Disclaimer :
Andai cerita ini lulus sensor dari Shusaku, salam kangen semua haha
Dah lama ya ga nulis hehe, ga tau hari ini lagi ada mood jadi nulis terus dikirim dech, ga tau juga bakal bagus atau ga, yang pasti ini yang lagi gw suka aja hehe, mudah-mudahan apa yang gw harapkan bisa terealisasikan, jangan mengharapkan sebuah cerita HOT dibagian yang pertama ini, ga mungkin karena akan merusak jalan cerita, tapi dibagian kedua gw janjikan bakal lebih baik karena alur ceritanya memungkinkan buat itu, mudah-mudahan bisa jatuh cinta dengan karakter MARIA disini, seperti gw jatuh cinta dengan personality seperti ini hehe..
Ceritanya mudah-mudahan ga biasa, bisa ditebak tapi ga ketebak.. aminnn.. gw cuma bisa janji cerita ini selesai bulan ini
Enjoy it..
#################################################
Bab 1 : Sang Pencuri Pesta
Di luar hujan, sementara aku menaruh secangkir teh hangat di dekat pahaku, aku menatap bisu air hujan yang turun cukup deras itu. Kupejamkan mataku merasakan hembusan angin yang bertiup pelan membasuh wajahku, kutarik nafas panjang sebelum menghela-nya lega, nikmat sekali rasanya seolah seluruh rasa lelahku ikut terbawa pergi saat aku menghembus nafas itu keluar. Masih ada dua jam sebelum pesta pernikahan itu dimulai, bukan. Jelas bukan aku yang menikmati hari yang indah ini tidak mungkin bila aku menikah hari ini, tapi jujur saat melihat dekorasi pernikahan hari ini aku begitu menyukainya didominasi dengan warna merah muda dan beberapa garis kuning abstrak di seluruh ruangan pesta itu sementara bunga-bunga matahari, entah berapa banyak jumlahnya berdiri diantara pot-pot sepanjang ruangan, dan kamu tahu apa? pengantin wanitanya cantik sekali, ya aku sudah melihatnya saat datang tadi cantik berbalut gaun yang begitu indahnya. Uh itu mimpiku suatu hari nanti, mungkin memang hanya sebuah mimpi untuk bisa berdiri di tengah kerumunan orang, berbalut gaun cantik yang begitu indah dan semua orang menatap iri pada-ku, memuji indahnya gaun yang aku kenakan, atau mungkin juga memuji aku yang mengenakan gaun itu. Ya seperti aku sekarang yang hanya bisa menatap iri pada wanita cantik yang tengah berkeliling mengunjungi para tamu undangan dengan senyum manis yang terus menghiasi wajah bahagianya, sementara seorang lelaki tampan ikut tersenyum menemani sang pengantin wanita mengunjungi tiap tamu undangan yang datang. Ooh tampan sekali lelaki itu, dengan tuxedo berwarna putihnya berjalan sambil mengengam tangan pengantin wanitanya, tinggi dengan wajah tirus namun terlihat begitu jantan dan matanya bulat indah ow tak terasa jantungku berdegup begitu kencangnya menatap kedua pasangan pengantin yang tampak begitu serasi itu.
“ Hallooo … excuse me “ , “ Haloooo “ ulang suara itu memecah lamunan-ku..
“ Eh,, iya maaf.. “ aku kembali dari lamunan-ku
“ Boleh minta supnya “ kata lelaki yang berdiri di depan-ku, sambil tersenyum
“ Maaf.. segera saya ambilkan, “ Kataku sambil menunduk meminta maaf sambil mengambil mangkuk dan menuangkan sesendok sup asparagus ke dalam mangkuk itu dan memberikannya dengan sopan pada pria itu yang masih tersenyum padaku, sementara ternyata sudah cukup banyak orang yang mengantri di booth-ku, aku benar-benar bodoh bukannya bekerja dengan baik malah melamun tak jelas seperti tadi, untung saja supervisorku tidak menyadari kelalaian-ku itu.
Aku menunduk sekali lagi meminta maaf, lelaki itu hanya tersenyum sambil mengucapkan terimakasih dan berjalan ke dekat dinding, dia pun terlihat begitu memperhatikan pasangan pengantin itu sambil menyendok kecil sup asparagus yang kuberikan tadi. Ah cukup, aku harus bekerja sekarang booth makanan pembuka seperti-ku ini pasti penuh diawal-awal acara makan dan saatnya aku bekerja keras, paling tidak 45 menit ke depan. Satu persatu kulayani tamu yang datang, tapi entah kenapa mataku ini malah terus mencuri pandang pada lelaki tadi, mungkin aku malu padanya sementara entah kenapa dia juga terus berada disitu meski sesekali berkeliling mencari makanan dan kembali lagi dengan makanan dipiringnya ke tempat dia berdiri dari tadi itu. Akhirnya selesai juga pekerjaanku, sup yang harus kujaga sudah habis meski masih ada beberapa tamu yang terlihat kecewa karena tidak kebagian sup yang telah disediakan. Aku pun membereskan Booth-ku dan mengangkat beberapa mangkuk sup yang tidak digunakan.
“ Sini kubantu “ kata seseorang, aku berpaling kebarah suara itu, ternyata lelaki yang tadi
“ Eh jangan Pak, ini pekerjaan saya, anda kan tamu.. “ aku segera menolaknya halus..
“ Haha, ga koq saya juga hanya menumpang makan disini, malah ga kenal sama sekali dengan yang nikah hari ini. “ Dia tersenyum datar
“ Tetep pak.. tetep ga bisa pak, nanti saya dimarahin. “ Kataku panik karena dia mulai mengangkat tempat mangkuk itu
Aku baru menyadari meski terlihat kurus tapi ternyata tubuhnya cukup kekar juga, dan karena memperhatikan tubuhnya itu aku seperti tak percaya dengan yang dikatakannya tadi, jasnya terlihat mahal dan begitu bagus dan sepatunya juga begitu, cocok sekali dengan pakaia yang dia gunakan, dan wajahnya terlihat begitu terawat sama sekali tidak terlihat seperti pencuri pesta, apalagi ini pesta di hotel bintang 5 yang rasanya tidak mungkin kecolongan seperti itu.
“ Dibawa ke mana ? “ tanyanya sambil membawa mangkuk-mangkuk itu berjalan di depanku, dan entah mengapa matanya masih menatap pada pengantin itu, yang tengah mendatangi satu persatu tamu undangan, Ya ampun sekarang pengantin itu berjalan ke arah-ku, sementara di belakangnya ada supervisorku yang membantu mengisi kembali hadiah pernikahan dalam bucket yang dibawa pengantin.
”Aduh mati aku.. “ pikirku, sambil berusaha mengambil mangkuk-mangkuk ini dari lelaki yang tak kukenal ini.
“ Pak tolong pak kembalikan ke saya.. “ Sementara pengantin dan supervisor itu makin mendekat, hanya beberapa tamu lagi hingga ketempatku, yang berada dipojok ini.
“ Stttt.. it’s absolutely ok “ Katanya tanpa memperdulikan diriku ini. “ Kalau aku ga begini nanti ketauan aku menerobos masuk ke pesta ini, kalau begini kan aku seperti kamu pegawai disini. “ Katanya, alasan yang aneh, sungguh rasanya bodoh sekali alasannya itu karena pakaian yang dipakainya sama sekali berbeda dengan pakaian pegawai yang lain.
#############################
Bab 2 : Aku..
Dan akhirnya supervisorku menatap kaget padaku, aku segera menunduk entah harus melakukan apa, sementara pengantin ini berjalan didepan-ku seolah benar-benar tak mengenal lelaki ini, aku tambah binggung apa benar lelaki ini seorang pencuri pesta? Dan tahu, apa yang membuatku bekerja disini, di sebuah event organizer yang juga merangkap penyedia makanan untuk pesta ini, ya benar selain masalah penghasilan yang lumayan, tapi juga karena biasanya pesta diadakan malam hari ataupun di akhir pekan, jadi aku masih memiliki kesempatan untuk melanjutkan study-ku di perguruan tinggi, aku memang bukan gadis yang pintar, sehingga hanya bisa masuk di sebuah perguruan swasta, tapi aku memilih ke sebuah perguruan tinggi swasta yang bagus, meski biayanya mencekik tapi masih bisa aku bayar dengan hasil pekerjaan-ku, selain itu aku berharap dengan lulus dari peguruan tinggi swasta favorite aku bisa lebih mudah mencari pekerjaan yang bagus, memang orangtua-ku atau aku harus menyebutnya Mamah, karena memang dia seorang single parent tidak setuju dengan yang aku lakukan, ‘kuliah’ karena terus terang dia berharap aku dapat menggantikannya sebagai tulang punggung keluarga, tapi aku juga berhak memilih untuk masa depan-ku, aku hanya memintanya 4 tahun lebih lama, sebelum aku nanti lulus dan bekerja menggantikannya. Yupz aku selalu berusaha menjadi gadis yang tangguh dengan berbagai kekurangan yang ada pada diriku, namun aku berjuang untuk jadi lebih lebih dan lebih baik lagi. Semangat Maria !! Dan sebagai tambahanm dengan bekerja di tempat pesta seperti ini dengan banyaknya makanan sisa sehabis pesta kami para pegawai biasanya mendapatkan jatah makanan enak untuk dibawa pulang, yang bisa aku berikan pada Mamah dan kedua adik-ku.
“ Maria, ini buat kamu bawa pulang ya.. “ Kata Indah sambil membawakan kantung plastic berisi makanan dan menaruhnya di dekatku yang sedang menganti pakaian, tanganku masih basah dengan bau sabun yang melekat karena begitu banyak piring yang harus aku cuci tadi.
“ Makasih Indah.. “ aku tersenyum pada Indah.
“ Maria , Maria kamu tuh masih aja ya betah kerja disini padahal kamu tuh masih bisa bekerja di tempat lain tahu, kalau aku sih dengan penampilan yang kayak begini, mana bisa kerja lain selain jadi pelayan seperti ini, tapi kamu itu cantik, bahkan mungkin kamu bisa menjadi customer service atau mungkin SPG yang bayarannya berkali lipat dibanding kamu kerja disini. “ Kata Indah panjang lebar, yang selalu menyarankan-ku untuk keluar dari pekerjaan ini.
“ Indah-Indah, kan aku dah bilang berkali-kali, kalau aku pindah kerja, aku harus kerja siang hari terus kuliah aku gimana ? terus kalau SPG aduh ga dech ga mungkin kayaknya aku diterima, dan kalau diterima aku juga harus pakai pakaian yang ketat dan rok mini, oh nooo bisa bikin rusak pemandangan tahu. “
“ Kamu itu selalu gitu, kamu itu cantik banget tahu, lumayan tinggi juga, rambut kamu panjang bagus, lurus banget ga ada keritingnya, dan lagi kamu tuh putih banget tahu, tapi hidung kamu sih yang paling bagus itu, suka banget liat idung kamu,” kata Indah sambil menarik hidungku,
“ Duh sakit tahu.. eh denger ya Dah, kalau aku cantik, aku tuh pasti kayak kamu, suka ganti-ganti pacar, ga kayak aku, seumur-umur yang nembak aku cuma Parjo, “ kata-ku sambil menunjuk keluar, iya bener seumur hidupku yang pernah menembak-ku hanya Parjo, si supir perusahaan, dan jelas aku menolaknya karena dia sudah punya 3 istri, hmm 2 bulan lagi hari ulang tahun-ku dan itu berarti genap 21 tahun aku menjomblo, sejak aku lahir sampai nanti..
“ Eh ya Mar, kamu tuh terlalu cantik, makanya ga ada yang berani nembak kamu.. “ katanya nakal aku pun langsung mencubitnya, kesal mendengar pujian kosongnya itu. Padahal yang cantik itu Indah, sayang dia terlalu pemilih, entah sudah berapa banyak lelaki yang mengajaknya menikah, namun selalu ditolaknya karena sudah bersama lelaki lain lagi, ah dia selalu mengelak dengan alasan. ‘wajar mencari yang lebih baik lagi’ alasan konyol dan klise menurutku, karena rasanya pantas seorang wanita menunggu lelaki yang dipilihnya untuk menjadi lebih baik lagi, dan kalau lelaki itu memang menyayanginya pasti dia akan berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Aku yakin itu, eh ga juga sih, aku aja belom pernah pacaran
“ Dah, Maria dipanggil Pak Burhan di ruangannya “ Kata Unge salah satu pegawai di tempat ini
“ Kenapa Nge” Tanya ku
“ Biasa ada bonus.. “ Kata Unge sambil memperlihatkan amplop putih di kantungnya.
Aku dan Indah segera menghambur keluar menuju ruangan Pak Burhan. Pak Burhan pemilik perusahaan ini, dia duda tanpa anak usianya mungkin sekitar 45 tahun dengan perut buncitnya dan selalu duduk dengan santai di kursi kebanggannya itu yang katanya tidak pernah diganti sejak 15 tahun yang lalu, sejak dia mendirikan perusahaan ini, aku percaya saja karena kursi besar itu sudah robek disana sini.
“ Ini buat kamu Indah, yang ini buat kamu Maria.. “ kata Pak Burhan sambil memberikan kami masing-masing satu amplop dengan nama kami masing-masing.
“ Terima kasih pak,.. “ Kata kami nyaris bersamaan
“ Oh ya Maria, saya dapet laporan tentang kamu, dan kayaknya ga perlu lagi dibahas, yang penting kamu jangan mengulanginya lagi, “ kata Pak Burhan, aku tahu itu tentang dua hal, yang pertama melamun saat bekerja, yang kedua membiarkan orang lain melakukan pekerjaan yang harus nya aku lakukan.
“ Iya Pak, maafin saya, saya janji tidak akan terulang lagi “ Kata-ku
“ Indah buat hari Kamis kamu bisa datang kan, kita tiba-tiba dapat pesanan untuk hari kamis acara perusahaan. “
“ Baik Pak… Saya pasti datang “ jawab Indah, memang Pak Burhan seperti itu dia hanya berbicara seperlunya, dia tidak menyuruh ku bekerja hari kamis karena tahu aku harus kuliah di hari biasa seperti itu, dan acara perusahaan itu diadakan siang hari.
Tapi sekarang malah menjadi sebuah masalah bagiku, aku teringat dengan lelaki di pesta tadi sepanjang perjalanan-ku pulang, bahkan sampai aku menyiapkan makanan ‘mewah’ untuk kedua adik-ku dan saat aku bersiap tidur, entah kenapa aku selalu ingat dengan wajahnya senyum datar-nya itu dan aku benar-benar penasaran apa dia benar-benar seorang pencuri pesta, tapi wajah datar-nya itu seperti menahan sebuah perasaan yang tak mampu dia keluarkan, ah sudahlah aku menarik selimut ku dan memilih untuk tidur, capek sekali badan-ku dan besok aku harus kuliah pagi.
####################################
Part 3 : Dia..
Aku membuka handphone-ku, ada sebuah SMS dari Indah, aku membalasnya cepat, dia minta dibantu untuk sore nanti, sehabis acara perusahaan pasti akan banyak piring kotor yang menumpuk, dan sudah menjadi hal biasa bagi kami untuk saling membantu, jadi aku mengiyakan permintaanya itu. Aku bergegas menuju Bank sambil mencari kartu ATM di dompetku, aku harus membayar biaya kuliah-ku karena hari ini hari terakhir sebelum kena denda, dan kena denda itu sangat menyedihkan karena membuatku harus membuang uang yang tidak perlu..
“ Aduh…. “ Buk aku terjatuh karena tak memperhatikan jalan. Aku menabrak seseorang yang ikut terjatuh di depan-ku..
“ Maaf, maaf.. maaf “ kata-ku panic sambil berusaha bangun dan membantu orang yang baru aku tabrak,
Tapi ternyata dia bangun lebih dari aku, dan memberikan tangannya untuk membantu-ku berdiri, ah mati aku, aku pasti kena marah karena kecerobohan-ku ini..
“ Kamu ga papa ? “ tanya suara yang sepertinya aku kenal “
“ Maaf.. “ kata ku sambil berdiri dan langsung menunduk.. “ , “ saya ga sengaja aku bahkan tidak berani menatap orang yang kutabrak karena malu “
“ Excuse me, kenapa sih setiap kita ketemu pasti kamu minta maaf.. “ kata suara itu lagi
“ Eh.. “ aku menoleh… “ Maling yang kemaren “ Kataku sedikit keras karena terkejut..
“ Sttttt “ Katanya panic karena orang-orang menoleh ke arah kami
Aku kembali menunduk-nunduk minta maaf..
Dia menarik-ku masuk dan mencari bangku kosong, dan bodohnya aku malah mengikutinya.. bagaimana kalau dia memang maling dan mengambil semua uang yang aku kumpulkan dengan susah payah untuk membayar kuliah-ku ini. Apa aku harus berteriak lagi sekarang ?? Dia menaruh telunjuknya di bibirku, mencegahku untuk berteriak mungkin dia sudah melihat gelagatku yang panik melihatnya menarik-ku,.
“ Kamu tuh ya … “ kata lelaki aneh ini
“ Ok, sekarang aku mau denger kamu minta maaf, tapi ga sambil nunduk, 2 kali ya kamu bikin kesalahan, eh 3 kali tadi pake teriak maling lagi.. “
“ Maaf… “ Kataku sambil menunduk.. reflex
“ Ga pake nunduk “ Katanya
Aduh aku benar-benar terbiasa untuk meminta maaf sambil menunduk seperti tadi, kali ini aku berusaha tidak menunduk dan meminta maaf..
“ Maaf.. “ Kata-ku, aku menatap wajahnya kali ini, aku menatap wajahnya, melihat senyumannya mengembang, datar meski seolah dia berusaha untuk tersenyum lebar namun sneyuman itu seolah sedang berusaha menutupi sesuatu.. iya terlihat di matanya.. dan aku baru menyadari satu hal, lelaki ini tampan juga, tubuhnya tegap dan wajahnya begitu bersih tanpa satu jerawatpun di wajahnya, benar-benar tidak ada tampang pencuri pesta, ya ampun aku segera menunduk menahan malu, aku yakin wajahku pasti berubah sangat merah tadi, aku memang kepiting rebus saat menahan malu seperti ini, dan aku yakin orang ini menyadari.. TIDAK!! Dia tertawa sejenak, tertawa kecil tapi lepas melihat kebodohan-ku.
“Kan udah dibilang jangan nunduk,.. “ , “ oh iya kamu kuliah disini ?? “ tanya-nya.. aku mengganguk menjawabnya, tak mampu berkata-kata..
“ Heh, liat orangnya donk kalau ada yang nanya.. “, aku menuruti kemauannya, aku melihat senyuman yang terkesan licik di wajahnya.. “ aku jadi curiga dengan lelaki ini, dan tolong jangan bilang kalau dia juga kuliah disini..
Dan kayaknya ga ada yang lebih baik selain menanyakannya langsung.. “ Bapak ga kuliah disini kan ? “ , “ Please jangan bilang bapak, kayaknya umur kita paling beda 4 tahun, Maksimal “ katanya..
“Ga koq, tenang aja dulu memang kuliah disini, tapi sekarang udah lulus.. “ jawabnya
“Oohhh begitu, terus kenapa kesini pak ? “ tanyaku binggung
“Bayar biaya kuliah adik-ku.. “, “ dan tolong jangan panggil bapak “ dia mengulangi
Oooo aduh bodohnya aku. Aku memang selalu begini, panik dan selalu panic hingga membuat-ku sering pecah konsentrasi, apalagi sejak melihat sneyuman liciknya tadi, sepertinya aku makin merasa dia ini mencurigakan..
“Koq udah kuliah masih musti minta bantuan kamu sih buat bayar uang kuliah aja ?? “ Dan kebodohanku pun berlanjut karena aku terlalu panic, maksudnya ingin membuka pembicaraan, supaya bisa mengakhiri pertemuan ini dan segera menyingkir, tapi…
Aku berbalik sambil memukul-mukul wajahku, bodohnya aku, malah memperkeruh suasana, padahal bisa aja adiknya itu sakit, kecelakaan, atau apapun juga itu tetep bukan urusannku, ahhh bodohnya aku.
“Hahahaha .. “ dia hanya tertawa sambil melihat jam tangan di lengannya,
“Hmmm kita kayaknya belom kenal ya, padahal udah berulang kali kamu salah sama aku, namaku Kev, tapi panggil aku Kev aku ga suka kalau dipanggil Vin kayak manggil cewe.. “
“Key ?? “ tanyaku binggung..
“ Hah ?? Kev dari Kevin, tapi kamu panggil Key juga ga papa asal jangan Vin “ , “ terus nama kamu siapa?“
“ Maria, “ kataku sambil menyambut jabatan tangannya..
“ Ok Maria, nanti kita ketemu lagi ya … “ Dia tersenyum sambil berjalan pergi, ya Tuhan semoga aku ga kan ketemu dia lagi, entah masalah apalagi yang bakal aku buat dan malah membuat dia membenci-ku, atau lebih parah lagi memusuhiku dan yang lebih buruk lagi membuat dia mengerjaiku..
####################################
Part 4 : Lagi-Lagi..
Aku keluar dari pintu tangga kebagian teratas kampus-ku, tempatnya cukup bersih karena kadang-kadang dipakai untuk kegiatan kampus ini, aku suka berada disini, apalagi di sore hari seperti ini, tenang dan lebih lagi aku bisa melihat matahari terbenam dari pojok itu, aku pun berjalan menuju tempat favorite-ku itu dan mengeluarkan bekal-ku, iya aku selalu membawa bekal karena makanan di kampus ini tergolong mahal, dan memang sudah konsekuensi buatku untuk berkuliah di tempat ini, dan itu berarti aku harus menghemat pengeluaran yang tidak perlu. Aku mengeluarkan bekal-ku yang paling penting, sebuah teh hijau manis yang aku bawa dari rumah, dan menuangkannya ke cangkir yang kubawa,,.. ufhhhhh enak banget, sore-sore minum teh sambil menikmati pemandangan seperti ini, dan aku pun membuka bekal-ku, nasi putih dan ayam goreng yang sudah aku siwir-siwir sehingga membuatku mudah untuk memakannya tanpa mengotori tangan-ku. Jam di handphone-ku sudah menunjukan jam 5 sore, sudah saatnya aku pergi ke tempat kerjaku, membantu Indah sesuai janji-ku, dan lagi-lagi lelaki tadi, maksud-ku Kevin berdiri di pelataran parkir, entah apa yang dilakukannya, Aku berjalan pelan pura-pura tidak melihatnya, dan berusaha secepatnya menyingkir darinya, sungguh aku tak mau kalau sampai dia memanggilku dan kemudian aku melakukan ketololan lagi, sekarang saja dia sudah sengaja ingin menyiksaku dengan rasa bersalah karena berulang kali membuat kekacauan padanya.
“ Heiii Mariaa…. “ Ya Tuhan dia malah mengejarku sekarang .. Lariiii ??
Dan entah apa yang membuatku malah berlari menjauh sekarang, dan sialnya dia malah mengejarku, kami pun malah berlarian sepanjang pelataran parkir seperti orang tolol.. dan nafasku pun hampir putus karena kecapean..
“ OK.. Ok aku menyerah.. “ aku berhenti dan duduk di bangku taman…
“ Apa apaan sih pake lari-lari gitu, cepet banget larinya ?? “ Kevin ikut duduk disebelahku.
“ Ya takutlah, tiba-tiba teriak gitu.. mana udah sepi kan… “ Jawabku polos
“ Hahahaha, takut diculik gitu ? terus diperkosa dan dimintain tebusan.. “ , “ Ga mungkin lah, kamu kan kerja di catering gt, berapa sih gajinya mana ada yang mau nyulik.. ckck “
OK, emank bener juga apa kata Kevin, ga aka nada yang mau merkosa dan culik cewe kayak aku, cantik enggak seksi enggak dan jauh dari kata menarik, tapi maaf buat yang terakhir soal pekerjaan rasanya enggak banget dech, emank ada yang salah dengan seorang PELAYAN ??
“ HEH !!! “ Kataku sambil berdiri, “ emank kenapa kalau gw PELAYAN ?? emank ada yang salah dengan PELAYAN Kuliah di tempat ini ?? “ Kataku baru ingat dengan ekspresinya waktu bertanya padaku tadi siang, seolah tak percaya aku kuliah di tempat ini, aku pun bergegas pergi..
“Mar… Mar… jangan lari lagi.. “ , “ Cape nich .. “
“Ok sorry, sorry, ga maksud… tapi aku mau minta bantuan , please bantuin aku, aku harus bayar catering kantor kamu, hari ini, karena besok aku harus bikin laporannya tapi aku nyasar tadi, makanya aku balik lagi, tadinya aku piker kamu bakalan ada dikantorku di acara tadi, taunya enggak jadi ga bisa nitipin ke kamu uangnya, dan tinggal ke kampus besok buat ambil kuitansinya, kenapa kamu ga kerja hari ini ? jadi nyusahin kan “ Kata Kevin panjang lebar
“OK yang pertama, gw rasa kita ga usah pake kata aku kamu, ga deket juga kan kita, kecuali waktu gw lagi kerja dan jadi PELAYAN buat loe “ Kataku sambil menunjuk-nunjuk dada-nya, aduh Maria STOP apa sih yang loe lakuin, “ yang kedua, gw ga kerja di jam kerja, gw kuliah dang w ga mau dititipin gituan, loe ga takut gw bawa lari duid loe apa ? “ jawab-ku ketus, terlanjur sambil berkacak pinggang dengan kaki gemetaran.. semoga Kevin ga sadar.
“OK juga, yang pertama gw turutin, mulai sekarang gw pake kata gw dan elu.. yang kedua, gw minta tolong sama loe anterin gw ke tempat kerja loe,. “
“ Sorry gw ga bisa, gw ga mau, gw kena teguran gara-gara loe yang sok-sokan masuk ke pesta orang dan ngambil kerjaan gw, gw ga mau kalo ada klien yang malah gw antern sampe kantor.. “ Jawab-ku, sambil mengambil barang bawaanku dari kursi taman.. “ Terimakasih “ kataku sambil berlalu..
“ Mar.. Maria.. “ Kevin mengejar-ku,
“ Please besok gw harus laporan ini menyangkut pekerjaan gw, gw butuh banget pekerjaan ini, “
Hati ku luluh, mendengar dia bilang sangat membutuhkan pekerjaan nya sekarang, mungkin dia supir pribadi yang disuruh membayar tagihan perusahaannya dan membuat laporan pada bossnya besok atau dia akan dicurigai memakan uang perusahaan..
“ OK gini aja, gw turunin loe di deket kantor loe, jadi ga ada yang tahu gw antern loe, OK ? “
“ OK pak, gw tau susahnya cari kerja sekarang, tapi inget janji loe ya… gw ga mau kena tegur lagi gara-gara loe.. “
“ OK.. terima kasih, atas bantuannya.. tunggu disini ya gw ambil mobil dulu. “ kata Kevin
Sepanjang perjalanan aku terus berfikir sambil sesekali menunjukan jalan pada Kevin, emank Kevin kayaknya ga ada tampang supir, tapi siapa yang tahu dengan jalan hidup seseorang dan memang sekarang siapapun dan apapun pekerjaanya harus mengenakan kemeja tangan panjang dan sepatu fantovel seperti Kevin sekarang, dan yang membuatku lebih yakin, kenapa pengantin minggu kemarin tidak menyapanya sama sekali, mungkin bisa jadi dia supir dari si pengantin Pria, dan lagi dia juga membayar uang kuliah adiknya karena adiknya terlalu malu kalau sampai kena denda, sedangkan dia baru saja gajian hmmm pasti begitu, yakin dengan pola pikirku.. aku sampai senyum-senyum sendiri, menyadari betapa cerdasnya aku, yang mebuat Kevin bertanya kenapa aku tersenyum sendiri.
“ Stop.. “ . Kevin menghentikan mobilnya, “ Di depan belok kanan… gw turun disini.. OK “
“ OK… sampai nanti.. “ Kevin membuka pintu mobilnya..
“ Stop.. ngapain keluar ? “ akupun keluar dari mobilnya, sementara Kevin berjalan cepat kea rah kantor-ku, aku pun sengaja berjalan pelan malas bertemu dengannya lagi, sesampainya di tempat kerja-ku, teman-temanku sibuk berdesas desus sambil bersiap pulang, bahkan termasuk Indah, membicarakan tentang Kevin itu, hah dasar mereka itu, mungkin lebih cepat sadar kalau dia itu seorang Supir seperti kita yang hanya Pelayan, tapi tetap saja buatku Pangeran yang sesungguhnya itu Pengantin Pria kemarin, hidungnya ituloh, bukan karena kemungkinan kalau dia anak orang kaya ya..
########################################
Part 5 : I’m a Bad Girl..
Aku pun merebahkan diriku di ruang ganti ini, pegal rasanya membantu Indah karena kami hanya berempat tadi, sebagian pekerja sudah pulang karena memang tidak terlalu banyak piring yang harus dikerjakan, dan untuk menghemat uang lembur yang harus dibayarkan Pak Burhan maka hanya sedikit pekerja yang harus mencuci piring malam ini. Dan tahu apa ?? sebentar lagi akan ada pertunjukan menarik.. tapi sabar ya..
“ Eh, Mar tadi liat ga yang dateng kesini, bayar pesta itu loh, ganteng banget loh, kayaknya cocok ma kamu.. “ Indah berusaha membunuh waktu sambil meledek-ku
“ Kevin .. “ tanya-ku datar malas membahasnya.. UPSSSSS!!! Aku menutup mulutku sendiri dengan kedua tangan-ku
“ Kevin, koq tau sih, jangan-jangan tadi kenalan ya ?? Hayooo ngaku… “ Goda Indah..
“ Ya.. itu,, aduh,,, kakak kuliah, dia udah lulus, tapi dulu aktif di organisasi kampus, makanya tahu, cuma sekedar tahu ya.. “ Tekan-ku, meski setengah berbohong, entah orang kayak Kevin bisa aktif di kampus, mustahil rasanya.
“ Ah… yang bener… “ Indah belom puas menggodaku..
“ Suerrrr “ aku mengangkat dua jari ku membentuk huruf V, “ stttttt “
Pertunjukan dimulai… aku dan Indah segera bergerak perlahan ke tempat persembunyian kami, dan pelan-pelan mengintip ke arah jendela yang menghubungkan dengan bagian gudang, dua orang manusia tengah asyik bercumbu, yang satu Unge, itu sudah pasti, sedangkan siapa ya satu lagi, orang itu membelakangi kami, sehingga kami tidak tahu siapa yang tengah bercumbu dengan Unge.. dan ternyata ya ampun !!! Parjo !!… aku dan Indah langsung berusaha menahan tawa. OK kami tahu, memang Wanita cantik bernama Unge ini gatel dan mata duitan, dia pasti meminta sesuatu entah beberapa lembar ratusan ribu, ataupun barang-barang mahal, tapi kenapa sih harus Parjo, dia itu mata keranjang dan lebih parah lagi, dia itu tonggos dengan rambut hampir botak, dan yang paling parah, dia bangga banget sama gigi palsu emasnya.
Unge |
“ Dukkkk DUKKKKK !!! “ Kami sengaja membunyikan kaleng-kaleng seperti orang ronda yang biasanya. Padahal baru jam 8 malam saat ini, tapi reaksi Unge benar-benar lucu, dia panik dan memukul Parjo yang masih asyik memaju mundurkan tubuhnya,
“Bang, yang ronda bang !! “ Kata Unge panik sampai terdengar ke ruangan-ku.
“Udah tenang aja, ga kan ketauan-koq.. “ Jawab Parjo saking nafsunya, sambil meremas-remas payudara Unge..
Entah sudah berapa lama sejak mereka asyik berbuat dosa seperti itu, yang pasti sejak kami mengerjainya tadi, mungkin sudah sekitar 5 menitan, karena Unge sekarang sudah lebih tenang dan mulai mendesah-desah seperti tadi, sementara dia pun ikut menarik wajah Parjo ke arah payudaranya, yang membuat Parjo kian bernafsu saja. Mereka malah asyik merubah posisi, Unge menungging sementara Parjo setengah berjongkok dibelakang Unge dan kembali asyik memasukan kemaluannya itu ke kemaluan Unge. Sesekali kami bisa melihat bagaimana Parjo membuat tubuh Unge mengejang-ngejang beberapa kali, mungkin karena Parjo tergolong kasar dalam seks yang dilakukannya ini, bahkan sesekali menjengut-jengut rambut Unge, yang membuatku terperanjat melihat apa yang dilakukan si Bokir itu, Indah pun sampai terus meremas-remas tangan-ku mungkin gemas melihat kekerasan yang dilakukan Parjo, meski wajah Unge terlihat menikmati meski seperti kesakitan juga sedikit.
“Udah yuk.. “ Bisik Indah..
“Yawda, tapi kerjain ya… “ Bisik-ku sambil mengutarakan ide-ku pada Indah.
Indah tersenyum-senyum berusaha menahan tawa, dan aku pun segera berjalan menuju saklar tempat kerjaku yang kebetulan memang ada di ruang ganti pakaian ini, dan bergegas mematikan semua saklar di rumah ini sehingga seluruh listriknya padam dan Indah langsung tertawa cekik-cekik seperti hantu…
“ HIHIHIHIHIHIHIHIHI… “ ., “ HIHIHIHIHIHIHIHIHIHI “ suara Indah terdengar menyeramkan juga..
Dan berhasil, terdengar kepanikan dari ruangan sebelah,
“Lari Nge lari… “ Parjo panik
“Tunggu bang tunggu “ sela Indah
Keduanya lari terbirit-birit aku dan Indah pun tak kuat lagi menahan tawa lepas kami.
###################################
Part 6 : Ok Ok she is my sister..
Kami tertawa-tawa sepanjang perjalanan pulang, sungguh kegiatan mengintip tadi adalah hal paling lucu dan paling seru dari acara mengintip kami selama ini, apalagi mulai dari adegan pura-pura sebagai peronda dan suara hantu yang membuat keduanya tunggang langgang tak karuan, perut-ku sampai sakit karena terlalu banyak tertawa. Sepanjang jalan sambil Indah terus menggandeng tangan-ku rapat. Sampai akhirnya kami berpisah karena berbeda angkutan, Indah masih harus melanjutkan perjalanan dengan bus kota sedangkan aku tinggal berjalan kaki, untuk pulang karena rumahku memang tidak jauh dari tempat kerjaku ini, sambil menenteng makanan yang diberikan Indah, sebagai balas budi atas bantuan-ku, aku melewati gang demi gang, sebelum kulihat sebuah mobil sedan berhenti di depan gang rumah-ku, aku tahu… dan melewatinya begitu saja meski sekilas aku dapat melihat seseorang tengah bercumbu didalam mobil itu, aku datar melewatinya dan masuk ke gang rumahku, kedua adik-ku membukakan pintu dan menciumku, mungkin mereka mencium cordon blue dan sup yang aku bawa dari kejauhan, iya memang itu kesukaan Andhini dan Andrian kedua adik kembar-ku yang masih kecil ini. Sehabis menyuapi mereka makan, aku pun bergegas mandi dan masuk ke kamar-ku, ada seseorang di dalamnya,..
“ Loe liat tadi ?? “ tanya orang itu dengan nada sinis..
Aku malas menjawabnya sambil menyisir rambut-ku..
“Inget pulang juga ?? “ tanya-ku..
“Heh gw nanya ya !! “ , “ Urusan gw mau pulang apa enggak apa urusan loe ! “ bentaknya kasar sambil mendatangi-ku
“Ya urusan gw juga mau jawab apa enggak pertanyaan loe, udahlah gw cape mau tidur.. “ Aku malas meladeninya, Ok, ok dia cici ku, namanya Veronica dan aku sangat malas membahas tentang dia.
“Cape, salah loe sendiri, kuliah ditempat kayak gitu, dan lagi mending kayak gw, cari cowo kaya loe porotin, paling dia cuma minta itu doank, lagi apa sih yang loe banggain dengan virgin loe, upss elu kan ga laku-laku ya .. “ Sindirnya, seolah tidak malu dengan apa yang dia katakan barusan.
“Dulu mau gw kenalin sama temen si Irwan loe sombong banget ga mau, padahal tajir gila tuh anak,. Songong banget sih loe .. padahal kayaknya cocok banget sama selera aneh loe itu“
Aku menarik selimutku malas berdebat, sementara ci Vero masih saja tidak puas menghinaku, seolah ga sadar dengan apa yang dia lakukan itu, dan anehnya seolah dia begitu bangga dengan apa yang sudah dia lakukan itu, sungguh kadang aku menyesal harus punya cici kayak dia. Dan soal temennya ok, aku tahu uang itu begitu penting dan berharga, namun aku tidak sanggup bila harus menjual diriku untuk uang, dan lagi tolong ya, mungkin emank bener seleraku aneh seperti yang dikatakan ci Vero, buatku Steven Chow lebih ganteng dibanding Lee Min Hoo, atau aku yang lebih memilih Derby Romero dibanding Bertrand Antolin, kalaupun dua-duanya bukan homo, aku hanya berusaha realistis karena tampang-tampang mereka masih lebih mungkin dibanding yang katanya ganteng banget kayak mereka, itu juga yang bikin temen-temen tempat kerjaku begitu tergila-gila dengan Kevin dibanding dengan Pengantin Pria minggu lalu yang aku labeli GANTENG BANGET itu, dan STOP tapi aku masih cukup waras untuk membedakan Budi Anduk dengan Raffi Ahmad. Dah lah tidur tidur jadi kebawelan gini.
##########################################
Part 7 : Dan Lagi-Lagi Dia..
Hari ini aku mimpi buruk, aku bergegas mandi sambil membayangkan mimpi dikejar-kejar hantu semalam yang masih menghantuiku membuatku malas untuk bangun, tapi kau harus kuliah hari ini, semangat Maria semangat, sementara ci Vero masih tidur entah sampai jam berapa sore, aku melihat kamar Andrian dan Andhini yang sudah kosong karena mereka sekolah pagi-pagi sekali, Mamah juga pasti sudah berangkat kerja, sambil mengantar kedua adikku itu kesekolah, cape sekali jadi Mamah, dan itu menambah motivasiku untuk kuliah agar bisa secepatnya menggantikan beban Mamah. 2 tahun lagi Mah, sabar ya. Sebuah mobil sedan mewah berhenti di depan-ku, seorang gadis cantik dengan rambut pirang keluar dari dalam mobil itu, begitu juga dari pintu supirnya.. Kevin ?? ya ampun dia ngantern pacarnya ?? eh gak mungkin ya, kecuali dia menipu gadis itu dengan mobil mewah majikannya, benar-benar bikin aku makin ilfill aja, tapi bentar siapa tahu itu majikannya aku tidak boleh berburuk sangka dulu.
“Maria “ Katanya sambil berjalan mendekatiku. Sementara aku merasa gadis pirang itu menatap kami berdua,.
“Apa apaan sih… “ , “ Ga takut dimarahn pacar atau majikan loe ?? “ kata ku cepat, karena itu bisa membahayakan pekerjaan Kevin juga.
“Majikan ? “ . “ Pacar ?? “ , “ eh iya majikan ku baik koq “ kata Kevin
“Eh… lu, gw “ kataku sambil menunjuk “ Tetep aja ga bagus kali sama kerjaan loe gini caranya.. “
“Yawda boleh pinjem HP ? “ ,
“HP ?? nich.. “, “ Eh buat apa ?? “ telat Kevin sudah merampasnya dariku, memencet nomor dan menelepon, sebelum kemudian dimatikan olehnya..
“Nanti gw jemput ya, sore lagi kan selesainya ?? “
“Eh jangan !! Jangan ! “ jawabku panic
“Kenapa ? Karena gw supir ?? jadi loe ga mau temenan sama gw ? “
“Eh,. Ya bukan gitu yawda terserahlah.. “ Jawabku tak enak terlebih mata majikannya terus memicing padaku, ok kalau gitu sampe nanti ya, nanti gw SMS ya.. Kevin bergegas masuk ke mobil majikannya dan pergi, sementara mata majikannya tak lepas dari-ku, mungkin ini arti mimpi buruk-ku semalam ??
****************
bos shu mana ni crtak pnya sis dina yg MONA RATULIU kok ngak dirilis2, dah nunggu ni. .
welcome back boss…
keep on writing
Hhhhmmm…. Keren bro,,,
tapi yang ini belum bisa dilihat arahnya kemana nanti cerita BB-nya.
taksabarmenunggu mode: on
tapi adegan seksnya kurang banyak dan kurang menggigit.. untuk permeran utamanya namanya siapa bro chad?? dan masih perawan kan?? kapan diperawani dan dihamili? ^^
maaf.. pemeran utamanya sepintas seperti anggota snsd? ^^
hehehe…
makash buat dukungannya, soal adegan seks sih emank kurang banget ya, ini lagi editing yang keduanya, seengaknya proposi adegan seks buat yang kedua lebih banyak dr yang ini, soal BB pasti lah mulai masuk ke BB nya hehe
bener juga pasti kurang mendidik, soalny lagi demen banget nulis cerita model2 gini hehe, maap kalo kesannya terlalu idealis, jangan terlalu berharap banyak buat cerita ini bisa liar atau gmana hehe
@ mr r
park hyun byul namanya boss hehe
meski ga banyak adegan seksny.. tpi patut diacungin jempol buat alur ceritanya..
ditunggu lanjutanny gan
kayaknya ceritanya baru permulaan, jadi kita cermati dulu aja.
btw, kemarin2 ada anggota grup FB KBB yang minta cerita bernuansa romantis, mungkin dia bisa puas dengan cerita ini…
nanti diperkosa ya park hyun byul nya. ^^
1. bangunan ceritanya kayak bab awal sebuah novel panjang ( wich is good )…..i will wait the next one…
2. SUMPAH……!!! INI mirip sama pengalaman pribadi gue , walau tentu gak sedramatis disini……dulu abis pulang seminar , gue sempet ‘mampir’ ke sebuah hotel yg lagi ada resepsi kawinan , niatnya bukan buat ikut makan , tapi tertarik sama pengantin ceweknya yg cantik banget…!!!! ( dan jadi inspirasi buat cerita black note 3 , yg settingnya kawinan )….disana gue kenalan sama salah satu petugas catering , namanya Yenni -penjaga booth ‘beef stroganof’( inget gue…hehehe) , ngakunya sih gue keluarga dari pihak co , cuman akhirnya ketauan sama dia soalnya gw gak pernah ikutan sesi photo bersama …hehehehe….but anyway I have so much pleasure time together with her……
gw curiga ..jangan2 Chad ini , seseorang yg gw kenal kali ya..??? hehehhee
tapi aq masih nunggu lanjutan pejantan tangguh nih boss…(cerita jadul)………. ayo ditamatin bang………. 4 thumbs up……
Jangan berharap banyak sama saya om.. takut ga sanggup memenuhi ekspetasinya.. T.T
@ Dean
Ga tau dah wkwkwk kalau tiba-tiba ada tokoh yang dikenal kepribadianya bisa jadi kita kenal nich wkwkwk
@ viggo
Soal cerita2 utang maap ya mungkin cm ada 1 judul lama yang akan selesai, soalnya maaf banget feelnya udah ga dapet jadi susah banget buat saya lanjutin cerita itu lagi sorry
Cik cikkk cik…
Marieee alaikum gambreng
Teh panas mau lewat… Sip deeh
Lannnnnjuuuuttttt……