Laman

Senin, 29 September 2014

Fatal Frame XXX

Sebuah desa yang pernah menghilang ditelan kabut. Tempat bersemayamnya sebuah ritual berdarah. Kini kembali menampakkan kehadirannya. Lolongan serigala yang kelaparan kembali terdengar, ketika kupu-kupu merah kembali beterbangan. Raungan jiwa-jiwa yang tersesat... Jeritan penderitaan.. Kini terdengar dengan nada yang semakin meninggi. Beberapa puluh tahun sekali, sepasang anak kembar akan menyelesaikan ritual yang konon dilakukan untuk memenuhi hasrat roh-roh jahat yang bersemayam pada lembah neraka. Sebuah tempat sunyi kelam yang tersembunyi di salah satu sudut desa itu. Biasanya, anak yang terlahir lebih dahulu akan dianggap sebagai sang kakak. Namun, menurut kepercayaan para penganut sekte aliran hitam yang bercokol sekian lama di tempat itu, anak yang lahir lebih dahulu, justru adalah sang adik yang dibantu keluar dari rahim sang ibu oleh kakaknya. Mereka yang terpilih..sepasang anak kembar akan berkorban, demi hasrat iblis yang tak hentinya meminta tumbal. Ketika sebuah kain merah yang terjuntai menghubungkan mereka, ritual itu akan dimulai...

~*----------*~
Mio & Mayu
"Aaachhh mio..... terus... Ahhh..."
Di tepi sebuah danau kala sang surya telah membumbung di angkasa.

Senin, 22 September 2014

Bakso Maknyus ala Pak Fahri



Sesosok pria berusia 40an akhir dan bertubuh gempal itu dengan sabar melayani para pelanggan yang berebut membeli baksonya. Tak kenal lelah dan selalu tersenyum walau peluh bercucuran karena panasnya . Pak Fahri, nama pria pemilik warung mie bakso yang terkenal di kota itu. Begitulah situasi sehari-hari di warung mie bakso itu, para mahasiswa dari kampus dekat situ, para pekerja bangunan sampai keluarga tampak ramai duduk di area makan depan warung. Suasana khas warung bakso terlihat dari meja dan bangku panjang yang tersedia. Ruangannya yang cukup luas dan memanjang agak gerah karena kurangnya kipas. Kadang Pak Fahri nampak kewalahan karena pelanggan berjubel di gerobaknya untuk antri membeli mie baksonya, sehingga membuat beliau susah bergerak dan terkadang batuk - batuk, mungkin karena tak sempat mengambil nafas di tengah kegerahan dan kesibukannya.

Angel in Cage 2

Pagi hari
di sebuah rumah mewah yang megah…


Angel

“bangun..! bangun..!” teriak seorang pria tua buruk rupa sambil mendorong-dorongkan kakinya pada tubuh mulus seorang bidadari yang sedang terkulai lemas di bawahnya.
“ayo bangun..!” kembali Pak Empet mendorong kakinya lebih keras ke punggung wanita cantik itu sehingga ia pun segera terbangun dari tidurnya. ya.. bidadari cantik itu adalah Angel.
“auuh..auuwww…” jerit Angel saat dirinya terbangun
Selangkangannya masih terasa cukup sakit akibat siksaan Pak Empet pada anus dan vaginanya kemarin. Ia memicingkan matanya sedikit berusaha mendapatkan pandangan yang lebih baik karena dia baru saja bangun dan kamar Pak Empet memang gelap sehingga sulit untuk mendapatkan cahaya. Tak ada satupun celah ventilasi atau jendela terlihat di temboknya.
“tubuhmu kotor seperti pelacur habis digarap rame-rame, ayo! sekarang waktunya memandikan anjing kesayangan..! hahahaha..” kata Pak Empet cekikikan

Senin, 15 September 2014

Gelora Birahi di Dealer Mobil Tempat Kerjaku

Devi

Namaku Devi, seorang gadis biasa berdarah Chinese, kisah ini terjadi enam tahun yang lalu ketika usiaku 22 tahun, saat itu aku bekerja sebagai seorang  staff accounting di sebuah dealer mobil yang cukup besar di ibukota. Beberapa hari terakhir ini, karena sudah mau tutup buku, aku sebagai staff accounting kerap kali harus bekerja lembur sore hari hingga sampai malam. Dalam satu minggu ini saja, aku sudah lembur selama 3 hari. Capek sih harus kuakui, tapi ada hikmahnya juga, lembur lebih baik dibandingkan harus terkena macet di jalan yang menjadi masalah kronis di Jakarta. Jadi daripada waktu terbuang karena macet di jalanan, mendingan kerja lembur bisa dapat tambahan uang belanja, betul kan? Hari itu menjelang jam tujuh malam, daftar transaksi dan bon-bon yang harus kususun ke dalam pembukuan masih lumayan banyak dan ini terus terang sangat membuat pusing, sedikit saja kesalahan kita harus mengulang dari awal dan aku tidak ingin itu terjadi sehingga harus melakukannya seteliti mungkiin. Suasana kantor sudah mulai sepi karena para staff kantor dan karyawan sudah mulai meninggalkan tempatnya masing-masing.

Minggu, 07 September 2014

Memoar Seorang Sekretaris Politikus


Kalina
Perkenalkan namaku Kalina. Aku adalah seorang wanita berusia 25 tahun berstatus janda tanpa anak. Aku telah menyandang status tersebut sejak empat tahun yang lalu, akibat konflik berlarut-larut yang tidak terselesaikan dengan mantan suamiku. Sejak menikah di usia 19 tahun memang kehidupan kami terasa hambar, ya kami memang dijodohkan oleh orang tua. Mungkin benar kata orang dulu kalau cinta akan tumbuh pelan-pelan lewat kebersamaan, namun parahnya mantan suamiku ini bertabiat buruk. Ia seorang yang suka ringan tangan kalau marah, juga tidak pernah memberiku nafkah, karena dia seorang pengangguran. Secara umum, ia bukan laki-laki yang bertanggung jawab.

Rabu, 03 September 2014

Predator Sekolah 2: Rizal, Si Murid Bengal

Bu Ernita
Sementara itu di toilet sekolah yang terletak paling ujung nampak pemandangan yang sangat menggugah hasrat. Dimana seorang laki-laki muda dengan masih menggunakan seragam SMA tengah meringis-ringis menahan kenikmatan. Celana seragam abu-abunya telah melorot sampai mata kaki, dan dibawahnya terlihat seorang guru cantik berkacamata tengah berjongkok mengulum kemaluan laki-laki tersebut yang lumayan besar untuk anak seusianya.
"Heeeehhhh...bu Ernita, sepongan ibu enak bangettt" ucap anak laki-laki itu sambil meringis menahan nikmat.
Ya, ternyata yang tengah mengulum kemaluan itu adalah bu Ernita sang guru bahasa Inggris yang alim namun kini sudah ketagihan kemaluan laki-laki, dan anak laki-laki yang beruntung itu tak lain dan tak bukan adalah Rizal Ferianto anak kelas 2 di SMA tersebut yang tadi pagi memergoki bu Ernita tengah berasyik masyuk dengan pak Risman di ruang kepala sekolah. Rupanya Rizal telah berhasil membuat bu Ernita bertekuk lutut dengan bermodalkan foto-foto mesumnya bersama kepala sekolah tadi pagi.
"Oh bu Ernita...ibu doyan kontol ya" tanya Rizal terhadap guru bahasa Inggrisnya tersebut tak sopan.