Laman

Jumat, 29 Juli 2011

The Hospital 2: Shierlen, Lesbian Lust

Pada hari minggu pagi, Seorang gadis Chinese berwajah cantik sedang bermalas-malasan  berbaring diatas sebuah kasur empuk, kulitnya putih mulus, rambutnya tergerai sepunggung , pinggangnya ramping, seksi , sepasang kakinya yang mulus tertekuk keatas mirip huruf “A”

Bibirnya yang mungil manyun cemberut, pikiran gadis Chinese bermata sipit dengan tinggi tubuh 157 CM itu menerawang mundur mengingat-ingat kejadian menyebalkan yang dialaminya kemarin siang.

*****************************
Kemarin siang sepulang sekolah…
Fitri si Bintang pelajar tampak sedang menindih sesuatu diatas kursi Sofa Gadis itu mendesak-desakkan buah dadanya sambil sesekali merintih dan mendesah – desah.

Kancing baju seragam sekolah Fitri sudah sedari tadi meloncat-loncat dengan gembira dari tempatnya, baju seragam yang dikenakan oleh gadis itu tersibak kesamping kiri dan kanan. Sambil menindih sesuatu dibawah dadanya kedua tangan gadis itu memegangi pinggiran baju seragam yang dikenakannya. Entah apa yang sedang ditangkap oleh gadis itu, sesuatu tampak bergerak-gerak dalam kurungan baju seragam Fitri .


“Achhh Miisdiii Ohh…”Gadis bermata sipit itu mendesah ketika misdi sibuk mengenyot-ngenyot buah Susu sebelah kanan Fitri yang tersembul sebelah dari Cup Branya.

“UUhh ahhh…..” mendadak Fitri tersentak dan menarik kurungan baju seragamnya dari kepala Misdi ketika merasakan sebuah gigitan nakal mampir diputting susunya.

Fitri memandangi mahluk kecil nakal dihadapannya, tubuh yang kurus berwarna kecoklatan, rambutnya diponi, tampangnya sih polos banget deh…sepolos tubuhnya yang telanjang bulat.

Jika mereka berdua berdiri maka wajah misdi tepat berhadapan dengan permukaan Vagina gadis itu. (Red : Ehhmmm… Euhhhh karena ini anak dapet nyulik dijalan, makanya redaksi juga bingung kaga tau umurnya berapa taon keke ke, jadi kurang lebihnya aja , 5 taun kali ya.. masih kelas 0 kecil )


Tangan misdi menarik dan menekan kepala Fitri kearah selangkangannya. Mata Fitri yang sipit memandangi Penis Misdi, mulutnya terbuka dan “Eemmhhh!” Fitri memasukkan jamur kecil itu kedalam mulutnya.
“Koq gitu sih nyedotin-nya… ngak enak… kemaren kan udah diajarin gimana caranya…!!!” Misdi Protes sambil menarik penisnya dari mulut Fitri
Fitri mencoba kembali memasukkan Penis Misdi kedalam mulutnya, kali ini sambil mengulum Penis Misdi lidah gadis itu menari-nari, mengulas-ngulas jamur kecil didalam mulutnya.
“Hehehe…nahhhh gitu dong” Misdi merem-melek keenakan, Misdi semakin dalam menekankan Penisnya kedalam mulut Fitri.

“Hmmm…emmm…mmmm!” Kepala Fitri bergerak maju mundur, “batang rokok kecil ” diselangkangan Misdi terlihat keluar masuk kedalam mulutnya yang mungil, mulut gadis itu kempot kembang kempis, ketika asik menyedot – nyedot Penis Misdi.

“He he he… Siiiippp Lahhh!! Fitri… kamu benar-benar bintang pelajar dehh…otak encer, cepet bisa… Body seksi…cantikkk…muluss.. Duhhhhh eenaknyaaaaa…huehehehe….bagus..bagus” Jagoan kecil kita menceracau tidak karuan , tangannya yang mungil menepuk-nepuk kepala Fitri yang masih Asik mempermainkan benda kecil diselangkangannya.
Beberapa lama kemudian, Misdi menarik Penisnya dari mulut Fitri.

“Udahhh… udahhhh…cukup sekarang gantian…. Duduk sini..” Misdi menyuruh Fitri duduk diatas Sofa sedangkan dirinya berlutut disebelah kiri kaki gadis itu.
Tangan Misdi mulai merayap dan menyibakkan Rok seragam gadis itu perlahan-lahan keatas..
Mata Fitri yang sipit memandangi tubuh sikecil misdi, “tempat” Fitri dengan bebas menyalurkan nafsunya dengan aman.

Tangan Misdi mulai merayapi permukaan paha Fitri yang putih mulus, tangan Misdi menarik celana dalam Fitri sampai akhirnya terlepas dari sepasang pahanya yang mulus, perlahan-lahan Fitri sedikit mengangkangkan kedua pahanya, punggung Fitri dengan rileks menyandar pada sandaran kursi yang empuk.

Misdi menggeser posisinya, sambil bergerak maju ia menekan kedua paha Fitri agar semakin mengangkang, kepala kecil itu menunduk dan..
“Ahhh…uuff….mmmhhh…aahmmm!” Fitri terpejam-pejam ketika Misdi giat menciumi belahan bibir Vaginanya.

Lidah Misdi begitu lincah mengorek-ngorek sela-sela vagina Fitri, lendir-lendir  yang meleleh dari sela-sela belahan bibir vagina Fitri terasa asin dan nikmat, Misdi semakin rakus menjilati dan menghisap-hisap lendir yang meleleh itu sampai kering.

Misdi mengangkat wajahnya dari selangkangan gadis itu, mata Fitri yang sipit menatap wajah Misdi, ketika tangan Misdi menyibakkan Pakaian seragam gadis itu, agar terlepas dari tubuhnya yang putih mulus..
Setelah membuka Bra gadis itu, Misdi mengelusi buah dadanya dan menggesek-gesek putting susu Fitri, Mata Fitri terpejam merasakan rangsangan-rangsangan Misdi diBuah Susunya.
Misdi memandangi Fitri dengan tatapan matanya yang nakal, ia mendekatkan penis kecilnya pada belahan bibir Vagina Fitri dan…..!!

“Ahh Owwwww…..” Fitri membelakkan matanya, tersentak , merasakan sesuatu berusaha memasuki tubuhnya, secara otomatis kedua tangannya mendorong tubuh kecil dihadapannya.

“Waduh gimana sihhh!!! Padahal ampir masuk!!!” Misdi sewot karena keinginannya digagalkan Fitri.
Tubuh kecil itu memaksa untuk melaksanakan keinginan bejatnya, terjadilah aksi dorong mendorong antara Fitri Sibintang pelajar dan Misdi.sikecil mesum.

Satu tendangan yang kuat membuat Misdi terjengkang, Fitri melompat bangkit dari kursi Sofa, gadis itu buru-buru menurunkan Rok seragamnya, kedua tangannya bergerak menyilang menutupi buah dadanya yang bergelantungan dengan indah.
Fitri tercekat melihat Misdi, wajahnya tampak beringas

“MM. Misdi kamu kenn napa…?” Fitri bertanya ketakutan
“KENAPA ?!!! Gua Pengen Ngentotin elu..!!!” Misdi menghampiri Fitri.

Fitri menghindar ketika Jagoan kecil kita menerkamnya , Gadis Chinese cantik itu berlari ketakutan… sesekali fitri menjerit ketakutan ketika Misdi hampir berhasil merekam tubuhnya yang mulus. Misdi terus mengejar Fitri dari belakang…

“Whoooeeeeiii…!!! Sini Lu… Jangan lari kalo berani…!!!” sambil berlari mengejar, Misdi menantang gadis cantik bermata sipit itu.
(Red : Yaaa ngak berani lahhh… gimana sih jagoan kecil kita…!? Jelas aja Fitri ngacir ketakutan ketika mau disodok oleh jamur kecil diselangkangan Misdi yang teracung-acung dengan gagah… Ckk Ckkk Ckkk… kecil-kecil cabe rawit…)

Fitri buru-buru menaiki anak tangga menuju kamarnya, si kecil Misdi mengikuti langkah gadis itu dengan lincah.
Nafas Fitri terengah-engah, gadis itu melompat kedalam kamar……

Misdi secepat kilat melompat menerjang mengikuti Fitri yang sudah terlebih dahulu melompat kedalam kamar…!!! Tangan kecilnya siap siap menerkam tubuh Fitri…. “Hupppppp… Ciaaaaattttt..!!!”

“Huuuahhh ???? BLAMMM…..!!!” terdengar suara benturan keras., tubuh Misdi yang kecil mungil mirip Huruf “X” berciuman erat dengan Pintu kamar Fitri.
“BLUKKK….” tidak berapa lama Huruf “X” itu roboh kebelakang sambil meringis-ringis kesakitan.

***************

 ”Tok-Tok-Tok… Fittt… Fitttrriiiii….” Lamunan Fitri terpecah oleh suara ketukan dipintu kamarnya, ia mendengus kesal mendengar suara Misdi berteriak-teriak sambil mengetuk pintu kamarnya.
Didepan pintu kamar Fitri, jagoan kecil kita nampak mondar – mandir gelisah. “Duhhh… gimana sihhh… mumpung lagi pada Jogging..”

Misdi garuk-garuk kepala dipagi hari ini ia hendak mengajak Fitri untuk “Berolah raga” jagoan kecil kita bener-bener Bloon deh. Ngak nyadar kalau Fitri lagi kesal pada dirinya, atau mungkin  ngak tau diri kali ya ?

Otak Misdi berputar dengan cepat, ia berlari kecil kehalaman belakang…
Matanya memandangi jendela kamar Fitri yang terbuka lebar, tubuh kecil itu kini berusaha memanjat menuju jendela kamar gadis itu.

“Heuppp… Uhhh…” tangan Misdi yang mungil berusaha menggapai-gapai pinggiran jendela…tampaknya berhasil namun….
“Uuppss….wwhhuaaa….tuulluunngg!! Waduhh!!!” Misdi terpeleset untung pegangannya pada pinggiran Jendela kamar Fitri cukup kuat, nafasnya memburu karena kecapaian dan ketakutan.

“HHHAHHH… Misdiii….!!” Fitri melompat turun dari atas ranjang, ia kaget melihat sikecil Misdi berusaha bertahan mati-matian agar tidak terjatuh, Fitri berusaha menolong Misdi…

“Mampuss gua !!! dawhhh….WAAAAAAA!!!” pegangan Misdi terlepas tubuhnya meluncur tanpa ampunnn.. Fitri bergerak dengan cepat menyambar apapun yang dapat disambarnya dan hasilnya..!!!

“OWWW… kupingHuuEEE!! Aaa duhhh” Misdi mendelik kesakitan.
(Red : Fiuhhh… untung ketangkep… kalo ngak… langsung tamat nih ceritanya.. hi hi hi hi ^ ^ )

“Aduhhh Missdiii beratttt uhhhh…!!!”
Sekuat tenaga Fitri menarik Misdi sambil menjatuhkan dirinya kebelakang “Aaa… aduhhh…Blukkk”

Mereka berdua terpelanting kebelakang, Fitri mengaduh jatuh keatas lantai sedangkan Kepala Misdi Jatuh tepat diantara belahan buah Susu Fitri., untuk sesaat mereka berdua berpelukan dengan nafas memburu kencang.

Tangan Misdi memencet buah Susu Fitri sebelah kiri.
“IHHHH…” Fitri menepiskan tangan Misdi kemudian mendorong tubuh Misdi dari atas tubuhnya.

“Aduhh aduhhh kuping guaa!!! Whuaaduhhhh…..” Misdi memegangi kedua daun telinganya…yang melepuh merah, kayanya baru tersadar dan merasa sakit Jagoan kecil kita ini.

Fitri bangkit berdiri kemudian ia duduk dipinggiran ranjang, cemberut..
Misdi melangkah mendekati.. tangannya terjulur hendak mencomot buah susu Fitri…
“Jangan kurang ajar…!!! Dikasih hati minta Jantung ” Fitri menepiskan tangan Misdi (Red : Nah Looo.. rasain ngak dikasih, biar tau rasa …., konak, meledak sampe keubun-ubun he he  he.. ).

“Aku ngak minta jantung kamu koq, cuma minta isi didalam rok…”Misdi cengengesan mencoba menggoda Fitri.

Fitri cemberut menatap Misdi yang cengengesan, gadis itu tambah kesal, Buah Susunya turun naik dan pemandangan indah itu membuat Misdi meleletkan lidah, sambil berlama-lama memandangi buah Susu Fitri.

Tanpa diduga Fitri bangkit dan menjewer kuping Misdi…
“Wadawwww….!!!” Misdi berteriak kesakitan ketika kupingnya yang sudah memar kemerahan  ditarik keatas oleh Fitri.
“Blammm…!!!!” Suara pintu terdengar dengan keras.

Jagoan kecil kita cuma bisa ngiler didepan pintu kamar Fitri, sambil mengusap-ngusap kupingnya yang terasa panas dan nyeri.
Selama berhari-hari Fitri mengacuhkan Misdi, Misdi cuma bisa menunduk lesu menahan Nafsu birahinya yang tidak tersalurkan, namun biarpun diacuhkan oleh Fitri, Misdi tetap bertebal muka selalu ikut kesekolah Fitri.

Hari itu hari Selasa, sepulang praktikum disekolah, suasana disekolah itu tampak sepi.
Misdi menengokkan kepalanya ketika pintu mobil dibuka, seorang gadis cantik masuk kedalam mobil, Misdi kembali menundukkan kepalanya, lemah, letih, lesu , encok, pegel linu serasa mendera tubuh kecilnya yang bersandar pada sandaran kursi mobil dengan lemah.

Fitri memperhatikan Misdi , entah kenapa ada rasa kasihan melihat Misdi yang sudah berhari-hari bengong , tanpa berani bersuara. Kalau ditanya jawabannya paling satu ,dua patah kata saja.
(red : Kemaren aja ada ayam tetangga yang bengong macem Sikecil Misdi besoknya langsung semaput….. Rest In Peace… bener-bener kritis nasib Jagoan kecil kita)

Tiba-tiba Fitri melompat mengangkangi Misdi, tangan Fitri meraih dan menekan kuat-kuat kepala misdi dari belakang sampai terbenam dibelahan dada gadis itu.
“Heuuhhh…ufffff!!” Misdi langsung bersemangat, mulutnya langsung sibuk mengecup kesana kemari, hidungnya mengendus-ngendus harum tubuh Fitri yang wangi merangsang.

Tangan Misdi mengelus-ngelus kedua Paha Fitri, yang sedang mengangkangi dirinya.

Fitri menarik dadanya dari wajah Misdi
“Awass kalo kamu berani macem-macem lagi..” Fitri mengancam sikecil Misdi.

“Ngakk… Ngakkk berani..pokoknya aku pasrah mau digimanain aja terserah kamu, mau diperkosa sekalian juga boleh!” Misdi menatap wajah Fitri dengan serius.

“Enakk aja..!! emangnya siapa yang mau memperkosa kamu. dasar..!!!! ” Fitri mencubit pipi Sikecil Misdi dengan gemas.

“Fitri…buka susunya…yaaa, dah lamaa banget ngak Netek..”Misdi merengek.
Fitri mengangguk, si kecil Misdi terkekeh-kekeh senang, tangannya dengan lincah mempreteli kancing baju seragam Fitri.
Misdi menelan ludah melihat Bra Fitri yang masih menyembunyikan Buah Susu gadis itu dari pandangannya.

Tangan Misdi menarik Cup Bra gadis itu kebawah, kedua buah Susu Fitri melompat keluar, bagian bawah buah dada gadis itu tersangga oleh Cup Branya.
Mata Misdi mendelik, kemudian dengan lahap dihisapinya puncak buah Susu Fitri, lidah Misdi mengulas-ngulas putting Fitri yang berwarna merah jambu.

“Sssssshhh… Aww.. Nnnhhh….” mata Fitri terpejam-pejam merasakan lidah Misdi yang mengait-ngait putting susunya.
“Ahhhh…aaahhh!” tangan Fitri mendekap kuat-kuat kepala Misdi ketika merasakan sedotan kuat dipuncak payudaranya sebelah kiri.
Sambil mengenyot-ngenyot puncak buah susu Fitri, Tangan Si kecil Misdi kembali asik mengelus-ngelus permukaan paha gadis itu yang halus mulus. Tangan kecil itu tampak menarik sesuatu dari selangkangan Fitri, kain segitiga pelindung vagina Fitri dibetot oleh Misdi sampai sebatas lutut gadis itu, Fitri menggerak-gerakkan kedua kakinya agar kain segitiga itu terlepas dari sepasang kakinya.

Fitri pindah kebangku mobil belakang, punggungnya bersandar pada daun pintu mobil, kaki sebelah kanannya tertekuk keatas, sedangkan kaki sebelah kiri terjuntai kebawah kursi. Rok seragamnya tersibak menampakkan sepasang kakinya yang halus dan mulus.

Jagoan kecil kita menciumi sepasang kaki mulus gadis itu, mula- mula dari betis kemudian naik semakin keatas , terus keatas dan teruss….
“Awww….” tubuh Fitri mengejang ketika sebuah ciuman Misdi mampir diselangkangannya, gadis itu menggeliat-geliat resah, ketika ciuman-ciuman Misdi menyerang gundukan mungil diselangkangannya dengan gencar. Kedua jari jempol Misdi berusaha menekan pinggiran belahan tipis diselangkangan Fitri, mata Misdi memandangi daging kecil kegemarannya yang berwarna merah muda, lidahnya menjilat perlahan-lahan seakan – akan sedang menikmati rasa daging kecil itu dilidahnya.

Misdi membenamkan hidungnya pada belahan tipis diselangkangan Fitri.
Fitri menggelepar merasakan hembusan-hembusan nafas Misdi yang hangat diselangkangannya.
“Ahhh…mhhhh…uuhhh!! “Fitri mengejang nikmat, vaginanya berdenyut-denyut ketika cairan berwarna putih lengket itu menerjang keluar. Misdi mengemut vagina gadis itu, ditelannya cairan kenikmatan gadis itu sampai habis.

Fitri menggeliatkan tubuhnya, kemudian didorongnya kepala Misdi yang masih asik bersembunyi dibalik rok seragam sekolahnya.

Misdi kembali menerkam buah dada Fitri, nafsu sikecil Misdi kembali meledak-ledak. Fitri berusaha meredakan nafsu Misdi namun Misdi memohon-mohon “Sekali lagiii aja…, tolong.. ” wajah polos berambut poni itu benar-benar tampak memelas.
Fitri cuma dapat menghela nafas dan membiarkan Misdi kembali merayapi tubuhnya yang molek. (Red : Hi hi hi.., kecil-kecil tapi nafsunya gede juga ya…).
 *********************************
Pada pagi hari disebuah ruangan kelas disekolah itu…
“Siap Grak.. Beri hormat.. Grakk”
“Selamat Pagi Pakkk……”

“Selamat pagi semuanya.., hari ini ada murid baru pindahan dari Bandung…namanya Shierlen….dst…dst…” Pak Anto memperkenalkan seorang murid baru dikelas itu.


Shierlen
“Nah Shierlen…kamu duduk disebelah Fitri….”Pak Anto mengatur tempat duduk untuk Shierlen, Shierlen melangkah menuju meja paling belakang diujung kanan.
Shierlen tersenyum ramah pada teman baru semejanya, Fitri membalas senyuman Shierlen.
(red : ?????!! Huhhhh… koq tingkah Shierlen rada-rada aneh ya..? gadis itu sering mencuri-curi pandang kebagian buah dada Fitri.. terus matanya asik merayapi kemolekan tubuh Fitri)

Shierlen Halim, gadis Chinese berkulit putih mulus, wajahnya yang cantik terkesan nakal menggoda, tinggi badannya sekitar 158 CM, buah dadanya putih membusung padat, lekuk liku tubuhnya sangat mengundang selera bagi para penggemar seks.

Tidak terasa sudah dua bulan berjalan semenjak kepindahan Shierlen kesekolah itu, Sifat Shierlen sangat ramah pada Fitri, sangat menjaga dan juga sangat melindungi Fitri.

Pada jam istirahat Shierlen mengekori Fitri ke kamar mandi, Mata Shierlen tidak pernah lepas memandangi lekuk liku tubuh Fitri yang molek dari belakang.
“Ehhh… Shierlenn.. ? ” Fitri kaget karena Shierlen menerobos, ikut masuk kedalam kamar mandi. “Clikkkk….”

Shierlen tersenyum manis, Fitri berseru kaget ketika Shierlen tiba-tiba menyergapnya.
“Eee…ehhhh kamu ngapain sih…?!!” Fitri membentak seraya menepiskan tangan Shierlen yang menggerayangi pinggulnya.

Tiba-tiba terdengar suara murid-murid perempuan sedang bersenda gurau sambil memasuki ruangan itu, tampaknya para murid perempuan itu tidak mencurigai pintu kamar mandi yang sebelah kiri tertutup dengan rapat.

“Ssssstttt…jangan teriak… apa pikiran mereka kalau sampai ketahuan kita sedang berduaan….”Shierlen berbisik ditelinga Fitri, dengan nada setengah mengancam.

Shierlen semakin erat memeluk tubuh Fitri yang molek, bibir Shierlen melumat bibir Fitri dengan lembut, Fitri terdiam sambil mengatupkan bibirnya rapat – rapat.
Tangan kiri Shierlen meremas-remas buah pantat Fitri, Shierlen tersenyum ketika merasakan tubuh Fitri bergetar dengan hebat ketika tangan kanannya mulai meremas-remas buah dada Fitri yang masih rapi terbalut oleh seragam sekolahnya.

Tangan Shierlen melepaskan kancing-kancing  baju seragam Fitri satu demi satu, kedua tangannya meraih baju Seragam Fitri disebelah depan pada bagian kiri dan kanan kemudian Shierlen menyentakan kedua tangannya melebar, baju seragam Fitri langsung tersibak menampakkan kemulusan tubuh gadis itu sebelah atas, mata Fitri membeliak, nafasnya terhenti sesaat.

Mulut gadis itu semakin ternganga lebar ketika merasakan tangan Shierlen merogoh buah dadanya dari sebelah atas cup bra, bahkan bukan cuma merogoh, tangan Shierlen meremas-remas lembut buah dada Fitri, si bintang pelajar. Shierlen kembali mencium bibir Fitri, kali ini Fitri membalas ciuman Shierlen, bibir mereka saling melumat, mulut Shierlen dan Fitri tampak kempot saling menghisap.

Suara diruangan itu kembali hening, namun Fitri tidak membentak lagi ketika Shierlen bersujud, lalu menyibakkan rok seragamnya  dan mengecupi celana dalam gadis itu, Fitri juga tidak berontak ketika Shierlen menarik celana dalamnya sampai melorot sebatas lutut.

“Ahhh…” nafas Fitri tertahan-tahan merasakan jilatan-jilatan lidah Shierlen mengulas-ngulas belahan mungil diselangkangannya, wajah Fitri terangkat keatas, matanya yang sipit terpejam-pejam menikmati belaian lidah Shierlen pada Clitorisnya.

“Hhhhh…hhh…sssh!” nafas Fitri terdengar berat
“Aakkhh!” denyutan-denyutan kenikmatan melanda selangkangan Fitri hingga akhirnya mengeluarkan cairan kewanitaanya. Mata Shierlen berbinar-binar menyaksikan cairan lengket berwarna putih meleleh melalui sela-sela garis tipis diselangkangan Fitri.

Shierlen bangkit berdiri, tangannya membelai-belai rambut Fitri, tidak berapa lama kedua gadis Chinese bertubuh molek itu keluar dari dalam kamar mandi, wajah Fitri tampak kemerahan dan tertunduk malu.
Tangan Shierlen menuntun tangan Fitri erat-erat, wajahnya terlihat puas setelah berhasil melampiaskan gairah yang selama ini terus ditahannya selama berminggu-minggu.

***********************
Pada Suatu siang seusai praktikum kimia..
Shierlen menarik tangan Fitri kedalam ruangan olah raga, tangan Shierlen bergerak lincah berusaha menelanjangi Fitri walaupun Fitri mati-matian berusaha menolak keinginannya.
“Shierlen.. jangannn…ahhhh….nanti ketahuan orang” Fitri keberatan ketika tangan Shierlen mulai melucuti Pakaian seragam dari tubuhnya, (Sebelumnya jika Fitri bermain dengan Misdi didalam ruangan olah raga itu, paling Cuma buka-bukaan sedikit , tidak sampai telanjang bulat.)

Shierlen tersenyum nakal sambil terus melucuti pakaian seragam Fitri, tubuh Fitri yang mulus kini berdiri dihadapan Shierlen, kemudian tanpa malu-malu Shierlen mulai melepaskan pakaiannya sendiri. Shierlen menghampiri Fitri, kedua tangannya memeluk gadis itu, Shierlen mendesah merasakan kehangatan dan kemulusan Fitri si bintang pelajar.
Mulutnya mulai mengecupi bibir Fitri, lidahnya terjulur menjilati bibir Fitri, Fitri pun mulai membalas memeluk Shierlen, ada rasa enak ketika buah dadanya bergesekan dengan buah dada Shierlen.

Shierlen menarik Fitri kearah Matras Busa yang berada ditengah-tengah ruangan olah raga, didorongnya tubuh Fitri keatas matras busa “Blukk..” bunyi tubuh mulus Fitri ketika terjatuh keatas matras busa itu. Shierlen berbaring disisi Fitri, tangannya merayapi permukaan buah dada Fitri, jari telunjuk Shierlen menggesek-gesek putting susu Fitri yang berwarna pink, Tangan Shierlen meremas-remas kedua buah dada Fitri.
“Ahhhh, Shierlen…aaww” Fitri memekik ketika Shierlen mengenyot putting susunya.

Shierlen menyodorkan buah dadanya kemulut Fitri, Fitri nampak ragu ketika akan menjilati putting Shierlen
“Akuu…aku ngak bisa Shier” Fitri menolak untuk menjilati payudara Shierlen, namun Shierlen terus membujuk-bujuk Fitri sambil membelai-belai rambut gadis itu. Akhirnya karena terus menerus dibujuk dan dipaksa, Fitri membuka mulutnya ketika Shierlen menyodorkan kembali buah susunya sebelah kiri, mulut Fitri mulai menyedot-nyedot, semakin lama sedotan Fitri semakin rakus dan rakus.

Ahhh…jadi seperti inilah rasanya menyusu, pantesan Misdi senang banget menyusu dibuah dadanya. begitulah pikiran yang terlintas dikepala Fitri.

Shierlen tersenyum sambil semakin mendesakkan buah dadanya kemulut Fitri, tangannya kini mulai mencubiti putting susu Fitri, sebuah remasan-remasan kuat kadang-kadang menyelingi cubitan-cubitan Shierlen. Shierlen menarik buah dadanya dari mulut Fitri, setelah beberapa kali mengecupi kening Fitri, tubuh Shierlen mulai menindih tubuh Fitri, bibir Shierlen mulai melumat bibir mungil temannya itu.

“Hmmmm…eehhmhmm!” suara kedua gadis itu terdengar begitu mengasikkan, menggairahkan, membangkitkan birahi.
“Cuup…cuup…cepppkk…” Suara ciuman-ciuman mulut mereka berdua yang asik saling mengulum dan melumat semakin keras terdengar. Ciuman dan jilatan Shierlen mulai turun kearah payudara Fitri, satu hisapan lembut Shierlen di puting Fitri membuat tubuh Fitri menggelinjang kegelian, dengan lembut lidah Shierlen mengecupi dan menggelitik puting Fitri dengan lidahnya.

Fitri mendesah-desah, tubuhnya menggeliat-geliat dengan erotis, keringat-keringat nakal mulai membasahi tubuhnya yang mulus.
“Ahhh…oowwww!” tubuh Fitri melenting-lenting ketika lidah Shierlen mulai menjilati sela-sela belahan tipis diselangkangan gadis itu. Lidah gadis itu menggelitiki klitoris Fitri dengan lembut dikait-kaitnya daging mungil diselangkangan gadis itu, kemudian mulut Shierlen mulai menghisapi bibir vagina Fitri.

“Aakkhh…gua keluar Shier!!” erang Fitri dengan tubuh melenting ketika merasakan lubang vaginanya berdenyut-denyut dengan nikmat, Shierlen melahap cairan gurih yang meleleh dari vagina temannya. ditatapnya Fitri yang masih terengah-engah, sambil tersenyum Shierlen menarik tubuh Fitri, agar bersujud sedangkan ia berdiri dihadapan Fitri, kedua tangan Shierlen menekan kepala Fitri kearah selangkangannya.

Fitri mengendus-ngendus permukaan vagina Shierlen, kemudian Fitri mulai menciumi belahan tipis diselangkangan Shierlen, lidah Fitri mulai belajar mengait-ngait klitoris Shierlen membuatnya keenakan sehingga ia semakin mengangkangkan kedua kakinya.

Sesekali mulut Fitri mengemut-ngemut vagina Shierlen
“Shhhh…aahhh…terussshh Fi!” Shierlen mendesah-desah seperti kepedasan, cukup lama Fitri menciumi dan menghisapi Vagina Shierlen
“Hemm…ahhh….Crrrrr…” Shierlen mendekap kepala Fitri.
“Ufffff…heeemmmmm…iiihhh” Fitri menyeka pipinya yang terkena lelehan lengket dari vagina Shierlen.
Untuk beberapa saat kedua gadis bertubuh molek itu rebahan diatas matras busa sambil berpelukan erat. Sesekali bibir mereka bertaut rapat saling mengecup dan mengulum.

Shierlen menggandeng pinggang Fitri, mengantar Fitri ke mobilnya, sesekali tangannya yang sedang menggandeng pinggang ramping Fitri mengelus-ngelus pinggang gadis itu. Tiba-tiba Shierlen dikejutkan oleh teriakan keras dibelakang mereka
“Whoeiiiiii…. Jangan pegang-pegang!”
Si kecil Misdi Jagoan kecil kita berkacak pinggang, ia melangkahkan kakinya dengan gagah berani menghampiri Shierlen. Misdi ngos-ngosan karena marah, ditepiskannya tangan Shierlen dari pinggang Fitri, Si kecil Misdi menengadahkan kepalanya,matanya melotot, menatap Shierlen.

“Fitri.. siapa sih dia…?”Shierlen balas melotot
“Eeemm ini.. Mmm…” Fitri kesulitan menjawab
“Siapa gua itu ngak penting…! ngapain lu pake megang-megang Fitri segala hah !!” si kecil Misdi menghardik Shierlen, dada Shierlen turun naik, kupingnya serasa panas dibentak-bentak oleh si kecil Misdi.
“Misdii…kamu jangan kurang ajar gitu ahh..” sebelum keadaan bertambah parah Fitri melerai mereka dan menuntun Misdi menuju mobil.
Jagoan kecil kita menolehkan kepala-nya kebelakang “Awass lu!” Misdi membentak Shierlen yang dibalas gadis itu dengan mencibirkan bibirnya. Misdi tidak mau kalah, ia membalas cibiran Shierlen dengan menyelipkan jempolnya diantara jari telunjuk dan jari tengah kemudian diacungkannya kearah Shierlen. Shierlen cuma bisa bengong sambil garuk-garuk kepala.

***********************
Siang hari itu Fitri tidak memberi “jatah” untuk sikecil Misdi dan terus berlanjut sampai hari-hari berikutnya, ia kecapaian karena selalu “bermain dengan Shierlen” pada saat jam istirahat dan sehabis pulang sekolah. Sudah berhari-hari jagoan kecil kita pening kepala, bolak-balik, sebentar bengong diluar, terus gelisah tiduran disofa. Kedua Orang Tua Fitri kebingungan melihat tingkah Misdi, kadang-kadang mereka tertawa kecil melihat kelakuan Misdi yang aneh.

“Kamu kenapa Misdi ?” mama Fitri bertanya pada Misdi yang sedang melamun ditaman belakang.
“Ehhh Nyonya… ngak apa-apa koqq..” Misdi tertunduk, lesu.
“Kamu sakit nak ?” Ayah Fitri memegangi kening Misdi.
“Ngak apa-apa koq tuann…”Misdi menatap langit biru dengan tatapan mata yang kosong.

Pada malam hari pintu kamar Fitri terbuka perlahan-lahan, sosok kecil berambut poni menyelinap masuk kedalam kamar gadis itu, kemudian pintu kamar itu kembali tertutup rapat-rapat.

Misdi menghampiri Fitri yang sedang tertidur pulas, perlahan-lahan digusurnya selimut yang menyelimuti tubuh gadis itu, matanya merayapi lekuk – liku tubuh Fitri dengan tatapan mesum. Tangannya melepaskan kancing-kancing baju piyama Fitri, disibakkannya baju piyama yang dikenakan oleh gadis itu. Jagoan kecil kita menelan ludah menatapi buah dada Fitri bergerak turun naik mengikuti helaan nafas gadis itu. Tangannya merayap mengelus-ngelus bukit payudara Fitri yang halus dan lembut.

Perlahan-lahan Misdi membaringkan tubuhnya disebelah Fitri, dengan lembut dipeluknya pinggang Fitri, mulutnya menyusu diputing gadis itu. Tiba-tiba mata sipit Fitri terbuka lebar, tubuh gadis itu tersentak dari tidurnya, ia merasa kaget ada tangan-tangan jahil yang menyentuh-nyentuh tubuhnya, namun setelah menyadari keberadaan Misdi , tubuh Fitri menggeliat dengan rileks.
“Mmmmm Misdi…nggak mau ahh aku ngantuk…hoaaam” Fitri menguap tangannya mendorong kepala Misdi.
“Fitriiii…aku lagi pengen bangettttt…. ” Misdi memohon agar Fitri mau melayaninya.
“Sudah berhari-hari ini kamu nggak bayar upeti” Misdi merengek-rengek.
“Aaallaah, upeti apaan?” gerutu Fitri seraya menepiskan tangan Misdi yang mencomot payudaranya.

“Ya kan orang bijak bayar pajak…kalo gadis cantik bayar pajaknya cukup pake susu…dan….ini aja…hehehe” Misdi mengelus permukaan piyama Fitri diselangkangan gadis itu.
Fitri tertawa kecil sambil menggeliat-geliatkan tubuhnya
“Yaa udah terserah, kamu mau ngapain…”
Misdi langsung naik dan menerkam payudara Fitri, kedua tangan Fitri pun terlentang pasrah. Mulut sikecil Misdi dengan rakus mengemut dan menjilati payudara gadis itu, mata Fitri yang masih mengantuk menatap langit-langit dikamarnya. Sesekali ia mendesah dan merintih merasakan emutan, hisapan dan jilatan pada payudaranya. Si kecil Misdi menggeluti buah Susu Fitri dengan liar, lidahnya menggelitiki putting Fitri, kemudian dihisapinya puting itu bergantian yang kiri dan yang kanan. Ciuman Misdi semakin turun, kini tangannya berusaha menarik celana piyama yang dikenakan oleh gadis itu.

Fitri membantu dengan mengangkat-angkat pinggulnya, Tidak terlalu sulit Bagi Misdi untuk membetot celana piyama dan juga celana dalam Fitri.
“Ahhh Ahhhhh Ahhhh Misdiiii…” Fitri semakin merenggangkan kedua kakinya lebar-lebar, kedua tangan Fitri memeluk guling kuat-kuat.
“Aww… Ohhhh Misdiiii… aduhh aww”Fitri semakin keras merintih-rintih.
“Haaakkkk Ahhhh…Misdiii!” kedua paha Fitri yang mulus menjepit kepala Misdi kuat-kuat ketika merasakan kedutan-kedutan nikmat dilubang vaginanya. Nafas gadis itu terputus-putus, sesekali tubuhnya menggelepar lembut merasakan lidah Misdi yang menjilati klitorisnya dengan kasar, rasa ngantuk dan rasa enak saling bergantian menyiksa tubuh mulus Fitri, akhirnya ia pun tertidur setelah menyemprotkan kembali cairan kenikmatannya untuk sikecil Misdi yang masih mengemut-ngemut dengan rakus.

*************************
Pagi Harinya…

“Tokkkk… Tokkkk… Tokkkk Fitriiii bangunn sayang.. sudah siangg… nanti kamu terlambattt….”terdengar suara mama Fitri memanggil-manggil Fitri sambil mengetuki pintu kamar.
“Uhhhh…. ” Fitri menyingkirkan tubuh Misdi dari atas tubuhnya, Misdi ikut terbangun, ia panik mendengar suara sang nyonya mengetuki pintu kamar.
Misdi melompat, ia langsung merangkak kebawah ranjang bagaikan seorang prajurit tangguh yang sedang mengintai musuh.
“Iya Mahhhh sebentarrr…. Fitri turunnn…!!” Fitri buru-buru masuk ke kamar mandi dan byurrr… Byurrrr…

Fitri memakai  baju seragamnya dan “Click”
Wajah Fitri tersembul dari balik pintu yang terbuka
“Lhoooo koqqq….anak mama acak-acakan gitu sih? pake baju yang bener donggg….”
“Ehhh… Ii Iiiya.. mahhh” Fitri buru-buru merapikan dua buah kancing baju seragamnya dibagian dada yang masih belum terpasang.
“Mama ngebangunin Misdi dulu ya…”Mama Fitri tersenyum lembut memandangi anaknya, kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar Misdi.

“Ehhhh ngak usahhhh mahhhh dia ngak ikut koqqq…..”setelah mengunci pintu Fitri kemudian berlari-lari kecil turun kebawah menuju meja makan setelah sarapan ia pamitan untuk pergi kesekolah.
Tidak berapa lama kedua orang tua Fitri berangkat kekantor untuk mengurus perusahaan yang selama ini dibangun dengan susah payah.

“Wsduhhhh mampus dahhhh…. ” Misdi menarik-narik pintu “Ceklek.. ceklekk”
“Walah…gua kekunci didalemm….nihhhh ” Misdi celingukan , mirip anak monyet didalam sangkar besar.
Ia buru-buru merangkak kembali kekolong ranjang ketika mendengar langkah-langkah kaki menuju kamar Fitri
“Ceklekkkk….” dengan menggunakan kunci cadangan mama Fitri masuk kedalam kamar, ia meletakkan sekotak coklat Diary Milk kesukaan Fitri diatas meja belajar didalam kamar itu, kemudian Mamah Fitri kembali mengunci kamar itu kembali, telinga Misdi mendengar suara langkah-langkah kaki menjauh dari kamar Fitri.

**********************************
Sementara itu disebuah sekolahan dikota itu, dua orang gadis Chinese memandangi para pekerja kasar sedang merenovasi ruangan olah raga disekolah itu.

“Waahhh celana dalem siapa ini ya?” kepala Tono tersembul dari balik pintu ruangan itu sambil mengacung-ngacungkan celana dalam yang ditemukannya diatas matras.
“Mana gua llllliat…. Uhh wanginya…” Maman merampas celana dalam di tangan Dion kemudian mengendus-ngendus aroma kesukaan para lelaki.

Shierlen menelan ludah sambil menggandeng tangan Fitri
“Kayanya celana dalam kamu deh …” Fitri berbisik pada Shierlen
 Shierlen cuma nyengir sambil menarik Fitri menjauhi para pekerja kasar itu.
“Wahhhh gimana ya..?” Shierlen bertanya sambil memendam nafsu.
“Kita kerumahku yuk!” Fitri tersenyum mengajak Shierlen kerumahnya.
“Jangan ahh… ngak bebas… nanti ketauan ortu bisa berabe…”Shierlen menolak
“Dirumahku kalau siang gini sepi.. ngak ada orang” Fitri menjelaskan

Beberapa saat kemudian tibalah kedua gadis Chinese bertubuh mulus itu didepan rumah Fitri.
Fitri celingukan mencari-cari Misdi, tumben ngak ada, Fitri menarik Shierlen keatas tangga menuju kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya yang terkunci, Shierlen dengan tidak sabaran mendorong tubuh Fitri masuk kedalam kamar. Shierlen memeluk tubuh Fitri dari belakang, tangan kirinya membelit pinggang Fitri. Tangan kanan Shierlen merayap kedepan dan melepaskan beberapa buah kancing baju seragam Fitri, dari sela-sela baju seragam Fitri sebelah depan tangan Shierlen menyelinap masuk.

Fitri menolehkan kepalanya kebelakang, Shierlen melumat bibir Fitri, sambil terus mencumbui Fitri, Shierlen melepaskan seragam sekolah gadis itu, satu persatu pakaian  Fitri terlepas dari tubuhnya yang mulus. Shierlen mendorong tubuh Fitri keatas ranjang, kedua kaki Fitri terjuntai dipinggiran ranjang. Mata Fitri memandangi Shierlen yang sedang melepaskan pakaiannya sendiri, tidak berapa lama keadaan Shierlen kini sama seperti Fitri, polos, dan mulus.

Tubuh Shierlen bersujud diantara kedua kaki Fitri,
“Ahhh…sssshhh” Fitri mendesah-desah ketika Shierlen mulai memainkan lidahnya menyapu-nyapu bibir vaginanya.
“Owwwhh…Shier…Ahhhhhh enakkkk” Fitri mendesah-desah keenakan, pada saat lagi enak-enaknya “Dukkkkk”
Terdengar suara dari lemari pakaian, Shierlen dan Fitri saling berpandangan.
Shierlen dan Fitri menghentikan aksi mereka, perlahan-lahan kedua gadis itu melangkah  mendekati pintu lemari.
“Kreeketttttt….. Awww…kurang ajarrr..!!!” Shierlen melotot melihat sosok kecil berambut poni didalam lemari menatapi kemulusan tubuhnya yang telanjang bulat.

“Waawwww Adowwww lepasin… kunyukk luuu….” Maki Misdi kesakitan ketika Shierlen menjambak rambut poninya keatas dan menarik tubuh Misdi keluar dari lemari pakaian.
“Shierlen.. jangann… aduh duhh Misdi…”
“Awwww…..” Shierlen buru-buru meloncat kebelakang ketika tangan Misdi meremas selangkangannya.
Fitri buru-buru menengahi mereka berdua, agak lama juga Fitri akhirnya berhasil melerai mereka berdua.
“Shierlen kamu mau nyobain maen sama Misdi ?” Fitri bertanya pada Shierlen
“Haah…hahaha…emang mahluk kecil gini bisa apa?” Shierlen tertawa mengejek Misdi.
Misdi menengadahkan kepalanya menatap wajah Shierlen, ehhh kayaknya bukan ke wajah deh… tapi ke dada Shierlen.

Tiba-tiba Misdi menerkam kaki Shierlen sebelah kanan, kedua tangannya membelit paha mulus Shierlen.
“Heyyy…Eeee Ehhhh….” Shierlen melejang-lejangkan kaki kanannya agar tubuh Misdi terlempar dari Kaki mulus gadis itu.
“Cuppp… Cuppp…” Sikecil Misdi Mengecup-ngecup dengan garang.
Tangan Shierlen hendak menggampar kepala Misdi namun dari belakang Fitri menangkap tangan Shierlen dan menarik kedua tangan Shierlen kebelakang.
“Ngak apa-apa koqq… “Fitri berbisik ditelinga Shierlen.
Shierlen masih tampak gelisah , seumur hidup ini dirinya belum pernah disentuh oleh seorang lelakipun termasuk oleh seorang anak bau kencur seperti Misdi.

Shierlen merasakan Ada sebuah perasaan yang berbeda ketika Misdi melahap kemulusan dan kehangatan tubuhnya
“Owww…Ahhhhhhh!!” Shierlen menggeliat-geliat ketika Misdi menjilati bibir vaginanya, jilatan-jilatan dan hisapan-hisapan Misdi yang sudah berpengalaman akhirnya berhasil menundukkan Shierlen.
Fitri merapatkan tubuhnya kepunggung Shierlen, kedua tangan Fitri kini meremas-remas buah dada Shierlen dari belakang
“Ahhh…sssttt…oouuhh!” Shierlen merintih-rintih
Tubuhnya tiba tiba mengejang dan “KEcccrrtttt… Kecrrrttttt” cairan bening keluar dari vaginanya
Shierlen memandangi sikecil Misdi yang terkekeh-kekeh sambil menyedoti cairan lengket gurih yang meleleh diselangkangan Shierlen.

Next issue : Hospital Eps 3 : Little Bos – Shierlen Wild-Wild West Old Man’s Trap
————————————————————————————-
Seorang Bule berusia lanjut memanggul tubuh Shierlen kedalam sebuah kamar, sehabis mengunci pintu seorang teman Sibule menyusul masuk kedalam kamar itu, disebuah Villa megah dikawasan Lembang.

“Tidaakkk…HMMMM!!!” terdengar jeritan panjang Shierlen memecah keheningan dipagi hari, sementara kedua orang bule berusia lanjut itu membekap mulut Shierlen dan memplester mulut gadis itu, kedua tangannya diikatkan terentang pada pinggiran tempat tidur.
—————————————————————————————-
 NB: Buat Bos Shu Minta lanjutan Nightmare side storynya
Buat Bro Joe minta lanjutan Marshandanya
Buar Bro Naga langit minta lanjutan Suster Asti..
Buat Bro Chad minta lanjutan Power ranger
Buat Mba Dian Minta elizanya..
Buat Mba Dina juga minta cerita barunya.
 From : Aku yang serakah ho hoho

28 Tanggapan

  1. bc cerita yg ini…
    uhm..
    komennya apa yah?
    bingung. cerita yg unik,ada kocaknya jg..
    tp y bisa lah bikin tegang..
    nice.
    lumayan lah,not bad.
  2. bagus..
    tapi koq kesan “beauty n d beast”nya jadi ilang ya ?
    Iya gak sih ?
    Re: ngga juga kan si anak kecilnya, sebenernya bukan anak kecil, baca eps 1 deh
  3. nah loh, kok beda ama cuplikan di episode 1 yah, bukannya mo di perkosa ama preman, kok sekarang cuma jadi lesbian doank??
  4. pada 5 Juli 2008 pada 05:30 | Balas Hello K!tty
    waduh kepencet…dahhh maap bos shu…
    sabar bro liong..
    masih dalam proses…
    menuju kesana
  5. ho oh ……
    beda ama yang pertama….
    JaNgan – Jangan ntar ama yang ke -3 kaga nyambung lagi
  6. pada 5 Juli 2008 pada 18:23 | Balas joeanchoexs
    Ha…ha…ha……kayaknya bakalan seru kalo dibikin hentai deh. Ada nggak ya animator indo yang bisa bikin hentai dari naskah ini?
    btw sekedar usul nih, gimana kalo si Misdi nggak cuma ngerjain si Fitri, tapi juga mamanya sekalian. Atau ngeracunin pikiran bokapnya Fitri untuk nyobain tubuh-tubuh belia. jangan langsung si Fitri, bisa dari Shierlen dulu.
    Re: angan2 kita memang sama ya, gw juga memimpikan kapan ya cerita2 seru di sini difilmkan atau seenggaknya dibikin hentainya. ya moga2 nanti bangsa ini berpikiran lebih terbuka, jadi di kemudian hari ada film yg diambil dari salah satu cerita2 kita hahaha.
  7. Bagus.. wa suka
    yahud…
    pertemuan yang tidak terduga…. membuahkan sebuah cerita lesbian yang hot dan ada lucunya juga
  8. kocaaakkk, wkwkwk biar pun temanya yg ini lesbian, tp gaya ceritanya ok banget ga bikin negh melainkan hot n funny, bakal seru nich kyknya di episode 3 jgn lama2x ya sis/bro?
  9. Sebenernya asyik jg nih cerita, tp sayangnya tokohnya anak kecil, meskipun cuma body doang tp tetep aja mbayanginnya anak kecil…. jadi kurang greget gitu loh bro…
    laen kalo bodynya kepala preman yg punya kuasa atau jenderal pdahal didlmnya pengemis tua doang…. bakalan seru tuh
  10. pada 7 Juli 2008 pada 06:18 | Balas fransiskus sianipar
    Sayang sekali cerita yang pertama dengan yang kedua, tidak nyambung, tapi ceritanya sih bagus
  11. pada 7 Juli 2008 pada 11:28 | Balas Raito Yagami
    Bener Bos, kayaknya unsur BB nya kurang nih, tapi emang kalo nulis yang BB terus, lama-lama bosenin juga Ya Tho.
    Bos ane punya usul, gimana kalo bos bikin polling soal artis indonesia mana yang paling cocok dibikin ceritanya. Trus yang vote-nya paling banyak, dibikin ceritanya, mungkin ada yang berminat?
  12. Wahh jarang ada cerita lucu…
    Panas…
    Bikin geregetan kayak gini…
    ngak bosenin bacanya…
  13. Butul Butul
    Wa setuju…
    kalo BB terus gimana gitu..rasanya
    cerita ini bisa bikin ngakak buang stress tapi bikin panas juga
    Ya sambil mupeng refresing laaa
    lanjut bos
    Re: tapi cerita ini kan tetap ada BB nya & gw yakin kesananya pasti ada BB nya lah (ya ga Sis Yohana?), kalau ngga ga bakal gw muat disini lah.
  14. Apapun lah, gw tggu lanjutannya
    Nice story
    Kl P Binal kbtulan mampir, tolong RYT nya dipercepat bro, Everyone is wating for your story
  15. pada 8 Juli 2008 pada 02:04 | Balas The-Penetrator
    usul donk kalo boleh, karena mungkin sebagian pembaca yg kurang sreg dgn jagoannya anak kecil, bagaimana kalo dirancang si-pengemis gembel yg skr ada ditubuh anak kecil itu nantinya bisa berpindah2 tubuh, kemana aja aja bisa ke cowo atau ke cewe tergantung imajinasi penulis hehe.
  16. thanks atas tanggapan dan kritikannnya.
    kritikan akan aku ikuti dengan membuat yg lebih bagus lagi dan menarik..
    Namun,,,aku juga boleh beri jawaban atas kritikan itu kan?
    nah…”
    1.Aku merasa sebagai penulis ibarat seorang chief atau juru masak..
    Dalam proses belajar memasak tentu ada yg suka n gak suka,kadang ada yg kurang misalnya garam atau bumbu lainya..itu aku maklumi dan saran dari pelanggan akan aku perhatikan demi kenikmatan sajian aku..
    2.Sebagai Chief dan juru masak….tentu…aku juga agak bingung harus bertanya pada siapa ttg bumbu bumbunya,.,
    Dan yang aku salut…dan berterima kasih sekali…ada orang yg makan gratis namun”NGEYEL”nya minta ampun,,padahal makan gak pernah bayar atau pernah masak…dia maunya makan punya org lain dan bilang gak enak lah,,gak,,,nyaman lah..kurang inilah,,atau itulah..Padahal dia sendiri gak pernah bayar atau andil beli bumbunya sedikitpun…..Apa aku akan ngikuti cara orang ini?atau jangan2 orang ini menilai masakanku gak enak karena memang dia sendiri yg memang gak bisa masak …..
    Re: wah2 akhirnya penulisnya turun tangan juga nih. tuh denger orang2 yg bisanya ngeyel doang tapi ga bisa ngapa2in mending SHUT UR MOUTH UP! kalau ga sreg ama cerita2 disini mending ga usah masuk, silakan cari cerita2 picisan di tempat lain. buat Trisia, maju terus, keep writting!
  17. coba baca2x dulu yg episode 1 n bandingin ama cerita yohana yg lain yg berjudul “nona majikanku dan temannya yg polos” itu gaya ceritanya sama. issue2x yg dibuat itu pasti muncul ntar gw yakin itu hehe, ini mksd yohana mungkin membimbing pembaca dahulu siapa shierlen sbenernya(ada di issue episode 1 kan?) yah seperti cerita2x lepas nightmare nya bro shusaku ini atau cerita lepasnya chads (saling menyambung)
    soal anak kecil nya itu kan dr awal udah jelas itu disusupi roh si pengemis, coba aja dibayangin bocah2 bermuka mesum mengintimidasi cewe cantik hehehe gw aja baca ni cerita yg tergambar di pikiran gw bukan wujud sianak kecil itu tapi wujud si pengemis dlm pikirannya ( coz sepanjang cerita si anak kecil itu paling sering ngomong sendiri didalam pikirannya )
    sabar aja all, biar yohana nya bisa kelarin episode 3 hehehe feeling gw sih puncak cerita ini pas si fitri di gangbang preman, bakal seru neh hohohoho
  18. pada 8 Juli 2008 pada 11:57 | Balas Hello K!tty
    Pasti ada BB nya Bos Shu & Para Mupenger’s
    aku lagi bikinin Eps 3
    temanya BB Interracial Gitu Bos
    Sabar ya pembaca sekalian
    Tadinya sih mau aku satuin sekaligus tapi kepanjangan
    banget Bos Shu….
    takut kebablasan kaya waktu bikin nona majikanku eps terakhir…
    Mau dipecah tanggung
    disatuin wadoww panjangnya… he he he
    Whuaaa Bro loli koq bisa tau
    calon detektipp yaaa…
    jadi malu ketahuan he he he
    Re: betul, itu yg terakhir panjang sekali sampe gw blm brs merapikannya.
  19. pada 8 Juli 2008 pada 14:33 | Balas butterfly
    funny beda dari cerita lainnya!!!!
    cool keeping touch bro gw suka gaya cerita lu!!!
    jujur lama2 gw boring juga dg cerita pemerkosaan yg ga selesai dari para2 bro diatas yg selalu ga adil ma ce!!!
  20. bagus banget certiannya…
    masi tetep cakepan fitri menutrut gue, yah maklum lah kan fitri tokoh utamanya.
    gara gara di eps1 dibilang ada crystal gue jadi ngebayangin si marga liu itu mulu…
    tapi fitrinya emang cakep sih.
    hebat bro…
    ditunggu eps 3nya ya…
    jangan cepet cepet ditamatin..
    abis ceritanya bagus sih… :)
    gila fitri…. i love u
  21. ngebayangin misdi…. jadi kebayang shinchan
  22. @atas
    hahahahaha, bisa2x nya kebayang shinchan, tapi dr deskripsinya bisa merujuk kesitu tuh, cuman klo shinchan kan iseng sedang misdi ini mesum wkakakakak
  23. kalo ngga ngikutin dari awal jadi kurang nyambung ya ?
    ntar cari2 episode 1 deh biar mudeng :p
  24. pada 14 Juli 2008 pada 15:02 | Balas samuel da costa
    wah .encer juga otak si kecil
    dasar …..bocah rakus maunya netek terus tiap hari,,,,,
    tapi keenakan juga tuh fitri……..
  25. gmn y… ehm bagus, ngencrit 3x gw sejak baca yg ke 1 ma ke 2, gw demen banget adegan neteknya (bobs lover ( . )( . ) :P ) tapi lbh demen lagi klo ama orang jelek gitu trus minta potonya fitri dong (fotonya shierly napsuin tapi g ada y cewe indonesia yg napsuin? bosen baca crita mesum cewenya musti chinese molo. laen x bikinin yg indo y ^^)
    lanjutin usahanya gw dukung make coly
  26. pada 17 Juli 2008 pada 12:53 | Balas Hello K!tty
    he he he
    aku mau coba ntar bikin yang indo, trus bule juga
    sabar ya…
    mudah-mudahan..
    pada suka tar ya…^^ diserial barunya…
    Re: asal jangan yg negro aja, bayanginnya juga keburu ilang nafsu hehehe
  27. @Hello K!tty
    kakakaka tq berat, stuju banget!!! ama negro mah baru bayangin juga uda ciut ini kontol.
  28. Buat cerita lesbi nya kurang bnyk tp cool jg abiz iza ngakak jg. maju teruz penuliz 2 indo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar