Laman

Jumat, 09 September 2011

The Hospital 12: Taim tu Sey Gudbey (Final)


Fitri, Shaleen & Liu Yifei

“Ahhhhhh……??? “
“Uhukk, Uhukkk, Tolooonnnnngggg….Uhueeekk.” sesosok tubuh kecil mungil merayap di tengah jalan sambil memegangi perutnya, pakaiannya sudah tak berbentuk lagi tersobek-sobek disana-sini.
” Misdiiiii….. ” Fitri dan Shierlen keluar dari dalam mobil, mereka berlari kemudian memeluk tubuh mungil yang berusaha berdiri kemudian jatuh tergeletak tanpa daya, salah seorang dari ketiga Liu Yifei hendak ikut berlari  memeluk Misdi namun mengurungkan niatnya.
“Misdi hu.. hu hu, kamu gimana ??!! “
“Misdi kamu ngak apa-apa kannn ??!! “
Fitri memeluk tubuh Misdi, sementara Shierlen bersujud sambil terus memegangi tangan mungil Misdi yang terkulai lemas, mata Msidi terpejam rapat.
“Waduhhhh, bukannya ditolong, diberi nafas buatan, malah diberondong segala macam pertanyaan…, hi hi hi hi , mereka ketipu…….!! ” Misdi tertawa senang dalam hati karena Fitri dan Shierlen begitu mencemaskan dirinya. Ketiga gadis cantik kembar Liu Yifei menghampiri jagoan kecil kita, mata mereka berkaca-kaca sambil terisak kecil.
“Sebelum aku…, Uhukkk, meninggalkan uhukk (cerita ini),Uhukkkk aku ingin tahu.., siapakah diantara Cici Yifei bertiga yang dulu pernah memperkosaku ??”  Misdi terbatuk-batuk, sementara Fitri dan Shierlen bengong menatap ketiga Yifei yang cantik jelita.

“Hooosssshhh, HOOSSSSHHHH…Enngggghhhh.” Misdi sengaja memberatkan nafasnya, ia mengerang pelan mirip banget seperti adegan di film-film yang sering ditontonnya.
“Misdi….”salah seorang dari ketiga gadis kembar itu maju ke depan, Yifei tidak dapat menahan gejolak di hatinya, ia ikut bersujud di sebelah Fitri, tangannya membelai lembut pipi Misdi.
“Emmmhhh, koq lengket, kaya bau saus tomat??” Fitri mengendus-ngendus punggung tangannya yang sempat bergesekan dengan baju Misdi yang berwarna merah.
“Misdi ??Koq nggak ada lukanya ??!! ” Shierlen menyibakkan baju Misdi di bagian perut, Liu Yifei ikut memeriksa sekujur tubuh jagoan kecil kita dengan teliti.
“HUAA HAAA HAAA HAAA HAAAA…..” Misdi tidak sanggup lagi menahan tawa, tiba-tiba ia cekakakan, tertawa ngakak sampai terpingkal-pingkal.
“ADOWWWW…..!!! “
“AMPUNNN Fitttt!!! Aduhh Shierrrrrrrr….!!Ngahaaa Cici Yifei!!!”tawa Misdi tiba-tiba terhenti, sebagai gantinya kini Misdi menjerit kesakitan sambil kelabakan menahan serangan Fitri, Shierlen dan Liu Yifei yang mencubiti tubuhnya, mulai dari paha, lengan, pipi bahkan menjewer kupingnya.
“Jangan dicubit, sakittt…!! Perkosa aja…, Perkosaaa….” Misdi menahan lengan Yifei yang hendak mencubit dadanya, Misdi cengengesan sambil mencekal pergelangan tangan Liu Yifei.
“Enak aja…!! Nihhhhhh……. ” Liu Yifei dengan gemas menjitak jidat Misdi,
penyakit cunihin Misdi kumat, dengan manja Misdi berpindah-pindah tempat bergelayutan dengan manja di tangan Fitri, Shierlen dan Liu Yifei, sesekali dengan genit Misdi menatap nakal sambil merapikan rambut poninya.
Misdi tersenyum, wah kayanya jagoan kecil kita sedang disidang setelah merapikan rambut poninya jagoan kecil kita mulai bercerita.

“Keparat kau kakek tua….!! ” Barli menggeram sambil menerjang Misdi
“Biarin,..gua lebih ganteng….!! ” Misdi merasa di atas angin, wajahnya yang keriput tidak sejelek wajah Barli yang sudah tidak berbentuk lagi.
“Nghekkk, Bukkkk, Whuadooowww…Pranggg…!!.” Misdi melotot ketika Barli menendang selangkangannya, tubuh Misdi terlempar ke arah tabung kaca berisi batu bercahaya biru terang, sinar biru di batu itu pindah menyelimuti tubuh Misdi membuatnya mendadak kejang-kejang.
“YEEEEE!! Jangan curang dong, masa yang ditendang selangkangan gua…!! Utssshhhhh….!! ” Misdi buru-buru menghindar ketika Barli menerkamnya, biar jelek-jelek gini Misdi bukan homo, gengsi dong masa diterkam sama cowok, kalau diterkam cewek cantik sich, Misdi pasti pasrah.
“HIATTTTT……!!! “
“CIATTTTT…..!!! “
Tinju Misdi beradu kecepatan dengan tinju Barli, keduanya tidak mau mengalah. Tubuh Barli terlempar kebelakang ketika tinju Misdi lebih dulu menghantam dadanya. Mata Barli melotot merasakan rasa sakit yang tidak terhingga, ada bekas kehitaman seperti hangus di dadanya.
“Huakkkkk….., Ngehekkkkk…..” Barli melotot, kemudian ambruk ke belakang sambil memegangi dadanya yang hangus terkena pukulan si kakek, Misdi sendiri bengong sambil menggaruk-garuk kepala, ia tidak menyangka kalau tinjunya akan sehebat itu, otaknya yang cerdik langsung berputar
“Hmmmm, apa karena batu aneh itu ya ??” mata Misdi menatap tajam pada sebuah batu yang kini sudah kehilangan sinarnya, gejala mesin X-5 makin mencurigakan, dengan sekali berkelebat Misdi meninggalkan ruangan rahasia di basement rumah Dr Andre, sebelum keluar Misdi masih sempat menyelamatkan Suster Mia, Anna, dan kedua temannya. Keempat gadis cantik itu tampak kebingungan seperti orang yang baru terbangun dari mimpi mereka yang indah.

“NAH, begitu ceritanya….”
Jagoan kecil kita mengakhiri ceritanya, tangannya terjulur hendak menyambar segelas kopi susu yang lewat di hadapan wajahnya, secangkir demi secangkir lewat di hadapan wajahnya, si kecil berambut poni mengusap air liurnya karena secangkir kopi susu yang terakhir pun ternyata bukan hendak disuguhkan padanya.
“Gua mana Shier?? ” Misdi meminta jatah secangkir kopi susu hangat.
“BIKIN SENDIRI…!! “
“Fitttt….?? Cici Yifei…..?? Shierrrr ?? “
Misdi memohon sememelas mungkin namun tampaknya Fitri, Shierlen bahkan ketiga Cici Yifei malah mengacuhkannya, berkali-kali jagoan kecil kita melontarkan rayuan gombalnya sambil meminta maaf karena telah mempermainkan mereka, berbagai macam cara dilakukan untuk melunakkan hati para gadis yang sedang kesal terhadap dirinya, mulai dari menyanyi, baca puisi, bacak dongeng Putri Salju, dan yang terakhir menari perut, MISDI THE BELLY DANCER… (YIKES…!!)

*************************
Keesokan harinya

Sebuah pesawat terbang semakin tinggi meninggalkan Indonesia, Misdi melambai-lambaikan tangannya ke atas, ia menangis sesegukan sedih banget rasanya karena 2 orang Cici Yifei akhirnya meningalkan dirinya. Ada sedih tapi ada juga rasa senang karena setidaknya masih ada seorang Cici Yifei yang dengan setia menemaninya.
“Sudah, jangan nangis Cici Yifei, Misdi pasti jagain Cici Yifei…” Misdi menoleh kebelakang ia tersenyum lebar sementara Yifei hanya menatap Misdi, perasaan dari tadi jagoan kecil kitalah yang menangis sampai sesegukan,
Cegluk, berulang kali Misdi menelan ludah sambil menolehkan kepalanya ke belakang matanya menatap nakal pada selangkangan Fitri, Shierlen dan Liu Yifei, matanya berbinar-binar, waduh jagoan kecil kita mendadak horny, mupeng abis…!!
“AWASSS…..!!!!Ckieeettttt!!!”
Dengan sigap Yifei menarik Misdi. Jagoan kecil kita mirip seperti seekor kucing kecil yang sedang ditarik tengkuknya dari belakang oleh seorang gadis yang cantik jelita.
“Woooeeeiii….!! Kamprettt, kalo nyetir pake mata dodol..!! Ampir aja gua fly ke atas sana…!! ” Misdi memaki kasar sambil mengacungkan tinju kecilnya.
“Fitri minggir..!!, biar gua kasih pelajaran si setan jalanan yang satu ini..!! “
“Shierlen, diem, jangan dihalangin”, “Minggir Cici Yifei..!! “Jagoan kecil kita mencak-mencak, darah tingginya kumat, wajahnya merah padam.
“MAKANYA KALO JALAN JANGAN MELENG, PUNYA MATA KAGA DIJAGA, KEPALA LO ITU SAMPE MUTER KEBELAKANG, MATA KE SELANGKANGAN CEWE MELULU…..!!! KUNYUK..LOE!! SATU LAGII…!!, MATA DIPAKE BUAT NGELIAT BUKAN DIPAKE BUAT NYETIR.., BEGONYA NGAK KETULUNGAN….!!” Pemilik mobil yang hampir menyerempet jagoan kecil kita memaki dengan tidak kalah kasar, kemudian menancap gas meninggalkan jagoan kecil kita yang terbata-bata, makian orang itu betul-betul mengena dan membuat jagoan kecil kita terpaku bengong tanpa daya dengan mulut meruncing, gengsi Misdi jatuh di hadapan ketiga gadisnya yang tersenyum-senyum kecil.

Selama perjalanan mulut Misdi meruncing manyun, dirinya masih tidak terima dikalahkan begitu saja, dimaki sampai termehek-mehek, dengan nafas yang terasa sesak karena kesal, ternyata masih ada orang yang lebih lihai memaki dibanding dengan dirinya.
“Ahh, mending gua jagain cewe-cewe gua…!!” Misdi mengambil keputusan positif  sambil berusaha melupakan kejadian tragis di jalan raya, ia buru-buru ikut turun dari mobil kemudian melenggak-lenggok mengikuti ketiga gadisnya dari belakang, matanya menatap genit goyangan pinggul Yifei, Fitri dan Shierlen.
“Ayoo, Cici Yifei, semangat….!! “
“Ayoo Fitri… he he he…!! “
“Yaaa, Bagus! Shierlen juga….!! “
Misdi menyemangati Para gadisnya untuk berolah raga menggunakan alat-alat di gym, tengah hot-hotnya Misdi menatap bongkahan dada Yifei tiba-tiba matanya melotot menatap seseorang yang melangkah mendekati wilayah Misdi & the girls, suasana di gym saat itu memang agak sepi.
“Haiii, kalian yang ketemu di jalan tadi ya?? Kenalin nama gua Alex ” musuh besar Misdi kini menyapa para gadisnya, tentu saja jagoan kecil kita tidak membiarkan Alex menjabat tangan ketiga gadisnya.
“Kenalin gua Misdi, loe yang tadi bilang gua KUNYUK kan ??” jagoan kecil kita mencegat tangan Alex yang hendak menjabat tangan ketiga gadisnya.
“Sorry no offense, tapi emang agak mirip sich….”
“Biar gua mirip KUNYUK, tapi bini Gua cantik-cantik…,
“Hahhh ?? Loe punya bini ??? HUA HA HA HA” Alek menatap Misdi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian tertawa ngakak, matanya menatap jagoan kecil kita dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan tatapan mata yang sinis.

“EMANGNYA KENAPA ?? ” Misdi bertanya sambil berkacak pinggang., Misdi langsung sewot, wajahnya memerah, selangkangan Misdi berdenyut-denyut setelah melirik kekiri dan kekanan dengan cepat Misdi menurunkan celana hawainya kebawah dan…
“Hahhhhh….!!!!!???? MAMPUS..!! Apaan tuhhhhh??” mata Alex melotot ke arah selangkangan Misdi, mulutnya ternganga lebar menatap batang kemaluan jagoan kecil kita yang besar dan panjang, semua khayalan dan imajinasi liar Alex tercabik-cabik oleh kenyataan pahit yang diberikan jagoan kecil kita. Batang penisnya kalah telak oleh anak seumuran Misdi.
“Fitriiii, Shierlenn, Cici Yifeiiii, ayo sayang kita saunaan dulu, HUA HA HA HA HA HA, Sorry Bung..!! kalo selangkangan loe udah bisa ngalahin gua, baru kita bicara lagi, minggir ..!!jangan buang-buang waktu gua…!!”
Misdi terkekeh sambil memasukkan kembali ekor dinosaurus yang menyangkut di selangkangannya kemudian dengan santai meninggalkan Alex yang masih bengong dengan mulut ternganga lebar. Mulut Alex sampai kram, matanya terus menatap Misdi dan ketiga gadisnya yang berlalu dengan santai menuju ruangan sauna, berkali-kali ia mengucek-ngucek matanya. Anak kecil dengan kemaluan mengerikan itu masih juga ada dan sedang melenggak lenggok genit menuju ruangan sauna diikuti oleh tiga orang gadis yang cantik jelita. ASTAGA INI BUKAN MIMPI…!!!!!

*************************
Di dalam ruangan sauna

Misdi menatap, Shierlen, Liu Yifei dan Fitri yang kini hanya berbalutkan selembar handuk menutupi tubuh mereka yang putih dan mulus, tangan mungil Misdi segera bergerak berkelebat menarik handuk yang melilit di tubuh ketiga gadis cantik itu, setelah itu ia duduk bersila dengan santai. Matanya tampak teler ketika Fitri dan Shierlen memulai aksinya. Perlahan-lahan Shierlen dan Fitri memeluk Liu Yifei yang tampak risih ketika dirinya dipeluk dengan mesra oleh mereka
“Ehhh…. ” Yifei menepiskan tangan Shierlen yang menyentuh payudaranya, Fitri menekan bahu Yifei agar ia bersandar ke belakang, dengan lembut Fitri membelai pipi Yifei yang bersemu merah, kemudian mengecup lembut bibir Yifei, sementara Shierlen kembali merayapkan tangannya mengelus bulatan payudaraYifei.
Liu Yifei hanya diam menikmati sebuah sensasi baru dalam hidupnya. Perlahan namun pasti Fitri dan Shierlen menarik Yifei masuk ke dalam dunia mereka, sebuah dunia lesbian yang memiliki kenikmatan tersendiri. Yifei mulai terangsang ia membuka mulutnya, perlahan-lahan lidahnya terjulur keluar menyambut lidah Fitri, lidah yang hangat dan basah itu bergelut dengan mesra, Fitri menghisap-hisap lidah Yifei, sambil merayapkan tangannya mengelusi bulatan payudara Yifei yang semakin keras kenyal.
“Ohhhh……” Wajah Yifei terangkat keatas, ia merintih kecil ketika merasakan mulut Fitri dan Shierlen mengecupi bulatan payudaranya, berkali-kali nafas Yifei tertahan ketika lidah Fitri mengulasi puttingnya, sementara jari Shierlen menjepit puttingnya, dipilin-pilinnya benda itu yang semakin keras dan meruncing, ditarik-tariknya dengan lembut. Yifei pasrah ketika tangan Shierlen mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar

“Ahhh, Shierrrr…. Ohhhhhh…. “
Yifei terperanjat ketika mulut Shierlen melumat belahan vaginanya, lidah Shierlen menggelitiki belahan vaginanya sementara Fitri meremasi payudaranya dengan gerakan yang teratur. Detak jantung Yifei berdetak dengan lebih kencang dan keras, ia tidak menyangka kalau Fitri dan Shierlen begitu mahir di usia mereka yang masih muda. Misdi merangkak mendekati pantat Shierlen, Diendus-endus dan diciuminya bergantian kedua lubang Shierlen yang selama ini selalu dapat memberinya kenikmatan, Misdi terkekeh ketika Shierlen menunggingkan pinggulnya ke atas, ia tahu dengan jelas apa yang diinginkan oleh Shierlen. Penisnya semakin membesar dan panjang, seorang anak kecil berkemaluan besar kini tengah mendekap pinggul Shierlen, dicoleknya vagina gadis itu dengan kepala kemaluannya, ditekannya perlahan sampai kepala penisnya yang besar itu masuk sebatas leher penis kemudian
“Plopppp…..” Misdi kembali menarik kemaluannya, kemudian dijejalkannya kembali sedikit kemudian ditariknya lagi.
“Misdi jangan digituin dongg, Masukinnnn…..”
“Ahhhhhhhhhhh….! Uhhhhhhhhhh….! “
Shierlen  tersungkur – sungkur dengan kuat ia menengokkan kepalanya kebelakang, matanya tampak sayu ketika merasakan kepala kemaluan Misdi yang besar  menggeliat-geliat kasar memasuki lubang vaginanya yang sempit dan peret. Tubuh Shierlen tersentak ke depan dengan keras, ia meringis ketika batang kemaluan Misdi terbenam membelah belahan vaginanya yang mungil.
“Heennnhhhh, unggghhhhhhh…” Shierlen melotot kemudian mengeluh panjang, lubang vaginanya terasa mekar dan dipaksa menerima penis Misdi yang terus menggeliat semakin dalam, Misdi terus menekankan penisnya semakin dalam, kedua tangannya memegangi pinggul Shierlen yang hendak melarikan diri..

“Do yo lik mai kock…?? Nge he he he” Misdi cengengesan kemudian bergerak menyodok kuat-kuat vagina Shierlen sampai gadis itu terperanjat antara enak dan terkejut, tubuhnya tersungkur-sungkur kedepan ketika Misdi menyodok-nyodok lubang vaginanya dari belakang dalam posisi doggy style.
“Plokkk… Plokkkk… Plokkkk….”
Si kecil berambut poni bertambah nafsu ketika telinganya mendengar suara beradunya buah pantat yang sedang digempur oleh batang kemaluannya, didekapnya pinggul Shierlen kemudian dipercepatnya kocokan-kocokan batang penisnya menyodoki lubang vagina Shierlen.
“Ahhh, Ahhh, Ahhh, Misdhii, Ahhh” tangan Shierlen berusaha menahan gerakan pinggul Misdi, namun Misdi malah mencekal kedua pergelangan tangan Shierlen dan menariknya kebelakang.
“Diam sayangg, he he he.” tubuh Misdi mulai dibalut asap tipis yang semakin membuntal semakin lama semakin tebal, kini seorang kakek tua berwajah buruk tengah menggenjotkan kemaluannya, Shierlen tampak semakin kewalahan ketika si kakek semakin liar merojok-rojok lubang vaginanya dan..
“Annnnhhh, Crrr Crrrr Crrrrr……”
Si kakek menarik pinggul Shierlen, kemudian berdiri, dengan cepat dan kuat si kakek mengeluar masukkan batang penisnya, sementara kedua tangannya berkali-kali meremasi payudara Shierlen yang terperangah dalam kebuasan nafsu birahinya. Yifei dan Fitri berkali-kali menahan nafas mereka ketika menyaksikan tubuh Shierlen terdorong-dorong dengan kuat sekuat sodokan-sodokan batang penis si kakek yang sedang merojoki belahan vagina Shierlen yang peret dan seret. Cairan keringat mulai meleleh membasahi tubuh Shierlen, buntalan payudaranya semakin membuntal padat.
“Unnnhhh, Unnnhhhh, Ihhhhhh…. Ahhhhhh” berkali-kali Shierlen melenguh, sambil diselingi rintihan tertahan ketika merasakan sodokan-sodokan liar  kemaluan si kakek yang terus memompa lubang vaginanya, mata Shierlen mengerjap-ngerjap, sesekali membeliak ketika sodokan kenikmatan itu terasa menghujam sampai keulu hatinya.

Mulut Shierlen berkali-kali membentuk huruf “O” disertai kata Ohhhhh yang menyusul kemudian, meluncur tanpa dapat dicegah, payudaranya seperti sedang terayun-ayun ketika si kakek menyodok-nyodok vaginanya itu kuat-kuat, Shierlen mendesah tertahan ketika cairan kewanitaannya meledak-ledak nikmat Crrrrr, Crrrrrrrrrr,,, Crrrtttttttttt, tubuhnya menggelepar dengan hebat.
“Weheee, heee, Enak ya Shierrr ?? “
Shierlen menggangguk pelan, nafasnya terengah-engah, ia mengeluh pelan ketika Misdi menarik pundaknya ke belakang, Shierlen menyandarkan punggungnya kedada Misdi, sementara tangan Misdi mengelus-ngelus pinggangnya sambil menggenjotnya dengan lembut dari belakang.
“Uhhhh, enak amat Shier, sempit, seret…asik banget buat dientot….” Misdi membisikkan kata-kata mesum ditelinga Shierlen, sementara tangannya mulai merayap ke arah payudaranya sambil menyodokkan penisnya, Misdi semakin rajin meremas-remas payudara Shierlen.
“Hssshhhh, Shhhhh…, Misdiiii enakkkssh, Ohhhh….”
Misdi tersenyum ketika Shierlen mulai membalas dengan menghempas-hempaskan pinggulnya ke belakang, misdi membelitkan kedua tangannya memeluk tubuh Shierlen kemudian.
“Hennnhh, Ahhhh, Aaaa…..” Shierlen mendesah pelan, matanya yang sipit terpejam rapat ketika Misdo memompakan kemaluannya menggenjot-genjot belahan vaginanya dari belakang., mulutnya ternganga membentuk huruf “A”, Misdi memeluk tubuh Shierlen erat – erat ketika gadis itu menggeliatkan tubuhnya,
“Heengaaaaahhh, mampus Aku… Arrrrrh, gede amat sichhh, Ohhhhhhh, Ampunnn… Ahhhhh” Shierlen membatin dalam hati ketika Misdi semakin kuat menyodok-nyodokkan batang kemaluannya, ia menggigit bibirnya sendiri untuk menahan sodokan-sodokan Misdi yang semakin nikmat.

“Awwww…!! Ahhhhh…!!mmmmhhh…, Mmmmmhhh….” Misdi buru-buru membekap bibir Shierlen dengan bibirnya,
Tampaknya kenikmatan yang diberikan oleh Misdi tidak dapat ditahan lagi olehnya, jeritannya meluncur begitu saja dengan reflek, sambil terus menggenjot-genjot vagina Shierlen dari belakang. Bibir Misdi melumat-lumat bibir gadis itu, sementara kedua tangannya mengerayangi payudara Shierlen yang semakin membuntal padat. Misdi mendesah kecewa ketika Shierlen berontak melepaskan diri, Shierlen menarik tangan Misdi agar berbaring di lantai ruangan sauna, kemudian gadis itu merangkak menaiki tubuh si kakek. Shierlen mengarahkan batang kemaluan Misdi yang besar dan panjang itu ke arah lubang vaginanya, setelah dirasakan pas, ia menurunkan pinggulnya….
“Bleesssppppphhhhhhh…….Blepppphhh” wajah Shierlen mengernyit ketika merasakan kepala penis Misdi kembali menguakkan vaginanya, nafasnya terputus-putus ketika berusaha memasukkan kemaluan Misdi yang besar dan panjang itu semakin dalam memasuki belahan vaginanya yang peret.
“Uhhhhh, Uhhhhh, Uhhhh, Misdhiiii, Uhhhhh….” Si kakek rupanya sudah tidak sabaran lagi, ia menyodok-nyodokkan kemaluannya ke atas hingga tubuh Shierlen tersentak-sentak turun naik mengikuti irama sodokannya yang menghantam belahan vaginanya.
Tangan Misdi menangkap payudara Shierlen yang melompat-lompat ketika tubuh gadis itu tersentak-sentak disodok-sodok oleh batang penisnya kemudian sambil merojok-rojok vagina gadis itu tangan Misdi meremas-remas payudara Shierlen yang semakin kewalahan menghadapi tusukan-tusukan kasarnya, tubuh gadis itu semakin cepat tersentak-sentak keatas ketika si kakek semakin bernafsu menyodokkkan batang penisnya. Cleppp…!! Clepppp!! Clepppp….!! Suara becek itu terdengar semakin keras diiringi desahan nafas Shierlen yang tertahan ketika batang penis yang sebesar botol Aqua 500 Ml itu berulang kali menyodok-nyodok dengan kasar.

“Ahhhhhhhhh, Crrrrr rrrrr Crrrrrrrrrrrrrtttt……” tubuh Shierlen ambruk menindih tubuh Misdi yang tersenyum sambil memeluk erat-erat tubuh gadis itu, berkali-kali tangan si kakek meremasi pantat Shierlen, tubuh Shierlen mengeliat lemah diatas tubuh si kakek yang hitam legam.
Misdi membalikkan posisi Shierlen, kini ia tergeletak pasrah. Sosok tua itu bergerak menindih tubuh mulusnya, dikecupnya bibir gadis itu kemudian dilumatnya. Shierlen tidak mau kalah begitu saja ia balas melumat bibir Misdi, suara berdecak terdengar semakin keras ketika bibir mereka saling memangut, Misdi mengecup kening Shierlen kemudian dicumbuinya batang leher gadis itu, Shierlen mendesah panjang ketika cumbuan Misdi semakin turun mengecupi buntalan payudaranya.
“Ahhhhh….. Misddiiiiii…, Ohhhhhh…..” kecupan-kecupan nakal Misdi bertambah liar ketika Shierlen membusungkan payudaranya keatas, kedua tangan gadis itu membelai-belai belakang kepala si kakek yang sedang melumat puncak payudaranya.
Si kakek tambah bernafsu melumat-lumat puncak payudara Shierlen ketika mendengarkan desisan-desisannya. Lidah Misdi terjulur keluar menjilati puting Shierlen, digelitikinya benda kecil berwarna pink kemerahan kemudian dihisap-hisapnya kuat-kuat sampai tubuh gadis cantik itu melenting keenakan ketika merasakan hisapan-hisapan kuat di putingnya.
“Essshhh, Emmm, Nnnnggghhh Ahhhh…..” Shierlen mendesah keras ketika merasakan kepala kemaluan Misdi kembali menekan belahan vaginanya, dengan paksa kepala penis yang besar itu menguakkan belahan vaginanya sampai ia terperangah merasakan batang kemaluan yang besar itu memasuki dirinya dengan paksa.
Tubuh Shierlen tersentak pelan, kemudian kembali tersentak lagi, kali ini dengan lebih kuat, terus dan terus tersentak, berkali-kali, dalam irama-irama yang semakin liar. Kedua kakinya menjepit tubuh si kakek tua, sesekali ia mengerang pelan, wajahnya tampak renyah ketika dirinya terus disodok-sodok oleh batang kemaluan Misdi yang besar, setiap sentakan membuatnya terlontar jauh ke dalam dunia yang penuh dengan kenikmatan, Shierlen merintih kenikmatan ketika penis Misdi berulang kali memaksa vaginanya berdenyut-denyut dengan nikmat. Peluh keringat mengucur dengan deras mambasahi tubuh mulus Shierlen  yang terus digenjot oleh Misdi. Shierlen mengeluh keras, kenikmatan itu sudah berada diluar batas ketahanannya, Ia memekik kecil ketika kembali mengalami orgasme.


“Ohhh, Misdi, sebentar…sayangg, sebentar.” tangan Shierlen menahan gerakan pinggul Misdi yang terus menggenjot-genjot tubuhnya, kemudian ia menggeliat berusaha melepaskan diri, perlahan-lahan tangannya menarik penis yang tertancap dilubang vaginanya, kemudian ia mendudukkan Misdi di sebelah Fitri.
“Shierlen makin pinter, Fitri gimana ?? hehehe” si kakek menengokkan kepalanya kearah Fitri, Fitri tersenyum kecil kemudian menyodorkan payudaranya kehadapan wajah Misdi, mata si kakek berbinar-binar menatap payudara Fitri yang ranum
“Awhhhh, Misdiiii, gelii…” Fitri merintih kecil ketika mulut si kakek mencaplok payudaranya,
Tangan Fitri berpegangan kuat-kuat pada bahu si kakek ketika si kakek mengenyot-ngenyot puttingnya, Fitri membelai belakang kepala si kakek, ia tersenyum sambil semakin membusungkan dadanya, si kakek tampak begitu rakus menyusu payudara Fitri yang ranum, lidahnya menari-nari melingkari puting Fitri  yang semakin meruncing, mulus Misdi tampak kempot ketika ia menyedot-nyedot puncak payudara gadis itu. Fitri mendorong kepala si kakek karena kegelian, Misdi menggeram kemudian menerkam tubuh Fitri, mereka bergulingan di ruangan sauna, Fitri berusaha melepaskan dirinya dari terkaman si kakek sedangkan si kakek berusaha menundukkannya, mulut Misdi ternganga lebar berusaha mengejar payudara Fitri yang ranum.
“Uhh…,Misdi, nggak  mau, geliii… he he he” Fitri membalikkan tubuhnya gadis remaja itu berusaha menyembunyikan payudaranya dari sergapan mulut Misdi yang termonyong-monyong hendak mengemut puncak payudaranya.
Si kakek malah mengambil kesempatan emas itu ia menindih tubuh Fitri dari belakang kedua tangannya membelit pinggang Fitri, lidahnya terjulur keluar menjilati telinga bagian belakang sampai gadis itu merintih kecil, digigitnya daun kuping gadis itu, kemudian dengan mesra bibirnya mengecupi tengkuk Fitri. Misdi tersenyum, tangannya menggerayangi tubuh Fitri yang ditindih olehnya dalam posisi terlungkup pasrah, dalam posisi ini mustahil Fitri dapat menendang dirinya (setelah berulang kali terpelanting dalam episode sebelumnya kini Misdi lebih hati-hati ketika menyetubuhi Fitri …^ ^)

Tangan Misdi menekan pantat Fitri, ia menggesek-gesekkan kemaluannya pada belahan pantat gadis itu yang terasa empuk dan halus lembut. Si kakek menyentakkan batang kemaluannya menusuk lubang anus Fitri.
“Ahhh…!! Misdi , Pelannn-pelaa.. Ahhhhh….” Fitri tidak sanggup lagi  menahan siksaan  dari Misdi yang berusaha menyodomi lubang anusnya, ia terus merintih memohon pada Misdi, tubuhnya mengejang ketika merasakan kepala penis Misdi memaksa lubang anusnya untuk segera melar. Matanya mendelik ketika merasakan satu tusukan kuat menjebol lubang anusnya, tubuhnya menggeliat lemah ketika merasakan batang kemaluan Misdi tertancap semakin dalam.
“Jrebbbb….!! Unnnhhh… Essshhhssshhh…..!! tangan kiri si kakek menekan bokong Fitri kuat-kuat sambil menyodok-nyodokkan batang kemaluannya agar batang kemaluannya tertancap lebih dalam di lubang anus Fitri. Sementara tangan kanannya mengelusi punggung Fitri  yang basah berselimutkan butir-butir keringat halus.
“Pleppp, Pleppp, Plepppp…”        
Misdi mulai memompa lubang anus Fitri, sesekali didesak-desakkannya batang penisnya sedalam mungkin sampai selangkangannya bergesekan dengan buah pantat Fitri yang terasa empuk dan hangat. Batang penis si kakek yang besar dan panjang bergerak keluar-masuk dengan teratur, Fitri merengek-rengek kecil, suaranya membuat si kakek semakin bergairah, tangan si kakek mendekap pinggulnya kemudian mulai mengubah posisinya, ditariknya pinggul Fitri agar lebih menungging
“Annnhh, Annnh, Annnhhh, misdhiii, Ennnhhh, Ennnhhhh” tubuh Fitri kini tersungkur-sunggkur ketika Misdi menungganginya dari belakang, rintihan Fitri semakin lama semakin keras, si kakek tersenyum kecil kemudian berbisik di telinga Fitri.
“Fitt…. Jangan keras-keras, ntar kedengeran keluar gimana ?? “Misdi berusaha mengingatkan Fitri yang semakin keras merintih karena keenakan disodok-sodok batang kemaluan Misdi.

“Owwwhhssshhh, Misdi pelan-pelann…..” Fitri merintih lirih
“Kaya gini ya? ” Misdi menyodokkan penisnya dengan lebih hati-hati
Fitri mengangguk ketika merasakan sodokan-sodokan Misdi yang menyodominya dengan lembut, namun sesekali mendesis ketika si kakek membenamkan kemaluannya sekaligus dalam satu sodokan yang kuat, tangan Misdi merayap ke arah selangkangan Fitri, jari tengahnya memijiti klitoris gadis itu, Fitri menggigit bibirnya untuk menahan jeritan-jeritan kenikmatan yang hampir meluncur dengan bebas dari bibirnaya ketika merasakan jari tengah Misdi semakin liar mengucek-ngucek belahan bibir vaginanya. Tangan kiri Misdi semakin kuat membelit tubuh mungil fitri sementara tangan kanannya terus mengucek-ngucek belahan vagina gadis itu. Sodokan-sodokan si kakekpun semakin lama semakin cepat dan kuat, hingga tubuh Fitri terguncang dengan hebat.
“Ahhhh…!! Nnnnhhh Nhhhh…. Crrrr… Crrrrrr….” tubuh Fitri bergetar hebat ketika merasakan denyutan denyutan nikmat di vaginanya
Si kakek membenamkan batang kemaluannya dalam-dalam berendam di dalam lubang anus Fitri. Misdi mengecup pipi Fitri dari belakang, cairan kewanitaan Fitri meleleh diantara kedua pahanya, sedangkan sebagian lagi membasahi telapak tangan Misdi yang masih memijit-mijit klitoris Fitri dengan lembut dan mesra.
“Uhhhh…. ” Fitri mengeluh ketika si kakek membalikkan tubuhnya
Mata Fitri menatap seorang kakek yang terkekeh-kekeh sambil mencekal pergelangan kaki kirinya. Mata Misdi menatap keindahan tubuh Fitri yang mungil, putih dan mulus, perutnya yang rata, payudara yang berukuran kecil namun begitu padat dan keras, wajahnya yang cantik jelita semakin menggemaskan ketika pipinya merona merah karena malu dan jengah. Misdi menolehkan kepalanya ke samping ia tersenyum menyaksikan Shierlen  yang sedang memeluk Yifei dari belakang, Yifei  menolehkan kepalanya ke belakang ketika bibir Shierlen mengejar bibirnya, kedua gadis cantik itu berciuman dengan mesra, saling melumat dan saling mengulum. Yifei pasrah dan menurut ketika Shierlen menyuruhnya berbaring terlentang tubuhnya menggeliat resah ketika merasakan telapak tangan Shierlen  mengelus induk payudaranya sebelah bawah, Yifei menahan nafas ketika Shierlen menundukkan wajahnya dan menjilat puttingnya yang tegak meruncing.

“Ahhhh…., gelii…! “
Tangan Yifei menahan kepala Shierlen dengan cekatan Shierlen segera mencekal kedua pergelangan tangan Liu Yifei kemudian ditekankannya tangan Yifei ke samping, dengan nafsu yang menggebu Shierlen segera menindih tubuh Yifei. Dikecupinya bulatan payudara Yifei yang berukuran sedang, Yifei menggeliat-geliat kegelian ia berontak berusaha melepaskan diri namun Shierlen semakin liar menggeluti tubuhnya. Bibir Yifei mendesis-desis, kedua gadis itu tampak asik berperang diatas hembusan nafsu birahi yang semakin membara.
“Ahhhh… Ahhhhh ” Yifei mendesah pelan ketika merasakan sedotan-sedotan lembut dipuncak payudaranya, sesekali tubuhnya menggelinjang kegelian ketika mulut Shierlen melumat-lumat puncak payudaranya, ia mendesis sambil melentingkan tubuhnya, sementara mulut Shierlen  semakin rakus menyedot-nyedot puncak payudaranya yang semakin membuntal indah.
“Ohhhhh…. Crrr Crrrrr…..” Yifei menggeliat hebat ketika vaginanya berdenyut-denyut dengan nikmat, butir-butir keringat semakin banyak meleleh membasahi tubuhnya ketika cairan kewanitaannya menyembur dengan disertai rasa nikmat yang berdenyutan, Shierlen tersenyum nakal kemudian segera menggeser posisi kepalanya ke bawah, mulutnya segera menyumpal bibir vagina Yifei agar cairan gurih itu tidak tumpah meleleh  keluar kemudian…
“Srrrpppp.. Sllllrrrpppphh….Ahhhh, Hshshhh” nafas Yifei tertahan ketika Shierlen  menyeruput cairan kewanitaannya sampai kering, tubuhnya tersentak ketika merasakan Shierlen  membuka belahan bibir vaginanya. Lidah Shierlen  menjilati isi vagina Liu Yifei untuk membersihkan sisa-sisa cairan lengket yang berwarna putih kental.
Misdi kembali menolehkan kepalanya memandangi Fitri, ia tersenyum tampaknya Fitri juga sedang asik menonton pertarungan antara Shierlen dan Yifei. Diusapnya paha Fitri sebelah dalam untuk menyadarkannya untuk segera bercinta dengannya, Fitri menolehkan kepalanya, matanya yang sipit kembali menatap Misdi ketika merasakan tangan si kakek menggerayangi pahanya.

Misdi duduk mengangkang sambil bersandar pada dinding ruangan sauna, sementara Fitri  merangkak diantara kaki Misdi yang mengangkang lebar, bibir Fitri mengecupi buah pelir Misdi, dijilatinya permukaan pelir si kakek yang berwarna cokat kehitaman, kemudian diemutnya kedua biji pelir itu bergantian dari yang kiri kemudian kanan.
“Heemmmm ??!! ” Misdi tersenyum keenakan, skill bercinta Fitri meningkat semakin pesat, tampaknya tidak percuma Misdi selalu mengajari gadis itu dengan penuh rasa sabar dan rasa nafsu, dibelai-belainya kepala Fitri. Si kakek semakin mengangkangkan kedua pahanya melebar ke samping seolah-olah memberi kesempatan agar Fitri semakin bebas bermain di selangkangannya.
“Cupphhh Cupphhh. Cuppppp”
Mulut Fitri mengecup-ngecup penis si kakek yang besar dan panjang, diendus-endusnya batang kemaluan yang selalu memberinya kenikmatan yang tiada duanya di dunia ini, dijilat-jilatnya sambil sesekali Fitri menggigit kecil kulit penis si kakek. Lidah Fitri mengait dan membelit leher penis si kakek, digelitikinya bagian bawah helm di selangkangan si kakek dan akhirnya mulut Fitri terbuka lebar menerima kehadiran kepala penis Misdi yang menyesaki rongga mulutnya, mulut helm si kakek mengeluarkan cairan gurih yang lezat, lendir itu terasa asin dan lezat, mulut Fitri tampak monyong ketika menghisap-hisap kepala penis si kakek, sementara tangannya mengocok-ngocok batang kemaluan Misdi yang semakin mengeras. Ia mulai mengambil posisi menduduki penis Misdi. Penis itu terpeleset ketika Fitri berusaha memasukkan kepalanya yang besar itu kedalam jepitan vaginanya
“Awww….” Fitri tersentak kegelian ketika kepala penis Misdi menggesek daging klitorisnya, Misdi menarik pinggang Fitri dengan gemas sementara tangan kanannya menjejalkan kepala penisnya ke belahan vagina gadis itu. Tubuh gadis itu melenting karena Misdi malah mengucek-ngucek belahan vaginanya dengan kepala penisnya, berkali-kali kepala penis Misdi menggesek-gesek daging klitoris Fitri. Ia semakin gemas mengucek-ngucek vagina Fitri ketika gadis itu merintih-rintih lirih antara geli dan nikmat.

“UKhhhhh, Ennnhh Nnnhhhhhh ” tiba-tiba Fitri menggelepar hebat ketika dengan sekali sentakan kuat Misdi membenamkan kepala penisnya, tubuh gadis itu melenting lenting ke belakang ketika Misdi menyentak-nyentakkan kemaluan dengan kuat.
Kedua tangan Misdi memegangi pinggang Fitri yang ramping, sementara kedua tangan Fitri berpegangan pada bahu Misdi. Tubuh Fitri bergerak turun naik di atas pangkuan Misdi, gadis cantik itu menggeliat-geliat dengan gerakan-gerakan yang erotis hingga si kakek menatap kagum menyaksikan keindahan yang sukar dicari tandingannya di belahan manapun di muka bumi ini, desahan-desahan nafas gadis itu tampak memburu kencang mengikuti gejolak nafsu dihatinya.
“Anhhh…! Anhhhh..! Annnhhh….!Crrr Crrrr Crrrr”
Fitri terkulai lemas, tangan Misdi mengelus-ngelus punggung dan bokongnya, berkali-kali dikecupnya bahu gadis itu yang masih terengah-engah dilanda badai kenikmatan yang menyedot habis tenaganya, Fitri mungkin sudah cukup puas namun tampaknya si kakek masih belum puas melampiaskan nafsunya, dibaringkannya gadis itu terlentang di lantai ruangan sauna kemudian kembali menindih tubuh mungilnya. Si kakek menjejal-jejalkan penisnya agar segera masuk ke dalam vagina Fitri yang peret.
“Nnnnnhhh. Nnnnhhh Misdiii, Ahhhh Misdiiii” Fitri menggeliat lemah ketika merasakan benda di selangkangan si kakek kembali memasuki vaginanya, lubang itupun terasa sesak disumpal paksa oleh batang kemaluan si kakek yang besar dan Panjang.
“Ngahhhhhh…, Ohhhhhhhhh…., Ohhhhhhhhhhh “tubuh Fitri tersentak ketika batang kemaluan Misdi kembali bergerak mengocok-ngocok belahan vaginanya, kali ini dengan lebih kencang dan cepat. Wajahnya tampak semakin menggairahkan ketika ia mendesah-desah dipacu oleh kenikmatan yang disodokkan oleh si kakek ke belahan vaginanya.
“Hssshhh Hssshhhhh… Hssshhhhh” desisan demi desisan terus terdengar dari bibir Fitri, tubuh mungilnya yang sedang digenjot oleh si kakek berguncang-guncang dengan kuat, wajahnya semakin bersemu merah menahan rasa nikmat yang mengocok-ngocok lubang vaginanya, Fitri merintih lirih ketika Misdi  membenamkan batang besar itu dalam-dalam mengaduki vaginanya.

“Misssdiiii Akhhhh!!” kali ini Misdi menepiskan tangan Fitri  yang menahan pinggul-nya, kedua tangannya membelit pinggang Fitri erat-erat kemudian dihantamkannya batang kemaluannya kuat-kuat merojok vagina gadis itu sampai terperanjat merasakan sodokan-sodokan Misdi yang semakin dashyat menggenjot lubang vaginanya yang sempit dan mungil. Fitri merengek-rengek kecil ketika serangan si kakek bertambah liar, tampaknya si kakek ingin menguasai tubuhnya secara total, ia ingin menunjukkan keperkasaannya dalam bercinta dan BERHASIL…dengan SUKSES !!
“Ouhhhh, Ennn Crrrttt Crrrtttt…” tubuh Fitri menggeliat dalam dekapan si kakek yang menindihnya dan menggenjoti lubang vaginanya, cairan kenikmatan itu meledak-ledak di dalam sana.
“Clepppp…, Clepppp.., Cleppppp..,, ” terdengar keras suara vagina Fitri  yang becek ketika batang penis Misdi memompa vaginanya
Tampaknya kali ini Misdi semakin buas menyetubuhi tubuh mungil Fitri, gadis itu terengah-engah kewalahan menghadapi genjotan-genjotan liarnya yang terkekeh-kekeh keenakan menggenjoti lubang vaginanya, berkali-kali batang penis Misdi yang besar dan panjang tenggelam dalam-dalam , menyodok kuat-kuat vaginanya. Tubuh Fitri kembali mengejang, matanya terpejam rapat-rapat ketika ia kembali mengalami orgasme. Kali ini Misdi mengatur posisi Fitri agar tidur dengan posisi miring, diangkatnya kaki kanan gadis itu dan JREBBBBBBBBB…..!! Disodoknya kembali lubang anus Fitri sampai gadis itu mengerang lirih menahan hantaman kepala kemaluan si kakek pada lubang duburnya. Si kakek menyodomi Fitri dengan lebih lembut agar gadis itu dapat menikmati sodokan-sodokan batang kemaluannya, punggung Fitri merapat ke arah dada si kakek ketika tangan keriput si kakek meraih tubuhnya. Tubuh Fitri yang basah kuyup malah membuat si kakek semakin bernafsu, ia tersentak-sentak semakin kuat, Misdi menjilati lehernya, dikecupnya dan dihisap-hisapnya leher gadis itu hingga meninggalkan bekas-bekas kemerahan, setelah puas menyodomi lubang Fitri, Misdi kembali merubah posisi kali ini ia mencekal kedua pergelangan kaki gadis itu kemudian diletakkannya kaki gadis itu mengangkang di kedua bahunya

“Ohhhh, ampun Misdhiii..!! Owwwwwww…!! ” kepala kemaluan Misdi langsung menyumpal belahan vagina Fitri yang sudah memar kemerahan, dihantamnya belahan vagina gadis itu dengan cepat dan kuat, disodok-sodoknya hingga gadis itu kembali mendesah-desah keenakan, Misdi tersenyum ketika Fitri menggeleng-gelengkan kepalanya dengan mata terpejam rapat-rapat tampaknya gadis itu benar-benar sudah tidak kuat lagi untuk melayani nafsu birahi Misdi, namun masalahnya Misdi masih juga belum puas merenguk kenikmatan dari tubuh Fitri.
“Misdiii, Misdhiii Ennnhhh, Nnnnhhhh…sudahhhh..! Ahhhhhh ” Fitri benar-benar kewalahan menghadapi nafsu birahi Misdi yang sedang memuncak, tubuhnya masih tersentak-sentak dihantam oleh kemaluan Misdi yang mengocok-ngocok lubang vaginanya.
“Hhhhhhh…….   CRRRRTTTTTTT ” sambil menyodok-nyodokkan batang kemaluannya pinggul Misdi berputar untuk mengaduk -ngaduk isi vagina Fitri  yang terperangah menikmati goyangan-goyangannya, setelah mencabut batang kemaluannya Misdi berbaring sambil memeluk erat-erat tubuh Fitri.
“Kamu puas sayanggg…hemm??” Misdi cekakakan ketika Fitri mengangguk lemah, dikecupnya kening gadis itu kemudian dibelai-belainya tubuh mulus yang terlentang dalam posisi mengangkang kecapaian,
Tangan Misdi mengerayangi tubuh mulus Fitri yang menggelinjang kegelian ketika telapak tangan Si kakek mengusap wilayahnya yang sensitif. Misdi merangkak menghampiri Liu Yifei dan Shierlen, sementara Yifei dan Shierlen tampak kuatir mengalami nasib yang sama seperti Fitri , tangan Misdi mencekal pergelangan tangan mereka kemudian menarik kedua gadis itu untuk berdiri, dipeluknya tubuh kedua gadis itu sekaligus. Bibirnya mengecupi bibir kedua gadis cantik itu bergantian dengan rakus, tangannya merayap menggerayangi lekuk liku tubuh Yifei dan Shierlen .

Shierlen menarik Yifei untuk bersujud di hadapan batang kemaluan Misdi, mereka mengecupi batang kemaluan si kakek yang tersenyum senang ketika merasakan kecupan-kecupan nakal kedua gadis itu di biji pelirnya, kecupan-kecupan itu terus naik ke arah kepala kemaluannya terus kembali turun mengecupi biji pelir si kakek yang terkekeh-kekeh keenakan sambil menyodorkan kemaluannya. Lidah Yifei dan Shierlen mengulasi kemaluan Misdi, kedua lidah yang basah dan hangat itu seakan-akan sedang bekerja sama untuk memuaskan si kakek tua yang sedang menengokkan kepalanya ke bawah menatap keduanya yang sedang asik memainkan kemaluannya.
“Ckkkk.., Ckkkk, Ckkk….Slllccckk Sllccck Ckkkkk Ckkk” terdengar suara berdecakan dari mulut kedua gadis cantik jelita yang sedang mengecup-ngecup penis Misdi, lidah mereka terjulur keluar menggelitiki kepala penis si kakek yang semakin mengkilap, cairan-cairan gurih semakin banyak meleleh dari kepala kemaluannya. Yifei membuka mulutnya ketika Shierlen  menjejalkan kepala kemaluan Misdi kemulutnya,mata Yifei semakin sayu ketika merasakan kepala penis si kakek memenuhi rongga mulutnya, mulut Yifei sampai termonyong-monyong ketika melakukan hisapan-hisapan kuat
“Hmmmmm…, Mhmmmmmm mmmmm” ,wajah Yifei mengernyit ketika batang kemaluan si kakek mulai nakal menusuk semakin dalam, Shierlen memeluk Yifei dari belakang, kedua tangannya meremasi payudara Yifei dari belakang, dipilin-pilinnya putting susu gadis itu kemudian Shierlen dmenarik-narik puting Yifei dalam gerakan-gerakan menyentak yang lembut, Yifei menarik kepalanya, kini Yifeilah yang menarik batang kemaluan Misdi dan menjejalkannya kemulut Shierlen  yang tengah memeluk dirinya dari belakang, bergantian kedua gadis cantik itu dideepthroat oleh Si kakek sampai mereka terengah – engah kehabisan nafas. Shierlen mengatur posisi Yifei agar terlentang di atas lantai sauna. Si kakek tersenyum ketika Shierlen mengangkangkan kedua kaki Yifei dalam posisi tertekuk mengangkang pasrah, kemudian Misdi merangkak mendekati vagina Yifei, hidungnya mengendusi belahan bibir vagina Yifei yang berlendir, lidah Misdi terjulur keluar kemudian meraih lendir lengket disela-sela bibir vagina Yifei, mulutnya berdecak ketika mengecap lendir gurihnya.

“Ahhhhhh… ” Yifei menarik pinggulnya ia berontak ketika merasakan lumatan-lumatan kasar diselangkangannya, Shierlen segera menindih tubuh Yifei dari samping kedua tangannya menekan bahu Yifei agar ia pasrah dan menerima perlakuan si kakek yang begitu bernafsu mengecupi, menjilat dan melumat-lumat selangkangannya.
Yifei menggelinjang ketika Shierlen  ikut menggarap tubuhnya, mulut Shierlen mengecupi belahan dada Liu Yifei, dijilatinya belahan dada Yifei yang halus lembut, sesekali Yifei mendesah pelan ketika merasakan Shierlen menggigit kecil bulatan payudaranya, Shierlen  menjepit puting Yifei diantara kedua bibirnya sebelum akhirnya melumat dan menghisap-hisap puting yang berwarna merah muda itu, Yifei semakin resa gelisah tubuhnya mengejang dengan hebat.
“Akhhhhh Crrr Crrrrr Crrrrr……”
Mata Yifei yang sipit terpejam keenakan ketika cairan vaginanya meledak dalam dentuman orgasme yang dashyat, mulut si kakek semakin lahap melumat dan mengenyot selangkangan Yifei, gadis itu merasakan tenaganya serasa disedot habis ditelan oleh mulut si kakek yang semakin kuat mengenyot-ngenyot selangkangannya. Yifei kembali membuka matanya yang sipit ketika merasakan tusukan sebuah benda tumpul diselangkangannya, benda itu terus memaksa masuk membelah belahan bibir vaginanya. Batangan daging keras itu terus dan terus memaksa berusaha untuk memasuki lubang vaginanya yang mungil dan sempit.
“AHHHHHHHHHH…….!! ” mata Yifei  membeliak, tampaknya daging panjang itu berhasil mengoyak belahan vaginanya dan kini mulai menekan semakin dalam, ia menahan nafasnya ketika merasakan batang kemaluan yang besar dan panjang itu menyentak dengan kuat.
“Ngahhh, Ouhhhhhhh….. ” tubuh Yifei terperanjat ketika batang kemaluan Misdi mulai menggenjot-genjot belahan vaginanya, gesekan-gesekan itu terasa begitu sulit karena besarnya batang kemaluan si kakek yang keenakan dijepit oleh belahan vaginanya yang mungil dan sempit peret, bibir vagina Yifei tampak melesak kedalam ketika batang besar itu menyodok dengan kuat kemudian tertarik melenting keluar ketika batang itu ditarik oleh pemiliknya.

“Uhhhh.., Essshhhhh Ahhhhh….. ” tubuh Yifei terguncang-guncang dengan hebat ketika batang kemaluan itu memaksa mengocok-ngocok belahan vaginanya, nafasnya memburu dipacu oleh batang kemaluan yang terus menggenjot-genjot lubang vaginanya.
Wajah Yifei semakin sering mengernyit kerasakan sodokan-sodokan kasar si kakek, perlahan-lahan wajahnya semakin renyah menggairahkan seiring dengan semakin lancarnya batang kemaluan si kakek mengocok-ngocok belahan vaginanya yang semakin becek, lendir-lendir nafsunya yang semakin banyak meleleh menjadi pelumas alami bagi persetubuhan yang semakin lama semakin memanas didalam ruangan sauna itu
“Cleppp Cleppp clepppp.. cLepppp….” suara-suara becek mengiringi terbenamnya batang penis Misdi ke dalam jepitan vagina.Yifei yang menggeliat-geliat keenakan ketika kemaluan yang besar dan panjang itu menyodokinya.
Shierlen tersenyum ketika Fitri merangkak dan bersujud di sebelah kanan Yifei, tangan Fitri ikut mengelusi bulatan payudara Yifei yang sudah basah bercucuran keringat, mereka tersenyum kecil mendengarkan rintihan-rintihan lirih dari bibir Yifei, mereka tahu dengan pasti apa yang sedang dirasakan oleh gadis itu, KENIKMATAN YANG TIADA TARANYA sedang asik menyiksa tubuh mulus Yifei sampai tubuhnya berkali-kali tersentak seperti tersengat listri dan bergetar dengan hebat…
“Ennnhhh… Crrr Crrrr Crrrrr….” Satu rintihan tertahan dari bibir Yifei seakan menjadi sebuah pertanda bagi kemenangan batang penis yang sedang menghajar belahan vaginanya, tubuh Yifei melenting ke atas kemudian terhempas tanpa daya dengan sebatang penis yang tertancap dengan kokoh di belahan vaginanya, Tubuh Yifei tambah menggigil hebat ketika jari jempol si kakek memijit-mijit klitorisnya dengan lembut.

Mata si kakek menatap tajam payudara Yifei yang bergerak turun naik ketika gadis cantik itu berusaha mengatur nafasnya. Ia menyeka peluh yang bercucuran di keningnya dengan punggung tangan, matanya menatap si kakek dengan tatapan mata curiga ketika lai-laki tua itu membalikkan tubuhnya, kemudian menarik pinggulnya agar menungging ke atas, Yifei tambah gelisah ketika Shierlen  menduduki punggungnya, kedua tangan Shierlen ikut memegangi dan mengangkat pinggulnya agar menungging.
“Ohhhh,Tidakk..!! jang.. Jangann disituu…!!Heemmmpphh Mmmmmhh  ”bibir Fitri segera menyumpal dan mengecupi bibir Yifei yang terus menerus mendesis protes ketika Misdi mulai menekan-nekankan kepala kemaluannya pada dubur gadis cantik itu, batang kemaluan yang besar itu berusaha keras untuk membongkar lubang anus Yifei
“Ennnrrrhhh, nnnnrrrhhhh….Heenggghhh ” Yifei merasakan rohnya seakan melayang ketika satu sodokan kuat membongkar lubang duburnya dengan paksa, nafasnya berdengusan , mulutnya terbuka seperti akan mengucapkan kata “O”  namun yang keluar hanyalah hembusan-hembusan nafas kerasnya yang tertahan, lubang anusnya terisi sesak oleh batang kemaluan si kakek.
“Aduhhhh…, Cici Yifeiii, Enak amatttt….ck ckck, bool Fitri en Shierlen juga enak loh seenak bool Cici Yifei He he he” Misdi malah berdecak kagum memuji gigitan anus Yifei yang dipaksa menerima batang kemaluannya,
“Hhhhh… Hhhhhh Hhhhhhh… ” terdengar suara desahan-desahan nafas ketika si kakek mulai memompa lubang anus Yifei, yang terasa hangat dan kering, begitu seret dan nikmat rasanya ketika Misdi mencoba membenamkan batang kemaluannya lebih dalam menyodomi lubang anus Yifei.
Tubuh Yifei terdorong-dorong maju mundur ketika si kakek menyodomi lubang anusnya, buntalan payudaranya terayun ayun dengan indah, tubuhnya yang ramping dan putih mulus semakin basah berselimutkan air keringat yang  mengucur dengan deras.

“PLOKKK.. PLOKKK PLOKKK PLOKKK….” suara selangkangan Misdi yang sedang asik menggempur buah pantat Yifei, disodokkannya batang kemaluannya sampai tubuh gadis itu meronta kewalahan dan menggeliat berusaha menjauhi batang kemaluannya yang terus menerus memaksa pelampiasan nafsu birahi, Misdi semakin dalam mendesakkan batang kemaluannya.
“Unnnggghhh,,, Unngggghhhhh….” Yifei melenguh lenguh panjang antara sakit dan nikmat ketika kemaluan si kakek semakin dalam membelah lubang anusnya, matanya yang sipit berkali-kali membeliak ketika si kakek menyodok-nyodokkan batang kemaluannya dengan kasar, butir-butir keringat meleleh kemudian mengucur , menetesi lantai ruangan sauna yang tengah asik menonton si kakek yang sedang menyodomi Yifei dengan liar dan beringas, tampaknya si kakek tengah melampiaskan nafsu liarnya pada tubuh Yifei yang menggairahkan.
“PLOPPHHh, Auhhhhh…,, ” Misdi tiba-tiba mencabut batang kemaluannya dari dalam lubang anus Yifei, dibalikkannya tubuh gadis itu kemudian diterkamnya tubuh mulus Liu Yifei yang sudah basah oleh cairan keringat, keringat Yifei dan keringat Misdi pun bercampur menjadi satu, digelutinya bagian bawah dagu gadis itu dan dikecupinya lehernya yang jenjang dengan nafsu yang semakin membara, Fitri dan Shirelen  semakin terperangah menyaksikan persetubuhan yang semakin liar dan panas antara Misdi dan Liu Yifei.
“Nnhhhh.., nnhhhh…” Yifei merintih – rintih ketika si kakek memeluk erat dirinya sementara kecupan-kecupan liar Misdi terus membombardir leher, dagu dan bibir gadis itu, dengan nafsu direntangkannya kedua tangan Yifei ke atas, mata Misdi menatap tajam ketiak Yifei yang basah, begitu putih bersih dan menebarkan wangi harum yang memabukkan, Fitri dan Shierlen membantu Misdi memegangi tangan Yifei terentang ke atas sehingga ia dapat lebih leluasa melampiaskan nafsunya pada tubuh mulus Yifei yang cantik jelita.

“Cupphhh Cupphhhh.. Cuphhhh…. ” Bibir Misdi mengecupi lengan Yifei, tubuh Yifei menggeliat kegelian ketika kecupan-kecupan misdi mampir ke ketiaknya, Misdi tersenyum ketika merasakan tubuh Yifei yang sedang ditindihnya menggigil dengan hebat ketika lidahnya mengelitii ketiak gadis cantik itu, dicumbuinya kemudian dilumatnya dengan diselingi gigitang-gigitan kecil.
“Hahhhhhh, Haaahhhh Ahhhhh….” Yifei menggelepar ketika mulut Misdi menerkam puncak payudaranya, hembusan nafas hangat yang menggebu terasa begitu menggelitiki gairah nafsu Yifei, ia mengangkangkan kedua kakinya ketika merasakan sesuatu yang besar mendesak selangkangannya…
“GEJROTTTT….. JREBBBBB….. “
Yifei meringis ketika si kakek merojokkan batang kemaluannya sekaligus hingga terbenam seluruhnya, sentakan-sentakan kasar batang kemaluan si kakek mulai berubah menjadi lembut, kali ini ia ingin menyantap kenikmatan tubuh mulus Yifei dengan perlahan-lahan, didesak-desakkan batang kemaluannya yang besar dengan lembut sedalam mungkin menyodok belahan vagina Yifei. Tubuh Yifei tersentak-sentak dengan lembut ketika si kakek mendesak-desakkan batang kemaluannya menyodok-nyodok belahan vagina gadis cantik itu, dihujamkannya dengan lembut kemudian ditariknya perlahan sampai sebatas leher penis kemudian kembali dihujamkannya dengan lembut, mata Misdi beradu pandang dengan mata Yifei yang sipit, sesekali mata gadis itu terpejam-pejam menahan sodokan-sodokan batang kemaluan misdi yang sangat nikmat, Misdi membelai wajah Yifei, si kakek membatin dalam hati, Ahhh benar-benar cantik jelita, wajah gadis yang sedang tersentak-sentak dibawah tindihan tubuhnya ini.

“Ennnhh Crrr Crrr Cuphhh Cuphhhh….”
Bibir Misdi mengecup-ngecup Bibir Yifei yang merengek-rengek ketika kembali mengalami orgasme, tubuh indah itu menggeliat lemah dibawah tindihan tubuh si kakek karena merasa pegal. Mata Yifei terpejam ia sudah mengantuk kecapaian, namun kembali mata sipitnya terbuka lebar disertai desisan-desiannya ketika merasakan tubuhnya kembali terguncang hebat, rupanya si kakek kembali menggenjotkan benda besar diselangkangannya menghantam-hantam vaginanya. Yifei meringis – ringis keenakan, ia hanya membelitkan kedua kakinya menjepit pingang Misdi, Bibirnya mendesis keras merasakan sodokan-sodokan kasar yang nikmat itu kembali membuatnya orgasme berkali-kali, Yifei tidak tahu sudah berapa kali ia mencapai puncak klimaks sampai akhirnya si kakek menggeram dan membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin, KECROTTT…. CROTTTTT….
Misdi berbaring berisitirahat diatas lantai ruangan sauna, sementara Yifei terlungkup diatas tubuh si kakek, Fitri dan Shierlen mengecup pipi si kakek yang sudah memberi mereka kepuasan, kaki Misdi menjepit tubuh Yifei sementara kedua tangannya memeluk erat-erat tubuh Shierlen  dan Fitri, bibirnya tersenyum puas.

**************************
Beberapa hari kemudian …..

Sebuah mobil menuju puncak, mobil itu berhenti ditempat sepi, hari telah beranjak malam, dua orang gadis cantik berseragam putih abu-abu  menyandarkan punggung mereka bersandar kebelakang, Fitri dan Shierlen  memandangi kelap-kelip lampu yang menghiasi malam, Yifei pun ikut merebahkan punggung kebelakang…ketiga gadis bermata sipit itu memejamkan mata mereka menikmati keheningan malam…
HANYA SATU ORANG YANG TERUS MENERUS MERENGEK..! T_T
“Cici Yifeiiiii…, Fitriiiiii, Shierrrrr…..” Jagoan kecil berambut poni terus merengek, namun ketiga gadis cantik itu seakan-akan tidak menggubrisnya, mata Misdi merayapi tubuh Yifei yang duduk di sebelahnya.
“Uhuu.., Huuuuu, Huuuu…. ” Misdi terisak ketika Cici Yifei malah menepiskan tangan mungilnya yang sedang asik menggerayangi pahanya, tampaknya jagoan kecil kita benar-benar membutuhkan bantuan extra XXX
“Misdi kitakan ke sini buat bersantai, refreshing, bukan untuk itu” Shierlen  menengokkan kepalanya menatap Misdi yang terus merajuk dengan manja.
“Iya Nihhhh, masa aich Misdi masih belum puas ?? Kan tadi siang udah.. dikasih” Fitri tersenyum kecil mengingat kejadian tadi siang ketika Misdi mengeluti tubuhnya di atas meja di kelas sementara Yifei tersenyum kecil sambil melirikkan matanya kearah jagoan kecil kita, yang tertunduk lesu.
“Ya Udah dechh… ” Misdi cemberut, Jagoan kecil kita menatap Shierlen, Fitri dan Yifei, duhhh apa asiknya cuma duduk diam dan bermalas-malasan, bukankan lebih baik membuat malam ini semakin asik dan panas.

Misdi menarik sesuatu dari dalam celananya, batang itu memanjang dan membesar, Indian kecil berambut poni terpaksa melakukan self service, tangannya bergerak mengocok-ngocok batang besar itu, sementara mulutnya mengeluarkan suara-suara keras UHHH.. AHHH ARRHHH….Suara Misdi mengusik ketiga gadis cantik yang dengan reflek  menolehkan wajah mereka memandang jagoan kecil kita, mereka tersenyum – senyum geli ketika menyaksikan seorang anak kecil berambut poni tengah cemberut sambil mengocok-ngocok batang kemaluannya yang kelewat besar.
“Yaa udah, terserah Misdi mau ngapain…. ” Fitri  memberikan lampu hijau , sementara Shierlen dan Yifei tertawa kecil, sungguh merdu tawa ketiga gadis cantik itu.
Misdi tidak membuang waktu ia langsung merayapkan tangannya merayapi permukaan paha mulus Yifei yang tersembul dari balik rok mini berwarna pink, kali ini Yifei tidak melawan ia membiarkan tangan mungil itu menggerayangi pahanya, nafas Yifei semakin memburu ketika tangan mungil Misdi menggerayangi pahanya sebelah dalam. Tangan Misdi menekan-nekan bibir vaginanya yang masih terbalut oleh celana dalam. Wajah Yifei terangkat ke atas, ketika merasakan tangan mungil Misdi menyusup masuk ke dalam celana dalamnya, Yifei menengokkan wajahnya ke samping menatap jagoan kecil kita yang  balas menatap dengan tatapan matanya yang genit.
“Hhhhhhhhh….. ” wajah Yifei yang cantik bersemu merah ketika merasakan tangan Misdi meremas selangkangannya, ia menghela nafas panjang sementara matanya yang sipit sesekali terpejam-pejam ketika tangan jagoan kecil kita yang cunihin meremas-remas selangkangannya.
Jagoan kecil kita menyelipkan jari tengahnya di antara bibir vagina Yifei, kemudian jari tengahnya mengorek-ngorek belahan vagina Yifei yang semakin basah, Misdi menekankan bahu Yifei agar ia bersandar ke arah kaca mobil sementara sebelah kakinya diangkat tertekuk mengangkang dan kaki sebelah kirinya tergantung di pinggiran kursi mobil.

“Wahhh, indahnyaaaaa…. He he he ” Indian mesum berambut poni berseru memuji keindahan sepasang paha Yifei yang putih, halus dan mulus, matanya menatap tajam pada permukaan celana dalam Yifei sementara tangannya mengurut- ngurut permukaan celana dalam Yifei di bagian selangkangannya, cetakan belahan vaginanya semakin lama semakin jelas ketika cairan kewanitaannya membuat selangkangannya semakin basah.
Jari telunjuk Misdi menekan-nekan cetakan belahan vagina Yifei yang indah, kemudian ditariknya celana dalam gadis itu, mulut jagoan kecil kita meruncing menatap belahan vagina Yifei, matanya menatap Yifei yang tengah memandanginya kemudian mata jagoan kecil kita mengedip-ngendip dengan genit.. sebelum akhirnya….
“Auhhh……!! ” Yifei tersentak ketika kepala jagoan kecil kita menunduk dan mulut jagoan kecil kita melumat bibir vaginanya, Yifei menatap jagoan kecil kita yang tengah asik melumat-lumat selangkangannya, sebenarnya ia agak bingung, apakah seorang anak kecil berambut poni yang tengah melahap vaginanya ataukah seorang kakek tua berwajah buruk dengan perutnya yang membuncit ataukah keduanya ?? Entahlah…yang jelas ukuran batang penis itu yang membuatnya selalu terkapar dan mengelepar dengan hebat dalam kenikmatan.
“CUPHHH Huummmhhh Mmmmhhh.. CUPhhh… CUPHHH ” dengan gemas jagoan kecil kita mengecupi selangkangan Yifei, hidungnya mengendusi belahan vagina Yifei yang beraroma khas, dihirupnya dalam-dalam aroma vagina kesukaannya. Jari Misdi mencubit bibir vagina Yifei, ditariknya bibir vagina gadis itu…
“Ahhhhhhh…..  ” Yifei mendesah keras ketika Misdi menguakkan bibir vaginanya, dengus-dengus nafas jagoan kecil kita yang berhembusan terasa hangat  ketika menerpa isi vaginanya

“Ohhhhh…!! Haaaaa…ahhhhhh…!” Yifei meremas rambut dikepala jagoan kecil kita ketika si Indian kecil berambut poni menggigit nakal isi vaginanya dengan gemas. Mata Yifei terasa kabur ketika mulut misdi mengenyot-ngenyot isi vaginanya, dengan sukarela Misdi membersihkan lelehan-lelehan cairan gurih yang semakin lama semakin banyak meleleh dari dalam belahan vagina Yifei.
“Ahhh Hhhhhh Hhhhannnhhhh… ” desahan Yifei semakin kuat ketika lidah sikecil Misdi menyeka daging kecil di selangkangannya, daging kecil yang menjadi incaran setiap laki-laki penggemar seks. Entah kenapa selalu banyak laki-laki yang selalu berlomba-lomba mengincar daging kecil mungil itu, terutama milik gadis dengan paras cantik jelita, nama daging kecil itulah yang sering disebut-sebut sebagai KLITORIS.
“Cici Yifei buka dong bajunya, Misdi mau nyusu nehhh… ” jagoan kecil kita memonyongkan bibirnya, sementara Yifei hanya terdiam, Misdi terkekeh mesum kemudian ia menarik baju kaos ketat yang menutupi tubuh Crystal Liu sampai terlepas melalui kedua lengannya, Aduhhh.., bra itu masih menghalangi sepasang payudara Yifei yang indah, dengan terampil Misdi menarik turun cup bra Yifei.
“Wa Ha Ha Ha…. Ngaha Ha Ha HA” jagoan kecil kita tertawa cekakakan menyaksikan payudara Yifei yang melompat keluar dari balik branya, setelah membaringkan tubuh Yifei terlentang di atas kursi mobil,  tubuh jagoan kecil kita segera naik menindihnya. Misdi membenamkan wajahnya di belahan dada Yifei.
Entah sadar entah tidak, kedua tangan Yifei menekankan kepala jagoan kecil kita agar semakin terbenam di antara belahan dadanya, desah nafas jagoan kecil kita yang berdengusan terasa hangat ketika menerpa belahan dadanya, apalagi ketika mulutnya mengecupi belahan dadanya, berkali-kali lidah Misdi menyapu belahan dada Yifei sampai gadis itu merintih dan menggelinjang kegelian.

Hmm, memang pemandangan yang tidak biasa, bahkan agak menggelitik hati ketika menyaksikan seorang anak kecil berambut poni tengah menggeluti payudara seorang gadis cantik bermata sipit, seorang anak kecil bertubuh kurus kering hitam, dengan rambut poninya sedang asik mengenyot-ngenyot puncak dada Yifei yang semakin mengeras dan mengenyal, sambil menyusu tangan Indian berambut poni terus meremas-remas buntalan payudara Yifei, tampaknya jagoan kecil kita sangat senang menyusu di payudara Crystal Liu. Rela tidak rela, emutan-emutan kuat mulut jagoan kecil kita meninggalkan bekas kemerahan di buntalan payudara Yifei. Misdi semakin rakus menyusu di puting susu Yifei, sesekali dengan gemas digigitnya puting susu Yifei sampai gadis itu mengeluh keras, Yifei terlentang pasrah menyerahkan tubuhnya secara total pada jagoan kecil kita yang sedang asik melampiaskan nafsu bejatnya, tubuh Yifei melenting ke atas ketika merasakan hisapan-hisapan kuat di puncak payudaranya. Yifei membalikkan tubuhnya sambil memeluk tubuh jagoan kecil kita, kini posisi menjadi terbalik, Yifeilah yang menindih Misdi, tubuh indah itu mengangkangi tubuh jagoan kecil kita, tangannya membimbing batang kemaluan jagoan kecil kita yang besar dan panjang ke arah selangkangannya.
“Ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh….. Hsssshhhssss ” Yifei mengeluh panjang kemudian tubuhnya meliuk – liuk dengan indah ketika perlahan-lahan kepala penis jagoan kecil kita mulai mengisi vaginanya yang sempit dan peret, jagoan kecil kita tersenyum ia mengayunkan batang kemaluannya ke atas. Indian kecil berambut poni tertawa cekakakan ketika Yifei memekik kecil, disodok kuat oleh batang kemaluannya yang berukuran tidak normal, suatu pemandangan yang ganjil ketika menyaksikan seorang anak kecil berkemaluan besar kini tengah asik menghantam-hantamkan batang kemaluannya ke atas, merojok-rojok  belahan vaginanya yang tersentak-sentak sambil memekik kecil dan merintih-rintih lirih keenakan.
“Ahhhhhhhhhh, Ennhh Enhh Akkhhh  ?? Owww Aaaaaaw,, Awwww….!! Aaaaaaaaaaaaaa” Liu Yifei mendesah keras, tubuh indahnya meliuk-liuk keenakan, setiap kali jagoan kecil kita menghantamkan batang kemaluannya ke atas tubuh indah Yifei tersentak kuat, ia memekik – mekik ketika merasakan sodokan-sodokan penis Misdi semakin gencar menghajar vaginanya. Tubuh Yifei tiba-tiba bergetar hebat, nafasnya memburu semakin kencang….

“Crreetttt….! Crrruuutttt… Cruttt……!! ” beberapa kali denyutan-denyutan kuat itu membuatnya menahan nafas, bibirnya yang mungil sedikit merekah dan tersenyum, wajah Yifei semakin cantik ketika ia menikmati orgasmenya.
“Wa ha ha ha…, Aduhhhh, cici Yifei, bucat ya?? “Misdi cengengesan, sedangkan Yifei menjadi salah tingkah karena Misdi begitu nakal menggodanya
Sesekali Misdi menyodokkkan batang kemaluannya kuat-kuat untuk menggoda Yifei, nafas Yifei tertahan-tahan ia berusaha mengendalikan dirinya yang sudah lepas kendali. Berkali-kali ia menarik pinggulnya ke atas sambil berusaha melepaskan batang kemaluan jagoan kecil kita yang tertancap kuat di belahan vaginanya namun Misdi justru mendesak-desakkan batang kemaluannya ke atas sambil menarik pinggul Yifei hingga batang itu malah terbenam semakin dalam, Yifei bergidik ngeri ketika tubuh jagoan kecil kita mulai diselimuti asap tipis yang semakin membuntal pada, ia tahu apa yang tengah menantinya, seorang kakek berwajah buruk rupa dengan segudang nafsu birahinya yang menuntut pelampiasan
“Ohhhhhhhh……. ” Yifei tampak jijik ketika menatap seorang kakek tua berwajah buruk keriput kini tersenyum mesum menatapnya dan yang lebih celakanya ia sedang mengangkangi tubuh si kakek tua mengerikan itu, ingin rasanya ia melompat dan melarikan diri ketika tangan keriput itu terjulur mengelus bulatan dadanya bagian bawah. Si kakek berdecak kagum merasakan kehalusan bulatan dadanya sedangkan ia sendiri merinding ngeri.
“Ohhhh Ahhhh, tunggu…!! ahhhhhh….., Owwww ” tiba-tiba tubuh Yifei tersentak-sentak keatas dengan kuat, sodokan-sodokan si kakek lebih kuat bertenaga dan kencang , Yifei menatap wajah tua itu, OHHHH kemanakan anak kecil lucu berambut poni itu, kini yang ada hanyalah seorang kakek yang begitu liar menyodok-nyodokkan batang kemaluannya.
“He he he h he, Cleppp, Clepppp Cleppppp… Cleppppp” terdengar suara si kakek yang berat dan serak, ia semakin sering terkekeh-kekeh  keenakan, bunyi-bunyi becek vagina Yifei yang sedang disodok oleh si kakek semakin keras terdengar diiringi rintihan lirihnya yang membuat malam itu semakin panas menggairahkan.

Si kakek bangkit duduk, dengan otomatis Yifei kini ikut terduduk saling berhadapan diatas tubuh si kakek yang sedang memangkunya, lidah si kakek menjilati dagunya, tubuh indahnya semakin basah dan lembab, benar-benar kontras pemandangan di dalam mobil itu, seorang kakek tua keriput berwajah buruk tengah asik menyodok-nyodokkan batang penisnya mengocok-ngocok vagina seorang gadis muda berwajah cantik jelita, berkali-kali Yifei terperanjat dalam pelukan si kakek yang tentu saja enggan melepaskan tubuh indahnya yang kini basah becucuran air keringat yang semakin banyak meleleh, Ahhhh Ahhhhhhh…, Ahhhhhhhhh,,,Ooooooh terdengar suara-suara merdu dari bibir gadis itu yang ternganga lebar, sedangkan matanya yang sipit sesekali membeliak menahan rasa nikmat yang tak tertahankan, si kakek tersenyum lebar ketika Yifei semakin gelisah, tampaknya si keriput tahu apa yang harus dilakukannya, disodok-sodoknya belahan vagina Yifei semakin kuat dan….
“Naaaaa… Haaannnhh Crrr Crrrrrrrrrrttt….. “
“He he he…, sekarang giliran saya yang merkosa Cici Yifei” si kakek membalikkan posisi persetubuhan itu, tubuh Yifei kini ditindih oleh si kakek, tiba-tiba Fitri dan Shierlen yang sudah telanjang bulat menerkam dan mendorong tubuh si kakek, dipaksanya si kakek duduk dengan manis, Fitri dan Yifei duduk mengapit tubuh Misdi sedangkan Shierlen mengambil posisi dihadapan penisnya, Fitri dan Yifei ikut menundukkan kepala mereka, kini batang penis Misdi dikepung oleh tiga orang gadis cantik.
“Wahhhh, nggak adil nih, masa dikeroyok begini he he he ” si kakek tertawa sambil membelai – belai kepala tiga orang gadis yang sedang menjulur-julurkan lidah menjilati batang kemaluannya.

“Slllccckkk Sllccckkk.., Emm Emmmhh” terdengar suara-suara  dari mulut Liu Yifei, Shierlen dan Fitri yang sedang asik menjilati dan menciumi batang kemaluan si kakek, sesekali mereka bergantian mengulum dan melumat kepala penis itu, tampaknya ketiga gadis itu tengah berusaha mengalahkan batang kemaluan si kakek, sebuah kerja sama yang sangat romantis karena terkadang ketiga gadis itu masih menyempatkan diri saling berciuman dan saling meremas-remas payudara sambil tertawa nakal kemudian bersama-sama menyerang batang penis si kakek yang besar dan panjang, mata si kakek terpejam keenakan sampaiiiii…..OUCHHHH….!!
“WHADOWWWw…. Ngahaakk ??!! ” tubuh tua renta itu terperanjat ketika Fitri  menggigit nakal kepala kemaluannya, si kakek segera menarik tubuh Fitri agar segera duduk di kursi kenikmatan, di selangkangannya dalam posisi memunggungi, Fitri terus berontak sementara si kakek terus memaksanya, akhirnya Fitri berhasil meloloskan diri dan kabur keluar. Si kakek ikut melompat keluar dari mobil, diterkamnya tubuh mungil gadis itu sampai mereka jatuh bergulingan di atas rerumputan.
“Misdiii.. , kotor…. ” Fitri mendorong tubuh si kakek
Misdi tersenyum ia bangkit kemudian menarik menarik pinggang ramping gadis itu, Misdi menarik tubuh Fitri ke arah Shierlen dan Yifei yang sedang merentangkan kain selimut tebal di atas rerumputan hijau, tepat di samping mobil panther, si kakek mendorong tubuh Fitri  dengan lembut agar terlentang berbaring di atas selimut yang terbuat dari kain wol berwarna putih bersih. Fitri  tersenyum nakal ketika si kakek mulai merangkak dan meneduhi tubuhnya, nafasnya semakin tersenggal ketika merasakan sesuatu mendesak selangkangannya, benda besar itu berusaha memasuki belahan vaginanya, si kakek berusaha keras memasukkan batang penisnya ke dalam belahan vagina Fitri.
“AKHHHHH!!” sebuah jeritan keras akhirnya menjadi sebuah pertanda keberhasilan si kakek membenamkan kepala penisnya, jepitan vagina Fitri yang menggigit leher kemaluannya membuat si kakek menggeram gemas karena enak.

“Ooooossshhhh… Auuuhhhhh Misdiiii enakkkk awwwwwwww!” Fitri  menjerit liar ketika batang penis Misdi menyodok-nyodok belahan vaginanya, si kakek semakin bernafsu menggeluti tubuh Fitri yang menggeliat-geliat keenakan di bawah tindihan tubuhnya, disentak-sentakkannya batang penisnya kuat – kuat hingga Fitri melenguh keras sambil menggeliat-geliat resah, tubuhnya tersentak-sentak dipermainkan oleh batang kemaluan si kakek yang menyodoki vaginanya.
“Owwww… Aaaaaaaaaaaaa Crrr Crrrr” tidak memerlukan waktu lama bagi si kakek untuk menundukkan Fitri, tubuh putih mulus itu mengejang dan kemudian terkulai lemas, matanya yang sipit mengerjap-ngerjap keenakan, sementara bibirnya yang sedikit merekah berulang kali mendesah-desah keras, Fitri berusaha melakukan perlawanan ia mengalungkan kedua tangannya ke leher Si kakek sementara kedua kakinya tertekuk mengangkang, setiap kali si kakek merojokkan batang kemaluannya Fitri mengangkat pinggulnya ke atas sambil bergoyang.
“Wahhh bagus..!! bagussss…. ” i kakek memuji permainan dan goyangan Fitri , kemudian mulut keriput itu mengenyot – ngenyot bibir mungil gadis itu, bibir mereka bertaut rapat saling mengulum dan melumat, sementara Yifei dan Shierlen berbaring di sisi kiri dan kanan tubuh Fitri yang sedang ditindih oleh si kakek, sesekali mereka menahan nafas ketika mendengar suara pekikan liar Fitri, tubuh Fitri terguncang dengan hebat, Yifei dan Shierlen menelan ludah mereka tahu kalau rasa nikmat yang luar biasa sedang menyiksa tubuh Fitri.
“Ahhhhhh Crattttt… Crrrrrr Crrrrrrreettt…. ” perlawanan Fitri akhirnya berakhir ketika vaginanya berdenyut dengan nikmat,sebuah kenikmatan yang menyedot habis tenaganya.

Entah kenapa Si kakek dengan sengaja memposisikan Fitri  menindih Liu Yifei, kedua gadis cantik itu segera saling memeluk dan berciuman dengan lembut, suara decakan-decakan mulut Yifei dan Fitri menjadi sebuah bumbu yang lezat bagi si kakek yang sedang memeluk Shierlen dari belakang, kedua tangannya merayap meremas-remas payudara Shierlen ia berbisik
“Angkat kakinya sayanggg!”
Shierlen pun mengangkat sebelah kakinya kemudian ia memekik merasakan sebuah benda hangat besar menusuk berusaha memasuki vaginanya dari belakang. Lagi, lagi dan lagiiii….!! Shierlen merintih kemudian menjerit keras merasakan belahan vaginanya dirobek oleh batang kemaluan si kakek, tubuh Shierlen terguncang – guncang semakin hebat ketika vaginanya disodok oleh si kakek. Sambil menyetubuhi Shierlen, si kakek menonton pertunjukan antara Fitri dan Yifei yang semakin memanas, keduanya saling bergulingan berusaha untuk saling mengalahkan, dan kemenangan berada pada pihak Liu Yi Fei yang kini menindih Fitri, ditatapnya mata Fitri dalam-dalam sebelum akhirnya memutuskan untuk mengecup bibir Fitri, sungguh asik menyaksikan ciuman-ciuman Yifei yang semakin panas.
“HEmmm Mhhh Hsshhh Emmmhhh Cppphh Ckkk Ckkk ” ciuman-ciumannya semakin turun ke arah dagu leher kemudian berhenti di dada Fitri, matanya berbinar-binar menatap sepasang bulatan payudara Fitri. Yifei mencoba menjilat putting susu Fitri, Hmmm ternyata mengasikkan juga menjilat-jilat puting, apalagi ketika mendengarkan rintihan-rintihan lirih Fitri. Mulut Yifei bertambah rakus menggeluti puncak payudara Fitri.
“Ohhhhh……. ” Fitri menekuk kedua kakinya kemudian mengangkang ketika Yifei mengejar selangkangannya, hidung Yifei mengendus – ngendus belahan vaginanya, disentuhnya bibir vagina Fitri yang sudah basah becek oleh cairan kewanitaannya yang semakin banyak meleleh. Yifei menengokkan kepalanya ketika mendengarkan jeritan kecil Shierlen. Tampaknya Shierlen sudah ditaklukkan oleh si kakek, Yifei tersenyum kecil menyaksikan si kakek terus memacu vagina Shierlen yang terengah-engah, sesekali Shierlen merengek manja ketika si kakek menggigit lehernya, payudara Shierlen terguncang semakin hebat seiring dengan semakin cepat dan semakin liarnya si kakek memacu batang penisnya,

“MAMPUSSS Akuuuu AKhhhhhh Misdiiiiii….Errrrhhhhh!!” Shierlen mengerang ketika Misdi menarik pinggulnya dalam posisi doggy style dan kemudian menyodomi lubang anusnya, si kakek mendesakkan batang kemaluannya semakin dalam, nafas Shierlen semakin memburu merasakan batang besar itu seakan membelah anusnya dan kemudian tubuhnya terayun-ayun disodomi oleh si kakek.
“PLOKKK PLOKKKK PLOKKKKKK PLOKKKK…!! “
“Uhhh.., Uhhhhh Ahhhhhhhhhh…Unnnnnnnngggghhhh!!” Shierlen melenguh-lenguh panjang ketika si kakek menyodominya,
Sesekali wajahnya mengernyit antara sakit dan nikmat merasakan sodokan-sodokan liar si kakek, Shierlen kembali mengeluh ketika si kakek mencabut batang kemaluannya dan kemudian tubuhnya kembali tersentak menerima sodokan di belahan vaginanya, tiba – tiba pada saat si kakek sedang asik-asiknya merojoki belahan vaginanya, gadis itu memekik keras dan Creetttt Crrrrttttttttt Crrrrrrrrrrrr…, si kakek terus memacu batang penisnya, Plakkk Plakkk Plakkkk…, suara selangkangan si kakek yang dengan bengis menampar buah pantat Shierlen. Si kakek terus menjejali Shierlen dengan kenikmatan sampai gadis itu terkulai lemah tanpa daya dengan tubuh basah kuyup bercucuran air keringat yang melelehi tubuh seksinya. Si kakek merangkak kemudian menarik pinggul Yifei, Yifei menolehkan kepalanya ke belakang kemudian kembali asik dengan mainan barunya, lidahnya kembali memainkan belahan vagina Fitri. Si kakek kembali menarik pinggul Yifei ketika ia berusaha menarik pinggulnya kemudian
“JREBBB… JREBBBB…. Aahhhhhhhhhhhhhhhhh……. ” kening Yifei berkerut membentuk angka 11, ia menjerit keras ketika merasakan batang penis si kakek tertancap di lubang anusnya, tubuhnya terayun – ayun, sesekali tangan kanannya berusaha menahan gerakan – gerakan liar si kakek, berkali-kali ia memekik kecil, ia sungguh tidak sanggup melayani keinginan si kakek yang menyodomi lubang anusnya, gerakan-gerakan sodokan itu begitu liar dan kasar, berkali-kali ia tersungkur tanpa daya ketika Misdi menyodominya. Fitri berdiri di hadapan Misdi ia menyodorkan payudaranya, mulutnya begitu rakus ketika mengenyot-ngenyot payudara Fitri,
“Misdi… sabar sayanggg… Ohhhhh….. Blukkk” si kakek mendorong tubuh Fitri  hingga ia terjatuh di sisi Yifei, setelah membalikkan tubuh Yifei, si kakek menerkam keduanya sekaligus, rintihan-rintihan mereka malah semakin mengobarkan semangatnya, ia bertambah liar menggeluti tubuh kedua gadis itu, bergantian diemut-emutnya puncak payudara Fitri dan Yifei. Si kakek menindih tubuh Fitri dan menjejalkan batang penisnya menerobos belahan vaginanya.

“Ohhhh… Ooowwwwww………  Misdiiii….. ” Fitri memekik ketika si kakek melesatkan batang kemaluannya sambil menggenjotnya, mulut Misdi melumat bibir Yifei, tangannya menggerayangi tubuh indah Yifei yang putih mulus tanpa cela, diremasinya payudara gadis itu dengan teratur hingga nafsu birahinya semakin memuncak. Yifei merintih ketika tangan si kakek meremas-remas selangkangannya, jari-jari tangan si kakek begitu ahli mengucek dan memainkan klitorisnya.
“Ennnhhhaaannnh Misdiii Crrr Crrrr…… ” Fitri mengejang memuncratkan cairan vaginanya ia kembali terkulai dibawah tindihan Misdi,
Si kakek tersenyum kemudian mencabut penisnya, disodoknya belahan vagina Yifei hingga ia terperangah. Kini sambil mengenjot-genjot vagina Yifei, Misdi melumat-lumat puncak payudara Fitri. Ia menyiapkan Fitri untuk ronde selanjutnya., tubuh Yifei terguncang dengan kuat karena si kakek begitu liar menyodok-nyodokkan batang penisnya, berkali-kali ditusuknya belahan vagina Yifei yang sudah memar kemerahan dan dihantamnya kuat-kuat vagina Yifei yang peret dan nikmat, si kakek tampaknya tidak peduli kalau mereka benar-benar kewalahan melayani nafsu birahinya yang selalu berkobar-kobar dengan dashyat. Si kakek dengan sepuas hati melampiaskan nafsu bejatnya pada tubuh Fitri dan Yifei yang mulus.
“CLEPPPP….!! Ahhhhhhhhhh….!! Crrrr Crrrr Crrrooottt…… ” Satu sodokan yang sangat kuat akhirnya membuat Yifei menggelepar hebat, vaginanya berkedut-kedut dengan nikmat, cairan klimaksnya muncrat tanpa dapat ditahan..
Si kakek terkekeh sambil mengusap dahinya yang berkeringat, ditumpuknya tubuh Fitri di atas tubuh Liu Yifei, didorongnya hingga vagina itu bersusun dua, disodoknya vagina teratas yang adalah milik Fitri hingga ia memekik kecil. Misdi terkekeh kemudian digenjotnya belahan vagina gadis itur hingga  meringis ringis keenakan, benar-benar gila tenaga dan nafsunya. Si kakek menggeram gemas, dicengkramnya buah pantat Fitri kemudian bangkit berdiri,
“Ohhhhh…..Amphunnn Misdi ampunn OWWWW Adhuhhhh…AWWWW!!” Fitri menjerit keras ketika tubuhnya terayun-ayun dengan kuat, kepalanya  terangkat ke atas menatap langit berhiaskan bulan sabit dan para bintang yang sedang asik menyaksikan persetubuhan antara si kakek dan dirinya, berkali-kali tubuhnya melenting-lenting keenakan ketika batang penis si kakek terayun-ayun memompa vaginanya.

Si kakek menatap wajah Fitri, tampaknya Fitri sudah sangat kewalahan meladeni nafsunya, wajahnya semakin cantik ketika mengerang dan merintih, si kakek tampaknya masih tetap santai mengayun-ngayunkan batang kemaluannya dengan teratur, sesekali si kakek tertawa cekakakan sambil mengayunkan batang kemaluannya dengan lebih cepat dan kuat.
“Aduhhh Misdiiii…, Aduhhhh Ahhhhhh… Crrr Crrrrr….. ” Fitri memeluk tubuh Misdi kuat-kuat sementara Misdi menciumi bibir mungilnya, dibiarkannya Fitri meresapi kenikmatan itu, gadis itu menghela nafas panjang ketika sesekali si kakek menyentak-nyentakkan batang kemaluannya menusuk belahan vaginanya.
“Hsshhh.. Annnhhh Ennnnhh Nnnnhhhhh…. ” Fitri  menatap si kakek, tatapan matanya tampak memelas minta dikasihani, tatapan mata Fitri yang memelas justru membuat si kakek semakin bergairah menyentak-nyentakkan batang kemaluannya, tubuh Fitri kembali terayun-ayun dengan hebat ketika batang penis si kakek kembali terayun-ayun, merojok-rojok vaginanya.
“Crepppp… Crepppppphh.., Pleppppphhhhh” tiba-tiba gerakan si kakek berhenti, diturunkannya tubuh Fitri kemudian ditunggingkannya gadis itu sambil berdiri berpegangan pada body mobil Panther milik Shierlen.
“Misdiii, udahhh ngak kuaaatt, Ennhhhhhhh Ihhhh kamuuu…. ” tampaknya si kakek tidak mempedulikan Fitri yang sedang protes, diangkatnya kaki kiri gadis itu di bagian bawah tungkai lutut kemudian….
“Crebbbbb…….., Crebbbbbbb….. ” dalam beberapa kali sentakan yang berirama batang penis Misdi kembali menyodok belahan Vagina gadis itu, dielus-elusnya punggung Fitri  yang sudah basah kuyup oleh cairan keringat, kedua tangan Misdi memegangi pinggang Fitri  kemudian sambil menarik-narik pinggang gadis itu si kakek menghentak-hentakkan batang kemaluannya yang besar dan panjang dengan kuat,

Suara lolongan Fitri  mengusik keheningan malam itu, sementara tubuhnya terdorong-dorong, tersentak-sentak ke depan dengan semakin cepat dan kuat dihantam oleh batang kemaluan yang terlalu besar, berukuran tidak normal.
“EHHHH…??! Misdi jangan disitu, Ampunn..!! Aduhhh ampunnn..!!, Nghekkkk!!” mata Fitri membeliak lebar , nafasnya tertahan di dada, mulutnya meruncing ketika sodokan-sodokan kuat itu memaksa anusnya melebar, nafasnya semakin berdengusan kencang ketika batang kemaluan si kakek tertancap semakin dalam, Ahhhh…! Ahhhhhhhhhhh!! suara pekikan-pekikan dan rintihan-rintihan lirih semakin sering terdengar dari bibir Fitri, apalagi ketika tangan Misdi meremas-remas payudaranya, jemari si kakek mencubiti putting Fitri, dipilin-pilinnya benda bulat mungkin yang semakin lancip runcing. Fitri merasakan kedua lututnya semakin lemas, akhirnya ia rubuh dalam posisi doggy style. Kali ini si kakek mengaduk-ngaduk lubang anus Fitri sampai gadis itu mengaduh dan terperanjat kaget ketika batang kemaluan si kakek mengaduki lubang anusnya, setelah mencabut batang kemaluannya dari dalam anus Fitri si kakek kembali menusuk belahan vagina Fitri dari belakang, ditusuk…ditusukk dan terus ditusuk dengan kuat sampai Fitri menggelepar mengalami Orgasmenya. Crrrrr Crrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr….., si kakek terkekeh kemudian membetot lepas batang kemaluannya dari jepitan vagina Fitri. Matanya menatap Shierlen yang sedang terbuai di alam mimpi, dicekalnya pergelangan kakinya kemudian disodoknya belahan vagina gadis itu sampai ia tersentak terbangun
“Hmmmm.., misdiiii…… Ohhhhhhhhhhhh……..Nhhhhh ” Shierlen mengerjap-ngerjapkan matanya, ia masih mengantuk ketika tubuhnya semakin kuat terguncang ketika belahan vaginanya kembali dihantam oleh batang penis Misdi,

Shierlen sudah pasrah ia memejamkan matanya, dibiarkannya si kakek melampiaskan nafsu binatangnya yang semakin liar, ia hanya mebuka matanya sedikit ketika merasakan vaginanya berdenyut-denyut dengan nikmat. Tubuhnya terasa semakin hangat ketika disodoki oleh batang penis si kakek. Waduh Shierlen malah tertidur yang terdengar hanya helaan nafasnya yang tertahan, si kakek berusaha mencari sensasi baru dalam bercinta. Fitri sudah knock out, Shierlen juga tumbang. Liu Yifei tergeletak tanpa daya. Si kakek membaringkan tubuh Yifei, Fitri dan Shierlen berjajar, dibangunkannya ketiga gadis yang sedang tertidur kecapaian itu, ia terkekeh menatap tubuh mulus itu berjajar di hadapannya. Misdi merangkak kemudian mencelupkan batang kemaluannya pada belahan vagina Shierlen kembali, Shierlen menggeliat lemah tanpa daya ketika tubuhnya yang seksi tersentak-sentak dengan kuat. Vaginanya sudah memar kemerahan dan terasa panas akibat terus disodok oleh si kakek, ia hanya sanggup melenguh pelan ketika kenikmatan itu kembali menerkam tubuhnya. Vaginanya berdenyutan dengan nikmat, bibirnya tersenyum puas. Si kakek mengangkangkan kedua kaki Yifei kemudian menerkam selangkangan gadis itu. Yifei kelojotan beberapa saat sebelum akhirnya pasrah menerima siksaan lidah si kakek yang memecut-mecut daging klitorisnya, tubuhnya semakin sering tersentak ketika lidah si kakek mengait-ngait daging mungil di selangkangannya, Oh betapa nikmatnya ketika lidah si kakek mengait-ngait kelentitnya, menyapu dan mengelusi klitorisnya dengan mesra. Tangan si kakek menggusur tubuh Fitri agar berada dibawah tubuhnya kemudian disodoknya belahan vagina Fitri kuat-kuat hingga tubuh gadis itu tersentak dan mengerang keras, sambil menggenjoti vagina Fitri, si kakek melumati selangkangan Yifei, desahan dan rintihan lirih Yifei bersatu dengan desahan dan rintihan lirih Fitri
“Ennnhhhh Crrrr Crrrrr……..Srrrrppp Srrrrrrrppphhh”
“Ahhhhh… Crrrr Crrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr……”
Si kakek menghisap cairan gurih yang meleleh di vagina Yifei, sementara batang kemaluannya masih terus menggenjot-genjot vagina Fitri , walaupun si kakek tahu gadis itu tengah mencapai orgasmenya, tangan Fitri yang mungil memukul-mukul bahu si kakek yang tengah asik menggenjoti belahan vaginanya, si tua itu masih asik memompa belahan vaginanya menyetubuhi Fitri yang merengek kewalahan hingga akhirnya tubuh gadis itu menggelepar dengan hebat dan CRrrrrrrrrrrr Crrrrrrrrrrrrr, tubuh Fitri terus digenjot oleh si kakek sampai si kakek menggusur tubuh Yifei untuk menukar posisi.

Kini mulut si kakek sibuk melumat-lumat vagina Fitri dan batang penisnya menusuki dan  memompa belahan vagina Yifei dengan kuat, jeritan-jeritan Fitri dan Yifei semakin sering terdengar, tubuh mereka yang sudah basah kuyup itu terus diserang oleh si kakek, suara rengekan-rengekan manja terdengar merdu dari bibir keduanya.
“Eannhhhhhh Crrrrr…Ennnhhhhhhhhh,,,, Cruuuttttt……. “
Pada saat Yifei dan Fitri sedang dilanda gelombang orgasme yang dashyat, tiba-tiba terdengar suara geraman gemas dari mulut si kakek, dihentak-hentakannya batang penisnya kuat kuat menyodok vagina Yifei, sementara mulutnya semakin liar melumat-lumat selangkangan Fitri. Si kakek meraung sebelum membenamkan batang kemaluannya dalam-dalam…
CROOOOOOTTTTTTTTTTTTT..!!! KECROTTTTTT!!!
Malam kembali hening, yang terdengar hanya helaan-helaan nafas panjang, beberapa saat kemudian si kakek mencabut batang penisnya yang kini terkulai dengan kepuasan tiada taranya, dibopongnya tubuh Fitri, Shierlen dan Yifei satu persatu masuk ke dalam mobil, ia duduk di balik kemudi dan berkata
“Ok mupengers, it’s TAIM TU SEY GUDBEY…..! JUST REMEMBER..!! KEEP RAPE ONLY IN YOUR MIND, NOT IN ACTION & THRUST ME, NEVER TOUCH DRUG’S En teler-teler-an oceh, thatha” jagoan berambut poni melambai-lambaikan tangannya dari balik kaca mobil yang terus melaju.

-Tamat-
 Akhirnya TAMATTTTTTTTTT…!!! ^^
-M’kasih banget buat Bos Shu yang udah cape-cape ngedit (sampe selusin lohh mupenger’s ke ke ke)
-Makasih juga buat Bro/Sis yang sudah meluangkan waktunya buat baca cerita ini… trus ngasih saran-saran en coment-comentnya ^^.
****************

18 Tanggapan

  1. wah koq dah tamat >.< . . . . .
    emm . . . .
    lupa yg no 11 critanya kyk gmn, biz lama banget nih kluarnya ^^
    Re: sebenernya dah di submit ama sis Yohana 2 bln lalu, cuma karena terlalu panjang maka waktu unk merapikan juga perlu banyak. duh cape deh akhirnya tamat juga, congratulation sis! thx telah meramaikan republik mupeng kita ini dengan cerita2nya yang seru punya. ga ada loe ga rame dehh pokoknya
  2. pada 27 Maret 2009 pada 10:32 | Balas kurofighter
    akhirnyaa.. tamat jugaa.. thx.. buat cerita cici yohana.. ^^
  3. pada 27 Maret 2009 pada 11:22 | Balas binal dari utara
    WEW tamat ?
    jangan dunk
  4. bos shu diary school d percepat donk..
    Re: wah jangan minta ke gw, minta ke bu mensexneg, kan dia yg penulisnya
  5. keduaxxx???
    akhirnya tamat jg nih
    udah lumayan lama ditunggu nih
    gud job sis yo…
    ditunggu karyanya yg laen…
  6. 12 seri yang keren..! jangan brenti bikin cerita2 baru lagi ya :)
  7. pada 27 Maret 2009 pada 23:10 | Balas sirikbanget
    Bos Shu..
    Gimana klo cerita2 yang berseri kaya hospital niy dijadiin kategori terpisah..
    Biar gampang baca na klo dari pertama..
    Re: wah terlalu banyak kategori malah ribet, makannya kategorinya berdasarkan pengarang. tapi kayanya di bikin tag bisa deh mempermudah, thx sarannya
  8. pada 28 Maret 2009 pada 01:45 | Balas Hello K!tty
    * Bos Shu
    Aduh kaciann Bos Shu, Ntar dipijet XXX Ama Olga Lydia & Sandra dewi dehhh..biar ilang pegelnya he he he,Thanks ya Bos dah ngeditin (sampe pegel-pegel tentunya ^_^)
    Re: ga mau…kurang, minta tambahin Alena, Aline, Susan Bachtiar, Lenna Tan, baru cukup tuh (wahaha maruk deh)
    * Bro Me, Dr M, Kuro& Binalr dr Utra
    M’kasih kembali & m;kasih tanggapan&pujiannya he he he…,
    * Bro Pantek
    WAduh baru jadi 9 halaman…, belum kelar…
  9. Wew….
    Akhirnyah tamat….
    Oia sis,,,,,,,
    q jugah req school diary nya dunk……
    btw,,,,,,,
    nama arabnya udah terilhami ?????
    ^_^
    Re: alamak nama arab aja sampe skarang masih diributin, banyak tuh kan sering dipake orang sini juga. kalau gw emang biasanya buat tokoh jahat gw pake nama2 teroris, koruptor atau tokoh fundamentalis yg gw sebel. tuh contohnya si legendaris imron, dari nama ali imron hahaha
  10. nigmarenya dipercepay dong…
    Re: nightmare tar ya, soalnya lagi bikin proyek fanfics nih, doain moga2 cepat selesai & memuaskan. tentang fanfics siapa masih rahasia, supaya surprise gitu loh. tapi ya dah gw bisikin nih ya…jangan bilang2…MPOK NORI!! (wehehehe)
  11. sis yo.. mana lanjutan pussycat blakman island
    evelyn shuang atau model taiwan tersebut.
  12. seiring dengan tamatnya serial ini, maka dgn ini saya :
    -nama : ikipiyeto
    -umur : 17 thn (13 tahun yg lalu)
    -pekerjaan : ngintip (ngintip cerita saru)
    menyatakan penghargaan yg setinggi tingginya kepada pengarang. Semoga arwahnya ups… semoga karyanya tak lekang oleh orgasme.
  13. pada 29 Maret 2009 pada 04:25 | Balas Hello K!tty
    * Bro Thanatos
    Udahhh, makasih ya he he he,
    Thaks banget lohhhh…
    school girl masih blum jadi masih dalam proses ^^
    * Mr R
    Sabar, dirilisnya satu satu ^_^
    * Bro Ikipiyeto
    Wawwww ?? !! udah 1/3 abad donggg, umur – nya, harus manggil Ommm Ikipiyeto, ke ke ke ke ke
  14. satu kata buat sis yo..TOP..
    jarang2 ada cerita sehebat gini…
    makasi bynk dah bikin gua mupeng..
    seri2 yg lain….mohon dipercepat
  15. ok. bos. cepetan ya. sudah ndak sabar nih bos.. ^^
  16. bye..bye…misdiii….
    we miss u…
    Re: iya nih mau ngucapin good bye to Misdi cs….we’ll miss u all…hiks…hikss…sroott!! hiikkss…huaaaa!!!
  17. ya..ch tamat juga..
    udah pegel nich bro.. pengin diurut lagi..
    tapi urut yg loyo jaddi tegak.. gitzu..
  18. salah satu serial fav…..bagus bgt ceritanya
    selalu bikin senut2….ama ndut2 an….
    two tumbs up for the writer and editor…..
    Re: sis yo memang punya penggemarnya sendiri, you’re legend

Tidak ada komentar:

Posting Komentar