10 November 2008
Liu Yifei |
Ketiga gadis cantik itu lalu masuk kedalam sebuah taksi,
“Kemana Non…? ” Si pengemudi taksi bertanya sambil menoleh kesamping. gadis cantik yang di depan memberikan sebuah alamat, tidak berapa lama mobil taksipun segera meluncur ketempat tujuan.
Berkali-kali pengemudi taksi itu memperhatikan dua orang gadis cantik lainnya yang duduk dibelakang melalui kaca di samping kiri atas “Gile… Yahud, Glek.. Glekkkkk…., kembar….???Kayak pernah liat dipelem…..” Pengemudi taksi itu berkali-kali menelan ludahnya, sesekali melirik ke kiri bawah, memperhatikan sepasang paha yang sedikit tersibak dari balik rok mini yang dikenakan gadis itu. Paha yang putih, mulus dan tampak lembut. Mobil taksi itu berhenti didepan sebuah rumah. Dengan cengar – cengir ngak puguh pengemudi taksi itu membantu menurunkan koper dari bagasi bahkan membantu ketiga orang gadis itu membawa koper mereka kedalam Rumah.
“Thank You…, Nguunngggg…!! ” Setelah memberikan sejumlah uang, gadis itu menekan tombol dari sebuah alat kecil ditangannya. Pengemudi taksi Itu menatap kosong kedepan.
“Ehhh…, ngapain Gue disini…!! ” Sopir taksi itu seperti tersentak tersadar, ada sedikit rasa pening di kepalanya, tidak berapa lama mobil taksi itu meluncur meninggalkan tempat itu.
Di dalam rumah tiga orang gadis cantik itu mengeluarkan sebuah buku tebal dengan judul “Dictionary Inggris – Indonesia”, mereka bahkan mencoba sedikit conversation dalam bahasa Indonesia biarpun masih terbata-bata sambil membolak-balik buku kamus ditangan mereka.
(Red : Nah, sementara Kita tinggalkan dulu tiga orang tokoh kembar kita,biar pada belajar dulu bahasa Indonesia he he he he he he he…)
**************************
Sementara itu didalam sebuah kelas, jagoan kecil kita sedang duduk di atas kursi di meja paling depan, mulutnya agak termoyong-monyong memperhatikan rumus-rumus matematika dipapan tulis.
“Yak, karena Sin dan Cos dibagi-bagi, maka hasilnya sama dengan.., nah gitu dihisap… yang kuat he he he ” si kecil berambut poni tiba-tiba tertawa ngakak, ( Uhh hancur sudah rumus matematikanya !!!)
“ckkkk… Ckkkkk” “Ckkkk… Ckkkkk” terdengar suara mulut yang berdecakan sedang menghisap-hisap sesuatu di selangkangan Misdi, senjata kecilnya perlahan-lahan terus membesar dan memanjang sampai maksimal,
Wakkkkkkkkssss!!!! penonton terpaksa dibuat kecewa ternyata penis Misdi masih tetap kecil, imut kayak dua batang rokok yang disatukan, atau masih belum maksimal kali yah ??? Jagoan kecil kita menengokkan kepalanya kebawah meja, Fitri dan Shierlen sedang asik menciumi batang kemaluan Misdi, dengan lubang aneh di kepala kemaluannya yang kini bentuknya sudah berubah menjadi tanda +, sudah beberapa hari lubang aneh itu tidak berubah bentuk lagi, tangan mungil Misdi mengelus-ngelus rambut Fitri dan Shierlen dengan lembut, tampaknya ia sangat menyayangi kedua gadis itu.
“Emmmmhhh….” Fitri mencucup kepala penis Misdi tepat di lubang kemaluanya kemudian pipinya tampak mengempot-ngempot ketika gadis itu melakukan hisapan-hisapan kuat, terkadang lidah Fitri bergerak perlahan memutari kepala kemaluan Misdi kemudian kembali melumat kepala penisnya.
Shierlen tidak mau kalah, lidahnya bergerak memoles-moles biji kemaluan Misdi yang menggantung dalam keadaam membengkak. Jagoan kecil kita bersandar dengan santai sambil membuka kedua kakinya melebar agar kedua gadis itu lebih leluasa menikmati batang kemaluannya.
“Ehhh… Misdi cupphhh… cuphhh…., kamu kan pernah cerita…, gara – gara dipotong… emmm, jadi gede……” Shierlen bertanya sambil mengelus-ngelus dan mengecupi batang penis Misdi.
“Iya…,Ehhhhh, emangnya kenapa Shierrr…?”Misdi balik bertanya.
“Kalau… dipotong lagi… bisa jadi lebih gede ya ?” Jari telunjuk dan jari tengah Shierlen membentuk huruf V dan menggerakkan kedua jarinya merapat dan menjauh.
“Hahhhh….. !! Waduhhh Shierrrrr….!! Jangan bercanda…!!.” Mendadak Misdi melompat ketika Shierlen menarik penisnya, ia menarik senjatanya kemudian berlari menyelamatkan dirinya.
“Ha Ha Ha…..” Fitri tidak sanggup menahan tawanya melihat Misdi yang ketakutan dikejar-kejar oleh Shierlen.
“Stttt…. Shierrr…!! ” Jagoan kita menghentikan langkahnya, ia memasang wajah serius, Fitri dan Shierlen buru-buru merapikan pakaian mereka.
“Kenapa Misdi..? Ada orang ya…?”Shierlen tidak meragukan kemampuan Misdi dalam mendengar dari jarak jauh, telinga Misdi kini sangat sensitif.
Misdi meraih gunting kecil itu dari tangan Shierlen. Tangannya mengusap-ngusap paha Shierlen,
“Enggak koq.., Gua cuma pengen aja ngelusin paha mulus ini…” Misdi terkekeh-kekeh sambil merayapkan tangan mungilnya ke balik rok Shierlen.
“Jangan cuma pahanya dong…..” Shierlen mendesah manja sambil memasukkan kepala si kecil Misdi kedalam roknya, kedua kaki Shierlen agak meregang-rengang ketika kepala Misdi bergerak di balik roknya.
Fitri bergerak menghampiri Shierlen, kemudian memeluk Shierlen dari samping.”Hemmm.. Ckkk… Emmm.. Ckkkkk” mulut kedua gadis itu saling mengulum dengan lembut, air liur mereka tampak membasahi daerah sekitar mulut mereka., perlahan-lahan tangan Fitri merayap menggerayangi bongkahan buah dada Shierlen dan meremasinya dengan lembut dan mesra.
“Aduhh, Misdi pelan-pelannnn…” Shierlen memekik kecil, tidak berapa lama celana dalam Shierlen melorot sampai sebatas lutut, tubuh Shierlen seperti bergetar terkadang tersentak disertai rintihan-rintihan lirih yang semakin sering terdengar dari bibirnya.
Kedua tangan Misdi bergerak mengelus-ngelus kedua paha Shierlen, sementara mulutnya mengecupi bibir vagina gadis itu, lidahnya terjulur keluar mengorek-ngorek belahan bibir vagina Shierlen, menikmati lelehan cairan gurih yang semakin banyak meleleh dari sela-sela vagina gadis itu. Fitri berlutut di sebelah kanan Misdi dan meraih batang penis Misdi. Nafas Fitri semakin berdebar-debar merasakan benda kecil itu berdenyut-denyut dalam genggamannya, kemudian tangan Fitri bergerak mengocok-ngocok penis kecil Misdi, dikocoknya dalam gerakan – gerakan yang teratur. Fitri kembali membuka mulutnya agar penis Misdi dapat memasuki rongga mulutnya. “Hoffhhhhh… Ohmmmmmhhh….. Emmmmm” setelah melakukan beberapa kali hisapan-hisapan kuat akhirnya Fitri mengeluarkan kembali kepala penis Misdi, jari telunjuk Fitri memainkan kepala penis Misdi yang imut. Cairan-cairan lendir semakin banyak meleleh dari lubang penis Misdi yang berbentuk “+”, dengan lembut lidah Fitri mengulas-ngulas membersihkan lendir-lendir bening yang meleleh dari lubang penis jagoan kecil kita, sesekali lidah Fitri bergerak seperti sedang mengorek, menggelitiki lubang penis sikecil Misdi.
“Ahhhh…, Aaaaannnnnghhh… crrrttt crrtttt…” jilatan dan hisapan-hisapan Misdi telah mengantarkan Shierlen mencapai puncak kenikmatan.
Wajah si mesum berambut poni keluar dari dalam rok gadis itu, jagoan kecil kita menelan habis cairan gurih yang sempat muncrat dari lubang vagina Shierlen. Misdi tersenyum sambil menengokkan kepalanya menatap Fitri yang masih asik dengan mainan barunya, Tangan jagoan kecil kita membelai-belai rambut Fitri yang masih sibuk mempermainkan benda kecil di selangkangannya. Jagoan kita, Misdi menarik batang penisnya dari genggaman Fitri dan bergerak ke belakang tubuh Fitri yang sedang menungging, kemudian tangannya yang mungil menyibakkan rok seragam Fitri ke atas, dengan lembut ditariknya celana dalam Fitri sampai melorot sebatas lutut. Misdi menggesek-gesekkan batang penisnya ke sela-sela buah pantat Fitri,
“Misdii… jangan digituin… Ohhhhhh…, Misdiii, ” Fitri merengek ketika jagoan kecil kita menggodanya dengan permainan batang penisnya, terkadang kepala penis Misdi menggesek belahan vagina gadis itu kemudian bergerak seperti hendak menekan tapi kemudian ditariknya lagi sambil memukul-mukul buah pantat Fitri dengan penisnya seperti orang yang sedang main drum. “Plukkk… Plukkkk… plukkkkk…. Plukkkkk…..” suara benturan penis Misdi yang sedang memukul-mukul bongkahan buah pantat gadis itu, sementara Fitri terus merengek-rengek.
“Ohhhhhhhhhhhhh…. Owwwwww…..” Fitri merasakan tangan Misdi menekan buah pantatnya dan secara perlahan-lahan kepala penis Misdi menekan berusaha memasuki lubang anusnya, beberapa kali batang kecil itu tertekuk ke kiri dan kanan ketika berusaha memasuki lubang anus Fitri si bintang pelajar yang masih sempit.
“Aww..!! ” Fitri menjerit kecil ketika Misdi menghentakkan kemaluannya dengan kuat. Nafas Fitri seperti tertahan kemudian tersedat-sendat sambil sesekali mengerang dengan tubuh yang mengejang ketika batang kemaluan Misdi terus menekan memasuki lubang dubur gadis itu.
Tiba-tiba Tubuh Fitri bergetar hebat ketika merasakan penis Misdi membesar dan makin membesar di dalam lubang duburnya yang serasa dipaksa melar mengikuti penis Misdi yang semakin membesar dan memanjang mirip botol Aqua 600 Ml. Perlahan-lahan Misdi menarik kemaluannya dengan cepat sampai batas leher penisnya yang digigit oleh lingkaran dubur gadis itu kemudian Misdi kembali menekankan penisnya berkali-kali dengan irama yang teratur sampai akhirnya batang itu kembali terbenam di dalam lubang anus Fitri.
“Ahhh…, misdi Pelan-pelannnhh.. Ouhhhhh… Hssshhhhhh” Misdi menggoda Fitri dengan permainan batang kemaluannya yang kadang-kadang disentak-sentakkannya dengan kasar. Tangan mungil Misdi dengan lembut mengusap-ngusap pinggul gadis itu, kemudian dengan gerakan yang cepat Misdi mencabut batang penisnya “Ploppppppp…!! Ahhhhhh!! ” bunyi nyaring itu terdengar dengan keras bagaikan berduet dengan jeritan kecil Fitri, si kecil Misdi terkekeh-kekeh, kemudian menggesek-gesekan kepala penisnya ke belahan bibir vagina gadis itu.
“Kan Ai Fug Yu Nauw ? “Misdi bertanya dengan pede dalam bahasa inggris versi Misdi walaupun bahasa Inggris yang diucapkan olehnya sangat sulit dimengerti oleh manusia normal.
“Kamu ngomong apa sichh ?” Fitri bertanya sambil menengokkan kepalanya ke belakang, buah pantatnya secara tidak sengaja bergesekan dengan kepala penis Misdi, jelas saja hal ini berakibat sangat fatal , belum lagi pertanyaan Fitri yang membuat Misdi naik darah, padahal Misdi sudah seharian kemarin belajar Bahasa Inggris, masa sich Fitri ngak ngerti ???
“Maksudnya Boleh diginiin ngak nihhhh…??!! Jrebbbbbbb….!!!” rasa kesal dan nafsu Misdi mendadak memuncak, tangannya yang mungil membantu menjejal-jejalkan kepala penisnya ke belahan vagina Fitri.
“Osssshhhh… Uhhhhhh…, Misdhiii… Ennnh Awwww…!! ” Fitri menjerit kecil merasakan batang kemaluan Misdi berkedut dengan kedutan yang kuat memaksa memasuki lubang vaginanya.
Fitri meringis merasakan vaginanya seperti dipaksa merekah dan dijebol oleh batang penis Misdi yang besar.
”Misdi pelan-pelannn Owwwhhh” Fitri meringis kesakitan, Misdi mendadak tersentak, tersadar, kali ini ia melakukannya dengan lembut, perlahan-lahan ditekankannya kepala kemaluannya membelah belahan bibir vagina.
“Heennhhhh… Ahhhh….! Srebbbbb…..” permukaan batang kemaluan Misdi yang kasar berwarna kehitaman memasuki lubang vagina Fitri yang lembut dan peret.
Tubuh gadis itu terdorong-dorong dengan lembut mengikuti irama sentakan-sentakan batang kemaluan Misdi. Misdi melakukannya dengan hati-hati seolah-olah ia tidak ingin menyakiti gadis itu, lembut, perlahan-lahan. Setiap helaan kemaluan Misdi membuat Fitri serasa melayang-layang semakin tinggi dan tinggi.
“Ahhh.., Misdi..Crrrr Crrrr” tidak membutuhkan waktu lama bagi Misdi untuk menundukkan gadis itu.
Tangan misdi mengelus dan sesekali meremas lembut bongkahan buah pantat gadis itu. Beberapa saat kemudian pintu ruangan kelas itu terbuka perlahan-lahan. Misdi keluar sambil cengengesan, jagoan kecil kita mengikuti langkah Fitri dan Shierlen.
**************************
Jumat Sore
“Fit…”
“Misdi diam ah.., lagi belajar, aku besok ulangan nihh…” Fitri menepiskan tangan Misdi yang merayap di pahanya.
Misdi menghela nafas panjang sambil garuk-garuk kepala. (Red : Biasa deh Indian kecil kita mau minta jatah…, namun sayang lubang favouritnya menolaknya mentah-mentah) Jagoan kita melirik kearah lubang kunci dikamar Fitri,
“Masa gua musti ML ama lobang pintu…Hhhhhh…”Misdi menghela nafas panjang sambil menekuk kepalanya.
Akhirnya Misdi memutuskan untuk mengambil udara segar biarpun alasan sebenarnya ingin cuci mata, ngeceng yang bening-bening. Duh garing amat disini, gersang amat sih, Misdi melangkahkan kakinya agak jauh, terus, terus dan terus. Mata Misdi tiba-tiba melotot melihat sepasang paha yang mulus di kejauhan. Seorang gadis cantik bertubuh ramping dengan memakai bawahan rok mini ketat hendak menyeberang jalan, Ohhhh barang bawaannya terjatuh berantakan dengan cekatan jagoan kecil kita segera menghampiri
“Aduh, Cici, saya bantuin ya…” Jagoan kecil kita langsung membantu dengan pamrih, matanya berulang kali melirik mengintip sepasang paha gadis itu yang putih mulus.
“Ehhh… makasih….” gadis itu tersenyum ramah, melihat anak sekecil Misdi sudah berjiwa besar membantu orang yang sedang kesulitan.
“Cici mau kemana?” Misdi langsung bertanya sambil memasang senyuman termanis yang ia miliki, di wajahnya yang kelewat ganteng (Red: euh… ganteng banget sih, kalo diliat dari atas atas gedung pencakar langit. )
“Ceglukk… ceglukkkkk….” jagoan kecil kita menelan ludah berkali-kali.
“Ohhh…, Ati – ati cici, sini saya bantu menyeberang jalan….” tanpa diminta tangan mungil Misdi menuntun tangan gadis cantik itu.
“Toll.. lonnnggg nakkk… uhuk. Uhukk…” seorang kakek tua tiba-tiba meminta tolong, matanya memandang memelas pada Misdi minta ikut disebrangkan.
“Eee…, aku nggak nyeberang koq…, kayaknya kamu lebih baik bantuin kakek tua itu deh..” gadis itu menarik tangannya dari ganggaman Misdi.
“Whaduhhhh… !!” Misdi membatin dalam hati, perlahan-lahan karena sudah tanggung dicap sebagai anak yang baik hati, suka menolong, akhirnya jagoan kecil kita menghampiri kakek tua itu, dengan risih jagoan kecil kita memegangi jari kelingking kakek tua itu.
Dengan tertatih-tatih sang kakek menyeberangi jalan dibantu oleh jagoan kecil kita yang baik hati. Akhirnya sampai juga mereka keseberang jalan, Misdi buru-buru melepaskan pengangannya dari jari kelingking kakek tua itu, kemudian membalikkan tubuh mungilnya sambil mencari-cari gadis cantik tadi.
“Hhhhhhhhh……” Misdi memandangi si gadis cantik yang sudah melangkah menjauh, sepasang kaki yang mulus dan tubuh yang seksi ditunjang oleh wajah yang cantik dan imut
Misdi memandangi gadis itu, gadis itu menolehkan kepalanya memandangi Misdi dikejauhan seolah-olah meminta jagoan kecil kita untuk mengejarnya. (Red: Kayaknya terlalu PeDe deh…, sebenernya gadis itu mengkhawatirkan si kakek tua….., alias meragukan kemampuan Misdi)
“Ehhhhh, Dia nungguin Gue Nihhhh…..” dengan modal dengkul dan rasa percaya diri yang kelewat tinggi jagoan kecil kita menyeberang jalan dan mengejar gadis itu.
“Ditttt… Ditttt… Dittttt….” Jalanan mendadak macet sesaat karena jagoan kecil kita menyeberang jalan dengan seenaknya, bunyi klakson terdengar berkali-kali.
”Gandeng Oiiiiii….,!! ” Misdi mengacungkan tinju kecilnya, kaki kecil Misdi bergerak dengan lincah, berlari, mengejar dan..Ahhhh itu dia si cantik !!!
“Cici sini saya bantu… Hahhh…..?? ” Misdi tercekat ,
Mampusssssssssssssssssssssss !! koq ngak secakep tadi ??
“Ada apa dik…..???” gadis itu bertanya, Misdi menggeleng-gelengkan kepalanya “Ngakkk…, Ngak apa-apa koq hue he he he he”Indian mesum berambut poni mundur dengan teratur.
Jagoan kecil kita menggosok-gosokkan telapak tangannya sambil berkomat-kamit “Yohana, jin lampu keluarlah, Yohana , Jin lampu keluarlah..”
(Red : Plakkkkkkkkkkkkkkkkk!!!)
“Waduhhhh….!! ” Misdi memegangi pipinya yang memerah terkena tamparan misterius, wajahnya tergolek kearah kiri, bibir Misdi monyong seperti mengucapkan Huruf “U”
Tingggggg !! Huruf “U” langsung hilang dari mulut jagoan kecil kita digantikan oleh senyuman lebar, Misdi melupakan rasa sakit di pipinya yang kena gamparan misterius.
(Red : Makanya jangan maen betot aja !!!!!!, mentang-mentang bajunya sama, gimana sih, skenarionya kan jadi melenceng dll… dsb.. dst.. Ehhhh kemana tuh anak ???)
Nun agak jauh disebelah sana jagoan kecil kita sedang melakukan pengintaian, setelah yakin kalau kali ini tidak salah sasaran, langsung deh Misdi mendekati dan menyapa gadis itu
“Haii Cici, kita bertemu lagi , “
“Lohhhhh, kamu ngak nolongin kakek itu, kasihan kan, masak ditinggal sih”
“Euhhhh, Emmm, gini Cici, kalau misalnya ada bahaya atau keadaan mendesak lainnya, pasti deh yang didahulukan perempuan dan anak-anak, bukan mendahulukan laki-laki dulu, bener ngak ?”
“Nahhhh, tuh kan !! jatuh lagi, coba kalau tidak ada saya…” Misdi memungut kertas kecil yang tertiup angin ketika gadis itu hendak membuangnya ke tong sampah.
Tangan Misdi menyambar tangan gadis itu dan mengenggamnya dengan mesra
“Cici mau kemana ? Biar Misdi yang anterin…” jagoan kecil kita tersenyum
Suit !! Suitttt !! Jagoan kecil kita langsung Jatuh cinta pada pandangan pertama sambil melirik rok mini yang dikenakan oleh gadis itu yang tertarik sedikit keatas menampakkan sepasang pahanya yang putih, ketika gadis itu masuk ke dalam mobil. Indian kecil kita memutari mobil dan mengetuk kaca di sebelah pengemudi
“Tok. Tok. Tok…”
Gadis itu tampak kesal , kemudian menurunkan kaca mobil ,
“Ada apa ? ” Si cantik mendengus menatap tajam pada jagoan kecil kita.
“Huppp….” Jagoan kecil kita memanjat dan masuk memalui kaca jendela mobil yang terbuka, si cantik tambah kesal, namun jagoan kecil kita masih ngak tau malu, pantas banget menyandang julukan ‘si mesum bermuka tembok’.
“Nah, sekarang Cici mau kemana, biar Misdi yang Anterin…” Wah kayaknya sih kalau dilihat dari situasi dan posisi sekarang, jagoan kita deh yang lagi nebeng kemobil orang, duh…malu-maluin, kelakuan..!! jaga kelakuannnn !!!
Gadis cantik itu hendak membentak dan mengusir jagoan kecil kita turun, namun tidak jadi , sedangkan Misdi cengar-cengir menatap kedepan dengan rasa PeDe yang semakin tinggi, entah kenapa gadis itu mengurungkan niatnya.
“AAAA….!!!!!, Hati-hati Cici…!! ” Misdi sampai deg-degan ketika mobil itu ngebut , Wajah Misdi tampak pucat dengan mulutnya yang ternganga lebar, begitu mobil itu berhenti Misdi buru-buru keluar, kemudian menarik nafas panjang beberapa kali, sebelum akhirnya jatuh duduk dengan mata juling. (Red : Payah…, masak mabuk darat sih…???? ).
“Kamu ngak apa – apa.. ?” gadis cantik itu bertanya basa-basi.
“Berkat perhatian Cici, saya langsung sembuh…” Misdi langsung melompat berdiri, dada Misdi membusung ke depan, cieh sok gagah, kemudian jagoan kecil kita melangkah dengan tegap mengikuti langkah gadis cantik itu, dari sebelah belakang, Misdi menatap serius ke depan memperhatikan goyangan pinggul gadis cantik itu, setiap goyangan yang indah itu tersimpan dengan rapi di benak Misdi.
Misdi ikut masuk, nyelonong ke dalam rumah, tanpa basa-basi tangan Misdi menarik pintu kulkas dan mengambil sekaleng Pepsi Blue, jagoan kecil kita kehausan dan meneguk habis minuman di tangannya.
Novie |
“Saya Misdi…, nama Cici siapa ?” Misdi balas balik bertanya dengan lebih lembut, matanya merayapi paha gadis itu yang tersibak sampai ke pangkal paha, Misdi melangkahkan kakinya mendekati gadis itu, matanya menatap tajam pada paha gadis itu yang putih dan tampak halus.
“Novie…” gadis itu mendesah lembut, kemudian seperti disengaja Novie membaringkan punggungnya ke belakang sambil membuka kedua kakinya sedikit.
“WAhhhh….dia ngundang gue nih….!! “Misdi meletakkan telapak tangannya di lutut gadis itu, dielus-elusnya paha mulus itu, cegluk-cegluk-cegluk, berkali-kali Misdi menelan ludahnya, ketika telapak tangannya merayapi kemulusan paha Novie.
“Ehhhhh….!! jadi curiga….!! Biasanya sih…., ada udang dibalik batu nehhh…!! ” Misdi berkata dalam hati, matanya memandang berkeliling, ia kuatir ada CTV yang akan merekam pertarungan yang akan segera dimulai, bisa bahaya kan, kalau rekaman itu sampai beredar di internet, atau dari ponsel ke ponsel, dengan judul “Scandal Misdi – Hospital Eps 8 ” misalnya.
“Heuhhhh….!! ” Misdi melompat kebelakang kemudian menatap Novie dengan curiga, jari telunjuknya mengacung tepat ke wajah gadis itu sambil bertanya ketakutan
“Ci Novie !! bukan shemale kan ?? ” Misdi masih curiga karena nggak biasa-biasanya penulis begitu baik padanya, masih terbayang perjuangan beratnya untuk mendapatkan Fitri Diniyani.
Novie tampak tersinggung, namun kemudian ia mulai berdiri, perlahan-lahan dalam gerakan dan liukan yang erotis kedua tangannya menarik kaos yang dikenakannya ke atas sampai terlepas melalui kedua lengannya dan melemparkan baju kaos ketat itu ke wajah Misdi.
“Hehhh…..!! Uhhhh… ” cuping hidung Misdi kembang kempis mengendus harumnya baju Novie, duh baru bajunya doang udah wangi gimana kalo ngendus bodynya langsung ya..?? Misdi tambah penasaran.
“Ehhh….,wahhhhh…, ” Kali ini BH Novie lah, yang menghalangi pandangan mata Misdi mirip pakai kacamata, cuma bedanya Misdi memakai sepasang cup bra di kedua matanya, tangan Misdi melemparkan Bh itu kebelakang. Matanya menatap rok yang melorot ke bawah, suit suittttt….!! sepasang paha yang mulus menggoda jagoan kecil kita. Kini kain segitiga putih itulah yang menjadi penentu hidup atau matinya Misdi…….!!! Perlahan-lahan sambil bergerak erotis Novie mulai menurunkan kain segitiga kecil itu, nafas Misdi tertahan. Nasibnya benar-benar bagaikan telur di ujung tanduk, terancam dalam ketidak pastian, bayangkan kalau isi kain segitiga putih itu adalah sebuah pistol lengkap dengan dua butir pelurunya, Hihhh…., Misdi bergidik ngeri….!!
“Uhhh…!! ” mata Misdi melotot ke arah selangkangan gadis itu ketika Novie menghampirinya kemudian menarik tangannya dan mendudukkannya di atas kursi sofa, pakaian Misdi segera dilucuti dan dilemparkan ke udara.
“He he he…, si kecil berdiri….,,,.” Novie terkekeh kemudian memainkan jari telunjuknya pada batang penis Misdi yang sudah mengacung tegak dengan gagah berani menantangnya untuk segera bercinta.
“Koqqq…?? Anehhh…..!! ” jari telunjuk Novie menyentuh lubang kemaluan Misdi, baru kali ini Novie melihat lubang penis berbentuk “+”, dengan agak ragu Novie menjilati kepala penis Misdi.
Tangan Misdi mengelus-gelus rambut Novie ketika gadis itu memasukkan batang penisnya sekaligus kedalam mulutnya. Penis si kecil Misdi diamuk oleh lidah Novie yang bergerak dengan liar, Misdi menarik Penisnya kemudian mengangkat bahu gadis itu….
“Ci Novie…, duduk sini yahh….,,,” Misdi menarik Novie agar duduk diatas sofa tepat di sebelahnya, kemudian tangan Misdi mengelusi payudara Novie, merayapi bulatan buah dada Novie yang lembut dan halus. Misdi berdiri di hadapan tubuh gadis itu sambil menjulurkan kedua tangannya menggenggam induk payudara Novie dan kemudian mengelus-ngelus puncaknya.
Kedua kaki Novie menjepit Misdi yang berdiri di antara selangkangannya, sesekali Novie menarik buah dadanya ketika mulut Misdi mengenyot-ngenyot benda itu dengan kuat. “Ohhhhhhhh……” gadis itu hanya dapat mendesah panjang, ketika Misdi menggeluti buah dadanya dengan semakin liar, diciumi, dipangut dan kemudian dijilatinya puting yang sudah tegang dan meruncing itu. Tangan mungil Misdi meremasi induk payudara Novie sambil berkata “Duhhh…., susu Ci Novie…, kenyal, padat , kayak punya Fitri… he he he” Misdi keceplosan.
“Fitri…?? Siapa Fitri ??” Novie bertanya sambil menatap wajah Misdi yang cengengesan, tangan Misdi semakin aktif memilin-milin putting susu Novie.
“He he he…, rahasia dong…” Misdi melirikkan matanya dan tersenyum nakal menggoda Novie yang masih menatapnya dengan curiga.
“Ahhh…! ” gadis itu memekik kecil karena Misdi mencubit putingnya ketika gadis itu hendak melontarkan pertannyaan lebih lanjut, selanjutnya mulut Misdi kembali mengenyot-ngenyot puncak payudara Novie.
Misdi begitu lahap melahap dan melumat-lumat payudara Novie sampai pemiliknya mendesah-desah keenakan. Berkali-kali Mulut Misdi melumati kedua puncak buah dada Novie kuat-kuat sebelum menekankan bahu Novie agar bersandar ke belakang, sedangkan ia sendiri bersujud di antara selangkangan Novie yang mengangkang, telapak tangan Misdi mengusapi paha gadis itu yang sedang mengangkang, kemudian menciumi permukaan pahanya sebelah dalam, berkali-kali kecupan-kecupan lembut mendarat di paha Novie, semakin lama kecupan-kecupan Misdi semakin menjalar ke atas.
“Aduhhhh…, indah sekali…. Ck ck ck” Misdi berdecak kagum sambil merayapkan kedua tangannya mendekati gundukan vagina Novie dan menekan pinggiran bibir vagina Novie agar merekah dan menampakkan isinya yang berwarna pink, hidung Misdi mengendusi vagina yang harum itu, aroma khas yang sangat disukai oleh si kecil Misdi. Tangan Misdi buru-buru menahan kedua paha Novie yang hendak merapat ketika bibir Misdi mengecup-ngecup bibir vaginanya yang merekah kemudian melumat isinya yang berwarna merah muda.
“Acchhhhh…., Gila…, belajar dari mana anak ini…??” Novie bertanya-tanya dalam hati, tampaknya ia sangat terkejut dengan permainan lidah Misdi, tampaknya anak itu sudah mengerti apa yang harus dilakukannya dan bagaimana melakukannya.
”AHHHHH…….., Owwwwwwwww !!! ” Novie tidak sanggup lagi untuk menahan jeritannya ketika Misdi melumat-lumat bibir vaginanya dengan kasar, terkadang lidah Misdi yang lancip mengorek-ngorek belahan vaginanya. Kadang lidah Misdi menggeliat-geliat memijati klitorisnya dengan kuat sampai Novie mendesah-desah semakin keras, berkali-kali tubuh gadis itu tersentak ketika lidah Misdi mencongkel-congkel daging kelentit gadis itu.
“Eittt….!! Blukkkkkk……!!Waduh Cici….!! ” Jagoan kita terkejut ketika Novie mengangkat tubuh Misdi dan membantingkan tubuh jagoan kecil kita keatas sofa kemudian menerkam dan mengangkangi pinggang Misdi, Novie membimbing penis Misdi yang kecil memasuki belahan vaginanya. Novie menegadahkan kepalanya keatas kemudian mulai menggoyangkan pinggulnya, mata Novie terpejam rapat sibuk dengan khayalannya sehingga melewatkan perubahan yang terjadi pada tubuh Misdi yang mulai diselimuti asap tipis.
“Hemmmmm, lumayanlah,, daripada ngak ada, sshhhh”dengan santai Novie menggoyang-goyangkan pinggulnya, tubuhnya menggeliat erotis diatas tubuh Misdi yang mulai berubah.
“OAHHHHH…!!” tiba-tiba mata Novie mendelik, mulutnya terbuka lebar terperangah merasakan sesuatu tiba-tiba memaksa lubang vaginanya untuk melar, sesuatu yang besar memadati lubang vaginanya yang peret dan menyentak-nyentak semakin dalam..
“AHHHHHHH……!! ” Novie menjerit ngeri ketika menengok ke bawah, seorang kakek tua terkekeh – kekeh sambil menjulurkan kedua tangannya mengelus bulatan payudara Novie yang halus dan lembut kemudian meremas induk payudaranya. Novie tersentak tersadar ia hendak menarik pinggulnya namun dengan sigap kedua tangan si kakek malah mendekap bokongnya kuat-kuat sambil menghentakkan penis besarnya keatas.
”AHHHHHH!! “Novie berteriak keras, ketika penis Misdi yang besar itu bergerak menyodoki lubang vaginanya kuat-kuat dalam gerakan yang menghentak-hentak kasar, sampai tubuh gadis itu berulang kali terdorong ke atas mengikuti sentakan-sentakan penis besar dan panjang itu.
“Blukkk….!! ” tubuh Novie ambruk terkulai di atas dada si kakek, gadis itu mengerang dengan sebatang penis yang besar dan hitam tertancap di lubang vaginanya. Butiran air keringat mendadak mengucur dengan deras dari tubuh Novie, berulang kali tubuhnya menggigil hebat seperti terkena demam.
“He he he.., “Misdi terkekeh-kekeh sambil mengelusi dan mengendusi rambut Novie yang harum, tangannya bergerak mengelusi bokong dan punggung Novie yang basah oleh cucuran air keringatnya kemudian Misdi mengayunkan batang penisnya keatas, begitu pelan dan lembut, “Shhhhh…, Shhhhhhh…,,, Shhhhhh” Novie mendesah-desah ketika merasakan penis Misdi yang besar mulai bergerak keluar masuk mengocok-ngocok lubang vaginanya.dalam gerakan yang lembut , membuai Novie dalam pelukan hangat si kakek.
“AHHH…!! ” Sesekali Novie memekik kecil ketika si kakek menggoda gadis itu dengan menyentakkan penisnya kuat-kuat keatas menyodok lubang vaginanya, kemudian dilanjutkan dengan tusukan-tusukan yang dalam dan lembut keluar masuk di lubang vaginanya.
“Haaaaaa….,,, Ahhhhhhh….!!! “tiba-tiba Novie mendesah kuat di tengah perjalanan Misdi yang sedang mengayunkan penisnya ke atas menyodok-nyodok lubang vagina gadis itu, tubuh Novie yang mulus bergetar dengan hebat kemudian ” Crrrr… Crrrrrr…. Crrrrrrr “gadis itu merasakan kedutan-kedutan yang nikmat yang membuat tubuhnya mengejang kemudian perlahan-lahan terkulai lemas dengan nafas yang tersenggal-senggal.
Misdi hanya tersenyum tangan kanannya mengelusi buah pantat Novie dan meremasnya dengan lembut sementara tangan kiri Misdi menekankan punggung Novie agar buah dada gadis itu yang mengeras dan membusung padat semakin erat menempel didadanya. Tanpa melepaskan pelukannya pada tubuh Novie yang mulus, si kakek mulai membalikkan posisinya, dari ditindih menjadi menindih tubuh gadis itu, Novie memejamkan matanya rapat-rapat ketika bibir Misdi mengecupi bibirnya, Novie merasa jijik berciuman dengan si kakek namun rasa percaya diri Misdi dan usaha kerasnya perlahan-lahan membuahkan hasil yang menggembirakan. Sedikit namun pasti Novie mulai membalas ciuman Misdi, bibir Novie sedikit terbuka sambil mendesah -desah ketika Misdi mengulurkan lidahnya dan mengulasi sudut bibir Novie. “ssshhhh… Ahhhhhh…. Shhhhhhh…. Ahhhhhh…”
Dengan bernafsu Misdi menjulurkan lidahnya, kemudian lidahnya menekan masuk melalui sela-sela bibir Novie. Lidah Misdi menggeliat liar mencari – cari lidah Novie dan kemudian kedua lidah itu saling menyerang, saling mengait dan saling mengulas dengan sangat mesra dan semakin memanas sampai berkali-kali terdengar decakan-decakan kuat dari kedua bibir mereka yang saling berpangutan.
Kepala gadis itu terkulai kekanan , seolah sedang memberi ruang bagi kepala Misdi untuk mendarat dilehernya,Novie berulang kali mendesah ketika merasakan bibir Si kakek mulai mengecupi Batang Lehernya , sesekali Si kakek melakukan jilatan dan hisapan-hisapan kuat dileher Novie, Cumbuan-cumbuan Misdi meninggalkan bekas – bekas kemerahan.dileher gadis itu “Ahhhh… Sssshhhh…,Ahhhhhh….”Novie semakin keras mendesah, merintih dan mengerang kecil ketika si kakek semakin luar mencumbuinya. Nafas Novie semakin lama semakin memburu kencang, gadis itu kesulitan mengendalikan nafasnya ketika merasakan ciuman-ciuman kasar misdi semakin turun kearah dadanya. Lidah Misdi terjulur menjilati belahan dada Novie yang halus, kemudian mengecupi dan menjilatinya. Lidah si kakek terjulur keluar kemudian mengulas-ngulas induk payudara gadis itu yang semakin mengenyal dan mengeras. Mata Misdi menatap tajam gundukan buah dada Novie yang membuntal semakin padat. Perlahan-lahan telapak tangan Misdi mengelus-ngelus induk payudara Novie bagian bawah sebelum menggenggam dan meremas-remasnya dalam gerakan yang teratur.
“Ahhhhhhhh…., Ahhhhhh……,,, Ahhhhhhhhhhhh” Novie seperti tersiksa ketika Misdi melumat-lumat puncak payudaranya, ia semakin lahap mengecupi, mengulum dan mengaiti putting susu Novie yang semakin keras dan meruncing,
“Ohhhhhhhhhhhhhh….., Ohhhhhhhhhhhhhhhhh…..” berkali-kali suara itu terdengar dari bibir Novie disertai geliatan tubuhnya yang semakin indah dibasahi oleh lelehan-lelehan air keringatnya yang semakin lama semakin mengucur dengan deras.
Tubuh Novie mulai tersentak keras ketika Misdi mulai menyodok-nyodokkan batang penisnya “Arrrrrrhhhhh,,,, Ngeeehhhhhhhh….., Nggghhhhhh” Novie mengerang tidak berdaya dibawah genjotan dan ayunan penis Misdi yang terus bergerak keluar masuk dengan semakin kencang dan kuat, menggenjot-genjot lubang vaginanya, Misdi terkekeh-kekeh sambil semakin kuat mengayunkan batang penisnya menggenjot-genjot lubang vagina Novie, diaduk-aduknya lubang kenikmatan itu dalam-dalam.
“Ahhhhhhhh……. CRRTT … CRRRRRR ….” Kedua kaki Novie menjepit kuat-kuat tubuh si kakek kemudian mengangkang tidak berdaya, Novie meringis merasakan genjotan Misdi yang semakin kuat menyodok-nyodok lubang vaginanya yang sempit dan peret. Novie kembali terperangah ketika Misdi menekan penisnya dalam-dalam, mulut Novie yang ternganga segera dilumat oleh Misdi, “Emmmmm… Emmmmm!!! Emmmmmm !!” Tubuh Novie menggeliat dalam pelukan Misdi, tubuhnya menggigil merasakan benda besar yang panjang itu semakin dalam memasuki tubuhnya, perlahan-lahan keluar kemudian kembali menghempas masuk dengan kasar.
“Aohhhhh!!! Ja-jangannn.. jangannn….” Novie menjerit keras sambil memohon memelas meminta agar Misdi tidak menusukkan penisnya lebih lanjut, Misdi hanya terkekeh-kekeh sambil mengecupi bibir Novie yang mengaduh-ngaduh. “Aduhhh…, duhhhh… Aduhhhhh….!” Benda panjang itu akhirnya menancap dengan sempurna, sampai selangkangannya dan selangkangan si kakek berpautan erat.
“Ploppppp…..!!! ” Suara itu terdengar keras ketika Misdi mencabut batang penisnya dari lubang vagina Novie, “Blukkkkkk….!! ” Novie mendorong tubuh Misdi hingga terjengkang ke belakang, kemudian ia menggeser tubuhnya berusaha menghindari si kakek yang kembali menghampirinya bagaikan seekor binatang buas yang kelaparan, Novie membalikkan tubuhnya berusaha menghindari cumbuan si kakek. Si kakek membuka mulut dan menjulurkan lidahnya, kemudian perlahan-lahan lidah Misdi menjilati belakang telinga Novie, tampaknya Misdi sedang berusaha agar gadis itu mau menyerahkan dirinya secara total dalam dekapannya, kedua tangan si kakek membelit melingkari pinggang Novie yang ramping.
“Cuppphh… Cupphhhh….” Misdi mengecupi daun telinga Novie, kemudian menjepitnya dengan bibirnya. Perlahan-lahan tangan Misdi menyibakkan rambut gadis itu dibagian leher, diciuminya tengkuk Novie dengan lembut, Novie mendesah-desah kecil , ia mulai terpancing dalam permainan si kakek yang mengajaknya untuk segera bercinta, tangan si kakek menepiskan tangan Novie yang menyilang berusaha melindungi gundukan buah dadanya dari tangan Misdi, kedua tangan si kakek menggerayangi payudara Novie, mengusap-ngusapnya lembut Novie sebelah bawah untuk menaikkan nafsu birahi gadis itu.
“Ahhhhhhhhhh….!! ” Novie hanya mendesah manja ketika tangan si kakek menggenggam induk payudaranya dan meremas-remasnya dengan lembut.
Misdi semakin merapatkan tubuhnya pada punggung Novie yang basah oleh ceceran air keringat. Perlahan namun pasti tangan kanan kanan Misdi merayap keperut Novie dan terus merayap turun, diremasnya dengan lembut bukit mungil diselangkangan Novie yang semakin basah oleh lelehan cairan kewanitaannya.
Jari tengah Misdi bergerak menekan belahan vagina Novie, perlahan-lahan jari tengah Misdi semakin dalam terbenam dalam jepitan vagina gadis itu, kemudian jari tengah Misdi perlahan-lahan menggesek-gesek dan menekan-nekan lembut klitoris gadis itu yang membuahkan desahan dan rintihan kecil dari bibir pemiliknya.
“Ahh.. ! Ahh..!! Ahhh!! ” terkadang Novie memekik-mekik kecil ketika Misdi mengucek-ngucek vaginanya dengan kasar, kemudian gerakan Misdi kembali lembut mempermainkan klitoris Novie, terkadang Novie merengek ketika Misdi mengecupi lehernya dengan lembut sambil mempermainkan daging klitoris gadis itu dengan jari tengahnya.
Misdi menggusur tubuh Novie dan memaksa Novie menungging di atas sofa, Novie menolehkan kepalanya kebelakang, ia tidak mengerti kenapa Misdi tiba-tiba mengikat kedua tangannya ke belakang, sementara benda besar itu menyelinap menggesek-gesek disela-sela buah pantatnya.
“Akkkkkkhhhhhh….!! “Novie terperanjat, tusukan-tusukan keras yang menyakitkan membuat Novie mengerti mengapa Misdi mengikat kedua tangannya ke belakang, berkali-kali kepala penis yang besar itu menghentak-hentak dengan kasar dan kuat berusaha merobek lubang anusnya. “Jrebbb… Jrebbbb… Jrebbbb!! ” berkali-kali kepala penis Misdi berusaha memasuki lubang anus Novie.
“Awwww……………!!! Hen Hentikannnnhhh OWWW.!! “Satu lolongan yang keras terdengar dari mulut Novie.
Tubuhnya mengejang disertai erangan-erangan keras yang terdengar dari bibirnya yang ternganga.
“Nghekkkkk….!!! Ekkkkkkhhhh….!! ” Mata Novie mendelik, ketika satu tusukan yang kasar dan kuat membuat lubang duburnya terasa seperti dirobek, mulutnya seperti hendak mengucapkan huruf “A ” namun tidak ada sebuah suarapun yang keluar dari mulutnya, hanya desahan nafasnya sajalah yang tersendat-sendat ketika penis Misdi yang besar menekan masuk semakin dalam kedalam lubang duburnya.
“Duhhhh… Cici Novie…, sempit amat sich he he he” Misdi cengengesan sambil mulai menarik dan menekankan batang kemaluannya, kedua tangan Misdi mencengkram pinggul Novie kuat-kuat ketika ia mulai mengayun-ngayunkan benda besar di selangkangannya.
Misdi menyibakkan rambut panjang Novie ke samping. Tangan si kakek mengusapi punggung gadis itu sesekali ia tersenyum sambil memperhatikan ekspresi wajah Novie dari samping yang tampak semakin menggairahkan ketika mengernyit kesakitan pada saat Misdi menggenjotkan batang kemaluannya kuat-kuat. “Plokk!! Plokkkk…!! Plokkkkk!!! Plokkkk”
Sambil menjatuhkan dirinya ke belakang Misdi menarik pinggang Novie, kepala Novie menengadah keatas disertai lolongan kuat yang terdengar dari mulutnya, “Owwwwwww…. Hsss “
mata Novie terpejam rapat merasakan penis Misdi tertancap semakin dalam, kemudian tubuh Novie tersentak-sentak ke atas ketika Misdi menghujamkan batang kemaluannya menyodoki lubang anusnya. Novie menolehkan kepalanya ke belakang ketika Misdi mengejar bibirnya. Bibir Novie berpangutan dengan bibir si kakek. “Emmmm… Emmmm…, Emmmmm” tampaknya Novie mulai dapat menikmati batang kemaluan Misdi yang sedang asik menyodomi gadis itu, tangan Misdi mengelusi pinggang Novie yang ramping kemudian merayap menggenggam bongkahan buah susu Novie dan meremas-remasnya dengan semakin liar seliar menyentak-nyentakkan batang kemaluannya, menyodok-nyodok lubang anus Novie. Tangan Misdi melepaskan ikatan pada lengan Novie, kemudian perlahan-lahan tangan Misdi kembali merayap ke depan menggerayangi payudara Novie dan meremas-remas induk payudara gadis itu. Sambil berpegangan pada kedua tangan Misdi, Novie mulai bergerak menekan-nekankan pinggulnya semula perlahan-lahan namun semakin lama semakin cepat dan kuat Novie menekan-nekankan pinggulnya ke bawah, tampaknya Novie semakin keenakan disodomi oleh si kakek.
“Ahhhhh…., Ohhhhhhh…… Ohhhhhhhh Hsssssshhhhh….” Berkali-kali Novie mendesah sambil bergerak-gerak dengan semakin liar, Misdi menyambut keliaran Novie dengan menghujamkan batang kemaluannya kuat – kuat berulang kali keatas, menyodoki lubang anus Novie.
Kedua tangan Misdi membantu mengangkat pinggang Novie dan kemudian menariknya turun dengan cepat dan kuat “Ahhh…, Ahhhhh..,, Ahhhh Ahhhh… Ouhhh….!!!! Crrrr Crrrr Crrrrr….” vagina Novie tiba-tiba berkedut-kedut nikmat, gerakan liar Novie perlahan-lahan mulai berhenti seperti mobil yang kehabisan bensin. Si kakek meremas lembut buah dada Novie sambil menciumi pinggiran lehernya dari belakang. Dengan tidak sabaran tangan si kakek mendorong pinggul Novie dan kemudian mendudukkan gadis itu di atas kursi sofa dengan kedua kakinya yang sengaja dikangkangkan. Kepala si kakek tertunduk dan mengenyot cairan kewanitaan Novie, namun tidak menelan cairan gurih itu. Novie mengalungkan kedua tangannya pada leher Misdi, mulutnya mengejar mulut Misdi kemudian mulut mereka mulai saling berpangutan, saling berbagi cairan kewanitaan Novie, rasanya sangat mengasikkan ketika lidah mereka berdua saling bergelut dan saling kait berenang berbalutkan cairan gurih berwarna putih pekat yang asin dan kental, kemudian Misdi dan Novie saling berbagi, menelan cairan gurih itu sedikit demi sedikit sampai habis. Si kakek bangkit berdiri dan kemudian duduk dikursi sofa di seberang Novie, mata gadis itu menatap tajam pada kemaluan Si kakek yang besar dan panjang yang dapat memberinya sejuta kenikmatan, perlahan-lahan Novie bangkit dan menghampiri Misdi, tubuhnya menggeliat dengan erotis di hadapan si kakek, seolah-olah sedang memamerkan bentuk tubuhnya yang indah.
“Deggg.. Degggg… degggg….” Jantung misdi berdetak dengan lebih kencang, matanya menatap tajam pada bagian-bagian tubuh Novie yang mengeliat-geliat dengan indah.
Perlahan-lahan Novie menekuk lututnya bersudud di antara selangkangan Misdi, kedua tangannya menggenggam kemaluan Misdi dan mulai mengocok-ngocok batang yang panjang dan besar itu. Semakin lama tangan Novie semakin kuat mengocok – ngocok penis Misdi yang berwarna kehitaman, sesekali ia menundukkan kepalanya,kemudian bibirnya mengecup-ngecup kepala penis si kakek, terkadang lidahnya terjulur keluar, mengulas-ngulas kemudian membelit, melingkari kepala penis si kakek. ovie melumat-lumat mesra leher penis si kakek sebelum akhirnya mulut Novie ternganga lebar dan mengulum kepala penis Misdi, kepala Novie bergerak maju mundur sambil berkali-kali menghisap kuat-kuat kepala penis Misdi yang bersenang-senang didalam rongga mulut gadis itu “Emmmmm…,,, Emmmmmm,,. Emmmhhh,,,,”.
Perlahan-lahan dalam gerakan-gerakan yang erotis dan lembut Novie naik ke atas tubuh si kakek, kemudian setelah berpegangan pada bahu si kakek pinggulnya menekan turun agar belahan vaginanya dapat menduduki kepala penis si kakek yang mengancung dengan kokoh. Sedikit demi sedikit penis Misdi mulai membelah belahan bibir vagina Novie, semakin lama semakin dalam. Tangan Novie merengkuh kepala si kakek dan menekankan kepala Misdi pada belahan di dadanya.
“Cupphhh… cuphhhhhh… Cuphhhhh…..Ahhhhhh… Ahhhhhhhhhhhhhh” Novie mendesah-desah pelan ketika merasakan bibir si kakek mulai mengecupi belahan dadanya, bahkan bukan hanya itu, permukaan lidah Misdi yang kasar berkali-kali mengulasi belahan dada Novie yang lembut, perlahan – lahan jilatan Misdi mulai menjalar menari-nari di induk payudara Novie sambil mengecupi buntalan buah dadanya yang kenyal dan mengeras.
“Ahhhhhh…….! ” Novie menyodorkan payudaranya ke depan ketika merasakan puncaknya dihisap-hisap dengan kuat, lidah Misdi bergerak menyentil-nyentil putting Novie kemudian melumat-lumat kedua puncaknya bergantian yang kiri dan yang kanan.
Kedua tangan Misdi merayap, mendekap buah pantat Novie kemudian menekan-nekannya sambil berulang kali meremas-remas dengan lembut, si kakek mencoba mengingatkan Novie untuk apa gadis itu menaiki tubuhnya.
“Ennnhhh… Ennnhhhh…. Ennnhhhh……” Novie merengek kecil sambil mengayun-ngayunkan pinggulnya, rengekan rengekan Novie berubah menjadi rintihan-rintihan liar ketika Misdi membantu menaik turunkan pinggul Novie dengan kedua tangannya,
“Aaaaa Aaaaaaa Aaaaaaa…” Novie seperti tersiksa ketika batang kemaluan yang besar dan panjang itu keluar masuk menyodoki lubang vaginanya yang peret, semakin lama batang kemaluan Misdi semakin kuat menyodok-nyodok vagina Novie dan
“Awwwwwwwww…., Crrr Crrr Crrrr……” tubuh Novie melenting kemudian menggeletar merasakan denyutan-denyutan di lubang vaginanya, Misdi semakin bernafsu menggasak lubang vagina Novie, lelehan cairan kewanitaan Novie yang membanjir membuat penis Misdi agak mudah keluar – masuk di lubang sempit yang kini semakin licin dan mengasikkan untuk dikocok-kocok.
Novie menatap si kakek seolah memohon meminta Misdi agar menghentikan tusukan-tusukan kasarnya. Misdi menatap dalam-dalam mata Novie dan kemudian melumat bibirnya yang mendesah-desah diiringi rintihan-rintihan kecilnya yang menggairahkan.
“Uhhhh…..?!! ” Novie mengalungkan kedua tangannya pada leher si kakek ketika tiba-tiba Misdi mendekap buah pantatnya dan berdiri, Novie berusaha mengaitkan kedua kakinya membelit pinggang Si kakek,
”Ahhh…,,, Ahhhhh,,, Ahhhhhhh” tubuh Novie terayun-ayun ketika Misdi mengayunkan penisnya menyodok-nyodok lubang vaginanya.
Sambil mengayunkan kemaluannya Misdi melangkahkan kakinya menuju kamar tidur, batang kemaluannya semakin hebat menyerang lubang vagina gadis itu, merojok, menyodok dan mengaduk-ngaduknya dengan kasar.
“Hekssss… Crrrr Crrrrrr…. Crrrrrr” Cairan kenikmatan itu menjebol pertahanan Novie, menyedot seluruh tenaga gadis itu dan membuatnya terkulai lemas dalam dunia yang penuh dengan kenikmatan.
Dengan lemas perlahan-lahan Novie berusaha membalas lumatan bibir Misdi, gadis itu menjulurkan lidahnya agar Misdi dapat menghisap dan mengenyoti batangan lidah Novie kemudian mengulum lembut lidah gadis itu, tapi disebelah-bawah Misdi menyerang dengan membabi buta, menyodoki dan menggecak-gecak vagina Novie dengan kuat dan keras sampai gadis itu merengek-rengek tanpa daya.
“Ennhhh Ennhhh Ennnnnhhh Nehhhhhhmmm…, sudah Kekk…. Aduhh kakekk….!!”Novie menolak ketika Misdi membalikkan tubuhnya dan kembali menyetubuhinya dalam gerakan-gerakan yang kasar dan liar, tubuh gadis itu kembali terayun-ayun ketika batang kemaluan Si kakek yang besar memacu lubang vaginanya dari belakang setelah beberapa kali mengantarkan Novie menuju gerbang kenikmatannya barulah….
“Hauhhhhh…. Crrrroott… Crrroottt….” Misdi menghentakkan batang kemaluannya kuat-kuat ke dalam vagina Novie
“Poopppppssss…..!!!”,terdengar suara letupan keras, didalam kamar itu tampak seorang anak kecil tengah memegangi pinggul seorang gadis cantik dari belakang. Jagoan kecil kita berulang kali menjulurkan lidahnya menjilati sela-sela buah pantat Novie. “Duhhhhh….,,, Cici Novieeee… he he he he he”
“Brakkkk…!! ” tiba-tiba Seseorang mendobrak pintu kamar dengan kasar ,kemudian berteriak keras”Lepaskan gadis itu…!! Monster kecil….!! “
Secara reflek Misdi melepaskan tubuh Novie, tubuh gadis itu merosot turun, ia terkulai lemas dengan nafasnya yang terengah-engah. “Ohhhhhh…….” Setelah melenguh panjang gadis cantik bertubuh seksi itu pingsan tidak sadarkan diri..
Sesosok tubuh berbalutkan jaket hitam dengan sebuah topeng menutupi wajahnya menerjang tubuh Misdi “Eittttt….!! Apa-apaan Nihhhh !! “Misdi menghindari terjangan orang itu, Hmm, ada wangi harum yang menyertai terjangan orang itu, Misdi yakin yang menyerangnya adalah seorang wanita..
“Ouchhhh….!! ” Tubuh Misdi kesakitan ketika tangan gadis itu menggedor dadanya, Misdi menatap tajam pada sarung tangan yang dikenakan gadis misterius itu, kadang-kadang sarung tangan itu bersinar kuat kemudian kembali meredup, sebuah cahaya biru muda yang lembut.
“Bukkkk….!!, Ahhhhh….” Misdi kembali mengernyit kesakitan ketika bahunya tiba-tiba dihantam tinju gadis itu, tampaknya kali ini jagoan kecil kita kewalahan.
“Waduh…!! Nggak level ini mahh, mendingan gua cabut…. ” Misdi membatin dalam hati, tangan si kecil Misdi menyambar botol parfum di meja rias dan kemudian melemparkannya ke arah lampu kamar.
Medadak suasana berubah menjadi gelap gulita
“Berhenti….! ” Gadis bertopeng itu mengejar keluar ruangan
“Kejar gue kalo lo Bisa…., ” Misdi merasa Pede sambil menyambar sarung di jemuran tetangga dan kemudian Whusshhhhh….. , Misdi melompat keatas atap.
“Tzzzinggggg….! ” gadis bertopeng itu melemparkan sebuah alat kecil dan menyangkut diujung sarung Misdi.
Setelah menghela nafas panjang, mengeluarkan gadis bertopeng itu handphone miliknya dan menghubungi kedua rekannya
“coba lacak kemana mahluk itu melarikan diri..”
“Jangan kuatir…, aku dapat menghadapinya……”
Misdi berlari-lari kecil di tengah malam,di komplek perumahan mewah,
Tiba-tiba di sebuah belokan “Whuttttt….!! ” sebuah tendangan hampir bersarang di wajah misdi,
“Ehhhhhh….., Koqqq…..?? tunggu…, tunggu???” Misdi berusaha menghindari serangan orang itu, Misdi mengangkat kain sarungnya sampai sebatas lutut kemudian mengambil langkah seribu. Tanpa sengaja alat pelacak yang menempel di sarungnya terlepas tanpa daya.
Gadis bertopeng itu berlari mengejar, tiba-tiba setelah beberapa tikungan langkah gadis bertopeng itu berhenti. Seorang kakek tua menghadang langkahnya dengan baju yang terlihat kedodoran… (Red : Nyolong dari mana tuh baju ??? )
“Hemmmmm…., “gadis bertopeng itu memasang sikap siaga ketika si kakek mendekatinya sambil terkekeh-kekeh mesum.
“Kalo berani jangan sama anak kecil he he he…, ” Si kakek kemudian menerjang gadis itu dan ”Hiaaaaattttt…….!!! “
“Plesetttttttt…… Gubrakkkkkk…!! “Misdi terjengkang pada serangan awal karena menginjak kulit pisang, namun kemudian buru-buru bangkit berdiri sambil menahan malu.
Selanjutnya terjadilah baku hantam di lokasi, Misdi Vs gadis bertopeng
“Heiiii……..! ” gadis itu melompat mundur ketika merasakan tangan si kakek meremas buah dadanya, kemudian si kakek terkekeh-kekeh sambil memandangi buah dada gadis itu dengan tatapan matanya yang genit.
Tiba-tiba….
“Bukkkk….! Waduhhhhh” Si kakek hampir jatuh tersungkur ketika sebuah tendangan bersarang di punggungnya, mata Si kakek melotot ketika menatap ke depan, “Hemmm…, tiga lawan satu nehhhh………..saatnya jurus terhebat..!!” Si kakek membalikkan tubuhnya dan melompat secepat kilat.
“Kejar Dia…..!! “
“Hmmmmm,sepertinya jejak orang tua cunihin itu menghilang di sekitar sini, kita harus segera membasminya sebelum membahayakan orang banyak.”
”Aduh…, capek juga ,Hoshhh Hosssh”
“Ehhhhhh jejak kaki anak kecil………..”nafas gadis bertopeng itu terengah-engah, demikian juga kedua orang rekannya.
“Hmmmmm,, sebenarnya ada berapa orang ?? “
“Ada dua…, satu seorang kakek cunihin, dan yang seorang lagi anak kecil berwajah mesum “
Tangan gadis itu mebuka topeng di wajahnya dan mengibaskan rambutnya kebelakang, Wowww… Cantiknya, kedua orang rekannya melakukan hal yang sama, tiga orang gadis kembar yang cantik jelita, Crystal Liu Yi Fei, Wuahhh…..!!!!
*******************
Sementara itu
“Fit….., bawain gua baju Fit……”
“Misdi kamu dimana…??? “Fitri tampak kuatir, sudah berkali-kali Fitri menghubingi Misdi yang sedang selingkuh
“Misdi…., kemana aja sihhh…..” Shierlen merebut Hp Fitri kemudian melontarkan sejumlah pertanyaan, sudah sedari tadi Fitri dan Shierlen mencari-cari Misdi
“Aku ada di…….”
“jangan lupa kaca mata hitam sama topi……” Misdi kemudian mengakhiri pembicaraan……”
Ketiga orang gadis kembar itu mulai menyisir komplek hingga pada suatu tikungan langkah mereka berhenti demikian juga langkah ketiga orang di hadapan mereka.
”Hati-hati…., mahluk itu sangat berbahaya….!!Cepat habisi dia” Salah seorang dari ketiga gadis kembar itu berusaha mengingatkan Fitri dan Shierlen yang menyembunyikan Misdi dibelakang tubuh mereka, sementara mulut Misdi ternganga dengan tubuh yang sulit digerakkan ketika menatap wajah tiga orang gadis kembar yang cantik jelita, Oh.., Misdi teringat sesuatu, sebuah nama melintas dibenak jagoan kecil kita , Liu YiFei, artis asia papan atas yang cantik dan imut, malahan berulang kali Misdi menonton Forbiden Kingdom sambil mengusap air liurnya yang menetes.
“Ehhhh…, jangan Cici…., jangan sakiti Misdi” Fitri dan Shierlen menghalangi langkah ketiga orang itu, sambil memohon berulang kali agar ketiga gadis itu tidak menyakiti si jagoan kecil kita.
Mendadak Misdi maju kedepan kemudian mengulurkan tangannya, menyalami ketiga gadis kembar yang cantik jelita, hilang sudah ketakutan si kecil Misdi….
“Cici Yifei…., aduhhhh, cantiknyaaa…..” penyakit jagoan kecil kita mulai kumat, penyakit bawaan jika melihat wanita cantik, “Ehhhh…..!!… Tapi koqqq Cici Yifei ada tiga…..!! ” (Red : Hemmmm, Iya juga Sihhhhh…., Gimana Bisa Liu Yifeinya ada Tiga yak ??)
****************************
Kemudian……keesokan harinya
“Ayoo,, Silahkan diminum…..” Misdi cengengesan sambil menyajikan minuman hasil racikannya, nggak tanggung tanggung Misdi membuat racikan susu, telur dan madu untuk Fitri, Shierlen dan tiga orang gadis kembar pujaannya
***************************
“Begini ceritanya……………”
salah seorang dari ketiga gadis kembar itu mulai menceritakan tentang asal muasal mesin X-5 The Origin, yang semula diciptakan oleh seorang ilmuwan jenius yang dikenal dengan nama Dr Clone, tujuan Dr Clone dengan mesin X-5 -nya adalah menciptakan kembaran dari tokoh-tokoh penting dunia namun kemudian diselewengkan oleh Dr Clone untuk mengkloning wanita-wanita cantik untuk kesenangan pribadinya, pihak militer yang mencium penyelewengan ini hendak mengambil alih proyek Dr Clone dengan paksa , namun dr Clone tidak rela hasil kerja kerasnya dirampas begitu saja, dengan berat hati Dr Clone meledakkan mesin ciptaannya dan mati bersama hasil karyanya.
“Ya ya ya…., saya mengerti, ternyata orang tua Cici Yifei pernah menjadi korban penculikan oleh militer AS, pantesan ada isu Cici Yifei pernah tinggal Di AS, saya engerti… sangatttt mengerti……”Misdi duduk dikolong meja sambil melirikkan matanya kesana kemari menatapi lima pasang paha yang halus dan mulus.
“Misdiiii….!! ” tiba-tiba Shierlen menengokkan kepalanya kekolong Meja…
“Ehhhhhh……!! Kamu ngintipin kami yah ???” Fitri menuduh Misdi.
Secara serempak tiga gadis kembar merapikan rok mini mereka yang tersibak sampai sebatas pangkal paha.
“Ehhhh….., nggakkkk, nggak ngintip koq, saya-kan cuma mengusir nyamuk-nyamuk nakal di kolong meja…..” Misdi keluar dari kolong meja, jatuh sudah harga diri Misdi karena tuduhan dari Fitri. Misdi tersenyum-senyum salah tingkah ketika ketiga orang gadis kembar yang cantik jelita itu menatapnya.
“Ehhhhh…, sebentar,,,, berapa orang tadi korbannya ??, berapa orang gadis cantik yang menjadi korban ledakan itu ???” Misdi tiba-tiba teringat sesuatu, Misdi menahan nafas mendengar jumlah gadis cantik kembar yang menjadi korban ledakan mesin X-5, jantungnya berdebar-debar, kedua lututnya terasa goyah.
“seribu seratuss lima puluhh duaaa…. ??? Ahhhhhh!!!”Misdi berseru kaget, mendadak kepala jagoan kecil kita berputar-putar, terasa pening kemudian
“Blukkkkk…….!! ” tubuh Misdi ambruk lemas ,sambil membatin dalam hati “ribuan gadis-gadis cantik hilang begitu saja dalam sebuah ledakan dashyat , Ohh betapa malangnya nasib-ku…………..” kemudian jagoan kecil kita pingsan dengan posisi kedua kakinya tertekuk mengangkang.
Hem,kayaknya karena jagoan kecil kita udah keburu pingsan akibat shock, karena tidak sempat berkenalan dengan ribuan gadis cantik berbody seksi. Coba kalau sempat berkenalan Misdi pasti akan menyelamatkan mereka semua.
Nahhhhhhhhh…….
Ceritanya dilanjutin laen hari,
kalo jagoan kecil kita udah sadar dari pingsannya he he he…
Thx for reading
Mudah-mudahan pada nggak bosen &
enjoy bacanya yah…^^
Next Issue….
“Nah bagaimana usulan saya cici Yifei ??” Jagoan kecil kita sedang bertamu ke rumah tiga orang gadis kembar yang cantik dan imut.
“Nggak usah…. Terima kasih…..” salah seorang dari mereka menolak dengan tegas.
“Coba Cici, pikirkan lagi, kalau kita tinggal berdekatan kan ngak usah susah- susah untuk saling menghubungi…, jika ada informasi penting juga dapat lebih cepat untuk saling memberitahu, kita juga dapat lebih leluasa untuk bekerjasama melacak keberadaan si dokter…..” Misdi tidak kekurangan akal berusaha meyakinkan tiga orang gadis kembar di hadapannya.
“Hemmmmm…..,” tiga orang gadis kembar itu saling berpandangan,
Misdi tersenyum lebar ketika ketiga orang gadis kembar itu menganggukkan kepalanya.
****************
gak akan pernah bosen baca cerita dari Sis Yohana ini !! Teruskan, teruskan !!
yang ditunggu2 akhirnya keluar juga !!!!!
hehehe
buagus buagus,
btw novienya cantik banget… dapet dari mana sis? sekalian donk koleksi novie dan cewe cantik nya ke sir_mikejess@yahoo.com
thanks lo sis.
sis yoh memang paling hebat
hehehheeee
Dilanjut Bro…, ceritanya keren…
dicek Aja yak ^^, sampai – kah ?
*Mr Thanatos
Dikaskus ? yang mana ? yang liu Yifei ? ato Yang atu lagi ?
Aku bukan dapet dari kaskus koq ^^
O Iya, Koq bisa pake gambar sendiri yak ?photo dipinggirnya , caranya gimana tuch ??
*Mr Ikipiyeto
Sabar, satu persatu he he he,
Baiknya sekarang kita bareng-bareng nunggu ceritanya Bos NAga, katanya bakal munculin 4 cerita lepas ya? baru atu yang muncul….^^, terus Mba Din’amel dengan nirmala 3nya & Mba Dian K
jadi supaya bisa baca bareng-bareng ,ke ke ke ^^
Re: iya nih kok Dina blm ada cerita baru lagi dah lama, sibuk ya? vein juga nih, kangen ama tulisan2nya. terus pak wapres Chad juga, didoain semoga cepet selesai masalahnya ya
Re: doel anak sekolahan wahahha emang nyambung ya?