- Cerita ini hanyalah fiksi belaka,
- Ada juga beberapa bagian cerita yang ngak masuk diakal (Sangat..^^)
- Say No To RAPE AND DRUG’s in the REAL WORLD.
Seorang negro tengah mengintai dua orang gadis cantik bewajah oriental, ia mengendap-ngendap bagaikan seekor macan hitam besar yang tengah mengekori mangsanya, air liurnya menetes dari sudut bibirnya, matanya menatap liar merayapi tubuh kedua gadis cantik itu yang putih mulus, sementara batang penisnya yang hitam besar dan panjang sudah sedari tadi mengacung-ngacung tidak sabaran ingin segera menikmati kehangatan dan kemulusan mangsa cantik yang diincarnya, sesekali ia merangkak untuk bersembunyi dibalik semak-semak ketika Evelyn Shuang dan Isabella Leong menengokkan kepala mereka ke belakang, kedua gadis cantik itu tampak gelisah dan ketakutan.
“AOWWWWWWWWWWW.!!!!” Si negro menjerit keras dalam hati, matanya melotot, jarinya telunjuknya bergerak dengan reflek menyentil seekor semut yang tengah menggigit batang zakarnya, bibirnya yang tebal termonyong-monyong sambil meringis, ia manyun sambil menatap tajam sang semut yang jatuh terjengkang di atas rerumputan.
Sang semut berteriak keras “GILAAA…!!Daging apaan sihh ??!! Koq bau amatttt ??!!! HOEKKKK…!!!. Mampus DAHH..!! Nnnnggghhhhhhhhhhhhh” Semut kecil itu ambruk terjengkang ke belakang dan mati keracunan dengan wajah membiru.
Tangan si negro mengusap-ngusap benda kesayangannya kemudian melanjutkan mengekori Isabella dan Evelyn Shuang, ia terus mengekori keduanya sampai akhirnya memutuskan untuk menyergap kedua gadis cantik itu.
“aaaaawwwww……??!! ” hampir bersamaan Isabella dan Evelyn berteriak terkejut ketika seorang negro bertubuh hitam besar seperti seekor gorilla dengan kemaluan besarnya yang mengacung tiba-tiba melompat dari balik semak-semak.
Evelyn Shuang |
“PLAKKKK…..!! PLAKKKKK…..!! NGEHEKKK…….!! “kepala si negro terbanting keras ke kiri dan kanan ketika Isabella dan Evelyn bergantian menampar wajahnya, nafasnya tersendat di tenggorokannya, ia memegangi selangkangannya ketika Isabella menendang batang penisnya.
Matanya melotot, mendelik, sambil memegangi batang penisnya yang kini bengkok seperti huruf “L”, tubuh besar hitam itu rubuh ke belakang, tim paramedis segera memberikan pertolongan baginya dengan segera membawanya ke bengkel KETOK MAGIC terdekat.
“AGGKHHH…. OUUHHHH…!! WADAWW…….!!NGAHAAK…!!”
Isabella dan Evelyn saling berpandangan ketika dari dalam bengkel ketok magic itu terdengar raungan dan erangan-erangan keras,dibarengi suara hantaman dan ketokan yang mengerikan,kedua gadis cantik bermata sipit itu bergidik ngeri, tanpa menunggu lebih lama, Evelyn dan Isabella segera berlari menyelamatkan diri. Mereka terus berlari hingga akhirnya mereka berdua berhenti kecapaian. Sinar mentari perlahan-lahan pergi meninggalkan pulau itu digantikan oleh bayangan malam yang gelap. Akhirnya mereka tiba di sebuah lumbung padi yang tidak terpakai, Evelyn membaringkan tubuhnya yang kecapaian di sebuah lumbung padi, di atas tumpukan jerami, sementara di luar hujan gerimis mulai turun, Isabella merangkak mendekati Evelyn yang sedang beristirahat, kedua matanya terpejam rapat, Isabella memperhatikan wajah Evelyn yang cantik dan imut, perlahan-lahan Isabella mengelus pipi Evelyn, ia buru-buru menarik tangannya yang merayap di dada Evelyn, setelah berhasil meredakan gejolak dihatinya Isabella membaringkan diri disisi Evelyn, keesokan harinya mereka kembali melanjutkan perjalanan memasuki daerah pedalaman di pulau itu, mereka terus berjalan untuk menghindari kejaran pria-pria negro yang mengerikan………..
“Isabella……itu…. “
Evelyn mengacungkan jari telunjuk kanannya ke suatu arah, Isabella menengokkan kepalanya mengikuti arah jari telunjuk Evelyn, kedua gadis cantik itu saling berpandangan kemudian tersenyum penuh harap. Sebuah villa tua di tengah hutan. Dengan berhati-hati Isabella dan Evelyn mengintai villa tua itu, setelah yakin kalau keadaan aman barulah mereka berani mendekati dan membuka pintu villa tua itu.
“Haahhhh…..??!! ” mereka berseru kaget, dinding villa tua itu dipenuhi oleh gambar-gambar mesum, persetubuhan antara pria dan wanita-wanita cantik dalam berbagai macam gaya
Wajah Isabella dan Evelyn bersemu merah karena merasa jengah, rasa lapar membuat mereka melangkahkan kaki mereka untuk menyisir setiap ruangan yang ada di villa tua itu berusaha mencari makanan yang dapat dimakan untuk mengisi perut mereka yang kelaparan. Wajah kedua gadis cantik itu tertunduk lesu, tidak ada sedikitpun makanan di sini, walaupun villa tua ini sangat terjaga kebersihannya. Isabella terduduk di atas kursi sambil menghela nafas panjang, sedangkan Evelyn meraih selembar handuk yang ada di ruangan itu kemudian melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar mandi terdekat. Evelyn melepaskan pakaiannya yang basah dan kotor, tidak berapa lama terdengar suara kucuran air shower dari dalam kamar mandi. Isabella menolehkan kepalanya ketika mendengar suara pintu kamar mandi itu terbuka, nafasnya tertahan. Evelyn keluar dari dalam kamar mandi itu dengan hanya mengenakan selembar handuk yang menutupi tubuhnya, wajahnya yang mungil dan cantik, tubuhnya yang ramping, sepasang tonjolan mungil di dada gadis itu membuat imajinasi liar Isabella berkobar dengan dashyat, Isabella berusaha setengah mati untuk mengendalikan imajinasi liarnya.
“Evelynnn… pinjam handuknya dongg….” Isabella bangkit dari kursi dan menghampiri Evelyn
“Ehhhhh, nanti aku pakai apa ?? ” Evelyn tampak keberatan untuk melepaskan selembar handuk yang melilit ditubuhnya.
“Yaaaaa, sementara kamu terpaksa telanjang dulu sampai aku selesai mandi.” Isabella melangkahkan kakinya masuk ke kamar mandi kemudian dari sela-sela pintu Isabella mengulurkan tangannya, dengan terpaksa Evelyn melepaskan selembar handuk yang melilit di tubuhnya. Udara malam itu semakin dingin sehingga tubuh Evelyn menggigil kedinginan, akhirnya setelah agak lama pintu kamar mandi itu terbuka, tanpa merasa malu Isabella keluar dalam keadaan bugil.
“Ehhhh ? Isabella ?? ……kamu… kamu ngapainn ?! ” Evelyn tampak risih ketika Isabella menggeliat-geliatkan tubuhnya dengan erotis, desah nafas dan rintihan lirih Isabella terdengar semakin keras.
“Eiiiittttt……!! ” Evelyn melompat, meloloskan dirinya dari terkaman Isabella yang terus menerkam, lagi, lagi dan lagiii….. sampai akhirnya Evelyn terpojok dan……..
“Ahhhh…, Heiiiii…, Isabella….!! Lepaskan…..!! ” Evelyn berusaha mati-matian melepaskan diri dari pelukan Isabella, sementara sebaliknya Isabella berusaha mati-matian menaklukkan Evelyn, semakin lama ia semakin beringas, diterkamnya tubuh Evelyn hingga keduanya jatuh bergulingan di atas lantai beralaskan kain permadani tebal.
“Auhhh… Cupppp Hmmmmmm Affffhhhhh…kamu gila Isabell, gilaaahhhhhhmmm…..” bibir Isabella mengecupi kemudian melumat-lumat bibir Evelyn. Rontaan-rontaan kuat Evelyn berubah menjadi geliatan-geliatan yang indah, sesekali Isabella mengimbangi tenaga Evelyn yang meronta berusaha melepaskan diri
“Ahhhhhhhhhhhhh……….. ” Entah kenapa Evelyn semakin merasa nyaman ketika Isabella menindih tubuhnya, rasa hangat yang terasa semakin nikmat mulai menjalari tubuhnya. Evelyn mulai berani membalas lumatan bibir Isabella, desahan-desahan panjang dan rintihan-rintihan lirih terdengar silih berganti dari bibir mereka.
Evelyn membuka mulutnya, dibiarkannya lidah Isabella menggeliat masuk dan menggelitiki rongga mulutnya, ia kini mulai berani membalas menjilatkan lidahnya, kedua gadis cantik itu saling menjilat lidah, sesekali bibir mereka menyatu dan saling melumat, suara erangan lembut dan rintihan-rintihan lirih semakin sering terdengar.
“Isabell , Ahhhhhhhh…….. ” Evelyn mendesah keras ketika Isabella mulai mencumbui batang lehernya, cumbuan Isabella semakin liar, ciuman, hisapan dan jilatan-jilatannya mendarat dengan semakin kasar dileher Evelyn yang jenjang.
“Cupppk…, Cepphhh, Emmmhh Sllccckk Cepppppphhhh…. ” suara berdecakan kembali terdengar ketika bibir Isabella dan Evelyn saling melumat, lidah mereka terjulur bersamaan saling menjilat dan mengait dengan lembut, Evelyn menjulurkan lidahnya lebih panjang ketika mulut Isabella menghisapi lidahnya, demikian juga sebaliknya lidah Isabella terbenam semakin dalam kedalam mulut Evelyn ketika Evelyn melumat dan menghisapi lidah Isabella dengan lahap.
Nafas Evelyn semakin tidak teratur ketika kepala Isabella makin turun ke arah dadanya, tubuh Evelyn menggelinjang kegelian ketika tangan Isabella mengusap-ngusap bulatan buah dadanya, Isabella tertawa kecil ketika Evelyn menggelinjang kegelian. Mulut Isabella terbuka lebar kemudian mencucup puncak payudara Evelyn, sambil menghisap-hisap putting gadis itu tangan Isabella meremas-remas induk payudara Evelyn dengan lembut.
“Ennnhhh, Ahhh… Isabelllaaaaa…….hhhhhhhhh… ” Evelyn memeluk tubuh Isabella ketika merasakan rasa nikmat yang menggelitik di puncak payudaranya, kedua kaki Evelyn membelit pinggang Isabella. Rintihan-rintihan lirih dan rengekan kecil membuat suasana diruangan itu semakin memanas, gairah liar dimalan itu seakan-akan mengusir rasa haus dan lapar yang dirasakan oleh Isabella dan Evelyn, keduanya semakin terlarut kedalam sebuah pesona kenikmatan yang sangat sulit untuk dilukiskan di atas sebuah kanvas.
“Ihhhhhhhhhhh……, ” Evelyn menarik pinggulnya ke atas ketika merasakan hembusan-hembusan nafas hangat Isabella menerpa permukaan vaginanya,
Evelyn tersentak dan bangkit duduk sambil mencekal pergelangan tangan Isabella yang mengelus bibir vaginanya. Isabella tertawa kecil kemudian membenamkan wajahnya pada vagina Evelyn. Evelyn terperangah matanya membeliak sementara mulutnya ternganga, wajahnya tertekuk mamandangi kepala Isabella yang terbenam di antara selangkangannya, matanya yang sipit mengerjap-ngerjap, sementara nafasnya tertahan-tahan ketika merasakan batang lidah Isabella mengelus lembut bibir vaginanya.
“Essshhhh, Ahhhhhh…!! Ohhhhhh isabelll…..!! ” Evelyn merintih pelan ketika Isabella mengecupi selangkangannya, tubuhnya menggeliat resah dalam posisi duduk, kedua tangan Evelyn bertumpu ke belakang, sementara kedua kakinya tertekuk mengangkang, sesekali kepalanya terangkat ke atas sambil mendesah lirih.
“Ohhhh, Evelynnnnnn, indah sekali……. ” Isabella menatap kagum pada belahan tipis di selangkangan Evelyn, jari telunjuk Isabella bergerak teratur mengulas-ngulas dan menelusuri belahan tipis di selangkangan Evelyn, berkali-kali ia tertawa kecil sambil mengangkangkan kedua paha Eveyln yang merapat karena kegelian.
“AUHHHHH……..!! Hssshhhhhhhh……” Evelyn mengeluh keras kemudian mendesis ketika mulut Isabella mencaplok selangkangannya, nafasnya tertahan-tahan, perlahan-lahan ia merebahkan punggungnya, kedua kakinya yang tertekuk mengangkang sesekali menjepit kepala Isabella, kemudian kembali mengangkang lebar keenakan ketika merasakan lumatan-lumatan Isabella di selangkangannya, berkali-kali tubuhnya menggelinjang ketika lidah Isabella yang basah dan hangat menjilati belahan vaginanya yang semakin basah karena cairan kewanitaannya yang semakin banyak meleleh
“Ahhhhhhhhhhhhhhhhhh……!! “kedua kaki Evelyn yang tertekuk dalam posisi mengangkang berkali-kali mengejang, sementara tubuhnya menggeliat resah ketika ujung lidah Isabella menusuki daging mungil yang selama ini belum pernah disentuh
Mata Isabella berbinar-binar menatap klitoris Evelyn yang semakin mengkilap dengan indah ketika lidahnya membasuh dan menggelitiki daging mungil yang menggemaskan itu, Evelyn semakin kelojotan ketika jari telunjuk Isabella mengurut-ngurut dan memijiti klitorisnya, ia membalikkan pinggulnya mengangkangi wajah Evelyn.
“Ahhhhhhhhhhhhh…..! ” Isabella menarik pinggulnya keatas ketika lidah Evelyn menjilat belahan vaginanya, dengan sigap tangan Evelyn menekan bokong Isabella ke bawah, diendus-endusnya belahan tipis di selangkangan Isabella, dihirupnya aroma vagina itu dalam-dalam, lidah Evelyn kembali terjulur untuk menjilati belahan bibir vagina Isabella sambil menjilati belahan vagina Isabella, tangan Evelyn meremas-remas buah pantat Isabella dengan lembut, desahan dan rintihan lirih terdengar bergantian dari bibir Isabella dan Evelyn, tubuh mereka tampak basah dilelehi cucuran air keringat, terkadang terdengar pekikan-pekikan kecil akibat tekanan hawa nafsu yang semakin liar, Evelyn semakin bernafsu melumat-lumat vagina Isabella, demikian juga Isabella semakin rakus mengenyot dan menghisap-hisap belahan vagina Evelyn hingga akhirnya….
“Ooow…!!.Crrrrrrrrrrrrr….Crrrrrrrrrrrrrrrrrttt….Isabell..laaaa….”
“Ahhhhhhhhhhhh… Evelyyyynnnnnn…..”
Deru nafas Evelyn dan Isabella memburu dengan kencang, kemudian hampir bersamaan mereka mendesah keras ketika merasakan denyut-denyut kenikmatan, rasa nikmat itu meledak bersamaan dengan cairan kewanitaan mereka yang menyemprot-nyemprot dalam denyutan kenikmatan, mulut Isabella melumat dan menghisap kuat vagina Evelyn, disedot-sedot dan dikenyotinya cairan kewanitaan Evelyn sampai kering…., Evelyn juga tidak kalah rakus menghisapi cairan vagina Isabella, tubuh – tubuh indah itu tampak basah dicucuri lelehan air keringat, beberapa saat kemudian tubuh Isabella meneduhi tubuh Evelyn, kedua gadis itu saling berpelukan dan memandang dengan mesra, bibir mereka menyatu dan saling melumat. Kedua dara berwajah oriental itu tertawa kecil sebelum akhirnya mata kedua gadis cantik itu terpejam rapat, Evelyn dan Isabella terbuai dalam pelukan dunia mimpi yang indah. Sementara sosok-sosok hitam tinggi besar mulai mengelilingi rumah itu. Dua orang dari para negro itu maju ke depan, tampaknya ia cukup disegani diantara negro-negro lainnya, tubuh mereka besar dan gemuk. Wajah kedua orang negro itu tampak beringas dan kejam
************************
Pagi hari…
Isabella menggeliatkan tubuhnya ketika merasakan rasa geli yang merayapi buah dadanya, wajahnya tampak begitu renyah ketika menikmati remasan-remasan lembut yang meremas-remas payudaranya, bibirnya tersenyum dan mendesah-desah pelan. Seseorang mencekal pergelangan tangannya dan menekankan tangan gadis itu terentang diatas kepalanya. Mata Isabella tertutup oleh sehelai kain yang melilit dikepalanya.
“Evelyn….. jangan nakal ah…geliiiii…. ” Isabella berusaha menggeser-geserkan buah dadanya menghindari tangan seseorang yang sesekali mencubit dan memilin-milin putingnya, mengerayangi bulatan susunya dan juga membelai-belai puncak payudaranya…………………..
“Ufffhhhhhhhhhhh…,! ” Isabella meringis ketika tiba-tiba merasakan kenyotan kuat di puncak payudaranya, tubuhnya sampai melenting – lenting keatas ketika sedotan-sedotan itu semakin kuat mengenyot puncak payudaranya.
“HE… HE… Heee…..”
“Evelynnnn…..??!! ” Isabella memanggil nama Evelyn, ia mulai resah ketika mendengarkan suara terkekeh yang serak dan berat,yang pasti itu bukan tawa suara Evelyn, lagi pula? Ohh sepertinya ini sebuah ranjang yang empuk, berbegai macam pertanyaan berkecamuk dibenak Isabella, ia mengerjap-ngerjapkan matanya ketika penutup matanya dibuka oleh seseorang.
“Ahhhhhhhhhhh……!! “Isabella berseru terkejut setengah mati, sosok-sosok hitam besar mengelilingi dirinya, yang dua mencekal dan merentangkan tangannya, sedangkan yang satu tengah menindih tubuhnya, tiga orang negro berwajah beringas terkekeh-kekeh mesum, ketika ia berontak berusaha untuk melepaskan dirinya. Benar-benar gila tenaga ketiga orang negro itu, akhirnya malah dirinya sendiri yang terengah-engah kehabisan nafas,
“JANGANNN…..!! Awwwww……………. ” Isabella menjerit ketika si negro yang tengah menindih tubuhnya kembali mengenyot dan menjilati putting susunya, lidah si negro begitu ahli menggelitiki pentil susu Isabella yang semakin meruncing karena dirangsang olehnya dengan jilatan, kecupan dan juga hisapan-hisapan yang kuat di pucak buah dadanya yang semakin membusung dan membuntal padat.
“Nge He He He, do you like it babe?” si negro bertanya sambil menjepit putting Isabella kemudian memelintir-melintirnya, sesekali si negro menarik-narik pentil sang gadis yang merintih pelan. Isabella menggelinjang kegelian ketika bibir kedua orang negro lainnya ikut mengecupi dan menjilati ketiaknya, sesekali ia memekik kegelian ketika merasakan gigitan-gigitan lembut di ketiaknya yang putih bersih.
“Krrryuuuuukkkkk…..!! ” ketiga orang negro itu tersenyum mendengarkan suara perut Isabella yang kelaparan, salah seorang dari mereka keluar dari dalam kamar dan kembali dengan membawa kantung plastik yang terisi penuh oleh potongan-potongan daging ayam bakar.
“Are you hungry baby…..?? “
Isabella mengangguk, ketiga orang negro itu mendudukkan Isabella di tepian ranjang, dua negro duduk di sisi kanan dan sisi kirinya sementara negro yang membawa makanan berdiri sambil menyodorkan batang penisnya kehadapannya.
“Make me cum first…..And I will give you some food to eat… “
Tangan Isabella bergetar hebat ketika berusaha menyentuh batang penis si negro, akhirnya dengan menekan harga dirinya, kedua tangannya menggenggam batang itu.
“Hmmmmm…good girl…., I think I give you thisss.” si negro mengeluarkan sepotong kecil daging ayam bakar kemudian menyodorkannya ke depan mulut Isabella yang terbuka, dengan lahap ia mengunyah potongan daging ayam itu, tangan kedua orang negro yang duduk di sisi kiri dan kanan mengusapi buah dada Isabella dan terkadang dengan kurang ajar tangan mereka mengusapi paha dan vaginanya yang botak. Jembutnya kini sudah tercukur habis, sepertinya negro-negro itu mencukur habis jembut Isabella pada saat gadis itu tertidur dengan pulas.
Isabella Leong |
“Ennnhhh, Ahhhhhh.., Owwwwwssshhhhhhhh” sambil mengocok-ngocok batang penis yang hitam dan besar itu, bibir Isabella merintih-rintih dan mendesah kecil karena kedua orang negro yang duduk di sisi tubuhnya berkali-kali menundukkan kepala mereka yang botak ke arah payudaranya, bibir-bibir tebal kedua orang itu mengecupi bulatan dada Isabella, mulut mereka berkali-kali mampir untuk menghisap-hisap puncak payudaranya, tangan-tangan mereka yang duduk di sisi tubuh gadis itu berkali-kali menggerayangi bulatan buah susunya yang semakin membuntal padat.
“OPEN YOUR MOUTH “
“Nowwww…, Try thisss he he he……. ” setelah Isabella membuka mulutnya, si negro menjejalkan kepala penisnya kedalam rongga mulutnya, kedua orang negro yang duduk disampingnya menarik kedua tangan gadis itu ke belakang, sementara kedua tangan si negro yang berdiri di hadapannya menekan kepala Isabella bagian belakang sambil menggerakkan batang penisnya maju mundur dengan teratur.
“Emmmhhh… Emmmmmmmmm….??! ” Wajah Isabella mengernyit ketika batang penis si negro menekan semakin dalam hingga menusuk kerongkongannya, rongga mulutnya terisi penuh oleh batang penis yang besar dan hitam, nafasnya semakin lama semakin tidak beraturan ketika si negro berkali-kali merojokkan penisnya yang besar dan hitam itu dalam-dalam.
“Uhukkkk… Uhukkkk… jangannn.., tolong jangan…Uuhkk ” Isabella memohon sambil terbatuk-batuk, untuk sesaat membiarkan Isabella sampai gadis itu agak tenang, Isabella terus memohon agar si negro tidak mendeepthroatnya dengan penis yang hitam dan bau itu, namun batang penis yang besar itu kembali dijejalkan oleh si negro untuk menyumpal mulutnya.
“OUFHHH…..!! ” Isabella memuntahkan penis si negro, dijilatinya batang penis itu dan kemudian diemut-emutnya kepalanya yang besar dan mengeluarkan lendir lengket yang menjijikkan dari mulut penisnya, mulut si negro termonyong-monyong ketika merasakan hisapan-hisapan kuat di kepala kemaluannya.
Isabella tampak gelisah ketika tubuhnya digusur dan ditelentangkan di atas ranjang empuk itu, si negro mengganjal bokong Isabella dengan sebuah bantal, lalu mengangkangkan kedua kakinya dengan paksa, kemudian kepala si negro terbenam di selangkangan Isabella. Lidahnya menari-nari di atas permukaan vagina Isabella, sebuah tarian lidah yang membuat tubuh Isabella tersentak dan menggelinjang keenakan, kedua orang negro lainnya yang berbaring di sisi kanan dan kiri gadis itu juga tidak mau kalah, lidah mereka menari-nari mengulasi bulatan dada Isabella yang membuntal padat, rintihan-rintihan lirih Isabella terdengar diiringi suara terkekeh-kekeh mesum ketiga orang negro yang tengah menjulurkan lidah mereka mengulas-ngulas vagina dan kedua puncak payudaranya.
“Awhhhhhhhhhhh…..???? ” Isabella menjerit keras ketika tangan si negro menekan kasar pinggiran bibir vaginanya, mata si negro melotot menatap belahan vaginanya yang mulai merekah dengan indah, diendus-endusnya belahan vagina yang tampak basah oleh cairan kewanitaan gadis itu.
“Hemmm, Snifhhh, Snifffhhhh, smell so gooddd He he he “mulut si negro terbuka lebar kemudian mencaplok belahan tipis yang merekah di selangkangan Isabella.
“Ahhhhhhhhhhhhhhhh….!! Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh……!! ” tubuh Isabella melenting-lenting ketika mulut si negro menghisap-hisap selangkangannya, jeritannya bertambah keras ketika puncak payudaranya dilumat kuat-kuat oleh bibir-bibir tebal yang semakin keasikan mencaplok dan melahap buah dadanya.
Mata Isabella menatap ngeri ketika kepala penis si negro menempel di pintu vaginanya, tubuhnya mengejang ketika kepala penis yang besar itu menggeliat berusaha memasuki belahan vaginanya. Batang penis yang hitam, besar dan panjang itu terkadang tertekuk ketika menggeliat berusaha membelah belahan tipis di selangkangannya.
“Mampus aku, ohhhhh….!!Ohh!!! aduhhhh….ARGGGHHHH…!!” Isabella mengaduh kemudian mengerang keras ketika batang hitam besar itu berhasil menyusup dengan gerakan kasar, bibir Isabella membentuk huruf “O” kemudian melolong keras ketika penis si negro menusuk keras belahan vaginanya
“OWWWW……!!Krrttttttttt… Brrrttttttttttt….. Brrrrrrrrrrrrttt…..” selaput kegadisan Isabella hancur berantakan dihantam batang penis si negro yang besar dan panjang. Isabella merintih pelan kemudian terisak-isak menagis, pria hitam besar seperti kingkong itu merengut kegadisannya.
“Ha Haaaa Haaaa…..” ketika negro itu malah tertawa lepas ketika tubuh Isabella kelojotan menahan rasa sakit yang luar biasa ketika si negro kembali menghentakkan batang penisnya dalam-dalam, ketiga orang negro itu tampak senang mendengarkan jeritan dan lolongan keras Isabella yang kesakitan setengah mati ketika vaginanya berkali-kali dihantam oleh batang penis yang hitam besar dan panjang.
“Dammmm….!! O YEAH BABYYY…. UHHHHHHH….. YESSSS….. ” mulut si negro semakin monyong sambil memaksa menjejalkan batang penisnya yang hitam besar semakin dalam merojok-rojok belahan vagina Isabella.
“Ahhhh….!! Aduhhhh sakitttt….!! Owwwwwwww….. !!” tubuh Isabella mengejang hebat ketika penis itu bergerak kasar masuk lebih dalam menusuk belahan vaginanya, batang penis yang hitam itu tampak terbasuh oleh cairan berwarna kemerahan ketika si negro menarik benda hitam itu keluar,
Isabella menjerit keras ketika batang besar itu kembali ditekankan pemiliknya dengan kasar membelah belahan vaginanya. Payudaranya menjadi mainan yang mengasikkan bagi kedua negro yang berbaring disisi kanan dan sisi kiri tubuhnya, induk payudaranya diremas-remas dengan kasar oleh tangan-tangan kekar hitam, putingnya dihisap dan dilumat habis-habisan oleh bibir-bibir tebal yang menyusu dengan rakus.
“Ennnhhh…, Annnhhhh.., Owwww, Ehhhhhhhhhssshhh, Akkhhhhh ” Isabella tampak tersiksa ketika batang penis si negro yang hitam dan besar itu mulai bergerak dengan teratur menyodoki belahan vaginanya, sesekali tubuh Isabella melenting ketika si negro menghentakkan batang penisnya dengan gemas.
“Ouhhhh….!! Ahhhhhhh… Ahhhhhhhhhh…. Ennnnnggghhhhh….. ” Isabella melotot ketika merasakan sodokan-sodokan kasar yang menyakitkan menusuki selangkangannya, erangan Isabella terdengar semakin keras ketika si negro semakin liar menghujamkan batang penisnya merojok-rojok vagina gadis itu, tubuh Isabella semakin basah, butiran keringatnya mengucur dengan deras melelehi tubuhnya yang terguncang dengan hebat tanpa daya, lumayan lama Isabella tersiksa oleh sodokan-sodokan liar si negro, sampai akhirnya siksaan itu berubah menjadi kenikmatan yang tiada tara.
“Uhhhhhh……, Hsssshhhhhh ” Isabella mengeluh sambil menggelinjang keenakan, ia merasakan sodokan-sodokan yang semula begitu menyakitkan baginya kini terasa semakin mengasikkan dan nikmat, Isabella semakin membusung payudaranya keatas sambil memeluk kepala kedua orang negro yang sedang menjilati puttingnya
“mmmmhhhh… Ohhhhhhh………, Crrrrrrrr Crrrrrrrrrrrrr ” Isabella mendesah panjang ketika penis si negro memaksa vaginanya memuntahkan cairan kenikmatannya. Batang penis yang hitam dan panjang itu bergerak dengan lebih lembut disaat Isabella mencapai puncak kenikmatannya. Si negro menghentikan sodokannnya, matanya menatap dan merayapi tubuh Isabella, bibirnya yang tebal tersenyum menyaksikan Isabella meringis sambil mendekap dua buah kepala yang sedang asik melumat-lumat buah dadanya.
“H…..Hhhhhh… Nnnnnhhhhh…. ” nafas Isabella sesekali terhembus dengan kuat ketika si negro menarik penisnya sampai sebatas leher penis dan kemudian menjebloskannya dengan kuat hingga batang yang hitam besar dan panjang itu kembali amblas sedalam-dalamnya membelah belahan vaginanya yang peret dan seret.
Si negro yang sedang menggenjot Isabella tiba-tiba mengganti posisi, ia duduk di pinggiran ranjang, kemudian Isabella disuruh untuk menduduki penisnya dengan belahan vaginanya. Isabella mendesah pelan ketika lidah si negro menggelitik, menjilat-jilat daun telinganya. Isabella menolehkan kepalanya ke belakang ketika pinggulnya ditarik turun oleh sepasang lengan yang hitam dan kekar. Kepala penis si negro yang hampir masuk tiba-tiba tergelincir karena licinnnya belahan Isabella, si negro tampak kecewa kali ini dengan hati-hati tangan kiri si negro mengarahkan kepala penisnya pada belahan vagina Isabella, sementara tangan kanannya yang membelit pinggang gadis itu menarik tubuhnya turun. Perlahan-lahan kepala penis si negro mengeliat-geliat memasuki belahan bibir vagina Isabella yang kecil mungil.
“Hemmmmpppphhhh……… ” wajah Isabella terangkat ke atas menatap langit-langit ketika merasakan penis besar itu kembali menusuk masuk dengan susah payah, gerakan penis itu tersendat-sendat karena lubang vagina Isabella yang sempit kesulitan menerima batang kemaluan si negro yang besar dan panjang, mata Isabella mendelik sementara mulutnya membentuk huruf “O” , ketika si negro terkekeh-kekeh sambil menarik pinggangnya untuk terus turun. Darah keperawanan Isabella meleleh bercampur dengan cairan kewanitaannya membasuh batang hitam besar yang tertancap dengan kokoh di belahan bibir vaginanya yang memar kemerahan, seluruh tubuhnya mengejang kuat ketika penis besar itu menyentak-nyentak dengan kasar. Jeritan-jeritannya malah disambut dengan jeritan-jeritan liar kedua negro lainnya yang menyemangati seorang teman mereka agar lebih liar menyetubuhinya.
“Come on Bro, fuck herrr…. YEAHH……! “
“HARDER BROOO…, HARDERRRR……!!!! “
“Ahhhh…., Ahhhhhh… Awwwwhhhh…!!” tubuh Isabella tersentak-sentak ke atas dihantam penis si negro yang besar, berkali-kali ia terperangah dalam sodokan-sodokan kasar yang terasa semakin nikmat. Tubuh si negro dan tubuhnya semakin basah, keringat Isabella yang mengucur dengan deras seakan-akan menjadi penambah semangat bagi si negro. Wajah si negro yang buruk dan hitam itu berseri-seri ketika mendengar pekikan-pekikan kecil Isabella saat penis yang hitam dan besar itu berkali-kali menyodok belahan bibir vagina Isabella dengan kuat. Entah berapa kali si negro memaksanya untuk berkubang di dalam lumpur kenikmatan sampai akhirnya si negro memacu batang penisnya semakin cepat dan KECROTTTT….. KECROTTTTTT……! Isabella mengerang pelan ketika penis yang hitam dan besar itu dicabut oleh pemiliknya, Isabella sempat melirik kearah sebatang penis besar yang kini telah layu di selangkangannya si negro yang baru saja menyetubuhinya dengan liar. Isabella mencoba untuk meronta ketika dirinya dipaksa menungging. Seorang negro dengan rambut keriting tersenyum sambil menepuk-nepuk dan meremas buah pantatnya, sebatang penis yang masih segar mulai menggesek – gesek belahan pantatnya, Isabella buru-buru menarik pantatnya ketika kepala penis si negro mencolek nakal lubang anusnya.
“Jangannn…, tolongg jangan ….. Ennhhhh..!!” Isabella memohon belas kasihan ketika merasakan benda tumpul yang keras mulai menekan-nekan lubang anusnya sementara tubuhnya direjang dengan kedua tangannya dipiting ke belakang.
“Ennnhhh!! Jangann…!! Akhhhhh….!! OWWW! !HEKKKSH…!! “Isabella hampir saja kehilangan kesadaran ketika penis si negro menyobek lubang anusnya. Kepala penis itu tenggelam disertai erangan kesakitan Isabella, si negro tersenyum menatap lubang anus Isabella yang akhirnya bersedia menerima kepala penisnya, lubang kecil yang sempit itu menggigit kepala kemaluan si negro. Diremas-remasnya buah pantat Isabella sebelum akhirnya ia memutuskan untuk merojokkan batang kemaluannya lebih dalam.
“Arrrhhhh, Ennnnnnrrrhhhhh, Nnnnnnnggghhhakkksss….!!!! ” batang besar itu bergerak masuk semakin dalam ketika si negro menjejal-jejalkannya dalam gerakan menyentak-nyentak yang kasar dan kuat. Tubuh Isabella terdorong – dorong dengan kuat, suara erangannya terdengar semakin keras ketika batang penis yang besar dan panjang itu menusuk semakin dalam. Si negro menarik pinggang Isabella sambil mendesakkan benda besar di selangkangannya. Mata si negro semakin sayu ketika selangkangannya mendesah bongkahan buah pantat Isabella yang halus dan lembut.
“EAWWWWHHHHHHHH………!!!Ampunnn Owhhhhhhhh…..!!” Isabella menjerit keras ketika si negro mulai melakukan gerakan memompa, menggenjot- genjot lubang anusnya, rasa panas dan perih mengiringi ketika batang penis si negro yang besar dan kering bergesekan dengan dinding anusnya. Si negro merasakan rasa nikmat yang luar biasa sedangkan sebaliknya Isabella merasakan rasa sakit yang tiada taranya.
“Nnnnnhhhhh….. Arrrgggggghhhhhh……!!sakiiiitttt Aduhhhhh Oawwww ” Isabella mengerang keras ketika penis besar itu amblas dengan sempurna kemudian mengaduk-ngaduk lubang anusnya. Berkali-kali Isabela melenguh kemudian merintih dan meringis ketika batang penis yang hitam besar itu mengaduki duburnya.
“AUHHHH….! AHHHHH….!! AWWWWWWHmmpppphhhh..!” Jeritan Isabella mendadak lenyap ketika sebatang penis menyumpal mulutnya, air matanya meleleh dari sudut matanya yang sipit. Tubuhnya terasa lemas tidak bertenaga ketika batang penis itu menghantami lubang anusnya, rasanya begitu ngilu dan menyakitkan, nafasnya tersenggal-senggal ketika sebatang penis yang hitam dan panjang itu berulang kali mendeepthroatnya hingga kehabisan nafas.
“Plokkkk… Plokkkkk Plokkkkkk……!! ” terdengar suara benturan-benturan buah pantat Isabella yang sedang dihajar oleh benda besar di selangkangan si negro, dengan teratur si negro menjaga irama sodokannya, ia berulang kali menggeram gemas sambil merojok-rojokkan penisnya kuat-kuat menyodomi Isabella, ia tambah gemas dan bernafsu menyodokkan penisnya ketika mendengarkan jeritan-jeritan Isabella yang kesakitan setengah mati
“Jangannn……!! Ahhhh……,Sllccckkkk… Ckkkkk… Ckkkkk ” Tangan Isabella menahan batang penis yang hendak menyumpal mulutnya, lidah Isabella melingkari kepala penis si negro dan mencoba memberikan service terbaiknya, dijilatinya batang hitam besar di selangkangan si negro, dikecupinya penis hitam yang bau sangat menyengat itu, digelitikinya lubang di kepalanya, mulut Isabella berdecakan ketika menjilati, mengecupi dan mengulum-ngulum penis si negro, sementara tubuhnya terus terdorong-dorong dengan kuat disodomi oleh si negro berambut keriting yang terkekeh mesum sambil terus menghujam-hujamkan batang penisnya.
“Ennnhhh Ahhhhhh…..!! Owwww…..!! ” tubuh Isabella menggeliat pelan ketika, lubang anusnya terasa semakin gatal walaupun terasa sedikit ngilu ia berusaha menikmati batang penis si negro yang sedang menggaruk-garuk lubang anusnya.
“Blepppp…. Blooofffff….. Blepppppp, Plokk… Plokkkk ” suara batang penis yang sedang asik mengebor lubang anus Isabella, sesekali si negro menarik penisnya keluar dari lubang anus Isabella untuk mengintip isi anus Isabella sebelum lubang anus itu mengkerut si negro buru-buru membenamkan batang penisnya kembali dengan satu sentakan yang kuat dan kasar.
“Auhhhhhh………………….!! ” Isabella mengeluh ketika si keriting mencabut batang penisnya, tangan kekar itu membalikkan tubuhnya, si keriting menggeram dan menerkam tubuh Isabella yang sudah pasrah tanpa daya, mata dua negro lainnya berbinar-binar menyaksikan pergumulan yang liar.
“Essshhhh, Emmmhhhh… Mmmmhhhhh…. ” bibir si negro yang tebal melumat bibir Isabella, kemudian lidahnya terjulur keluar menjilati pipi, bibir dagu dan rahang Isabella.
“Uhh…… ” Isabella melenguh pelan ketika merasakan jilatan dan hisapan kasar di lehernya, kecupan-kecupan si negro yang semakin liar kini turun ke arah dada.
“AHHHHHHH……………………!!” Isabella menjerit keras ketika mulut si negro mencaploki dan menghisap kuat payudaranya, tubuh Isabella yang basah dan halus mulus menggelinjang -gelinjang dibawah tindihan si negro, keringatnya bercampur dengan keringat si negro.
“Nnnnhhhh…., Ahhhhhhhhhh….. ” Isabella merintih ketika gigi si negro menggigit-gigit putingnya yang semakin meruncing dan menghisap puncak payudaranya yang membuntal padat.
“Emmmmmmffffffffffffff……..,, Aaaaaaaaaaaaa……!!! ” seluruh tubuh Isabella mengejang ketika merasakan sesuatu yang besar kembali memaksa berusaha memasuki belahan mungil di selangkangannya. Diiringi satu jeritan yang keras tubuh Isabella melenting ketika benda besar itu menekan dengan kasar, memasuki belahan bibir vaginanya.
“Ohhhhhhhhhhhhhh, besar sekaliiii…., Ekkkhhhhh….,, Ouuuwww….!! ” Tubuh Isabella kembali terhentak-hentak dengan kuat ketika si negro mendesakkan selangkangannya, tanpa ampun benda besar itu menusuk-nusuk vagina Isabella
“Uccchhhhh…, Crrrr Crrrrrrrrrr Crrrrrrrrrrrrrrr…….. ” Isabella memeluk kuat-kuat tubuh besar yang sedang memompanya untuk melampiaskan siksaan puncak klimaks yang terasa begitu nikmat, si negro membalas pelukan Isabella dengan menghempas-hempaskan batang kemaluannya dengan lebih cepat dan kuat hingga Isabella terengah-engah kehabisan nafas, untuk beberapa saat lamanya Isabella terguncang dengan kuat dibawah tindihan si negro sebelum akhirnya memekik dalam kenikmatan, Isabella merengek-rengek bahkan hampir menangis ketika si negro semakin kuat memacu penis yang hitam besar dan panjang itu untuk merojok-rojok vaginanya.
“H….hhhhhh… Hhhhh…… Hhhhhhhhhhh ” nafas Isabella terengah-engah ketika akhirnya batang hitam itu terlepas dari vaginanya. Tangan-tangan ketiga orang negro itu merayapi tubuhnya, sesekali tubuh mulus Isabella menggelinjang kegelian ketika telapak-telapak tangan itu mengelusi bagian tubuhnya yang sensitif. Dua negro membimbing Isabella menduduki batang penis si negro berwajah vodet. Isabella merintih dan memekik keras ketika batang hitam itu kembali mengoyak belahan tipis di selangkangannya yang sudah memar kemerahan. Ia menegokkan kepalanya ke belakang ketika seorang negro menghimpit tubuhnya dari belakang…………
“TIDAKKKKKK……….!! AKHHHHHH….. ” Isabella terperanjat ketika sebuah sodokan keras menghantam lubang anusnya, tubuhnya menggeliat-geliat ketika dua batang penis yang hitam dan besar itu mulai bergerak liar, menyodok – nyodok vagina dan merojok-rojok lubang anusnya.
“Ohhhhh..?? “Isabella menatap ngeri pada sebatang penis yang mendekati wajahnya, sebelum sempat untuk menolak penis yang bau itu sudah menyumpal rongga mulutnya
Mata Isabella mendelik ketika merasakan rambutnya dijambak ke belakang oleh si negro yang sedang menyodominya. Wajahnya mengernyit ketika merasakan batang hitam yang besar itu menyodok dan menyesaki kerongkongannnya, nafasnya tersenggal-senggal ketika batang besar itu bergerak mendeepthroatnya. Ketiga negro Itu terus asik memacu batang penis mereka tanpa mempedulikan Isabella yang kewalahan setengah mati menghadapi serangan-serangan dari ketiga batang penis yang meyodomi, merojok vaginanya dan mendeepthroatnya dengan kasar.
“CROOTTTT…..!! “
“CROOTTTTTTTTTTTTTTTTTT….. “
“KECROOTTTT….. Crrrrrrrrr “
Tubuh Isabella menggigil ketika ketiga batang penis itu masuk dalam-dalam, meyesaki vagina, anus dan kerongkongannya. Tubuh Isabella bergetar dengan hebat dan Cretttttttttttttt…. Srrrrrrrrrrrrrrrr Crrruuutttt vagina Isabella berdenyut-denyut dengan nikmat, ia berusaha membuka matanya. Sinar matahari pagi yang hangat membelai tubuhnya, Isabella kembali mendesah ketika sebatang penis kembali menyesaki belahan vaginanya, beberapa saat kemudian tubuhnya kembali terguncang-guncang dengan semakin kuat…………….
”AHHHHHHHHHHHHH…!!! ” Evelyn Shuang melompat dari atas ranjang, gadis cantik itu bergidik ngeri ketika dua sosok tubuh yang luar biasa gemuk dan besar itu bangkit dengan santai. Wajah mereka tampak beringas, bibir tebal itu tersungging sinis merayapi tubuh mungil Evelyn. Evelyn menolehkan kepalanya ke arah pintu kamar, gadis cantik bermata sipit itu mundur teratur, tiba-tiba ia membalikkan tubuhnya dan berlari ke arah pintu kamar yang tertutup dengan rapat….
***********************
Sementara di tempat lain di pulau tersebut…
“Hosh…hosh…hosh!!” Ananda Mikola berlari ngos-ngosan sambil sesekali menengok ke belakang.
Sampai di sebuah pohon besar ia buru-buru bersembunyi di baliknya dan mengatur kembali nafasnya yang hampir putus itu. Bibirnya yang sudah dari sananya monyong itu jadi terlihat tambah monyong seperti cumi-cumi karena ngos-ngosan. Setelah merasa aman, ia memberanikan diri mengintip sekeliling,
“Huh…di mana tuh makhluk?? Amit-amit kalo sampe ketangkep” Ananda celingak-celinguk memeriksa sekitarnya, sepi…tidak ada apa-apa selain suara angin berdesir membelai dedaunan di pohon.
“Yes…akhirnya aman, sekarang bisa keluar deh gua!” katanya dalam hati dengan girang.
Ananda melangkah pelan keluar dari persembunyiannya di balik pohon besar itu, tapi baru beberapa langkah berjalan ia merasakan lehernya tersengat.
“Bah…serangga sialan, mana gede-gede lagi!” gerutunya sambil memegang lehernya yang terasa disengat.
Hei ternyata ada sesuatu menempel di lehernya itu, setelah dilihatnya, ternyata bukan nyamuk…bukan tawon…tapi sebuah jarum dart yang biasa ditembakkan dengan semprit, seketika itu pun ia merasakan syaraf-syaraf motorik di tubuhnya berhenti bekerja.
“Wadoh…ngehek!” tubuh Ananda langsung ambruk ke tanah.
“Wahahaha….akhirnya kena juga lo…gimana sih sama gua kok malah kabur gitu?” sahut Dorce Gamalama yang tiba-tiba keluar dari balik semak-semak, tubuhnya mengenakan pakaian kulit binatang ala Flinstone.
“Waaa…jangan bunda…ampun…!!” Ananda memohon-mohon tanpa bisa menggerakkan tubuhnya yang mati rasa melihat Dorce yang mendekatinya dengan senyum penuh kemenangan.
“Yee…jangan apaan? dari awal lu nongol di acara gua, gua udah kesengsem sama lu tau…ayo dong sini Nanda sayang!” kata Dorce dengan gayanya yang jijay bajaj, “biar lu balapannya cupu, gua tetep naksir lu loh!”
“Jangan bunda…nggak mau….waahh!” Ananda hanya bisa menjerit-jerit ketakutan ketika Dorce mulai menarik lepas celananya.
“Alahh…lo sama si Bella kan dah putus…sama gue aja napa? Gua kan juga seksi lagi” sahut Dorce seraya menarik celana dalam Ananda sehingga burung di baliknya pun terlihat.
“Idih…kok imut banget sih burunglu Nda, kutilan lagi!” Dorce tersenyum-senyum memegangi penis Ananda yang ukurannya tidak sampai sekelingking orang dewasa itu dan ada kutil di permukaannya, “pantes si Bella ninggalin lu, ga puas tuh dia…duh kasian deh lu, ya dah sama Bunda aja, dijamin o…yeee!”
Dorce bangkit berdiri dan melepaskan baju Flinstone-nya memperlihatkan tubuh telanjangnya yang….udah ah, silakan bayangkan sendiri saja ya, soalnya ntar kalau dideskripsikan secara detil, Yohana takut dituntut para mupengers yang muntah darah atau mungkin pingsan di depan komputernya (^_^;).
“Ooekk…beuuhh!” wajah Ananda memucat seperti mayat dan mual-mual melihat tubuh telanjang Bunda Dorce yang….bipp…bipp (sensor).
Dorce lalu membalikkan tubuh Ananda yang mati rasa itu hingga telungkup dan menaikkan pantatnya hingga nungging.
“Jangan Bunda!! Bunda mau apa!?” Ananda makin pucat melihat Dorce yang tersenyum lebar sambil memegang terong di tangannya.
“Wuehehe…emangnya cuma lu doang yang bisa pake sendok…gue juga bisa nih pake terong, oke deh sekarang saatnya…Dorce show…show…show!” seru Dorce sambil menghujamkan terong itu ke pantat Nanda.
“Waaahhh…ampun dahh!!” jerit Nanda
———
Ho Ho Ho……..dah dulu ahh ceritanya….,
Dilanjut lain kali….,
ALIAS…, BERSAMBUNGGGGG…!!!!!
****************
Hohohohoho…..
Cerita Isabella nya bagus…
Tapi evelin x kok disimpan neh….
Padahal udah semangat2 bacanya…
Q tunggu deh evelin x…
Btw…
ngapain pembalap ga jelas itu ada di sini…
Ngrusak Mood ajah
evelyn shuangnya ditunggu ya kk..
trus, kalau isa dibuat hamil aja. oleh penduduk setempat. hehehe….
langsung loyo gw kena DORCE SHOW SHOW SHOW,,
hahahahah
sis yo ini paling bisa bikin komedi dalam cerita panas gini,,,
smangat2,, di tunggu lanjutannya….
request,, abis gini presenter idola cilik juga, ahahahha
Re: emang bu menseksneg ini pintar berkomedi ya, hebat, salut!
pas awal horny eh pas baca ananda langsung impoten….
korbannya juga top abissss soo cute..
tak diragukan lgi karya sis Yo emank toph
besok siapa lagi yang muncul ya abis oma irama ma dorce..
oya,,keren ceritanya..
Re: siapa lagi nih public enemy yg bakal muncul? dedenya si mikocok, morenok kah? atau roy sukro? atau mohnyet nuh? hahaha
Lucu Lucu…
Ada si Mikol
Lanjut boz
Tapi begitu yang keluar Bunda Dorce…. jadi… WAKAKAKAKAKAKKKKK……
DORCE…… SHOW! SHOW! SHOW!
TROPPPPHHH MARKOTROPHHH!!!!
lucu dan menghibur sis yo……btw pic isabella liong nya gue suka ( untung foto isabella yg dipasang bukan dorce….)
Re: kalau yg dipasang dorce bisa dihujat habis2an kali nih cerita hahaha
*Bos Shu
Waaaa…aku juda kaget begitu ada dorced forced, sampe tersedak (pelajaran penting : kalo baca Kbb jangan sambil minum , minuman bersoda , uhukkk, uhukkkk)
kayanya Bos Shu ada bakat terpendam neh bikin cerita yang komedi-komedi ^ ^, Ayo Bos Shu diCoba
Re: hahaha gw cuma nambahin dikit buat meramaikan kok, selebihnya di tangan sis.*
Bos Naga
waduh jadi malu dipuji ama bos naga neh,
aku juga ngefans berat loh ama Bos Naga , ceritanya punya ciri yang kuat, alurnya juga kuat, pokoknya serba kuat dehhhh, kaya lagi Nongton Film kalo baca ceritanya bos naga….
* Mr R & Bro Thanatos
sabar ya evelyn nya he he he, sengaja dipecah supaya ngak terlalu panjang ceritanya, begitu lohhh ^^.
ditunggu kelanjutan ceritanya sis yo hehehe (walo ada rasa ga rela yang jadi tokoh berikutnya evelyn shuang >.<)
btw nice story, i give 6 thumbs up
keep up the good work
@buat bro shusaku
gue mau usul gimana kalo disini dibuatin satu folder khusus buat menampung ide cerita dari para mupengers yang belum bisa nulis supaya sekalian membantu kalo ada penulis yang kehabisan ide cerita………
@buat all mupengers
gue mau tanya ada yang tau tempatnya cerita silat yang XXX gak? kalo ada email gue di victor.vicsoo@gmail.com
Re: hmmm usul bagus gw pertimbangkan dulu ok
gile..ceritanya mantap abis…wakakakka..
WAhhhh, dah nda sabar rupanya… he he e
mudah-mudahan sih ntar hasilnya ngak mengecewakan ^_^
sabar ya Mr R…^ ^
Re: ah tulisan sis Yohana mana pernah mengecewakan
ceritanya rada-rada panjang sih, he he he,
evelynnya lagi ngantri, naik kereta menuju KBB tuch.. he he he…^_^
Re: iya sabar ya sis, lagi proses perapihan nih
perapihan maksudnya editing lagi bos.