Malam itu, aku datang ke pesta teman pacar-ku, memang pacar-ku tidak mengajak-ku ikut ke pesta itu, Tapi aku diundang langsung oleh Teman pacar-ku itu…
Hubungan-ku dengan pacar-ku memang sedang bermasalah minggu-minggu ini, mulai dari masalah-masalah kecil, sampai dengan masalah-masalah yang tidak perlu timbul…
Terus terang aku mulai lelah dengan keadaan ini, Aku memang mencintai Frans, ya itu nama cowo-ku, secara fisik dia memang sangat menarik, Tinggi, Tampan, dan Athletis,..Walaupun dia tidak terlalu pintar, mungkin dia terlalu terlena dengan keadaan keluarga-nya, yang cukup terpandang di Kota itu..
Aku sendiri?? Namaku Steffany, panggil saja Stef,Umurku 20 tahun, lebih muda 1 tahun dari Frans..Tinggiku mencapai lebih dari 170cm, itu membuat beberapa cowo yang mendekati-ku merasa ragu karena Tinggi-ku, bentuk tubuh-ku pun cukup proposional, sehingga membuat beberapa teman-ku membuat Gosip yang tidak-tidak tentang hubungan-ku dengan Frans, apalagi kondisi-ku yang merupakan mahasiswi perantauan dari Sumatera menambah cerita-cerita liar mereka, Padahal Demi Tuhan, aku belum pernah melakukan apa-pun dengan Frans..
Gosip-gosip tentang kelakuan Frans diluaran memang sering kudengar, mulai dari perilaku liarnya sampai dengan kebiasaanya mempermainkan perempuan, namun aku percaya dia, buktinya hubungan kami hampir 1 tahun sekarang, namun semua kepercayaan aku membuahkan kekecewaan untuk-ku..
————————————————————————————————–
Hari itu aku berangkat dari Kampus bersama Selvie, teman baikku 1 koss dengan-ku…Kami menumpang bis umum hari itu, Aku tidak perduli, aku benar-benar ingin ke Bogor hari itu, bukan hanya memenuhi undangan, namun untuk berbaikan dengan Frans, kami hampir 3 hari tidak berkomunikasi, aku ingin berbaikan dengan-nya..
Pukul 6 aku berangkat bersama Selvie ke salah-satu Hotel di Bogor, tempat pesta temanku itu, diantar oleh Papa-nya, aku memang berencana menginap dirumahnya hari ini, Pukul stengah 7 kurang kami sudah sampai,.
Dengan penuh harapan bertemu Frans, aku pun ke ruangan pesta temanku itu, Suasana pesta-nya cukup mewah dan di-dominasi oleh warna Pink, Teman Frans yang memang sudah cukup akrab dengan-ku itu, menyambutku dengan ramah, dia-pun smpat menanyakan Frans pada-ku namun aku hanya bisa menjawab pertanyaan itu dengan gelengan kepala dan senyuman, tampak-nya Teman Frans ini cukup mengerti keadaan-ku..
Setengah Jam berlalu, namun Tanda-tanda khadiran Frans belun terlihat, aku terus melihat kearah pintu masuk itu, sambil sesekali bercanda dengan teman-temanku, ya memang mayoritas tamu yang hadir adalah mahasiswa Kampus-ku, jadi sedikit banyak aku kenal dengan mereka…
Pukul 8 akupun melihat Frans, namun sungguh bukan sebuah pemandangan yang ingin kulihat, dia tampak menggandeng seorang cewek, sungguh badanku terasa lemas saat itu, air mataku seakan ingin meleleh, namun masih bisa kutahn, dengan keberanian yang kukumpulkan, aku menghampiri Frans, Wajahnya pun tampak kaget melihatku, dan segera melepaskan tangannya dari wanita yang dari tadi digandengnya itu,
Saat aku mendekat belum sempat amarah-ku tetumpah dia menarik-ku keluar ruangan, dengan air mata yang tak dapat kutahan lagi aku menumpahkan semua amarah dan kekecewaan-ku padanya…
“Lu Jahat banget sih?? Jadi gini cara lu memperlakukan gua, Lu anggep gua apa” Airmata-ku sungguh tak tertahan lagi, jawabannya makin membuat tangis-ku menjadi-jadi,.. “Gue cowo kali, gua juga butuh Sex, lu ga pernah mau ngasih gua itu…, Salah lu sendiri, “.. Sungguh jawaban yang tak pernah aku harapkan, bahkan satu kata maaf pun tak terucap dari mulutnya..
“Oh gitu cara-lu…, Yawda lu maen aja ma perek-lu tuh…” Sambil menaparnya, dan berlari meninggalkan-nya, namun dia sama sekali tidak mengejar-ku, walaupun hati kecilku sedikit mengharapkan hal itu,..
Dengan perasaan Hancur dan bingun, aku berlari keluar dari Hotel itu, aku pun berpikir untuk kembali ke Jakarta malam itu juga..
Dengan menumpang kendaraan umum aku-pun sampai ke Terminal Bogor, suasana-nya menyeramkan sekali, gelap dan bau..Namun perasaan-ku yang kalut membuatku nekad memasuki-nya..Ternyata Bis yang membawa-ku untuk ke Jakarta baru saja berangkat dan itu Bus terakhir malam ini, Aku hampir saja pulang, namun teringat perkataan teman-ku untuk naik Bus UKI, dan melanjutkan perjalanan dengan Naik Bus kota disana…
Akupun membulatkan tekad-ku untuk naik Bus itu meski belum pernah,sekalipun aku mencobanya…Bus itu masih kosong tak lebih dari 10 orang termasuk diriku, Seorang Bapak gendut, Seorang Papua atau mungkin Ambon, 2 orang yang berpostur mirip tentara, Seorang Pedagang asongan yang mungkin mau pulang, 2 orang kenek setengah baya..Dan 3 orang seumur dengan-ku, Aku pun mengambil tempat dudk di paling belakang, Alu pun mencoba menghubungi teman-ku Selvie, namun tidak diangkat, aku pun men-sms-nya untuk mengabari kepulangan-ku, Tak lama seorang bapak tua naik, dan supir bus itu menyusul dan menjalankan bus itu..
Sepanjang perjalanan mata-ku menerawang, aku benar-benar tidak percaya dengan perlakuan Frans, sungguh Cinta dan Sayang-ku hanya dianggapnya sampah semua gosip miring itu benar ada-nya, Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, namun sungguh keberuntungan, karena aku belum mau menyanggupi permohonanya untuk menyetubuhi-ku selama ini..
Setelah Tol Taman Mini, tangis-ku mulai tak tertahan lagi, bahkan aku sama sekali tidak menyadari bahwa para penumpang itu mulai duduk mendekat dan tanpa sadar seorang yang mungkin seorang mahasiswa itu sudah duduk di sebelahku dan memberikan saputangan-nya untuk-ku, aku pun menolaknya dan mengucapkan trima kasih karena aku memang membawa Tissue..
Orang-orang itu mulai berbicara dengan bahasa sundam bahasa yang tidak kumengerti, namun aku tak terlalu menggangap itu dan kembali larut dalam masalah-ku sendiri,..
Namun sebuah tangan kekar dan bau tiba-tiba menyekap mulut-ku, aku berusaha berteriak, namun hanya dengungan yang terdengar, bahkan aku baru menyadari, bahwa mereka telah bersengkongkol untuk melakukan ini padaku, Oh bodohnya aku,…
” Hahaha, Kenapa sich Neng, Koq sedih amat kaya-nya,” kata salah satu kondektur yang tadi menagih uang bis pada-ku,.., pemuda remaja yang menutup mulutku, melepaskan tanganya, dan memindahkan kunciannya ke lengan-ku,..
“Sakit…”, Rintihku, namun mereka hanya tertawa saja, ” Ampun bapak-bapak, mas-mas…, saya punya uang, ambil saja semua, kalau masih kurang boleh ambil Hp saya,” Sambil menyerahlan N-73 ku, ke kondektur itu.. ” Kalo duit bapak juga punya, hehehe ” kata bapak gendut itu, sambil meraba-raba dadaku,..Sungguh tak pecaya, bahkan Bapak itu yang kuharapkan mau melindungi-ku, malah memulai perbuatan nista ini..
Semua permohonan untuk melapaskan-ku hanya terjawab dengan cemoohan, bahkan mereka membuka kaus ku, dan melepaskan Bra-ku, sungguh air mata yang sudah mambasahi mata merahkum kini kembali membanjirm senua kata hinaan yang dapat terpikir sudah mereka ucapkan, bahkan yang lebih membuat-ku Down, kini bus itu mengarah ke Tol Bandung, Sejuta penyesalan menghinggapi-ku, sungguh sebuah kebodohan…
Bapak gendut itu terus merabai dada-ku, bahkan menarik-narik putingku, orang yang mencengkram tanganku pun mulai menciumi-ku,
Para lelaki jahanam itu pun mulai mengerayangi tubuhku, bahkan mereka menarik celan jeans putih-ku, untung mereka tak melemparnya keluar..Kini Vaginaku, yang bahkan belum pernah terjamah oleh Frans, menjadi pemandangan umum, tawa bajingan-bajingan itu meledak melihat pemandangan itu, tubuh putih mulusku menjadi barang tertawaan mereka..
Desir ketakutan menghantuiku, Tubuhku sungguh merinding, air mataku yang tak berhenti sejak tadi tak menggerakan hati mereka, aku tak tahu harus berbuat apa, aku hanya seorang wanita remaja lemah yang tak berdaya dihadapan lelaki-lelaki dihadapanku ini..
“Gila nich Cina, manteb banget, tete-nya juga gede lagi,” Sahut seorang pria kekar mirip pilisi itu, ” Iya pentilnya juga merah bange, belom pernah di kenyot ya non?? ” Sahut teman satunya lagi,..
Wajah-ku memerah mendengar-nya..,Sungguh aku tak tahu harus berbuat apa, bahkan aku terancam tak mampu mempertahankan keperawanan-ku, yang sempat terpikir untuk memberikan-nya pada Frans sebagai permohonan maaf-ku..
“Jangan pak, saya masih virgin…Tolong pak tolong lepaskan saya…” Mohonku.. Namun mereka kembali tertawa… bahkan lelaki mirip pedagang itu menjawab..” Bukan-nya mahasiswi kaya non Jablay semua??” yang disambut tawa bajingan-bajingan lainnya..
Aku benar-benar menerawang saat itu,..Namun hanya sesaat aku tersadar ketika sebuah tangan hitam, mulai mengerayangi Vagina ku, sensasi yang tak pernah kurasakan sebelum-nya,..Tangan itu begitu kasar menjamahi-ku..Belum lagi jilatan dan tangan-tangan kasar yang mengerjai seluruh bagian tubuhku..sensasi ini membuatku mulai mendesah…
“aaah,,,pak ampun pah,,,Uggghhhhh” rintihku, perasaan nyaman dan nikmat mulai tumbuh dalam diriku, mereka yang ,mengerjaiku tampak terhibur dengan rintihanku..
Tiba-tiba salah seorang dari kondektur itu, berjongkok di hadapanku, dia mulai menjilati kemaluanku yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang tipis..sapuan-sapuan yang menjijikan itu membuat tubuhku berdisir nikmat..Aku merasakan diriku bagai wanita murahan yang menikmati diperlakukan seperti ini…Disaat seseorang menjilati kemaluanku, tak membuat yang lain berhenti mengerayangi tubuhku, bahkan salah seorang dari mereka memainkan clitoris-ku dengan tangan-nya..Sapuan-sapuan dan jilatan membuat tubuhku mulai menikmati perlakuan ini..
Bahkan ketika salah satu dari mereka mulai mencium bibirku, tanpa sadar aku membalas lidahnya itu…Kira-kira 15 menit, sensasi yang kurasakan itu terasa tak terbendung lagi, bahkan bagian bawah tubuhku itu terasa bagaikan terbakar, namun aku berusaha untuk menikmatinya…Karena saat ini-pun aku sedang kewalahan menghadapi nafsu orang-orang ini..
Panas dikemaluan itu terasa mau meledak, bahkan aku tak tahu harus bagaimana, aku berusaha menahannya, namun tak bertahan lama, seluruh tubuhku mengelenjiang dahsyat.. Kini organsme pertama dalam hidup-ku meledak, cairan cinta itu meluncur deras keluar, tubuhku terasa sangat lemas, salah satu dariu mereka malah menjilati cairan itu, sungguh menjijikan..
Tawa mereka yang tampak sangat menikmati pemandangan itu, malah membuat birahi-ku meningkat, kemudian beberapa dari mereka berhenti mempermainkan tubuh-ku, bukan-bukan bosan, mereka malah melepaskan pakaian mereka, dan 4 buah penis besar dan hitam, kini tegak berdiri dihadapan-ku…
Wajah-ku memerah, terkaget dengan penis yang berdiri dihadapan-ku itu, ini penis pertama yang pernah kulihat, sekama ini aku hanya mrlihatnya di Hp temanku,…
Seseorang mendorongku hingga terjatuh kelantai, kemudian Seorang polisi itu, mengangkatku, dan menutup hidung-ku..Kontan aku mebuka mulutku untuk mencari oksigen, belum sempat udara kuhirup, penisnya sudah meneobos mukutku, penis itu begitu besar, hingga tak muat sekuruhnya di mulut mungilku.
“Isep nih kont0l gua, Cina,” Seru-nya, sungguh aku tak tahu harus berbuat apa..Namun tangan kasarnya mulai menggerakan kepala-ku, dan mulai memperkosa mulutku..Aku tak siap menerimanya, hingga beberapa kali tersedak..Menyaksikan hal itu beberapa dari mereka mulai tak sabar dan mulai meminta tangan-ku untuk menservice penis mereka,,..
“Pake tangan lu dong manis…” smbil mengangkat tangan kananku, dan memintaku untuk memompa tanganya..Dengan terpaksa akupun, mulai menuruti kemauan-nya..Tak cukup itu salah satu dari mereka pun meminta ‘Service’ yang sama..
Aku tak kuasa menolak-nya..kini aku bersimpu di lututku, di kelilingi para lelaki yang berbeda ras dengan-ku, dengan penis-penis yang besar dan hitam menunggu diliran dariku,seluruh penis itu jauh lebih besar dari mulut-ku, yang membuatku harus membuka mulut lebar-lebar, mereka mulai meminta menjilati penis mereka bergantian, yang satu belum habis, yang lain sudah menarik kepala-ku minta gantian,..Sedangkan kedua tangan-ku tak hentinya bekerja..Sampai di penis pak tua gendut itu aku menghisap-nya cukup lama, tak lama kemudian dia menembakkan amunisinya! Dimulut-ku pula !!!, Sperma yang aneh itu meluncur masuk kekerongkongan-ku serta sebagian keluar dari mulut mungilku..
“Jangan dibuang, Tolol, isep semua !!!” teriak salah satu dari mereka, sambil mencengkram leher-ku, dengan perasaan takut aku-pun menghisap semua cairan bau itu, bahkan yang terlanjur keluar dari bibirku..
Belum sempat ku menarik nafas, kembali mereka memintaku menyelesaikan pekerjaan ” lama-ku ” itu…Dengan semangat yang tersisa, aku terus memompa penis-penis itu bergantian..Tubuh bugilku itu tak ayal lagi dipenuhi keringat dan sperma mereka.namun terus meningkatkan birahi-ku.bahkan saat 2 penis itu berejakulasi berbarengan, tanpa mereka sadari aku kembali berorgansme..
Setelah puas dengan service-ku, seorang yang tidak kulihat sejak tadi tiba-tiba berdiri di hadapanku..Tubuhnya yang tegap besar dan prutnya yang buncit, Kulitnya yang hitam, senyum-nya yang menakutkan ditambah gigi-giginya yang kuning, dan bau tubuhnya yang tak sedap,..Pria itu berdiri dihadapan-ku, dan tersenyum, ternyata dia adalah supir bus itu, dan perannya sudah digantikan oleh kondektur itu..
Dia meminta jathnya kini, sambil memintaku memelorotkan celana pendek dekilnya, bahkan bajingan ini tidak menggunakan celana dalam, penisnya sangat besar, walaupun tak sepanjang penis Ambon yang kuhisap tadi, tapi diameternya lebih besar dari 2 kepalan tangan-ku..
Baunya yang sangat menyengat, sungguh membuatku ingin muntah..Namun dengan pd-nya dia menyuruhku untuk mengoralnya..Disertai tawa bahak mereka..Aku terpaksa menahan rasa jijik-ku, dengan rasa takut pada mereka atau oleh penis itu aku mulai memasukan penis itu ke mulutku, benar dugaan-ku penis itu tak tertampung dalam mulutku..
Dengan bantuan tangan-ku aku mengoral supir bus itu..Dia tampak sangat kenikmatan, dan mulai berkomentar yang menyengat kupingku..” Gila mank bener, nich cina pinte banget nyepongnya.., ngelez dimana de???” yang disambut tawa rekan-rekanya, dan membuat wajahku memerah…
Ingin rasanya kugigit penis itu…Namun bahkan aku tak mampu menutup mulutku..Tak lama berselang kembali aku harus menikmati sperma bandot ini..Kukira kini permasalahan sudah selasai namun ternyata ini baru awal…
Supir gila itu mulai menarik tanganku, dia tampak kesetanan dan menjatuhkan-ku ke salah satu kursi bus itu..Dengan nafsunya…Dia menjilati kemaluanku sambil terus mempermainkan payudara-ku.. Terus sampai akhirnya aku kembali berorgansme..
Ponsel ku tiba-tiba berbunyi..mereka berdiskusi, dan sepakat menyuruhku untuk mengangkatnya,..Ternyata Selvie menelponku..Nereka menghentikan tawanya dan menyuruhku mengangakat telepon untuk menghindari kecurigaan..Aku pun mengangakt teleponku, dia tampak panik karena ternyata dia telah beberapa kali mensms ku, namun tak kujawab..Bagaimana bisa menjawab..kami berbincang sbentar..namun itu bukan berarti supir gendut menghentikan aksinya..dia terus menjilati kemaluan ku…aku terus berusaha menahan desahan-ku..Untung Selv tak terlalu lama meneleponku,…Aku pun mendesah sekeras-kerasmya setelah menutup penbicaraan..
Belum sempat aku bernafas, penis besar itu menerobos kemaluan, Kaget, aku pun menagis sejadi-jadinya,” ****** masih perawan dia, ” Seru sopir jahanam itu..Diiringi riuh penyesalan bajingan-bajingan lainya, yang menyesal tak memperawani-ku..Penis besar itu memperawaniku..Darah keperawanan-ku mulai membasahi bulu-bulu halusku untung tak banyak..
Aku menagis sejadi-jadinya..Aku tak tahu harus bagaimana..Aku tak tahu harus jadi apa setelah ini, aku merasa sekuruh dunia menghianati ku..Terlebih tubuhku itu menghianati-ku karena mulai menikmati pemerkosaan ini..
Sopir itu membalik tubuhku..kini aku dapat melihat jalan raya yang sepi dan gelap, angin malam yang dingin menusuk tulang-ku..Bus yang berjalan sangat lambat, ditambah sepinya jalan tol, membuatku tak tahu berapa lama lagi harus mengalami penderitaan ini…
Penis-nya terus memopa-ku,dalam, makin dalam, ukuran-nya sangat membuat perih kemalauanku” aaaaah, uggghhh” tanpa henti aku terus mendesah, organsme demi organsme terus mendera-ku…Kini kemaluan-ku yang sudah makin basah bagaikan pelumas bagi kemaluan supir itu..Pompaanya makin cepat dan tiba-tiba dia mencabutnya dan meledakan-nya di punggung-ku..
Belum sempat menarik nafas, Salah satu polisi itu telah menggantikan posisi supir itu, dgn gaya standar dia memperkosa-ku, kini sambil menghapus air mata-ku yang terus turun, orng-orang lainnya mulai memperkosa tubuh-ku, bahkan beberapa kembali memintaku mengoral-nya…Mereka tanpa henti mentertawai organsme-organsmeku, aku makin tenggelam dalam birahiku, desahanku pun menyatu dengan tawa dan desah nikmat mereka..
setekah 20 menit memompaku, polisi itupun meledakan spermanya ke wajah-ku.. Kembali seorang lainnya menggantikan posisinya, kembali tubuh-ku harus merima sodokan-demi sodokan penuh nafsu…Perbedaan muncul saat si Ambon, mulai mengoreki duburku..Perasaan berdesir takut menerjang-ku..Pertanyaan itu tak lama terjawab, setelah meludahi duburku..dia dengan satu sodokan keras menerjang dubur-ku, Tidak semuanya tenggelam, namun cukup membuat-ku meloncat dan berteriak sejadi-jadinya, namun tanganya menjengutku, dan tangan satunya menahan pinggulku, kemudian kembali memompa-ku sekuat-nya..
Jadilah aku melayani 2 penis di vagina dan anusku, anusku merasakan pedih yang tak terkira.belum lagi yang harus aku oral,..20 menit,25 menit berlalu, vagina-ku sudah berganti kepemilikan, namus Ambon di anus-ku belum berganti…Benar-benar pedih, aku sama sekali tidak menikmatinya…Sampai tiba-tiba ia mencabutnya…dan memasukanya ke mulutku, terasa darahku sendiri dalam sperma yang ditembaknnya..
Stelah Organsme terakhir aku-pun tak tahu berapa banyak yang sudah kulayani, pikiran-ku mulai melayang, setelah desahan-ku yang terakhir aku pun roboh…
Tubuhku beristirahat, namun tak lama, semburan air mineral membangunkan tidurku itu.. Kembali untuk kedua kalinya..Mereka memperkosa tubuhku..Organsme yang tak terhitung, sperma berliter-liter yang terpaksa kuminum..Stelah 3 jam mereka menggauli-ku…untuk kedua kalinya aku pingsan…
——————————————————————————
Kali ini aku tertidur cukup lama, saat tersadar jam menunjukan pukul stng 4, mereka membangunkan-ku, dan memandikanku di wc umum terminal secara bergantian, sambil sesekali memintaku melayani mereka tentunya..
Kemudian mereka menitipkan-ku ke bus Bandung-Jakarta, untuk jam sudah menunjukan ja, stng 7 sehingga keadaan cukup ramai, akupun tertidur sepanjang perjalana kembali ke Jakarta, Sungguh aku tak tahu harus jadi apa Besok…..
Mantap jg nih ceritanya…