26 Desember 2008
Jagoan kecil kita tampak sibuk meronda di siang bolong, Fitri, Shierlen, dan tiga gadis kembar yang cantik jelita tengah membahas masalah penting tentang menghilangnya gadis-gadis cantik belakangan ini. Misdi mondar-mandir mirip seperti satpam kecil, sesekali ia memegangi perutnya yang keruyukan wajahnya tampak serius menengok kekiri dan kekanan sambil menggaruk-garuk kepalanya. (Red : Hemmm ?? jadi curiga, lagi jaga atau lagi nungguin tukang mie bakso ya T_T ),
Jagoan kecil kita tampak sibuk meronda di siang bolong, Fitri, Shierlen, dan tiga gadis kembar yang cantik jelita tengah membahas masalah penting tentang menghilangnya gadis-gadis cantik belakangan ini. Misdi mondar-mandir mirip seperti satpam kecil, sesekali ia memegangi perutnya yang keruyukan wajahnya tampak serius menengok kekiri dan kekanan sambil menggaruk-garuk kepalanya. (Red : Hemmm ?? jadi curiga, lagi jaga atau lagi nungguin tukang mie bakso ya T_T ),
“Zzzzzz….. Zzzzzzzzz………ZZZZZZZZZZZ” sangking hebatnya jagoan kecil kita meronda sampai kealam mimpi, terkadang mulutnya terbuka lebar sambil mengambil nafas sebanyak mungkin.
“Cklekk….” tiba-tiba pintu rumah dibuka seseorang dari dalam, Fitri mencari-cari Misdi, ia tersenyum ketika menemukan jagoan kecil kita tengah terkapar di samping rumah, ia terbuai ke alam mimpi indahnya. Fitri menengokkan kepalanya ke belakang, mulutnya meruncing
“Ssssttt…… he he he” tiga gadis cantik dan Shierlen tersenyum menatap Misdi.
“Ya udah kami pulang dulu….” salah seorang dari ketiga gadis kembar itu berkata pelan kemudian mereka kembali ke rumahnya, tepat di seberang rumah Fitri. Fitri dan Shierlen bergandengan tangan masuk kembali ke dalam rumah. Sementara Mang Anom menghentikan kegiatannya di teras atas, matanya menatap tajam ke arah tiga gadis kembar yang sedang melangkah santai.
“Aduhh… cantik amat, aneh kembar tiga, kaya bintang pelem…..??” tangan mang Anom bergerak mengocok-ngocok batang kemaluannya yang sudah menegang sedari tadi.
“KECROOOOTTTTTTTT……EISSSTTTT….” tiba-tiba kepala kemaluan Mang Anom menyemprotkan cairan putih kental dan melayanglah cairan kental itu ke angkasa, namun gaya gravitasi segera menaik cairan kental itu ke bawah dan masuk ke dalam…..?? Yikesss….!!
“HAEPPPPP…!! HUEKKKKKK..!!HOEKKKKK..!!” jagoan kita mendadak terperanjat, bangkit dari mimpi indahnya dan langsung melompat berdiri ketika merasakan sesuatu masuk kedalam mulutnya yang sedang ternganga lebar, berkali-kali Misdi meludahkan cairan lengket itu, langkahnya sempoyongan mirip seperti orang sedang berlatih jurus dewa mabuk.
“ANJRITTTTT……!! KERJAAN SIAPA NIHH…!! “Misdi membentak sambil menengadahkan kepalanya ke atas langit biru, nggak mungkin tiba-tiba hujan sperma begitu saja, telinganya yang sensitif mendengar suara langkah orang di atas teras rumah Fitri. Dengan kemarahan yang berkobar-kobar di dadanya jagoan kecil kita masuk ke dalam rumah, matanya mencari-cari dengan liar.
“Ehhh, Misdi kamu kenapa? ” Shierlen bertanya keheranan, sedangkan Fitri hanya bengong menatap jagoan kecil kita yang tiba-tiba manyun tanpa sebab.
“NAHHH….!! Pasti elu yang punya kerjaan!! Hayo ngaku ” Misdi langsung menuding Pak Anom yang baru saja turun dari atas tangga, jagoan kecil kita langsung mencegat tersangka utama, mirip seperti polisi kecil yang sedang mencegat penjahat tua, tanpa mempedulikan azaz praduga tak bersalah.
“Ehhh….??!! ” Pak Anom tercekat ketika jagoan kecil kita menghadangnya.
“Misdi kamu ngapain sich, Ee,,maaf Pak Anom….,,” Fitri segera melerai pertempuran yang hampir dimulai, Shierlen membantu memegangi Misdi yang mencak-mencak nggak karuan.
“Ini pak, Uangnya……” Fitri memberikan uang pada pak Anom, tanpa menunggu lebih lama Pak Anom langsung angkat kaki.
“WOEIIII…..!! Jangan kabur loe!! Bandot tua….!! “Misdi menghentakkan kakinya karena kesal, segala macam sumpah serapah terlontar dengan lancar dari mulutnya.
“Aduhhh Misdi, kamu kenapa ??” Fitri bertanya sambil mengelus kepala Misdi.
“Ahhh, Udah-lah!!! perempuan nggak akan ngerti…!! ” Misdi menepiskan tangan Fitri. Fitri dan Shierlen saling berpandangan, mereka bete abis karena jadi pelampiasan Misdi yang uring-uringan tanpa alasan yang jelas. Jagoan kecil kita mendengus kesal kemudian masuk kekamar mandi, hampir 10x ia menggosok gigi untuk menghilangkan rasa aneh di mulutnya.
“Fitriiii, Shierleeennnnn…..”
Sikap jagoan kecil kita mendadak berubah total, matanya menatap dengan genit, pikiran-pikiran kotor mulai berkeliaran dengan liar di kepalanya. Fitri dan Shierlen mendengus kesal, kemudian hampir berbarengan mereka berteriak keras.
“Ahhh,,udah-lah…….!! Anak kecil nggak akan ngerti!! ” Fitri dan Shierlen bergandengan tangan kemudian masuk ke dalam kamar meninggalkan Misdi di luar. Misdi bengong sambil garuk-garuk kepala karena kedua gadisnya membalas dengan sangat telak. (Red :Lagi mupeng malah dibentak, dicuekin…, terus ditinggal sendirian, he he he he )
“Fitriiii…., Tok tok tokkkk….., Gua ikutan donggg,.”
“Shierrrrrrrrlen…., bukain pintunya, sayang… Tok Tok Tok “
Misdi semakin resah gelisah ketika telinganya mendengar rintihan-rintihan kecil dari balik pintu kamar.
***************************
Sementara itu ditempat lain
Dr Andre menatap korban barunya,ia tersenyum lebar ketika sinar keungu-unguan yang melayang-layang keluar dari tubuh gadis cantik itu tersedot ke dalam tabung di sebelahnya, sebuah batu yang bersinar kebiruan menyerap sinar keunguan itu. Gadis cantik itu terdiam untuk sesaat, pandangan matanya tampak kosong sesaat sebelum akhirnya berubah menjadi tatapan mata yang sayu, Nafsu birahinya bergejolak tanpa dapat diredam. Pintu tabung besar Mesin X-5 terbuka secara otomatis setelah selesai memproses korban Dr Andre.
“Ha Ha Ha HA… Bagus…!!Sempurna!!” Dr Andre melangkah mendekati korbannya, kemudian ditariknya tubuh gadis cantik itu.
Anna Noviana, gadis cantik berusia 20 tahun, mahasiswi disebuah perguruan swasta yang diculik oleh Dr Andre untuk memuaskan nafsu binatangnya. Gadis bertubuh seksi, berkulit putih mulus tanpa cela. Sambil memeluk tubuh Anna dari belakang Dr Andre tersenyum, menonton Suster Mia yang mulai dikerubuti oleh anak buahnya. Suster Mia tersenyum menggoda Dadang dan Basri yang mulai mengerubuti tubuhnya, manusia berotot dengan wajah mereka yang rusak berat. Dadang dan Basri menelanjangi Suster Mia yang berdiri dengan santai, nafsu birahi yang selalu setia membelai Suster Mia membuat gadis itu tidak peduli lagi dengan siapa dirinya bersetubuh, bahkan dengan laki-laki yang wajahnya sudah tidak berbentuk lagi, penuh dengan bekas luka dan jahitan disana-sini. Dua orang gadis cantik yang berada di dalam kurungan besar bergidik ngeri menyaksikan Suster Mia yang cantik digeluti oleh dua orang pria berotot dengan wajah mereka yang rusak berat.
“AHHHHH… ” Suster Mia menengadahkan kepalanya keatas memberi ruang bagi Dadang dan Basri yang mencumbui lehernya dengan rakus, kedua laki-laki dengan wajah mereka yang rusak itu begitu bernafsu menggeluti batang leher Suster Mia, tangan mereka merayap dan menggerayangi buah dada suster itu.
Suster cantik itu mendesah – desah manja merasakan kecupan-kecupan Dadang dan Basri mulai merambat turun dan menggeluti payudaranya yang membuntal semakin kenyal, tanda nafsu birahi suster cantik itu semakin panas bergelora, lidah Dadang dan Basri mengulas-ngulas putting susunya yang meruncing, mengeras.
“AHHHHHHHH…., Ouhhhh, Ahhhhhhhhhhhhhh” Suster Mia mendesah-desah panjang ketika merasakan puncak payudaranya dikenyot-kenyot oleh Dadang dan Basri, sambil mengenyot-ngeyot, tangan mereka merayapi kemulusan tubuh Suster Mia, sambil membusungkan buah dadanya tangan Suster Mia menyambar batang kemaluan mereka yang panjang dan besar, kemudian mengocok-ngocoknya, beda banget rasanya dengan batang kemaluan Dr Andre yang hanya berukuran 12 cm, mata Suster Mia menatap dua batang penis yang semakin mengeras dalam genggaman kedua tangannya, panjang, besar, dengan urat-urat yang bertonjolan.
“Aduhhh, Duhhh, Achhhhh….!! “
Sesekali Suster Mia meringis ketika merasakan gigitan-gigitan kecil di kedua putting susunya, Dadang dan Basri semakin kasar menjilati gundukan buah dada dan mengenyoti puttingnya. Suster Mia menekuk wajahnya kebawah sambil merenggangkan kedua kakinya melebar ketika Basri berjongkok di hadapan vaginanya, sementara Dadang memeluk, kedua tangannya melingkari pinggang Suster Mia dari samping dan melumat bibir mungil suster cantik itu. Lidah Suster Mia yang terjulur keluar segera menjadi santapan Dadang,
“HEmmmm..,, Mmmmm…,, Ennnhhhhhhh….” tangan Suster Mia meremas batang kemaluan Dadang kemudian mengocok-ngocoknya, sedangkan tangan yang satunya lagi menekankan kepala Basri yang belum mengambil tindakan sedikitpun karena tercengang menatap keindahan selangkangannya.
Hidung Basri mengendus-ngendus aroma cairan kewanitaan Suster Mia, ia tiba-tiba seperti tersentak tersadar dan langsung mencaplok selangkangan Suster Mia, lidahnya yang runcing menusuki belahan vagina Suster Mia yang sedikit merekah mengeluarkan lelehan cairan-cairan gurih yang dijilat dan dihisap habis olehnya tanpa tersisa setetespun. “Sllrrrrrrp.,, Srrrrppphh” Tangan Basri mencubit kemudian menarik pinggiran bibir vagina Suster Mia, matanya nanar menatap isi vagina suster cantik itu yang berwarna kemerahan dan tampak basah oleh lelehan cairan kewanitaannya yang beraroma harum memabukkan. Lidah Basri mengulas-ngulas, menjilat isi vagina Suster Mia, berkali-kali lidahnya terjulur mengorek-ngorek dan menggelitiki vagina suster itu, mulutnya berdecakan mengecap-ngecap cairan vagina suster cantik itu, sesekali dengan gemas mulutnya melumat isi vagina Suster Mia yang berwarna pink kemerahan.
“Utssshhh, Ahhhh, Ahhhhhh….BASRIIIII, OWWWWW” Suster Mia mendesah keenakan sambil mendesakkan vaginanya ke depan ketika mulut Basri mengenyot-ngenyot klitorisnya, sementara Dadang meremas-remas induk payudara Suster Mia sambil mengecupi bibir suster cantik itu yang merintih-rintih kecil “Cuphhh, Ckkkk,, Ckkkkk….Mmmmhh,, Emmmmh”
Dengan tidak sabaran Dadang mengangkat tubuh Suster Mia dan membaringkan tubuh suster cantik itu melintang di atas sebuah meja, kepala Suster Mia tergantung di pinggiran meja, mulutnya ternganga ketika Dadang menjejalkan batang kemaluannya, Suster Mia mengenyot kemaluan Dadang dengan rakus, pipi suster cantik itu sampai kempot ketika mulutnya melakukan hisapan-hisapan kuat, Suster Mia mirip seperti seperti sedang menyusu di batang kemaluan Dadang “Hemmm, Emmmhhh, Emmmffffhh….Mmmmmhh”
Wajah Suster Mia mengernyit ketika Dadang menyodokkan batang kemaluannya dalam-dalam, “Emmm.. Mmmmmmhh…..Ouhhhhh” Akhirnya Suster Mia menarik batang kemaluan Dadang, dadanya bergerak turun naik ketika berusaha mengambil nafas, Dadang terkekeh keenakan merasakan jilatan-jilatan lidah Suster Mia di kepala kemaluannya kemudian Suster Mia melanjutkan menngemut-gemut batang kemaluan Dadang, berkali-kali kening Suster Mia berkerut ketika merasakan batang kemaluan Dadang menekan terlalu dalam menyodok kerongkongannya. Sambil mengangkangkan kedua paha Suster Mia, Basri mulai mengambil posisi di antara selangkangannya, digesek-gesekkannya kepala kemaluannya pada belahan vagina Suster Mia. Cairan kewanitaan Suster Mia menjadi pelumas alami bagi kepala kemaluan Basri yang bergerak liar memaksa untuk masuk ke dalam jepitan lubang vagina Suster Mia yang menjanjikan jutaan kenikmatan baginya.
“AHHHHH, Owwwwwhh, Owww ” berkali-kali Suster Mia menjerit keras ketika merasakan kepala kemaluan Basri meyodok-nyodok kuat berusaha melakukan penetrasi pada belahan lubang vaginanya, cukup lama Basri berusaha sampai akhirnya….
“AOHHHHHHHHHHH !!!!, Mampus Aku…..!! ” Suster Mia menjerit keras, terperangah ketika kepala kemaluan Basri melakukan penetrasi dengan kasar dan membongkar paksa belahan lubang vaginanya.
“WA HA HA…, memek suster sempit amat, EUENAK…buat disodok-sodok” Basri menyeringai mengejek sambil menyentak-nyentakkan batang kemaluannya menyodoki lubang vagina Suster Mia. Laki-laki berwajah rusak itu tidak mempedulikan lolongan panjang Suster Mia, yang kewalahan ketika kelahan vaginanya digenjot-genjot olehnya.
“Owwwwwwwwhh!!, Owwwwwwww,,,!! Akkkkssshh Auuhhhhhh…..!!” Tubuh Suster cantik itu terguncang-guncang dengan kuat, terkadang lidahnya terjulur keluar ketika batang kemaluan Basri yang panjang menyodok dalam-dalam.
“Hemmm Oufffhhhh….” Mulutnya yang sedang ternganga lebar menahan sodokan-sodokan kasar Basri, tiba-tiba disumpal oleh batang kemaluan Dadang.
“Isep kontol gua, nahhh…!!, gitu dongg…, kerjaan Suster-kan membantu orang, jadi kerjakan tugas suster dengan penuh tanggung jawab, he he he”
Batang kemaluan Dadang sibuk merojoki mulut Suster Mia sedangkan batang kemaluan Basri sibuk menyodok-nyodok vaginanya. Sengsara membawa nikmat, mungkin itulah yang kini sedang dirasakan oleh Suster Mia, rasa ngilu dan rasa nikmat datang silih berganti ketika batang penis Basri menyodok-nyodok lubang vaginanya, rasanya nikmat sekali ketika ketika batang kemaluan Dadang yang besar dan panjang menyodok-nyodok dengan kasar, ya ampun koq bisa seenak ini sich,
“Cleppp…, Cleppppp, Clepppppppphhhh….” suara vagina Suster Mia yang becek ketika disodok-sodok oleh batang kemaluan Basri yang besar dan Panjang, Basri semakin bersemangat menghujam-hujamkan batang kemaluannya ketika mendengar bunyi becek yang seolah-olah sedang berteriak menemangatinya untuk lebih kasar dan liar menyodoki lubang vagina suster cantik itu.
“Aawwww,, Ennnnhhhhh…!! Crrrr… Crutttt… Crutttttt….” tiba-tiba Suster Mia menjerit kecil ketika vaginanya berkali-kali memuntahkan cairan klimaks-nya..
Suster Mia menatap Basri yang sedang mencekal kedua pergelangan kakinya, matanya mendelik kemudian terpejam rapat-rapat merasakan sodokan-sodokan kuat batang kemaluan Basri kembali menghantami lubang vaginanya. “Jrebbb.., Jrebbb, Jrebbbb”
“He he he,” Dadang menundukkan kepalanya menjilati bulatan buah dada Suster Mia yang sedang bergerak-gerak memutar dengan indah ketika Basri menyodok-nyodok lubang vaginanya,
Tangan Dadang meremasi induk payudara Suster Mia bergantian yang kiri dan yang kanan, mencubit dan menarik-narik pentilnya. Sementara Suster Mia sendiri menggelinjang karena sedang digenjot oleh Basri..
“Ohhhh, Dadanggggg,,,,,Ahhhhhhhhhhh!!Oucchhhhhhh!!” Suster Mia mendesah panjang ketika merasakan jilatan-jilatan lidah Dadang yang basah dan hangat, air liur Dadang menyatu dengan lelehan air keringat Suster Mia, tangan Dadang kembali menggenggam induk payudaranya yang membuntal padat kemudian meremas-remas gundukannya yang semakin lama semakin mengenyal, sesekali Dadang menggigit gemas gundukan buah dada itu. Tangan Basri menarik pinggang Suster Mia , tanpa melepaskan tubuh suster cantik itu, basri berbaring diatas lantai, sambil mengulum kepala penis Dadang yang teracung dihadapan wajahnya, Suster Mia memulai gerakan-gerakan erotisnya, vaginanya bergerak menghempas-hempas turun naik, Basri tersenyum tampaknya ia cukup puas dengan hempasan-hempasan vagina Suster Mia, Suster Mia mendesis-desis liar, Mulutnya semakin bernafsu melumat-lumat batang kemaluan Dadang. Dadang menarik batang kemaluannya dari genggaman tangan Suster Mia, ia ingin mencoba yang lebih panas. Suster Mia menghentikan gerakannya, ia menolehkan kepalanya ke belakang. Batang kemaluan Dadang menggeliat disela-sela pantatnya, tiba-tiba nafasnya berdengusan, sesekali kepalanya terangkat ke atas, wajahnya mengernyit berkali-kali menahan rasa sakit di lubang anusnya.
“ARHHHHHHHHHHH…..!!JREBBB… JREBBBB ” Suster Mia tidak sanggup lagi menahan jeritannya ketika kepala kemaluan Dadang seperti sedang menikam lubang anusnya, rasanya sakit, panas dan perih bukan main ketika batang kemaluan yang besar dan panjang itu dipaksakan Dadang untuk masuk ke dalam lubang anusnya.
“AAA… AAAA…. AHHHHHH…..” tubuh Suster Mia melenting-lenting dengan sebatang penis yang menancap masing-masing di lubang anus dan vaginanya, sambil mencengkram pinggul suster cantik itu Dadang menggeram kemudian menyentakkan batang penisnya kuat-kuat. Batang panjang itu melesat seperti anak panah yang dilepaskan dari busurnya.
“Jrebbbbb…!! Hekkkkkkssssh ” Suster Mia mendelik merasakan rasa sakit yang luar biasa semakin mendera lubang anusnya, jantungnya semakin berdebar-debar, air keringat semakin banyak meleleh membanjiri tubuhnya.
“OWWWWWWW…” Suster cantik itu melolong keras ketika batang kemaluan Dadang tertancap semakin dalam, ia mengerang keras, Dadang semakin bernafsu menjebloskan batang kemaluannya. Batang penis Dadang amblas sampai mentok, laki-laki itu tersenyum merasakan kelembutan dan kehalusan buah pantat Suster Mia yang bersentuhan dengan daerah selangkangannya, terkekeh merasakan gigitan lubang anus Suster Mia, Dadang meremas pinggul Suster Mia kemudian hampir berbarengan mereka berdua merojok-rojokkan batang kemaluan mereka menyodoki lubang vagina dan lubang anus Suster Mia.
“Ahhhh… Awwww, Basrhiii, Dhadanggggg.. Aooowwwwwwww….!! ” Suster Mia terperanjat kemudian menjerit-jerit liar, jeritan liarnya diselingi geraman gemas Dadang dan Basri yang semakin kuat memacu batang kemaluan mereka menyodoki lubang anus dan lubang vagina suster cantik itu. Dua Batang kemaluan Dadang dan Basri seperti sedang berlomba keluar – masuk menikmati jepitan lubang vagina dan lubang anus Suster Mia, kedua laki-laki dengan wajah rusak yang tengah menyetubuhi Suster Mia sesekali tertawa senang ketika mendengar desahan dan rintihan keras Suster Mia yang semakin membuat mereka bergairah ketika menggarap suster cantik yang terengah-engah melayani nafsu birahi kedua laki-laki berwajah rusak itu..
“Clepppp. Cleppp.. Clepppp”
“Plokkkk… Plokkk…. Plokkkk”
Suara – suara itulah yang berkali-kali terdengar dengan keras pada saat batang kemaluan Dadang dan Basri menghantami kedua lubang Suster Mia. Dua orang gadis yang masih berada dalam kurungan mereka, bergidik ngeri, menyaksikan persetubuhan liar antara suster Mia dengan kedua laki-laki bertubuh besar berotot berwajah rusak, sulit dikenali, tengkuk mereka merinding, sesekali tubuh mereka menggigil ketika mendengarkan jeritan-jeritan keras Suster Mia. Sesekali kedua gadis itu menatap Anna Noviana yang sikapnya sudah berubah total, Dr Andre memeluk tubuh Anna dari belakang, gadis itu mendesah-desah resah ketika Dr Andre mengendus-ngendus lehernya, terkadang Dr Andre menjilati dan menghisap batang leher gadis itu mirip seperti “vampir tua yang kehausan kenikmatan”. Tangan Dr Andre yang semula mengelusi pinggang gadis itu perlahan-lahan merayap ke arah dada.
“Ayo, lepaskan pakaian-mu….” Dr Andre berbisik lembut ditelinga Anna, gadis itu dengan sukarela menarik baju kaos ketatnya keatas sampai terlepas dari kedua lengannya.
Dr Andre membantu melepaskan pengait bra Anna, kemudian Anna menarik bra-nya, bra warna putih itu juga terlolos melalui lengan gadis itu kemudian ia melepaskan rok mininya terus celana dalam putihnya juga, semuanya berjalan normal tanpa paksaan sedikitpun, benar-benar dashyat mesin X-5 yang sudah dimodifikasi oleh Dr Andre, mengubah Anna menjadi budak seks yang patuh. Perlahan-lahan Dr Andre mebalikkan tubuh gadis itu, dibelainya pipi gadis itu yang terasa lembut, kemudian dikecupnya bibir mungil yang sedikit merekah itu. Anna membalas mengulum bibir Dr Andre sambil mengalungkan kedua tangannya ke lehernya, lumayan lama juga bibir Dr Andre saling berkuluman dengan bibir Anna. Setelah mengecup kening Anna, Dr Andre membimbing gadis itu melangkah menuju ke kurungan berjeruji besi berisikan dua orang gadis cantik yang tersurut ketakutan. Anna tersenyum sambil berpegangan pada jeruji besi dihadapannya, wajahnya tampak semakin bergairah ketika Dr Andre mencumbui daun telinganya.
“Ha.. Ha.. Ha.. kalian berduapun pasti menjadi budakku….”Mata Dr Andre menatap liar, merayapi tubuh kedua gadis cantik itu yang semakin ketakutan mendengar perkataan Dr Andre.
Dr Andre melumat telinga Anna yang berpegangan semakin erat pada jeruji besi di hadapannya. Mau tak mau desahan-desahan manja Anna membuat kedua orang gadis di dalam kurungan itu menjadi berkeringat dengan detak jantung yang sulit untuk dikendalikan. Sementara pertarungan kecil antara Dr Andre dan Anna semakin memanas di hadapan mereka. Tangan Dr Andre merayap menggerayangi bukit buah dada Anna, kemudian menjepit putting gadis itu dan menarik-nariknya dalam gerakan yang lembut sambil sesekali memilin-milin puting Anna sampai gadis itu merintih pelan. Tangan Dr Andre menarik pinggul Anna agar sedikit menungging.
“Ehhh, Shhhhh, Hssshh… Ahhh….” bibir Anna mendesah-desah kemudian tiba-tiba gadis itu terpekik kuat ketika Dr Andre menyodokkan batang kemaluannya, Anna merintih ketika merasakan batang kemaluan Dr. Andre menjebol kegadisannya.
“Ahhhh.., Ahhhhh, Ahhhhhhh….” Anna mendesah, bibirnya tersenyum nakal penuh gairah merasakan kenikmatan sodokan-sodokan batang kemaluan laki-laki yang baru pertama kali ini dirasakan olehnya, ada cairan kemerahan yang meleleh di sela pahanya sebelah dalam, sebuah pertanda kesuksesan Dr. Andre memerawani Anna yang cantik.
“AHHHH, AHHHHHHHHH….”Anna terlihat gelisah, resah merasakan batang kemaluan Dr Andre terbenam semakin dalam, berkali-kali tubuhnya terdorong ke depan ketika Doktor Andre menyodokkan batang kemaluannya dalam-dalam, kepala gadis itu terangkat ke atas menatap langit-langit, terdengar suara desahan-desahan manjanya yang membuat Dr Andre semakin giat menggenjotkan batang kemaluannya.
“PLOKK… PLOKKKK…. PLOKKKK…..” terdengar suara gempuran-gempuran kuat ketika Dr Andre berkali-kali menyodokkan batang kemaluannya sementara Anna menghempas-hempaskan pinggulnya ke belakang menyambut sodokan-sodokan batang kemaluan Dr Andre.
Tubuh Anna semakin kuat tersungkur-sungkur ke depan, sambil terus menyodokkan batang kemaluannya, tangan Dr Andre menarik rambut gadis itu, sehingga kepalanya kembali terangkat ke atas sambil mendesah-desah keras, terkadang Anna menjerit histeris ketika Dr Andre mengocoki lubang vaginanya dengan cepat dan kuat.
“Ahhhh…., Crrrr Crrrrrr….., , Crrr….”Anna mendesah panjang, kedua tangan Dr Andre mendekap pinggul gadis itu agar tetap terjaga di posisinya, tampaknya Dr Andre cukup kuat untuk menundukkan Anna, kalau soal umur sih memang sudah tua tapi soal semangat dan tenaganya masih seperti tenaga anak muda.
“Ploooppp…!! ” Dr Andre tiba-tiba mencabut batang kemaluannya.
“Aduh Dokkk koq dicabut sihhh…, lagi dokkk.., terusin,, enakkkkk!!” Anna protes sambil membalikkan tubuhnya ketika Dr Andre mencabut batang kemaluannya, kedua tangan gadis cantik itu bergelayut dengan manja pada leher Dr Andre.
Dr Andre menyumpal bibir gadis itu agar menghentikan keluhannya, memang sudah tugasnya sebagai seorang dokter untuk mengobati pasiennya. Dr Andre tersenyum kemudian tertawa terkekeh, tangan kanannya menarik tungkai lutut gadis itu sebelah bawah dan menahannya dalam posisi mengangkang menggantung di udara, diikatnya tungkai lutut Anna merapat pada jeruji besi itu.
“Jrebbbbb…. Blessssshhhhhh…” batang kemaluan Dr Andre kembali terbenam di selangkangan Anna, setelah membelit pinggang ramping gadis itu dengan kedua tangannya, ia kembali menghentak-hentakkan batang kemaluannya.
Kepala Anna bersandar pada bahu Dr Andre,
“Dokter…, Dokkkk, Acccsshhhh…!!Owww, enak bangetttt…!!AHH ” Anna mendesah-desah keras, vaginanya terdesak-desak dengan kuat, tubuhnya yang indah mengeliat-geliat dengan erotis
Sambil menyodok-nyodok sela lubang vagina Anna, Dr Andre menjulur-julurkan lidahnya keluar ke arah kedua gadis yang merinding antara ngeri dan terangsang.
“Ahhhhh, Ahhhhhh, Ahhhhhh, Owwwww….” Anna kembali menjerit liar, kenikmatan itu begitu hebat menggerayangi syaraf-syaraf di sekujur tubuhnya. Vaginanya bergerak terayun kedepan menyongsong datangnya batang kemaluan Dr Andre yang sedang menggenjot-genjot lubang vaginanya. Dr Andre terkekeh senang ketika Anna menggeram gemas sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya.
“Ayo sayang, tunjukkan pada mereka berdua, caranya ngentot…” dengan rasa pede yang tinggi Dr Andre melepaskan ikatan pada kaki Anna, gadis itu langsung melompat menerkamnya.
“Eeeee, EHHH, MAMPUSSSS….!! GUBRAKKKKK…….!!”
terkaman Anna membuat Dr Andre terjengkang jatuh ke belakang, Dr Andre terkapar diatas lantai sementara Anna tersenyum-senyum sambil mengecupi bibirnya. Buah dada Anna yang lembut bergesekan dengan tubuh Dr Andre yang langsung cengar-cengir. Agak malu juga Dr Andre karena terjatuh diterkam oleh gadis cantik itu, sambil mengelusi punggung Anna, Dr Andre berbisik.
“Hemmm, sebuah gaya yang hebat, He he he “
Anna membimbing penis Dr Andre ke arah lubang vaginanya kemudian dijejalkannya kepala penis itu pada belahan vaginanya.
“Ohhhhhhhhhhhhh….., ayo Dok kita ngentot lagi…Hemmm nikmatnyaa…” Anna mendesah panjang merasakan batang penis Dr Andre kembali memasuki belahan vaginanya.
Dr Andre terkekeh keenakan sambil berulang kali merojokkan batang kemaluannya ke atas, menyodok-nyodok vagina Anna. Anna membalas dengan mengayunkan vaginanya, kedua tangannya berpegangan pada bahu Dr Andre, sementara kedua tangan Dr Andre menjaga memegangi pinggang gadis itu. Nafas Anna berdengusan dengan liar, berkali-kali ia kembali menjerit-jerit liar memohon agar Dr Andre mempercepat irama sodokannya dan tentu saja Dr Andre dengan senang hati meluluskan permintaan gadis cantik itu.
“Clepppp… Cleppppp.. Clepppppp… Cleeppppp….” suara batang kemaluan Dr Andre yang sedang menusuk-nusuk lubang vagina Anna, tusukan – tusukan batang kemaluan Dr Andre membuat Anna mendesah-desah semakin keras.
“Eahhhh….!! Owwwwshhhhh, nikmat banget sichhhh, terus Dokkkk!!!”Anna menghempaskan vaginanya kuat-kuat, sementara Dr Andre mendesakkan kemaluannya dalam – dalam.
Tubuh Anna bergerak turun naik diatas tubuh Dr Andre, gerakannya semakin cepat dan liar, kedua tangan Dr Andre mencekal pinggang Anna yang ramping, tiba-tiba tubuh gadis itu melenting. Sambil merintih-rintih kecil, lubang vaginanya berdenyut dengan kuat.
“Crrruuuuttt…, Creettttt…..,, Creetttt….”Anna menatap Dr Andre, bibirnya tersenyum menggoda sambil sesekali mendesah manja, Dr Andre beristirahat sejenak, batang kemaluannya masih tertancap pada belahan vagina gadis itu yang peret, sesekali tangannya meremasi gundukan buah dada gadis itu.
Mata Anna terus menatap Suster Mia yang sedang mengenyot-ngenyot kemaluan Dadang dan Basri, ada rasa penasaran ingin segera merasakan batang kemaluan yang besar itu menyodoki lubang vaginanya. Anna mencabut batang kemaluan Dr Andre dari lubang vaginanya kemudian menarik dan mendudukkan laki-laki tua itu di atas kursi sofa empuk. Sang Doktor bersandar sambil mengangkangkan kedua kakinya ketika kepala Anna mendekati batang kemaluannya. Lidah Anna terjulur keluar menjilati biji pelir Dr Andre, sesekali mulutnya menciumi kedua biji pelir itu. Mata gadis itu menatap tajam batang kemaluan Dr Andre sementara kedua tangannya bergerak mengocoki batang tersebut.
“Ahhhhhhhhhh,, Hummmmh…” Anna mendesah panjang kemudian melumat-lumat batang kemaluan Dr Andre, mulutnya bergerak di sepanjang batang kemaluan sang doktor, mirip seperti orang yang sedang memainkan sebuah suling, hanya bedanya Anna memainkan batang kemaluan Dr Andre.
“Crooottt… Crooottt….” Berkali-kali kepala kemaluan Dr Andre memuntahkan cairan sperma, sebagian menyemprot wajah Anna, gadis itu terkekeh sambil membersihkan cairan sperma yang berceceran di selangkangan sang doktor, telapak tangannya menyeka cairan sperma yang sempat menyemprot wajahnya kemudian lidahnya menjilati ceceran sperma yang menempel di telapak tangannya. Tangan Anna meremas-remas batang kemaluan Dr Andre, tidak membutuhkan waktu lama baginya untuk membangkitkan kembali nafsu binatang Dr Andre. Sang doktor tersenyum sambil menatap Anna yang sedang mengendus-ngendus batang kemaluannya, gadis itu mendesah-desah manja kemudian melumati batang kemaluan Dr Andre. Ia menaiki tubuh Dr Andre, kemudian menyodorkan buah dadanya kewajah pria itu. Mulut Dr Andre mencaplok buah dada Anna, kedua tangan Dr Andre melingkari pinggangnya kemudian memeluk erat-erat mangsanya yang cantik. Anna terkekeh kegelian merasakan kenyotan-kenyotan sang doktor, bergantian di kedua puncak payudaranya.
“Hemmm, he he he, susu saya enak yach Dok ?? Doktor harus sering nyusu supaya sehatttt….!! ” Anna menceracau tidak karuan, tangan kirinya berpegangan pada bahu Dr Andre sedangkan telapak tangan kanannya menekan belakang kepala pria itu agar semakin tenggelam di belahan dadanya.
“Yaa, Emm, Uhhh Enak,, , Enak sekali..,,Cuphh Cuuppp, Nyummmmhh..” Dr Andre sibuk menciumi dan memangut-mangut bulatan buah dada Anna yang kenyal, sesekali dikenyotnya puncak payudara Anna sampai ia memekik keras.
“Awwwww…! Dokter,, Ha Ha Ha , geli Dokkk!!” Anna kembali memekik keras ketika merasakan puncak payudaranya dikenyot oleh mulut Dr Andre, sementara Dr Andre menggeram gemas sambil semakin rakus menggeluti buah dada Anna yang membuntal semakin padat. Anna tersenyum nakal kemudian membimbing batang kemaluan Dr Andre, dijejalkannya kepala kemaluan Dr Andre ke belahan lubang vaginanya.
“Ouhhhhhhhhhhh…, Hssshhh, Ahhhhhhhh” tubuh Anna terkadang melenting keenakan, ia semakin kuat menekankan pinggulnya kebawah kemudian sambil memekik keras ia menghempaskan vaginanya kuat-kuat. Bibirnya mendesah kemudian tersenyum puas merasakan seluruh batang kemaluan Dr Andre terbenam dalam-dalam di lubang vaginanya.
“Cleppp.. Pleppp… Clepppp… Clepppp…”
“Ohhhh…,, Ahhhhh.., Ahhhhh, Ahhhhhhh…. Dokkkk….! ” Anna kembali mendesah-desah sambil menggerakkan pinggulnya naik-turun di atas batang kemaluan Doktor Andre.
Tangan sang Doktor mendekap pinggul Anna, menahan gerakan gadis cantik itu kemudian berbisik di telinganya, “kita coba sodomi…”
Anna mengangguk patuh kemudian setelah melepaskan batang kemaluan Dr Andre dari lubang vaginanya ia bersujud di atas lantai sambil menunggingkan pinggulnya ke atas. Anna mendesah pelan ketika merasakan batang kemaluan Dr Andre menggesek-gesek belahan pantatnya.
“Esh, lembut sekali…” Dr Andre membatin dalam hati, sambil terus menggosok-gosokkan batang kemaluannya pada belahan pantat gadis itu yang menungging dengan pasrah.
Tangan dokter tua itu bergetar ketika merayapi dan meremas buah pantat yang halus, bulat dan padat, ditekannya buah pantat Anna agar belahan pantat gadis itu merenggang. Dr Andre menempelkan kepala kemaluannya pada lubang anus gadis cantik itu yang terasa hangat. Tubuh Anna terdorong-dorong ke depan ketika Dr Andre berusaha menyodominya, ia tersungkur sambil mengerang pelan, sambil sesekali menolehkan kepalanya ke belakang.
“Arhhhhh……..!! ” Anna menjerit keras sementara Dr Andre terkekeh keenakan ketika merasakan batang penisnya tenggelam semakin dalam, Anna semakin keras mengerang, wajahnya berkali-kali mengernyit kesakitan ketika batang kemaluan Dr Andre.
“Emmmhhh, Ohhhhhhhhh, Hssshhhh, Ahhhhhh..!! “Anna mendesah sambil tersenyum nakal, pinggulnya bergerak menghempas-hempas ke belakang menyambut sodokan-sodokan Dr Andre.
“Plokkk… Plokkk.. Plokkkk,, Ahhh, Annnhhh, Enakk, dokkk, terusss…. Aowwwwwwkkhhh, ” ia berteriak keras menikmati setiap sodokan-sodokan Dr Andre yang semakin liar.
“Ohhhh……” gadis itu mengeluh ketika merasakan tangan Dr Andre mencengkram kemudian menarik bahunya
Kini posisi Anna bersujud membelakangi Dr Andre. Tangan sang dokter melingkari pinggang gadis itu sedangkan tangan yang satunya bergerak meremasi sepasang buah dada yang semakin membuntal padat. Anna menyandarkan punggungnya ke belakang sementara Dr Andre mengendusi rambut Anna yang harum, dikecupinya tengkuk gadis itu
“Mulai sekarang, kau adalah budakku dan harus selalu siap untuk melayaniku setiap saat, mengerti ?? ” Dr Andre berbisik sambil meremas kuat-kuat induk pyudara Anna. Anna hanya mengangguk dengan patuh, kemudian mendesah lirih ketika sang doktor kembali memacu batang kemaluannya menyodomi gadis itu.
********************
Seminggu kemudian
Dari balik kaca mobil, Dr Andre menatap seorang gadis cantik,
“Ikuti dia….” Dr Andre memerintahkan Dadang untuk mengikuti gadis cantik itu, tampaknya gadis itu baru pulang dari sekolah, wajahnya yang cantik mengundang si jahat Dr.Andre untuk memangsanya, dengan sabar ia bersama kedua anak buahnya mengikuti mangsanya hingga ke sebuah tempat yang sepi…
“Ahhhhh…..!! Tolonggggg….” Fitri berteriak keras ketika merasakan pergelangan tangan kanannya dicekal dan diseret oleh seseorang, tangan kiri Fitri memukul-mukul orang itu yang terus menyeretnya ke arah sebuah mobil.
“Berhentii….!! Lepaskan dia…..HIAT..!!” tiba-tiba seorang gadis berteriak, satu tendangan keras dari arah samping membuat Basri kesakitan, pegangannya pada lengan Fitri terlepas.
“Cici Yifei….” Fitri berdiri ketakutan di belakang LiuYifei, Basri menggeram marah namun kemudian tersenyum lebar, matanya merayapi tubuh gadis cantik yang sempat menendangnya.
“Tzingg.., “
“Tzinggg….”
“Uhhh…., sebuah jarum kecil hinggap dibahu Yifei sedangkan yang sebuah lagi hinggap dibahu Fitri, sebelum pingsan Yifei menekan sesuatu di saku celana jeans- nya. Basri tersenyum kemudian memanggul kedua gadis cantik itu di bahu kanan dan kirinya.
“WOOEEIIIIII….!! Lepaskan mereka berdua…!! Cari mampus kalian…!! ” Jagoan kita berkelebat namun sosok besar lain keluar dari dalam mobil dan menghadang terjangannya, Dadang turun tangan menghadang jagoan kecil kita,
HOREEEEE !, Pahlawan kecil kita sudah datang untuk menyelamatkan kedua gadis idolanya, kalau Misdi sudah datang semua masalah pasti beres, HUA HA HA HA HA HA…..HA… !! Misdi dan Dadang sama-sama menggeram.
“BUKKKKKKKKKKK…..!! ” sesosok tubuh melayang dan menyangkut di tali jemuran, kemudian mengeluh panjang, dan jatuh terkulai lemas, sesosok tubuh itu terkapar dengan secarik kain segitiga menutupi wajahnya.
(Red : Hemmmmm, kaya kenal….nich , sapa ya ?? Wakkkssss, ternyata jagoan kecil kitalah yang nyangkut di tali jemuran, dan pingsan kerena mengendus celana dalam berbau pesing yang sedang dijemur oleh pemiliknya, kalah dech T_T )
****************************
Beberapa jam kemudian, saat sang surya mulai tenggelam.
“Hadduhh, ….Uhhhhhh!! ” Jagoan kecil kita membuka matanya, mata jagoan kecil kita masih juling karena merasa pusing, entah karena pengaruh hantaman keras Dadang atau karena mencium Celana Dalam berbau pesing yang tidak sengaja sempat terendus olehnya.
Mendadak Misdi tersentak, hatinya was-was dengan jantung berdetak keras, karena rasa khawatir yang menggedor-gedor dadanya, ia langsung meloncat dari atas ranjang kemudian membuka pintu kamar.
“Cici Yifeiii….!! ” Jagoan kecil kita berseru keras sambil menghampiri kedua orang gadis kembar yang sibuk mengotak-ngatik sebuah laptop, Shierlen juga ada disana , wajah Shierlen tampak khawatir.
“Hemmm, lokasinya berada di…..” wajah Misdi mendadak berubah menjadi serius masih teringat apa yang pernah dialaminya di Eps 1, asap tipis mulai membuntal tubuhnya yang mungil, semakin lama semakin tebal.
“KAUU…!! ” kedua gadis kembar itu tampak terkejut dengan perubahan fisik Misdi, mereka bersiap untuk menyerang seorang kakek berperut buncit.
“Tunggu, Aku bukan musuh kalian…! ” Misdi berusaha menenangkan kedua gadis kembar yang hendak menyerangnya, lagi pula mana tega Misdi menyakiti mereka berdua, Shierlen berusaha melerai pertarungan yang hampir dimulai.
“Yang penting sekarang adalah menyelamatkan Fitri dan saudara kembar kalian, apakah kalian mau mereka menjadi korban Dr Andre…!! ” Si kakek berpidato dengan penuh semangat, matanya sesekali melirik kearah buah dada kedua gadis kembar itu yang tercetak dengan jelas di balik baju kaos ketat tanpa lengan.
“Lohhh ??!! ” Misdi keheranan menatap kedua gadis kembar itu yang berseru terkejut, jengah menatap sesuatu di selangkangannya, kedua gadis kembar itu tampak salah tingkah sambil memalingkan wajah mereka.
“WEIIITTTSSSSSS…..!! waduhhh, jangan pada ngintip donggg…!! ” Si kakek menutupi benda besar yang menggantung itu dengan menyilangkan kedua telapak tangannya, Misdi tersenyum mau-mau malu, perlahan-lahan ia memakai pakaian yang disodorkan oleh Shierlen (Red : Dasar !! pake baju aja lama amat sampe 30 menit!! , YAKIN pisan ini pasti ada factor kesengajaan…!! )
“He he he, pamer dikit, sapa tau aja, ketiban durian runtuh, gua diperkosa oleh mereka berdua, Glekkk… cegluk ceglukkk….” Si kakek berkata dalam hati sambil cengar-cengir nggak puguh, imajinasi liarnya mulai bekerja, terbayang jika dua orang cici Yifei memperkosanya sekaligus.
“Ok.., sekarang kita bagi tugas, begini…..” salah seorang dari kedua gadis kembar itu mulai memberikan arahan, Misdi mendengarkan sambil garuk-garuk kepala, ia sudah tidak sabar untuk segera beraksi.
“Wah, ribet amat, begini aja deh, paya gampang kita ketemu di lokasi aja, Ok…” Misdi langsung cek-out, kemudian mengeluarkan kemampuannya bergerak secepat kilat menuju kediaman Dr Andre, si doktor jahat.
****************************
Beberapa saat kemudian..
Seorang kakek tua tengah mengendap-ngendap, dengan teliti si kakek memeriksa seluruh sudut rumah Dr Andre, telinganya yang sensitif mendengar suara-suara mencurigakan dari arah basement. Misdi berkelebat berusaha mencari jalan untuk masuk kedalam ruangan rahasia di basement rumah Dr Andre. Sementara itu, Seorang gadis cantik tengah meronta-ronta sekuat tenaga, kedua tangan dan kakinya terikat dengan kuat, Dr Andre melangkahkan kakinya mendekati Yifei.
“Keparat.., Lepaskan aku….!! Bajingan…!!”
Yifei berteriak marah ketika tangan Dr Andre menjamah buah dadanya, Dr Andre Hanya tersenyum, kemudian mendekati Fitri yang meronta sambil menjerit ketakutan, kedua tangannya dipegangi oleh Dadang dan Basri.
“Jangan takut gadis manis, aku tidak akan menyakitimu, aku hanya ingin memberikan kenikmatan untuk kalian berdua, he he he” Dr Andre memberikan isyarat agar Dadang segera memasukkan Fitri kedalam tabung Mesin X-5.
“Dukk.., Dukkk Dukk Tolongggg…!! ” Fitri berteriak ketakutan sambil memukul-mukul tabung kaca yang mengurung dirinya, sementara Dr Andre cengengesan, tangannya hendak menekan tombil “On”
Tiba-tiba….Brakkkkk….!!
“Hentikannnn !!! HEARRGGGHHHHH….!!” tiba-tba pintu ruangan rahasia itu terbuka kasar, Misdi menerjang tubuh Dr Andre sampai tersungkur mencium tanah.
“DOKTORRR….!!” Basri dan Dadang menggeram sambil mengurung si kakek,terjadilah saling baku hantam di ruangan itu, namun karena si kakek dikeroyok oleh Basri dan Dadang akhirnya setelah melalui pertarungan yang sengit, mereka berhasil meringkus Misdi yang mengumpat panjang lebar.
Misdi Panik ketika Dr Andre bangkit dan melangkahkan kakinya, tampaknya pria itu berusaha untuk kembali menekan tombol “On”, Misdi berontak sekuat tenaga, apalagi ketika Fitri menangis ketakutan sambil berteriak minta tolong. Tenaganya tiba-tiba meningkat dengan dashyat.
“YEAhhhhh…., ” dengan sekuat tenaga Misdi menghantamkan lututnya ke arah selangkangan Dadang, mata Dadang mendelik dengan nafasnya yang berdengusan, tangan Misdi mendorong tubuh Dadang ke arah Dr Andre, terdengar suara keras ketika tubuh Dadang dan Doktor Andre bertumbukan.
“Nghekkkkk…,, JREBBBBBB……….!!! ” terdengar suara lolongan Dadang dan teriakan kesakitan Dr Andre ketika sebatang pipa tanpa sengaja memanggang tubuh mereka berdua.
“DADANGGGG….!! DOKTORRRRR….Heughhh….” Basri meraung, Si kakek menggedor ulu hati Basri, baku hantam kembali terjadi di ruangan itu Basri mengamuk membabi buta, si kakek juga tidak mau kalah mengerahkan seluruh kemampuannya.
Terdengar suara langkah-langkah kaki mendekati tempat pertarungan sengit antara Misdi VS Basri, Misdi menengokkan kepalanya kemudian berseru kepada para gadis idolanya untuk menjauhi tempat pertarungan yang semakin memanas, mesin X-5 mulai tidak stabil dan mulai menampakkan gejala-gejala yang janggal.
“CEPATT……!! SELAMATKAN DIRI KALIANNN….!! “
“MISDIIII…..!! MISDIIII…..” Fitri berteriak memanggil-manggil nama Misdi, ketika tubuhnya ditarik keluar, namun si kakek tidak sempat menjawab ia berusaha mati-matian menghalangi Basri yang hendak menghadang para gadisnya, Basri menghantam kepala Misdi lalu Misdi membalas dengan menghantam wajah Basri dengan kepala tangannya.
“BOOOOMMMMMMMM….!!! “
Tidak berapa lama terdengar-lah suara ledakan dashyat, tanpa ampun si jago merah melahap rumah Dr Andre, para warga mulai ramai berkerumun di sekitar lokasi kejadian. Suara serine mobil pemadam kebakaran terdengar memecah keheningan malam, namun tampaknya si jago merah terlalu tangguh untuk ditaklukkan begitu saja. Didalam sebuah mobil, Fitri dan Shierlen menangis saling berpelukan. Berulang kali bibir mereka memanggil-manggil nama si kecil Misdi. Namun hanya suara desiran angin malam saja-lah yang menjawab mereka. Apakah senyum ceria Misdi juga ikut habis dilahap oleh si jago merah. Akankah semuanya berakhir disini ???
Hanya sang waktu-lah yang akan menjawab semuanya.
——————————————-
He He he…
Ceritanya ampe di sini dulu yak…^^
Hujan melulu, jadi ngantuk Hoammm..
See U
Thx for reading…..
Zzzzzzzz….. Zzzzzzz…. ZZzzzzzzz
****************
“Cklekk….” tiba-tiba pintu rumah dibuka seseorang dari dalam, Fitri mencari-cari Misdi, ia tersenyum ketika menemukan jagoan kecil kita tengah terkapar di samping rumah, ia terbuai ke alam mimpi indahnya. Fitri menengokkan kepalanya ke belakang, mulutnya meruncing
“Ssssttt…… he he he” tiga gadis cantik dan Shierlen tersenyum menatap Misdi.
“Ya udah kami pulang dulu….” salah seorang dari ketiga gadis kembar itu berkata pelan kemudian mereka kembali ke rumahnya, tepat di seberang rumah Fitri. Fitri dan Shierlen bergandengan tangan masuk kembali ke dalam rumah. Sementara Mang Anom menghentikan kegiatannya di teras atas, matanya menatap tajam ke arah tiga gadis kembar yang sedang melangkah santai.
“Aduhh… cantik amat, aneh kembar tiga, kaya bintang pelem…..??” tangan mang Anom bergerak mengocok-ngocok batang kemaluannya yang sudah menegang sedari tadi.
“KECROOOOTTTTTTTT……EISSSTTTT….” tiba-tiba kepala kemaluan Mang Anom menyemprotkan cairan putih kental dan melayanglah cairan kental itu ke angkasa, namun gaya gravitasi segera menaik cairan kental itu ke bawah dan masuk ke dalam…..?? Yikesss….!!
“HAEPPPPP…!! HUEKKKKKK..!!HOEKKKKK..!!” jagoan kita mendadak terperanjat, bangkit dari mimpi indahnya dan langsung melompat berdiri ketika merasakan sesuatu masuk kedalam mulutnya yang sedang ternganga lebar, berkali-kali Misdi meludahkan cairan lengket itu, langkahnya sempoyongan mirip seperti orang sedang berlatih jurus dewa mabuk.
“ANJRITTTTT……!! KERJAAN SIAPA NIHH…!! “Misdi membentak sambil menengadahkan kepalanya ke atas langit biru, nggak mungkin tiba-tiba hujan sperma begitu saja, telinganya yang sensitif mendengar suara langkah orang di atas teras rumah Fitri. Dengan kemarahan yang berkobar-kobar di dadanya jagoan kecil kita masuk ke dalam rumah, matanya mencari-cari dengan liar.
“Ehhh, Misdi kamu kenapa? ” Shierlen bertanya keheranan, sedangkan Fitri hanya bengong menatap jagoan kecil kita yang tiba-tiba manyun tanpa sebab.
“NAHHH….!! Pasti elu yang punya kerjaan!! Hayo ngaku ” Misdi langsung menuding Pak Anom yang baru saja turun dari atas tangga, jagoan kecil kita langsung mencegat tersangka utama, mirip seperti polisi kecil yang sedang mencegat penjahat tua, tanpa mempedulikan azaz praduga tak bersalah.
“Ehhh….??!! ” Pak Anom tercekat ketika jagoan kecil kita menghadangnya.
“Misdi kamu ngapain sich, Ee,,maaf Pak Anom….,,” Fitri segera melerai pertempuran yang hampir dimulai, Shierlen membantu memegangi Misdi yang mencak-mencak nggak karuan.
“Ini pak, Uangnya……” Fitri memberikan uang pada pak Anom, tanpa menunggu lebih lama Pak Anom langsung angkat kaki.
“WOEIIII…..!! Jangan kabur loe!! Bandot tua….!! “Misdi menghentakkan kakinya karena kesal, segala macam sumpah serapah terlontar dengan lancar dari mulutnya.
“Aduhhh Misdi, kamu kenapa ??” Fitri bertanya sambil mengelus kepala Misdi.
“Ahhh, Udah-lah!!! perempuan nggak akan ngerti…!! ” Misdi menepiskan tangan Fitri. Fitri dan Shierlen saling berpandangan, mereka bete abis karena jadi pelampiasan Misdi yang uring-uringan tanpa alasan yang jelas. Jagoan kecil kita mendengus kesal kemudian masuk kekamar mandi, hampir 10x ia menggosok gigi untuk menghilangkan rasa aneh di mulutnya.
“Fitriiii, Shierleeennnnn…..”
Sikap jagoan kecil kita mendadak berubah total, matanya menatap dengan genit, pikiran-pikiran kotor mulai berkeliaran dengan liar di kepalanya. Fitri dan Shierlen mendengus kesal, kemudian hampir berbarengan mereka berteriak keras.
“Ahhh,,udah-lah…….!! Anak kecil nggak akan ngerti!! ” Fitri dan Shierlen bergandengan tangan kemudian masuk ke dalam kamar meninggalkan Misdi di luar. Misdi bengong sambil garuk-garuk kepala karena kedua gadisnya membalas dengan sangat telak. (Red :Lagi mupeng malah dibentak, dicuekin…, terus ditinggal sendirian, he he he he )
“Fitriiii…., Tok tok tokkkk….., Gua ikutan donggg,.”
“Shierrrrrrrrlen…., bukain pintunya, sayang… Tok Tok Tok “
Misdi semakin resah gelisah ketika telinganya mendengar rintihan-rintihan kecil dari balik pintu kamar.
***************************
Sementara itu ditempat lain
Dr Andre menatap korban barunya,ia tersenyum lebar ketika sinar keungu-unguan yang melayang-layang keluar dari tubuh gadis cantik itu tersedot ke dalam tabung di sebelahnya, sebuah batu yang bersinar kebiruan menyerap sinar keunguan itu. Gadis cantik itu terdiam untuk sesaat, pandangan matanya tampak kosong sesaat sebelum akhirnya berubah menjadi tatapan mata yang sayu, Nafsu birahinya bergejolak tanpa dapat diredam. Pintu tabung besar Mesin X-5 terbuka secara otomatis setelah selesai memproses korban Dr Andre.
“Ha Ha Ha HA… Bagus…!!Sempurna!!” Dr Andre melangkah mendekati korbannya, kemudian ditariknya tubuh gadis cantik itu.
Anna Noviana, gadis cantik berusia 20 tahun, mahasiswi disebuah perguruan swasta yang diculik oleh Dr Andre untuk memuaskan nafsu binatangnya. Gadis bertubuh seksi, berkulit putih mulus tanpa cela. Sambil memeluk tubuh Anna dari belakang Dr Andre tersenyum, menonton Suster Mia yang mulai dikerubuti oleh anak buahnya. Suster Mia tersenyum menggoda Dadang dan Basri yang mulai mengerubuti tubuhnya, manusia berotot dengan wajah mereka yang rusak berat. Dadang dan Basri menelanjangi Suster Mia yang berdiri dengan santai, nafsu birahi yang selalu setia membelai Suster Mia membuat gadis itu tidak peduli lagi dengan siapa dirinya bersetubuh, bahkan dengan laki-laki yang wajahnya sudah tidak berbentuk lagi, penuh dengan bekas luka dan jahitan disana-sini. Dua orang gadis cantik yang berada di dalam kurungan besar bergidik ngeri menyaksikan Suster Mia yang cantik digeluti oleh dua orang pria berotot dengan wajah mereka yang rusak berat.
“AHHHHH… ” Suster Mia menengadahkan kepalanya keatas memberi ruang bagi Dadang dan Basri yang mencumbui lehernya dengan rakus, kedua laki-laki dengan wajah mereka yang rusak itu begitu bernafsu menggeluti batang leher Suster Mia, tangan mereka merayap dan menggerayangi buah dada suster itu.
Anna |
“AHHHHHHHH…., Ouhhhh, Ahhhhhhhhhhhhhh” Suster Mia mendesah-desah panjang ketika merasakan puncak payudaranya dikenyot-kenyot oleh Dadang dan Basri, sambil mengenyot-ngeyot, tangan mereka merayapi kemulusan tubuh Suster Mia, sambil membusungkan buah dadanya tangan Suster Mia menyambar batang kemaluan mereka yang panjang dan besar, kemudian mengocok-ngocoknya, beda banget rasanya dengan batang kemaluan Dr Andre yang hanya berukuran 12 cm, mata Suster Mia menatap dua batang penis yang semakin mengeras dalam genggaman kedua tangannya, panjang, besar, dengan urat-urat yang bertonjolan.
“Aduhhh, Duhhh, Achhhhh….!! “
Sesekali Suster Mia meringis ketika merasakan gigitan-gigitan kecil di kedua putting susunya, Dadang dan Basri semakin kasar menjilati gundukan buah dada dan mengenyoti puttingnya. Suster Mia menekuk wajahnya kebawah sambil merenggangkan kedua kakinya melebar ketika Basri berjongkok di hadapan vaginanya, sementara Dadang memeluk, kedua tangannya melingkari pinggang Suster Mia dari samping dan melumat bibir mungil suster cantik itu. Lidah Suster Mia yang terjulur keluar segera menjadi santapan Dadang,
“HEmmmm..,, Mmmmm…,, Ennnhhhhhhh….” tangan Suster Mia meremas batang kemaluan Dadang kemudian mengocok-ngocoknya, sedangkan tangan yang satunya lagi menekankan kepala Basri yang belum mengambil tindakan sedikitpun karena tercengang menatap keindahan selangkangannya.
Hidung Basri mengendus-ngendus aroma cairan kewanitaan Suster Mia, ia tiba-tiba seperti tersentak tersadar dan langsung mencaplok selangkangan Suster Mia, lidahnya yang runcing menusuki belahan vagina Suster Mia yang sedikit merekah mengeluarkan lelehan cairan-cairan gurih yang dijilat dan dihisap habis olehnya tanpa tersisa setetespun. “Sllrrrrrrp.,, Srrrrppphh” Tangan Basri mencubit kemudian menarik pinggiran bibir vagina Suster Mia, matanya nanar menatap isi vagina suster cantik itu yang berwarna kemerahan dan tampak basah oleh lelehan cairan kewanitaannya yang beraroma harum memabukkan. Lidah Basri mengulas-ngulas, menjilat isi vagina Suster Mia, berkali-kali lidahnya terjulur mengorek-ngorek dan menggelitiki vagina suster itu, mulutnya berdecakan mengecap-ngecap cairan vagina suster cantik itu, sesekali dengan gemas mulutnya melumat isi vagina Suster Mia yang berwarna pink kemerahan.
“Utssshhh, Ahhhh, Ahhhhhh….BASRIIIII, OWWWWW” Suster Mia mendesah keenakan sambil mendesakkan vaginanya ke depan ketika mulut Basri mengenyot-ngenyot klitorisnya, sementara Dadang meremas-remas induk payudara Suster Mia sambil mengecupi bibir suster cantik itu yang merintih-rintih kecil “Cuphhh, Ckkkk,, Ckkkkk….Mmmmhh,, Emmmmh”
Dengan tidak sabaran Dadang mengangkat tubuh Suster Mia dan membaringkan tubuh suster cantik itu melintang di atas sebuah meja, kepala Suster Mia tergantung di pinggiran meja, mulutnya ternganga ketika Dadang menjejalkan batang kemaluannya, Suster Mia mengenyot kemaluan Dadang dengan rakus, pipi suster cantik itu sampai kempot ketika mulutnya melakukan hisapan-hisapan kuat, Suster Mia mirip seperti seperti sedang menyusu di batang kemaluan Dadang “Hemmm, Emmmhhh, Emmmffffhh….Mmmmmhh”
Wajah Suster Mia mengernyit ketika Dadang menyodokkan batang kemaluannya dalam-dalam, “Emmm.. Mmmmmmhh…..Ouhhhhh” Akhirnya Suster Mia menarik batang kemaluan Dadang, dadanya bergerak turun naik ketika berusaha mengambil nafas, Dadang terkekeh keenakan merasakan jilatan-jilatan lidah Suster Mia di kepala kemaluannya kemudian Suster Mia melanjutkan menngemut-gemut batang kemaluan Dadang, berkali-kali kening Suster Mia berkerut ketika merasakan batang kemaluan Dadang menekan terlalu dalam menyodok kerongkongannya. Sambil mengangkangkan kedua paha Suster Mia, Basri mulai mengambil posisi di antara selangkangannya, digesek-gesekkannya kepala kemaluannya pada belahan vagina Suster Mia. Cairan kewanitaan Suster Mia menjadi pelumas alami bagi kepala kemaluan Basri yang bergerak liar memaksa untuk masuk ke dalam jepitan lubang vagina Suster Mia yang menjanjikan jutaan kenikmatan baginya.
“AHHHHH, Owwwwwhh, Owww ” berkali-kali Suster Mia menjerit keras ketika merasakan kepala kemaluan Basri meyodok-nyodok kuat berusaha melakukan penetrasi pada belahan lubang vaginanya, cukup lama Basri berusaha sampai akhirnya….
“AOHHHHHHHHHHH !!!!, Mampus Aku…..!! ” Suster Mia menjerit keras, terperangah ketika kepala kemaluan Basri melakukan penetrasi dengan kasar dan membongkar paksa belahan lubang vaginanya.
“WA HA HA…, memek suster sempit amat, EUENAK…buat disodok-sodok” Basri menyeringai mengejek sambil menyentak-nyentakkan batang kemaluannya menyodoki lubang vagina Suster Mia. Laki-laki berwajah rusak itu tidak mempedulikan lolongan panjang Suster Mia, yang kewalahan ketika kelahan vaginanya digenjot-genjot olehnya.
“Owwwwwwwwhh!!, Owwwwwwww,,,!! Akkkkssshh Auuhhhhhh…..!!” Tubuh Suster cantik itu terguncang-guncang dengan kuat, terkadang lidahnya terjulur keluar ketika batang kemaluan Basri yang panjang menyodok dalam-dalam.
“Hemmm Oufffhhhh….” Mulutnya yang sedang ternganga lebar menahan sodokan-sodokan kasar Basri, tiba-tiba disumpal oleh batang kemaluan Dadang.
“Isep kontol gua, nahhh…!!, gitu dongg…, kerjaan Suster-kan membantu orang, jadi kerjakan tugas suster dengan penuh tanggung jawab, he he he”
Batang kemaluan Dadang sibuk merojoki mulut Suster Mia sedangkan batang kemaluan Basri sibuk menyodok-nyodok vaginanya. Sengsara membawa nikmat, mungkin itulah yang kini sedang dirasakan oleh Suster Mia, rasa ngilu dan rasa nikmat datang silih berganti ketika batang penis Basri menyodok-nyodok lubang vaginanya, rasanya nikmat sekali ketika ketika batang kemaluan Dadang yang besar dan panjang menyodok-nyodok dengan kasar, ya ampun koq bisa seenak ini sich,
“Cleppp…, Cleppppp, Clepppppppphhhh….” suara vagina Suster Mia yang becek ketika disodok-sodok oleh batang kemaluan Basri yang besar dan Panjang, Basri semakin bersemangat menghujam-hujamkan batang kemaluannya ketika mendengar bunyi becek yang seolah-olah sedang berteriak menemangatinya untuk lebih kasar dan liar menyodoki lubang vagina suster cantik itu.
“Aawwww,, Ennnnhhhhh…!! Crrrr… Crutttt… Crutttttt….” tiba-tiba Suster Mia menjerit kecil ketika vaginanya berkali-kali memuntahkan cairan klimaks-nya..
Suster Mia menatap Basri yang sedang mencekal kedua pergelangan kakinya, matanya mendelik kemudian terpejam rapat-rapat merasakan sodokan-sodokan kuat batang kemaluan Basri kembali menghantami lubang vaginanya. “Jrebbb.., Jrebbb, Jrebbbb”
“He he he,” Dadang menundukkan kepalanya menjilati bulatan buah dada Suster Mia yang sedang bergerak-gerak memutar dengan indah ketika Basri menyodok-nyodok lubang vaginanya,
Tangan Dadang meremasi induk payudara Suster Mia bergantian yang kiri dan yang kanan, mencubit dan menarik-narik pentilnya. Sementara Suster Mia sendiri menggelinjang karena sedang digenjot oleh Basri..
“Ohhhh, Dadanggggg,,,,,Ahhhhhhhhhhh!!Oucchhhhhhh!!” Suster Mia mendesah panjang ketika merasakan jilatan-jilatan lidah Dadang yang basah dan hangat, air liur Dadang menyatu dengan lelehan air keringat Suster Mia, tangan Dadang kembali menggenggam induk payudaranya yang membuntal padat kemudian meremas-remas gundukannya yang semakin lama semakin mengenyal, sesekali Dadang menggigit gemas gundukan buah dada itu. Tangan Basri menarik pinggang Suster Mia , tanpa melepaskan tubuh suster cantik itu, basri berbaring diatas lantai, sambil mengulum kepala penis Dadang yang teracung dihadapan wajahnya, Suster Mia memulai gerakan-gerakan erotisnya, vaginanya bergerak menghempas-hempas turun naik, Basri tersenyum tampaknya ia cukup puas dengan hempasan-hempasan vagina Suster Mia, Suster Mia mendesis-desis liar, Mulutnya semakin bernafsu melumat-lumat batang kemaluan Dadang. Dadang menarik batang kemaluannya dari genggaman tangan Suster Mia, ia ingin mencoba yang lebih panas. Suster Mia menghentikan gerakannya, ia menolehkan kepalanya ke belakang. Batang kemaluan Dadang menggeliat disela-sela pantatnya, tiba-tiba nafasnya berdengusan, sesekali kepalanya terangkat ke atas, wajahnya mengernyit berkali-kali menahan rasa sakit di lubang anusnya.
“ARHHHHHHHHHHH…..!!JREBBB… JREBBBB ” Suster Mia tidak sanggup lagi menahan jeritannya ketika kepala kemaluan Dadang seperti sedang menikam lubang anusnya, rasanya sakit, panas dan perih bukan main ketika batang kemaluan yang besar dan panjang itu dipaksakan Dadang untuk masuk ke dalam lubang anusnya.
“AAA… AAAA…. AHHHHHH…..” tubuh Suster Mia melenting-lenting dengan sebatang penis yang menancap masing-masing di lubang anus dan vaginanya, sambil mencengkram pinggul suster cantik itu Dadang menggeram kemudian menyentakkan batang penisnya kuat-kuat. Batang panjang itu melesat seperti anak panah yang dilepaskan dari busurnya.
“Jrebbbbb…!! Hekkkkkkssssh ” Suster Mia mendelik merasakan rasa sakit yang luar biasa semakin mendera lubang anusnya, jantungnya semakin berdebar-debar, air keringat semakin banyak meleleh membanjiri tubuhnya.
“OWWWWWWW…” Suster cantik itu melolong keras ketika batang kemaluan Dadang tertancap semakin dalam, ia mengerang keras, Dadang semakin bernafsu menjebloskan batang kemaluannya. Batang penis Dadang amblas sampai mentok, laki-laki itu tersenyum merasakan kelembutan dan kehalusan buah pantat Suster Mia yang bersentuhan dengan daerah selangkangannya, terkekeh merasakan gigitan lubang anus Suster Mia, Dadang meremas pinggul Suster Mia kemudian hampir berbarengan mereka berdua merojok-rojokkan batang kemaluan mereka menyodoki lubang vagina dan lubang anus Suster Mia.
“Ahhhh… Awwww, Basrhiii, Dhadanggggg.. Aooowwwwwwww….!! ” Suster Mia terperanjat kemudian menjerit-jerit liar, jeritan liarnya diselingi geraman gemas Dadang dan Basri yang semakin kuat memacu batang kemaluan mereka menyodoki lubang anus dan lubang vagina suster cantik itu. Dua Batang kemaluan Dadang dan Basri seperti sedang berlomba keluar – masuk menikmati jepitan lubang vagina dan lubang anus Suster Mia, kedua laki-laki dengan wajah rusak yang tengah menyetubuhi Suster Mia sesekali tertawa senang ketika mendengar desahan dan rintihan keras Suster Mia yang semakin membuat mereka bergairah ketika menggarap suster cantik yang terengah-engah melayani nafsu birahi kedua laki-laki berwajah rusak itu..
“Clepppp. Cleppp.. Clepppp”
“Plokkkk… Plokkk…. Plokkkk”
Suara – suara itulah yang berkali-kali terdengar dengan keras pada saat batang kemaluan Dadang dan Basri menghantami kedua lubang Suster Mia. Dua orang gadis yang masih berada dalam kurungan mereka, bergidik ngeri, menyaksikan persetubuhan liar antara suster Mia dengan kedua laki-laki bertubuh besar berotot berwajah rusak, sulit dikenali, tengkuk mereka merinding, sesekali tubuh mereka menggigil ketika mendengarkan jeritan-jeritan keras Suster Mia. Sesekali kedua gadis itu menatap Anna Noviana yang sikapnya sudah berubah total, Dr Andre memeluk tubuh Anna dari belakang, gadis itu mendesah-desah resah ketika Dr Andre mengendus-ngendus lehernya, terkadang Dr Andre menjilati dan menghisap batang leher gadis itu mirip seperti “vampir tua yang kehausan kenikmatan”. Tangan Dr Andre yang semula mengelusi pinggang gadis itu perlahan-lahan merayap ke arah dada.
“Ayo, lepaskan pakaian-mu….” Dr Andre berbisik lembut ditelinga Anna, gadis itu dengan sukarela menarik baju kaos ketatnya keatas sampai terlepas dari kedua lengannya.
Dr Andre membantu melepaskan pengait bra Anna, kemudian Anna menarik bra-nya, bra warna putih itu juga terlolos melalui lengan gadis itu kemudian ia melepaskan rok mininya terus celana dalam putihnya juga, semuanya berjalan normal tanpa paksaan sedikitpun, benar-benar dashyat mesin X-5 yang sudah dimodifikasi oleh Dr Andre, mengubah Anna menjadi budak seks yang patuh. Perlahan-lahan Dr Andre mebalikkan tubuh gadis itu, dibelainya pipi gadis itu yang terasa lembut, kemudian dikecupnya bibir mungil yang sedikit merekah itu. Anna membalas mengulum bibir Dr Andre sambil mengalungkan kedua tangannya ke lehernya, lumayan lama juga bibir Dr Andre saling berkuluman dengan bibir Anna. Setelah mengecup kening Anna, Dr Andre membimbing gadis itu melangkah menuju ke kurungan berjeruji besi berisikan dua orang gadis cantik yang tersurut ketakutan. Anna tersenyum sambil berpegangan pada jeruji besi dihadapannya, wajahnya tampak semakin bergairah ketika Dr Andre mencumbui daun telinganya.
“Ha.. Ha.. Ha.. kalian berduapun pasti menjadi budakku….”Mata Dr Andre menatap liar, merayapi tubuh kedua gadis cantik itu yang semakin ketakutan mendengar perkataan Dr Andre.
Dr Andre melumat telinga Anna yang berpegangan semakin erat pada jeruji besi di hadapannya. Mau tak mau desahan-desahan manja Anna membuat kedua orang gadis di dalam kurungan itu menjadi berkeringat dengan detak jantung yang sulit untuk dikendalikan. Sementara pertarungan kecil antara Dr Andre dan Anna semakin memanas di hadapan mereka. Tangan Dr Andre merayap menggerayangi bukit buah dada Anna, kemudian menjepit putting gadis itu dan menarik-nariknya dalam gerakan yang lembut sambil sesekali memilin-milin puting Anna sampai gadis itu merintih pelan. Tangan Dr Andre menarik pinggul Anna agar sedikit menungging.
“Ehhh, Shhhhh, Hssshh… Ahhh….” bibir Anna mendesah-desah kemudian tiba-tiba gadis itu terpekik kuat ketika Dr Andre menyodokkan batang kemaluannya, Anna merintih ketika merasakan batang kemaluan Dr. Andre menjebol kegadisannya.
“Ahhhh.., Ahhhhh, Ahhhhhhh….” Anna mendesah, bibirnya tersenyum nakal penuh gairah merasakan kenikmatan sodokan-sodokan batang kemaluan laki-laki yang baru pertama kali ini dirasakan olehnya, ada cairan kemerahan yang meleleh di sela pahanya sebelah dalam, sebuah pertanda kesuksesan Dr. Andre memerawani Anna yang cantik.
“AHHHH, AHHHHHHHHH….”Anna terlihat gelisah, resah merasakan batang kemaluan Dr Andre terbenam semakin dalam, berkali-kali tubuhnya terdorong ke depan ketika Doktor Andre menyodokkan batang kemaluannya dalam-dalam, kepala gadis itu terangkat ke atas menatap langit-langit, terdengar suara desahan-desahan manjanya yang membuat Dr Andre semakin giat menggenjotkan batang kemaluannya.
“PLOKK… PLOKKKK…. PLOKKKK…..” terdengar suara gempuran-gempuran kuat ketika Dr Andre berkali-kali menyodokkan batang kemaluannya sementara Anna menghempas-hempaskan pinggulnya ke belakang menyambut sodokan-sodokan batang kemaluan Dr Andre.
Tubuh Anna semakin kuat tersungkur-sungkur ke depan, sambil terus menyodokkan batang kemaluannya, tangan Dr Andre menarik rambut gadis itu, sehingga kepalanya kembali terangkat ke atas sambil mendesah-desah keras, terkadang Anna menjerit histeris ketika Dr Andre mengocoki lubang vaginanya dengan cepat dan kuat.
“Ahhhh…., Crrrr Crrrrrr….., , Crrr….”Anna mendesah panjang, kedua tangan Dr Andre mendekap pinggul gadis itu agar tetap terjaga di posisinya, tampaknya Dr Andre cukup kuat untuk menundukkan Anna, kalau soal umur sih memang sudah tua tapi soal semangat dan tenaganya masih seperti tenaga anak muda.
“Ploooppp…!! ” Dr Andre tiba-tiba mencabut batang kemaluannya.
“Aduh Dokkk koq dicabut sihhh…, lagi dokkk.., terusin,, enakkkkk!!” Anna protes sambil membalikkan tubuhnya ketika Dr Andre mencabut batang kemaluannya, kedua tangan gadis cantik itu bergelayut dengan manja pada leher Dr Andre.
Dr Andre menyumpal bibir gadis itu agar menghentikan keluhannya, memang sudah tugasnya sebagai seorang dokter untuk mengobati pasiennya. Dr Andre tersenyum kemudian tertawa terkekeh, tangan kanannya menarik tungkai lutut gadis itu sebelah bawah dan menahannya dalam posisi mengangkang menggantung di udara, diikatnya tungkai lutut Anna merapat pada jeruji besi itu.
“Jrebbbbb…. Blessssshhhhhh…” batang kemaluan Dr Andre kembali terbenam di selangkangan Anna, setelah membelit pinggang ramping gadis itu dengan kedua tangannya, ia kembali menghentak-hentakkan batang kemaluannya.
Kepala Anna bersandar pada bahu Dr Andre,
“Dokter…, Dokkkk, Acccsshhhh…!!Owww, enak bangetttt…!!AHH ” Anna mendesah-desah keras, vaginanya terdesak-desak dengan kuat, tubuhnya yang indah mengeliat-geliat dengan erotis
Sambil menyodok-nyodok sela lubang vagina Anna, Dr Andre menjulur-julurkan lidahnya keluar ke arah kedua gadis yang merinding antara ngeri dan terangsang.
“Ahhhhh, Ahhhhhh, Ahhhhhh, Owwwww….” Anna kembali menjerit liar, kenikmatan itu begitu hebat menggerayangi syaraf-syaraf di sekujur tubuhnya. Vaginanya bergerak terayun kedepan menyongsong datangnya batang kemaluan Dr Andre yang sedang menggenjot-genjot lubang vaginanya. Dr Andre terkekeh senang ketika Anna menggeram gemas sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya.
“Ayo sayang, tunjukkan pada mereka berdua, caranya ngentot…” dengan rasa pede yang tinggi Dr Andre melepaskan ikatan pada kaki Anna, gadis itu langsung melompat menerkamnya.
“Eeeee, EHHH, MAMPUSSSS….!! GUBRAKKKKK…….!!”
terkaman Anna membuat Dr Andre terjengkang jatuh ke belakang, Dr Andre terkapar diatas lantai sementara Anna tersenyum-senyum sambil mengecupi bibirnya. Buah dada Anna yang lembut bergesekan dengan tubuh Dr Andre yang langsung cengar-cengir. Agak malu juga Dr Andre karena terjatuh diterkam oleh gadis cantik itu, sambil mengelusi punggung Anna, Dr Andre berbisik.
“Hemmm, sebuah gaya yang hebat, He he he “
Anna membimbing penis Dr Andre ke arah lubang vaginanya kemudian dijejalkannya kepala penis itu pada belahan vaginanya.
“Ohhhhhhhhhhhhh….., ayo Dok kita ngentot lagi…Hemmm nikmatnyaa…” Anna mendesah panjang merasakan batang penis Dr Andre kembali memasuki belahan vaginanya.
Dr Andre terkekeh keenakan sambil berulang kali merojokkan batang kemaluannya ke atas, menyodok-nyodok vagina Anna. Anna membalas dengan mengayunkan vaginanya, kedua tangannya berpegangan pada bahu Dr Andre, sementara kedua tangan Dr Andre menjaga memegangi pinggang gadis itu. Nafas Anna berdengusan dengan liar, berkali-kali ia kembali menjerit-jerit liar memohon agar Dr Andre mempercepat irama sodokannya dan tentu saja Dr Andre dengan senang hati meluluskan permintaan gadis cantik itu.
“Clepppp… Cleppppp.. Clepppppp… Cleeppppp….” suara batang kemaluan Dr Andre yang sedang menusuk-nusuk lubang vagina Anna, tusukan – tusukan batang kemaluan Dr Andre membuat Anna mendesah-desah semakin keras.
“Eahhhh….!! Owwwwshhhhh, nikmat banget sichhhh, terus Dokkkk!!!”Anna menghempaskan vaginanya kuat-kuat, sementara Dr Andre mendesakkan kemaluannya dalam – dalam.
Tubuh Anna bergerak turun naik diatas tubuh Dr Andre, gerakannya semakin cepat dan liar, kedua tangan Dr Andre mencekal pinggang Anna yang ramping, tiba-tiba tubuh gadis itu melenting. Sambil merintih-rintih kecil, lubang vaginanya berdenyut dengan kuat.
“Crrruuuuttt…, Creettttt…..,, Creetttt….”Anna menatap Dr Andre, bibirnya tersenyum menggoda sambil sesekali mendesah manja, Dr Andre beristirahat sejenak, batang kemaluannya masih tertancap pada belahan vagina gadis itu yang peret, sesekali tangannya meremasi gundukan buah dada gadis itu.
Mata Anna terus menatap Suster Mia yang sedang mengenyot-ngenyot kemaluan Dadang dan Basri, ada rasa penasaran ingin segera merasakan batang kemaluan yang besar itu menyodoki lubang vaginanya. Anna mencabut batang kemaluan Dr Andre dari lubang vaginanya kemudian menarik dan mendudukkan laki-laki tua itu di atas kursi sofa empuk. Sang Doktor bersandar sambil mengangkangkan kedua kakinya ketika kepala Anna mendekati batang kemaluannya. Lidah Anna terjulur keluar menjilati biji pelir Dr Andre, sesekali mulutnya menciumi kedua biji pelir itu. Mata gadis itu menatap tajam batang kemaluan Dr Andre sementara kedua tangannya bergerak mengocoki batang tersebut.
“Ahhhhhhhhhh,, Hummmmh…” Anna mendesah panjang kemudian melumat-lumat batang kemaluan Dr Andre, mulutnya bergerak di sepanjang batang kemaluan sang doktor, mirip seperti orang yang sedang memainkan sebuah suling, hanya bedanya Anna memainkan batang kemaluan Dr Andre.
“Crooottt… Crooottt….” Berkali-kali kepala kemaluan Dr Andre memuntahkan cairan sperma, sebagian menyemprot wajah Anna, gadis itu terkekeh sambil membersihkan cairan sperma yang berceceran di selangkangan sang doktor, telapak tangannya menyeka cairan sperma yang sempat menyemprot wajahnya kemudian lidahnya menjilati ceceran sperma yang menempel di telapak tangannya. Tangan Anna meremas-remas batang kemaluan Dr Andre, tidak membutuhkan waktu lama baginya untuk membangkitkan kembali nafsu binatang Dr Andre. Sang doktor tersenyum sambil menatap Anna yang sedang mengendus-ngendus batang kemaluannya, gadis itu mendesah-desah manja kemudian melumati batang kemaluan Dr Andre. Ia menaiki tubuh Dr Andre, kemudian menyodorkan buah dadanya kewajah pria itu. Mulut Dr Andre mencaplok buah dada Anna, kedua tangan Dr Andre melingkari pinggangnya kemudian memeluk erat-erat mangsanya yang cantik. Anna terkekeh kegelian merasakan kenyotan-kenyotan sang doktor, bergantian di kedua puncak payudaranya.
“Hemmm, he he he, susu saya enak yach Dok ?? Doktor harus sering nyusu supaya sehatttt….!! ” Anna menceracau tidak karuan, tangan kirinya berpegangan pada bahu Dr Andre sedangkan telapak tangan kanannya menekan belakang kepala pria itu agar semakin tenggelam di belahan dadanya.
“Yaa, Emm, Uhhh Enak,, , Enak sekali..,,Cuphh Cuuppp, Nyummmmhh..” Dr Andre sibuk menciumi dan memangut-mangut bulatan buah dada Anna yang kenyal, sesekali dikenyotnya puncak payudara Anna sampai ia memekik keras.
“Awwwww…! Dokter,, Ha Ha Ha , geli Dokkk!!” Anna kembali memekik keras ketika merasakan puncak payudaranya dikenyot oleh mulut Dr Andre, sementara Dr Andre menggeram gemas sambil semakin rakus menggeluti buah dada Anna yang membuntal semakin padat. Anna tersenyum nakal kemudian membimbing batang kemaluan Dr Andre, dijejalkannya kepala kemaluan Dr Andre ke belahan lubang vaginanya.
“Ouhhhhhhhhhhh…, Hssshhh, Ahhhhhhhh” tubuh Anna terkadang melenting keenakan, ia semakin kuat menekankan pinggulnya kebawah kemudian sambil memekik keras ia menghempaskan vaginanya kuat-kuat. Bibirnya mendesah kemudian tersenyum puas merasakan seluruh batang kemaluan Dr Andre terbenam dalam-dalam di lubang vaginanya.
“Cleppp.. Pleppp… Clepppp… Clepppp…”
“Ohhhh…,, Ahhhhh.., Ahhhhh, Ahhhhhhh…. Dokkkk….! ” Anna kembali mendesah-desah sambil menggerakkan pinggulnya naik-turun di atas batang kemaluan Doktor Andre.
Tangan sang Doktor mendekap pinggul Anna, menahan gerakan gadis cantik itu kemudian berbisik di telinganya, “kita coba sodomi…”
Anna mengangguk patuh kemudian setelah melepaskan batang kemaluan Dr Andre dari lubang vaginanya ia bersujud di atas lantai sambil menunggingkan pinggulnya ke atas. Anna mendesah pelan ketika merasakan batang kemaluan Dr Andre menggesek-gesek belahan pantatnya.
“Esh, lembut sekali…” Dr Andre membatin dalam hati, sambil terus menggosok-gosokkan batang kemaluannya pada belahan pantat gadis itu yang menungging dengan pasrah.
Tangan dokter tua itu bergetar ketika merayapi dan meremas buah pantat yang halus, bulat dan padat, ditekannya buah pantat Anna agar belahan pantat gadis itu merenggang. Dr Andre menempelkan kepala kemaluannya pada lubang anus gadis cantik itu yang terasa hangat. Tubuh Anna terdorong-dorong ke depan ketika Dr Andre berusaha menyodominya, ia tersungkur sambil mengerang pelan, sambil sesekali menolehkan kepalanya ke belakang.
“Arhhhhh……..!! ” Anna menjerit keras sementara Dr Andre terkekeh keenakan ketika merasakan batang penisnya tenggelam semakin dalam, Anna semakin keras mengerang, wajahnya berkali-kali mengernyit kesakitan ketika batang kemaluan Dr Andre.
“Emmmhhh, Ohhhhhhhhh, Hssshhhh, Ahhhhhh..!! “Anna mendesah sambil tersenyum nakal, pinggulnya bergerak menghempas-hempas ke belakang menyambut sodokan-sodokan Dr Andre.
“Plokkk… Plokkk.. Plokkkk,, Ahhh, Annnhhh, Enakk, dokkk, terusss…. Aowwwwwwkkhhh, ” ia berteriak keras menikmati setiap sodokan-sodokan Dr Andre yang semakin liar.
“Ohhhh……” gadis itu mengeluh ketika merasakan tangan Dr Andre mencengkram kemudian menarik bahunya
Kini posisi Anna bersujud membelakangi Dr Andre. Tangan sang dokter melingkari pinggang gadis itu sedangkan tangan yang satunya bergerak meremasi sepasang buah dada yang semakin membuntal padat. Anna menyandarkan punggungnya ke belakang sementara Dr Andre mengendusi rambut Anna yang harum, dikecupinya tengkuk gadis itu
“Mulai sekarang, kau adalah budakku dan harus selalu siap untuk melayaniku setiap saat, mengerti ?? ” Dr Andre berbisik sambil meremas kuat-kuat induk pyudara Anna. Anna hanya mengangguk dengan patuh, kemudian mendesah lirih ketika sang doktor kembali memacu batang kemaluannya menyodomi gadis itu.
********************
Seminggu kemudian
Dari balik kaca mobil, Dr Andre menatap seorang gadis cantik,
“Ikuti dia….” Dr Andre memerintahkan Dadang untuk mengikuti gadis cantik itu, tampaknya gadis itu baru pulang dari sekolah, wajahnya yang cantik mengundang si jahat Dr.Andre untuk memangsanya, dengan sabar ia bersama kedua anak buahnya mengikuti mangsanya hingga ke sebuah tempat yang sepi…
“Ahhhhh…..!! Tolonggggg….” Fitri berteriak keras ketika merasakan pergelangan tangan kanannya dicekal dan diseret oleh seseorang, tangan kiri Fitri memukul-mukul orang itu yang terus menyeretnya ke arah sebuah mobil.
“Berhentii….!! Lepaskan dia…..HIAT..!!” tiba-tiba seorang gadis berteriak, satu tendangan keras dari arah samping membuat Basri kesakitan, pegangannya pada lengan Fitri terlepas.
“Cici Yifei….” Fitri berdiri ketakutan di belakang LiuYifei, Basri menggeram marah namun kemudian tersenyum lebar, matanya merayapi tubuh gadis cantik yang sempat menendangnya.
“Tzingg.., “
“Tzinggg….”
“Uhhh…., sebuah jarum kecil hinggap dibahu Yifei sedangkan yang sebuah lagi hinggap dibahu Fitri, sebelum pingsan Yifei menekan sesuatu di saku celana jeans- nya. Basri tersenyum kemudian memanggul kedua gadis cantik itu di bahu kanan dan kirinya.
“WOOEEIIIIII….!! Lepaskan mereka berdua…!! Cari mampus kalian…!! ” Jagoan kita berkelebat namun sosok besar lain keluar dari dalam mobil dan menghadang terjangannya, Dadang turun tangan menghadang jagoan kecil kita,
HOREEEEE !, Pahlawan kecil kita sudah datang untuk menyelamatkan kedua gadis idolanya, kalau Misdi sudah datang semua masalah pasti beres, HUA HA HA HA HA HA…..HA… !! Misdi dan Dadang sama-sama menggeram.
“BUKKKKKKKKKKK…..!! ” sesosok tubuh melayang dan menyangkut di tali jemuran, kemudian mengeluh panjang, dan jatuh terkulai lemas, sesosok tubuh itu terkapar dengan secarik kain segitiga menutupi wajahnya.
(Red : Hemmmmm, kaya kenal….nich , sapa ya ?? Wakkkssss, ternyata jagoan kecil kitalah yang nyangkut di tali jemuran, dan pingsan kerena mengendus celana dalam berbau pesing yang sedang dijemur oleh pemiliknya, kalah dech T_T )
****************************
Beberapa jam kemudian, saat sang surya mulai tenggelam.
“Hadduhh, ….Uhhhhhh!! ” Jagoan kecil kita membuka matanya, mata jagoan kecil kita masih juling karena merasa pusing, entah karena pengaruh hantaman keras Dadang atau karena mencium Celana Dalam berbau pesing yang tidak sengaja sempat terendus olehnya.
Mendadak Misdi tersentak, hatinya was-was dengan jantung berdetak keras, karena rasa khawatir yang menggedor-gedor dadanya, ia langsung meloncat dari atas ranjang kemudian membuka pintu kamar.
“Cici Yifeiii….!! ” Jagoan kecil kita berseru keras sambil menghampiri kedua orang gadis kembar yang sibuk mengotak-ngatik sebuah laptop, Shierlen juga ada disana , wajah Shierlen tampak khawatir.
“Hemmm, lokasinya berada di…..” wajah Misdi mendadak berubah menjadi serius masih teringat apa yang pernah dialaminya di Eps 1, asap tipis mulai membuntal tubuhnya yang mungil, semakin lama semakin tebal.
“KAUU…!! ” kedua gadis kembar itu tampak terkejut dengan perubahan fisik Misdi, mereka bersiap untuk menyerang seorang kakek berperut buncit.
“Tunggu, Aku bukan musuh kalian…! ” Misdi berusaha menenangkan kedua gadis kembar yang hendak menyerangnya, lagi pula mana tega Misdi menyakiti mereka berdua, Shierlen berusaha melerai pertarungan yang hampir dimulai.
“Yang penting sekarang adalah menyelamatkan Fitri dan saudara kembar kalian, apakah kalian mau mereka menjadi korban Dr Andre…!! ” Si kakek berpidato dengan penuh semangat, matanya sesekali melirik kearah buah dada kedua gadis kembar itu yang tercetak dengan jelas di balik baju kaos ketat tanpa lengan.
“Lohhh ??!! ” Misdi keheranan menatap kedua gadis kembar itu yang berseru terkejut, jengah menatap sesuatu di selangkangannya, kedua gadis kembar itu tampak salah tingkah sambil memalingkan wajah mereka.
“WEIIITTTSSSSSS…..!! waduhhh, jangan pada ngintip donggg…!! ” Si kakek menutupi benda besar yang menggantung itu dengan menyilangkan kedua telapak tangannya, Misdi tersenyum mau-mau malu, perlahan-lahan ia memakai pakaian yang disodorkan oleh Shierlen (Red : Dasar !! pake baju aja lama amat sampe 30 menit!! , YAKIN pisan ini pasti ada factor kesengajaan…!! )
“He he he, pamer dikit, sapa tau aja, ketiban durian runtuh, gua diperkosa oleh mereka berdua, Glekkk… cegluk ceglukkk….” Si kakek berkata dalam hati sambil cengar-cengir nggak puguh, imajinasi liarnya mulai bekerja, terbayang jika dua orang cici Yifei memperkosanya sekaligus.
“Ok.., sekarang kita bagi tugas, begini…..” salah seorang dari kedua gadis kembar itu mulai memberikan arahan, Misdi mendengarkan sambil garuk-garuk kepala, ia sudah tidak sabar untuk segera beraksi.
“Wah, ribet amat, begini aja deh, paya gampang kita ketemu di lokasi aja, Ok…” Misdi langsung cek-out, kemudian mengeluarkan kemampuannya bergerak secepat kilat menuju kediaman Dr Andre, si doktor jahat.
****************************
Beberapa saat kemudian..
Seorang kakek tua tengah mengendap-ngendap, dengan teliti si kakek memeriksa seluruh sudut rumah Dr Andre, telinganya yang sensitif mendengar suara-suara mencurigakan dari arah basement. Misdi berkelebat berusaha mencari jalan untuk masuk kedalam ruangan rahasia di basement rumah Dr Andre. Sementara itu, Seorang gadis cantik tengah meronta-ronta sekuat tenaga, kedua tangan dan kakinya terikat dengan kuat, Dr Andre melangkahkan kakinya mendekati Yifei.
“Keparat.., Lepaskan aku….!! Bajingan…!!”
Yifei berteriak marah ketika tangan Dr Andre menjamah buah dadanya, Dr Andre Hanya tersenyum, kemudian mendekati Fitri yang meronta sambil menjerit ketakutan, kedua tangannya dipegangi oleh Dadang dan Basri.
“Jangan takut gadis manis, aku tidak akan menyakitimu, aku hanya ingin memberikan kenikmatan untuk kalian berdua, he he he” Dr Andre memberikan isyarat agar Dadang segera memasukkan Fitri kedalam tabung Mesin X-5.
“Dukk.., Dukkk Dukk Tolongggg…!! ” Fitri berteriak ketakutan sambil memukul-mukul tabung kaca yang mengurung dirinya, sementara Dr Andre cengengesan, tangannya hendak menekan tombil “On”
Tiba-tiba….Brakkkkk….!!
“Hentikannnn !!! HEARRGGGHHHHH….!!” tiba-tba pintu ruangan rahasia itu terbuka kasar, Misdi menerjang tubuh Dr Andre sampai tersungkur mencium tanah.
“DOKTORRR….!!” Basri dan Dadang menggeram sambil mengurung si kakek,terjadilah saling baku hantam di ruangan itu, namun karena si kakek dikeroyok oleh Basri dan Dadang akhirnya setelah melalui pertarungan yang sengit, mereka berhasil meringkus Misdi yang mengumpat panjang lebar.
Misdi Panik ketika Dr Andre bangkit dan melangkahkan kakinya, tampaknya pria itu berusaha untuk kembali menekan tombol “On”, Misdi berontak sekuat tenaga, apalagi ketika Fitri menangis ketakutan sambil berteriak minta tolong. Tenaganya tiba-tiba meningkat dengan dashyat.
“YEAhhhhh…., ” dengan sekuat tenaga Misdi menghantamkan lututnya ke arah selangkangan Dadang, mata Dadang mendelik dengan nafasnya yang berdengusan, tangan Misdi mendorong tubuh Dadang ke arah Dr Andre, terdengar suara keras ketika tubuh Dadang dan Doktor Andre bertumbukan.
“Nghekkkkk…,, JREBBBBBB……….!!! ” terdengar suara lolongan Dadang dan teriakan kesakitan Dr Andre ketika sebatang pipa tanpa sengaja memanggang tubuh mereka berdua.
“DADANGGGG….!! DOKTORRRRR….Heughhh….” Basri meraung, Si kakek menggedor ulu hati Basri, baku hantam kembali terjadi di ruangan itu Basri mengamuk membabi buta, si kakek juga tidak mau kalah mengerahkan seluruh kemampuannya.
Terdengar suara langkah-langkah kaki mendekati tempat pertarungan sengit antara Misdi VS Basri, Misdi menengokkan kepalanya kemudian berseru kepada para gadis idolanya untuk menjauhi tempat pertarungan yang semakin memanas, mesin X-5 mulai tidak stabil dan mulai menampakkan gejala-gejala yang janggal.
“CEPATT……!! SELAMATKAN DIRI KALIANNN….!! “
“MISDIIII…..!! MISDIIII…..” Fitri berteriak memanggil-manggil nama Misdi, ketika tubuhnya ditarik keluar, namun si kakek tidak sempat menjawab ia berusaha mati-matian menghalangi Basri yang hendak menghadang para gadisnya, Basri menghantam kepala Misdi lalu Misdi membalas dengan menghantam wajah Basri dengan kepala tangannya.
“BOOOOMMMMMMMM….!!! “
Tidak berapa lama terdengar-lah suara ledakan dashyat, tanpa ampun si jago merah melahap rumah Dr Andre, para warga mulai ramai berkerumun di sekitar lokasi kejadian. Suara serine mobil pemadam kebakaran terdengar memecah keheningan malam, namun tampaknya si jago merah terlalu tangguh untuk ditaklukkan begitu saja. Didalam sebuah mobil, Fitri dan Shierlen menangis saling berpelukan. Berulang kali bibir mereka memanggil-manggil nama si kecil Misdi. Namun hanya suara desiran angin malam saja-lah yang menjawab mereka. Apakah senyum ceria Misdi juga ikut habis dilahap oleh si jago merah. Akankah semuanya berakhir disini ???
Hanya sang waktu-lah yang akan menjawab semuanya.
——————————————-
He He he…
Ceritanya ampe di sini dulu yak…^^
Hujan melulu, jadi ngantuk Hoammm..
See U
Thx for reading…..
Zzzzzzzz….. Zzzzzzz…. ZZzzzzzzz
****************
bos shu kalo mau bikin submit cerita email yang mana ya? mau coba kirim ni.. min berapa words? hehe
Re: minimal 3500 words deh, jadi jangan terlalu pendek gitu loh, terus harus sesuai kriteria2 yg diminta di blog ini. submitnya ke mr_shusaku@yahoo.com kan dah ada pengumumannya di kotak pinggir itu.
lho? kok malah tidur?
bos.. terusan ceritanya tambahin lagi dunk..
thanks a lot sis, keep up the awwweeesssommmeeee job!!
Re: o iya omong2 hebat Sis Yo telah memecahkan rekor kontributor terbanyak mengalahkan pak wapres Chad. selamat…congratulation…恭喜恭喜…gracias….salut deh kok bisa produktif gini. Sis Yo adl kontributor terbanyak…uhuy!! pak wapres jangan mo kalah dong, ayo susul menyusul
jadi ada yang nemuin catetan penelitian si andre
trus dia kembangin lagi alatnya
Re: ya bener lagi abis stok nih, kita memasuki paceklik cerita wahh gawat.
KaLo emang memecahkankan rekor berarti jadi Bu Presiden tuh…
Ada Hall of Fame nya jugah tuh ntar…
Re: bukan bu presiden, dengan pemecahan rekor ini maka Sis Yo saya angkat menjadi men-seks-neg Republik Mupeng (menteri sekretaris negara)
kok kayaknya endingnya aga terlalu buru buru ya sis
Re: blm tamat, Sis Yo emang suka memancing penasaran orang, ya ga?
Ceritanya seru dan sangat menarik sekali, benar2 memancing untuk membaca lanjutannya! top markotop deh!
Bro shusaku, sabar ya revisinya, lagi sibuk nih bulan december. biasanya bikin ceritanya di perjalanan ke tempat kerjaan soalnya Kalo natal dan taon baru kerjanya dikit hehehe …
bisa2 ngalahin JKRowling
boleh tu d.angkat jd pilm, haha