di sebuah rumah di kompleks perumahan elite di ibukota
Kirey |
“Bagaimana Bu Kirey? Apakah penawaran kita cukup membuat anda tertarik?” tanya pria berdasi merah itu penuh harap.
Kirey, ya...demikian ia dipanggil, nama populer dari wanita 34 tahun yang terlahir di Selong, NTB, dengan nama Nurzairina itu. Namanya sempat naik daun di dunia musik tanah air pada pertengahan 90an lewat album perdananya yang bertajuk ‘Terlalu’. Selain menyanyi, Kirey juga membintangi beberapa sinetron, diantaranya Anakku Terlahir Kembali, bersama Desy Ratnasari dan Tamara Bleszynski. Selain kemampuannya, Kirey juga dikenal dengan penampilannya yang typikal wanita innocent, dengan rambut hitam panjang dan wajah lembut keibuan, sehingga pesonanya tetap terpancar walau ia tanpa mengumbar keseksian tubuh atau gosip-gosip miring yang sekedar cari sensasi belaka. Sayang karirnya di dunia hiburan hanya seumur jagung, setelah menikah pada awal dekade 2000an, namanya seakan terbenam bak matahari senja. Ia lebih memilih fokus membina keluarga terutama setelah melahirkan anaknya. Namun ia selalu mendapat tempat khusus terutama di hati para penggemarnya.
“Baiklah, saya memang sudah lama ingin berkiprah lagi di dunia entertaintment, tapi tanpa mengabaikan tugas saya sebagai istri dan sebagai ibu, dan setelah membaca skenarionya juga mendengar penjelasan bapak-bapak berdua saya merasa terpanggil untuk menyetujuinya” katanya sambil tersenyum manis.
“Betul Bu. Walau Bu Kirey sudah lama mundur tapi penggemar pasti gak akan lupa sama Ibu yang makin… eh maaf… cantik begitu…” sahut lelaki yang berdasi polkadot dengan perut buncit.
“Ehhh… anda terlalu menyanjung, mari silakan diminum dulu!” bantah Kirey seraya mempersilakan minum mereka.
Kedua tamunya pun tertawa berderai setelah persetujuan dicapai. Perbincangan mereka terhenti sejenak oleh datangnya pembantu yang membawa baki berisi kue-kue kering.
“Oh iya… maaf Bu. Kalau tidak keberatan, tolong pak sopir di depan juga dikasih minum. Kasian dia pasti haus,” ujar lelaki berdasi merah.
Kirey tersenyum dan menyuruh pembantunya membawakan minum buat sopir di luar. Mereka kembali terlibat pembicaraan serius mengenai kontrak pembuatan film. Namun, lagi-lagi ada gangguan datang. Kali ini, si sopir yang masuk tergopoh-gopoh.
“Eh…oh… tolong, si mbok kepeleset di depan. Dia pingsan,” kata sopir bertubuh besar serta berjambang itu.
Ia membopong pembantu yang tadi mengantar minuman. Tanpa setahu Kirey, si sopir mengerdipkan mata kepada kedua temannya. Kirey tergopoh-gopoh memberitahu pembantunya yang lain. Mereka kemudian membawa pembantu yang pingsan itu ke kamarnya dan membaringkannya di ranjang.
“Bagaimana ? Perlu panggil dokter?” tanya wanita cantik itu dengan raut wajah cemas.
Si sopir dan si perut buncit berlagak mengecek denyut nadi pembantu setengah baya itu.
“Nggak kok, nggak apa-apa. Cuma kaget. Kamu tunggu di sini, kasih minum kalau sudah bangun,” ujar si gendut.
“Syukurlah kalau gitu.Inah...kamu ambil minum dan tunggu si mbok bangun ya?” perintah Kirey pada pembantu yang satunya, “Yuk, kita ke depan lagi,” lanjutnya kepada dua tamunya.
“Eh, kamu apain dia?” lelaki itu berbisik kepada si sopir.
Pria bercambang itu memberi kode pukulan di belakang kepala. Si gendut tersenyum dan memberi kode jempol. Kirey dan kedua tamunya sudah kembali duduk di ruang tamu. Mereka kembali serius membincangkan soal kontrak dan honor. Wajah Kirey nampak serius membaca draft skenario yang baru dikeluarkan si dasi merah dari tasnya. Menurut pria itu, draft baru itu merupakan revisi dari draft sebelumnya yang telah dibaca Kirey. Kirey membaca dengan teliti baris demi baris, tiba-tiba dahinya mengernyit ketika melihat sebuah revisi.
“Loh...Pak, apaan ini? kenapa jadi ada skenario seperti ini?” tanyanya merujuk pada sebuah adegan yang mengharuskannya beradegan ranjang dengan lawan main dengan memperlihatkan tubuh telanjangnya dan tanpa peran pengganti.
“Hehehe...iya Bu, adegan itu untuk pemanis film, Ibu tahu sendiri kan, sekarang ini kan di sini sedang trend film-film yang mengumbar seksualitas sampai Miyabi dan Terra Patrick saja diundang ke sini untuk ikut bermain film. Nah untuk film kita sekarang kita berencana memakai Ibu untuk mengisi adegan ini, pemirsa tanah air pasti haus adegan seks yang diperankan oleh pemeran-pemeran tanah air, lagipula....”
“Cukup...saya tidak pernah menyetujui hal itu, skenario ini tidak cocok untuk saya dan saya mundur!” Kirey berdiri dengan marah karena merasa terhina diharuskan melakukan adegan ranjang yang vulgar.
Kedua pria itu malah tertawa cengengesan melihat reaksi Kirey yang marah itu. Saat itu, si sopir juga keluar dari ruang dalam sambil senyum-senyum. Kirey mulai merasa ada gelagat buruk dari sikap mereka, jantungnya berdebar lebih kencang.
“Inah! Antarkan tamu!” Kirey memanggil Inah, “maaf Pak, saya rasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, dan kalian boleh pergi”
“He he he… maaf Bu Kirey, sekarang si Inah juga pingsan tuh!” sahut si sopir terkekeh
“Apa?” Kirey makin terhenyak, ia makin yakin telah mengundang tiga serigala masuk ke rumahnya.
“Betul Bu, cuma gue jitak kepalanya sedikit aja pingsan. Payah tuh dua pembokat,” sahutnya lagi sambil cengengesan kayak Amrozy tersangka bom Bali.
“Eh, apa-apaan… ada apa ini?” Kirey mulai takut, suaranya bergetar.
Si gendut berlagak mencoba menjelaskan.
“Begini Bu Kirey. Maksud si Idrus ini Bu Kirey sekarang cuma sendirian di rumah ini sama kami bertiga. Betul gitu kan Drus?”
Kirey baru akan membuka mulutnya saat Idrus kembali berucap.
“Iya Diq. Kita kan nggak mau diganggu dua pembokat waktu senang-senang sama Bu Kirey...hak hak hak hak ?” (Loh kok ketawanya mirip seseorang di Kisahbb ya?)
Lelaki berdasi merah yang dipanggil Diq (Shidiq) oleh temannya cuma manggut-manggut. Pria itu berpostur sedang dengan kulit sawo matang, dan berbibir dower. Kirey mulai menyadari dirinya dalam bahaya. Saat itu suami dan anaknya sedang main ke rumah mertua mungkin malam baru pulang, berarti tinggal ia sendiri saja di sini. Ia sudah hendak beringsut membalikkan badan dan berlari ke arah pintu tapi kalah cepat dari Idrus yang dengan sigap menyambar tubuhnya dari belakang.
“Tolong!! Kalian mau apa!?”
Kirey meronta, tangannya mencoba menepis kedua tangan Idrus yang menggerayanginya. Tapi tentu saja sulit. Tangan mungil Kirey tak ada artinya menghadapi tangan kekar Idrus. Kini Idrus malah mengunci kedua pergelangannya ke belakang lalu menghempaskan tubuh mereka ke atas sofa.
“Aaahhh...sakitt...lepaskan saya...kalian bajingan!!”
“Bu nggak usah repot-repot melawan dan teriak. Sakit kan tangannya dikunci gitu,” kata Idrus setengah berbisik di dekat telinga Kirey, “mending ikut aja apa yang kita mau”
Kirey begitu tersiksa dengan posisi seperti itu. Apalagi, Idrus menyempatkan menjilat pipinya yang mulus. Artis mungil itu pucat pasi. Kedua pria itu kini duduk mengapitnya.
“Ibu kan udah tanda tangan kontrak, harus profesional dong, sekarang kita akan casting Ibu terlebih dulu” kata Idrus seraya mengelus pipi Kirey
“Ahhh… saya nggak mau… tolong… berhenti…. AIIIHHH!!” Kirey memekik karena tingkah Idrus yang makin kurang ajar dengan mengelus dada kirinya.
Shidiq juga ikut-ikutan memulai aksi bejatnya, tangannya meraih dan meremas payudara kanan Kirey yang bulat dan kenyal.
“Pertama-tama kita akan scanning tubuh Ibu dulu hueheheh!!!” sahut Idrus Dower sambil mengoyak kasar kerah kaos yang dipakai Kirey hingga robek dan terlihat dadanya yang masih terbungkus bra putih.
Kirey pun menjerit karenanya sementara ketiga pria itu berdecak kagum melihat indahnya gunung kembar Kirey yang masih tertutup bra. Shidiq lalu menarik bra Kirey hingga lepas lalu secara bersamaan mereka menggerayangi payudaranya yang sudah terbuka.
“Jangann!!! Aaahh!” Kirey merintih-rintih, mengiba-iba agar mereka berhenti mempermainkannya.
Namun tetap saja Idrus dan Shidiq yang mengapitnya terus meremas-remas sepasang payudaranya. Mereka kini bahkan mulai menjilati dan mengulum puting Kirey secara bersamaan.
“Toket Ibu bener-bener mantep. Saya suka jenis yang seperti ini, mmmhhhh” kata Shidiq sambil menjepit puting Kirey dan mengguncang-guncangkannya.
“Kalian…ohhh…lepaskan saya!!” Kirey mengiba.
“Kita jamin film ini bakal masuk box office Bu!” timpal Idrus sambil mencengkeram payudara Kirey dengan sebelah tangan dan memilin-milin putingnya.
“Sekarang kita lihat apa Ibu sudah layak untuk adegan panas, tuh liat, kameramen kita sudah datang. Ayo Do, siap action!” lanjutnya.
Kirey menjerit ketakutan melihat si sopir yang sudah kembali lagi ke ruang tengah sambil membawa kamera. Lampu kamera tampak menyala, tanda alat tersebut mulai bekerja. Kembali tubuh indah Kirey digerayangi sejadi-jadinya oleh kedua pria itu.
“Gantian pegangin dong… gue juga pengen mimik cucu” kata si Idrus.
Kedua temannya tertawa, lalu Shidiq ganti memegangi tangan Kirey. Idrus dengan kegirangan langsung menggenggam kedua payudara Kirey, meremas-remasnya dengan gemas dan menarik-narik kedua putingnya ke atas. Kirey tentu saja menjerit-jerit kesakitan. Shidiq berinisiatif merenggut putus bra Kirey dan mengikat kedua tangannya ke belakang tubuhnya. Kirey menangis waktu bajunya dipreteli satu persatu hingga kini ia hanya tinggal memakai bra yang telah robek dan celana dalamnya saja. Betapa indah tubuhnya, langsing dan putih mulus, perutnya masih begitu rata walaupun pernah melahirkan. Ketiga pria tak bermoral itu menelan ludah melihat keindahan tubuh Kirey. Idrus sangat menikmati menyusu dari payudara Kirey, tangannya meremas sepasang gunung kembar itu sambil mulutnya mengenyoti secara bergantian. Sapuan lidah kasar pria itu membuat putingnya mau tak mau mengeras. Shidiq kini merenggangkan kedua kaki Kirey sehingga selangkangan artis cantik itu terbuka bebas. Pria itu lalu mengelus-elus gundukan yang berlapis celana dalam di wilayah sensitif itu.
“Bu Kirey, anda memang benar-benar berbakat, berbakat untuk main film bokep hhahaha” kata Shidiq sambil menarik bagian tepi cd Kirey.
Kirey menjerit dan meronta-ronta namun semuanya sia-sia. Si Dodo mengclose-up pangkal paha Kirey dengan kameranya. Vagina artis berwajah lembut itu tampak menggairahkan, celah di antara dua bibirnya tampak masih mulus dan rapat padahal sudah pernah dipakai untuk melahirkan anak.
“Pinjam memeknya sebentar, ya Bu?” Idrus tiba-tiba mengambil posisi di antara kedua belah paha Kirey.
“Jangaaaan…. oohhh…. jangaaaannnn!!!” Kirey menjerit-jerit.
Gendut mengoyak celana dalam Kirey hingga robek. Lalu tangannya mengucek-ngucek vagina yang ditumbuhi rambut yang tak seberapa lebat itu. Pria itu membenamkan wajahnya di sana dan lidahnya mulai menyapu bagian bibir vaginanya dari bawah ke atas. Dua jempolnya dengan kasar melebarkan celah vagina Kirey, lalu lidahnya langsung menusuk-nusuk ke dalam. Dari dalam, lidah yang kasar itu menyapu naik hingga menyentuh klitoris. Kirey menggelinjang dan mendesah tak tertahankan saat lidah itu mempermainkan titik sensitif itu. Desahannya makin tak karuan terutama saat Shidiq naik ke dadanya dan mengangkangi wajahnya.
“Diisep Bu, kita bakal bikin film yang gak kalah hot sama filmnya Sasha Grey!” perintahnyanya sambil mendorong penisnya menyumpal bibir mungil Kirey.
Perasaan Kirey benar-benar campur aduk dibuatnya. Di satu sisi, ia merasa terhina dengan perlakuan itu. Ia mual juga karena harus mengulum kontol milik lelaki asing yang mengaku orang dari rumah produksi itu. Namun, rangsangan intens di klitorisnya begitu menggelitik birahinya. Apalagi, Idrus juga terus memilin-milin putingnya dengan jarinya. Kirey nyaris gagal mempertahankan harga dirinya untuk tidak orgasme ketika pria itu tak henti-henti menghisap klitorisnya. Tapi ia bersyukur karena Idrus berhenti sebelum ia mencapai orgasme. Terhina tapi merasakan siksaan birahi yang menghanyutkan adalah dilema yang luar biasa. Tapi Kirey tak harus memilih, lolos dari perasaan hina, ia masuk ke alternatif kedua… rasa sakit. Itulah yang kini dirasakannya saat Idrus dengan tanpa perasaan menusukkan penisnya dengan penuh nafsu ke dalam vagina wanita itu sedalam-dalamnya. Memang Kirey bukan lagi gadis, tapi penetrasi sekasar itu terasa sekali sakitnya, apalagi ditambah ukuran penis Idrus yang besar, lebih besar daripada milik suaminya. Ia mencoba menjerit, tapi mulutnya tersumpal penis Shidiq.
“Memek Bu…hihhhh….sereet….sekali…mantaphh!!.” Idrus terus meracau sambil menggenjot pinggulnya dan tangannya berpegangan pada kedua betis Kirey.
Kirey mencoba menyangkal kenikmatan yang didapatnya. Ia memejamkan matanya yang berlinang air mata erat-erat saat cairan hangat memenuhi rongga vaginanya, disusul beberapa detik kemudian di dalam mulutnya! Sperma Shidiq yang tumpah ruah di mulutnya mau tak mau membuat Kirey gelagapan, sebagian cairan itu tertelan sebagian lainnya meleleh di pinggiran bibirnya yang indah, aromanya yang menusuk sungguh membuatnya jijik, tapi ia mencoba menahan semua itu agar tidak terlalu menderita. Idrus, Shidiq dan Dodo terkekeh-kekeh di hadapan korbannya yang terkapar di sofa dengan napas terengah-engah.
Idrus masih saja asyik meremas dan mengenyot gunung kembar wanita itu selama beberapa saat ke depan. Kirey sudah terlalu lelah untuk melawan ketika Idrus mengangkat tubuhnya hingga kini terlentang di atas meja tamu. Kepala Kirey dengan rambut hitamnya yang panjang dan indah menjuntai di ujung meja. Si Dodo masih dengan kameranya mendekati Kirey dari arah kepala. Kirey panik ketika Dodo mengeluarkan penisnya dan mendekatkannya ke wajahnya, kepalanya yang merah bersunat itu mengarah ke bibirnya yang masih belepotan sperma. Sambil terus mengarahkan kamera, tangan kiri Dodo menjulur ke dada kiri Kirey dan menjepit putingnya.
“Ayo Bu Kirey…emut kontol gua, dah konak nih dari tadi nyuting aja!” perintahnya seraya menjejal-jejalkan kepala penisnya ke bibir wanita itu
Dengan pasrah Kirey membuka mulutnya dan membiarkan penis Dodo memasukinya. Pada saat bersamaan, Shidiq kini mengambil posisi di antara kedua belah pahanya mengambil gilirannya menikmati vaginanya. Pria itu tanpa buang-buang waktu, mendorong penisnya masuk ke vagina Kirey yang masih terasa pedih. Setelah beberapa kali tarik dorong, akhirnya vagina Kirey menelan seluruh batangan penis Shidiq.
“Aaaahhh!!” erang Kirey yang dilanda gelinjang nikmat yang sangat dahsyat.
Kini wanita itu mendesah dengan hebatnya. Tanpa bisa ditahannya sensasi nikmat yang melanda sekujur tubuhnya memaksa pinggulnya bergoyang menyambut penis Shidiq seolah menginginkan agar benda itu menembus lebih dalam lagi dan mengaduk-aduk vaginanya yang sudah gatal untuk disodoki.
"Bu, enhak sekali ya, Bu .., Bu perett, yaahh..sssipp!", ceracau Shidiq sambil menahan nikmat penisnya diempot-empot bibir vagina Kiret.
Sesungguhnya ucapan pria itu sama sekali tidak salah. Kirey memang mulai merasakan nikmatnya pemerkosaan ini, hal ini terlihat dari gelinjang tubuhnya dan erangannya yang bukan lagi erangan sakit melainkan erangan nikmat.
Itulah yang diharapkan Shidiq yang merasa sangat puas melihat korbannya takluk. Dalam hati Kirey berkecamuk penyesalan dan kesedihan karena ketidakberdayaannya melawan mereka dan malah ikut menikmati, terbayang wajah suami dan anaknya, betapa ia telah mengkhianati mereka, tapi sungguh ia tidak bisa apa-apa lagi, malah yang terus menerpa adalah kenikmatan terlarang itu yang membuatnya semakin terhempas-hempas di dalamnya. Pergumulan dalam hatinya itu berlangsung sampai ketika Idrus menarik penisnya keluar dan memberi giliran pada Dodo yang sedang merasakan penisnya dioral.
“Nih Do...gantian loe sikat memeknya, enak banget loh!” katanya sambil menggenggam penisnya yang masih tegang.
Ia lalu pindah ke sudut meja sebelah sana, ternyata ia ingin menyemprotkan spermanya ke wajah cantik Kirey. Tidak sampai semenit, wajah Kirey basah belepotan oleh cairan putih kental. Setumpuk sperma malah sampai menutup sebelah matanya. Setelah semburan spermanya mereda, Idrus memaksa Kirey mengulum penisnya sampai bersih. Sementara di bawah sana Dodo, si sopir, tengah menikmati kehangatan tubuh wanita itu. Dengan terus menyodoki vaginanya, tangan menggerayangi tubuh mulus wanita itu dan meremasi payudaranya. Nafasnya yang mengendus dengan liar menyertai nafsu birahinya yang benar-benar tak terkendali lagi. Idrus yang kini memegang kamera dan menyuting juga tidak tinggal diam, tangannya meremas-remas dan memenceti payudara Kirey serta lekuk-lekuk tubuh lainnya. Dodo nampaknya tak mampu bertahan terlalu lama lagi. Hanya sekitar 20 menitan ia mennggenjot Kirey, lalu ia menarik penisnya keluar lalu tanpa dapat menahannya spermanya muncrat di perut dan permukaan vagina Kirey. Ketiga lelaki itu tertawa kerkekeh-kekeh menyaksikan tubuh telanjang Kirey yang sudah basah oleh keringat dan cipratan sperma. Idrus mengarahkan kameranya ke bagian-bagian tubuh Kirey, wajahnya yang belepotan sperma dan vaginanya yang becek dan bulu-bulunya yang berlumuran sperma Dodo.
“Ayo Bu, kita lanjutin di kamar mandi sekalian bersih-bersih, cepat dan jangan coba macam-macam!” perintah Dodo sambil menarik lengan Kirey hingga turun dari meja.
Mungkin Kirey sudah tersungkur kalau tubuhnya tidak dipapah oleh Dodo karena masih belum pulih tenaganya. Dodo menyeret pelan tubuh telanjangnya menuju ke kamar mandi. Tak pernah terbayangkan oleh Kirey akan diperlakukan sedemikian rupa. Berada di dalam kamar mandinya sendiri, dikerumuni tiga lelaki asing yang semuanya telanjang. Shidiq membuka kran dan air hangat mengguyur sekujur tubuh Kirey membersihkan bekas-bekas pemerkosaan di hadapan 3 pasang mata pria itu, salah satunya dengan kamera yang menyala. Tangan-tangan kasar mereka mulai mengelus dan menyabuni setiap inchi tubuhnya. Tak terbayangkan pula tangan-tangan itu menyabuni pangkal pahanya yang sudah pasti diikuti dengan masuknya dua tiga batang jari ke lubang vaginanya. Pengalaman baru pula bagi Kirey ketika harus mencuci bersih tiga batang penis yang tadi memperkosanya. Malah, Idrus kembali bangkit nafsunya dan menyetubuhinya sekali lagi di bawah shower! Diposisikannya tubuh Kirey bersandar pada tembok dan tubuh kekar pria itu memepetnya, kaki kiri wanita itu diangkatnya sambil tangan satunya mengarahkan penisnya yang sudah keras lagi.
“Jangan….sudah....auhhhh… aaahh!” Kirey merintih merasakan penis Idrus melesak masuk ke vaginanya.
Bibir Idrus mendekati bibir Kirey mencoba untuk menciumnya. Kirey sempat memalingkan mukanya tiga kali ke kiri dan kanan tapi percuma saja ia melawan. Ruang geraknya begitu terbatas dan lelaki itu begitu kuat, sementara ia sudah kehabisan tenaga.
“Eeehhmmm....mmmhh” bibir mereka pun akhirnya berpagutan, lidah Idrus menerobos masuk dan mengais-ngais mulut wanita itu.
“Hehehe...film ini kalau disebar pasti lebih heboh dari si Ariel” kata Dodo sambil mensyuting mereka, ia mengclose up bibir Kirey dan Idrus yang tengah berpagutan, lidah mereka beradu dan liur bertautan.
Kirey cuma bisa pasrah mengikuti permainan Idrus yang menggenjotnya dengan cepat, buah dadanya yang berukuran sedang bergesekan dengan dada pria itu, sesekali diremas-remas oleh mereka yang mengerubunginya. Semakin terangsang melihat wajah Kirey yang sedang basah dan dilanda birahi, Idrus menyodok dengan keras hingga penisnya menyentuh dinding terdalam di vagina Kirey, sesaat ciuman mereka terlepas tapi dia kembali mengulum bibir wanita itu. Kocokannya makin cepat dan keras dengan pegangan pada pinggulnya Idrus bisa lebih bebas melesakkan penisku sedalam dalamnya. Kirey merasakan gelombang orgasme kembali menerpanya, tubuhnya serasa bergetar, darahnya menggelegak dan pandangan matanya berkunang-kunang selama beberapa saat, sampai akhirnya seperti ada ledakan dahsyat dari dalam tubuhnya yang membuat tubuhnya menggeliat dan erangannya keluar tanpa tertahankan lagi. Ketiga pria itu tertawa ketika melihatnya orgasme lagi. Kirey yang sudah terlalu capek, tidak sanggup menopang tubuhnya lagi, ia melorot hingga terduduk di sudut dengan shower masih mengguyur tubuhnya. Belum sempat ia mengatur nafas, Idrus menyuruhnya menjilati penisnya hingga bersih. Kirey meraih batangan itu dan mulai menjilatinya dengan perasaan yang jijik. Kemudian Shidiq dari segera mengangkat tubuhnya dan memasukkan penisnya ke vagina Kirey yang cuma melenguh tertahan. Pria itu segera memaju mundurkan penisnya dengan posisi berdiri, hanya bedanya dari belakang, jadi Kirey kini bertumpu pada kedua telapak tangannya di tembok. Ia hanya bisa berteriak teriak kecil karena penis itu sangat besar diameternya. Tangan pria itu tidak henti-hentinya meremas-remas payudaranya yang menggelantung. Pria itu mencapai orgasmenya seperempat jam kemudian. Setelah mandi mereka menghanduki tubuhnya sampai kering, tapi bukan berarti akhir semua penghinaan itu. Mereka menggiringnya ke kamar tidur dan melarangnya menutupi tubuhnya dengan handuk yang kecil sekalipun. Jadilah Kirey dengan rambutnya yang lebat terurai sebahu, berjalan telanjang bulat diiringi ketiga pria itu ke kamarnya.
Sampai di kamar salah satu dari mereka mendorongnya hingga tersungkur di ranjang.
"Wah udah bersih lagi nih, siap dientot lagi!", kata Dodo kepada Shidiq
"Yoi, udah siap kan Bu?", timpal Idrus
Kirey yang sudah tergeletak tak berdaya itu hanya bisa mengiba-iba dengan suara lemah, yang pastinya tidak dihiraukan oleh mereka. Kemudian, Dodo mendekap tubuh telanjangnya dan menindihnya di atas tempat tidurnya. Kirey sudah benar benar tidak berdaya menghadapinya. Tak lama kemudian, ia merasa ada dua jari yang mengisi vaginanya.
"Tambah basah aja nih hehehe", katanya
Ingin sekali ia berontak, tetapi tangan dan kakinya sangat lemas. Kemudian, ia merasa ada penis yang menyeruak masuk ke dalam vaginanya. Ia hanya menjerit tertahan menahan sakit yang luar biasa itu. Tanpa memperdulikannya, pria itu segera memompanya keluar masuk dengan agak susah. Setelah beberapa lama, Kirey pun menjadi terangsang dan mulai menikmati genjotan itu. Pintar sekali Dodo membangkitkan kembali birahi wanita itu, dia bisa memulai genjotan genjotan dengan cepat dan kemudian mempercepatnya. Diperlakukan begitu, Kirey pun tidak bisa bertahan lama. Hanya sebentar saja ia sudah orgasme lagi. Saat Dodo keluar, dia tidak menarik penisnya dari vagina Kirey. Berkali kali penisnya memuntahkan sperma di dalam vagina Kirey. Baru kemudian dia menarik penisnya dari vagina wanita itu. Setelah itu segera ada penis lain lagi yang segera mengisi vaginanya dan mulai memompaku. Kirey dibuat kewalahan menghadapi gangbang yang dilakukan ketiga pria itu. Kirey yang sudah capek hanya bisa terkulai dengan lemas dan penuh keringat. Aku sudah tidak mempedulikan lagi siapa yang menusuk vaginanya, siapa yang memasukkan penisnya ke mulutnya. Ia hanya bisa mengikuti permainan mereka tanpa daya. Jam lima sore barulah mereka puas melampiaskan nafsunya. Ketiganya tertawa dan mulai berpakaian lagi sambil melihat tubuh telanjang Kirey yang sudah belepotan sperma terlentang di ranjangnya. Namun tampaknya ini baru permulaan bagi artis cantik ini.
“Nah sekarang ibu tinggal pilih, mau rekaman ini kita sebar luaskan atau mau menandatangani kontrak untuk film kami?” ancam Idrus dengan suara tenang tapi tegas, tangannya menyodorkan surat kontral dan pena pada wanita itu.
“Hitung-hitung ibu kan juga dapet untung, nama ibu akan kembali terangkat karena kembali lagi ke dunia entertainment.” timpal Shidiq sambil mengepulkan asap dari mulutnya
Dengan berat hati, Kirey pun menandatangani kontrak itu, ia tidak ingin ancaman itu terjadi. Mau ditaruh dimana mukanya nanti kalau rekaman seperti itu tersebar luas. Bagaimana reaksi suami dan anaknya nanti?
########################################
Setengah tahun kemudian
Dalam sebuah konfrensi pers
Kembalinya Kirey ke dunia entertaiment ditanggapi beragam, namanya banyak menghiasi tayangan infotainment dan media cetak, apalagi ia kembali sebagai sosok yang berbeda yang berani beradegan panas dalam film perdananya. Hari itu adalah konfrensi pers yang digelar setelah hari pertama pemutaran film yang dibintangi Kirey yang berjudul ‘Sundel Bolong Striptease’.
“Mbak Kirey...apa yang membuat Mbak memutuskan kembali ke dunia entertainment dan berani beradegan panas dalam fillm pertama Mbak?” tanya seorang wartawan infotainment.
“Pertama-tama saya berterima kasih dulu untuk Bapak Raam, Manoj, dan Dhamoo Punjabi, yang telah mengajak saya bergabung dalam film ini” jawab Kirey tersenyum manis melalui mick di meja panel sambil menatap kepada ketiga pria yang duduk di meja yang sama, “mengenai pertanyaan ini...saya menyukai tantangan, dan saya ingin mencoba sesuatu yang baru, untuk itu saya harus bekerja dengan profesional sesuai tuntutan skenario. Menurut saya adegan itu masih dalam batas kewajaran dan sudah melalui proses editing dan sensor oleh yang berwenang.”
“Miss Brooke, what is your impression about your first appearance in Indonesia?” tanya wartawan lain yang ditujukan pada seorang wanita cantik berambut pirang yang duduk di sebelah Kirey.
Wanita bule itu tidak lain adalah Ashlyn Brooke, seorang bintang porno asal Amerika yang turut bermain dalam film tersebut. Meskipun hanya muncul kurang dari setengah film, penampilannya di samping kembalinya Kirey dengan adegan panasnya lah yang menjadi daya tarik film yang sebenarnya ceritanya biasa-biasa saja itu.
“Well...” Ashlyn mengembangkan senyumnya yang manis, “I think Indonesia is beautiful country and the people are so friendly. It is a wonderful experience in my career to take a part in a movie here”
Sementara di tempat lain juga sedang terjadi demonstrasi yang dilakukan ormas-ormas radikal yang menentang peredaran film yang mereka anggap tak bermoral tersebut. Namun tingkah laku kampungan mereka justru yang mengundang rasa penasaran orang untuk menontonnya sehingga justru semakin mereka berteriak, penonton justru semakin melonjak.
##############################
Malam harinya
Di sebuah ruangan sebuah rumah mewah
Sebuah pesta pribadi sedang di gelar di rumah itu, semakin malam pesta menjadi semakin liar hingga akhirnya menjadi sebuah pesta seks. Para wanita dan pria yang berjumlah sekitar 20an orang berbaur menjadi satu, mereka mulai mabuk oleh pengaruh alkohol, beberapa orang sudah masuk ke kamar dan melakukan hubungan seks, yang lain ada yang masih mengobrol di sudut ruangan. Di sebuah sofa panjang yang disusun membentuk setengah lingkaran nampak duduk tiga orang pria India yang masing-masing sedang dilayani seorang wanita. Mereka menikmati pelayanan pasangan masing-masing sambil mengobrol dengan bahasa mereka sehingga para wanita itu tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.
(terjemahan bahasa Indonesia)
“Hehehe...ide yang hebat, memunculkan lagi artis lama dengan imej yang berbeda walau caranya sedikit maksa” kata Raam, yang penisnya tengah dioral oleh Deby Ayu, sang pemeran utama di film tersebut, pada Manoj, saudaranya.
Mata pria setengah baya itu merem melek karena permainan lidah Deby yang begitu membuainya ke alam kenikmatan.
“Si Idrus memang kerjanya rapi, berkat dia pelacur di bawah ini akhirnya bisa diajak ikut proyek kita” kata Manoj yang sedang dioral Kirey, tangan pria itu menjulur ke bawah meremas-remas payudara artis cantik itu.
“Artis lama yang kembali ditambah bintang bokep Hollywood, memang daya tarik yang luar biasa” timpal Dhamoo yang sedang berbaring di sofa menikmati penisnya diurut oleh vagina Ashlyn yang ber-woman on top di atas selangkanganya.
“Belum lagi para fanatik goblok itu, berkat mereka biaya promosi kita bisa dapet diskon gede-gedean hahaha” kata Manoj sambil tertawa.
“Yah lagian mereka juga diam-diam suka kok sama film kaya gituan, periksa aja di hp atau komputer mereka” kata Dhamoo.
“Ayo Kirey, naik ke sini cantik” Manoj menarik Kirey ke dekapannya dan dipangkunya.
Tanpa disuruh Kirey meraih penis panjang pria itu dan memasukkannya ke vaginanya. Perlahan-lahan ia menurunkan tubuhnya sambil mendesah hingga penis pria itu terbenam seluruhnya ke liang surganya.
Malam itu para produser, pemeran dan beberapa crew pemting beserta beberapa wanita panggilan kelas atas tenggelam dalam pesta liar merayakan kesuksesan film mereka yang mencapai jumlah penonton yang bisa dibilang fantastis dalam hari pertama saja. Film yang sebenarnya hanya menjual sensasi dan membodoh-bodohi masyarakat yang anehnya justru sedang digandrungi.
By: Caligula 1985
--------------------------
17 komentar
nice one
Cuman adegan sex di tgh” cerita terlalu pendek dan terkesan buru”
Peace bro
Overall nice story
sorry no offense, cuma mungkin tema ceritanya kurang mengena di hati saya pribadi, entah pembaca yang lain. Anyway thanks untuk work nya.
Mungkin bisa dibuatkan tema artis juga tapi emang artis2 yang bener2 beauty luar dalem, jadi kerasa mengena gitu loh.. yang innocent2 pendatang baru kan banyak tuh macem Sonya Pandarmawan, dll. pasti bikin mupeng bacanya.. hehe
Kirey + lakinya temen gw bangeett….
Sampe’ skrg jg msh suka jalan bareng, Rock n Roll an,
Kl masih mau liat dia nyanyi, Rabu depan dia manggung koq di…. disitu tuuhh… (edited).. heheheee….
Yg lain kan banyak bro…. Presenter2 TV banyak yg OK, cantik n sexy kan…??
Just advice lhooo…
pemikiran lu sempit banget. lu ngomong gitu karena kenal. misal diganti artisnya jd voni cornelia. eh ada temennya komentar kaya lu juga. ya ga bakal ada abisnya. kaya lingkaran setan
lagian ini kan cuma cerita
why so serious?
Just thinking out of the box bro, use your illusion n wild imagination, itu kan opini gw terhadap subject tersebut, kalau opini lo ok2 aj… Hak semua org koq, makanya utk itu gw kasih opsi : “Presenter2 TV banyak yg OK, cantik n sexy kan…??” Just advice lhooo… Misalnya begituu teman… Kl mau liat dia main di Rock n Roll Club tiap hari Rabu, juga monggo….
Kl gw kan cm gak bisa bayanginnya aj, Kl yg lain bs enjoy berarti great story right?…Kl Voni Cornelia ada yg berpendapat kyk gw? Sah2 aj… Namanya jg pendapat… Selama gw or siapapun gak nge Blame sang Penulisnya… Fine aja doonk..
Misalnya : “Nge**** lo, jgn tulis dia donk, dia kan emak gw!!” Huahahahaaa… Itu baru salah brother…
kepala dingin lah sob… So, who make it seriously?
Ini jg namanya Group Penulis n Pembaca, bukan Group Study banding…. OK…
Happy Sunday friends…
Happy Sunday…
thanks ..