Jessica |
“Haausssss…” Jessica menatap orang disampingnya, Mbok Narti membantunya duduk dan memberikannya segelas air hangat, “Glukkk…, Glukkkk.., Glukk” ia menenguknya sampai habis.
Tidak terasa sudah empat bulan berlalu semenjak Jessica tersadar, sadar akan siapa dirinya, terdengar suara air shower di kamar mandi, Jessica membasuh tubuhnya dengan sabun, memejamkan matanya menikmati kucuran air shower yang hangat. Setelah selesai ia melangkah ke hadapan kaca, melepaskan handuk yang membalut tubuhnya, menyadari tubuhnya yang berkembang pesat, sepesat kejadian yang terjadi belakangan ini, Ibu tirinya sudah kabur ketakutan entah kemana karena mbok Narti melaporkan perselingkuhannya dengan para gigolo, Mbok Narti? sedang pergi kepasar, Papa? Hhhh, kembali sibuk dengan urusan bisnis walaupun kini sering menelpon untuk menanyakan keadaan dirinya. Tangan Jessica merayapi gundukan putih yang menggumpal indah di dadanya, memandangi tubuhnya yang berlekuk halus dan mulus, sebelum kemudian memakai pakaiannya.
Sama sekali tidak tampak tingkah kekanak-kanakan Jessica, beberapa film kartun yang dahulu sangat disukai olehnya dilewat begitu saja, entah kenapa semuanya film-film kartun di TV tampak tidak menarik lagi dimatanya, hmmmmm, sepertinya kini Jessica lebih dewasa. Terdengar suara SMS masuk di HPnya, Jessica langsung tersenyum ceria, ia menolehkan kepalanya ke arah Mbok Narti yang baru pulang dari pasar.
“Mbok… he he he”
“Ehh, lhooo, mau kemana toh Non, makan dulu….”
“Sudah koq Mbok, Jessica pergi dulu yak….”
“Kemana ? Non Jessica mau pergi kemana ?”
“Jalan-jalan…. Dah Mbokkkkk…..”
“Jangan malam-malam pulangnya….” Mbok Narti berteriak.
“Yaaaaaa,, ” Jessica menjawab sambil berlari kecil
”Brrmmm…, Brmmmmmm…..” terdengar suara motor
Jessica tersenyum dan kemudian naik di belakang orang itu, tidak berapa lama, motor itu membawanya pergi menuju sebuah tempat rekreasi.
“Om Vic, pulang ah, Jessica cape…..” Jessica mengeluh, keningnya berkerut karena Om Vic sama sekali tidak mengubrisnya.
“Omm Vicccc….!! ” Jessica memanggil lebih keras, masih tidak digubris, ditariknya tangan orang itu.
“Ehhhhh ? Kenapa ?” Om Vic bertanya.
“Yeeee, Om Vic, dari tadi Jessica teriak-teriak, koq nggak denger sih ?” Jessica merengut manja.
“Lohhhhh, nggak ada tuh yang manggil, Om Renegade ngga merasa dipanggil” Om Vic menatap Jessica dengan serius.
“Ha Ha Ha Ha…., ” Jessica tertawa lepas, kemudian mencubit lengan Om Vic atau juga Om Renegade laki-laki seusia ayahnya itu.
Sambil bercanda tawa mereka berdua menuju tempat parkir “Brrrmm , Brmmm… Brmmmmm” Suara motor itu terdengar kembali.
“Ayo, masuk…” Om Vic mempersilahkan Jessica untuk masuk, setelah gadis itu masuk kedalam rumah Om Vic menutup pintu rumah.
Jessica duduk di kursi sofa menunggu Om Vic yang sedang mandi, tangannya membolak-balik majalah, duh, pake bikini semua nih, Jessica tersenyum kecil, ketahuan rahasia Om Vic yang suka baca majalah seperti ini.
“Ehhh, Emmm, “Om Vic tampak pucat ketika Jessica membuka-buka majalah dewasa, jatuh sudah gengsinya dihadapan Jessica.
“Ihhh, koq Om Vic suka baca yang ginian sih ?” Jessica menatap nakal, dengan pandangan menyelidik.
“O.., ini,,, Ituuu…, Euuuuu…” Om Vic terbata-bata, tidak dapat menjawab pertanyaan Jessica, Jessica sengaja membombardir Om Vic dengan berbagai macam pertanyaan yang mebuat laki-laki itu terbata-bata.
“Enggak, bukan begitu!!!, maksudnya…Om kan laki-laki, kan sebenarnya sah-sah aja kalo cuma liat…sambil masturbasi!!!! Ehhhhh….??!!” Om Vic keceplosan ketika Jessica memancingnya berdebat sambil memojokkan kebiasaannya membaca majalah-majalah wanita berpakaian seksi dan berbikini.
“Ha Ha Ha HA HA”Jessica nggakak pancingannya berhasil, gadis itu tertawa terpingkal-pingkal , ketika wajah Om Vic merah padam.
Om Vic menghampiri Jessica yang sedang tertawa terpingkal-pingkal, pandangan mata mereka bertemu, perlahan-lahan tawa Jessica berhenti dan menatap wajah Om Vic. Perlahan-lahan Om Vic berlutut disamping Jessica, Jessica menatap dengan tatapan mata curiga, mau apa gerangan Om Vic, sorot mata Om Vic tidak seperti biasanya.
“Jessica, Omm, Ommm..minta, Enggak deh…!” Om Vic mengurungkan mengutarakan niatnya ketika hendak menyentuh paha Jessica,
“Ehhhh…” Om Vic tercekat ketika tangan Jessica memegangi pergelangan tangannya dan meletakkan telapak tangan Om Vic pada permukaan pahanya.
“Glekkkk…,” Om Vic menelan ludah, ketika telapak tangannya bersentuhan dengan permukaan paha Jessica yang halus, jantungnya berdetak kencang ketika mendengar desahan nafas gadis itu.
Kedua Tangan Om Vic menekan bahu Jessica agar gadis itu bersandar dengan rileks pada sandaran kursi sofa, perlahan-lahan Om Vic menundukkan wajahnya mendekati wajah Jessica yang bersemu merah, menambah cantik wajahnya yang imut.
“Cupp.., Cupp, Cuppp” beberapa kali kecupan Om Vic mendarat dibibir mungil Jessica.
Bibir Om Vic melumat lembut bibir Jessica, kedua tangan Om Vic mengelusi paha Jessica kadang mengelusi pinggangnya yang ramping, tubuh Jessica pun mengeliat resah, sesekali bibirnya yang mungil mendesah, itupun kalau Om Vic berbaik hati melepaskan kulumannya pada bibir mungil Jessica. Jessica terperangah ketika tangan Om Vic menyingkapkan rok mininya keatas, nafas Om Vic memburu ketika menatap celana dalam Jessica
“Ehhhhh….” Jessica memegangi tangan Om Vic yang hendak menarik celana dalamnya, dengan lembut Om Vic mengecup kening Jessica berusaha agar gadis itu merasakan ketenangan dalam belaian-belaian tangannya.
Perlahan-lahan Om Vic menarik turun celana dalam Jessica, melorot melalui sepasang pahanya dan akhirnya terjatuh di ujung kaki Jessica.
“WAhhhhhh…..!! ” hanya suara itu yang dapat keluar dari mulut Om Vic ketika matanya menatap isi celana dalam Jessica, sebuah daerah segitiga yang dikenal dengan nama vagina mempunyai sebuah lereng yang membelah di selangkangan Jessica, mirip sebuah garis tipis yang indah, bulu-bulu tipis menghiasi permukaannya. Jessica merentangkan kedua tangannya keatas ketika tangan Om Vic menarik lepas baju kaos yang dikenakannya hingga terlolos melalui kedua lengannya. Ia juga membiarkan tangan itu merayap ke belakang menarik lepas pengait branya dan kemudian membiarkan tangan Om Vic untuk menarik lepas branya. Jari telunjuk Om Vic menyentuh putting susu Jessica, memutarinya hingga semakin meruncing, kemudian jempol dan jari telunjuk Om Vic menjepit puting itu dan memilin-milinnya.
“Ommmm……Vichhh…..” Jessica sesekali memejamkan matanya menikmati permainan Om Vic yang sudah sangat professional, sambil memilin-milin putting susu Jessica , bibir Om Vic mengecupi bibir mungilnya yang mendesah-desah. Tubuh Jessica menggeliat erotis menahan gejolak nafsu yang semakin meluap-luap. Ciuman Om Vic turun kelehernya, Jessica menolehkan kepalanya ke kanan seolah-olah memberikan jalan bagi kepala Om Vic untuk menggeluti lehernya yang jenjang.
“Emmm, Eeeeennnhhh…Shhhhh” suara mulut Jessica terus berdesahan.
“Ahhh…! ” Suara mulut Jessica terdengar begitu merdu ketika ciuman-ciuman Om Vic mulai mengecupi bulatan susunya sebelah kiri, kelembutan Om Vic membuat Jessica terlena, mulut Jessica meringis merasakan hisapan-hisapan lembut dipuncak payudaranya, bergantian yang kiri dan yang kanan. Tiba-tiba Jessica tersentak seperti tersadar kedua tangannya bergerak mendorong kepala Om Vic yang berada di selangkangannya, dengan sigap kedua tangan Om Vic mencekal pergelangan tangan Jessica
“Omm Vic, jangan omm, jangan, Ahhhhh !!” tubuh Jessica mengejang ketika ciuman pria itu mengecupi bibir vaginanya dengan lembut berusaha meyakinkan Jessica untuk tunduk dalam permainannya.
“Aaaaa…..! ” Jessica memekik kecil, mulut dan lidah Om Vic seperti mengetahui bagian-bagian mana yang harus disentuh agar Jessica mendesah-desah dan memekik keenakan. Belahan vaginanya semakin basah oleh lelehan-lelehan cairan kewanitaannya. Lidah Om Vic terjulur keluar semakin lancip dan mengorek-ngorek sela-sela vaginanya.
Punggung Jessica bersandar kebelakang dengan rileks, Jessica membuka kedua kakinya mengangkang dengan santai, tangan mungil Jessica sesekali membelai rambut Om Vic yang masih terus asik menyantap daerah intimnya, koq Om Vic senang amat ya ?? melumat bibir vaginanya, mengorek-ngorek belahan mungil diselangkangannya bahkan sesekali menghisapi lubang vaginanya, loh koq berhenti ?? Jessica membuka matanya “Glekkkkk….” Om Vic membuka celana panjangnya dan melorotkan celana dalamnya , Wow!!! Duh Om Vic gede amat sich…!! Kata Jessica dalam hati sambil menatap sesuatu diselangkangan Om Vic yang sudah mengacung keras.
Tangan Om Vic membelai rambut Jessica kemudian menekankan kepalanya kearah selangkangannya, kedua tangan Jessica mendekap pinggul Om Vic, benda besar itu mengacung tepat dihadapan wajahnya. Sebuah kecupan lembut dihadiahkan dikepala penis Om Vic,
“Euhhh….!! ” Om Vic menarik senjatanya ketika Jessica menggigit nakal leher Penisnya. Om Vic memegang batang penisnya kemudian memukulkan kepala penisnya ke jidat gadis itu “Plukkkkk”
“Oww, Omm Vic….!!” Jessica cemberut tidak terima kepalanya dipukul oleh kepala Penis Om Vic, Om Vic hanya tertawa sambil menatap ekspresi wajah Jessica yang menggemaskan.
“Habis masa, titit Om Vic digigit sih…”
“He he he, jadi harus diginiin yah Om Vic “
Tangan Jessica menggenggam batang penis Om Vic dan mengocokinya dengan lembut, lidah Jessica terjulur keluar memutari kepala penis Om Vic sebelum membuka mulutnya dan memasukkan benda itu ke mulutnya. Entah sejak kapan Jessica dan Om Vic sudah rajin melakukan oral sex, seakan-akan saling mengisi kekosongan dihati mereka masing, Om Vic membaringkan tubuhnya diatas kursi sofa, Jessica menaiki tubuh Om Vic dalam posisi 69. “Emmm, Emmmmmm…. Emmmmmmm” mulut Jessica mengulum-ngulum kepala penis Om Vic yang mirip Bakso yang kenyal, rasanya juga mirip, agak-agak asin gitu.
“Sllccckk…, Slccckkkkkk, Slccckkkkkkkkk” batang lidah Om Vic yang kasar menjilati belahan vagina Jessica, setiap lelehan cairan kewanitaan Jessica yang meleleh habis diseruput oleh mulutnya sampai kering.
“Haahhhh, Ommm Vicccccccc….. Enn Crrrrr Crrrrrr” Om Vic membuka mulutnya lebar-lebar menerima lelehan cairan kewanitaan Jessica, berkali-kali mulut Om Vic memanguti vagina Jessica dan mengenyot dengan kuat.
“Uhhhh….” Jessica mengeluh ketika pinggulnya ditarik oleh Om Vic, tubuh Om Vic yang besar menindih tubuhnya yang mungil, liar, kasar dan menggebu-gebu seakan-akan Om Vic sedang melampiaskan seluruh nafsunya pada tubuh mungil Jessica dibawah tindihan tubuhnya.
“Enggak, Omm!!, Jangannn…!! ” Jessica meronta keras ketika Om Vic menggesekkan kepala kemaluannya pada lubang vaginanya.
Om Vic menghela nafas panjang kemudian mengurungkan niatnya, senjata diselangkangan Om Vic yang besar terkulai lemas karena kecewa.
Jessica Andres bergerak diatas sofa,
“Ehhhhh….” Om Vic kaget karena Jessica malah menungging sambil berkata “Ommm, disini aja yahh…..” Jessica menolehkan kepalanya kebelakang.
Senjata Om Vic kembali bersemangat, batang penisnya mengangguk-angguk kemudian kembali berereksi dengan maksimal, Om Vic mengelusi pinggul Jessica sambil mendekatkan kepala penisnya ke lubang dubur Jessica.
“Ehhh,,, ” Jessica menarik pinggulnya ketika kepala penis Om Vic mengetuk pintu masuk dilubang duburnya, kedua tangan Om Vic menekan bongkahan pantat Jessica, kemudian perlahan-lahan ditekankannya kembali kepala penisnya pada lubang dubur itu.
Nafas Jessica tersedat kemudian memekik kecil ketika lubang duburnya terkuak lebar. Jessica mengerang kesakitan ketika Om Vic semakin dalam menekankan batang penisnya sambil perlahan-lahan menarik pinggulnya merapat keselangkangannya. Tubuh Jessica menggigil merasakan penis Om Vic mengait lubang duburnya, tangan Jessica tidak sanggup lagi menopang tubuhnya entah kenapa tiba-tiba tubuhnya terasa berat, perlahan-lahan Jessica merebahkan dadanya kebawah.
“Essshhh, Shhhhh, sakit…!! Om , sakitttt…!!” Jessica terisak ketika Om Vic menarik batang penisnya kemudian menyodokkannya kembali, Om Vic tersenyum membelai-belai pinggang Jessica, ia membenamkan batang penisnya dan membiarkan Jessica membiasakan diri terlebih dahulu, dibujuknya agar ia berhenti menangis, agak lama juga Om Vic menunggu dengan sabar sampai Jessica menghentikan tangisannya.
“Omm Vic lanjutin yach, sayangggg…?” Om Vic bertanya sambil mengelus pinggul Jessica yang hanya mengangguk kecil.
“Owwwssshh, pelan Om !!,Pelannnn”Jessica meringis
Om Vic memacu dengan lebih lembut, perlahan-lahan batang penisnya keluar masuk kedalam lubang anus Jessica. Setelah agak lama, sedikit demi sedikit Om Vic mulai meningkatkan tempo serangannya, lebih cepat, lebih cepat, dan lebih cepat lagi “Plokkkk… Plokkk… Plokkkk… Plokkkk” tubuh Jessica tersungkur-sungkur kedepan “Ennh, Ennhhh… Ennnnnnnnnhhh…..”Suara Jessica terdengar seperti rengekan-rengekan kecil, keringat-keringat halus semakin banyak menyelimuti tubuhnya.
“Auhhhhhhhhhhh, Aaaaaa, Ommmm” Jessica menggeliat-geliat resah ketika batang penis Om Vic mengaduki lubang anusnya. “Unnnggghhh” Jessica melenguh ketika penis Om Vic perlahan-lahan menekan sedalam-dalamnya merojok lubang anusnya sebelum akhirnya mengocoki lubang itu sampai Jessica berkali-kali terperangah mendapat sodokan-sodokan kuat di lubang anusnya.
“Ploppp….” Om Vic tiba-tiba mencabut batang penisnya kemudian kembali melakukan penetrasi membongkar lubang dubur Jessica yang mulai memar kemerahan, tentu saja tubuh Jessica mengejang setiap kali kepala penis itu membongkar kembali lubang anusnya yang mengkerut, kali ini setelah membongkar lubang anus Jessica, Om Vic menjebloskan batang penisnya kuat kuat “Nghekkkk…, Owwww, Ommmmmmhhh” Jessica meringis, lubang anusnya terasa ngilu.
Tanpa melepaskan kaitan penisnya dari lubang anus Jessica, Om Vic menarik pinggul Jessica untuk berdiri, Om Vic menekan punggung Jessica agar membungkuk, kemudian tangan Om Vic menarik pergelangan tangan Jessica ke belakang, “Unnnhhh.., unnhhhhh…, ennnnnhhh, Ouffhhh….!!.” mata Jessica terpejam-pejam ketika tubuhnya terayun dalam posisi orang yang sedang membungkuk, tubuhnya terdorong-dorong kedepan dalam irama yang teratur mengikuti helaan batang penis Om Vic yang sedang memacu lubang anusnya. Sebagian keringat Jessica yang meleleh menetes jatuh keatas lantai. Sungguh kontras ketika tubuh Jessica yang mungil terdorong-dorong oleh tubuh besar dan atletis. Ya perawakan Om Vic memang termasuk tinggi karena suka main basket, rajin berolah raga di gym untuk menjaga kondisi dan stamina tubuhnya, kalau soal wajah sih mau gimana lagi udah “Skak Mat” kaya permainan catur.
“Aehhhhh..!!, Ahhhh, Owww !!, Owwwww……!!” Jessica melolong ketika Om Vic memutar-mutar penisnya mirip seperti sedang mengaduk sesuatu, Jessica merasa lubang anusnya seperti sedang dibor.
“Ooguhhhh…, Shhhhh….”Jessica mendesah kedua lututnya terasa goyah, Tangan Om Vic melepaskan tangan Jessica, dengan cekatan kedua tangan om Vic mendekap pinggul gadis itu agar tidak turun. Om Vic kembali menggecak-gecakkan batang penisnya “Ploff, Plokkk, Plooobbp, Plokplok…” begitu dalam dan kuat Om Vic memacu lubang anus Jessica dengan batang penisnya. Rengekan-rengekan Jessica membuat Om Vic semakin bersemangat menyetubuhinya.
“Hunnnhhh.., Crrr Crrrrr…” Jessica terkulai, kali ini Om Vic seperti sengaja melepaskan tubuh Jessica, Om Vic menarik batang penisnya dari lubang anus Jessica, kemudian membopong tubuh mungilnya masuk ke kamar Om Vic.
Setelah meletakkan tubuh mungil Jessica, Om Vic menyusul naik keatas ranjang. Diganjalnya bokong Jessica dengan bantal kemudian didorongnya kaki Jessica sampai kedua lututnya tertekuk, Om Vic kembali mengarahkan kepala penisnya dan “Aohhhhhh,,,,!! ” kedua tangan Jessica meremas-remas seprai ketika Om Vic menghujamkan batang penisnya dengan kuat.
“Hunnnhhh, Uhhhhh…, AHHH..!! AHHHH !! ” tubuh Jessica terguncang dengan kuat di atas ranjang, mata Om Vic melotot melihat buah dada Jessica yang terguncang, begitu indahnya payudara Jessica yang terguncang dengan hebat, wajahnya yang imut tampak semakin menggairahkan ketika bibir mungilnya mendesah-desah dengan manja.
“OM VIC !! OM VICCC..!! OOOOMM ” Bibir Jessica mengucapkan kata itu berkali-kali ketika sodokan-sodokan di lubang anusnya semakin kencang dan kuat, terus memacu berusaha memanaskan nafsu birahinya.
Jessica menarik nafas panjang berkali-kali ketika Om Vic menghentikan gerakan memacu batang penisnya, berkali-kali mulut Om Vic melumat bibir mungil Jessica , mengecupi, melumat, dan memangutinya. Tangan Om Vic mencekal pergelangan kaki Jessica, diletakkan kedua kaki Jessica dibahunya dalam posisi mengangkang “OOWAAHHHH…!! ” kembali terdengar jeritan keras Jessica , gadis itu tampak kewalahan dibawah tindihan Om Vic.
Sambil terus melakukan gerakan menggenjot, bibir Om Vic sesekali menyumpal bibir Jessica. Batang penis Om Vic semakin kuat dan kencang menyodoki lubang anus Jessica sampai ia mengerang.
“Ousshhhh…, Atthhhhh…!!! Crrr Crrrrr….” Nafas Jessica mendadak berubah menjadi berat memburu kencang, Hanya suara nafas Jessica yang terdengar berat ketika Om Vic menggecak-gecakkan penisnya, sudah berbagai macam gaya dipraktekkan oleh om Vic, tubuh Jessica dibalik kesana dibalik kesini, Duh Jessica cape banget deh kewalahan menghadapi nafsu Om Vic.
“Agggghhhh!!”Om Vic menggeram sambil menghentakkan batang penisnya.
“Kecrrrrttttt…. Croooooootttttt…..” Jessica memejamkan matanya ketika merasakan semburan-semburan panas didalam lubang anusnya..
Om Vic tersenyum sambil mengusapi punggung Jessica, benar-benar luar biasa rasa nikmat yang dapat diberikan tubuh mungil Jessica, perlahan-lahan dicabutnya batang penis yang kini sudah terkulai penuh dengan kepuasan. Isi lubang anus Jessica terekspose ketika Om Vic mencabut penisnya dari duburnya.
“Ennnhhh…” Jessica mengerang lemah, tenaganya dikuras habis-habisan oleh Om Vic, beberapa saat kemudian imajinasi liar Om Vic tiba-tiba berkobar-kobar , matanya menatapi tubuh mungil Jessica yang terlungkup diatas ranjangnya. Batang penisnya kembali berereksi, Om Vic mengambil sesuatu kemudian naik ke atas ranjang “clik” “clikkk”
Om Vic tersenyum sambil memborgol pergelangan tangan Jessica, perlahan-lahan Om Vic membalikkan tubuh gadis itu. Tubuh Om Vic meneduhi tubuh mungil gadis itu, dibelainya rambut Jessica, kemudian kembali memanguti bibirnya, liar, sangat liar ketika Om Vic menggeluti buah dada Jessica yang sangat ranum, Jessica hanya sanggup memejamkan matanya ketika tubuhnya digeluti semakin liar oleh Om Vic.
Om Vic menggesek-gesekkan kepala penisnya pada belahan vagina Jessica. Jessica menatap Om Vic dengan tatapan matanya yang memelas seperti memohon agar pria itu tidak melaksanakan keinginannya.
“Emmmm, Ennnnnnhhhh….!! ” tubuh Jessica mengejang merasakan tekanan kuat pada bibir vaginanya, berkali-kali sampai satu sentakan kuat membuat Jessica mengerang. Air mata mengalir dari sudut mata Jessica, gadis itu menatap wajah Om Vic yang sudah diselimuti hawa nafsu.
“Ahhhhhhhhh….! ” kepala Jessica tergolek lemah kesebelah kanan,perih rasanya ketika penis Om Vic merobek-robek selaput tipis di dalam vaginanya. Om Vic ingin menguasai tubuh mungil Jessica, ingin menjadikan Jessica miliknya seorang, dibujuknya agar Jessica menghentikan tangisannya, bujuk raju dan juga belaian lembut, setelah Jessica menghentikan tangisannya barulah Om Vic menekankan penisnya pada vagina gadis itu. Tubuh Jessica menggigil ketika batang penis Om Vic berusaha menekan semakin dalam “Haaaaaaaaaa….,” Suara panjang itu terdengar ketika penis Om Vic semakin dalam menancap di lubang vaginanya.
Tampak cairan berwarna kemerahan bercampur dengan cairan kewanitaan Jessica ketika Om Vic menarik penisnya, Om Vic tersenyum menatap batang penisnya yang dilumasi cairan kemerahan, darah , darah perawan Jessica. Pria itu mulai melakukan gerakan menggenjot, perlahan-lahan, sesekali gerakannya terhenti ketika Jessica meringis kesakitan, kemudian dilanjutkannya lagi menggenjoti lubang vagina gadis itu.
“Ummmhhhhennnhhh… Crrrr Crrrrrr…..” vagina Jessica berdenyut denyut kuat, cairan kenikmatannya menjadi pelumas bagi penis Om Vic yang keluar masuk di lubang vaginanya yang seret.
Om Vic mulai mempercepat irama genjotannya, “Clep, Clepphh..!! Cleppp..!!” suara batang penis Om Vic yang sedang dicelupkan terdengar dengan keras ketika menggenjot lubang vagina Jessica.
Bibir Jessica sedikit terbuka, terperangah ketika merasakan genjotan-genjotan kuat di lubang vaginanya. Oh…Om Vic melahap kehangatan tubuhnya dengan liar, mengecak-gecak lubang vaginanya, mengaduk dan menggenjot vaginanya semakin kuat.
“Om Vic…, Ommmhh…” Jessica tersenyum lembut menatap wajah Om Vic yang sedang asik menikmati vaginanya yang seret.
“Jessica. Sayangggg…, Enak ??? ” Om Vic membelai sambil bertanya dengan lembut, Jessica menganggukkan kepalanya.
Om Vic menarik pinggul Jessica, Om Vic berlutut sambil mengangkang di atas ranjang, kedua kaki Jessica menjepit pinggang Om Vic, sebatang penis tertancap di lubang vaginanya. Tangan Jessica tetap terborgol kebelakang, tubuh Jessica Andres sepenuhnya berada dalam kekuasaan Om Vic. Tubuh Jessica mulai terayun mengikuti pacuan Penis Om Vic yang menancap dilubang VAginanya, Tubuh putih Jessica terayun dan terayun dengan lembut, tubuh mungil Jessica berada dalam dekapan tubuh Om Vic yang tinggi besar dan atletis. Semakin lama semakin cepat tubuh Jessica tersentak-sentak, Om Viclah yang membuat tubuh mungil Jessica tersentak dengan kuat.
“Eunnnhhhh,, Ahhh !! Om Vic !! Ahhhhhhhhhhh !!” penis Om Vic mengaduki lubang vaginanya, Om Vic memacu kembali penisnya sambil mengecupi bibir Jessica yang terus mendesah-desah.
Jessica mencoba melakukan perlawanan, bibirnya yang mungil membalas memanguti bibir Om Vic, persetubuhan itu terasa semakin memanas ketika bibir Jessica dan bibir Om Vic saling memangut. “Eohhhh….!!, Crrr Crrrr…” sebuah perlawanan yang sia-sia, malah sebaliknya vagina Jessica kembali berdenyut dengan nikmat, Om Vic hanya tertawa kecil ketika tubuh mungil didalam dekapannya menggigil merasakan kenikmatan yang baru diraihnya. Om Vic mendekap pinggul Jessica dan kemudian berdiri disamping ranjang, dengan sengaja Om Vic menjatuhkan punggung Jessica kebelakang “Blukkkk…” Suara punggung Jessica yang terjatuh keatas ranjang yang empuk, pinggangnya menggantung keatas, kedua tangan Jessica masih terborgol kebelakang, sedangkan vaginanya melekat erat pada selangkangan Om Vic. Jessica mendesah pelan ketika Om Vic menggerakkan pinggulnya ke kiri dan kanan, “Cleppp…, Clepppp… Cleppppp” Kedua tungkai kaki Jessica yang tergantung disamping pinggul Om Vic bergerak terayun-ayun “Ohhhh, Ommm!!, Ahhhhhhhhhhhh….!! ” Jessica mendesah ketika sodokan-sodokan penis Om Vic semakin kencang memacu lubang vaginanya, tubuhnya Jessica yang putih tampak basah dan mengkilap indah , buah dadanya yang ranum terguncang – guncang semakin kuat
“Om Viccc, Ommm Vicccc, Omm Vicccc,, Eennhhhhh” Jessica merengek-rengek ketika merasakan tubuhnya terguncang dengan kuat mengikuti -sodokan- sodokan penis Om Vic, sungguh kuat stamina laki-laki yang lebih pantas menjadi ayahnya itu.
“Auhhhhhh…, Om Vicccccchhhh…! Crrrr Crrrrrr… Crrrrrrr” Jessica tampak mengejang kemudian terkulai lemah, denyutan kenikmatan itu yang membuatnya kembali terkulai pasrah dalam genjotan Om Vic, yang semakin hebat mengecaki lubang vaginanya.
Dengan hati-hati Om Vic menurunkan tubuh Jessica yang sudah kelelahan, kemudian dibalikkannya tubuh mulus itu menghadap ranjang, Jessica berlutut di sisi ranjang sambil menundukkan kepalanya, nafasnya panjang dan kencang, Om Vic mengambil kunci dan membuka borgol di pergelangan tangan Jessica. Om Vic merendahkan dadanya merapat ke punggung Jessica, kedua tangannya melingkari pinggang Jessica kemudian perlahan-lahan kedua tangan Om Vic merayapi buah dada Jessica, mengusapi buntalan payudara Jessica yang terasa lembut dan hangat, jari tengah Om Vic menekan- nekan dan memutari putting susunya yang semakin meruncing keras. Jessica menolehkan kepalanya kebelakang, bibirnya yang mungil dikulum oleh Om Vic, Jessica melingkarkan kedua tangannya kebelakang berpegangan pada leber Om Vic, secara otomatis buah dadanya semakin menonjol ke depan, “emmmm, Emmmmmm… Cppphh.., Cuppphhh” suara bibir Jessica yang sedang saling mengecup dan saling berkuluman dengan bibir Om Vic. Om Vic merasakan buntalan dada Jessica semakin mengenyal keras, diremasnya payudara itu untuk meresapi kekenyalan dan kelembutannya. Om Vic naik keatas ranjang kemudian berbaring dengan santai diatas ranjang,
“Ayo sayang, naik….” Om Vic tersenyum sambil mengundang Jessica untuk segera naik keatas ranjang dan bercinta dengannya, perlahan-lahan Jessica naik ke atas ranjang, Om Vic menarik pinggul Jessica membantu gadis itu menaiki tubuhnya dan perlahan-lahan Jessica mencoba menurunkan pinggulnya, menduduki batang penis Om Vic dengan lubang vaginanya. Jessica memejamkan matanya ketika merasakan penis itu menekan semakin dalam ketika Jessica semakin menurunkan pinggulnya. Perlahan-lahan ia menaik turunkan pinggulnya, Om Vic menghunuskan penisnya ke atas dengan kuat ketika Jessica bergerak menurunkan pinggulnya.
“Ahhh, Ahhhh,, Ahhh,, Ahhhh,,,!!” pekikan kecil Jessica semakin keras terdengar, “Cleeepp.. Clepppp cleppppp…, Cleppppp” Tubuh mungilnya terangkat-angkat keatas ketiba penis Om Vic menghujam-hujam lubang vaginanya “Om Vic…!! Crrrrrrr…..” Jessica kembali memekik kecil kemudian ambruk dalam dekapan Om Vic yang masih sibuk menghujam-hujamkan penisnya keatas, semakin keras, kuat dan kencang “Kecrott Crrrrooottt.., Crrrrottt,,” sebuah sentakan kuat menghujam vagina Jessica, Om Vic tersenyum sambil mendekap tubuh mungil Jessica yang kelelahan, desahan-desahan nafas keduanya yang semula terdengar keras dan berat semakin lama semakin perlahan dan teratur..
“Tok… Tokkkk… Tokkkk….., Jessica buka sayangggg..” terdengar suara Om Vic mengetuki pintu kamar mandi, sambil memanggil namanya, aduhhhh, mau apa lagi Om Vic ?? Jessica membuka pintu kamar mandi, tubuhnya tersurut mundur ketika Om Vic menghampirinya kembali, Ah, Om Vic begitu kuat dan hebat, berkali-kali Om Vic menggeluti tubuh mungil Jessica dan kali ini Om Vic mengejar Jesssica sampai kedalam kamar mandi, untuk kembali menkmati tubuh mungil Jessica. Kucuran air shower yang hangat membasahi tubuh keduanya, Om Vic merendahkan wajahnya, Jessica mengalungkan kedua tangannya pada leher Om Vic, kedua kakinya berjingjit ketika menyambut datangnya wajah Om Vic yang semakin mendekati wajahnya, kecupan lembut terus meningkat menjadi kuluman lembut kemudian berubah menjadi pangutan-pangutan yang semakin memanas. Kedua tangan Om Vic mengelusi pinggang Jessica , kemudian menggerayangi buah dada Jessica yang kembali mengenyal.
Om Vic membalikkan tubuh Jessica kemudian menarik pinggul Jessica agar menungging, kedua tangan Jessica bertumpu pada dinding kamar mandi. “Ennngahhhhh !! ” Jessica menjerit keras ketika sebatang penis menguak kembali lubang duburnya, Jessica meringis – ringis merasakan pergesekan penis Om Vic dilubang anusnya, pergesekan yang semakin keras dan kuat membuat tubuh Jessica terdorong-dorong “plokkk.. Plokkk.. Plokkk.. Plokkk Plokkkk” suara itu terdengar semakin keras dan cepat bercampur dengan suara kucuran air shower yang hangat.
“Om Vic !Om Vic !! Om Vic….” berulang kali Jessica memekik kemudian berulang kali memanggil-manggil nama Om Vic , “Ahhhhhh… !! ” penis Om Vic menggecaki lubang anus Jessica kuat-kuat, kedua tangan Om Vic merayap mengerayangi buah dada Jessica, meremasi bongkahan dada Jessica yang semakin keras, “Ploppphhh…” Om Vic mencabut penisnya dari anus Jessica kemudian meletakkan gadis itu duduk dipinggiran bak mandi.
“Hunghhh, Om Vic, Om Vic!!, Ahhhh, Om Vic!!” Jessica berpegangan pada lengan Om Vic ketika Om Vic mengenjoti lubang vaginanya, duh begitu lembut Om Vic menggenjot vaginanya, meresapi jepitan vagina Jessica yang seret dan peret menggigit batang Kemaluanya, meresapi kontraksi dinding vagina Jessica yang meremas-remas batang penis Om Vic yang tertancap di lubang vaginanya yang mungil.
“WAdooohhhhh !!! Omm Vic!! Awwww…..!! ” Jessica berusaha menahan gerakan kuat pinggul Om Vic yang menyodok-nyodok dengan kuat, tangan OmVic menepiskan tangan mungil Jessica dan semakin kuat menggecaki lubang vagina Jessica.
“Enahhhhhh.., Huhhhhhh ? Crrrt Crrrrr…..” tangan Jessica berpegangan kuat-kuat pada lengan Om Vic, Om Vic memperlambat tempo sodokannya kemudian perlahan-lahan membenamkan batang kemaluannya dalam-dalam. tangan Om Vic membelai lembut rambut Jessica.
“He he he… Om Vic……” Jessica menengadahkan wajahnya ke atas, Jessica terkekeh ketika batang penis Om Vic mengaduki lubang vaginanya dengan lembut, tatapan matanya yang nakal membuat tensi Om Vic kembali naik, didekapnya buah pantat Jessica. Jessica berpegangan kuat-kuat pada bahu Om Vic, sambil terus mengayunkan penisnya Om Vic berjalan keluar dari dalam kamar mandi, Om Vic keluar dari kamar tidur untuk ganti suasana,
“Om Vic !! Euhhh….??”Jessica menatap wajah Om Vic, ada kekhawatiran yang tersorot dari pandangan matanya ketika Om Vic hendak membuka pintu rumah.
Pintu rumah itu terbuka, Om Vic melangkahkan kakinya keluar sambil terus mengocokkan penisnya memacu vagina Jessica. Jessica mirip sedang digendong tapi dari sebelah depan dengan vaginanya yang tertancap penis Om Vic, rumah om Vic didaerah pinggiran, agak jauh dari keramaian. Jessica menolehkan kepalanya ke kiri dan kanan, ada rasa was-was di wajahnya, perlahan-lahan rasa was-was Jessica memudar dan hilang ditiup angin malam, apalagi ketika merasakan tubuhnya terayun kuat oleh sodokan-sodokan penis Om Vic.
“Ahh ! Ahh ! Om Vic,,, Om Vic….” suara Jessica memecah keheningan malam, “Ngahahhh…..!! Crr… Crrrrr, Glekkkkk ! “Jessica menelan ludah, tangan Jessica membelai lembut pipi Om Vic, mengusap peluh Om Vic dengan telapak tangannya, duh kasihan Om Vic,
“Ommm…, Capek ya ?” Jessica bertanya dengan lembut.
Om Vic hanya tersenyum, tanpa memperlambat gerakan batang penisnya yang terus menggenjoti vagina mungil gadis itu.
“Sebentar Omm, sebentar…..”Jessica meronta dan melorot turun dari gendongan Om Vic, dituntunnya Om Vic agar duduk dibangku kayu panjang , Jessica naik mengangkangi Om Vic dan menduduki penis Om Vic dengan lubang vaginanya, tangan Om Vic memegangi pinggang gadis itu Jessica menggerakkan pinggulnya naik turun,masih amatir memang, Om Vic tersenyum sambil membisikkan sesuatu, Jessica meenggeleng-gelengkan kepalanya, Om Vic tertawa kecil kemudian kembali berbisik di telinga Jessica. Jessica kembali menggeleng-gelengkan kepalanya, entah apa yang dibisikkan Om Vic ke telinganya, ia mencubit kecil dada Om Vic sambil tertawa kecil. Om Vic membantu menaik turunkan pinggulnya,
‘Oyyyeahhh, Yeahhh,,, Ommm, Enakkk Ommm !!! Yeahhhh!! “tiba-tiba Jessica berteriak keras sambil menaik turunkan pinggulnya dengan lebih cepat kemudian terkekeh sambil menutupi wajah dengan kedua tangannya.
“Lohhh ?? koq berhenti ha ha ha…, teriak lagi dong…!”
“Nggak mau , malu, he he he he….” Jessica menggeleng-gelengkankan kepalanya, Om Vic tertawa kemudian mengecup bibir Jessica.
Jessica berpegangan pada bahu Om Vic dan mulai serius menaik turunkan pinggulnya dengan lebih cepat, berusaha memberikan kepuasan kepada Om Vic, berkali-kali Jessica mendesah keras dan akhirnya menjerit kecil “Aoww… !!Crrr Crrrr Crrrr….” Duh bukannya memberikan kepuasan malah dirinyalah yang terpuaskan.
”Enak sayang ? Hemmm…?” Om Vic bertanya sambil mengusapi pinggul Jessica, ia mengangguk kecil dengan wajahnya yang bersemu merah. Om Vic mendorong pinggul Jessica agar gadis itu turun dari pangkuannya, Om Vic mengambil posisi di belakang tubuh Jessica kemudian dari belakang ditusuknya lubang vagina Jessica, “plokkk..Plokkkk..Plokkk”
Pekikan kecil Jessica pun semakin sering terdengar,
“Oahhhh, Ennnggghhh, Enggahhhhh…!! ” Jessica mengerang, tubuhnya semakin kuat tersungkur-sungkur kedepan. tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara kendaraan, dengan cepat Om Vic membopong tubuh Jessica dan kembali masuk ke dalam rumah “Brakkkkk….!! ” pintu rumah tertutup dengan keras, tidak berapa lama sebuah mobil melintasi tepat di depan rumah Om Vic.
“Ha Ha HA HA , hampir kita ketahuan…” Om Vic mencubit hidung Jessica.
“Omm Sichhh, pengen yang aneh-aneh segala…” Jessica Andres merengut manja kemudian melangkah mengikuti tarikan Om Vic pada pergelangan tangannya.
“Nggak apa, itung-itung pengalaman he he he” Om Vic cengengesan, dengan tissue dibersihkannya selangkangan Jessica.
Jessica duduk di atas sofa, kedua kakinya mengangkang ketika Om Vic merundukkan kepalanya, dengan lembut dikecupinya permukaan vagina gadis itu.
“Ihhhhhh, Om Vic , enak amat sihhhh….Hemmmmmm he he he” Tanpa sadar Jessica merebahkan pungungnya kebelakang sambil merentangkan kedua tangannya keatas untuk mengusir rasa pegal ditubuhnya, lidah Om Vic mengoreki sela-sela vagina Jessica yang merekah.
“Ouwww…!! Jessica agak merapatkan kedua kakinya ketika jari Om Vic menarik bibir vaginanya. Lelaki itu begitu lahapnya mengenyoti isi vagina Jessica. Lidah Om Vic menggeluti klitoris Jessica, ujung lidah Om Vic yang meruncing mengaiti klitoris itu sampai gadis itu berkali-kali terpekik kecil keenakan.
Om Vic menggesekkan kepala penisnya pada belahan vagina Jessica, dijejalkannya kepala penis itu, Slllleeetttttt, kepala penis Om Vic terpeleset dan membentur kelentit Jessica sampai ia tersentak merapatkan kedua pahanya, namun tidak berapa lama kedua paha Jessica mengangkang dengan santai, Om Vic kembali menjejalkan kepala penisnya pada lubang vagina Jessica yang mungil, kali ini dengan lebih hati-hati, dengan penuh perasaan Om Vic membenamkan kepala penisnya membelah vagina Jessica.
“Nnnnnhhhhh…., Hhaahhhhhh….” Jessica menarik nafas ketika merasakan perlahan-lahan batang penis Om Vic kembali memenuhi lubang vaginanya, Jessica tidak dapat membedakan apakah penis Om Vic yang berdenyut-denyut ataukah vaginanya yang berdenyut-denyut, begitu nikmat sampai-sampai Jessica terperangah meresapi denyutan-denyutan yang berkedut-kedut didalam lubang vaginanya.
“Owwwww,, Ahhhhhhh… Ahhhhhhh” tubuh Jessica kembali terguncang kuat, semakin kuat Jessica mengerang semakin kuat juga Om Vic menggecaki vaginanya “Ehhh, Owww, Owwwwww…. Crrrr Crrrr”, habis sudah tenaga Jessica ketika melayani Om Vic.
Ya Ampun…!!!, Jessica merasakan tubuhnya kembali terguncang-guncang, semula perlahan-lahan kemudian menguat semakin kencang, Jessica benar-benar salut pada stamina Om Vic , begitu berpengalaman, terus menggenjoti lubang vaginanya dengan kuat dan cepat, Jessica mulai merengek ketika Om Vic menggusurnya dan memaksanya duduk di pingiran meja makan
“Om Vic, capek…, Om Vicc. Om Viccc Enhh..!! Enhhh!!” nafas Jessica kembali tersendat karena genjotan penis Om Vic, berulang kali Jessica memohon pada Om Vic yang malah semakin liar karena rengekan Jessica malah membuat nafsu birahinya memanas. Tangan Om Vic yang kekar mendekap punggungnya sambil terus berkutat memacu penisnya keluar masuk menggasak lubang vagina gadis itu.
“Engghhh.. Hauhhh…., Crrrr Crrrr” tangan mungil Jessica melingkar memeluk pinggang Om Vic kuat-kuat kemudian perlahan melorot terkulai lemas. Om Vic mencekal pergelangan kaki Jessica kemudian merentangkan kaki Jessica melebar, secara otomatis Jessica membaringkan punggungnya diatas meja.
“Ennnhhh,,!! Ennnhhhh,,Enhhhhh!!!,”Jessica hanya dapat pasrah menghadapi nafsu Om Vic yang begitu besar terus menggenjot-genjot vaginanya, terkadang mengaduk dengan kasar sampai gadis itu meringis dan menggeliat lemah, mata Jessica yang sudah kelelahan menatap wajah Om Vic.
Om Vic balas menatap Jessica, tubuh mungil Jessica sudah basah kuyup banjir keringat, buah dadanya tampak basah menggiurkan disertai lelehan cairan keringat yang mengucur deras, semakin cepat Om Vic menggenjoti vagina Jessica semakin cepat pula buah dada Jessica terguncang, sebuah pemandangan yang menggairahkan ketika menyaksikan wajah Jessica yang terperangah karena vaginanya digenjot dengan kasar dan kuat. Kini Om Vic menarik Jessica turun dan membalikkan tubuh Jessica, sebelah kaki Jessica diangkatnya dan diletakkan di pinggiran meja, tangan Om Vic memegangi pinggang Jessica untuk menjaga keseimbangan tubuh gadis itu, ditusuknya kembali vagina gadis itu dari belakang.
“AaHaaa, Haduhhh, Om Vic , Om Vic…!! ” Jessica menengadahkan kepalanya ke atas, kedua tangannya bertumpu dengan kuat di atas meja, berkali-kali tubuhnya terguncang hebat mengikuti dorongan keras penis Om Vic ”Hennn, Aaa!! Crrrr… Crrrrr…..”
Om Vic mengelusi pinggang Jessica kemudian membopong Jessica masuk kembali kedalam kamar, setelah membaringkan tubuhnya, Om Vic naik keatas ranjang.
“Om Vic, sudah om Vic, Jessica nggak kuat…, OmVic….”Jessica merengek ketika tangan Om Vic memiringkan tubuh mungilnya, diangkatnya ke kaki kiri Jessica memegangi tungkai lututnya di bagian bawah.
“Engahhhhhhh…..!!” tubuh Jessica kembali terguncang semakin lama semakin keras, “Omm Vic…., Ommmmmm” Jessica hanya dapat memanggil-manggil nama orang yang sedang menyetubuhi dirinya , memohon agar orang itu berhenti menggecaki lubang vaginanya, berhenti menggenjoti lubang vaginanya, namun orang itu tidak menggubris permintaannya. Orang itu ingin terus, terus dan terus menikmati tubuh mungilnya yang memberinya sejuta kenikmatan, lubang anusnya yang kecil sempit, lubang vaginanya yang mungil peret, payudaranya yang kenyal dan membuntal padat dihiasi putting susunya yang kemerahan, benar-benar mengasikkan untuk dikenyot dan dihisap-hisap. Om Vic membalikkan tubuh Jessica kemudian dengan sekali sodokan yang kuat Om Vic menjejalkan penisnya amblas ke dalam lubang anus Jessica, posisi Om Vic mirip seperti sedang menduduki buah pantat Jessica. Jessica mengerang keras dengan sebatang penis yang tertancap mengait lubang anusnya, tubuhnya seperti tertekan-tekan di atas ranjang empuk, tangan Om Vic yang satu bertumpu pada ranjang sedang kan yang satunya lagi menahan punggung Jessica agar tidak terlalu banyak bergerak, setelah puas menyodomi Jessica Om Vic membalikkan kembali tubuhnya.
“Om Vic, Om…” telapak tangan Jessica berusaha menutupi wilayah intimya, ditepiskannya kedua tangan Jessica dan disodoknya lubang vaginanya, digecak dan digenjotinya liang sorgawi sementara kedua tangan Om Vic mencekal pergelangan kaki Jessica menjaga posisi kaki gadis itu dalam posisi mengangkang , kepala Jessica tergolek ke kiri terkadang tergolek ke kanan
“Ahhhhhhhh, Om Vic, Om Vic…Crrrr” Jessica menggigil hebat dalam genjotan Om Vic, erangan dan rengekan gadis itu sesekali terdengar ketika Om Vic memacu penisnya kuat-kuat menggenjoti vaginanya. Om Vic tersenyum lebar sambil menggecak-gecak vagina Jessica yang mungil dan peret. Ya sekali terasa belum cukup!! ingin terus, terus dan terus menikmati kehangatan tubuh mungil Jessica yang kini terguncang-guncang dengan hebat dibawah tindihan tubuhnya. Om Vic ingin bercinta terus semalaman, ingin terus menggenjoti lubang vagina Jessica Andres dengan batang penisnya sampai gadis itu terengah-engah dengan wajah yang semakin menggairahkan, ingin memeras keringat Jessica membanjir membasahi tubuhnya yang putih mulus, ingin mengguncangkan susu Jessica yang kuat dengan sodokan-sodokan liar di lubang mungil vagina Jessica yang sudah memar kemerahan.
*****************************
Keesokan harinya,.
“Jessica…, Ayo sayang….” Om Vic tersenyum lembut sambil mengulurkan tangannya pada Jessica yang termenung, masih terbayang betapa hebatnya kenikmatan yang dapat diberikan oleh tubuh Jesssica yang mungil. Tangan Om Vic meraih tangan mungil Jessica dan menuntun gadis itu.
“Kau Siap, gadis kecil ??”Om Vic bertanya pada gadis yang baru berusia 16 tahun dengan wajah imut dan tubuh mungilnya yang menggairahkan.
” Siap !! Om Renegade…!! “Jessica menepuk pundak Om Vic.
Terdengar suara tawa mereka berdua
“Brrrmmmm…, Brrrmmmmm”.
Re: sabar dong 1-1 gitu loh
Good lUck….!!
Lalu mamanya gmn nasibnya ? Ketauan gak tuch selingkuhnya ?
Kayanya musti diterusin lagi nich boss, msh banyak yg gantung nich critanya….
no word in diz world can describe ur creation.. but i just wanna say PERFECTO……
bagussss
Ho Ho Ho, mkasih dah dipost’n Bos Shu ^^
Re: sama2 juga, thx atas ceritanya yg membuat blog ini ramai
*MR Harry
Satpamnya Gigit Jari ke ke ke…, kasihan juga yak ?
*MR Devil
Mamanya kan kabur, dilaporin o/ mbok narti, ada di cerita awal koq, cuma yaa, ngak diulas secara spesific sih…^^
Tha’x ya buat semuanya..^^
akhrnya selesai jg!!
Happy ending buat jessica
great job sis Yo…
btw bos shu, kok skrg jd ada private page sih
jd ndak bisa liat barang dagangan bos shu lg donk…
Re: psssttt…anjing2 polisi lagi kelaparan, kemarena ada pedagang bokep online ketangkep, makannya tiarap dulu.
dasar renegade..
nyelamatin tapi minta jatah juga akhirnya..
wahhh…
gw jadi pengen…
kalo boleh minta koleksi pic nya jessica donk
gw demen ma nih cewe.
kirim ke email gw ya.
thx
Re: wah itu harusnya minta ke sis Yohana, soalnya itu gambarnya dari dia, bukan gw
PAk Dion demen yak ?
Mo Dikirim kemana pak Dion ?
demen banget sis….
kirim ke choco.frape@gmail.com aja
kamsia soro ya…
namanya sich emily, Hm Hmm ^^
Mr liong demen gambarnya juga yak ??
*Pak Dion
Udah aku send, dicek aja ya nyampe blon..^^
Gw jg demen nih…
same_1211@yahoo.com
thx a lot…
Ceritana keren bo…
Wah udh abiz nie
ntar bikin yg baru lgy ya?
Bos shu…
Kug ada pripat page sie?
Kan kalila gk bsa buka…
Gmana nieh bos?
Re: belum lah, dah dapet ide sih unk eps 14 nanti, tapi blm sempat nulis aja, lagi sibuk nih.
muantap tenan
uenak tenan
kueren tenan
ceuritanya huebattt loh
bagus nih ceritanya
yang paling gue suka adegan waktu :
1. diajak keluar dan disuruk teriak
2. pas ada mobil
3. pas memelas berhenti, tapi ditancap terus ama si om
4. tentunya pas merawanin
5. dubur vag dubur vag, muantap
keren nih ceritanya
tapi fotonya di kirim ke sir_mikejess@yahoo.com sih mau banget.
thanks before
bearti maksudnya abis nih cerita?
duuhh sayang bangetttt
dari cerita 1 sampe 3 emg penasaran jg….masa mekinya bener2 gak disebut2….ampe akhirnya disini baru….jebol jg…..huahahhahaa…..
kutunggu cerita yang laen…
KMAD… [Keep Mupeng All Day]
kirimin ke email gw yh,,irvan_777@hotmail.com..
thx..