- Cerita ini hanyalah Fiksi belaka, jika terdapat kesamaan nama/kejadian/peristiwa maka itu hanyalah kebetulan semata.
- Bacaan Khusus dewasa, (bukan untuk anak dibawah umur,) alias Adult Only…!! ^_^, Read For Your Own Risk’s & isi cerita yang berisi adengan kekerasan dan pemerkosaan samasekali bukan untuk dipraktekkan didunia nyata.(samasekali tidak patut & tidak terpuji untuk ditiru…!!)
- Mkasih banget buat Bos Shu yang sudah meluangkan waktu selama ini buat mengedit, menelaah, menimbang dan memutuskan untuk memposting cerita-ceritaku.
- Nda lupa, makasih juga buat semuanya yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca & memberi masukan-masukan yang membangun ^_^
- Say NO To Rape ,DRUG’S & Crime’s & Terorism in The Real World.
- Satu lagi juga ^ _ ^, dilarang meng-Copy Paste, dan menampilkan cerita ini ditempat lain selain di KBB, Telur Rebus n Arsip Gue.
--------------------------
Sayumi Michisige |
Sebelumnya Genji memang berhasil meredam pengaruh racun itu dan seharusnya Sayumi beristirahat selama beberapa pekan untuk menghilangkan pengaruh racun itu secara total dari tubuhnya, teriakan Genji malah membuat Sayumi semakin beringas, ia mengangkat pedang katananya ke atas kepala kemudian ujung pedang membuat lingkaran yang bersinar menyilaukan, dengan sekuat tenaga Sayumi menebaskan katana di tangannya ke arah Genji.
“Hiattttt...........!! “ sebuah teriakan keras membarengi serangan Sayumi,
Pedang katana Sayumi menebas ke arah Genji, sebuah sinar berkelebat menerjang tubuh mahkluk itu. Blaaarrrhhh..!!! terdengarlah suara ledakan dahsyat yang memekakkan telinga,lautan pasir dan debu manghalangi pemandangan sebelum akhirnya sirna ditiup oleh sang bayu. Sayumi tersentak, ia seakan tidak percaya dengan penglihatannya. Sosok besar Genji tak bergeming sedikitpun, mau tak mau Sayumi ngeper juga menghadapi kenyataan pahit dihadapannya dan nyalinya mulai menciut, serangannya ternyata tidak berarti apa-apa bagi mahkluk itu.
“HAH..!! mustahil !!, s-siapa kau sebenarnya??”
“Nama-ku Genji.....Iblis Api...Hrrrhhhh..”
Tiba-tiba Sayu merasakan tubuhnya gemetar hebat seperti kedinginan dan sulit untuk mengendalikan diri, pedang katananya terasa berat dan semakin berat saja yang akhirnya ia tidak sanggup untuk memegangnya lagi. Tubuh Sayumi terkulai lemas, untuk sesaat ia seperti berusaha melawan perasaan yang tiba-tiba menggila sebelum akhirnya menggeliat-geliat tak karuan.
“Celaka...!! “
Mahkluk besar itu berkelebat sambil mengerahkan tenaganya, telapak tangannya membuka. Sebuah energi dahsyat membalut tubuh Sayumi yang melenting-lenting, mati-matian Genji berusaha menyalurkan tenaga untuk kembali meredam pengaruh racun laba-laba salju. 10 menit kemudian mahkluk besar itu menurunkan tangannya. Genji sadar usahanya akan sia-sia belaka, racun laba-laba semakin menghebat karena Sayu mengerahkan seluruh tenaga ,dalam serangan terakhirnya, semakin kuat tenaga yang dikeluarkan maka semakin hebat pula pengaruh racun itu mengobarkan gairah liar Sayumi. Sayu menjerit keras dan melompat menerkam mahkluk besar itu.
“ahh,ahh ahhh, nnhhhh...ennnhhhh..., hssshhhh, ahhhhh”
Sayu menggeliat erotis sambil mendesah-desah dan merengek-rengek kecil untuk melampiaskan gejolak di hatinya, mata Genji tak pernah lepas dari liukan tubuh Sayu. Setiap gerakan Sayumi membuat nafas Genji terasa sesak, harumnya tubuh Sayumi membuatnya gelisah. Mata Genji terbelak ketika satu demi satu pakaian yang membalut tubuh indah Sayumi terlepas dari tempatnya
“hoshhh, hosshhh, hosshh..!!” Genji kesulitan untuk mengendalikan nafasnya sendiri.
Perlahan telapak tangan Genji mengusap kepala Sayumi sementara tangan kanan Sayumi merayap mengelusi rimbunnya bulu-bulu di selangkangan Genji. Sesuatu yang besar dan panjang meronta berkedutan dari rimbunnya bulu-bulu berwarna hitam kecoklatan yang tumbuh lebat di sana.
“Owhhhh...!!astagaaa.... ?? “ Sayumi berseru terkejut saat sebuah tombak besar panjang menyeruak keluar dari rimbunnya bulu-bulu lebat itu, urat-urat besar melingkari sebuah batang yang mengeras berwarna coklat kehitaman, sayu bersujud disamping batang besar yang menjulang dengan ujungnya yang menunjuk ke langit. Hidung Sayu mengendus aroma batang yang membuatnya semakin bergairah, ia membenamkan wajahnya pada rimbunnya bulu-bulu di selangkangan Genji dan menghirup dalam-dalam aroma menyengat yang memabukkan dirinya, jari Sayumi yang lentik mengusap buah zakar yang menggantung.
“Hrrrrhhhhhh...Grrrhh..hhhh, nnnnrrrrhhhh” Genji menggeram lirih saat merasakan belaian telapak tangan Sayumi yang mulai bergerak teratur mengelus-ngelus batang penisnya
Hembusan-hembusan nafas gadis itu yang hangat menerpa permukaan batang penisnya dan kecupan-kecupan kecil Sayumi memanjakan batang penis Genji yang semakin mengeras,mata sayu memperhatikan ujung senjata yang masih terbalut oleh lapisan kulit berwarna coklat tua, lidahnya mulai terjulur mendekati kulit yang menyembunyikan “sebuah helm”
“ssslccckk ckk slllccckkk..cuph cuphhhh. cuphhh.”
Ujung Lidah sayu memoles dengan lembut membersihkan ujung kulit kemaluan Genji kemudian bibirnya mulai mengecup-ngecup dengan liar seiring dengan itu tangan sayu menekan kulit penis Genji ke bawah. Aroma kemaluan semakin kuat tercium oleh cuping hidung Sayumi saat sebuah helm raksasa menyembul berwarna merah tua yang dihiasi oleh lendir-lendir bening lengket, dengan rakusnya lidah Sayumi terayun mencolek-colek lendir itu ,terdengar ramainya suara mulut sayu berdecakan mencicipi gurihnya cairan nafsu Genji.
“Grrrrhhh, hhhrrrrhhhh...” Genji memperhatikan lidah sayu yang berkelebatan menyapu kepala penisnya, rasa nikmat akibat sapuan batang lidah Sayumi Michisige membuat batang penis Genji semakin mengeras. Sayumi terlihat gemas mencumbui batang penis yang ukurannya abnormal, besar dan panjang, anehnya otot besar itu dapat bergerak mengangguk-angguk seolah sedang menggoda Sayumi. Dengan cekatan tangan Sayumi menangkap benda nakal yang mengangguk-angguk kemudian kedua tangannya mengocok-ngocok dan meremas batang penis Genji. Sayumi menengadahkan wajahnya ke atas memperhatikan Genji, tangannya bergerak semakin lincah mengocoki batang besar Genji yang menahan nafas saat Sayu membuka mulutnya. Ia mencaplok, mengulum dan mengenyot lelehan ice cream terlezat di ujung batang milik Sang Makhluk.
“Houuffgghh Mmmmhh Mm-huummmm..”
Sayumi membuka mulutnya selebar yang ia sanggup untuk memasukkan kepala penis yang berukuran sebesar buah apel itu kedalam rongga mulutnya. Kontan saja aksi Sayumi membuat Genji menggeram dahsyat, apalagi Sayu begitu bernafsu menelan apel daging yang lezat milik-nya.
“Ufffhhhhhh..., Nyummm , Nyummm.. Emmm...”
Sayu menghentikan aksinya, tampaknya benda sebesar itu bukanlah untuk dioral karena mulut Sayumi tidak cukup untuk menampung apel daging yang kaya akan nutrisi. Akhirnya Sayu hanya mengocok dan menjilati batang milik Genji yang segera merengkuh tubuh mulusnya ke dalam pelukannya. Dengan liar mulut Genji mengecupi perut Sayumi dan lidahnya membasuh perut gadis itu. Jilatan-jilatan permukaan batang lidah Genji yang kasar merayap dengan perlahan membasuh kemulusan dan kemolekan tubuh Sayumi
Setelah puas mencumbui Sayumi, kecupan Genji dan jilatan – jilatannya merayap mengejar buah dada Sayumi yang ranum.
“NYOTTT.. NYOTTT NYOOTTTT...!!”
“ah ahh ahhhh..,hhhnnn-nnnhhh.., uhhh”
Desahan-desahan Sayumi semakin keras saat Genji memanguti induk payudaranya bagian bawah. Genji begitu rakus mengenyot puncak payudara Sayumi, pekik kecil Sayu semakin mengobarkan nafsu liar Genji, jeritan liar Sayumi dan juga liuk-liuk liar tubuhnya yang molek mewarnai persetubuhan yang semakin memanas.
“Ahh Genjiiiii...~!! Awwwww....”
Sayumi kewalahan saat Genji membuka mulut lebar-lebar seperti seekor ular besar dan Happp, buntalan buah dada Sayumi masuk ke dalam mulut Genji, sungguh luar biasa kenikmatan yang diperoleh oleh Sayumi saat bergantian buah susunya sebelah kiri dan kanan diemut-emut oleh Genji. Dalam cengkraman Genji, tubuh molek Sayu yang berpeluh menggelinjang hebat menahan rasa nikmat.
“Ouggghhhh, enakkk Genjiiii, enakkkkk, hisapppp, terus , terushhhhh...”
Rengekan dan rintihan Sayumi tertimpa oleh suara geraman-geraman Genji. Tubuh keduanya menyatu dalam kehangatan, bibir Genji melumati bibir Sayumi, mengulum bibir mungil gadis itu, mengecup-ngencup bibir Sayumi yang berdesahan. Sayumi membalas setiap kecup dan pangutan-pangutan Genji
“ahhhh... hssshhh... ahhhh”
Tangan Genji mengelus bulatan dada Sayumi sebelum akhirnya ia meremas-remas buah kenyal di dadanya. Sesekali Sayu mengeluh saat Genji meremas kasar buah susunya , tangan sayu menarik kepala Genji dan menekankan ke dadanya diiringi desisan panjang. Wajah Sayumi terangkat ke atas menatap indah langit biru saat lidah Genji mulai beraksi menjilati puting susunya yang mengeras. Sayu menarik buah susunya karena rasa geli yang menggelitik, rasa haus akan kenikmatan membuat Sayumi kembali menyodorkan buah ranum di dadanya.
“auhh,hssshh, ahhh, Genjiii, enakkk..” Sayu mengeluh saat Genji mencubit puting susunya, ia mendesah tertahan saat putingnya dipilin dan ditarik-tarik dengan lembut
Kasarnya permukaan telapak tangan Genji merayapi kehalusan tubuh Sayumi, mulai dari paha, pinggul, pinggang , buah dada dan kini tangan Genji mengobel-ngobel selangkangan Sayu yang mengangkang pasrah. Kecupan panas Genji merambat turun, batang lidahnya membasuhi bulu jembut Sayumi, memandikan permukaan vaginanya hingga basah kuyup.
“emmhh, Genji akkhhh, enakkkk, ohh terus, ahhh pelan, geli, terusssshh.”
Sayu menekuk kedua kakinya mengangkang, Genji mengecupi kewanitaan Sayumi yang harum, lidahnya menggesek belahan bibir vagina Sayumi. Tubuh Sayu menggelepar saat ujung lidah Genji mengorek-ngorek bibir vaginanya yang masih rapat, tangan Genji membuka bibir vagina itu, lidahnya terjulur memainkan tonjolan kelentit sayu yang mungil, daging kecil sebesar kacang tanah yang terselip di antara jepitan bibir vaginanya bagian atas menghantarkan sengatan-sengatan rasa nikmat saat Genji menjilat dengan teratur. Sepasang kaki Sayumi yang mulus mengangkang lebar menerima tarian lidah Genji yang semakin aktif menggelitiki tonjolan klitorisnya..
“Ennnnhhhh. Crrrr. Crruttt.. cruuuutttt...”
Genji semakin senang saat Sayumi mengangkat vaginanya ke atas, dihisapnya lelehan cairan vagina gadis itu, secuil rasa nikmat membuat sayu ketagihan dan menggila, ia merengek, merintih dan menjerit layaknya seorang gadis hipersex, Genji memaklumi Sayumi yang tengah dibawah pengaruh racun mesum itu. Antara ingin dan tak tega saat melihat Sayumi menungging dengan gerakan yang gemulai,gadis itu menggoyang-goyangkan buah pantatnya dengan nakal, menggoda dengan segala kemolekan dan keindahan yang dimilikinya hingga membuat Genji gelap mata dan ikut terperosok dalam kenikmatan yang disajikan oleh Sayumi.
“Auhh GENJI....!!”
“SAYUMI...!!”
Dengan liar Genji menerkam tubuh Sayumi, keduanya bergulingan sambil bercumbu diatas hijaunya padang rumput, tawa kecil Sayumi membuat Genji semakin bergairah, Sayu mendorong Genji terlentang, mata Genji berbinar saat Sayu naik ke atas tubuhnya. Pengaruh racun laba-laba salju seakan membuat Sayumi lupa diri.
“Genji mau yang mana ? ini atau yang ini ?? he he he”
Sayu mencolekkan ujung penis Genji pada lubang anus dan kemudian menggesekkan helm besar itu pada belahan vaginanya yang becek. Sambil menggeram lirih Genji mengarahkan ujung penisnya pada anus Sayumi.
“oww, rupanya Genji suka yang ini ya ?? ahh kasar amat, sabar dong sayang ^_^, Uttssshhhh..., ufffhhh... uffffhhhhh..!”
Tanpa diminta Sayumi menekankan pinggulnya ke bawah. Batang Genji menggeliat-geliat liar bagaikan seekor ular besar yang hendak masuk ke dalam anus Sayumi Michishige. Semakin kuat batang besar itu menekan semakin kuat pula Sayu menekankan pinggulnya ke bawah. Ia mendesah keras-keras saat kerutan otot anusnya melar dan terus melar hingga akhirnya mampu menelan sedikit dari ujung helm besar di selangkangan Genji.
“aaaaa...hhhh.. nnnhhh enn-nhhhhh,”
“JREBB-BROSSSHHH..!!!”
“aduhhh..!! arrrhhhh...!!sa-sakittt..hhh, aduh Genji, awww..”
Butiran peluh yang mengucur deras membalut tubuh molek Sayumi hingga basah kuyup, tiba-tiba Sayumi menjerit setinggi langit, tangannya memegangi bokongnya
Sayu mengerang saat batang Genji menggeliat dan merayap masuk ke dalam, batang besar itu meliuk-liuk dan menusuk seperti hidup. Dengan lembut Genji mengusap bahu Sayumi, ia membiarkan Sayu membiasakan diri dengan anus yang ditancap oleh sesuatu miliknya yang besar dan panjang. Perlahan-lahan Sayu mulai belajar untuk berkuda di atas batang Genji, gerakannya semakin liar. Genji menyambut keliaran Sayumi dengan menghentak-hentakkan batang penisnya ke atas. Tubuh Sayumi seperti sedang melompat-lompat di atas batang kenikmatan yang besar dan panjang sementara kedua tangan Genji tak pernah bosan untuk meremas-remas buah dadanya yang membusung.
“Ohh, ahh, ampun Genjiiii, auhhhh.” Sayumi mengeluh saat Genji merubah posisi persetubuhan itu
Mereka berdua kini duduk saling berhadapan, batang di selangkangan Genji bergerak cepat menusuki liang anus Sayumi yang memekik keras saat liang vaginanya tiba-tiba saja berkedutan diiringi rasa nikmat yang meledak.
“crruttt.. crrr cruttt...!!srrrrrhhhh cretttttt”
Cairan klimaks Sayumi meluap hingga meleleh membasahi anusnya yang sedang disodok-sodok oleh Genji, cairan licin berwarna putih keruh seolah menjadi bahan pelumas bagi batang besar di selangkangan Genji. Desah kenikmatan Sayumi saling berganti. Genji begitu bernafsu menyentakkan batang besarnya keatas, sementara Sayumi terlihat asik mendesakkan anusnya ke bawah menyongsong sodokan keras Genji, lidah Genji menari menjilat lelehan peluh yang mengucur deras di leher Sayumi Michishige.
“Pofffhh Pofffhhhh Pofffhhh Pofffhhh.. Pefffhhh”
“Genjiii, emmmh mmmhhh.. mmmm, enn-nnhhh”
Sayu menggeliat saat Genji meneduhi tubuhnya yang molek, tangannya berkalung keleher Genji sementara kedua kakinya yang mulus tertekuk kemudian mengangkang lebar menerima kehadiran Genji. Kecupan-kecupan lembut yang saling berbalas berkembang menjadi pangutan-pangutan panas yang bergelora.
“hssshhh..!!. Aaaa..!! Ahhhh..!! aaaaaa....!!”
“Hrrrhhh.. Grrrrhhhhhh..!!”
Sayumi mengejang, gadis cantik itu tampak seperti sedang menahan sesuatu, ia merintih keras, nafasnya pun memburu dengan kencang. Sebuah batang menggeliat liar menggali belahan vagina Sayumi, tubuhnya terdesak-desak dengan kuat di bawah tindihan tubuh Genji yang menggeram-geram dengan keras sambil berjuang mati-matian menjejalkan batang penisnya berusaha memasuki jepitan liang kenikmatannya yang mungil.
“Arhhhhhh...!! Drrrtt drrttt rrttttttttt...., Awww, aduhhh, OUCH!!” Genji menggeram lirih, sementara Sayumi memekik dan mengaduh keras saat keperawanannya dijebol oleh batang penis makhluk besar itu
Dengan bernafsu Genji mengamblaskan batangnya ke dalam belahan vagina Sayumi yang mengeluh kewalahan, liang vaginanya sesak kesulitan saat batang besar itu mengoyak masuk semakin dalam. Darah keperawanan meleleh di selangkangan Sayumi dan sebagian lagi membasuh batang penis Genji.
“Cleppp..!! Cleppp.. Peefffhhh..!! CleppppHH..!!” gerakan batang besar di selangkangan Genji membuat suara – suara becek yang ribut dan keras saat mulai digenjotkan oleh pemiliknya untuk menggarap liang vagina Sayumi yang peret dan seret.
“Pelan Genjiii, pelannn Auhhh..!!ahhh hhsshh enakkk”
“Ha ha ha ha, enak ??”
“he-eh, ahh Genjiii..., ahhhh..!!aduhhh nikmattt...”
Sayu menggangguk, ia tertawa sambil merangkul leher Genji. Kepasrahan Sayumi menjadi lampu hijau bagi Genji untuk menggenjotkan batang miliknya dengan lebih liar lagi menusuki belahan vagina gadis itu.
“eemmmhhh, crrreettt... cretttt... cretttt....”
“hhh, kau cantik dan imut Sayu..”
Genji terpesona oleh kerenyahan wajah Sayumi, gadis itu tampak semakin cantik saat tengah menggelinjang meraih puncak klimaks, tubuhnya yang mungil menggeliut lemah dibawah tindihan tubuh Genji. Pinggul Sayumi bergoyang seperti mengayak batang besar yang sedang bergerak keluar masuk menusuki liang vaginanya.
“Jrebbb..!! Jrebbbb..!! Blllllluuessshhh...!!Oughhh..!! Akhhhh. Shhhhh..!!”
Jerit dan pekik kenikmatan luar biasa terdengar dari bibir Sayumi, ia berteriak keras menikmati hentakan batang penis Genji yang membuat tubuhnya terguncang-guncang dengan hebat. Sayu mengerang keras, ia tidak sanggup lagi menahan luapan kenikmatan yang diberikan oleh batang penis Genji yang bergerak keluar masuk dengan cepat mengocok-ngocok liang mungilnya. Kepala Sayumi tergolek ke kiri dan kanan menahan serangan serangan Genji yang akurat, sekujur tubuhnya mengkilap indah dimandikan oleh butir-butir keringat yang mengucur deras. Entah berapakali Genji memeras cairan kenikmatan Sayumi.“Pofffhhhh...!!” sebelum terdengar suara letupan alat kelamin saat Genji menarik batangnya dari dalam vagina gadis itu, ia membalikkan tubuh Sayumi dengan posisi doggy style. Kini Genji kembali menyodoki liang anus Sayumi. Tubuh mulus gadis itu terayun terdesak-desak maju mundur dengan teratur, perlahan kesadaran Sayumi mulai kembali. Tangan Genji mencengkram kuat-kuat pinggul Sayumi saat ia mulai berontak dengan lemas karena tenaganya yang sudah habis terkuras.
“t-tidakk.., lepaskan akuu akhhhh akhhhh...”
“Sayumiii.. Grrrrhhhh.”
Tangan kanan Genji menekan punggung Sayumi, batang besarnya terus bergerak dengan lembut menusuki liang anus yang memar kemerahan. Terdengar suara erangan Sayumi saat batang itu dijejalkan dengan kuat hingga tubuhnya tersungkur-sungkur keras ke depan. Setelah puas mempecundangi liang anus Sayumi, ujung batang besar itu melesak memasuki belahan bibir vagina gadis itu.
“ooooooooohhhhhhh..., j-jangannnnnnnnhhhhhh....., ugggghhhhh..!!”
Sayu melenguh keras saat kepala penis Genji menerobos belahan bibir vaginanya yang terlipat ke dalam pertanda mengalami desakan yang luar biasa dari sebuah batang besar yang panjang dan kemudian tertarik hingga monyong keluar saat batang itu ditarik keluar oleh pemiliknya hingga sebatas leber penis. Belum begitu lama Genji menusuki liang kenikmatan Sayumi, tubuh Sayu gemetar hebat, helaan nafasnya berhembus tanpa dapat diatur dan ditahan. Terdengar suara rintihan lirih yang menggairahkan saat Sayu kembali terkulai keenakan.
“Cruttt.. cruuttttt... !!nnn Crruttttt...”
“GRRRHHHHHH.Grrrrhhhhh Rggggggggg....hhhh..!!“
“s-sudahh, sudahh, hentikann, ahhhhhh... ahhhh”
Dengan bernafsu Genji membalikkan tubuh Sayumi terlentang, terdengar suara pekik kecil saat Genji menerkam Sayumi. Kelembutan digantikan oleh keliaran saat nafsu birahi Genji memuncak, tubuh mungil Sayumi menggelinjang saat digeluti dengan liar oleh sosok yang jauh lebih besar darinya, batang di selangkangan Genji bergerak keluar masuk dengan cepat dan kuat merojok-rojok liang vagina Sayumi. Setiap sodokan keras membuat Sayu melenguh nikmat.
“uttssss Crruttt cruttttt....”
“Clepp cpleppp.. blllsssshhh CROOTTTTT....”
Suara raungan Genji yang menggelegar mengakhiri segalanya, mata Sayumi mendelik merasakan batang Genji amblas sedalam-dalamnya sebelum akhirnya sayu memejamkan kedua matanya saat tubuh Genji ambruk menindih tubuhnya. Deru nafas Genji membaur menjadi satu dengan suara rintihan lirih Sayumi. Sayu mengelus pipi Genji, ia dapat menangkap kesedihan yang mendalam disinar mata–nya, entah ada rahasia apa di balik tatapan sendu Genji. Tubuh Genji yang menaungi tubuh Sayumi memberikan kehangatan yang menenangkan hati Sayumi. Sebuah kecupan Genji di kening mengiringi Sayumi yang tertidur kelelahan.
“emmmhhh...”
Dengan pulas Sayumi tertidur hingga sayup-sayup ia mendengar suara pesawat udara yang melintas, perlahan Sayu membuka mata. Tubuhnya masih terasa pegal dan rasa ngilu menyerang daerah intimnya saat ia berusaha menggerakkan tubuh bagian bawah. Dengan menahan rasa ngilu Sayumi berusaha untuk duduk.
“Ahhhh!! “
Sayumi menatap tajam pada sosok yang baru saja masuk, dengan panik Sayu melintangkan tangan di dada. Dengan cepat ia menyambar sebuah bantal dan menggunakan untuk menutupi bagian tubuhnya yang amat sensitif. Genji berdiri di pinggiran ranjang, tubuhnya kurus dan tinggi, sebuah benda besar masih terkulai di selangkangannya.
“siapa kau.. ??dimana ini ??”
“aku Genji dan sekarang kau berada di rumahku...”
Genji hanya tertawa saat Sayumi menatapnya dengan tatapan mata menyelidik. Sayumi bertanya-tanya dalam hati, apa mungkin sosok kurus tinggi ini adalah Genji?? seorang Dark Soul ?? tidak ada tanda-tanda kejahatan di setiap gerak dan tatapan matanya yang begitu lembut. Genji mengarahkan ujung jari telunjuknya ketubuh Sayumi, sebuah sinar kehitaman menyelimuti tubuh Sayu yang telanjang.
“ohhhh...” Sayumi mendesah saat merasakan tubuhnya terangkat melayang di udara, kedua kakinya mengangkang indah mirip seperti huruf V yang menunjuk langit
ekspresi panik menghiasi wajah cantik Sayumi saat vaginanya mendekati mulut Genji. Kecupan bibir Genji yang mengecup bibir vaginanya membuat Sayu menggelinjang kegelian.
“cuppphh cuphhh cupphhh mmhhh ckk sslccckk ckk sllllppphhh”
“ahhhh, ge..liii, achhhh,emmhh Genjiiiiiii”
Kecupan dan jilatan silih berganti menerpa bibir vagina Sayumi, sungguh indah geliatan nikmat Sayumi yang merintih lirih menikmati kecup dan jilatan jilatan Genji. Ujung lidah Genji menyentuh kemudian mengait tonjolan klitoris Sayumi hingga Sayu melenguh keras. Semakin keras Sayumi mengeluh dan merintih semakin menggila pula lidah Genji mencokel-cokel tonjolan kelentit mungil yang semakin mengkilap indah terbasuh oleh lendir vagina dan liur Genji.
“auhhhh ccrrrr crrr crettthhhh...hssshhh hsshshhhhhh” bibir Sayu mendesis desis seperti orang yang kepedasan, rasa nikmat yang meledak-ledak membuatnya kewalahan, apalagi saat mulut Genji mengunyah vaginanya dengan rakus. Tubuh Sayumi tersentak menahan nikmat merasakan emutan-emutan kuat yang mengenyot vaginanya.
“nyummm, gurih ,srrrupphhh sruppphhhh, nyottt nyotttt nyotttt..”
Beberapakali Genji mengenyot vagina Sayumi sebelum akhirnya ia membaringkan gadis itu di atas ranjang. Ia menekan belahan vagina Sayumi dengan batang besar nya yang mengacung perkasa.
“uh.. UHHH..!! akhh ampunnn, b-besarnya, pelannn Auhhh..!!”
Sayu nyengir menahan desakan kepala penis Genji yang sebesar bulatan buah apel itu. Bibirnya meruncing merasakan desakan kuat kepala penis Genji yang berusaha menguakkan celah sempit di selangkangannya.
“aaa, aaaa AHHHHH...!!AUHHH..!!”
Suara keluh kesah Sayumi semakin keras saat belahan bibir vaginanya dipaksa melebar menerima kepala penis Genji. Satu sentakan kuat Genji dan satu jeritan keras Sayumi mengiringi amblasnya benda besar itu.
“cleppphh cleppphhh cleppphhhh,...”
Tidak begitu lama terdengarlah suara-suara becek mengisi ruangan di sebuah rumah. Suara rintihan menggairahkan menambah seru persetubuhan yang tidak seimbang. Kecantikan dan juga kemolekan tubuh Sayumi terbalut oleh butir butir keringat saat batang penis Genji bergerak keluar masuk mengocoki belahan vaginanya. Sayumi berkali-kali nyengir keenakan saat batang penis Genji merojok sedalam-dalamnya.
“Jrebbbb Jrebbb Jrebbbb JREBBBB...” tusukan-tusukan lembut yang nikmat membuat Genji dan Sayumi mencair menjadi satu. Sayu menyambut tusukan penis Genji dengan mengangkat –angkat pinggulnya hingga batang besar Genji terbenam lebih dalam lagi, kecupan dan ciuman lembut dihiasi permainan lidah menambah panas hubungan terlarang yang tengah berlangsung di atas ranjang yang bergoyang dengan lembut.
“Ohhhh..., Gennnjiiiii...., Genjiiiiii”
“Sayumiiiii....”
Sayu mengangkat wajahnya keatas memberikan ruang lebih saat Genji menghisapi batang lehernya membuat bekas cupangan kemerahan. Genji menatap wajah cantik Sayumi sebelum ia merubah posisi, ia mendorong bahu Sayumi agar gadis cantik itu tidur dalam posisi menyamping. Batang Genji merapat menggesek belahan pantat Sayu.
“Genjiii, jangan di situ...”
Genji tak menggubris penolakan Sayumi, bujuk dan rayuan Genji membuat Sayumi menyerah, ia menggigit bibir bawah saat batang Genji mendesak kerutan otot anusnya yang mengkerut.berusaha menahan keinginan liar Genji.
“UNNGGGHHHH, ahhh AD-DUH...!!”
Sayu mengaduh saat liang anusnya dibongkar paksa oleh batang di selangkangan Genji. Rasa panas dan pedih terasa menyiksa saat batang besar itu melaju dengan kecepatan medium. Di sebuah cermin terlihat dengan jelas bayangan penis Genji yang sedang menyodomi Sayumi, tangan Genji meraih buah dada Sayumi sambil menusuki liang anus gadis itu, tangannya meremas-remas buntalan dada Sayu yang membuntal indah. Lidah Genji pun turut bermain mengulas-ngulas daun telinga dan pundak Sayumi. Geliatan lidah Genji mengundang Sayumi untuk menoleh hingga mereka berdua saling bertatapan, dengan gemas Genji melumat bibir Sayumi. French kiss panas ala film spider Lilies-pun dipraktekkan oleh keduanya, tarian lidah mulai memanas saat Sayumi menjulurkan lidahnya membalas belitan lidah Genji.
“Ahh ohhhhh auhhh..!!”
“Ckk ckk ckk mmmmhh ckkk sssllccckk”
“Hemmm Mmmmmhh Mmm-mmmhhhh” kuluman Genji meredam keluhan Sayumi saat batang besar itu bergerak dengan tempo yang lebih cepat, tanpa melepaskan batangnya Genji menarik pinggul Sayumi yang menungging pasrah dengan anus dikait oleh batangnya.
“Plakkk Plakkkk Plakkk PLAKKKK...”
“aaahh ahhh unnnhhh akhhhhh..., aduh-aduhh UNNGGH NNNGGGH..!!”
Tangan Genji mencengkram kuat-kuat pinggul Sayumi yang terdorong maju mundur, tusukan – tusukan keras membuat mata Sayumi berkali membeliak disertai lenguhan keras yang membuat batang besar itu bergerak lebih liar lagi menyodomi anusnya.
“Ahh AHHH, Sudahh-su-sudahhh Henti...iiikann..!! UNNHHHH..!!”
“Pofffhhh...!!”
Begitu batang penis Genji lepas dari anus dan pinggulnya lepas dari cengkraman tangan laki-laki itu, Sayumi berguling menjauhi keganasan Genji Kontan saja mata Genji menatap tajam tubuh Sayumi yang berguling, diterkamnya tubuh mulus Sayumi yang menjerit panik.
“sudah Genji, aku lelahh auhhh...”
“Aku belum puas Sayumi.., muachhh..., he he”
Genji terkekeh sambil menggeluti Sayumi yang termegap kewalahan. Kali ini Batang Genji mendesak liang mungil di selangkangan Sayumi. Dengan bernafsu Genji menjejal-jejalkan batang besarnya. Sekujur tubuh Sayumi mengejang saat liang mungilnya dirojok paksa menerima kehadiran penis Genji.
“nnhh enn-nnggghh nnnhhh...”
Bibir Genji tak hentinya mengecupi bibir Sayumi yang mengeluh saat batang panjang Genji menyodoki semakin dalam, terdengar suara pekikan kecil saat dengan paksa Genji mengamblaskan batangnya sekaligus kedalam liang mungil Sayumi.
“Slepphhh Pefffhh Pleppssshh...”
“aaa.. aaa-ahhh Awww.. hsssshh Aaaaaa...”
Terdengar suara tumbukan keras batang yang tengah menggali sebuah liang peret, suara tumbukan alat kelamin yang khas bercampur dengan suara rintihan dan pekik Sayumi. Ia hanya dapat merintih lirih menghadapi genjotan-genjotan penis Genji yang prima. Tidak membutuhkan waktu terlalu lama bagi Genji untuk menaklukkan Sayumi.
“Nnnnnnhhh Hnnn Crrrruttt Crutttt... crutttttt....., ohhhhhhhh”
Genji mengganjal pinggul Sayumi dengan sebuah bantal, lalu tangan Genji mengangkap pergelangan kaki Sayu, dikangkangkannya kedua kaki Sayumi melebar di udara kemudian ditembakkannya batang besar itu berkali-kali hingga buah dada Sayumi terguncang dalam gerakan-gerakan yang indah. Lautan peluh membasuh tubuh Genji dan Sayumi, jerit kenikmatan dan rintihan klimaks semakin sering terdengar hingga akhirnya bersamaan mereka mencapai puncak kenikmatan.
“crrrutttt crrr crrreett Geennnjiiiiihhh...”
“CROTTTT... Sayumiiiii....OUGGHH..!!.”
Sang Surya mulai berjalan dengan malas keperaduannya saat Genji membuka mata, masih tercium harum tubuh Sayumi, seakan masih terasa kehangatan tubuh molek itu yang berulang kali diterkam olehnya. Genji menghela nafas panjang saat menyadari kesendiriannya. Sebuah bayangan berkelebat cepat, sesekali Sayumi menoleh ke belakang, ada sedikit keraguan dihatinya saat meninggalkan Genji, sebuah senyum pahit menghiasi bibir Sayumi. Ia menyadari kalau jalannya dan Genji adalah berbeda, berlainan dengan Sayumi. Genji bergegas mengejar Sayumi michishige, mengejar seorang gadis yang sangat mirip dengan cintanya yang pernah hilang.
Sayu berhenti disebuah cafe, ia memesan segelas minuman ringan dan kentang goreng untuk cemilan, hpnya berbunyi dengan lemas sayu menerima panggilan Eri.
“Halo..!! HALOO , Sayumi, kau berada dimana ?? sudah beberapa kali aku berusaha menghubungimu,koq ngak diangkat sich ? apakah kau baik-baik saja??”
“he he he,sepertinya kau mengkhawatirkanku ya Eri ??”
Sayu berusaha ceria, ia tidak ingin Eri mengetahui apa yang telah terjadi terhadap dirinya. Agar tidak terlalu banyak bertanya, Sayu mengalihkan topik pembicaraan.
“Eri, Aku membutuhkan sedikit informasi...”
“tentang apa ??”
“Tentang Iblis Api...”
“Hahh ?? Iblis Api ?? setahuku ia seorang darksoul legendaris, juga masih belum bisa dipastikan , siapa dia, berapa besar kekuatannya dll dsb..., baiklah akan kukirimkan via e-mail sedikit infonya yang berhasil terkumpul“
“terimakasih Erii, habis makan aku baru pulang, en Bobo, capek niy he he”
“yawdah.., jangan lupa tuch yang lagi ngetik juga disuruh bobo...”
“siapa ??”
“ya yang lagi ngarang cerita inilah.., sapa lagi...??”
“emmmm, kayanya udah ngejengkang duluan deh...”
Yohana : Zzzzz Zzzzzz Zzzzzzzz
Yohana tertidur pulas sambil memeluk guling hello kittynya. Dalam tidur ia bermimpi, tersesat didalam sebuah labyrinth, Tiba-tiba seseorang berlari kencang melewatinya.
“Lari Sis..Yoo!! Lariiiiii....”
“Hahhh ?? emang napa ??”dengan keheranan Yohana menengok ke belakang, Cuma ada seekor kelinci lucu, ihhhh, lucunyaaa, kejar ahhh.., lha ngilang, ehhhhh, itu dia...., Weitttt..., diambil kakek-kakek...., dari ras kausian, alias bule (kalo nggak salah istilah hue he he he he)
“Tinggggg....” Si kakek mengeluarkan sebuah pendulum, dengan tatapan mata meyakinkan Si kakek berusaha menghipnotis Yohana, namun sayang mata Yohana malah menatap selembar kertas merah dengan angka nol sebanyak lima buah $_$, mayan buat tambahan jajan ama beli Vitacharm hi hi hi, dengan gesit dibetotnya ujung 100.000 – an yang terinjak oleh si kakek hingga kakek tua itu terjatuh ke belakang,
“WADUHH.... sialan!” Si kakek memaki.
“Huarrrr.. Hrrrr.. Hrrrrr.....”
Mission 100.000 selesai ^_^ !!, duh suara ribut apa tuch? Nafas yohana berhenti saat melihat segerombolan zombie haus darah perawan yang mendekati dengan langkah tertatih tatih. Suara datar serak yang mengerikan terdengar dari mulut mahkluk-mahkluk yang bangkit dari alam kubur.
“Blooooodddd...!! VIRGIN Blooooddddddhhhhhhh.., hrrrrrr...”
“Huhhhh !! WHUAAAAA.....,!!is a Ghost, is a bird(whowww, burungnya superman ?? @_@), Noo,is Zombie grup, Weeekkkss..!”
“catch herrrrr.. virginnnn bloooooddd...., virgiiiinnnnnn”
“kaaa, Rikaaaaa, TUNGGGUUU..., waduh, jalannya kemana nihh, siapa juga yang bikin labyrinth kaya gini ?? bikin pusing aja...Kyaaaaa..!! Gimana asal muasal-nya sampe bisa ada zombie segala.?? Kitttyyyyy Tornado Danceeeeee Hiaaaaaaaatttt....,” Yohana mengeluarkan jurus saktinya, ratusan zombie terpelanting ke sana kemari, kemudian, Whuzzzhhhh, ia berlari secepat kilat mengejar Rika Ishikawa yang sudah ngacir duluan.
Bersambung...
Kalau aku dah nemu jalan keluar dari LABYRINT ini.
Atau seenggaknya ada yang nulungin T_T.
--------------------
33 komentar
Rahasiax ap ni?
Secepatnya ……..
oya. rainie yang dan hwang wei ting gimana sis? mau dibuat ta? rencana kapan keluar ^^
serial sis yo banyak bener ampe ketuker2…
baca dulu deh…
btw, kangen cerita sis yo yg dulu deh.. yg majikan dan 3 temen smanya ituh..
udah gitu pasti ada tiap awal bulan
izin copy paste yaa sis
(still waiting for Feby hhi)
Aku tunggu y?
maksudnya artis luar. hehehe… kalo artis lokal mungkin isa tak beri saran naga langit salah satunya. ^^
Re: baca dulu ulang2, ga usah serius2 amat namanya juga fiksi kok bukan rumus kimia
silahkan dibaca bro
*bro syndeath
mkasih
rahasianya sih tidur yang cukup… paya sehat he he he
trus jangan lupa olahraga, minimal sepeda keliling komplek
Y ^_^
*Bro Ghe_tha
mkasih bro dah sempetin baca ^_^
*Bro pratama7potter
mkasih bro , doain aja kali ya, paya cepet bikinnya ^_^
*sis putih manis
Whuaaaa….
*Mr R
mkasih mr, sementara si rainie lagi kesulitan mengimplementsikan suasana diskotik yang mendekati kenyataan…, lagi cari bahan dulu nih… ^_~
*Bro matijoni
ini tuch yang darksoul, oww, rindu ama yang dulu itu yach , pan udah tamat yang itu teh bro he he he
*Sis Din’amel
mkasih sis,
si feby sekitar 60 %, lagi di ubek ubek dulu he he
*Bro local boy
eumm, maaf bro ini ceritanya ngambil seting di jepang gitu ceritanya , ya susah kalo soal nama udah dari sononya sich ^_^
*sis messi
wah boleh juga usulnya tuch…
*Bro ayam kampung
walah, rada miris kalo bikin artis indo, entah kenapa aku tuch ngak ketemu aja chemistry-nya
*Bro Gemini
Di eps ini doi Solo singger nih bro , tanakachi blum dimunculin, mungkin entar, tapi blum janji juga bakal muncul di dark soul… mungkin dicerita yang lain yang bukan genre fanfict
*Bro Asd
hi hi jangan dimengerti bro , kaya layaknya film dragon ball, pan ngak mungkin ada naga gede bisa keluar dari kelereng besar, ato juga harry potter yang pake sapu lidi sebatang bisa mindahin pot bunga , yach maklum lah genrenya kan fan fict gitu he he ^_^
Re: cerita sis yo emang menyegarkan punya deh hak hak hak!!! hayo ketahuan minuman favoritnya yang lain vitacharm hehhee…pulpy tropical enak ga sis kalau dibanding yg orange? libur lebaran kemana sis? main ke luar negeri ga? cari inspirasi gitu loh
trus hwang wei ting gimana? ^^
ya. cari bahan maksudnya? fotonya ta sis? yang mana rainie atau hwang wei ting? hehehe….
Oooo… Begitu ya. Jadi emang ceritanya fokus ke Sayumin? Ok deh. Sebagai pembaca, ga boleh banyak protes. Hehehehe….
@ Mr. R
Iya kan? Member yang paling imut. Lagian dia juga lead vocal di Morning Musume, jadi paling banyak disorot juga. Hehehehe….
ini cerita yg aku bilang mirip “sailor moon” itu y sis? weleh2 kok yohana jd ikut2an masuk dlm cerita? Terlalu menghayati nih ceritany? seru nih seru! jd penasaran yohana ikutan d “kerjain” jg ngga y sama si iblis api d episode brikutny? kalo ikut d “kerjain”, tolong pendekar maboek d ajak jg masuk dlm cerita ya biar tmbah rame wakakaka…
kayaknya kurang enak ya bos kalo yang tropical mah
*Bro Gemini
iy yang eps 3 ini tentang sayumi tapi cerita d soul bukan fokus kesayumi entar eps 4 tentu laen lagi… ^_^
*Mr R
lagi nyari bahan si kon di diskotik niy he he he, biasanya sich cuma liat di film film T_T
*Bang MAboek
enggak dong bang, aku kan ceritanya sakti.. tinggal pencet satu tombol “del” ilang sudah para dark soulnya, ato tinggal edit, selamat dah dari tindak tanduk si hidung belang…. hi hi hi
Wah, sis yo kox masuk ke cerita, bang Maboek mau masuk, quw ikut dunk biar threesome xixixi.
Sis, school diary-na gmn ? quw bener2 butuh u/ inspirasi Memoirs…soul-na gax keluar2, gax dapet
Febby-na juga di tunggu ^o^. Kissbye…
sc diary lagi diubek-ubek niy… he he he sabar ya sis ^_^
wuahh, MAs Ng Ama bang MAboek Mo mo duel naek ke-ring niy
ayo ah sis kita nonton dipinggir… sapa entar yang menang yah ?? Ayo BANGGGG.. (menyemangati ceritanya)
Round one Tengggggg…. !!
Smoga tombol “del” d kybrd sis yo brFungsi dgn baik.. Klo ngga,bahaya tu…
Hahay..
waduh , iy blum aku cek hi hi hi
*Bro bantat
pake daster tembus pandang ?? ^_~
trus nanti rainie di diskotik bakalan diapain sis? ^^
hanya pengen tau garis besarnya. hehehe
wah itu sih lagi diubek ubek… , judul sementara spider lilies The effect
o iy, kl boleh bantuin dong MR ,
cariin biodata Rainie yang, isabella leong ama Hwang wei ting,
oya, kalo boleh tau nanti dengan diskotik ada hubungannya dengan rainie dan wei ting? trus diapain sis? ^^
tapi mantep kok. trus sama biodatanya apakah membantu sis? ^^
@Maboek: *siap-siap duel*