Dalam cerita sebelumnya,memang aku berencana tuk mengerjai Nonix, pacar Dwi, temen kuliahku yang sudah berani berselingkuh dengan Lita pacarku hingga bermain seks di kamarnya. Perasaan sakit itu masih kurasakan meskipun aku sudah berganti pacar. Namun setelah kupikir ulang, rencana untuk mengerjai Nonix sungguh tidak tepat. Terang saja,karena Nonix pun memang tidak tahu tentang masalahku sendiri. Apakah adil dia menjadi sasaran kemarahanku. Setelah berpikir ulang kembali, aku pun berniat untuk membatalkan rencana itu dan aku memilih untuk berbicara langsung saja dengan Nonix apa yang terjadi sebenarnya. Dengan no.Hp Nonix yang kudapat dari Rudi penjaga kostnya langsung saja kutelpon dia.
“Halo” sapa suara di sana
“Halo,ini Nonix?”
“Iya bener,ini siapa yah?”
“Ini Bili temen kuliah Dwi, kamu pacarnya Dwi kan?”
“Owh ini mas Bili yah..nyariin Dwi ya?” (waduh dia koq tau aku yah,hmm jangan-jangan nge'fans aku nih)
“Eng..enggak koq,aku sengaja pingin ngobrol ma kamu, gapapa kan ganggu bentar sekalian ada yang mau kuceritain ke kamu.”
“Oh iya gapapa koq mas, lagi nyantai ini aku”
“Sebenernya aku bingung harus ngomong tentang ini apa enggak ke kamu”
“Emang kenapa mas?duh jadi penasaran nih Nonix mas” nadanys sedikit manja
“Ya gapapa siiy..tp Nonix janji gak bakal marah yah?”
“Hhmm..emang kenapa harus marah?enggaklah mas.”
“Ok..ginih langsung ajah deh,Dwi pacar kamu selingkuh sama Lita pacarku”
“hah..masa sih mas??” nadanya sangat terkejut kali ini.
“ya begitulah adanya“
Akhirnya kuceritakan semuanya apa yang kulihat dari awal sampai akhir kejadian di rumah Lita waktu itu, bahkan aku ceritakan sedetail mungkin pada Nonix dari mulai aku mengintip lewat jendela dan saat itu aku melihat Dwi pacarnya sudah tidak mengenakan celana dan kemaluan Dwi yang mengacung sudah digenggam Lita lalu tangan Dwi yang meremas buah dada Lita bahkan kuceritakan pula kalo aku pun sampai mengocok penisku sendiri saat menyaksikan pacarnya menyetubuhi pacarku hingga mereka orgasme
Nonix |
“Ah masa sih mas? gak yakin akh”
“Kalo masi gak yakin aku punya koq rekamannya, kalo mau liat tar aku ketempat kamu.”
“Owh ya udah mas ke kosanku ajah, sudah tahu belum?sekalian kita ngobrol.”
“Ok..aku kesana sekarang.”
Sesampainya di kosan Nonix yang masih sepi karena libur panjang, aku yang sudah mengenal Rudi, penjaga kosan yang juga sudah pernah merasakan tubuh legit Amel pacar baruku yang sungguh merupakan pengorbanan sia-sia saat itu langsung masuk saja hingga di depan pintu kamar Nonix. Tok tok tok....kuketuk pintu Nonix
“permisi!”
“iyah sebentar “
Kkreeekk….suara pintu terbuka. Aku sungguh dikejutkan oleh pemandangan di balik pintu, terlihat sesosok wanita anggun dan seksi hanya mengenakan handuk berwarna biru, rambutnya hitam lurus dan nampak masih basah terlihat habis mandi.
“Ada apa ya mas?” tanya gadis itu
“Eeng..anu Nonixnya ada?”
“Oowh mbak Nonix..ada koq, lagi mandi. tungguin aja bentar mas.”
“oh iya makasih"
Aku terus memandangi bagian tubuhnya yang terbuka, mulai dari leher jenjangnya, bahunya yang seksi hingga bagian dadanya yang terlihat mulus beserta bongkahan buah dadanya yang nampak menonjol membentuk belahan di tengahnya. Kulihat cewek itu tersenyum dan masuk kembali ke dalam kamar,terus kuperhatikan bagian punggungnya yang tertutup rambut hitam lurusnya yang basah dan kutelusuri pandanganku ke bagian bawah, dimana handuk yang ia gunakan juga tidak terlalu besar hingga pahanya pun terbuka. Sangat indah mulus dan seksi seperti milik Amel pacarku namun dia sedikit lebih berisi alias lebih montok and sintal padat. Tak lama kemudian Nonix pun keluar hanya dengan mengenakan kaos t-shirt yang ketat namun bagian bawahnya hanya dibalut handuk.
“Hmm, kenapa smuanya kaya masang gini sih?” pikirku.
“Eh mas Bili,dah lama mas?”
“Engga baru kok Non..baru dateng yah?”
“Iya baru nyampe mas..mas Bili sendiri aja?pacarnya mana?
“Sendiri aja Non..ceweku lagi ada kegiatan di sekolahnya. Yang di dalem itu adek kamu yah?”
“owh itu Dhani, adiknya Dwi cowokku.”
Busyet,nampaknya tidak tepat waktuku
“Wadduh Non keknya aku gak tepat nih waktunya.”
“Emang kenapa mas? Dhani mah santai ajah jangan diurusin, cuekin ajah.”
“Aku ya gak enak lah Non.”
“Udah gapapa mas, mana videonya sini aku liat!”
Aku pun langsung mengambil HP dari saku aku yang terdapat file video saat aku mengintip kejadian di rumah Lita.Lalu kutunjukan videonya..Lita pun langsung mengambil alih hp ku. Dengan sangat seksama dia perhatikan video tersebut,lalu dengan muka yang sangat terkejut dia menggelengkan kepalanya namun dia tetap terus menyaksikan video tersebut. Terlihat raut wajah kekecewaan di wajahnya sambil sesekali dia menarik nafas panjang melihat adegan demi adegan video tersebut. Tanpa dia sadari kuperhatikan wajahnya sudah sedikit berubah,yang awalnya dia sangat marah,kini malah terlihat penasaran dengan video tersebut yang berdurasi 10 menitan. Bahkan Nonix sempat terlihat menggigit kecil bibir bawahnya dan tangannya nampak salah tingkah, tangan kananya memegang hp dan tangan kirinya selalu meremas handuk yang menutupi bagian bawahnya sehingga terkadang handuknya terangkat memperlihatkan pahanya yang mulus membuatku penasaran untuk tahu lebih dalam lagi. Tanpa Nonix sadari, aku memperhatikan bodynya dari atas hingga bawah. Aku telusuri pandanganku dari bagian buah dadanya. Meski bodynya tidak terlalu besar namun ukuran buah dadanya tidak jauh beda denga milik Amel, sekel dan sangat padat, terlihat tonjolan di kaos yang Nonix kenakan. Setelah kuperhatikan lagi aku semakin yakin kalo itu adalah tonjolan puting susunya, dia belum memakai BH rupanya. Lalu turun ke bawah kuperhatikan pahanya dan betisnya yang yang kecil namun mulus, ingin sekali menyentuhnya langsung.
“Eh mas Bili nakal, koq liatin Nonix kek gitu siiy? hayoo..kepengen yah?” tiba-tiba Nonix bertana sambil tersenyum genit
“engh owh maap Non anu, ya wajarlah cowok tulen, liat body kek kamu sapa sih yg gak kep....” aku pun langsung gelagapan dan salting
“Enggak apa mas, hayo koq gak dilanjutin” godanya lagi sambil mencubit-cubit kecil perutku dengan sedikit gemas
Aku mulai tertawa penuh kemenangan, sepertinya bisa nih diusahakan, pikirku
“hehehee..enggak koq. Kamu gak marah kan aku nunjukin itu??”
“Owh enggak koq nyantai ajah mas, cuma sedikit sakit hati ajah, koq dia berani melakukan itu padahal aku udah setia ma dia.”
“ya udah kamu yang sabar aja Nix, aku juga gak mau gara-gara ini hubungan kamu ma Dwi jadi putus.” hiburku
“Ya aku sih gak mungkin putus mas karena Nix udah sayang banget ma dia, tapi jujur Nix sakit hati banget, Mas Bili mau bantuin Nix enggak?”
“Bantuin apa Nix? ya kalo bisa pasti Bili bantu deh.”
“Ya bantuin Nix biar sakitt hati Nix ilang mas dan hubungan Nix ama Dwi pun gak perlu putus.”
“Owh ya pastilah kalo itu mah Bili bantuin…eng…tapi gimana caranya tuh Nix?”
Nonix mendekatkan dirinya ke arahku, lalu bibirnya mendekat ke wajahku hingga sangat dekat bibirnya yang lebih seksi dari Amel itu dari telingaku
“Nix pengen lakuin apa yang dilakuin Dwi sama pacar mas Bili, biar sama sama dan gak kit hati lagi!” katanya
“Hah maskud kamu gimana Nix, Bili gak ngerti?” aku pura-pura terkejut
“Ya kalo mas Bili gak mau bantu ya gapapa”
“Loh koq gitu siy, Bili pasti bantuin deh terserah Nonix ajah.”
“Ya udah gak usah lah mas, gapapa lupain ajah” katanya dengan raut muka yang nampaknya sedikit kecewa
Aku yang tidak mau kehilangan kesempatan bagus inipun langsung memegang kedua bahunya.
“Nix, jujur gua sebenernya pengen banget ngentotin kamu sekarang, daritadi aku gak tahan. Aku juga gak enak sama Dhani adiknya Dwi. Aku Pengen ngentotin kamu Nix. Liat nih penis aku” kataku sambil kuraih tangan Nonix lalu aku tuntun tangannya untuk menyentuh batang penisku yang memang sudah mengeras
“Ya terus kenapa ama Dhani? cuekin ajah, toh abangya juga ngentotin orang cuek ajah” katanya dengan nada sedikit kesal
Aku melihat ke dalam kamar, kuihat Dhani yang masih belum berpakaian namun nampaknya dia tertidur karena mungkin kelelahan juga baru sampai.
“Ya udah kalo Nix mau mah, aku juga udah kebelet”
Mendapat lampu HIJAU dari Nonix aku tidak menyia-nyiakannya lagi. Langsung kurengkuh tubuhnya aku peluk erat. Aku lumat bibirnya yang kecil lalu kujulurkan lidahku hingga Nonix yang belum siap menerima seranganku terpaksa membuka mulutnya terbuka dan membiarkan lidahku menyapu dan beradu dengan lidahnya. Tangan kananku tak tinggal diam, langsung mencaplok buah dadanya yang sebelah kiri yang masih terbungkus kaos meski tanpa BH.Nonix pun sedikit melenguh ketika tanganku mendarat di gunungnya. Terdengar sedikit lenguhan dan nafasnya tidak teratur ketika kuremas remas buah dadanya,bahkan saat aku memilin milin putingnya yang menonjol, lenguhan yang semula pelan malah makin menjadi karena sudah tidak dapat tertahan lagi.
Aku pun memberanikan diri untuk langsung menyandarkan tubuhnya di dinding luar kamarnya, lalu ku angkat bajunya hingga terpampang buah dada yang menggelantung sangat sekel dan terlihat putingnya yang berwarna merah muda mengeras dan menonjol ke depan. Apakah artinya sudah sering dihisap, aku sendiri gak tahu. Langsung aku mainkan buah dadanya, kuremas remas sambil kuciumi lehernya dan kunikmuti aroma khas tubuhnya yang sangat menggairahkan. Nonix sudah mulai panas dan tidak malu lagi, dia langsung mengincar rudalku. Setelah tangannya meraba raba,dia lalu mengelus elus penisku yang masih terbungkus rapat. Tidak lama kemudian tangannya membuka retsletting jeansku lalu pengaitnya juga hingga kini terlihat batang penis aku yang hanya ditutup cd kecilku. Karena cdku yang pendek dan dalam keadaan ereksi,membuat kepala penis aku sudah nongol lewat atas. Aku yang masih asik mempermainkan buah dadanya, masih kuhisap hisap ku cupang sampai merah. Tangan Nonix kini sudah mulai meraba dan menyentuh kepala penisku.Bahkan tangannya berani menarik Cd ku hingga kini penisku sudah tidak terhalang apapun dan langsung dia menangkapnya dan menggenggamnya. Sepertinya dia nampak kaget karena memang penisku dan Dwi panjangnya hampir sama namun ukuran diameternya jauh lebih besar punyaku, bahkan 2x lipat besarnya dari milik Dwi.
“Kontol kamu jumbo mas…lebih gede dari Dwi.”
Tentu aku merasa bangga karena senjataku dipuji cewek orang, cantik pula
“Kamu suka gak Nix?”
“Suka banget mas..gak sabar pengen dimasukin.” jawabnya manja
“Wah bisa juga nih buat koleksi cewek yang bisa aku entot selain cewek dan mantanku. Aku juga pengen ngentotin kamu Nix.” pikirku
Selagi tangan Nonix mencoba mengocok penisku, aku kembali menciumi bibirnya dan tanganku yang semula bermain di area dadanya kini mulai turun dan langsung menyelinap, lalu kulepas handuk yang melilit bagian bawahnya. Benar saja,ternyata dari tadi Nonix tidak mengenakan cd. Kini terlihat jelas gundukan daging di antara selangkangannya ditumbuhi sedikit rambut halus, namun kuakui vaginanya ternyata terlihat lebih sempit karena bibir vaginanya belum terlihat seperti anak SMA saja.
Aku langsung melanjutkan melucuti bajunya dan sekarang tubuh Nonix sudah bugil di hadapanku di depan pintu kamarnya, lalu langsung aku tarik dia masuk ke kamarnya. Kututup pintunya, lalu aku dan Nonix duduk di pinggir tempat tidur dimana Dhani, adik Dwi yang masih mengenakan handuk, sedang tertidur pulas. Sekilas kupandangi tubuh Dhani yang tidur terlentang,dengan bagian dada terbuka lalu pahanya yang padat dan sangat putih, memang kulit Dhani putih seperti keturunan Chinese. Ngiler juga ngelihat tubuh Dhani yang yahudd beeud.
“Gua entot juga lo Dhan” pikirku dalam hati.
Saat itu Nonix terduduk di pinggir tempat tidur, aku berdiri dan tepat wajah Nonix berhadapan langsung dengan penisku. Nonix pun tanpa ragu mulai mengocok batang penisku dan tidak canggung dia juga menjilati kepala penisku lalu memasukan batang penisku yang berdiameter besar itu ke dalam mulutnya,
“HHmmph...aahk, ssslurrp sstst” suara yang kudengar dari mulutnya
Kutekan kepalanya hingga sampai batang penisku masuk jauh lebih dalam dan menyentuh pangkal tenggorokanya hingga dia terlihat seperti ingin muntah. Nonix kembali mengendalikan permainan, dia mengocok terus penisku dan mengulum batangnya lalu memaju mundurkan kepalanya, kadang rambut lurusnya juga sering tergerai ke depan dan menyentuh penis. Sungguh kenikmatan yang luar biasa, penisku dikulum oleh pacar temenku dan di sampingnya tubuh adik temenku itu tergeletak yang bohay putih dan sepertinya enak juga kalo dinikmati hanya mengenakan handuk untuk menutupi tubuhnya yang bongsor itu. Timbullah niat cabulku, selagi Nonix asik mengulum penisku, tanganku yang bebas dapat kumanfaatkan untuk mengerjai Dhani, adik Dwi. Dhani tertidur dengan posisi telentang dan tidak seluruh tubuhnya naik ke tempat tidur,yang terjadi adalah bagian lututnya tertekuk dan mengglantung di pinggir tempat tidur,sehingga aku yang disampingnya dengan mudah tangan ini sampai padanya yang tidur terlelap. Nonix terus mengocok, mengulum dan menghisap penisku. Sangat baik sekali kocokannya dan kulumannya, terasa bibirnya yang tipis bersentuhan dengan kulit batang penisku membuatku hampir orgasme dibuatnya. Saat itu aku pun langsung melaksanakan niat jahatku pada Dhani adik Dwi yang tertidur hanya mengenakan handuk. Awalnya aku hanya mengelus pahanya dengan halus dan lembut, aku nikmati kulit paha Dhani yang lembut bersentuhan dengan telapak tanganku. Sungguh kenikmatan tersendiri ditambah penis aku yang masih terus dikocok Nonix. Aku pun memberanikan diri untuk mengelus bagian paha dalam milik Dhani yang tertidur di samping kiri aku berdiri. Perlahan-lahan tanganku makin masuk, makin masuk ke dalam hingga menyentuh pangkal pahanya dan setelah kuraba raba, tidak ada kain atau apapun hanya kulit halus yang kurasakan ini berarti Dhani tidak memakai cd, hal ini membuat penisku semakin tegang keras di dalam mulut Nonix dan berkedut kedut.
Selanjutnya kusuruh Nonix untuk memberhentikan kegiatan oral seksnya itu. Kini aku duduk di ranjang dimana di samping kananku tubuh indah milik Dhani terbalut handuk dan disamping kiri tubuh bugil Nonix sudah siap disenggamai. Namun sebelum melanjutkan aktivitas berikutnya dengan Nonix aku pun memohon ijin pada Nonix untuk melepas ikatan handuk milik Dhani agar lebih seru.
“Nix aku pengen nelanjangin si Dhani nih, terangsang gue gak nahan…pengen lihat body'nya polos”
“Ya udah sok ajah, tapi klo dia marah aku gag mau tahu.”
Tanpa ada kata lagi aku membuka handuk Dhani yang melilit di tubuhnya. Perlahan aku buka hingga aku tarik handuk tersebut yang tertindih tubuhnya. Kuangkat punggung Dhani sebelumnya dan kutarik handuk itu. Saat aku mengangkat tubuh Dhani yang masih terpejam matanya,terasa sekali kulit punggungnya halus dan saat aku mengangkat tubuhnya karena tubuhku menunduk,wajahku tepat berada di bukit kembarnya yang waoow ukurannya sama dengan milik Amel namun Dhani diketahui baru kelas 1 SMA. Kuciumi aroma tubuhnya.dan Hmm benar benar nikmat aroma khas gadis ABG. Ingin rasanya langsung kulumat tubuhnya, namun aku sangat menghormati Nonix yang meminta dan tidak mau dia tersinggung karena memang lebih cantik dan bohay Dhani. Akhirnya aku kembali bermain main dengan Nonix. Aku pun mulai dari awal, kuciumi dia dan aku raba seluruh sela sela bagian tubuh pacar temanku itu. Nampak Nonix sudah terbawa hasrat nya.aku telentangkan dia di tempat tidur sejajar dengan tubuh Dhani yang sudah bugil di samping kiriku. Aku mulai mempermainka vagina Nonix yang rasanya asin ketika lidahku menyapu dinding vaginanya yang masih imut. Kusapu permukaanya dengan lidah, lalu aku buka bibir vaginanya dan terlihat lubang kenikamuatannya. Tanpa jeda langsung aku tusuk dengan lidahku lalu aku dorong kepalaku dan kutarik lagi dan kudorong lagi seperti gerakan mengocok, kontan saja membuat Nonix gelegepan menerima rangsangan itu. Kini tangan Nonix mulai menekan nekan kepalaku dan menjambak rambutku. Tangan kiriku yang menganggur kugunakan untuk meremas buah dadanya yang ranum itu. Puas menjilati vaginanya dan menyedot-nyedot kelentitnya, kini kugunakan jari tengahku untuk memainkan vaginanya yang sudah becek oleh cairan vaginanya itu.
Pelan pelan kugosok jari tengahku itu ke di depan lubang vagina Nonix yang sudah terbuka. Perlahan kumasukkan sedikit demi sedikit membuatnya melenguh dan terdiam kaku hingga blesss akhirnya masuk penuh jariku ditelan vaginanya, lalu kutarik jariku perlahan lagi dan ketika hendak keluar aku dengan cepat menusknya lagi dan terus mengeluar masukan jariku hingga semakin cepat semakin cepat membuat tubuh Nonix ikut terguncang karena doronga dan sodokan jariku. Tubuh Nonix menggeliat geliat dan tangannya meremas remas sprei tempat tidur matanya terpejam dan kepalanya mendongak ke atas. Melihat hal seperti itu tangan kiriku yang bebas kini bisa leluasa menjamah tubuh Dhani yang masih sangat ranum karena saking mudanya dan sepertinya belum terjamah tangan laki laki lain. Hal itu terlihat dari putingnya meski buah dadanya padat sintal namun putingnya masih menjorok ke dalam. Mungkin belum pernah dihisap.aku raba payudara Dhani lalu pahanya dan pangkal pahanya hingga bibir vaginanya pun tak luput dari sapuan tanganku. Karena sangat gemas terkadang aku remas payudaranya bergantian kanan dan kiri. Ingin sekali kunikmati tubuhnya itu, kapan lagi kesempatan seperti ini datang. Kocokan jariku kupercepat, kuputar putar jariku aku obok obok vagina pacar temenku itu. Melihat vaginanya yang sudah sangat banjir akupun langsung mengambil posisi,untuk menindih Nonix.
“Gimana nix dah siap ngentot sama temen pacarmu sendiri?”
“Cepet mas, masukin!” ujarnya sambil mata masih terpejam
Aku pun mulai mendempetkan tubuh Nonix mendekat ke tubuh Dhani agar tanganku juga bisa tetap menjamah tubuhnya. Kugosokkan penisku di bibir vagina Nonix, tangan Nonix membantu dengan membuka vaginanya lebih lebar sementara tangan kanannya memegang batang penisku dan menentunnya masuk ke vaginanya. Saat kepala penisku menyentuh lubang vaginanya terasa hangat dan nikmat, apalagi setelah kutekan sedikit demi sedikit hingga kepala penis sudah hilang. Nikmat sekali rasanya penisku berada di vagina pacar temen yang empot empotan menekan dan menghimpit penisku yang belum masuk sepenuhnya. Dengan sedikit tekanan pantatku kumajukan breeettts…penisku tenggelam di lubang kenikmatan Nonix
Dhani |
“Maaf Dwi, memek pacarmu aku pinjem buat ngangetin penisku prend” kataku dalam hati dengan penuh rasa puas ketika penisku masuk menembus vagina Nonix.
Perlahan aku kocok dengan memaju mundurkan pantatku,semakin lama aku tambahkan speed dan semakin cepet, lalu aku putar pinggulku agar vaginanya semakin lebar saja dan penisku menyentuh seluruh bagian terdalam vaginanya. Sambil terus menggenjot tangan kiriku juga terus meraba buah dada ranum Dhani dan saat sedang asik tiba tiba HP Nonix berdering karena jarak tempat tidur dan meja dekat, Nonix pun dengan mudah mengambil Hpnya,,
“Sssttt....dari Dwi nih!” katanya
“Udah angkat ajah, gapapa”
“Halo yank…mmh” tak sengeja lenguhan keluar dari mulutnya karena aku terus menggenjotnya saat dia sedang ditelepon oleh pacarnya.
“Nix di loudspeaker donk”
“Ia sayank lagi ngapain sekarang??”
“Lagi ngeeun... eeuh ahk mmph, ngencengin kancing baju yank”
“Haha rasain loh Dwi nih sekarang aku lagii ngentotin memek pacar kesayanganmu dan disampingnya adik kamu yang bohay juga udah aku telanjangin
“Owh..teruss si ade lagi ngapain?”
“Lagi tidur ajah yang…euh!!” Nonix terus melenguh saat menelpon,
Karena kesal aku juga sengaja mempercepat kocokan aku ke vaginanya dan Nonix pun tidak konsen dengan telponnya.aku percepat dan aku remas payudaranya dengan keras,
“Mmmpph!” Nonik masih bisa menahan suaranya namun tidak dapat menjawab pertanyaan Dwi di telepon
Kusodok terus vaginanya semakin cepat semakin cepat dan semakin cepat tubuh Nonix terpental pental buah dadanya ikut terpental dan saat yang bersamaan tangan Nonix mencengkram pundakku matanya terpejam kepalanya mendongak ke atas. Aku sangat cepat mengocok vaginanya hingga
“Aaaahhhkk eeeunghh ah!!” Nonix tanpa sadar melenguh sangat panjang dan keras di telepon
“Hhaloo..haloo yank, kenapa yank??” tanya Dwi di seberang sana, “lagi ngapain sih yank? Halo!”
Aku pun terus menggenjot vagina Nonix yang sudah orgasme terasa hangat penisku disiram air kewanitaaanya. Tak lama kemudian kini giliranku. Semakin kupercepat lagi kocokan penisku, kugenggam dan kuremas buah dada Nonix,
“Aah Nix aku ma..ma'u kelu'waar..akhh!” ceracauku
Kubenamkan dalam dalam penisku ke vaginanya sambil sedikit berkata lirih,
“terima sperma aku sayank akkh!” croooot..croot croott, 4 sampai 5 kali semburan dari penisku membanjiri rahim vagina Nonix, pacar temanku.
“Halo..yank, koq diem siih?”
“Eengh…iya maap yank.kenapa yank?”
“Lagi ngapain siih sakit yah??”
“eengh…ngga” Nonix melenguh saat kucabut penisku dari vaginanya, terlihat spermaku juga ada yang mengalir menetes dari vaginanya.
Kini aku pun tergeletak diantara tubuh Nonix yang asih menelepon Dwi dan Dhani adik Dwi. Aku pun masih menikmati orgasmeku yang sungguh luar biasa, kenikmatan tersendiri ketika sedang menyetubuhi orang yang sedang mengangkat telepon, apa lagi telepon itu dari pacarnya.memang bukan pertama kali. Sebelumnya pernah terjadi saat aku sedang menyetubuhi Amel pacarku dan ada seorang temen cowok Amel yang memang terlihat suka dengan Amel menelpon. Aku pun menyuruh Amel untuk mengangkatnya dan aku terus menggenjot Amel hingga orgasme. Setelah tenagaku sedikit pulih aku masih mendengar Nonix berbicara dengan Dwi, lalu kualihkan pandanganku ke sebelah kiri dimana Dhani yang masih tergeletak sangat pulas meski tanpa baju. Aku langsung remas payudaranya lalu kuciumi lehernya kugosok perlahan bibir vaginanya dan hingga akhirnya ia terbangun ketika menerima sentuhan sentuhanku. Karena terkejut dia lalu berteriak, aaaahkk padahal kakaknya masih menelpon Nonix yang berada sebelahku. Aku sangat panik,benar benar terkejut saat Dhani berteriak histeris saat tubuh bugilnya yang putih aku sergap, kupegangi kedua tangannya agar tak melawan. Kini tubuhku yang bugil sedang menindih tubuh polos Dhani adik Dwi yang kurasa sangat hangat ketika kulit tubuh kami saling bergesekan terutama di bagian dadaku dimana langsung bersentuhan menekan buah dadanya yang sangat empuk dan montok itu ditambah Dhani pun yang meronta membuat sensasi tersendiri. Karena posisiku yang terduduk di atas perut bagian bawah Dhani yang masih meronta membuat kantung kelenjar penis aku kini menyentuh kulit tubuhnya. Dan aku sangat bangga karena sejauh yang kutahu dari Nonix, Dhani belum pernah berpacaran dengan alasan tidak diijinkan sama orang tua sehingga hanya penisku yang pernah bersentuhan langsung dengan kulit lembut dan putihnya. Melihat Dhani yang terus meronta dan menangis membuatku sungguh tak tega melakukannya. Aku dekatkan wajahku ke telinganya, namun saat mulutku sudah dekat dengan telinganya kurasakan sesuatu yang membuatku terhipnotis kembali. Sesaat aku mencium suatu aroma yang khas yang dikeluarkan tubuh Dhani, wangi yang tentu membuat para lelaki tak berdaya menahan hasratnya.
Ditambah saat aku melihat tubuh Dhani yang sudah berkeringat di bagian keningnya dan keringatnya juga membasahi bagian lehernya yang putih dan berlipat, ingin sekali kujilatinya sampai bersih. Dhani pun terus memohon untuk dilepaskan
“Lepasin...tolong lepasin aku, aku gak mau” ia terisak isak dan matanya terpejam
“Sekarang kalo kamu mau nurut sama aku, pasti bakal aku lepasin.” bisikku ditelinganya sambil terus merasakan gesekan antara kulit kami terutama penisku yang kini menekan perutnya. Kini tangisan Dhani pun mulai sedikit mereda walaupun masih terisak isak.
“Sekarang gini ajah, kalo kamu mau kerjasama kamu bantuin aku aja buat merekam aku sama Nonix pacar kakakmu itu.”
Biarpun aku yang cabul, aku tidak terlalu suka dengan hal hal yang memaksa dan lebih menyukai suatu hubungan atas dasar alami dan natural karena akan lebih menikmati dan tentu lebih berasa.
“Kamu mau enggak ??” tanyaku lagi dengan setengah membentak
Dhani terlihat sedikit ketakutan dan nafas yang tidak karuan, apakah karena takut atau malah terangsang karena kondisinya yang bugil ditindih tubuhku yang bugil pula tentu membuat rasa aneh pada dirinya, apalagi saat matanya kadang melirik ke arah penisku yang tegang benar menempel di perutnya
“i..iyya mas”
“Inget kamu harus ngerekam yang bener dan kamu juga jangan berpakaian dulu sampai selesai!”
“Iya mas” jawabnya lagi
Akhirnya kulepaskan tangan Dhani. Sebelum bangkit dari tubuhnya aku sempat memandangi dua bukit kembarnya yang dari tadi menantang dan membusung minta diisep.
“cepat atau lambat pasti aku embat juga” kataku dalam hati
Dengan sedikit keisenganku, saat aku hendak bangkit kedua tanganku kudaratkan di bukit kembarnya sontak membuat Dhani terkejut dan mengeluarkan lenguhan yang tertahan sambil matanya sedikit terpejam.
“xixixi” tawaku puas dan penuh kegembiraan, “aduh maaf Dhan”
Terlihat raut wajah Dhani yang sedikit agak kesal. Kuambil Hp ku dan kuberikan pada Dhani untuk melakukan tugasnya. Kini kudekati Nonix yang sedang bersantai daritadi memperhatikan kenekatanku. Aku duduk di sampingnya dan langsung kukalungkan tangan kiriku pada bahu Nonix lalu bibir kami saling bertemu dan saling melumat. Tangan kananku tidak tinggal diam memberikan pijatan dan remasan di kedua buah dada Nonix.
“Susu kamu montok banget yank, enak engga dipijat aku??” tanyaku pada Nonix
“emmhp,ayo terusin yank, pengen di entot kontol kamu lagi mas...
Tangan Nonix mulai mengocok penisku dengan lembut, sambil kuciumi lehernya dan kuhisap hisap juga buah dadanya yang terlihat ada merah merah hasil kecupanku. Jujur saja kulakukan hal ini sebenarnya untuk memancing Dhani agar terbawa situasi dan bisa kuajak ML juga. Sesekali kulirik Dhani yang terlihat sangat seksi dengan posisi duduk sambil memegangi HP yang sedang merekam. Namun ia kadang salah tingkah ketika dia mengetahui aku sedang melihatnya. Tangan satunya kadang menutupi kedua buah dadanya yang terlihat sudah kencang dan menegang. Selanjutnya kuposisikan tubuh Nonix terlentang sesaat sebelum aku menyetubuhinya, aku berdiri menghampiri Dhani, tepat kuberdiri di hadapannya yang terduduk. Kini penisku tepat mengacung dihadapan wajahnya. Nampak Dhani kebingungan melihat penis sungguhan berdiri di hadapannya. Lalu Dhani pun mendongak ke atas memandangku penuh tanya.
“Dhan tolong dong bantuin aku bentar” pintaku sambil kugenggam batang penisku dan kuarahkan hingga menyentuh bibirnya
“Engh...ba..bantuin apa mas?” jawab Dhani sangat gugup
“Ini, basahin kontol aku dong, biar gampang masuknya!”
Lalu kuraih tangannya agar memegangi penisku. Awalnya dia sangat malu dan takut tapi perlahan dia pun mulai menjilati kepala penisku. Kelihatan sekali ini baru pertama kalinya dia melakukan oral. Lidahnya yang merah muda keluar dan menjilati kepala penisku dengan lembut.
Lama juga dia menjilati penisku, rupanya dia sadar dari tadi aku memperhatikannya. Dia pun kembali memandangku dan kali ini dia tersenyum, terlihat manis senyumnya yang berlesung pipit dan menunjukkan gigi putihnya yang kecil kecil dan rapih yang sebentar lagi akan mengoral penisku.
“Ayoo dong basahin Dhan, kasian nih Nonix nungguin kontolku!”
Dhani pun menuruti perintahku begitu saja, dia membuka mulutnya yang mungil lebar lebar, lalu mendekatkan ke penisku dan...hlluuupss, penisku dilahapnya. Tubuhku bergetar sesaat melihat penisku dilahap mulut Dhani yang sangat cantik dan tipis. Lalu perlahan Dhani mengeluarkan penisku dari mulutnya, tak lama kemudian dia masukkan kembali sambil sesekali menjilati lubang di kepala penisku, sungguh nikmat rasanya. Di luar dugaanku Dhani sangat mahir mengulum penis. Aku pun iseng menanyakan hal itu kepadanya..
“Dhan, kamu jago banget nyepongnya siih…belajar dimana emang?”
“Oohmmnp slurrp slurrp, sambil terus asik mengulum penisku, “aaakhh…diajari sama kakak mas...sluuurp clpop mmh” sambil kembali menikmati rasa batang penisku
“Busyeeet parah juga si Dwi” ujarku, “ngembat adiknya sendiri…tapi untung juga aku karena sekarang Dhani sudah bisa aku kontrol
“Wah kamu udah pernah entotan juga yah ma kakak kamu?”
“hmmp ahhk...belum bang, cuma petting peting ajah” jawabnya sambil terus mengoral
Karena udah gak sabar kini kupegangi kepalanya lalu pantat kumaju mundurkan dengan cepat. Sangat nikmat sekali ketika batang penisku yang aku kocok kocok dengan bibir tipis miliknya ditambah dengan hangatnya lidah Dhani. Ketika sudah beberapa menit aku baru tersadar,dan melihat ke arah Nonix, sial aku malah ngelupain Nonix nih pacar Dwi malah asik ngentotin mulut adiknya
“wah kasian juga si Nonix dianggurin” pikirku
Kalo sudah begini ada rasa ga enak juga, jadi bikin hasrat gairahku juga menurun.Gimana caranya yah supaya semua asik, otakku pun terus berputar memikirkannya sambil penisku terus diolah mulut Dhani yang kini mulai mengocok dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memegangi dan meremas sendiri buah dadanya. Saat otakku berpikir bagaimana mensiasatinya, tiba tiba pintu kamar Nonix yang memang tidak dikunci kini terbuka. Kami semua terkejut tak terkecuali Dhani yang masih terdiam terpaku dengan penisku masih berada di dalam mulutnya ketika melihat sesosok pria berbadan besar
Rudi |
“Sial kenapa gak terpikirkan kalo disini ada Rudi kan bisa ngebantu” ucapku, tapi kenapa dia sudah seperti itu, mungkin dia sudah melakukan onani ketika melihat aku dan Nonix bercinta di luar kamar.
Belum usai keterkejutannku akan kehadiran Rudi yang sudah bugil di depan kamar Nonix, kembali aku dibuat terkejut ketika melihat kini di belakangnya ada seorang gadis berkulit putih sudah telanjang juga. Buah dadanya mengacung indah dan banyak merah merah di sekelilingnya akibat kecupan, badannya penuh keringat bercucuran, rambut hitamnya tergerai sangat seksi sekali. Ternyata wanita itu sangat kukenal.yaa, benar dia adalah Amel pacarku. Rupanya layunya penis Rudi merupakan akibat perbuatan Amel, sungguh keterlaluan.
“Wah Bili boleh ikut gabung gak nih?” tanya Amel sambil tertawa cengangas cengenges
“Sorry Den Bili lo tadi asik sendiri sih gak ngajak ngajak aku. Jadi ya aku sms pacarmu, terus aku entot di ruang tamu. Masih mantap ajah cewemu ini.” sahut Rudi
“Bangsat lo Rud gak bilang bilang ngentotin pacarku” makiku dalam hati
“Wah sayang, kontolnya lagi di emut emut, enak yah yank?” ucap Amel dengan genit, “Amel numpang istirahat dulu ah bentar, cape nih bis di entot sama si Rudi.” lalu ia berjalan hingga tepat berada di belakang Rudi dan memeluknya dari belakang sedangkan tangan kanannya memegangi batang penis Rudi yang layu dan mengocoknya perlahan
Mendapat perlakuan tersebut, dimana penisnya diremas dan dikocok oleh tangan Amel, kontan saja membuat penis Rudi keras kembali.
“Ya udah kamu istirahat dulu aja yah sayang, aku mau ngerjain mbak ini dulu” kata Rudi lagi sambil meunjuk ke arah Nonix yang dari tadi menunggu rudal masuk ke vaginanya.
Amel pun menuruti perintah Rudi namun kusuruh dia untuk merekam saja sambil beristirahat.
“Waduh Non dah lama sebenernya aku pengen ngentot sama non Nonix, baru sekarang dapat kesempetan, boleh donk nyicipin memek non Nonix” kata Rudi sambil mendekat dan langsung meremas buah dadanya Nonix
“Aahh tapi kontolmu gede bangeet Rud, Nonix takut”
“Ya udah pelan pelan ajah non, tuh kaya pacar mas Bili, sekarang malah ketagihan ma kontol saya non”
“Sial” pikirku menyesali tindakanku dulu mengumpankan Amel pada si penjaga kost itu.
To be continued…
By: Fiedel
------------------------
25 komentar
teruskan perjuangan mu
mantap nie cerita….
si’rudi makin enjoy ja…
mana nie lanjutan cerita nightmare exploitation…
Re: hayo tangkep, kerangkeng, ikat sampe ngeluarin cerita barunya hak hak hak!!!
lanjut lagi sama si amel dong gan ..
Lanjutkan . . !
tpi w nungguin dh lama bgd..
tapi kurang panjang ceritnaya/
lanjutnnnya yg panjang gan…
maju terusss
hemmm, iya nih ,
jadi inget innocent IV nya gimana niy ??
ABANGGG …minta innocent IV nyaaaaaa……!!! ^_^
Re: ayo sis, kita sama2 tagih ke bro pendekar,kalau blm juga kita pecut bareng2 hak hak hak
Re: sering2 dilatih, pasti terbiasa juga
Tp Gan masa cewe namanya Dhani…, kayak laki aja…
Hehehe…
Sorry Gan…, tp very good story…
Lanjut Gan…, kalo bs pake anal segala…
Re: iya sih aneh juga, nama ini lagian mengingatkan gw pada seekor kambing, mbbbekk…mbeeeekk….mbbuueeekkk!
Lanjutannya ditunggu… GPL yaa… huahahaa…
kirain (juga) bakal ‘adu pedang’, ngga taunya mantat, eh mantab!!
*seneng banget baca cerita kalo ada cewe SMA-nya, yuhhu..!
Lanjut bang FIEDEL!!
Re: iya nih dah sibuk bisnis ya bro?
sayang foto si nonix menurut gw kurang binal…
Re: wah masa masih kurang bro?
Btw bos shu, itu foto dhani aslinya siapa ya?
Idola saya tuh di dunia permupengan..hehehe.. Saya cari-cari namanya ga pernah dapet.
Re: wah gw juga ga tau nama aslinya sih
dhani?jadi keinget temen:p
sekarang kurang panjang ni ceritanya..
tapi makin oke aja tiap episode
Re: wkakaka cewek kok, tenang ga jenggotan kaya yang suka mengembik itu
oh ya neh bung maboek mana innocent angels n nightmare sexplotion.. mesti bertanggung jawab atas apa yg anda mulai…he3
Re: iya ya bro pendekar masih sibuk ga nih ama kerjaannya? kangen nih karya2nya
Re: masa segitu jelek sih?
lanjut dong ..
Ap dah ad tpi gw yg miss y…???