Rumah Baru KisahBB

Setelah 2x ga diterima di Wordpress sehubungan penjualan DVD, Shusaku akhirnya memutuskan memindahkan blog cerita seru KisahBB kesayangan kita ke sini.

kirim cerita karya anda atau orderan DVD ke:


Order via email: mr_shusaku@yahoo.com


tuliskan: nama, alamat jelas, nomor HP, dan list barang yang diinginkan di email pemesanan


email akan segera saya balas dengan rincian harga & no ac bank bca/mandiri unk transfer. barang akan dikirim dengan tiki/pos setelah konfirmasi transfer diterima.

Promo diskon gede-gedean

Paket istimewa 500rb (50dvd),

untuk dalam Pulau Jawa free ongkos kirim, untuk luar Pulau Jawa tergantung daerah.

Harga normal Rp 15rb/dvd kalau beli banyak Rp.12.500/dvd, untuk paket kali ini jatuhnya Rp. 10rb/dvd, murah banget!!


Tapi ini terbatas hanya untuk 10 orang saja.

jadi silakan order, bisa dilihat list barang di

- list semi & softcore

- list western xxx

- list jav


untuk pemesanan email ke mr_shusaku@yahoo.com

Subject: paket istimewa 500rb

tuliskan: nama, alamat jelas, nomor HP, dan list barang yang diinginkan di email pemesanan

email akan segera saya balas dengan rincian harga & no ac bank bca/mandiri unk transfer. barang akan dikirim dengan tiki/pos setelah konfirmasi transfer diterima.


-untuk pesanan di atas 50dvd, selanjutnya dihitung @Rp.10.000,-

-hanya untuk film2 satuan (JAV, western XXX, dan Semi), tidak berlaku untuk koleksi pics & kompilasi

Jumat, 14 Oktober 2011

Petualangan Rikku 7: Finale

Gairah pagi


Aku menatap kosong langit-langit kamar penginapan ini, pikiranku melayang layang pada kejadian-kejadian yang menimpa kami berempat. Semua pertualangan sex yang kami alami selama ini, pemerkosaanku di tempat les, pemerkosaan Sandra di sekolah, ancaman Dinan, kedatangan Aoi, sex dengan satpamku yang setia, pemerkosaan di tempat pompa bensin, pemerkosaan Ashley sampai sex kami berempat tadi malam. Semua kejadian yang dibintangi kami berempat, bidadari berkalangan atas yang tidak sepantasnya berbuat demikian. Apabila nafsu sudah menguasai, tidaklah pandang bulu, asal muasal ataupun derajat, yang dikejar hanyalah kepuasan birahi belaka. Kami berempat sudah tidak dapat kembali lagi, kami sudah melewati point of no return, kami sudah menjadi budak sex, kami sangat menyukai sex dan kami memuja orgasme yang kami dapatkan. Membayangkan kejadian-kejadian kami membuat celana dalam g-stringku basah, jari jemariku mulai mengusapi klitorisku yang rasanya kian membengkak. Tanganku yang satunya lagi meremasi payudaraku yang membulat padat serta perlahan-lahan kupilin pilin putingku dengan lembut. Tadi malam aku memang hanya tidur dengan mengenakan g-string merahku tanpa pakaian maupun bra, hawa panas nyaris membuatku tak dapat tidur. Pagi ini dengan sinar matahari mulai memanggang gorden kamarku makin membuat kamar ini terasa panas. Jendela nako kecil diatas pintu sudah kubuka tetapi karena kami tidur telanjang, aku tidak membuka jendela, bisa-bisa kami diperkosa semua orang yang lewat. Kurasakan butir-butir keringat mulai mengumpul di sekujur tubuhku, selain hawa yang panas, aku juga sudah terbakar birahi. Aku membalikkan badan hingga tiduran menyamping membelakangi Sandra agar tidak mengganggu tidurnya. Aku kini sudah melolosi celana dalamku dan aku kian puas saja menggosok-gosok klitorisku, tak terasa aku mulai mendesah desah merasakan nikmatnya onaniku sendiri, tidak kusadari ....


"hhhhgggghhhhh...... Hhhmmmhhhhh......" aku mengerang keras tertahan ketika aku merasakan jari-jemari lembut mempenetrasi liang vaginaku yang sudah becek ini, aku menengok ke kanan dan Sandra sudah di mukaku.

"selamat pagi sayang, kok ngga ajak-ajak sih?" tanyanya mesra sambil kemudian mengulum bibirku, lidah kami saling mengait dan bertautan, tubuhku menggeliat geliat keenakan, kurasakan butir-butir keringat yang berlomba lomba menuruni punggung, dada, dahi maupun perutku. Ciuman dan jilatan Sandra sudah beralih ke daun telingaku dan lidahnya menjilati lelehan keringat di leherku, tubuh kami yang menempel membuat suasana terasa sangat panas, keringat kami menyatu dan meleleh bersama-sama dengan gairah muda kami seakan akan menjadi sumber pemicu birahi kami yang makin meninggi.

"cup .... Ssslllcckkk .... Ssslllccckkkk .... Sluurrrppp .... Cup ... Cup ...." suara jilatan-jilatanku yang dibalas oleh erangan-erangan Sandra karena merasakan kenikmatan yang kian memuncak di liang vaginanya.

Cairan kewanitaan bercampur keringat Sandra tidak terasa menjijikkan, malah sebaliknya ternasa gurih dan nikmat, apakah ini karena kami sudah terbakar api birahi? Sandra menggeliat-geliat erotis, kini aku memposisikan tubuhku menyamping dengan kakiku berada disela sela kaki Sandra sehingga kami terlihat seperti gunting dengan vagina kami bertautan pada ujung pangkalnya dan tanpa di komando kami berdua saling menggoyangkan pinggul kami disertai desahan-desahan dan dengusan nafas kami yang terbuai dalam kenikmatan birahi.

"AAAHHH.... Ouugghhhh ....." teriakan kami lepas bersamaan ketika kami berdua secara bersamaan mencapai orgasme.

Aku dan Sandra saling berpandangan sejenak dengan nafas terengah-engah dan tubuh yang dibanjiri keringat, kemudian kami saling tertawa dan berciuman mesra.

"aku sayang kamu, always ...."

"aku juga sayang kamu, kekasihku" jawab Sandra

Kami kemudian membersihkan diri di kamar mandi, lalu kami berjalan menuju restaurant kecil milik penginapan itu karena kami sudah janjian dengan Aoi dan Ashley untuk bertemu dan sarapan bersama.

***************************

Breakfast

Karena kamilah yang pertama sampai, aku bisa bebas memilih tempat duduk, apalagi restaurant itu sepi. Hanya beberapa keluarga terlihat duduk disana, ada yang sudah selesai makan, ada pula yang masih sibuk menyantap hidangannya. Kelihatannya cukup enak kalau dilihat dari ekspresi para pengunjungnya. Aku tersenyum melihat dua anak kecil yang sedang disuapi orang tuanya sedangkan mereka terlihat sudah tidak sabar lagi ingin cepat bermain dan berlari-lari. Alangkah indahnya masa kecil dan segala keluguannya, pikirku. Kulihat ada meja berkursi empat di sebelah jendela kaca yang cukup besar, aku duduk di kursi yang persis di sebelah jendela sedangkan Sandra duduk di sebelah ku. Tak lama setelah kami duduk datanglah Hans yang selain resepsionis, bersih-bersih, bell boy, juga merangkap pelayan restauran itu.

"para angels mau pesan apa? Atau mau lihat menunya dulu?" tanyanya sambil menunjuk ke buku menu restauran yang belum kami sentuh.

"ah Hans, kami masih menunggu Aoi dan Ashley, apa kau mau pesan minum dulu, say?"

"iya aku haus, es teh manis ya Hans?" jawabku tanpa banyak berpikir

"kalau kamu?" tanya Hans pada Sandra

"aku es jeruk manis deh ya? Thanks Hans" jawab Sandra sopan

Setelah mencatat apa yang kami pesan, Hans beranjak pergi dan sekitar 5 menit kemudian muncullah Aoi dan Ashley.

"sorry we're late!" Aoi tersenyum-senyum mencurigakan

"siapa yang kelamaan orgasmenya?" tanyaku sekenanya sambil membuka game Fieldrunner di iPhoneku.

"hi hi ... Sorry ...... Aku ...." jawab Ashley malu-malu "habisnya enak sih" lanjutnya sambil menggelayut di lengan Aoi.

Aku dan Sandra saling berpandangan lalu tertawa bersama Aoi

"ah ngga usah malu, asal kalian tidak terlalu berlebihan saja di muka umum, tau sendiri negara ini kaya apa" tegurku. Ashley langsung menjulurkan lidahnya padaku, aku cuek saja sambil melanjutkan bermain. Ashley sudah terlihat jauh lebih terbiasa dengan kami dalam waktu yang singkat. Sifatnya yang periang membuatnya mudah bergaul dan membiasakan diri dengan lingkungannya. Sayang sekali dia harus mengalami musibah yang tragis berturut-turut. Untungnya dia bertemu kami dan kini telah menjadi bagian keluargaku.

Aku memang masih harus lapor ke orang tuaku tetapi aku yakin mereka pasti tidak apa-apa kalau Ashley aku angkat adik.

"kalau dua bidadari yang barusan turun dari khayangan ini mau minum apa?" tanya Hans sambil meletakkan es teh manis di hadapanku dan es jeruk manis di hadapan Sandra.

Aoi dan Ashley memesan minuman yang sama seperti Sandra, yaitu es jeruk manis dan kemudian Hans kembali meninggalkan kami setelah berpesan untuk melihat lihat menunya, enak-enak makanannya katanya, dia berani menjamin karena yang memasak adalah ibunya sendiri.

Sandra mengambil buku menu dari meja sebelah untuk diberikan pada Ashley dan Aoi sedangkan aku dan Sandra saling berbagi buku menu. Setelah memilih-milih sebentar kami akhirnya menyampaikan pesanan kami, Hans kemudian ikut nimbrung sebentar dalam percakapan kami karena dia istirahat dahulu 10 menit katanya.

"kemana tujuan kalian setelah ini?" tanya Hans pada kami berempat

"kenapa? Mau ikut?" tanya Sandra

"oh ngga aku kan hanya ingin tahu saja"

"jangan suka ingin tahu nanti jadi hantu penasaran loh! But anyway pertanyaan Hans ada benarnya juga kita kemana nih?" jawabku

"bagaimana kalau kita ke semarang tetapi kita lewat Yogyakarta? Aku ingin melihat kraton dan malioboro" kata Ashley

Kami setuju dengan ide Ashley. Tak lama setelahnya makanan pesanan kami selesai dan kami menyantap makanan kami dengan lahap tanpa banyak bicara. Kami ternyata memang kelaparan dan masakan ibunya Hans memang enak sekali walaupun nasi goreng istimewa pesanan Aoi tampaknya terlalu pedas untuknya. Aoi berkeringat banyak dan dia sampai pesan 3 gelas air es jeruk manis untuk meredakan pedasnya. Kami tersenyum-senyum dan terkadang tertawa melihat Aoi, kasihan juga tapi mau bagaimana lagi biarpun pedas tetapi enak sekali jadi Aoi tetap memakannya. Akhirnya habis juga nasi goreng pesanan Aoi yang disambut oleh desah kelegaan sang bidadari. Percakapan pun berlanjut, kami masih juga belum selesai memutuskan ingin kemana, untungnya Hans memiliki peta pulau jawa sehingga kami dapat lebih mudah memutuskan tujuan kami berikutnya. Akhirnya tercapai kesepakatan untuk menuju kota Semarang tetapi melewati Jogjakarta seperti yang sudah diusulkan sebelumnya. Kami membayar makanan kami dan berpamitan dengan Hans, kami memberinya kecupan di pipinya sebelum kami meninggalkan penginapan itu dibelakang kami.

*************************************

Konter HP



Perjalanan kali ini kami tempuh dengan tempo yang tidak begitu kencang, selain karena jalannya yang tidak bagus, kami juga tidak terburu-buru untuk mencapai tempat tujuan kami. Tawa canda dan permainan permainan sederhana menghiasi perjalanan kami.

“I see … I see what you don’t see … and it’s … Blue!”

“Mobil BMW yang barusan lewat!”

“Tasnya Sandra!”

“Salah semua! Jawabnya yang benar adalah …. G-stringnya Rikku!”

Salah satu permainan dimana sang pemain mengatakan sesuatu yang dilihatnya dan para pemain lainnya harus menebak apa yang dilihat oleh sang penanya. Permainan yang sering dimainkan Aoi saat masih kecil ketika dia masih tinggal di Jepang. Permainan itu cukup mengasyikkan dan lumayan menyita waktu sehingga kami tidak bosan selain kami mengagumi pemandangan disekitar kami. Memang tanah air indonesia ini sungguh sangat indah sekali. Hanya sayang kurang dikembangkan. Sehingga pada suatu saat kami menyadari bahwa kami semua sudah capai dan ingin beristirahat selain hanya berhenti di rumah makan untuk menyantap makanan-makanan yang beraneka ragam. Untungnya selama ini rumah makan yang kami singgahi cukup cocok dengan selera lidah kami sehingga kami memang benar-benar menikmati setiap makanan yang kami santap. Tak jarang kami berhenti untuk bertanya pada orang-orang setempat makanan apa yang khas daerah itu dan dimana rumah makan yang paling enak disana untuk menikmatinya. Aoi seperti layaknya orang-orang Jepang, selalu membawa kamera kemana-mana sehingga perjalanan kami ini cukup terdokumentasikan. Selain aku dan Sandra yang juga rajin mengambil foto-foto dan mengepost di Facebook. Terkadang kami saling mengomentari foto-foto atau status update kami sendiri lalu menertawakan kebodohan kami sendiri. Ketika sampai ke satu kota, kami berhenti di salah satu Alfamart untuk membeli air minum dan beberapa snack maupun keperluan seadanya. Aku pamit untuk pergi ke toko diseberang untuk membelikan HP untuk Ashley, aku berpesan pada Sandra dan Aoi untuk tidak menunggu kami di Alfamart tetapi untuk masuk ke mobil saja dan menunggu kami di dalam Harrierku. Setelah memberikan kunci mobil aku menggandeng Ashley untuk menyeberangi jalan raya yang lumayan ramai juga, maklum masih siang. Entah itu keberuntungan kami atau kesialan sang pemilik toko HP itu, siang itu tak banyak pengunjung di toko Hendra (itu nama tokonya, mungkin sekali dinamakan sesuai pemiliknya atau anak pemiliknya). Kamipun bebas melihat-lihat HP yang ditawarkan toko itu yang ternyata cukup lengkap juga koleksinya dengan HP yang terkenal dan merk-merk yang baru.

Ashley yang saat itu mengenakan baju berpotongan dada rendah itu melongok-longok ke dalam kaca display yang ternyata tanpa disadarinya sepasang mata milik tukang jaga HP itu sampai melotot memandang belahan dada Ashley yang terpajang diantara handphone jualannya. Akupun berdehem dengan keras ke arah sang penjaga toko itu dan aku langsung menggandeng tangan Ashley untuk berpura-pura meninggalkan toko itu.

“Eh eh nonik mau kemana? Saya minta maaf karena tidak sopan, tapi saya bisa memberi korting banyak atas pembelian kalian” sang penjaga toko memanggil kami.

Aku yang memang berpura-pura langsung kembali sambil menunjuk ke mukanya “janji harus ditepati, saya mau menjual handphone ini, sebagai gantinya saya mau minta dua handphone dari toko ini, bagaimana?” kataku sambil mengulurkan iphone 3Gsku beserta chargernya.

“Ada dus dan bukunya?”

“Eh masih minta yang macam-macam pula, udah lah mau apa nggak? Ini yang 32GB loh” jawabku tidak kalah sengit.

Akhirnya dia mengalah dan dia mengeluarkan sim card ku dari iPhoneku. Ashley ternyata sudah jatuh cinta pada HTC Legend, dia sudah memilih itu sedangkan aku masih melihat-lihat HP lainnya.

Aku menjatuhkan pilihanku pada SonyEricsson X10, tetapi berhubung HP yang kami pilih mahal-mahal harganya, kami diminta untuk menambah uang sejumlah 2,5 juta rupiah. Sambil menawar-nawar kami berkenalan, ternyata sang penjaga toko itu bernama joko.

Ketika aku akan mengambil dompetku, tanpa kuduga ternyata Ashley telah memikirkan jalan keluar yang lain yang benar-benar membuatku terkejut.

“Mas, ngga bisa dinego ya? Masa kami harus membayar 2,5 juta sih? Bagaimana kalau ini saja bayarannya?” kata Ashley sambil jari-jarinya menarik turun belahan tanktopnya sehingga dadanya semakin terlihat jelas, putingnya masih tertutup lipatan tanktop tetapi aerolanya sudah terlihat sedikit.

Tampang sang penjaga toko itu susah digambarkan, antara terkejut, tidak percaya, mupeng dan terlihat kalau dia setengah mati menahan gejolak birahinya. Napasnya sudah tertahan di lehernya sampai dia terlihat seperti tercekik. Kami berdua diam-diam tertawa cekikikan, Ashley melepas jemarinya yang menahan tanktopnya sehingga kembali tertutup, terlihat tampang kecewa si Joko, tetapi pertanyaan Ashley berikutnya membuat senyum kembali tersungging di wajahnya.

Ashley story ….


Ashley
“Sial kurang ajar sekali si Joko, udah kelihatan kalo dia mupeng masih juga minta uang tambahan untuk handphone yang kami beli, sepertinya gampang nih dipergunakan” pikir Ashley, sebuah rencana mesum sudah tersusun di otakku yang bagai telah tercuci oleh kakakku Rikku dan teman-temannya, gerombolan seks maniak.

“mas Joko, bisa pinjam WC nggak? Tolong Ashley diantarkan dong” tanyanya dengan tampang merayu.

“Bisa non, mari saya antarkan” balas Joko dengan tampang mupeng sejadi-jadinya.

“Ci, tunggu Ashley ya?” pintaku sambil mengerlingkan sebelah mata mengisyaratkan kalau aku sudah siap dengan rencana yang menurutku lumayan matang. Setelah mendapatkan persetujuan dari ci Rikku berupa anggukan pelan, aku merasa semakin percaya diri.

“Lewat sini, silahkan” kata Joko sambil membukakan sebuah pintu kayu yang terlihat kusam, membawaku ke sebuah lorong yang cukup terang oleh cahaya matahari yang menerobos masuk melalui atap yang terbuka, dinginnya AC dari ruang depan sama sekali tidak lagi terasa, hawa lembab dan panas memenuhi tubuhku yang mulai terasa lembab oleh butiran-butiran keringat halus yang mulai keluar dengan liarnya dari seluruh pori-pori tubuhku. Cat di dinding lorong itu sudah mulai mengelupas di mana-mana. Di bagian kanan lorong ini terlihat dua buah kamar, ketika aku berjalan melewati kamar pertama terlihat seperti ruang kantor. Aku berjalan lebih jauh lagi dan lewat kaca-kaca nako kamar itu aku melihat sebuah kasur yang digelar begitu saja di lantai tanpa ranjang dan sebuah bantal. Bagi sebuah kamar tidur, kamar itu terlihat pengap sekali. Akhirnya kami sampai di ujung lorong dimana WC toko itu terletak. Kubuka pintu yang telah rapuh itu dan kunyalakan lampu, ruangan itu cukup sempit tetapi ada bak mandinya.

“Mas Joko tunggu Ashley disini ya? Ngga lama kok” pintaku yang dijawab dengan anggukan kepalanya.

Setelah selesai berpura-pura kencing aku melepas celana dalam G-stringku dan kupakai kembali celana jeans pendekku lalu kukantongi celana dalamku. Mas Joko menunggu dengan setia didepan pintu, kuhampiri dia “Mas Joko, bagaimana kalau 2,5 juta tambahan handphonenya ditukar dengan ini saja?” tanyaku sambil membimbing tangannya meremas dadaku yang memang ukurannya luar biasa ini.

Kulihat jakun mas Joko yang sudah naik turun menelan ludah, aku tahu kalau napsunya sudah sampai di puncak dan pasti tidak tahan lagi, dia langsung menarik tanganku dan menarikku masuk ke kamar tidur yang letaknya memang bersebelahan dengan WC.

Seperti dugaanku sebelumnya, kamar itu pengap sekali tanpa ada ventilasi kecuali jendela nako yang sudah tidak bisa dibuka ataupun ditutup lagi. Mas Joko kudorong hingga terbaring di kasur tua itu. Aku sendiri masih berdiri dan sambil membelakanginya aku menggoyangkan tubuhku dengan gerakan-gerakan erotis. Yang kubuka pertama adalah tanktopku, kulolosi tanktopku perlahan-lahan sambil tetap bergoyang, dengan satu tangan menutupi kedua payudaraku, tangan kananku terulur memegang ujung tanktopku dan dengan gerakan gemulai kujatuhkan potongan pakaianku itu ke meja. Sambil terus bergoyang kulepaskan celana jeansku yang membuat kedua bongkahan pantatku terpampoang dengan jelas tanpa tertutup oleh suatu apapun. Seperti halnya bajuku, celanaku pun kujatuhkan di meja, kemudian kulepaskan sepatuku dan dengan diterangi lampu bohlam 100W terlihatlan kepolosan tubuh seorang gadis belia yang tampak berkilat-kilat karena keringatku yang mengalir deras di tubuhku, padahal kami belum juga mulai berseggama. Kubalikkan tubuhku sambil bergoyang dan masih kututupi payudaraku dengan satu tanganku sedangkan tangan yang lainnya menutupi belahan vaginaku yang polos. Kusudahi stripteaseku dengan berjalan menghampirinya, ternyata dia tidak tahan lagi dan sudah menelanjangi dirinya sendiri selagi aku membelakanginya. Kuposisikan tubuhku diatasnya dengan posisi 69 aku mulai mengulum penisnya yang terasa agak asin oleh keringatnya, penisnya yang sudah menegang itu lumayan juga ukurannya pikirku, kugenggam dan kukocok-kocok sambil kulumat-lumat dan kuhisap-hisap, erangan-erangan mas Joko mulai keluar dari mulutnya yang menikmati perbuatanku. Lidah mas Joko yang basah dan hangat itu mengusapi belahan vaginaku, membuatku menggelinjang-gelinjang penuh kenikmatan, payudaraku tertekan di pahanya, bergoyang-goyang merangsang. Kubalikkan tubuhku dan kami saling berciuman, bibir kami bertemu dan lidah kamipun saling bertautan. Tangannya meremas-remas payudaraku yang menindih dadanya, satu tangannya mengusapi punggungku yang sudah licin basah kuyup oleh keringatku. Lidahnya kini bermain-main di telingaku dan tengkukku, menjilati butir-butir keringatku yang menghiasi sekujur tubuhku. Tubuh kami terlihat sangat kontras sekali, tubuhku yang putih menindih tubuh mas Joko yang hitam, bagai video clip Michael Jackson yang berjudul Black or White. Penisnya yang menggesek-gesek vaginaku mengirimkan rasa nikmat untuk kami berdua. Setelah puas berciuman aku menegakkan tubuhku, mengangkat tubuhku dan memposisikan penisnya untuk mempenetrasi lubang vaginaku yang masih sempit ini. Kuturunkan tubuhku perlahan-lahan, meresapi setiap detik gesekan dinding-dinding vaginaku dengan penis mas Joko. Kudiamkan sejenak saat vaginaku sudah menelan bulat-bulat penis mas Joko, kemudian tanpa aba-aba lagi aku menggoyangkan pinggulku dengan cukup kencang dengan gerakan yang binal. Pinggangku bergerak maju mundur dan terkadang aku membuat gerakan memutar dan jepitan vaginaku meremas-remas penis mas Joko yang juga menimbulkan sensasi tersendiri bagiku maupun mas Joko, terlihat dari ekspresi wajahnya yang tersenyum senyum penuh kenikmatan.

Setelah sekitar 5 menit aku bermain pinggul, aku mulai menaik turunkan tubuhku, tangan mas Joko tidak tinggal diam, diremas-remasnya bongkahan payudaraku, dipelintir-pelintirnya putingku yang mengacung tegak. Terkadang mas Joko menegakkan tubuhnya dan mengulum putingku sambil sesekali menggigitnya yang membuatku lebih blingsatan lagi dan makin kencang kuhempaskan pantatku menelan penisnya yang menjulang tegak melawan gravitasi. Kamipun berganti posisi sekitar 10 menit kemudian, aku digenjotnya dengan gaya doggie, tubuhku sudah lumayan capai, goyangan-goyangan mas Joko yang tergolong kasar tak jarang menghempaskan tubuhku di kasur usang itu, tiba-tiba pergelangan tanganku di cengkeramnya kuat-kuat dan sambil pinggulnya tetap menghantam pantatku, ditariknya kedua tanganku menelikung ke belakang, hal ini membuat tubuhku terasa seperti melayang, hanya kedua belah lututku yang menempel pada kasur, sensasi ini sungguh berbeda dengan gaya-gaya yang aku kenal sebelumnya. Kedua payudaraku yang berukuran luar biasa ini sampai terpental-pental naik turun dengan sangat kencang.

“Aaaahhh … oohhh … ehhmmm ….” Aku terus mengerang-erang dengan memejamkan kedua mataku sambil menikmati persetubuhan ini. Keringatku menetes-netes dari dagu, payudara dan pahaku membasahi kasur usang saksi bisu persetubuhan kami, begitupun halnya dengan mas Joko.

“Ayo mas …. Hajar saja vaginaku …. Entotin aku sepuasnya …. Aahhhhh …” aku mulai menceracau tidak jelas, aku sendiripun sampai terkejut, betapa liarnya diriku ini.

Rupanya aku memang sudah haus lelaki, entah kapan hasrat-hasratku akan terpenuhi sampai berkecukupan. Apalagi jam terbangku masih belum tinggi. Tiba-tiba aku menyadari kalau disebelah kananku terletak sebuah kaca cermin di lantai, entah mengapa tidak dipasang di dinding, mungkin karena memang cukup besar dan tinggi sehinggi bisa diletakkan begitu saja. Kulihat tubuhku yang tersentak-sentak dan berkilat-kilat bermandikan keringat yang mengucur deras memandikan tubuhku, begitu pula halnya dengan mas Joko, tubuh kami bergerak-gerak seirama mengarungi lautan kenikmatan yang rasanya tiada berbatas, tubuhku yang putih mulus dihentak oleh mas Joko yang hitam terbakar matahari benar-benar menimbulkan sensasi persetubuhan interracial yang nikmat sekali. Setelah sekian lama menggoyangku dengan posisi itu, aku di suruhnya berdiri dan kedua tanganku menumpu pada dinding, rupanya ia ingin menyetubuhiku dari belakang.

Kurasakan tangannya yang mengelusi punggungku yang basah kuyup berkeringat dan berakhir dengan membelah belahan pantatku. Penisnya yang besar sangat terasa ketika benda itu membelah vaginaku, masih juga terasa sesak dan sedikit sakit walaupun vaginaku sudah basah kuyup oleh cairan cintaku yang membanjir sampai ada yang sedikit meleleh dan mengalir di pahaku. Penisnya memenuhi liang vaginaku dan mengirimkan sensasi nikmat ketika mas Joko mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur memompa vaginaku dari belakang. Aku juga tidak tinggal diam, untuk menambah kenikmatanku sendiri akupun ikut menggerakkan pinggulku ke arah yang berlawanan, ketika mas Joko bergerak maju aku bergerak mundur, membuat rangsangan yang kuterima terasa semakin hebat dan membuatku lupa diri, kepalaku menggeleng-geleng karena nikmatnya. Kurasakan tangan mas Joko yang meremas-remas payudaraku dari belakang serta memilin-milin putingku, lidahnya menjilat-jilat belakang telingaku serta pundak dan punggungku yang basah ini dan tampak sangat menikmatinya. Rangsangan demi rangsangan yang bertubi-tubi mendera tubuhku semakin cepat mengantarkan tubuhku ke orgasme yang meledak-ledak. Akhirnya tubuhku membusur sejadi-jadinya, kulitku menampakkan tulang-tulang rusukku yang dihiasi oleh lelehan-lelehan butir-butir keringatku yang membuat tubuhku makin mengkilat sexy.

“aaaaaaahhhhh ….. ooouuuuggghhhh ….. hmmmhhh ….. aaarrrrggghhhhhh …..” aku menjerit sejadi-jadinya melepaskan semua kenikmatan yang sudah menumpuk di diriku.

Mas Joko melepaskan penisnya dari jepitan liang vaginaku yang rapat ini dan menempelkannya ke bibirku, aku segera melumatnya, mempermainkan lidahku menjilati batang penis yang tegang dan berurat itu. Bibirku mengulum penis yang berlumuran cairan orgasmeku, ternyata rasanya gurih dan enak, tak heran banyak pria yang ketagihan cairan orgasme wanita. Mas Joko sambil memaju mundurkan pinggulnya seakan menyetubuhi mulutku, diapun mencari kenikmatannya sendiri hingga akhirnya dia menyemburkan muatan spermanya kedalam mulutku yang mungil, saking banyaknya sperma yang ditumpahkan hingga aku tidak mampu menelan semuanya, ada juga yang mengalir dipinggir bibirku. Mas Joko memberiku handuk untuk mengelap keringatku yang sudah membanjir ini, setelah kami membersihkan diri dan mengenakan pakaian kami masing-masing yang sudah kusut itu, kami keluar untuk menyelesaikan deal kami dengan handphone-handphone itu. Kami berempat berkumpul kembali di mobil dan kami melanjutkan road trip kami dengan kegembiraan dan kegilaan remaja kami J

**************************************

Rikku sepuluh tahun kemudian ….

Dengan berhati-hati kusimpan kembali foto kami berempat kedalam laci setelah membereskan pecahan-pecahan kaca pigura foto itu yang tidak sengaja tersenggol jatuh dari atas lemari kamar tamuku. Akupun menutup kenangan-kenangan indah kami sepuluh tahun lampau. Kini Sandra telah bersuami dan anaknya yang lucu sudah mulai berjalan. Aku yang kini telah tinggal di negri Sakura kadang-kadang mengunjungi mereka sambil berlibur ke Indonesia. Ashley sudah ikut suaminya di New Zealand, rumah mereka sangat cantik di pegunungan yang hijau dan rimbun. Aku belum pernah kesana, mungkin beberapa tahun lagi aku akan mengunjunginya, kami kadang menelepon tapi kami lebih sering berkomunikasi lewat internet.

“Hallo sayang, apa kabar hari ini? Bagaimana kerjaan?” tanyaku pada kekasihku yang barusan pulang dari kantornya.

Tak menjawab pertanyaanku dia langsung merengkuh tubuhku dan melumat bibirku dengan lembut, melepaskan gairah kami yang terpendam seharian. Digandengnya tanganku masuk kedalam kamar sambil kami melucuti pakaian kami masing-masing. Pintu kamar pun kututup dan langsung ku balas lumatan bibir Aoi …….

The End
By: Minami Kawashima
-----------------------------
24 komentar Post your own or leave a trackback: Trackback URL
  1. Mr. Bento mengatakan:
    Pertamaxxx!
    Wah wah tamat jga akhirnya ne crita.
    Pdahal kalo dilanjutin pzti lbih asyik.
    Btw, bos pbinal kmana ya?
    Kyaknya ryt taon dpan baru kelar.
  2. Roxy mengatakan:
    Pertamax!!!
    Lumayan lah cerita ny..
    Tapi g’ se hot cerita pertama..
    But..Nice story..
  3. lombox mengatakan:
    weq si rikku ama aoi kok akhirnya lesbian geto
    Re: akhir yang ga terduga, ternyata mrk ber2 lesbrengan ya hehehehe
  4. pimp lord mengatakan:
    well….
    circle of nature…
    for every beginning there will be the end….
    hope there will be yet another wonderful story from you bro…
    looking forward for that…
    cheers
    Re: betul itu bro pimp
  5. hello K!tty mengatakan:
    wahhh akhirnya bro minami berhasil menuntaskan karyanya,
    Goooood joooobbbb….!!!
    ngak terasa sudah 7 eps kita semua diajak berpetualang
    ditunggu karya karya berikutnya yang YAHUD.. ^_^
    Re: ditnggu juga karya2 sis yo yang yahud juga
  6. henz mengatakan:
    Whua akhirnya tamat jg… Ga bs menduga akhir dari petualangan Rikku ternyata seperti ini.. Goodjob bro!!!
    Re: long time no see bro henz, semoga bisnisnya sukses ya
  7. Minami mengatakan:
    Thank you semuanya, kalau bukan karena support dari kalian semua kayanya ngga selesai2 dan bahkan mungkin putus ditengah jalan.
    Sis Yo, tiap hari kutunggu karyamu yg bikin kita2 panas dingin loh!!
    Re: thx juga atas kontribusinya bro, tanpa u kisahbb mungkin ga lengkap, btw u berhak mendapat hadiah diskon khusus & 1 dvd gratis kalau beli barang di toko kbb loh, silakan pilih2 aja
  8. ayu mengatakan:
    sis minami emang jempolan…ditunggu karya yg lain.. secara aku hanya penikmat cerita..bkn creator… ditunggu ya sis.. salam kangen dech..;)
    broshu.. ada bisnis baru.. daftar sj sdh dpt 10$
    http://www.imcrew.com/?r=152007
    dijamin untung dah…
  9. Mr R mengatakan:
    wah buat cerita yang alurnya hampir mirip kayak gini kalo isa. tapi pemerannya artis2 luar seperti mandari, jepang korea, taiwan. lumayan sis minami tambah lebih berimajinasi dan lebih hot. ^^
    Re: minami itu bro loh bukan sis hehehe
  10. hai mengatakan:
    tamat jg akhirnya
  11. zxy mengatakan:
    Yah… kok langsung ending ???
    kyknya terlalu cpt deh endingnya ??
  12. Anymous mengatakan:
    Yo bro!!?buat yg pndai nulizzz!kangen nich ma yg artis-artis!?!sapa kek yg pnting cantik!?
  13. rizmel mengatakan:
    yaah tamat deh
    huhu
    bro minami buat lagi donk ceritanya yang macem-macem gini hehe
    biarpun jarang komen di Petualangan Rikku, tapi semuanya ak baca lho
    hehe
    love this series :-)
    Re: iya tamat nih sis hehehe, kita tunggu yang lain deh
  14. mkel mengatakan:
    kok the end..
    bos itu foto ashley, siapa nama sebenarnya??gila keren banget badannya
    Re: siapa tuh ya, rasanya kemaren itu ada yang bilang, sapa ya?ada yang inget?
  15. Polenggeng mengatakan:
    Lumayan jg endingx tuch…
  16. mrs. cinta mengatakan:
    Slesai jg akhir na…
    RYT nya kpn kluar bos..???? da gak sabar nunggu….
  17. San mengatakan:
    Ndak asik ne. .
    K0k jdi lerbi gt0,
    Re: lesbinya dikit aja kan, variasi aja
  18. Minami mengatakan:
    Haha kayanya banyak yg menyayangkan Rikku lesbi ya padahal keknya cowo2 ga ada yg nolak klo suru threesome sama sepasang lesbi deh hahaha ….
    Ni lg mikir2 cerita laennya ni susaaaaahhhhh hehehe
    Re: lesbi gpp kok, kalau gay jangan, asal jangan seluruh cerita tar nyimpang dari tema. ayo bro cerita selanjutnya apa nih kira2 pasti lebih seru
  19. Monster mengatakan:
    Kangen nih ama cerita-cerita artis indo kita…
    Ayo dunk cerita inspiratif nya….
    Hahahahaha… The sister ok jg…
  20. ThaNaTos mengatakan:
    kok belakangan ini cerita2 disini ga se “garang” yang dulu…
    mana nih serial eliza ?? mana serial NC ?? karya2 yang menginspirasi kok malah “tidur” …..
    apa emang sengaja ditahan oleh admin ??
    ato emang sedang vakum berkarya ??
    saya bukan mengatakan cerita2 selain eliza dan NC kurang bagus, tapi semua orang juga tidak memungkiri kalau 2 cerita di atas menduduki peringkat teratas di hari pembaca…
    sayang sekali kalau cerita2 di atas hanya dijadikan ikon lalu disimpan saja.
  21. PigBenis mengatakan:
    wuihh.. canggih juga tuh toko hp dipinggir jalan jualan Legend + X10.. xD
    great story, btw.. agak antiklimaks sih sebenernya kalo menurut gw.. episode2 sebelumnya lebih hot.. kurang nendang kalo ini dijadiin grand finale.. just my two cents.. :p
    but still.. it’s great.. (y)
  22. monster mengatakan:
    sekarang situs2 gk bnr udh pd ditutup….
    w khawatir ntar situs ini jg kena blok…
    kl di tutup and mw pindah rumah ksh tahu y admin…
    sayang kl w gk bs bc cerita2 inspiratif begini lagi…
    hahahahahaha…..
    –> monsterelit@gmail.com
    Re: makasih perhatiannya, gw lagi antisipasi skrg ini, say f**k to uu pornografi & ite, simiring must die!
  23. Cwe_Pereeekk mengatakan:
    WOoOooow !!!!! ngaceng bener gw baca nii !!! Keren2 bos shusaku!! tapi kok pendek ya?
  24. nameless mengatakan:
    itu yg jadi model ashley namanya sapa yaaaaa
    Re: kalau ga salah elly tran, bener ga mupengers?

1 komentar: