jelas suara terkekeh mesum di belakang tubuhku, Hendra menarik pinggangku, aku merasa aku sekarang mirip seperti seekor anjing yang sedang menungging.
“Aooowww….!! Akkhhh… !!”Tubuhku terayun-ayun maju mundur ketika buah pantatku bertabrakan dengan selangkangan Hendra, tubuhku mengigil menahan rasa sakit yang tidak terhingga ketika Hendra menggeram dan semakin hebat menyodomi lubang anusku.
“KEPLAKKKK… KEPLOKKK PLOKKKKK PLOKKKK “
Hendra tiba-tiba merangkulku kemudian ia berguling sambil memeluk tubuhku, kini aku tidur di atas tubuhnya dengan batang penisnya yang masih tertancap dengan kuat di anusku. Aku menatap tidak mengerti ketika Roby merebahkan tubuhnya menindihku, ia menggeluti tubuhku habis-habisan seakan-akan tiada hari esok sebelum akhirnya melaksanakan keinginannya…
“Ohhhhh, Tidakkkk…!! Biadabbb…” Aku merintih kemudian terisak menangis ketika Roby menjejalkan batang penisnya menusuk belahan vaginaku.
Vaginaku dan lubang anusku terasa sesak ketika dua benda itu mulai menekan-nekan, bergerak menyodok dan merojok dengan lembut, mereka menggeram keenakan ketika bersama-sama menyodomi dan menyetubuhiku. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku berusaha mengusir puncak birahiku yang semakin bergelora dengan dashyat, setiap sodokan-sodokan batang penis Hendra dan Roby yang memacu lubang anus dan lubang vaginaku sekaligus membuat tekanan birahiku semakin tinggi dan….
“Crrrrrrrrrrrr Crrrttttt…. Crrrrrrrrrrrrrr……” tubuhku menggeliat lemah diantara tubuh dua orang pria yang menjepit tubuhku, nafasku terhela keluar ketika dua batang penis itu bergerak semakin liar dan kasar mengocok-ngocok belahan vagina dan lubang anusku, aku kewalahan menahan anganku yang melayang semakin tinggi, tinggi sekali, ketika dua batang penis itu menghujam-hujam anus dan vaginaku.
“HA HA HA, mulai keenakan ya cantik ?? nih sini gua tambahin biar loe tambah asikkkkk…” Tomy menarik kepalaku kemudian ia menjejalkan penisnya ke dalam mulutku., mulutku sampai monyong ketika menghisap-hisap batang penis Tomy. Gairah liar ini sulit untuk kutahan, begitu liar dan binal, aku semakin bernafsu menyedot-nyedot penis Tomy yang terasa asin dan gurih.
Benar-benar pemandangan yang indah ketika menyaksikan tubuh putih mulus seorang gadis cantik tengah terjepit diantara tubuh-tubuh pria dengan wajah mereka yang di bawah rata-rata, mata sang gadis terpejam – pejam sambil menghisap-hisap batang penis di mulutnya, sedang mata ketiga orang pria itu mendelik keenakan.
“Ahhhhhh…,,,,,,,,,,,,, Crrrrrrrr Crrrrrrrrrrrrrrrrr…. ” Aku meludahkan kepala penis Tomy, nafasku tertahan sesaat, kemudian terengah-engah ketika cairan vaginaku kembali meledak dalam sebuah kenikmatan, tubuhku yang sudah basah kuyup terjepit diantara tubuh Roby dan Hendra yang berkeringat, bahkan keringat Roby menetes kepipiku.
“Gila !! ?? ternyata loe berdua juga nggak bisa dipandang enteng” Tomy berdecak kagum sambil kembali menjejalkan batang penisnya ke dalam mulutku, kemudian sambil mengulum batang penis Tomy tubuhku kembali terguncang dan tersentak-sentak dengan hebat diantara jepitan tubuh kedua bajingan itu….., tangan Hendra melingkari tubuhku dari belakang sementara Roby menggerayangi buah dadaku, kedua bajingan yang tengah menjepit tubuhku dari depan dan belakang semakin keenakan memacu penis mereka menyodomi dan merojok-rojok kedua lubangku. Aku mengerang lirih, merintih pelan, terkadang aku memekik tertahan, hanya itulah yang dapat kulakukan, aku merasa lemah tidak berdaya ketika kenikmatan itu kembali datang menghampiri diriku, membisikkan kata-kata mesum di telingaku.
“Ayooo Cindyyyyyy, nikmatilah kenikmatan dunia ini….”
“Gimana enak bukan ??, ketika mereka mengeroyok dan menggarapmu beramai – ramai…..Hemmmmmm ?? “
“Sodok…!! Sodokkkkkkk…..memeknya!! Colokkkkkkkk….Boolnya.!!!! ENAKKKKK…..!! “
Rayuan-rayuan birahi memenuhi kepalaku, rupanya aku mulai tidak waras, akal sehatku hilang entah kemana, Ohhhhh, Ampunnn enak sekaliii….,sambil menghisapi penis Tomy aku mengalungkan kedua tanganku ke leher Roby, mataku terpejam-pejam menikmati sodokan Roby dan Hendra di lubang anus dan vaginaku.
aku tidak peduli lagi..!!
aku ingin menikmati kenikmatan ini ??!!
Akhhhh tidakkkk!! TIDAKKKK……!!!
Mereka sedang memperkosaku…!!
Aku melepaskan leher Roby….
Aku TIDAK MAUUU….!! TIDAK MAUUUU…!!!
“Heennnhhhh…. Crrrrrrrrrrrrr Crrrrrrrrrrrrrr……. ” Mataku berkunang-kunang, beban derita ini bertambah berat, dunia di sekelilingku mendadak berputar, tubuhku terasa remuk, lemas seakan-akan tidak bertulang. Aku melenguh panjang dan semuanya menjadi gelap gulita…., entah berapa lama aku jatuh tidak sadarkan diri.
Aku membuka mataku ketika seseorang membelai pipiku, aku menepiskan tangan orang itu. Hendra tersenyum kecil, ia masih telanjang bulat duduk santai di sisi tubuhku yang terlentang tanpa daya, dengan kasar ia menyeretku ke kamar mandi. Langkahku terseok-seok ketika ia menarik pergelangan tanganku dengan kasar. Tangan Hendra membasuhkan sabun cair di tubuhku kemudian tangannya bergerak liar memandikanku atau lebih tepatnya menggerayangi tubuhku yang licin dan berbusa, Hendra tertawa kecil saat aku menggeliat kegelian ketika telapak tangannya yang kasar membasuh-basuh bulatan susuku.
Plakkkk….!! Dengan reflek aku membalikkan tubuhku dan menamparnya ketika ia meremas buah susuku, tubuhnya terjengkang kebelakang, wajahnya tampak beringas.
“Plakkkkkkkkkkkkkkkkk…..!! Pipiku terasa panas ketika telapak tangannya menggampar wajahku, aku jatuh terduduk dan menangis di bawah kucuran air shower yang hangat.
“Jangannnn…. Ahhhhhhhhhhhhh….” aku menjerit ketika Hendra menerkamku, tubuhku dan tubuhnya bergulingan di lantai kamar mandi yang basah sementara kucuran air shower yang hangat menyirami tubuhku dan tubuhnya, aku melawan , melawan dan terus melawannnn !!!
Plakkkkkk…!! Plakkkkk..!!! Plakkkkkkkkkk !!! kepalaku terlempar ke kiri dan kanan ketika Hendra menampar wajahku berkali-kali dengan keras, aku terkulai dan ia langsung menindih tubuhku, aku meringis ketika ia mengecupi, menghisap dan mengigit – gigit leherku.
“Ahhhhhhhhhh…, Annnnnnnnhhhh…Ennnhhhh…. ” aku hanya dapat mengeluh ketika Hendra menggeluti buah dadaku, mulutnya berdecakan ketika mengenyot-ngeyot buah dadaku, sesekali ia menggeram gemas dambil menggigit-gigit putingku, begitu perih rasanya ketika giginya menggigit-gigitnya. Hendra mencekal pergelangan kakiku kemudian ia mendorong kakiku hingga lututku tertekuk hampir menyentuh dadaku kemudian dengan kasar ia menjebloskan batang penisnya membelah selangkanganku
“Nihhhhhh….!! Makan kontol gue…. “
“Awwwwwwwwwwwww…… ” Aku memekik keras ketika batang penis Hendra menyodok kasar belahan vaginaku, Hendra tertawa terkekeh ketika aku terperanjat pada saat batang penisnya menyodok-nyodok vaginaku dengan kasar, aku hanya dapat merintih lirih ketika tubuhku tersentak dan terguncang dengan kuat, kucuran air shower ini begitu hangat namun terasa dingin sekali di hatiku. Aku berusaha mendorong bahu Hendra ketika ia hendak menindih tubuhku…
“PLAKKKKK……!! ” satu tamparan keras kembali mampir di wajahku hingga pandangan mataku nanar, aku mendesah pelan menahan berat tubuh Hendra pada saat ia menindihku dengan sempurna.
Batang kemaluannya terus bergerak menghentak-hentak tanpa henti, kedua tangan Hendra mencekal pergelangan tanganku dan menekankan kedua tanganku terentang ke atas kepala sementara selangkangannya terus mendesaki selangkanganku, memompa vaginaku dengan kuat.
“Ennnhhhh. Crrrrrrrrrr Crrrrrrrrrrr…… Cruttttt….. ” aku mengigit bibir bawahku untuk menahan jeritan kenikmatan yang hampir keluar dari mulutku ketika Sodokan-sodokan Hendra berhasil melemparkanku ke dalam sebuah lubang kenikmatan yang sangat dalam hingga aku terengah-engah berusaha menggapai-gapai keluar dari cengkraman kenikmatan yang menerkam kewarasanku.
Hendra meraih tubuhku kerdiri kemudian kedua tangannya membelit pinggangku, tubuhku terangkat keatas dalam dekapannya, wajahnya berada di hadapan wajahku, bibirnya mengecup bibirku dengan lembut, seakan-akan hendak memberitahuku kalau ia tidak akan melukaiku lagi, tentu saja dengan sebuah syarat yang mahal, aku harus menurut padanya…Aku memejamkan mataku ketika bibirnya kembali melumat bibirku dengan mesra, lidahnya menggeliat mesra didalam rongga mulutku. Kedua tangannya melilit semakin kuat karena aku terus pasif, dengan terpaksa aku melayaninya, membalas lumatan-lumatannya, aku menjulurkan lidahku keluar ketika Hendra menyuruhku, mulutnya menghisap-hisap lidahku, ia tampak sangat menikmati menghisap-hisap lidahku. Tubuhku merosot turun ketika ia menurunkan tubuhku, aku diam ketika kedua tangannya meremas dan menggerayangi buah dadaku, hanya desahan nafas yang dapat kukeluarkan, jari telunjuk dan jari jempol Hendra menjepit putingku, ditarik-tariknya benda itu yang semakin mengeras meruncing. Hendra merendahkan selangkangannya, diarahkannya batang penisnya ke belahan tipis diantara selangkanganku, tubuhku gemetar hebat ketika merasakan kepala penis Hendra menggesek belahan vaginaku, kepala penisnya semakin kuat mendesak belahan vaginaku dan…..
“Blessshhhhhpppphhhhh…” sambil menekan bokongku Hendra mendesakkan batang penisnya menyodok selangkanganku, tubuhku menggeliat ketika merasakan batang itu kembali menyesaki belahan vaginaku.
“Blepphh… Cleppp Cleppppp Phepphhh….” Suara batang penis Hendra yang sedang mengaduk-ngaduk belahan vaginaku, sesekali aku menarik pinggulki ketika merasakan sodokan-sodokan Hendra terlalu kuat.
“CINDY MEMEK LOE ENAK BANGET…., CINDY LOE CANTIK DEHH…..!! GIMANA KONTOL GUA ENAK KAN ??” Hendra menceracau sambil terus memacu batang penisnya tanpa henti, menyodok-nyodok vaginaku, ia tambah bernafsu mengocok-ngocok vaginaku ketika mendengarkan suara rintihan dan desahan nafasku yang terengah dipacu oleh kenikmatan yang diberikan oleh batang penisnya yang bergerak menyodok dan merojok belahan vaginaku.
“Ennhhh Ennhhhh….!! Acchhh…. Crrrr Crrrrr….. ” tanganku berpegangan pada pundaknya sementara tubuhku melenting kebelakang, aku mendesakkan selangkanganku menyambut datangnya kemaluannya.
“Ha.. Ha Ha….. ” kedua Tangan Hendra mengusapi pinggangku, rupanya ia senang ketika aku mendesakkan selangkanganku,ia semakin bernafsu memompakan batang penisnya tiba-tiba Hendra memeluk tubuhku sambil menyodok-nyodokkkan batang penisnya kuat-kuat
“OUGGHHH….. CROTTTT…” penis Hendra mengecil dan mengkerut, benda jahat itu terlepas dari dalam jepitan vaginaku setelah puas mereguk kenikmatan dan kehangatan dari tubuhku, setelah mengeringkan tubuhku Hendra menarikku keluar dari dalam kamar mandi.
“Lohhhhh ?? Kalian sudah kembali ?? “
“Udah lama banget lagi..!! he he he “
“Kami ngak mau ngeganggu loe yang lagi asik ngentotin Cindy.. ha ha ha “
Hendra mendorong tubuh bugilku kehadapan Roby yang segera menerkamku Roby begitu liar mencumbuiku , tangannya mengerayangi lekuk liku tubuhku, mengusap bokongku dan meremas-remas buah pantaku, Tomy dan Hendra berteriak liar ketika Roby menjengkingkan pinggangku sambil menundukkan kepalanya ke dadaku, mulutnya mencucup putting susuku, sedangkan tangannya meremas-remas induk payudaraku, Tomy dan Hendra bertepuk tangan ketika mendengarkan suara rintihan-rintihanku.
Dengan kasar Roby mendorong tubuhku hingga terjengkang ke atas sebuah kursi, ia mengaitkan lututku mengangkang pada lengan kursi itu, sementara Roby bersujud dan mengelusi pahaku yang mengangkang, matanya terus menatap tajam pada belahan vaginaku. Aku menggeliat ketika Roby mengelus selangkanganku, sementara Tomy dan Hendra berdiri di sisiku sambil menonton tubuhku yang sedang menggeliat-geliat kegelian, dimesumi oleh Roby. Aku semakin resah ketika Roby menundukkan wajahnya di antara selangkanganku. Bibirnya mengecupi pahaku sebelah dalam, terkadang lidahnya menjilat-jilat pahaku. Nafasku semakin memburu ketika merasakan hembusan-hembusan nafas Roby menerpa permukaan vaginaku, lidahnya yang hangat dan basah membasuhi vaginaku.
“Ahhhhhhhhhh…..!! ” Aku menggelinjang kegelian ketika batang lidah Roby mempermainkan bibir vaginaku, mulutnya melumat bibir vaginaku dan mencaploki selangkanganku. Suara terkekeh mesum semakin sering terdengar, mereka tampak gembira mendengarkan rintihan-rintihanku.
“Udahhh…colok aja colokkk!!! ” Tomy menyemangati Roby, ia tertawa terpingkal ketika Roby malah menjilat putik susuku dan menggigit gemas puncak payudaraku, aku mengerang berkali-kali ketika gigi Roby terbenam di bulatan payudaraku. Aku kembali terisak menangis kesakitan, aku kembali mengaduh ketika gigitan keras mampir dibulatan susuku sebelah bawah, setelah puas menyiksaku dengan gigitan – gigitannya Roby menempelkan kepala penisnya pada belahan vaginaku, aku melenguh keras ketika Roby menjejalkan batang penisnya dengan kasar membelah belahan vaginaku.
“UNGGGHHHHH……!!!!! ” aku kembali melenguh ketika batang itu menyodok selangkanganku, tubuhku tersentak-sentak dengan kuat, Roby semakin bernafsu menyodoki vaginaku, gerakan-gerakannya begitu liar dan brutal, kedua tangannya meremas-remas buah dadaku, rasanya sakit sekali ketika tangan Roby meremas kuat induk payudaraku.
“SAKIT ROBY SAKITTTT !! Aduhhhhhh… AWWWW ” Aku mencekal pergelangan tangannya yang meremas-remas kasar bulatan dadaku.
Aku menjerit merasakan kedua tangannya meremas semakin keras, sodokan-sodokannya bertambah liar, benar-benar kejam…!! Tubuhku tersentak dengan kuat tanpa henti, aku terengah-engah berusaha mengambil nafas di sela-sela sodokan-sodokannya yang terus menghajar belahan vaginaku.
“Aaaa……….aaaaaaaaaaaaa…. Aaaaaaaaaaaaaaa….. Crrrrrrrrrttt Crrrrrr” Aku merintih-rintih ketika rasa nikmat itu kembali datang untuk menyiksaku dalam sebuah kenikmatan yang kejam dan liar. Roby benar-benar liar ia terus menyetubuhi walahpun ia tahu kalau aku tengah mencapai puncak klimaks, sinar matanya berbinar-binar menatap wajahku yang mengernyit ketika merasakan sodokan-sodokannya yang terlalu kuat.
“Clepppp.. Clepppp… Cleppppp….. ” suara batang penisnya yang terbenam-benam di belahan vaginaku yang sudah banjir oleh cairan kenikmatanku, tanpa melepaskan batang penisnya ia membalikkan posisi tubuhku, Roby tertawa kecil ketika Aku merintih, merasakan batang penisnya bergulir di dalam vaginaku.
Tanganku bertumpu pada bangku sofa itu, ketika pinggulku diangkat semakin tinggi hingga akhirnya aku berdiri menungging, Hendra dan Tomy menekan punggungku kebawah sementara tangan mereka yang satunya lagi menarik-narik buah dadaku.
“Awwwww… Aduhhhh Aduhhhhhhh….. ” Aku memekik ketika merasakan batang penis Roby memacu belahan vaginaku dari belakang hingga tubuhku tersungkur-sungkur ke depan dengan kuat.
“Plokkkk Plokkkk Plokkkk Keplokkk Keplokkkk,,!! ” suara hantaman itu terdengar tanpa pernah berhenti, mereka tertawa keras ketika mendengarkan eranganku dan rintihanku yang kewalahan menerima sodokan-sodokan Roby yang kasar dan liar, sementara payudaraku juga diremasi oleh Tomy dan Hendra, mereka mencubit-cubit dan menariki putingku.
“ARGGHHH…. KECROTTTT………!! KECROTTTTT….. ” Roby membenamkan batang penisnya dalam-dalam, cairan panas itu menyembur berkali-kali didalam vaginaku, penis Roby memang telah keluar dari tubuhku, namun Tomy mengambil alih posisi Roby di belakang tubuhku yang sedang menungging…..
“NGAHHHHH…..!! Enngggehhhhh… !! ” Tubuhku tersentak-sentak kuat ketika Tomy menyodomiku, sambil disodok oleh Tomy aku dipaksa mengulum batang penis Hendra yang duduk mengangkang dengan santai di atas sofa, sebatang penis milik Tomy menusuk-nusuk anusku dan memacu anusku dengan kuat sementara penis Hendra menyumpal mulutku, Roby kembali merayapkan tangannya dari samping meremas-remas buah dada yang menggantung di dadaku, Tomy memindahkan penisnya ke belahan vaginaku dan mengocok-ngocok belahan vaginaku dengan brutal hingga aku mengalami orgasme berkali-kali. Vaginaku terus dihantami oleh batang penisnya. Mereka bertiga menyeretku untuk naik ke atas ranjang, Hendra berbaring terlentang, aku dipaksa menaiki penisnya sementara Tomy kembali menindih bokongku dari belakang, sambil menarik kedua tanganku ke belakang ia menjebloskan batang penisnya kedalam anusku, Roby mengangkang di hadapan wajahku kemudian menjejalkan penisnya mulutku. Tiga batang penis bergerak bersamaan dengan liar seolah berlomba mereguk kenikmatan dan kehangatan dari tubuhku.
“KECROTTTT…..”
“CROOOOTTTTT…… “
“CRRRTTTT…. KECROTTTTT…….”
Setelah lama disiksa dan dihajar oleh Roby, Tomy dan Hendra dengan berbagai gaya persetubuhan akhirnya tiga batang penis itu menyemburkan cairan panasnya didalam anus, vagina dan mulutku. Mereka terkekeh-kekeh senang berhasil menikmati tubuhku, memperkosa, merengut keperawanan dan menyodomiku.
Malam ini hujan sangat deras…!! Aku melangkahkan kakiku dengan tertatih-tatih aku menuju tempat kostku, telingaku mendengar suara gemuruh air sungai yang sedang mengamuk, aku melangkahkan kakiku menuju arah suara gemuruh itu, perlahan-lahan kakiku melangkah ke depan, pandangan mataku kabur tertutup oleh air mataku, aku memajamkan mataku dan……
Tubuhku melayang, aku terbang ?
Aku menolehkan kepalaku kebawah, gemuruh air sungai yang sedang mengamuk terdengar begitu mengerikan kematian itu ada di bawah kakiku, Aku menolehkan kepalaku keatas menatap seseorang yang berusaha mati-matian untuk mempertahankan cekalannya pada pergelangan tanganku….
“Edoooo…. “
Laki-laki itu Edo, ia mati matian mengangkat tubuhku sedikit demi sedikit, sementara tangannya yang satu berpegangan pada pembatas besi yang membatasi antara jalan dan sungai besar itu.
“Cindyyyyy….Ohhhhhh….” Edo memeluk tubuhku, aku terkulai lemah dalam pelukannya, tubuhnya yang besar memelukku erat-erat.
“Cindy kamu .. kamu kenapa ?? ” Edo merayapkan tangannya di leherku, wajahnya menegang, ia tampak panik melihat bekas luka-luka gigitan di batang leherku. Aku merintih pelan, ia tampak shock ketika aku menceritakan perbuatan bejat Roby, Tomy dan Hendra, kepalaku kembali berputar, pening, semuanya kembali menjadi gelap….
Entah berapa lama aku tidak sadarkan diri, aku membuka mataku, aku mengenali wajah seorang pria yang tersenyum dengan lembut sambil membelai pipiku, tubuhku terasa lebih segar.
“Edooo……………. “
“Cindyyy…… “
Edo membantuku untuk duduk bersandar diranjang rumah sakit itu, aku menolehkan wajahku ke jendela, hari masih gelap. Edo berusaha menenangkanku ketika aku terisak menangis,ia mulai bercerita, Hendra, Roby dan Tomy mati jatuh ke jurang ketika mobil mereka mencoba melarikan diri dari kejaran polisi.
“Cindy.. Aku mencintai-mu, apa kau mencintaiku ?? “
“Edooo,, Tapi aku, Akuuuu… Hkk Hkkk ” Aku tidak sempat melanjutkan kata-kataku ketika Edo menempelkan jari telunjuknya di bibirku
“Jawab pertanyaanku tadi…,”
Aku mengangguk kecil, Edo mengecup bibirku dengan lembut, tangannya yang kekar meraih tubuhku dan memelukku erat-erat, aku balas memeluk tubuhnya……Bibir Edo melumat bibirku dengan lembut…
Terinspirasi oleh :
Black Valentine Bos Chad…&
Puisi Bos Shu…. ^^
Akhirnya terciptalah cerita ini…..
“Ngak apa-apa koqq, ehhhh kamu yang kemarin itu kan ?? “
“Kemarin…. ?? “Aku kebingungan
“Cindy , Akutansi kelas A , Semester 1″
“Ohhhh?? Kamu…!!!” Aku melempar senyumanku, aku mengingatnya.
Kemarin seseorang membantuku untuk mencari namaku di papan pengumuman, karena tubuhnya jangkung dan berotot tentu saja ia dengan mudahnya melongokkan kepala kesana kemari diantara kerumunan oran banyak untuk mencari namaku.
“Kenalinn… Edooo……”
“Emmmm, Cindy….. ” Aku menjabat tangannya , he he he lumayan, dapet tumpangan gratis nihhh, rupanya Edo satu kelas denganku, wajahnya sih nggak tampan, namun memiliki sebuah kharisma yang tersembunyi, pokoknya macho banget.
Sepanjang perjalanan, ekor mataku menangkap reaksi Edo yang sering melirik ke arahku, ia pura-pura memalingkan wajahnya jika aku dengan sengaja balas menengok kearahnya, Hemmm Hemmm Hemmmm..!! ngapain ia pake tersenyum-senyum kecil segala, akhirnya mobil Edo sampai juga di lapangan parkir kampus, aku segera membuka sabuk pengamanku, kemudian tanganku hendak membuka pintu mobil
“Tunggu …!! ” Edo mencekal pergelangan tanganku
“Ehhhh, Ngapain sihhhh…” aku menepiskan tangannya
“Euhhhhh…, Ituuu, Ituuuuuuu….. Ehmmmmm…. ” Edo melirikkan ekor matanya kearah dadaku, aku menekuk wajahku dan Ahhhhhhhhhhhh,,,,,!! Resleting dadaku melorot T_T, bra berwarna pink itu terekspose dengan bebas, dengan terburu-buru aku menaikkan resleting baju kaosku, Aku memasang wajah jutekku menatap wajah Edo yang menahan tawa, ia keluar dari mobil kemudian membukakan pintu untukku…..
“Lohhh ?? Koqq malah diem ?? Yukkk “
Dengan menundukkan kepalaku aku melangkahkan kakiku sedangkan Edo melangkahkan kakinya mendampingiku, ekor mataku sering melirik ke arahnya. Duhhh, Edo masih tersenyum-senyum kecil….malu banget dehhhh….!! ( Begitulah takdir mempertemukan kami berdua ^ _ ^ )
***************************
Semester 6…..
Aku menengokkan kepalaku dari tempat persembunyianku, seorang pria bertubuh jangkung berotot tengah mencari-cariku, He he he, Edo tampak kebingungan, kadang-kadang ia menggaruk-garuk kepalanya. Ia mencoba menghubungiku dengan telepon genggamnya. Nggak akan berhasil karena aku sudah mematikan Hp-ku, entah kenapa tiba-tiba hatiku tersayat menatap wajahnya yang kebingungan, aku menuruti kata hatiku, dengan perlahan aku mendekatinya dari belakang.
“Eeedooooo….. ” Aku memanggil namanya dengan manja.
“Cindy ??!! ” Edo terkejut ketika aku tiba-tiba muncul di belakang tubuhnya, aku menggoyang-guyangkan tubuhku dengan manja ketika ia mencubit hidungku.
“Kamu nyariin aku ya ?? “
“Sebenarnya aku mencari pacarku…. , kamu liat dia nggak?? Orangnya cantik, dan manja” wajahku langsung pucat, Edo sudah punya pacar ??
“Nihhhh, lihat……, ini orangnya…” Edo memperlihatkan wallpaper di hpnya, wajahku merona merah, tersipu malu karena foto itu adalah fotoku, ia tertawa menuntunku dan aku bergelayut dengan manja di tangannya yang kekar berotot. Tanpa kusadari tiga orang mahasiswa mundur dengan teratur dari tempat persembunyianku…..
“Kata gua juga apa!! Lu sich ngak nurut…..”
“Mana gua tau cowo-nya malah datang ngerusak rencana kita..”
“Hhhhhh…., sudah-sudah….., jangan ribut……..”
Robby, Hendra dan Tommy bersungut-sungut kesal karena rencana jahat mereka gagal total, hari-demi hari berlalu kemudian berganti dengan minggu dan bulan….
“Hhhhh…… ” aku menghela nafas panjang memandangi langit yang sudah mendung, duh bete banget hari ini, ternyata jadwal kuliah sore hari dibatalkan, aku menengokkan kepalaku ketika ada seseorang yang menyapaku.
“Ehhhhh, Cindy belum pulang ?? ” Tommy menyapaku
“Belum.. tunggu jemputan….. ” Aku menjawab dengan singkat
“Lohhhh ?? Koq nunggu ? Edo ada di lapangan parkir koq…”
“Ahhhh.. Masa sihhh ?! “
“Yaaa, mungkin dia juga nungguin kamu……”
Aku langsung menyambar tas kecilku kemudian berlari kecil menuju lapangan parkir, sementara Tommy melangkah cepat mengikuti langkahku, setiba di lapangan parkir aku mencari-cari mobil Edo, aku membalikkan tubuhku ketika mendengar suara mesin mobil di belakangku…..
“Tommy, koq ngak ada??” aku menghampiri Tommy yang duduk di belakang kemudi, sementara Hendra dan Roby turun dari mobil dan berdiri di belakangku.
Aku mengernyit menatap wajah Tommy yang berubah licik. Aku mendelikkan mataku ketika sebuah sapu tangan membekap hidungku, Ohhh?? Apa ini?? Pusing sekali!, lemas!!, selanjutnya antara sadar dan tidak aku merasakan tubuhku terangkat masuk ke dalam mobil, semuanya berubah menjadi gelap gulita.
“Ohhhhhhhhhhhhh……. ” perlahan-lahan aku membuka mataku, aku memincingkan mataku yang masih kabur, tiga orang laki-laki sudah bugil di sekelilingku yang terbaring lemah di atas sebuah ranjang empuk. Pakaianku!!! aku semakin kaget menyadari tubuhku yang sudah polos.
Entah apa yang mereka lakukan terhadapku, tubuhku terasa lemas, tenagaku seperti hilang, aku kembali memincingkan mataku berusaha mengenali wajah-wajah yang masih kabur, AHHHHHHHHHHHHH….!!! Tomy, Roby dan Hendra, sedang tersenyum-senyum mesum marayapi lekuk liku tubuhku. Roby memasukkan sesuatu ke dalam segelas Coca Cola, aku terbatuk-batuk ketika Roby mencekokku dengan minuman yang sudah dicampur sesuatu itu.
“Tenang Cindy…, sebentar lagi kamu bakal tersentak keenakan….”
Aku menelan ludahku berkali-kali berusaha membasahi tenggorokanku yang terasa kering, semakin lama aku merasa ada rasa hangat yang menjalari tubuhku, nafasku terasa sesak, dan berdengusan, menghembus-hembus dengan kuat, mereka tertawa ketika aku menggeliatkan tubuhku, Kenapa ini?? Jantungku berdetak keras menggedor dadaku ??!! Apa yang terjadi !? Ohhh Ampunnn..!!, Apa yang mereka berikan padaku. Tomy menerkam tubuhku, bibirnya melumat-lumat bibirku dengan buas. Entah kenapa aku malah memeluk tubuhnya yang menindihku, aku mendesah-desah ketika ia mencumbui batang leherku.
“Hajar Tommmm, terusss Ha ha ha “
“Sikkk asikkkkk!!!,”
Rony dan Hendra terkekeh mesum menyaksikan aku yang sedang digeluti oleh Tommy. Tangan Tommy menjengkingkan pinggangku kemudian mulutnya melahap bulatan dadaku. Aku mengerang lirik kerasakan batang lidahnya menjilati bulatan dadaku. Bibirnya mengecupi payudaraku yang terasa semakin mengeras, semakin padat, kedua tanganku menekan belakang kepalanya agar kepalanya semakin tenggelam di antara belahan dadaku.
“Ennhhh… Ennnhhhh Ahhhhh geliiiii oohhhh….. ” Aku menggeliat resah ketika merasakan kenyotan-kenyotan kuat di puncak payudaraku. aku meringis ketika merasakan gigitan kuat di sana.
“Cindy, loe cantik amat sih…, Emmhh Ckkk Ckkkkk….” telapak tangan Tomy membelai pipiku sebelum ia mengulum dan melumat-lumat bibirku dengan lembut, lidahnya menggeliat liar menggelitiki rongga mulutku sebelah atas, kemudian menjamah dan mengait lidahku. Entah kenapa aku membalas permainannya, lidahku membalas menjilat lidahnya kemudian membalas lumatannya, ciuman-ciuman lembut kemudian berubah menjadi ciuman yang panas dan bernafsu.
“Cepkkk.. Ceppphh Cphh Cupkkkk… Ck ck..”
Tomy menggeser kepalanya ke arah selangkanganku. Aku mendesah merasakan remasa di selangkanganku, kadang-kadang tangannya menarik-narik rambut jembutku. Hendra memberikan sebotol busa foam untuk bercukur dan juga sebuah pisau cukur, busa itu terasa dingin ketika membasuh vaginaku kemudian
“Krrrttttttttt…. Krrtttttttttttttttt…. Krttttttttttttttttttt……” Tomy mencukur bulu kemaluanku hingga vaginaku menjadi botak tanpa sehelai rambutpun. Tangannya mengusap-ngusap selangkangaku, nafasnya yang hangat menghembusi vaginaku ketika ia membenamkan wajahnya di antara kedua kakiku.
“Blukkk… Blukkkkk…. ” kedua kakiku melejang-lejang di atas ranjang ketika merasakan jilatan-jilatan lidah Tomy membasuh belahan vaginaku, rasanya geli dan nikmat sekali ketika perlahan-lahan batang lidahnya menelusuri belahan vaginaku, aku menekuk kedua kakiku kemudian mengangkang lebar , pasrah…..
“Wahhhh, dia malah ngangkang…… “
“Anjritttt! Kontol gua diembat…. “
Aku seakan tidak peduli mendengar seruan Hendra dan Roby, aku menengokkan kepalaku ke arah mereka berdua, tanganku menyambar batang kemaluan Hendra. Aku seakan-akan sulit mengendalikan diriku, Hendra membelai susuku ketika aku meremas batang kemaluannya.
“Nggak adil nihhhh….!! Masa punya Hendra doang yang loe embat…!! Gua juga donggg….. ” Roby membimbing tanganku yang satunya lagi agar menggenggam batang kemaluannya, kemudian tangan Roby ikut-ikutan mengelusi dan meremas – remas buah dadaku.
“Esshhhh…Ahhhhh…Ahhhhhhh….Cretttt…Cretttt…” Aku menggelinjang merasakan rasa nikmat yang berdenyut di selangkanganku, terdengar suara mulut Tomy yang sedang menyeruput dan mengenyoti cairan kewanitaanku yang muncrat tanpa dapat kutahan. Mataku menatap wajah Tommy dengan sayu, ketika Tomy menempelkan kepala penisnya di belahan vaginaku, semetara kedua kakiku tertekuk mengangkang dengan pasrah
“Ahhhhhhhhh…..!!” dengan reflek aku menjepit pinggang Tomy ketika merasakan benda asing itu perlahan-lahan melesat masuk, aku memekik kecil ketika merasakan benda asing itu mengoyak kegadisanku, Tomy semakin dalam mendesakkan batang penisnya, rasanya begitu sakit dan pedih ketika benda diselangkangan Tomy merengut kegadisanku dalam gerakan-gerakan menyentak yang sangat kasar hingga tubuhku terguncang-guncang dengan kuat di atas ranjang……
“Ahhhh..!! Ahhhhh… !! Ahhhhhh….!! ” Kata-kata itu begitu lancar meluncur dari bibirku ketika batang penis Tomy mulai bergerak menyodok-nyodok belahan vaginaku, kedua tanganku semakin kuat menekan kepala Roby dan Hendra yang sedang menyusu di dadaku, mulut mereka begitu liar mencaplok bulatan payudaraku, sementara sodokan-sodokan Tomy semakin liar dan kasar merojok-rojok belahan vaginaku dengan batang penisnya, rasa pedih perlahan-lahan membaur dengan rasa nikmat yang merayapi sekujur tubuhku yang sedang digarap beramai-ramai. Buah dadaku menjadi mainan bagi mulut Roby dan Hendra sementara selangkanganku dipermainkan oleh penis Tomy yang bergerak dengan kasar. Aku semakin keras merintih ketika merasakan sesuatu yang hendak kembali keluar dari dalam vaginaku, Tomy tersenyum memandang wajahku sambil memacu batang penisnya dengan lebih kuat dan kencang…… Crrrtttt Crrttttttttttttttttt….
“BUCATTTTT…….!!! He he he ” Tomy berteriak keras meneriakkan teriakan kemenangannya ketika vaginaku berdenyut dan memuntahkan cairan kewanitaanku, Roby dan Hendra bertepuk tangan seolah meledek diriku yang menggelinjang tanpa daya dalam sodokan-sodokan liar batang penis Tomy, Mereka bahkan tertawa terpingkal-pingkal menyaksikan ekspresi wajahku ketika Tomy kembali membuat cairan kewanitaanku meledak untuk yang kedua kalinya, sementara tubuhku semakin lama semakin basah bersimbah keringat yang mengucur dengan deras dari setiap lubang pori-poriku.
“Gila loe kuat amat.!! “
“Iya gila nih si Tomy !! nggak nyangka gua!! “
“Abis Cindy cantik sih, gua jadi betah….. he he he ” Tomy merasa bangga ketika Hendra dan Roby memuji ketahanannya dalam bercinta, ia terus memacu batang penisnya menusuki belahan vaginaku
Aku menarik nafas lega ketika sodokan-sodokannya berhenti. Tomy menari tubuhku untuk bediri disisi ranjang menghadap ke arah Hendra dan Roby yang asik menonton kebejatan Tomy. Aku menolehkan kepalaku ke belakang ketika merasakan benda jahat di selangkangan Tomy kembali memasuki vaginaku dari belakang. Tubuhku terdesak-desak kedepan ketika benda jahat itu terayun menghantam belahan vaginaku, PLOKKK PLOKKK PLOKKKKK…., Suara benturan-benturan antara selangkangan Tomy dengan buah pantatku terdengar semakin keras seiring dengan semakin kuatnya benda itu menghantam belahan vaginaku.
“Ennnhhh.. Ennhhh Ennhhh Aeennhhhhh…. ” Roby dan Hendra tersenyum menatapku yang sedang merengek-rengek dihajar oleh Tomy dari belakang, aku tidak sanggup menatap wajah mesum mereka, kupejamkan kedua mataku-rapat-rapat, ketika kepala mereka berdua mengejar buah susuku, setetes air mata menetes dari sudut mataku ketika merasakan kecupan-kecupan dan hisapan hisapan mulut mereka di bulatan buah dadaku, tubuhku semakin sulit menahan rangsangan birahi yang mulai meledak-ledak dengan semakin dashyat.
“Ahhhhhhhhhhhhhh…………..!! ” Aku membuka mataku sambil mendesah keras ketika merasakan tangan seseorang meremas induk payudaraku kuat-kuat, Hendra tersenyum lebar sambil meremas dan mencubit-cubit putingku yang semakin meruncing karena dirangsang olehnya, bulatan dadaku terasa semakin keras, rasanya seperti hendak meledak saja ketika tangannya mengelusi benda itu.
“Ahhhhh… Crrrrrrrrrrttt.. Cretttttt….. ” entah kenapa tatapan mesum Hendra yang sedang meremasi buah dadaku, hisapan-hisapan kasar Roby yang asik mengenyot-ngenyot putingku dan juga sodokan-sodokan Tomy dari belakang tubuhku semakin membuatku bergairah , pertahananku goyah dan bendungan kenikmatan itu kembali jebol tanpa daya, Tomy semakin kuat menghempas-hempaskan batang penisnya, ia menggeram-geram gemas dan..
“KECROTTTTTTTTTTTTT…. CROTTTTTT GECROTTTTTTT…!!” Tomy mengigit leherku dari belakang, kedua tangannya memeluk tubuhku erat-erat, aku merasakan semburan lahar panas yang dasyat di dalam lubang vaginaku.
“PLEFFFFHHH………… ” Suara itu terdengar ketika Tomy mecabut batang penisnya dengan kasar dari vaginaku dalam satu kali tarikan kuat, aku menekuk kepalaku ketika merasakan ada cairan hangat yang meleleh di antara sela-sela pahaku bagian dalam, ada rasa sakit hati yang amat sangat ketika menatap ada cairan merah itu yang ikut menetes ke atas lantai, OHHHHH, darah keperawananku……!!!!
Tiba-tiba aku seolah mendapatkan tenaga baru, aku berontak sekuat tenaga, aku mendorong tubuh Tomy, hingga ia terdorong mundur ke belakang, Tubuhku limbung dan terjatuh kebelakang ke atas ranjang, kedua kakiku terjuntai di pinggiran ranjang. Tomy tersenyum menatap selangkanganku, aku semakin keras terisak menangis ketika Roby dan Hendra menggusur tubuhku ke tengah ranjang, kemudian mereka membaringkan tubuh di sisi kanan dan kiriku.
Tangan-tangan Hendra dan Roby menjelajahi lekuk liku tubuhku, bergantian kepala mereka menunduk untuk mengecupi bibirku, tangan mereka berkeliaran mengusapi dan meremas buah dadaku, membelai dan meremas selangkanganku, merayapi kemulusan pahaku, KEPARAT…!! Aku mengutuk dalam hati….
“Ehhhh…?? mo diapain?? ” Roby bertanya ketika Hendra membalikkan tubuhku kemudian si keparat Hendra menaiki buah pantatku, Roby menekan punggungku ketika Hendra menggesek-gesekkan batang penisnya di antara belahan pantatku.
“Ohhhhh….., Jangannnn!!..” semakin kuat aku berontak, semakin kuat pula Roby menekan punggungku, apalagi si keparat Tomy mulai bergabung ia mencekal pinggangku.
“ARGGGHHHHH ( –>>>>> )…!!?? Hegghhhhhkhekkkkk…!! ” Mataku mendelik merasakan rasa sakit dan ngilu yang tidak terhingga lubang anusku terasa panas dan sakit, aku melolong keras ketika Hendra semakin dalam membenamkan batang penisnya menyodomiku.
Hendra merebahkan tubuhnya menindih tubuhku dari belakang, tubuhku terasa amblas ketika berkali-kali ia mendesak-desakkan batang penisnya, sementara kedua tangannya membelit tubuhku kuat-kuat. Aku mengerang keras sambil membeliakkan mataku ketika benda di selangkangan Hendra bergerak kasar memompa-mompa lubang anusku. Rasa sakit itu benar-benar tidak tertahankan, tubuhku tertekan dan terguncang bekali-kali, hempasan-hempasan batang penisnya semakin kasar merojok-rojok lubang anusku tanpa mempedulikan tangisan dan eranganku yang kesakitan setengah mati, aku mendengar dengan jelas suara terkekeh mesum di belakang tubuhku, Hendra menarik pinggangku, aku merasa aku sekarang mirip seperti seekor anjing yang sedang menungging.
“Aooowww….!! Akkhhh… !!”Tubuhku terayun-ayun maju mundur ketika buah pantatku bertabrakan dengan selangkangan Hendra, tubuhku mengigil menahan rasa sakit yang tidak terhingga ketika Hendra menggeram dan semakin hebat menyodomi lubang anusku.
“KEPLAKKKK… KEPLOKKK PLOKKKKK PLOKKKK “
Hendra tiba-tiba merangkulku kemudian ia berguling sambil memeluk tubuhku, kini aku tidur di atas tubuhnya dengan batang penisnya yang masih tertancap dengan kuat di anusku. Aku menatap tidak mengerti ketika Roby merebahkan tubuhnya menindihku, ia menggeluti tubuhku habis-habisan seakan-akan tiada hari esok sebelum akhirnya melaksanakan keinginannya…
“Ohhhhh, Tidakkkk…!! Biadabbb…” Aku merintih kemudian terisak menangis ketika Roby menjejalkan batang penisnya menusuk belahan vaginaku.
Vaginaku dan lubang anusku terasa sesak ketika dua benda itu mulai menekan-nekan, bergerak menyodok dan merojok dengan lembut, mereka menggeram keenakan ketika bersama-sama menyodomi dan menyetubuhiku. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku berusaha mengusir puncak birahiku yang semakin bergelora dengan dashyat, setiap sodokan-sodokan batang penis Hendra dan Roby yang memacu lubang anus dan lubang vaginaku sekaligus membuat tekanan birahiku semakin tinggi dan….
“Crrrrrrrrrrrr Crrrttttt…. Crrrrrrrrrrrrrr……” tubuhku menggeliat lemah diantara tubuh dua orang pria yang menjepit tubuhku, nafasku terhela keluar ketika dua batang penis itu bergerak semakin liar dan kasar mengocok-ngocok belahan vagina dan lubang anusku, aku kewalahan menahan anganku yang melayang semakin tinggi, tinggi sekali, ketika dua batang penis itu menghujam-hujam anus dan vaginaku.
“HA HA HA, mulai keenakan ya cantik ?? nih sini gua tambahin biar loe tambah asikkkkk…” Tomy menarik kepalaku kemudian ia menjejalkan penisnya ke dalam mulutku., mulutku sampai monyong ketika menghisap-hisap batang penis Tomy. Gairah liar ini sulit untuk kutahan, begitu liar dan binal, aku semakin bernafsu menyedot-nyedot penis Tomy yang terasa asin dan gurih.
Benar-benar pemandangan yang indah ketika menyaksikan tubuh putih mulus seorang gadis cantik tengah terjepit diantara tubuh-tubuh pria dengan wajah mereka yang di bawah rata-rata, mata sang gadis terpejam – pejam sambil menghisap-hisap batang penis di mulutnya, sedang mata ketiga orang pria itu mendelik keenakan.
“Ahhhhhh…,,,,,,,,,,,,, Crrrrrrrr Crrrrrrrrrrrrrrrrr…. ” Aku meludahkan kepala penis Tomy, nafasku tertahan sesaat, kemudian terengah-engah ketika cairan vaginaku kembali meledak dalam sebuah kenikmatan, tubuhku yang sudah basah kuyup terjepit diantara tubuh Roby dan Hendra yang berkeringat, bahkan keringat Roby menetes kepipiku.
“Gila !! ?? ternyata loe berdua juga nggak bisa dipandang enteng” Tomy berdecak kagum sambil kembali menjejalkan batang penisnya ke dalam mulutku, kemudian sambil mengulum batang penis Tomy tubuhku kembali terguncang dan tersentak-sentak dengan hebat diantara jepitan tubuh kedua bajingan itu….., tangan Hendra melingkari tubuhku dari belakang sementara Roby menggerayangi buah dadaku, kedua bajingan yang tengah menjepit tubuhku dari depan dan belakang semakin keenakan memacu penis mereka menyodomi dan merojok-rojok kedua lubangku. Aku mengerang lirih, merintih pelan, terkadang aku memekik tertahan, hanya itulah yang dapat kulakukan, aku merasa lemah tidak berdaya ketika kenikmatan itu kembali datang menghampiri diriku, membisikkan kata-kata mesum di telingaku.
“Ayooo Cindyyyyyy, nikmatilah kenikmatan dunia ini….”
“Gimana enak bukan ??, ketika mereka mengeroyok dan menggarapmu beramai – ramai…..Hemmmmmm ?? “
“Sodok…!! Sodokkkkkkk…..memeknya!! Colokkkkkkkk….Boolnya.!!!! ENAKKKKK…..!! “
Rayuan-rayuan birahi memenuhi kepalaku, rupanya aku mulai tidak waras, akal sehatku hilang entah kemana, Ohhhhh, Ampunnn enak sekaliii….,sambil menghisapi penis Tomy aku mengalungkan kedua tanganku ke leher Roby, mataku terpejam-pejam menikmati sodokan Roby dan Hendra di lubang anus dan vaginaku.
aku tidak peduli lagi..!!
aku ingin menikmati kenikmatan ini ??!!
Akhhhh tidakkkk!! TIDAKKKK……!!!
Mereka sedang memperkosaku…!!
Aku melepaskan leher Roby….
Aku TIDAK MAUUU….!! TIDAK MAUUUU…!!!
“Heennnhhhh…. Crrrrrrrrrrrrr Crrrrrrrrrrrrrr……. ” Mataku berkunang-kunang, beban derita ini bertambah berat, dunia di sekelilingku mendadak berputar, tubuhku terasa remuk, lemas seakan-akan tidak bertulang. Aku melenguh panjang dan semuanya menjadi gelap gulita…., entah berapa lama aku jatuh tidak sadarkan diri.
Aku membuka mataku ketika seseorang membelai pipiku, aku menepiskan tangan orang itu. Hendra tersenyum kecil, ia masih telanjang bulat duduk santai di sisi tubuhku yang terlentang tanpa daya, dengan kasar ia menyeretku ke kamar mandi. Langkahku terseok-seok ketika ia menarik pergelangan tanganku dengan kasar. Tangan Hendra membasuhkan sabun cair di tubuhku kemudian tangannya bergerak liar memandikanku atau lebih tepatnya menggerayangi tubuhku yang licin dan berbusa, Hendra tertawa kecil saat aku menggeliat kegelian ketika telapak tangannya yang kasar membasuh-basuh bulatan susuku.
Plakkkk….!! Dengan reflek aku membalikkan tubuhku dan menamparnya ketika ia meremas buah susuku, tubuhnya terjengkang kebelakang, wajahnya tampak beringas.
“Plakkkkkkkkkkkkkkkkk…..!! Pipiku terasa panas ketika telapak tangannya menggampar wajahku, aku jatuh terduduk dan menangis di bawah kucuran air shower yang hangat.
“Jangannnn…. Ahhhhhhhhhhhhh….” aku menjerit ketika Hendra menerkamku, tubuhku dan tubuhnya bergulingan di lantai kamar mandi yang basah sementara kucuran air shower yang hangat menyirami tubuhku dan tubuhnya, aku melawan , melawan dan terus melawannnn !!!
Plakkkkkk…!! Plakkkkk..!!! Plakkkkkkkkkk !!! kepalaku terlempar ke kiri dan kanan ketika Hendra menampar wajahku berkali-kali dengan keras, aku terkulai dan ia langsung menindih tubuhku, aku meringis ketika ia mengecupi, menghisap dan mengigit – gigit leherku.
“Ahhhhhhhhhh…, Annnnnnnnhhhh…Ennnhhhh…. ” aku hanya dapat mengeluh ketika Hendra menggeluti buah dadaku, mulutnya berdecakan ketika mengenyot-ngeyot buah dadaku, sesekali ia menggeram gemas dambil menggigit-gigit putingku, begitu perih rasanya ketika giginya menggigit-gigitnya. Hendra mencekal pergelangan kakiku kemudian ia mendorong kakiku hingga lututku tertekuk hampir menyentuh dadaku kemudian dengan kasar ia menjebloskan batang penisnya membelah selangkanganku
“Nihhhhhh….!! Makan kontol gue…. “
“Awwwwwwwwwwwww…… ” Aku memekik keras ketika batang penis Hendra menyodok kasar belahan vaginaku, Hendra tertawa terkekeh ketika aku terperanjat pada saat batang penisnya menyodok-nyodok vaginaku dengan kasar, aku hanya dapat merintih lirih ketika tubuhku tersentak dan terguncang dengan kuat, kucuran air shower ini begitu hangat namun terasa dingin sekali di hatiku. Aku berusaha mendorong bahu Hendra ketika ia hendak menindih tubuhku…
“PLAKKKKK……!! ” satu tamparan keras kembali mampir di wajahku hingga pandangan mataku nanar, aku mendesah pelan menahan berat tubuh Hendra pada saat ia menindihku dengan sempurna.
Batang kemaluannya terus bergerak menghentak-hentak tanpa henti, kedua tangan Hendra mencekal pergelangan tanganku dan menekankan kedua tanganku terentang ke atas kepala sementara selangkangannya terus mendesaki selangkanganku, memompa vaginaku dengan kuat.
“Ennnhhhh. Crrrrrrrrrr Crrrrrrrrrrr…… Cruttttt….. ” aku mengigit bibir bawahku untuk menahan jeritan kenikmatan yang hampir keluar dari mulutku ketika Sodokan-sodokan Hendra berhasil melemparkanku ke dalam sebuah lubang kenikmatan yang sangat dalam hingga aku terengah-engah berusaha menggapai-gapai keluar dari cengkraman kenikmatan yang menerkam kewarasanku.
Hendra meraih tubuhku kerdiri kemudian kedua tangannya membelit pinggangku, tubuhku terangkat keatas dalam dekapannya, wajahnya berada di hadapan wajahku, bibirnya mengecup bibirku dengan lembut, seakan-akan hendak memberitahuku kalau ia tidak akan melukaiku lagi, tentu saja dengan sebuah syarat yang mahal, aku harus menurut padanya…Aku memejamkan mataku ketika bibirnya kembali melumat bibirku dengan mesra, lidahnya menggeliat mesra didalam rongga mulutku. Kedua tangannya melilit semakin kuat karena aku terus pasif, dengan terpaksa aku melayaninya, membalas lumatan-lumatannya, aku menjulurkan lidahku keluar ketika Hendra menyuruhku, mulutnya menghisap-hisap lidahku, ia tampak sangat menikmati menghisap-hisap lidahku. Tubuhku merosot turun ketika ia menurunkan tubuhku, aku diam ketika kedua tangannya meremas dan menggerayangi buah dadaku, hanya desahan nafas yang dapat kukeluarkan, jari telunjuk dan jari jempol Hendra menjepit putingku, ditarik-tariknya benda itu yang semakin mengeras meruncing. Hendra merendahkan selangkangannya, diarahkannya batang penisnya ke belahan tipis diantara selangkanganku, tubuhku gemetar hebat ketika merasakan kepala penis Hendra menggesek belahan vaginaku, kepala penisnya semakin kuat mendesak belahan vaginaku dan…..
“Blessshhhhhpppphhhhh…” sambil menekan bokongku Hendra mendesakkan batang penisnya menyodok selangkanganku, tubuhku menggeliat ketika merasakan batang itu kembali menyesaki belahan vaginaku.
“Blepphh… Cleppp Cleppppp Phepphhh….” Suara batang penis Hendra yang sedang mengaduk-ngaduk belahan vaginaku, sesekali aku menarik pinggulki ketika merasakan sodokan-sodokan Hendra terlalu kuat.
“CINDY MEMEK LOE ENAK BANGET…., CINDY LOE CANTIK DEHH…..!! GIMANA KONTOL GUA ENAK KAN ??” Hendra menceracau sambil terus memacu batang penisnya tanpa henti, menyodok-nyodok vaginaku, ia tambah bernafsu mengocok-ngocok vaginaku ketika mendengarkan suara rintihan dan desahan nafasku yang terengah dipacu oleh kenikmatan yang diberikan oleh batang penisnya yang bergerak menyodok dan merojok belahan vaginaku.
“Ennhhh Ennhhhh….!! Acchhh…. Crrrr Crrrrr….. ” tanganku berpegangan pada pundaknya sementara tubuhku melenting kebelakang, aku mendesakkan selangkanganku menyambut datangnya kemaluannya.
“Ha.. Ha Ha….. ” kedua Tangan Hendra mengusapi pinggangku, rupanya ia senang ketika aku mendesakkan selangkanganku,ia semakin bernafsu memompakan batang penisnya tiba-tiba Hendra memeluk tubuhku sambil menyodok-nyodokkkan batang penisnya kuat-kuat
“OUGGHHH….. CROTTTT…” penis Hendra mengecil dan mengkerut, benda jahat itu terlepas dari dalam jepitan vaginaku setelah puas mereguk kenikmatan dan kehangatan dari tubuhku, setelah mengeringkan tubuhku Hendra menarikku keluar dari dalam kamar mandi.
“Lohhhhh ?? Kalian sudah kembali ?? “
“Udah lama banget lagi..!! he he he “
“Kami ngak mau ngeganggu loe yang lagi asik ngentotin Cindy.. ha ha ha “
Hendra mendorong tubuh bugilku kehadapan Roby yang segera menerkamku Roby begitu liar mencumbuiku , tangannya mengerayangi lekuk liku tubuhku, mengusap bokongku dan meremas-remas buah pantaku, Tomy dan Hendra berteriak liar ketika Roby menjengkingkan pinggangku sambil menundukkan kepalanya ke dadaku, mulutnya mencucup putting susuku, sedangkan tangannya meremas-remas induk payudaraku, Tomy dan Hendra bertepuk tangan ketika mendengarkan suara rintihan-rintihanku.
Dengan kasar Roby mendorong tubuhku hingga terjengkang ke atas sebuah kursi, ia mengaitkan lututku mengangkang pada lengan kursi itu, sementara Roby bersujud dan mengelusi pahaku yang mengangkang, matanya terus menatap tajam pada belahan vaginaku. Aku menggeliat ketika Roby mengelus selangkanganku, sementara Tomy dan Hendra berdiri di sisiku sambil menonton tubuhku yang sedang menggeliat-geliat kegelian, dimesumi oleh Roby. Aku semakin resah ketika Roby menundukkan wajahnya di antara selangkanganku. Bibirnya mengecupi pahaku sebelah dalam, terkadang lidahnya menjilat-jilat pahaku. Nafasku semakin memburu ketika merasakan hembusan-hembusan nafas Roby menerpa permukaan vaginaku, lidahnya yang hangat dan basah membasuhi vaginaku.
“Ahhhhhhhhhh…..!! ” Aku menggelinjang kegelian ketika batang lidah Roby mempermainkan bibir vaginaku, mulutnya melumat bibir vaginaku dan mencaploki selangkanganku. Suara terkekeh mesum semakin sering terdengar, mereka tampak gembira mendengarkan rintihan-rintihanku.
“Udahhh…colok aja colokkk!!! ” Tomy menyemangati Roby, ia tertawa terpingkal ketika Roby malah menjilat putik susuku dan menggigit gemas puncak payudaraku, aku mengerang berkali-kali ketika gigi Roby terbenam di bulatan payudaraku. Aku kembali terisak menangis kesakitan, aku kembali mengaduh ketika gigitan keras mampir dibulatan susuku sebelah bawah, setelah puas menyiksaku dengan gigitan – gigitannya Roby menempelkan kepala penisnya pada belahan vaginaku, aku melenguh keras ketika Roby menjejalkan batang penisnya dengan kasar membelah belahan vaginaku.
“UNGGGHHHHH……!!!!! ” aku kembali melenguh ketika batang itu menyodok selangkanganku, tubuhku tersentak-sentak dengan kuat, Roby semakin bernafsu menyodoki vaginaku, gerakan-gerakannya begitu liar dan brutal, kedua tangannya meremas-remas buah dadaku, rasanya sakit sekali ketika tangan Roby meremas kuat induk payudaraku.
“SAKIT ROBY SAKITTTT !! Aduhhhhhh… AWWWW ” Aku mencekal pergelangan tangannya yang meremas-remas kasar bulatan dadaku.
Aku menjerit merasakan kedua tangannya meremas semakin keras, sodokan-sodokannya bertambah liar, benar-benar kejam…!! Tubuhku tersentak dengan kuat tanpa henti, aku terengah-engah berusaha mengambil nafas di sela-sela sodokan-sodokannya yang terus menghajar belahan vaginaku.
“Aaaa……….aaaaaaaaaaaaa…. Aaaaaaaaaaaaaaa….. Crrrrrrrrrttt Crrrrrr” Aku merintih-rintih ketika rasa nikmat itu kembali datang untuk menyiksaku dalam sebuah kenikmatan yang kejam dan liar. Roby benar-benar liar ia terus menyetubuhi walahpun ia tahu kalau aku tengah mencapai puncak klimaks, sinar matanya berbinar-binar menatap wajahku yang mengernyit ketika merasakan sodokan-sodokannya yang terlalu kuat.
“Clepppp.. Clepppp… Cleppppp….. ” suara batang penisnya yang terbenam-benam di belahan vaginaku yang sudah banjir oleh cairan kenikmatanku, tanpa melepaskan batang penisnya ia membalikkan posisi tubuhku, Roby tertawa kecil ketika Aku merintih, merasakan batang penisnya bergulir di dalam vaginaku.
Tanganku bertumpu pada bangku sofa itu, ketika pinggulku diangkat semakin tinggi hingga akhirnya aku berdiri menungging, Hendra dan Tomy menekan punggungku kebawah sementara tangan mereka yang satunya lagi menarik-narik buah dadaku.
“Awwwww… Aduhhhh Aduhhhhhhh….. ” Aku memekik ketika merasakan batang penis Roby memacu belahan vaginaku dari belakang hingga tubuhku tersungkur-sungkur ke depan dengan kuat.
“Plokkkk Plokkkk Plokkkk Keplokkk Keplokkkk,,!! ” suara hantaman itu terdengar tanpa pernah berhenti, mereka tertawa keras ketika mendengarkan eranganku dan rintihanku yang kewalahan menerima sodokan-sodokan Roby yang kasar dan liar, sementara payudaraku juga diremasi oleh Tomy dan Hendra, mereka mencubit-cubit dan menariki putingku.
“ARGGHHH…. KECROTTTT………!! KECROTTTTT….. ” Roby membenamkan batang penisnya dalam-dalam, cairan panas itu menyembur berkali-kali didalam vaginaku, penis Roby memang telah keluar dari tubuhku, namun Tomy mengambil alih posisi Roby di belakang tubuhku yang sedang menungging…..
“NGAHHHHH…..!! Enngggehhhhh… !! ” Tubuhku tersentak-sentak kuat ketika Tomy menyodomiku, sambil disodok oleh Tomy aku dipaksa mengulum batang penis Hendra yang duduk mengangkang dengan santai di atas sofa, sebatang penis milik Tomy menusuk-nusuk anusku dan memacu anusku dengan kuat sementara penis Hendra menyumpal mulutku, Roby kembali merayapkan tangannya dari samping meremas-remas buah dada yang menggantung di dadaku, Tomy memindahkan penisnya ke belahan vaginaku dan mengocok-ngocok belahan vaginaku dengan brutal hingga aku mengalami orgasme berkali-kali. Vaginaku terus dihantami oleh batang penisnya. Mereka bertiga menyeretku untuk naik ke atas ranjang, Hendra berbaring terlentang, aku dipaksa menaiki penisnya sementara Tomy kembali menindih bokongku dari belakang, sambil menarik kedua tanganku ke belakang ia menjebloskan batang penisnya kedalam anusku, Roby mengangkang di hadapan wajahku kemudian menjejalkan penisnya mulutku. Tiga batang penis bergerak bersamaan dengan liar seolah berlomba mereguk kenikmatan dan kehangatan dari tubuhku.
“KECROTTTT…..”
“CROOOOTTTTT…… “
“CRRRTTTT…. KECROTTTTT…….”
Setelah lama disiksa dan dihajar oleh Roby, Tomy dan Hendra dengan berbagai gaya persetubuhan akhirnya tiga batang penis itu menyemburkan cairan panasnya didalam anus, vagina dan mulutku. Mereka terkekeh-kekeh senang berhasil menikmati tubuhku, memperkosa, merengut keperawanan dan menyodomiku.
Malam ini hujan sangat deras…!! Aku melangkahkan kakiku dengan tertatih-tatih aku menuju tempat kostku, telingaku mendengar suara gemuruh air sungai yang sedang mengamuk, aku melangkahkan kakiku menuju arah suara gemuruh itu, perlahan-lahan kakiku melangkah ke depan, pandangan mataku kabur tertutup oleh air mataku, aku memajamkan mataku dan……
Tubuhku melayang, aku terbang ?
Aku menolehkan kepalaku kebawah, gemuruh air sungai yang sedang mengamuk terdengar begitu mengerikan kematian itu ada di bawah kakiku, Aku menolehkan kepalaku keatas menatap seseorang yang berusaha mati-matian untuk mempertahankan cekalannya pada pergelangan tanganku….
“Edoooo…. “
Laki-laki itu Edo, ia mati matian mengangkat tubuhku sedikit demi sedikit, sementara tangannya yang satu berpegangan pada pembatas besi yang membatasi antara jalan dan sungai besar itu.
“Cindyyyyy….Ohhhhhh….” Edo memeluk tubuhku, aku terkulai lemah dalam pelukannya, tubuhnya yang besar memelukku erat-erat.
“Cindy kamu .. kamu kenapa ?? ” Edo merayapkan tangannya di leherku, wajahnya menegang, ia tampak panik melihat bekas luka-luka gigitan di batang leherku. Aku merintih pelan, ia tampak shock ketika aku menceritakan perbuatan bejat Roby, Tomy dan Hendra, kepalaku kembali berputar, pening, semuanya kembali menjadi gelap….
Entah berapa lama aku tidak sadarkan diri, aku membuka mataku, aku mengenali wajah seorang pria yang tersenyum dengan lembut sambil membelai pipiku, tubuhku terasa lebih segar.
“Edooo……………. “
“Cindyyy…… “
Edo membantuku untuk duduk bersandar diranjang rumah sakit itu, aku menolehkan wajahku ke jendela, hari masih gelap. Edo berusaha menenangkanku ketika aku terisak menangis,ia mulai bercerita, Hendra, Roby dan Tomy mati jatuh ke jurang ketika mobil mereka mencoba melarikan diri dari kejaran polisi.
“Cindy.. Aku mencintai-mu, apa kau mencintaiku ?? “
“Edooo,, Tapi aku, Akuuuu… Hkk Hkkk ” Aku tidak sempat melanjutkan kata-kataku ketika Edo menempelkan jari telunjuknya di bibirku
“Jawab pertanyaanku tadi…,”
Aku mengangguk kecil, Edo mengecup bibirku dengan lembut, tangannya yang kekar meraih tubuhku dan memelukku erat-erat, aku balas memeluk tubuhnya……Bibir Edo melumat bibirku dengan lembut…
It’s the Flower From His SweetHeart
It’s What Ever Girl Dream About
Happy End Story
If You’re kind To Me, I’d Be happy
Cupid I want More
More Burning Kisses
On This Hot, Heart-throbbing sexy Island
I Want The Smiling Stars
I Want The Extravagant Afternoons
I Want Them To See This Love Through
The Ocean Shimmers With Jealousy
A Weekend Of Loneliness
I Would Be Happy If I Spent it with You
A Mysterious Fragrance Sweetie…..
Lonely Nights And Moments Of Joy
Happy End Story
I’ll Say It Again
I Love You…!
Hold Me And Never Let Go….
A Sexy Threat……
A Tempting Mistake
This Ever Lasting Sexy Island….
Love Me, As we Draw Near
The Future Is Upon Us.
Keep Holding me No Matter What…..
Romeo Never Let Juliet Die
Terinspirasi oleh :
Black Valentine Bos Chad…&
Puisi Bos Shu…. ^^
Akhirnya terciptalah cerita ini…..
The End
****************
Mo Valentine ceritanya jadi romantic nih…
Sajaknya bener2 romantic..
>Hold Me And Never Let Go….A Sexy Threat……A Tempting MistakeThis Ever Lasting Sexy Island….Love Me, As we Draw NearThe Future Is Upon Us.Keep Holding me No Matter What…..<
It Touched Me…
Thanks Bros
Re: wah baru tau sis Yohana bisa nulis cerita romantis juga, biasanya komedian sih hehehe…
^
Wah ko jd kacaw tlisannya???? T__T
Re: ini tulisannya bu menseksneg, sori lupa masukin ke kategorinya
Ceritany lumayan bwt gw horny,cuma sayangnya yg memperkosa kurang beast..
Btw RYT 10 ditunggu loh,mudah2n lidia jd ktagihan sm mrtuanya trs anis jd minta2 sm pak bejo..
Pantes….
Jeng Yo gimana kalo nulis novel aja….
Pasti bagus, dan malah bisa nggeser Mira W. atau Freddy S.
TOP MARKOTOPHHH!!!
Tpi kesannya kok ceritany dkit, tpi butaway, anyway busway, ttep bkn tegang adek.
Re: ya sekali2 kadar beastnya dikurangi gpp kan? kan masih termasuk beast juga kok
*Bro Basti & Danarak
sengaja sih nga dibikin terlalu beast
supaya lebih kerasa suasana romanticna
(Pada kerasa ngak ?? he he he he ) ^^
*Bos Shu
Iya Neh Bos Shu,mulanya terinspirasi sih, terus coba-coba dikit, ehhh jadi deh satu cerita ^^….
Re: genre cerita yg belum dicoba sis Yohana mungkin tinggal erotic horror & erotic action kali yeee. hehe
*Pak Dion
WAhhh nulis Novel ?kemampuan belum sampe kelevel itu kali
kayanya susah yak bisa ngarang setebel itu sampe beratus-ratus halaman, terus terang aku salut loh ama yang suka bikin novel, begitul TEBALLLL!!!
@ pak dion
kalo sist yo nulis novel yg tebal, bisa2 gw harus ke tukang pijat coz titit gw jd pegal gara2 ngaceng terus ..
romantis bro !!!!
4 thumbs up
ampek tekangk3ng wa neh
wkakakakak langsung aja meluncur ke pijat ++ dijamin pegel disitunya ilang
@ Jeng Yo
tebelkan karena bukunya kecil dan tulisannya BESAARR, makanya jadi TEBAALLL….
^___^
cerita yang bagus sis yo apa lagi ending nya, dpt pelajaran dari situ, kalau memang bener2x mencintai orang cintailah dia apa adanya dan saling percaya satu sama lain karena terkadang hal tersebut merupakan hal yang sangat luar biasa dan ga tergantikan oleh apapun seperti kasus cindy dan edo diatas (^.^)v
maju terus kisahbb~~~~~~
jgn cuman crot” doank nyahahaha
Tekangk3ng ?? wah apaan tuch ??
* Bro S3XTREME
Astaga sampe segitunya…, (Gubrakkkkk)
*Pak Dion
he he he, kalo ngak salah Pak Dion Mo ikutan Photo Sesion yahh ??
* Bro Lolipop
Walah… kayanya diam-diam Bro Loli termasuk orang yang romantis juga nehhh…& menghargai wanita juga ho ho ho
*Bro Otong
emangnya barang pake ada Original ato enggak? Hiks T_T
He he, nice one sis.
@otong
maksudnya original? Gue juga dah gak original, pake spare parts palsu pula, he he. Jangan begitu lah sobat, nilai perempuan itu nggak diukur dari keperawanannya, tapi dari hati, sikap, dan perilakunya.
tolong email gue lagi dong, waktu itu yang email alamat barunya sis kehapus, jadi lupa, thanks sis
Re: nih email bu mensexneg Yohanayohana1980@yahoo.com
@Raito
Menurut gue cewek itu yg di nilai dari 3, yg laen bisa di katrol.
1. Cakep
2. Cantik
3. Kece
sama aja yaaa, sama satu lagi proporsional lah bodinya & dia jg suka sm kita. Boong kalu cowok liat cewek dari hati, pribadi.
so romantic..
hehe
Btw, edo tuh mirip karakter di novel lybie (klo ga slh, lupa, ntar cek lg) dsitu cowona blg ‘aku bkn laki” egois yg mengharapkan darah di mlm pertama’ (lbh kurang gt, lupa jg). Hanya realistis aja, cowo ttp berat klo mo nikah ma cewe yg dah ga virgin lg,. Tp cowo kaya edo emg ada, tmn gw contohnya n’ dia bahagia.
*Bro Mike , Bro Pemburu,Bro Bokep88 &Bro Viggo
mkasih. pujiannya yak… ^^
*Bro Kuchiki
Soalnya yang dicintai ama Temennya Bro Kuchi itu kan orangnya Bukan cuma kevirginannya aja (Kala Cinta VS Egois dan pemenangnyaaaa adalah CINTAAAAA ^^ dengan Hasil
K. O….!!!!)
Novel Lybie ??itu judulnya ?? ato nama pengarangnya ya ??
( walah ketauan deh aku jarang baca novel ^^)
Re: sama gw juga ga tau lybe hehehe
Kata” teh yohana sm persis ma kata” tmn sayah itu (except that ‘KO’ part ^^).
Oia novelna slh tulis, bkn lybie tp libby. Jd judul novelnya Libby, penulisnya Langit Kresna Hariadi. Silahkan di cari n’ di baca teh yo n’ om shu,. Huehe..
Btw novel”nya Langit kresna hariadi ini keren” loch,.
Kata” teh yohana sm persis ma kata” tmn sayah itu (except that ‘KO’ part ^^). N’ baru sadar klo itu puisinya om shu (baru kbaca ^^)
Oia novelna slh tulis, bkn lybie tp libby. Jd judul novelnya Libby, penulisnya Langit Kresna Hariadi. Silahkan di cari n’ di baca teh yo n’ om shu,. Huehe..
Btw novel”nya Langit kresna hariadi ini keren” loch,.
Fisik ya fisik, cuma sebatas kulit. Bo’ong kalau gue bilang gak suka cewek cakep, tapi cakep kalau bikin makan ati juga gak ada gunanya.Kalau buat main-main emang enak pacaran sama yang cakep-cakep, tapi kalau kelakuannya jelek mana tahan… ntar kayak lagu picisan BBB Putus nyambung
Lagian masa semua cewek dilihat bodi sama wajahnya doang? Gila, gak pernah punya temen cewek jelek apa lu?
Apa berarti nilai temen lu yang jelek kurang dari temen lu yang cakep?
He he, maksud kritikan gue sama Otong itu gini, apa kalau cewek dah gak perawan lantas nilainya jadi berkurang? Kalau iya, berarti gue yang udah gak perjaka juga nilainya udah berkurang dong?