|
SD a.k.a. Bang Sus |
Sebelumnya aku akan memperkenalkan diriku dulu, namaku sebut saja SD, ga usah sebutin lengkapnya, malu ah lagi ada skandal soalnya. Banyak orang mengatakan wajahku menyiratkan kelicikan, mataku sipit walau aku bukan Chinese, sipit yang kata ahli melihat wajah adalah guratan mata yang mengerikan karena mengandung aura jahat. Masa sih? Padahal aku gak seburuk itu kok, aku ini seorang polisi, gak korup kok, cuma nilep-nilep dikit lah, masa ga boleh sih, kan lumrah lah di negeri ini. Ya seiring naiknya jabatanku nilepnya juga tambah banyak lah, terima hadiah juga tambah banyak lah, kenapa? wajar kan? Ibaratnya orang semakin gede ya makannya juga semakin banyak kan? Dalam kesempatan ini aku akan menceritakan pengalaman seksku dengan seorang wanita, aku juga punya pengalaman seks dengan pria tapi gak akan kuceritakan disini, soalnya bukan tempatnya, nanti sama yang punya situs ga dimuat, nanti aja saya ceritakan di tempat lain di situs-situs gay, saya langganan kok di sana ok. Aku sendiri berkenalan dengan seks pada waktu usiaku 14 tahun di kampungku. Hmmm...sebenarnya agak malu juga menceritakan peristiwa ‘tragis’ yang merenggut keperjakaanku itu, tapi ya sudahlah terus terang saja. Aku kehilangan keperjakaan karena diperkosa...ya...diperkosa bukan memperkosa. Pelakunya adalah janda genit tetanggaku sendiri setelah mencekokiku dengan juice yang telah sengaja diberi obat tidur waktu aku silaturahmi lebaran ke rumahnya. Lalu kenapa kukatakan tragedi? Ya iyalah...kalau jandanya secantik Desy Ratnasari, Rachel Maryam, atau Olla Ramlan sih ya namanya berkah, tapi ini jandanya gendut kaya Pretty Asmara gimana gak tragedi coba? Sejak menjadi budak seks si tante gendut tetanggaku, aku jadi pemurung dan paranoid, orang tuaku mencoba mencari tahu penyebabnya tapi aku menyembunyikan dalam-dalam perasaan trauma itu hingga dewasa. Akhirnya aku lulus akademi kepolisian dan menjadi polisi, karirku cukup mulus, karena traumaku aku menjadi sangat berhati-hati dan pintar menyembunyikan sifat asliku. Waktu aku menjabat kapolda di suatu daerah aku dengan lantang mengatakan “jangan setori saya!”. Ya benar semua itu terlaksana, tidak ada yang nyetor padaku, tapi mereka memberikannya lewat istri saya, saudara saya, dll. Loh boleh dong, aku kan gak melanggar kata-kata saya, kan yang disetori bukan saya. Halal kan saya terima? Jangan sirik gitu ah! Aku juga suka seringkali mengajak berhubungan seks sesama jenis para polisi muda yang baru lulus dengan janji karirnya akan kunaikkan, itu memang kesenanganku, nikmat banget main dengan cowok-cowok muda berseragam itu, duh jadi horny bayanginnya aja. Dan selain itu aku juga seringkali menggoda istri-istri mereka yang cantik untuk juga kuajak main. Nah ini lah yang akan kuceritakan di sini.