Rumah Baru KisahBB

Setelah 2x ga diterima di Wordpress sehubungan penjualan DVD, Shusaku akhirnya memutuskan memindahkan blog cerita seru KisahBB kesayangan kita ke sini.

kirim cerita karya anda atau orderan DVD ke:


Order via email: mr_shusaku@yahoo.com


tuliskan: nama, alamat jelas, nomor HP, dan list barang yang diinginkan di email pemesanan


email akan segera saya balas dengan rincian harga & no ac bank bca/mandiri unk transfer. barang akan dikirim dengan tiki/pos setelah konfirmasi transfer diterima.

Promo diskon gede-gedean

Paket istimewa 500rb (50dvd),

untuk dalam Pulau Jawa free ongkos kirim, untuk luar Pulau Jawa tergantung daerah.

Harga normal Rp 15rb/dvd kalau beli banyak Rp.12.500/dvd, untuk paket kali ini jatuhnya Rp. 10rb/dvd, murah banget!!


Tapi ini terbatas hanya untuk 10 orang saja.

jadi silakan order, bisa dilihat list barang di

- list semi & softcore

- list western xxx

- list jav


untuk pemesanan email ke mr_shusaku@yahoo.com

Subject: paket istimewa 500rb

tuliskan: nama, alamat jelas, nomor HP, dan list barang yang diinginkan di email pemesanan

email akan segera saya balas dengan rincian harga & no ac bank bca/mandiri unk transfer. barang akan dikirim dengan tiki/pos setelah konfirmasi transfer diterima.


-untuk pesanan di atas 50dvd, selanjutnya dihitung @Rp.10.000,-

-hanya untuk film2 satuan (JAV, western XXX, dan Semi), tidak berlaku untuk koleksi pics & kompilasi

Tampilkan postingan dengan label Nightmare Campus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nightmare Campus. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Maret 2012

Nightmare Campus 13: The Ungrateful


Marina

Sore jam setengah empat, Imron hampir menyelesaikan tugasnya hari itu dan sudah bisa pulang setelah membuang sampah yang sedang diangkutnya dengan troley. Saat itu dia sedang berjalan dengan santainya di parkir hendak menuju ke atas ke tempat pembuangan sampah. Tiba-tiba saja sebuah Karimun biru muncul dari tikungan dengan kecepatan cukup tinggi. ‘Niitt…niitt !!’ klakson itu mengenjutkan Imron, mobil itu mengerem mendadak dan menabrak tong sampah yang sedang didorongnya sehingga jatuh dan isinya sebagian tumpah. Pengemudi mobil itu, seorang pemuda tinggi besar berusia akhir 20an turun dengan membanting pintu.

Nightmare Campus 12: My Guilty Pleasure

Sieny


Gedung kuliah bersama, Universitas ******

“Uuhh-eemmhhh….aaahh!” desah gadis itu saat penis hitam Imron keluar masuk di vaginanya.
Gadis itu berdiri dengan sedikit menunggingkan pantatnya sambil kedua tangannya berpegangan pada meja dosen di ruang kuliah itu. Kaosnya telah terangkat hingga ke atas dada, demikian pula dengan bra-nya, sehingga tangan kasar Imron dengan leluasa menggerayangi kedua payudaranya.yang berukuran sedang dan padat berisi. Sementara bawahannya ia sudah tidak memakai apa-apa lagi, nampak celana sedengkul dari bahan jeans dan celana dalamnya tergeletak di sebuah bangku kuliah. Gadis itu merasakan putingnya semakin mengeras saja karena terus dirangsang oleh Imron dengan menggesek-gesekkan jarinya, memilin-milinnya atau memencetnya sehingga ia makin tak sanggup menahan desahannya. Sodokan-sodokan Imron pun semakin cepat menyebabkan meja tempat gadis itu menumpukan tangannya ikut bergetar. Mulut Imron mendekati wajahnya dari belakang, lalu ia disibakkannya rambut panjang itu ke sebelah. Sebuah jilatan pada telinganya membuat gadis itu bergidik geli, lidah itu terus menggelitik telinganya yang sensitif lalu turun menciumi tenguknya. Imron menghirup leher gadis itu yang tercium aroma harum parfum berkelas. Wajah si gadis semakin bersemu merah pertanda dilanda birahi tinggi.

Sabtu, 17 September 2011

Nightmare Campus 11: The American Beauty



Megan
 

Suatu pagi jam setengah tujuh di kampus Universitas ******* ketika segala kehidupan di kampus baru mulai menggeliat, Imron sedang berjalan di koridor lantai bawah sebuah gedung kuliah, tangannya memegang gagang pel yang masih dan sebuah ember yang didalamnya berisi botol karbol, ia hendak menuju ke toilet terdekat untuk mengisi ember itu dengan air dan memulai tugasnya hari itu seperti biasa. Ketika itu terdengar suara benda jatuh tidak jauh dari posisinya. Imron celingukan melihat sekeliling mencari asal suara itu. Nampak di atas lapangan rumput itu tergeletak sebuah loose leaf biru, beberapa lembar kertas yang diselipkan di dalamnya berceceran kemana-mana di sekitarnya. Di sekitarnya tidak ada siapa-siapa lagi yang melihat benda itu jatuh karena memang jam sepagi ini memang belum banyak orang yang datang sehingga Imron memutuskan untuk memungut benda itu. Didekatinya loose leaf itu, dia melihat ke atas tapi tidak terlihat siapa-siapa yang melongokkan kepala dari balkon atau mungkin pemiliknya sedang dalam perjalanan ke bawah. Imron membungkuk dan memunguti kertas-kertas yang berceceran. Sebentar kemudian, dilihatnya dari arah tangga muncul seorang gadis bule berlari-lari kecil ke arahnya.

Rabu, 14 September 2011

Nightmare Campus 10: The Pool

Devi

Universitas ****** sedang dalam masa liburan akhir semester genap. Kebanyakan mahasiswa yang ngekost di daerah sekitar kampus kembali ke daerah asalnya. Saat itu adalah jam enam lebih di kolam renang milik kampus terletak di seberang gedung itu. Semakin waktu berjalan semakin sedikit orang yang berenang di sana hingga akhirnya hanya tersisa dua orang gadis yang adalah mahasiswi universitas itu. Mereka pun sepertinya sudah hendak pulang juga karena disana sudah tidak ada siapapun lagi selain mereka.
“Jo, kita udahan aja yuk, tinggal duaan nih !” kata gadis yang berambut panjang dikuncir ekor kuda itu pada temannya yang sedang duduk di tepi kolam sambil menepuk-nepuk kakinya ke air. Dia juga lalu naik ke atas dan duduk di sebelah temannya itu.
“Iya bentar yah Vi, gua bales ini dulu” balas temannya.

Nightmare Campus 9: My Beloved Lecturer

Diana
Jam di dinding sudah menunjukkan pukul enam kurang seperempat, di luar sana langit sudah hampir gelap dan hujan masih turun cukup lebat. Diana (28 tahun) sedang mengoreksi hasil penelitian mahasiswa-mahasiswanya sendirian di laboratorium teknik industri. Wajahnya tersenyum manis saat membaca sebuah SMS yang masuk ke ponselnya yang bertuliskan, “Baru sampai di Bangkok nih say, jaga diri di rumah yah, I luv u”. Pesan itu dari suaminya yang sedang dalam perjalanan bisnis ke luar negeri, diapun lalu membalasnya dengan kata-kata mesra pula lalu melanjutkan koreksiannya yang tinggal sedikit lagi. Ya, Diana adalah seorang dosen muda di Universitas ****** baru setahun mengajar sepulang dari Jerman menyelesaikan S2nya. Seorang wanita yang cantik, mandiri, dan pintar. Delapan bulan yang lalu dia baru saja mengakhiri masa lajangnya dengan seorang teman kuliahnya dulu, eksekutif muda tampan berusia 30 tahun bernama Alex, mereka saling mencintai tapi belum berencana mempunyai anak dulu karena kesibukan masing-masing. Kecantikannya dengan rambut ikal kecoklatan sebahu dan tubuh ideal berpayudara 32B serta kulitnya yang putih mulus menarik perhatian para mahasiswa, mereka mengagumi kecantikan dan kepintarannya, mereka bilang wajahnya mirip Olga Lidya, artis lokal berwajah oriental itu, beberapa bahkan sering menjadikannya objek fantasi seks mereka dan membayangkan lekuk-lekuk tubuhnya saat memberi kuliah, terutama kalau sedang memakai baju yang ketat sehingga menonjolkan bentuk tubuhnya yang indah itu.

Rabu, 07 September 2011

Nightmare Campus 8: Twin Effect

2 Juli 2007
Selly &Selvy

Sepasang kembar Selly dan Selvy (19 tahun) adalah satu bunga di fakultas arsitektur di universitas *******. Dari segi fisik keduanya sama cantiknya, mempunyai tubuh ideal dengan tinggi 165cm, berat 49 kg, dan buah dada 36A, rambut keduanya sepundak dengan wajah imut, kalau jeli mereka bisa dibedakan dari tahi lalat kecil di leher sampingnya, kalau ada berarti itu Selvy, kalau tidak ya sebaliknya, selain itu bentuk wajah Selly juga sedikit lebih panjang dari kembarannya. Dilihat dari sifat, Selvy cenderung lebih terbuka dan periang daripada Selly yang harus dipancing dulu baru bisa akrab, Selly orangnya mandiri, serius dan keibuan, sementara Selvy lebih manja dan gaul. Kalau ke kampus seringkali mereka memakai baju yang sama, sehingga terkadang memancing perhatian orang, apalagi kalau baju mereka seksi, orang yang melihat akan kagum bagaikan melihat malaikat kembar turun ke bumi. Dari laki-laki yang mengejar mereka yang beruntung mendapatkan Selly adalah Fredy, seorang eksekutif muda yang bekerja di bank, sedangkan Selvy juga baru jadian belum lama ini dengan Hendra, teman sekampusnya dari fakultas teknik industri. Fredy dan Hendra memang beruntung, namun ada yang jauh lebih beruntung dari mereka.

Nightmare Campus 7: Fatal Attraction

2 Juli 2007
Joanne

Jam tujuh kurang, Imron sedang berjalan menyusuri koridor lantai empat, gedung fakultas ekonomi. Tangannya memegang sapu dan ceruk yang akan dia gunakan untuk menyapu ruang C-411 yang baru selesai dipakai untuk kuliah malam. Langkahnya makin mendekati ruang yang lampunya masih menyala itu. Terhenyak dirinya begitu membuka pintu dan menemukan di dalam kelas itu masih tertinggal seorang gadis. Gadis itu tersenyum manis padanya lalu meneruskan mencatat sesuatu di buku catatannya.
“Eehhmm…malam Non, kok belum pulang ?” sapanya
“Sebentar lagi Pak, nanggung lagi nyalin catatan temen, enngg…kelasnya mau dikunci yah Pak ?”

Selasa, 06 September 2011

Nightmare Campus 6: For My Father Only

2 Juli 2007
Ivana

Waktu itu siang hari sekitar jam satuan ketika Imron jatuh tersandung sebuah anak tangga. Untungnya tidak terpeleset ke bawah karena itu anak tangga terakhir, namun setumpuk hand-out fotokopian yang sedang dibawanya ke sebuah kelas atas pesanan seorang dosen berantakan di lantai. Saat itu di lantai itu tidak begitu banyak orang dan tidak satupun dari mereka yang mempedulikan pria setengah baya itu, beberapa mahasiswa/i yang sedang nongkrong di sana hanya menengok sebentar ketika dia terjatuh lalu terus kembali ke kesibukan masing-masing seperti ngobrol, utak-utik ponsel maupun membaca bahan kuliahannya, bahkan beberapa yang lewat di depannya pun dengan cuek meneruskan langkahnya. Hingga tak lama kemudian seseorang turun dari tangga di samping belakang Imron dan orang itu berjongkok membantunya memunguti fotokopian yang tercecer.

Nightmare Campus 5: The Illicit Conspiracy

2 Juli 2007
Fanny

Sore, jam 4:30, di Universitas ******, gedung D, tempat perkuliahan fakultas arsitektur, kuliah terakhir selesai sejam yang lalu, tempat itu sudah 90 persen kosong karena sebagian besar dosen dan mahasiswanya sudah pulang. Imron baru saja selesai menyapu di lantai tiga, dia berjalan membawa sapu dan ceruk hendak turun dan beristirahat di ruangnya. Ketika melewati ruang jurusan dia mendengar suara desahan disertai rintihan kecil, semakin mendekati ruangan itu, semakin jelas pula suara-suara itu terdengar. Seringai mesum muncul di wajah kasarnya, ‘mangsa baru’ demikian yang langsung terlintas dalam pikirannya. Mengendap-endap dia mendekati ruangan itu, namun…’sialan’ katanya dalam hati, jendela itu yang bagian atasnya kaca bening tertutup tirai. Akalnya jalan, buru-buru dia ke menuruni gedung itu menuju gudang, sapu dan ceruk itu ditaruhnya lalu diambilnya sebuah bangku tinggi dan segera kembali ke tempat tadi. Dengan hati-hati dia menaiki bangku itu tanpa menimbulkan suara mencurigakan, melalui lubang angin lah dia dapat melihat sumber suara itu.

Nightmare Campus 4: My Beloved Lecturer

2 Juli 2007
Rania

“Ok, kalau tidak ada pertanyaan lagi kuliah hari ini sekian dulu, jangan lupa minggu depan kita kuis” demikian Rania mengakhiri mata kuliah Teori Ekonomi Mikro hari itu.
Rania adalah seorang dosen muda di fakultas ekonomi itu, usianya 26 tahun, berparas cantik dengan rambut sebahu direbonding dan bertubuh indah dengan tinggi 170cm, berat 54 kg, juga kulit putih mulus plus payudara 34B. Kadang orang sering sulit membedakan mana yang mahasiswi mana yang dosen kalau dia berada diantara mahasiswanya dengan pakaian modis. Kebagian mata kuliah yang diajarkannya merupakan suatu berkah bagi para mahasiswa, karena selain ngajarnya enak dan orangnya gaul sehingga mudah dekat dengan yang diajar, juga menyegarkan mata dengan melihat wajah cantiknya yang kata mereka mirip Kelly Lin dan tubuh indahnya terutama kalau memakai pakaian ketat atau rok agak pendek.

Nightmare Campus 3: Fall of the Pride

2 Juli 2007
Sherin

Sebagai seorang gadis 21 tahun yang sedang mekar-mekarnya, kehidupan Sherin, mahasiswi sastra Inggris semester lima di Universitas ****** dipenuhi keceriaan, hari-harinya dilalui dengan kuliah, dugem, ngerumpi bareng teman-teman, shopping, pacaran, dan kegiatan-kegiatan gadis kuliahan pada umumnya. Anak tunggal seorang pemilik pabrik makanan ringan ternama, dia juga dianugerahi wajah cantik dan tubuh jangkung yang indah serta kulit yang putih, rambutnya coklat sebahu lebih dan ujungnya agak bergelombang. Sherin juga amat menjaga penampilannya dengan fitness, spa, dan ke salon secara rutin, dia memang ingin selalu terlihat cantik di depan Frans, pacarnya sehingga banyak cowok lain sirik dengan Frans ketika sedang jalan bareng.

Nightmare Campus 2: Jesslyn’s Tragedy

2 Juli 2007
Jesslyn

Siang itu, sekitar jam sebelas, suasana kampus Universitas ***** tempat Imron bekerja sedang ramai-ramainya. Saat itu, ketika Imron sedang mengepel lantai di dekat kantin, lewatlah serombongan mahasiswi yang terdiri dari empat orang di depannya. Keempatnya memang cantik-cantik, namun ada satu diantaranya yang menarik perhatian Imron, si penjaga kampus itu, bukan karena dia yang tercantik, karena tiga lainnya juga sama cantiknya, melainkan karena Imron merasa pernah melihat gadis ini sebelumnya, tapi entah dimana, dia memutar otak mencoba mengingatnya. Aha…akhirnya dia teringat dimana dia melihat gadis ini, dan ini berarti ada mangsa empuk hari ini tanpa harus susah-susah berusaha, demikian katanya dalam hati dengan seringai licik. Untuk lebih jelasnya marilah kita kembali sejenak ke beberapa hari sebelumnya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Nightmare Campus 1: Rise of The Pervert

2 Juli 2007
Ellen

Imron adalah karyawan penjaga kampus sebuah perguruan tinggi swasta berusia pertengahan limapuluh. Sosoknya sedang dengan body lumayan berisi, wajahnya jauh dari tampan, hitam dan agak bopengan, matanya pun cekung ke dalam berkesan ngantuk. Masa lalunya bisa dibilang kelam, dulunya dia adalah seorang penjahat yang ditakuti dan beberapa kali keluar masuk penjara, bekas luka sepanjang sejengkal di dadanya adalah hasil pertarungan antar geng dulu. Tampangnya yang seram dan tidak bersahabat itu, ditambah masa lalunya yang seram plus sifat penyendirinya membuatnya seringkali dipandang rendah oleh mahasiswa, dosen, maupun sesama rekan karyawan di kampus itu.