————————————-
Sementara itu, seorang gadis berwajah imut tengah mengarahkan kameranya , dari sela-sela pintu kamar. Ibu tiri dan pria tidak dikenal tengah asik saling melampiaskan nafsu bejat mereka, sangking nafsunya, mereka lupa untuk mengunci pintu kamar.
“Woiiii…!! Ngapain loe…!! ” suara bentakan itu membuat Jessica melompat karena kaget.
“Hepppppsh….!! Gubraggg…..!! Sialan!! ” pria itu terjatuh ketika hendak menangkap Jessica karena kakinya terkait kaki meja di ruangan itu.
Jessica melompat dan berlari meloloskan diri, sementara dari belakang, seorang pria mengejar gadis itu.
“Non Jessy…” seorang wanita tua tergopoh-gopoh meletakkan barang bawaannya dari pasar.
“Mbok Nartiiii….!! ” Jessica bersembunyi ketakutan dibalik punggung Mbok Narti.
“Plakkkk… Aduh!! ” Mbok Narti hampir terjatuh ketika pria tidak dikenal itu menamparnya.
“Nonnn…, lari Non! ” Mbok Narti memegangi kaki si pria tidak dikenal yang hendak mengejar Jessica.
Gadis itu berlari masuk kedalam kamar dan mengunci pintu kamarnya.
Terdengar langkah-langkah kaki menuruni anak tangga,
“Ada apa Herman?” Wanita cantik berwajah angkuh itu bertanya
“Dia merekam kalian” Herman menunjuk pintu kamar Jessica.
“Dobrak pintunya….” wanita cantik itu memberikan perintah pada pria berotot dengan kulit hitam disampingnya.
Tanpa banyak bicara Umar menghampiri pintu kamar Jessica. Terdengar suara benturan keras berkali-kali ketika Umar hendak mendobrak pintu kamar gadis itu.
“Mbokkk Nartiiii !! Mbokkkkk….!! ” terdengar suara Jessica yang ketakutan
memanggil-manggil Mbok Narti dari dalam kamar.
“Nonn Jessy, hati-hatiii Nonnnn….!!Lariiiii Nonnnnn… Lariiiii!! “
Entah mendapat tenaga dari mana Mbok Narti mendadak bangkit dan menerjang tubuh Umar yang tinggi besar, dengan berani Mbok Narti menerjang , mencakar dan memukuli Umar. Tangan Mbok Narti menjambak rambut Herman.
“Huggghhhh!! ” pukulan Umar bersarang di ulu hati wanita tua itu, pandangan Mbok Narti berkunang – kunang, wanita tua itu roboh ke lantai, “Nonnn Jessssssyyyyyy…. Hhhhhhh” ia akhirnya jatuh tidak sadarkan diri.
“Brakkkkk…..!! ” Pintu kamar Jessica terbuka dengan kasar, Herman dan Umar menerjang masuk kedalam , mereka mencari-cari gadis itu.
“Bangsat….” Herman mendengus kesal sambil memandangi jendela kamar yang terbuka lebar.
“Sialan…., Bukkkk” Umar menendang pinggang Mbok Narti, kalau saja wanita tua itu tidak menghalangi dirinya, pasti Jessica dapat tertangkap.
————————————-
Sementara itu….
” Hhossshhh… Hossssshhhh…! ” Jessica menghentikan kayuhan sepedanya
Tenggorokannya terasa panas, beberapa kali ia menelan ludah.
“Haus….., Glekkk.. Glekkkk” Jessica menaruh sepedanya dipinggir jalan, kemudian dengan hati-hati ia menyeberang jalan menuju sebuah warung, setelah membeli teh botol dengan gembira ia kembali menyeberang dengan membawa seplastik teh botol lengkap dengan sedotannya.
“Ehhhh….hilanggggg….!! ” Jessica kebingungan mencari-cari sepedanya yang hilang, dan yang lebih membuat Jessica bingung ia tidak tahu berada dimana
“Dimana ini ya ??? ” Jessica belum pernah pergi sejauh ini.
Tidak terasa malam mulai menjelang, jalanan itu semakin sepi. Jessica bersandar ditiang listrik, wajahnya menengok kearah suara sirine….
“Haaaaa….! ” tubuh Jessica mendadak terpaku ketika dua orang polisi turun dari mobil dan menghampirinya.
“Boleh saya lihat KTPnya…” Polisi bertubuh jangkung bertanya padanya
Jessica menggelengkan kepalanya “Nggak punya….”
“Kartu Pelajar…? Atau Kartu Identitas lainnya ?”
“Nggak ada…”Jessica menunduk ketakutan.
“Hmmmm…., Kamu pasti PSK ya…, malam-malam keliaran….” rekan si kurus yang bertubuh atletis langsung menuduh seenaknya.
“Yeeee…, bukan pak, saya Jessica Andres…, bapak nyariin PSK ya ? saya nggak kenal tuhhh…”Jessica menjawab dengan polos sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Nggak usah pura-pura bodo kamu..!! ” si kurus mencekal pergelangan tangan Jessica.
“Naikkk….!! ” tiba-tiba tangan si kurus menepuk pantat Jessica sambil cengengesan. Si kurus duduk dibelakang kemudi. Mobil patroli itu meluncur membawa Jessica menuju daerah pinggiran dan berhenti di sebuah gudang tua.
Briptu Anang menarik tangan Jessica, sedangkan Briptu Sohib mengikuti dari belakang. Tubuh Jessica terseret-seret, sesekali Briptu Sohib mendorong punggung gadis itu. Di dalam gudang tua, Jessica menepiskan tangan salah seorang dari mereka yang meremas pinggulnya.
“He he he…, nggak usah pura-pura….”
“Anggap aja ini sebagai pengganti uang jaminan…”
“Nama kamu Jessica…?
Jessica menganggukkan kepala
“Nahhh…saya Anangg, ini Sohibbb….” tanpa diminta kedua polisi itu memperkenalkan diri mereka pada Jessica.
Jessica Andres menepiskan Tangan Briptu Anang yang terjulur hendak mencomot payudaranya. Ia tersudut ketakutan sementara Briptu Anang dan Briptu Sohib terkekeh- kekeh menghampirinya.
“Ehhhh…, rupanya kamu gesit juga ya…. hehehe” Jessica meloloskan dirinya dengan gesit dari terkaman Briptu Sohib
“Pasti gesit kamu juga dalam bercinta… ha ha ha”
Jessica berlari menuju pintu gudang,
“Ceklek.. ceklekkkk…. Ceklekkk” tangannya yang mungil menarik-narik berusaha membuka pintu gudang itu. Jessica menolehkan kepalanya kearah Briptu Sohib ketika telinganya mendengar suara kunci berdentingan.
“Siniin kuncinya….!” Jessica cemberut, wajahnya yang masam tidak mengurangi kecantikan gadis itu.
“Kamu yang kesini hehehe” Briptu Sohib mengayun-ngayunkan kunci di tangannya.
“Yeeeee.!! Disuruh malah balik nyuruh…! Gimana sich?!” Jessica menghentakkan kakinya ke lantai karena kesal.
Perlahan-lahan ia melangkah mendekati Briptu Sohib, tangan mungilnya terjulur hendak meraih kunci yang terayun-ayun di tangan kiri Briptu Sohib.
“Heittt…, Nahhhh kenaaaaa…. Ha ha ha” tangan kanan Briptu Sohib dengan sigap mencekal pergelangan tangan Jessica.
Jessica berusaha menarik-narik tangannya, Briptu Anang dan Briptu Sohib malah tertawa-tawa, dengan sekali sentak tubuh Jessica tertarik kedepan. Kedua tangan Briptu Sohib membelit pinggang Jessica, tubuh Jessica yang mungil terangkat dalam dekapan Briptu Sohib.
“Euhhhh… Huhhhh Nguhhhhhh….” Jessica menghindari ciuman-ciuman Briptu Sohib, kedua tangannya menekan kedepan berusaha melepaskan dirinya dari dekapan Polisi bejat itu.
“Hemmmm… Emmmmmm….”Mulut mungil Jessica dikulum oleh Briptu Sohib, kedua tangan Jessica yang tadinya digunakan untuk mendorong kini digunakan untuk berpegangan pada bahu polisi bejat itu.
“Ehhhh…., minta lagi rupanya hehehe” bibir Briptu Sohib segera menyongsong mulut Jessica yang meruncing .
“cupp… Cuppp Cuppppsshh ” beberapa kali bibir Jessica berkecupan dengan bibir Briptu Sohib yang dilanjutkan dengan kuluman – kuluman rakus pria itu. Setelah puas mengulum bibir Jessica, Briptu Sohib mengendurkan dekapannya sehingga tubuh gadis itu merosot turun.
Setelah melepaskan tas ransel dari punggung Jessica, Briptu Anang mengambil posisi bersujud dibelakang tubuh Jessica sambil merayapkan tangannya ke balik rok mini gadis itu, Briptu Anang meraba selangkangan Jessica.
“Ehhh…, jangan ditarik atuhhhh….!!” Jessica menolehkan kepalanya ke belakang sambil menghardik Briptu Anang, dengan kasar Jessica Andres menepiskan tangan Briptu Anang.
“Enggak koq, cuma dibuka !! Srettttt…..” tangan Briptu Anang menarik turun resleting rok mini Jessica.
Jessica tampak marah dan hendak membalikkan tubuhnya namun tangan Briptu Sohib yang kekar memeluk pinggangnya, setelah menelan ludah Briptu Sohib menundukkan kepalanya. Perhatian dan kemarahan Jessica teralihkan oleh kecupan-kecupan Briptu Sohib dibibirnya. Jessica mengalungkan kedua tangannya pada leher Briptu Sohib, gadis itu membalas kuluman-kuluman panas Briptu Sohib. “Hemmm.., Emmmmhhhh….., Hemmmmm”
Perlahan-lahan tangan Briptu Anang menarik rok mini gadis itu turun, setelah meremas-remas gumpalan buah pantat Jessica yang masih tersimpan di balik celana dalamnya, tangan Briptu Anang menarik celana dalam Jessica. Kedua tangan Briptu Anang mendekap pinggul Jessica, kemudian polisi bejat itu mengendus-ngendus belahan pantat Jessica sambil menciumi gumpalan buah pantat gadis itu yang lembut dan padat. Jessica menggoyang-goyangkan pinggulnya berusaha menghindari rasa geli akibat elusan-elusan lidah Briptu Anang yang menggeliat-geliat dengan lembut menikmati sela-sela buah pantatnya. Tangan Briptu Anang menekan buah pantat Jessica sampai lubang anus gadis itu terekspos dengan jelas, lidah Briptu Anang menelusuti lingkaran dubur Jessica, terkadang lidah itu menggelitiki lubang anus gadis itu. Briptu Anang berdiri dikanan Jessica sedangkan Briptu Sohib berdiri di sebelah kiri, kedua polisi bejat itu perlahan-lahan menelanjangi Jessica, gadis itu hanya menolehkan kepalanya ke kiri kadang kadang ke kanan menatapi wajah mesum Briptu Anang dan Briptu Sohib. Dengan santai, Briptu Anang dan Briptu Sohib melepaskan pakaian dinas mereka , kini didalam gudang tua itu Jessica Andres berdiri dihimpit di sisi kiri dan sisi kanan oleh dua orang polisi bejat lengkap dengan senjata yang menggantung diselangkangan mereka. Kedua tangan polisi bejat itu berkeliaran di pinggul, pinggang dan buah dada Jessica. Jika Jessica menolehkan kepalanya menatap Briptu Anang bibirnya segera dikecupi kemudian dikulum-kulum oleh Briptu Anang, sedangkan jika Jessica menolehkan kepalanya menatap Briptu Sohib maka mulut Briptu Sohib langsung mencecar bibir mungil Jessica dengan sangat bernafsu.
“Eitttt…!! Apa-apaan nih…, seenaknya….” Jessica Andres mendorong kepala Briptu Anang yang hendak menyusu di payudaranya.
Briptu Anang Hanya dapat menggaruk-garuk kepalanya,
“Hahaha!!” Briptu Sohib bergerak kebelakang tubuh Jessica kemudian dari belakang Briptu Sohib menangkap kedua lengan gadis itu dan menarik kedua lengan gadis itu ke belakang, secara otomatis dada Jessica membusung ke depan.
Mata Briptu Anang melotot memandangi buah dada Jessica yang kecil namun tampak keras dan padat itu membusung dengan indahnya. Kedua tangan Briptu Anang mendekap induk payudara Jessica. Perlahan-lahan tangan Briptu Anang bergerak meremas-remas induk payudara gadis itu dengan lembut, namun semakin lama remasan-remasan Briptu Anang semakin kuat dan liar. Jessica menggerak-gerakkan dadanya berusaha menghindari remasan-remasan Briptu Anang.
“Uuuuu…, Uhhhhhhh…., Heiiii….!!” Jessica melotot marah ketika Briptu Anang menarik-narik puting susunya, pilinan-pilinan Briptu Anang di puting susunya semakin lama membuat mata Jessica menjadi sayu.
“Yaaaa…, Yaaaaa,,yaaaa…betul Begitu…! Enak…, Enakk” Jessica dengan polos mengungkapkan perasaannya.
“Oucchhh…, Ya betul, ngehehhhhh, Bagusssssss,” Jessica menceracau panjang lebar ketika Briptu Anang menundukkan kepalanya dan menciumi bongkahan induk payudaranya, ia mendesah panjang ketika mulut Briptu Anang hinggap di puncak payudaranya dan mengenyotnya kuat-kuat.
Ketika Briptu Sohib melepaskan kedua tangan Jessica gadis itu langsung mendekap kepala Briptu Anang sambil menekankan kepala Briptu Anang dengan kuat kearah dadanya. Jessica mendesah-desah ketika merasakan cumbuan liar Briptu Anang di buah dadanya. Briptu Sohib berlutut dibelakang tubuh Jessica dan menarik pinggul gadis itu agar lebih menungging ke atas, mata Briptu Sohib berbinar-binar menatap dua buah lubang dihadapan wajahnya, lubang anus dan lubang vagina Jessica Andres.
“Plakkkk!!!, Euhhhh…”, “Plakkkkk!! aduhh!!!” Jessica mengaduh karena Briptu Sohib menampar-nampar buah pantatnya dengan keras.
Hidung Briptu Sohib kembang kempis mengendus-ngendus anus Jessica, kemudian lidah Briptu Sohib terjulur keluar masuk seperti lidah seekor ular.
“Ahhhhhh…, Ouuhhhhhhh, Yahhhhhhhh, Uhhhhh…,” Jessica baru kali ini merasakan kenikmatan bersama dua orang pria sekaligus, ohhhh beda sekali kenikmatan ini, begitulah pikiran Jessica.
“Slllckkk…, Slllccckkk, Slcccckkkkkk….” Briptu Sohib semakin rakus menjilati cairan vagina Jessica.
“Haaaaaaaa…!! Crrrttt Crrrrrr Crrrrttt ” tubuh Jessica menengang kemudian bergetar dengan lembut.
Briptu Anang menghamparkan kardus-kardus bekas kemudian menarik tubuh Jessica turun. Jessica duduk di atas hamparan kardus bekas, Briptu Sohib berlutut dibelakang punggung Jessica sambil mengangkangkan kedua lututnya. Kedua Tangan Briptu Sohib menarik baru Jessica kebelakang agar gadis itu bersandar dengan rileks, Briptu Sohib merasa geli ketika batang kemaluannya yang menengang bergesekan dengan punggung Jessica.
“Ehhh….” Jessica menghentakkan kaki kanannya ketika Briptu Anang mengelusi permukaan pahanya.
“Whoaaaa….! ” Jessica menjerit kaget ketika Briptu Anang tiba-tiba menerkam selangkangannya, mulut Briptu Anang mengecupi permukaan vagina Jessica dengan nafas yang memburu karena nafsu yang bergejolak.
Sementara Tangan Briptu Sohib mengelusi payudara Jessica, dipelintir-pelintirnya putting susu Jessica yang semakin runcing mengeras. Mulut Briptu Anang mengecupi bibir vagina Jessica, sesekali diemutnya lubang vagina itu, mengenyoti cairan-cairan gurih yang meleleh di selangkangan Jessica.
“Ennnnnnhhhhh…..” Jessica mengejan sambil mengangkat pinggulnya keatas
“Ahhssssshhhh…. Crrrrrrtttttttt… Blukkkk” pinggul Jessica kembali terjatuh keatas hamparan kardus bekas.
Nafas Jessica terengah-engah, tubuhnya menggeliat perlahan, sesekali tubuh Jessica menggigil kegelian tidak kuat menahan aksi dua orang polisi bejat yang terus menggerayangi tubuhnya yang berpeluh. Briptu Anang menggesek-gesekkan kepala penisnya pada belahan vagina Jessica, gadis itu hanya memandangi wajah Briptu Anang sambil sesekali menekuk wajahnya ke arah penis Briptu Anang, sesekali Jessica menarik pinggulnya ketika merasakan tekanan kepala penis dibelahan bibir vaginanya.
“Lohhhh ? Kenapa ?” Briptu Sohib bertanya keheranan karena Briptu Anang menghentikan aksinya yang hendak menusuk lubang vagina Jessica.
“Hhhhhh…, jujur saja, saya agak capek….”
“Hemmmm, Iya juga…….saya juga capek Hari ini”
“Gimana kalau kita beristirahat untuk memulihkan tenaga, setelah itu baru kita garap gadis ini sampai puasss….”
“He he he… saya juga merasa sayang kalau baru masuk langsung ngecrot lantaran nggak Fit….”
Briptu Anang dan Briptu Sohib berbaring di sisi kanan dan kiri Jessica sambil memeluk erat-erat tubuh gadis itu. Jessica berulang kali menepiskan tangan-tangan nakal yang merayapi tubuhnya, beberapa saat kemudian terdengar suara dengkuran di samping kanan dan kirinya. Perlahan-lahan Jessica melepaskan dirinya dari dekapan dua orang polisi bejat yang kini sedang mendengkur, tertidur dengan pulas. Jessica mengenakan pakaiannya kembali, dengan berjingjit-jingjit Jessica mencari-cari kunci pintu gudang. Ia mencoba untuk mencari alternatif lain, tangan mungilnya membuka jendela “Huuuhhh…, Ular…,!!” Jessica mundur ketakutan ketika menenggokkan kepalanya ke bawah, menatap seekor ular tengah bergelung membelit seekor binatang pengerat.
“Nggak.. ada….kemana ya kuncinya ? ” Jessica menghela nafas panjang, mata Jessica menatap dua batang penis yang tergolek di selangkangan Briptu Anang dan Briptu Sohib, Hmm, Jessica berpikir dengan keras.
Perlahan-lahan Jessica membuka tas ranselnya, tangannya mencari-cari sesuatu. Dengan dua petasan besar, pematik api dan seutas benang layangan berada ditangannya Jessica mendekati dua orang polisi bejat itu yang masih tidur mendengkur. Dengan Hati-hati Jessica mengikat leher Penis Briptu Anang , dengan benang layangan, kemudian tangan Jessica mengikatkan ujung lainnya pada leher penis Briptu Sohib, sebuah simpul mati, kalau sudah terjerat, sulit untuk dilepaskan.
“Ckesshh, Ckesssshhhh” Jessica menyalakan sumbu petasan dengan pematik api ditangannya.
“Nyalaaaaa….! Uhhhh, sembunyiii…..” setelah menyambar tas ranselnya, Jessica berlari kecil dengan berjingjit-jingjit, gadis itu membalikkan sebuah kardus bekas TV dan bersembunyi di dalamnya, untuk sesaat suasana berubah hening kemudian terdengar sebuah ledakan dua kali berturut-turut.
“Dhuaaaarrrrr….!!!! Dhuarrrr!!! ” dua petasan itu meledak beriringan sehingga Briptu anang dan Briptu Sohib tersentak terbangun dan melompat kearah yang berlawanan…… >>
“Nghekkkkk…” “Hekkkkhhhhh”
Briptu Anang dan Briptu melotot sambil memegangi selangkangan mereka ketika merasakan sesuatu di sana. Mereka terjerat dan tertarik dengan kuat
“Haduhhhhhh…., “
“Wha Haaaaaaa….., Ekkkhhhh…..Copot Dahhh!! “
Dari dalam kardus Jessica mengintip melalui lubang kecil di kardus itu, ia menekapkan telapak tangan kiri ke mulutnya untuk menahan tawa yang hendak mengelegak keluar. “rasainnnnn….! Digantung….”
Dengan bersusah payah , setengah mati, kedua polisi bejat itu akhirnya berhasil melepaskan kepala penis mereka yang sempat “digantung ditiang gantungan”
“Sialan…!”
“Mana itu cewe….!”
“Brak.. Brakkk…” terdengar suara daun jendela membuka dan menutup tertiup oleh angin malam. Briptu Anang melangkahkan kakinya dengan terseok-seok, kemudian melongokkkan kepalanya keluar jendela.
“Jangan-Jangan…. Dia nyebur Nehhhh….!! “
“Udah.. Ahhh!! Buruan….”
Dengan sedikit mengangkang Briptu Anang dan Briptu Sohib melarikan diri meninggalkan gudang tua di belakang mereka.
“Zzzzzzzz…. Zzzzzzzzzzz……..” setelah beberapa kali menguap lebar, Jessica mengatupkan kedua matanya, gadis itu tertidur dengan pulas dibuai oleh dinginnya malam.
**********************
Keesokan harinya
Matahari pagi bersinar dengan hangat ketika sebuah kardus di gudang tua itu perlahan-lahan terangkat “Brukkkkkk” suara kardus itu yang terhempas kesamping. Jessica menggeliatkan tubuhnya, tidak berapa lama pintu gudang tua itu terbuka perlahan, setelah menengok ke kiri dan ke kanan Jessica melangkahkan kakinya menjauhi gudang tua di belakangnya. Seorang gadis berjalan di tengah keramaian, pakaiannya yang kumal dan debu tebal yang memoles wajahnya tidak mengurangi kecantikan dan keimutan wajahnya.
“Auhhhh…..” Jessica memegangi perutnya, lapar, dan haus mengundangnya ke sebuah restoran. Matanya memandangi sebuah meja makan, ada tiga orang yang sedang duduk mengelilingi meja, namun di atas meja itu ada empat mangkuk mie baso, wahhhhh lebih satu porsi nih, dengan tergopoh-gopoh Jessica menghampiri meja itu dan langsung duduk di atas kursi yang kosong.
“Terima kasih Ommmmm….” setelah berterimakasih dengan polos Jessica langsung menyeruput semangkuk mie baso “Nyammmm, Nyammmmmmm” Jessica menyantap semangkuk mie baso dengan lahap.
“Heiiiii…!! ” seorang Om dengan tampangnya yang garang menghampiri dan hendak menghardik gadis itu, namun gerakannya terhenti ketika seorang pria mengangkat tangannya, pria itu memandangi Jessica.
Si Om garang memesan semangkuk mie baso lagi untuk mengisi perutnya.
“Uffff….” Jessica bersandar pada kursi, perutnya kenyang, rasa hauspun hilang, hanyut dengan semangkuk ice cream dan segelas air jeruk.
“Bosss…” seorang pria berwajah dingin melirik kearah Jessica.
“Bawa dia….” dengan singkat pria berwajah kejam itu menjawab.
Dengan tersenyum-senyum pria berwajah dingin itu menuntun lengan Jessica masuk kedalam mobil. Setelah berhenti disebuah Mall, seorang pria turun dari mobil membelikan pakaian untuk Jessica. Tidak berapa lama mobil itu kembali meluncur ke sebuah Spa&Salon. Hari sudah menjelang sore ketika seorang pria menuntun tangan Jessica menuju lapangan parkir.
“Hemmmmm….” Si pria berwajah kejam menatap Jessica yang kini sudah kinclong abis, cute, imut, cantik dengan pakaian kaus ketat tanpa lengan dan rok mini.
Si pria berwajah kejam menarik Jessica ke dalam mobil, kemudian didudukkannya gadis itu di pangkuannya dalam posisi menyamping, sementara ketiga anak buahnya tersenyum kecil sambil berjaga-jaga disekitar mobil yang sedang parkir di paling sudut. Jessica terdiam sambil memandangi tangan laki-laki itu yang mulai merayapi permukaan pahanya, bahkan tangan itu dengan kasar menyibakkan rok mini yang dikenakan olehnya.
“Degggg…!!!! ” jantung si pria kejam hampir melompat ketika Jessica mengangkangkan kedua kakinya melebar, paha yang kencang putih, halus, lembut. Tangan si pria kejam merayapi permukaan celana dalam Jessica, ditekan-tekannya permukaan celana dalam gadis itu di bagian belahan bibir vaginanya, cairan-cairan kewanitaan Jessica seolah-olah membantu, membuat sebuah cetakan yang indah di selangkangan gadis itu.
“Ehhhh…..!! ” Jessica meringis sambil memegangi tangan si pria kejam yang menggesek -gesek dengan kuat cetakan belahan bibir vaginanya. Wajah Jessica yang sensual ketika meringis membuat pria kejam itu semakin bernafsu untuk menggeseki sela-sela cetakan bibir vaginanya.
Hidung si pria kejam mengendus-ngendus rambut Jessica sambil sesekali bibirnya mencium dan mengecupi bibir gadis itu, ” Ehhhhsssssshhhhh…. Crrrr.. Crreetttttttttttt” tubuh Jessica bergetar dan mengejang, lubang vaginanya berdenyut-denyut dengan nikmat. Si pria kejam mendudukkan Jessica disampingnya kemudian pria kejam itu membuka ikat pinggang dan menarik resleting celana yang dipakainya. Benda panjang itu tegak, ereksi dalam keadaan maksimal, kemudian tangan si pria kejam menekan kepala Jessica ke arah selangkangannya. Jessica menggeser pinggulnya menjauh agar ia lebih leluasa menunduk.
“Cuphh… Cupppp… Emmmm….” Jessica menciumi kepala kemaluan si pria kejam, mata pria itu menatap tajam pada gadis itu yang sedang mengecupi kepala penisnya.
Sambil bersandar santai tangan si pria kejam menjejalkan batang kemaluannya ke mulut mungil Jessica. Ada kepuasan yang tersirat dari ekspresi wajah si pria kejam, nampaknya service Jessica tidak mengecewakannya. Cukup alott peperangan yang terjadi antara batang lidah Jessica dengan batang penis si pria kejam itu berlangsung.
“Argghhhh….” tibat-tiba si pria kejam menjejalkan batang penisnya dalam dalam kedalam mulut Jessica sampai gadis itu termegap-megap kesulitan bernafas. “Croottttt…. Croootttt”
“Uhukk… uhukkk…, ” Jessica menarik kepalanya, gadis itu terbatuk-batuk tersedak oleh air mani si pria kejam yang sebagian meleleh keluar melalui sela-sela bibirnya. Setelah memberikan sekaleng coca cola, tangan si pria kejam membelit sambil menarik tubuh gadis itu agar merapat, kemudian ia memeluk erat-erat tubuh Jessica yang sedang meneguk sekaleng Coca Cola.
“Tukk… tukkk tukkkkk!! ” tangan si pria kejam mengetuk pintu kaca mobil, ketiga anak buahnya segera masuk kemobil, wajah mereka yang mesum memandangi Jessica yang tengah dipeluk erat-erat oleh si pria berwajah kejam. Mobil itu meluncur menuju sebuah gedung tua di daerah pinggiran yang sepi penduduk, si pria berwajah kejam menggandeng pinggang Jessica, sementara anak buahnya memimpin jalan didepan sambil tersenyum-senyum. Terdengar suara langkah-langkah kecil tidak berapa lama ketika bel itu ditekan, seorang gadis cantik membukakan pintu. Sepertinya usia gadis itu sekitar 23 tahunan. Gadis itu hendak menghampiri sipria kejam namun si pria kejam itu malah mendorongnya ke arah anak buahnya. Dua orang di ruangan itu yang berpakaian seragam polisi terbengong dengan mulut terbuka lebar menatap Jessica. Waduh Briptu Anang dan Briptu Sohib ternyata polisi gadungan.
“He he he… , sudah saatnya loe layani kami semua….” Si codet merayapkan tangannya ke pinggul gadis itu.
“Plakkkkk…., ” sebuah tamparan mendarat diwajah Si codet
“Plakkkkk…, Awwwwwww ” gadis itu terkejut ketika si codet membalas memamparnya kemudian menjambak rambutnya yang terurai dengan indah.
“Si boss udah punya mainan baru….!! artinya sudah waktunya lo jadi mainan kami semua!!” si codet melepaskan ikat pinggangnya kemudian para anak buah si pria kejam yang baru datang juga ikut berbugil Ria. Gadis itu memandangi batang-batang penis berbagai ukuran yang mulai mengurungnya.
“Om, kasihan dia… ditolong dong Om….” Jessica benar-benar tidak tega melihat gadis itu meronta-ronta sambil menangis.
“kamu baik sekali sayang…, jangan kuatir, nggak lama lagi dia akan mendesah-desah nikmat…!! He he he, ayo kita tonton bersama suguhan yang mengasikkan ini…”setelah melepaskan celana dalamnya sendiri, tangan si pria kejam bergerak menelanjangi tubuh Jessica kemudian memangku tubuh gadis itu.
“Ommmm, dia nggak nangis lagii…, mereka baik ya ?” Jessica memperhatikan wajah gadis itu, tidak ada lagi air mata yang menetes dimatanya, yang ada hanya desahan kepuasan ketika sebatang penis memompa lubang vaginanya. Dua orang Lainnya tengah menyusu sambil meremas-remas gundukan payudara gadis itu yang membusung dengan indah. tangan-tangan lain berkeliaran ditubuhnya.
“Ajari dia….., ingat hati-hati, gadis ini masih perawan….” Si boss mendorong tubuh Jessica.
Empat orang pria segera membimbing tubuh Jessica ke tengah ruangan, dengan lembut mereka mengusap-ngusap tubuh Jessica, keempat orang itu begitu menikmati kelembutan dan kehalusan tubuh gadis yang baru menginjak usia 16 tahun itu. Buah dadanya diremas dan sesekali dikecup dengan lembut, lubang anus dan lubang vaginanya menjadi mainan lidah-lidah nakal yang semakin liar mengeliat menggelitik kesana kemari. Nafas Jessica semakin berdesahan ketika seseorang menggerakkan jarinya menggesek-gesek belahan vaginanya. Orang yang berdiri di belakang tubuh Jessica mendorong-dorong pinggul Jessica sambil berbisik
“Goyangkan pingggulmu cantik…, ya bagus… teruss”
Jessica menggerakkan pinggulnya maju mundur, menuruti bisikan orang itu, kadang lambat, kadang berubah menjadi cepat mengikuti dorongan-dorongan orang itu di bokongnya.
“Ahhhh…, Ahhhhhh….” Jessica memekik kecil ketika merasakan klitorisnya disentil-sentil oleh sebatang lidah yang terasa hangat dan basah,
Dua orang yang berdiri disisi kanan dan disisi kiri mengarahkan tangan Jessica pada dua batang penis yang menggantung disebelah kanan dan di sebelah kirinya.
“Kocok cantikk, yang kuat…, Essshhh”
“diremas , yaaa…, kamu hebat sekali cantik…!! “
Tangan Jessica mulai bergerak perlahan-lahan mengikuti perintah-perintah yang terus keluar dari mulut para lelaki yang mengerumuninya.
“Ayoo belajar cantik…., Heeessshhhssss….” seseorang menekan kepala Jessica kearah selangkangannya sambil menjejalkan kepala penisnya kemulut gadis itu.
Sedangkan yang seorang lagi menarik pinggang Jessica agar gadis itu menungging dengan posisi mengangkangkan kedua kakinya. Sesekali Jessica mengeluarkan penis di mulutnya sambil merintih dan meringis keenakan, ketika merasakan lidah-lidah kasar yang hangat membelai dan mengulasi lubang vagina dan lubang anusnya. Bahkan lidah-lidah itu juga berkeliaran di puting susunya dan menjilati punggungnya yang mulai lembab basah karena air keringat. Sepasang mata mengintai apa yang sedang terjadi di ruangan itu. Orang itu tampak semakin gelisah terutama ketika melihat si pria berwajah kejam mulai mendekati Jessica sambil memegangi batang penisnya yang sudah sedari tadi ereksi.
“Arggghhhh…tidak !!!, aku harus menyelamatkannya…” orang itu merasakan ada sebuah perasaan aneh yang mendorongnya ingin melindungi Jessica Andres, tanpa peduli apapun resikonya.
Pada saat orang itu hendak nekat menerobos masuk….., tiba-tiba hp. ditangannya bergetar, wajahnya tersenyum lebar dan melirik ke belakang, entah berapa orang mengendap-ngendap mengurung gedung tua itu. Air hujan mulai tercurah dengan deras dari atas langit. Seseorang mengendap-ngendap ke samping orang itu dan berbisik “Kapten…, kami semua sudah siap…”
Orang itu mengangguk dan memberi tangan dengan tangannya.
“Brakkkkkkk…….!!!! ” suara pintu gedung itu didobrak dengan kasar.
“angkat tangan… !!! ” “jangan bergerak!!”
Mendadak batang-batang kemaluan diruangan itu menciut karena pemiliknya tersentak kaget, beberapa orang segera mengamankan para gadis dengan memberikan selembar kain untuk menutupi tubuh mereka. Sedang yang lainnya sibuk meringkus para lelaki di ruangan itu.
“Ha Ha Ha…, kita berjumpa lagi gadis kecil…!! ” Seseorang menyapa Jessica yang tampak ketakutan memandangi para polisi yang sibuk berlalu-lalang, menggeradah seluruh sudut gedung tua itu.
“Ommmm Renegade…!! “Jessica berseru kaget ketika mengenali wajah orang itu, namun wajah Jessica mendadak pucat pasi ketika menyadari Om Renegade berpakaian seragam polisi.
“Uhhhhh……..!!! ” Jessica melempar kain ditubuhnya dan melompat melarikan diri
“Hahhhhhh…..” Waduhhhhhhh….” “Wuesissstttt” “Wowwwww ” mendadak terdengar suara – suara spontan, baik itu dari mulut para polisi maupun dari mulut para penjahat ketika melihat Jessica melarikan diri dalam keadaan telanjang bulat
Gadis itu berlari ketakutan sementara seseorang mengejarnya dari belakang sambil berulang kali memanggil gadis itu “Gadiisss kecillll…, Jessica….!!Tunggu!!! ” Orang itu tambah kuatir dan berusaha mengejar gadis itu ketika menyadari Jessica berlari dipinggiran sungai.besar yang sedang mengamuk.
“Hati-hatiiiii……!!!” Orang itu berteriak kaget melihat Jessica kehilangan keseimbangan dan tidak dapat mengendalikan tubuhnya akibat lumpur yang menggenang.
“Awwwwww……..!!! Dukkkk” Tubuh Jessica seperti melayang sesaat sebelum akhirnya tubuhnya meluncur deras kearah sungai besar yang sedang begejolak, kepalanya terasa sakit sekali terantuk batu besar, padangan matanya serasa gelap gulita.
“Byurrrrrr…., Haeeppppp,,, Glukkkk…, Glukkkkkk Glukkkkkk”
Ohhhhh, airrrr, tenggelam semakin dalam, nggak bisa napas, sesak, minum air banyak, begitulah isi pikiran Jessica.
Byurrrrr…..” terdengar suara tercebur yang kedua, seseorang mengejar tubuh Jessica yang semakin tenggelam,
Biarpun orang itu merasakan paru-parunya hampir meledak namun entah perasaan aneh apa yang memacu tenaga orang itu semakin hebat mengejar tubuh Jessica yang semakin tenggelam. Orang itu akhirnya berhasil meraih tangan mungil Jessica dan menarik tubuh gadis itu ke permukaan. Tubuh Orang itu dengan susah payah membawa tubuh Jessica mencapai tepian, berkali-kali tangannya menepuk-nepuk pipi Jessica sambil memanggil-manggil nama gadis itu. “Jessica.! Jessica! Gadis kecil! “
Jessica membuka matanya sedikit, bibirnya tersenyum sambil memanggil nama orang itu “Om Reee… neeee.. gadeeeeeee… Hhhhhhhh” Jessica Andres terkulai pingsan dalam pelukan orang itu yang semakin panik, tidak berapa lama terdengar sirine mobil ambulance meninggalkan tempat itu.
———————————–Tamat——————————-
He he he ” Tamat ”
bercanda ato beneran nich Hem hemmmm ^^
Thx’s For Reading.. ^^
See’u next episode… Maybe ??
****************
Re: kan kata Yohana, pengarangnya, juga pelan2 biar penasaran, ya ga sis?
bagus ini….
Bagus banget sih!!
Lanjut kali ya?
Re: satu2 dong biar nikmatnya lebih kerasa, ibarat makan & minum kalau sekaligus maruk kan jadi ga enak malahan eneg ya ga? makannya tiap update gw paling cuma 1-2 cerita aja
Ia betul bos, Biar lambat asal selamat ^^
biar lambat tapi…. slow (waduhhhh…he he)
He he he, jadi Para Bro pada pengen dilanjut yak ??Ho Ho Ho, Hemmm, Dilanjut jangan yakk hemmm??
om ehh…mbak ato apala..
masa berhenti gini za..
maen tarik ulur mancing otak berpikir. kepada sapa perawan nya jatuh ??
awkakwkawakw … ^^!!
Re: tenang mbak Yohana emang suka becanda, masa sih tamat gitu aja, gak kan ya?
oh iya, email nya lom gw bales, gw msh lom smpat ke warnet, ngirim email dari hp gagal mulu. kpan2 gw bales ya.
Re: wah email2an ternyata ama Yohana, mau apa nih? kolaborasi kali ya? wah bakal asik nih
sudah lama kutunggu-tunggu,,hahahai,,,
tinggal yang schoolgirl’s diary nih,,jangan lama-lama sis Yo..hhe
mm,,bos shusaku,,karya-karya penulis lain selain punya Bos Shusaku, Om Harry Potter, Om P_binal, Om Naga_Langit, Bro Raito, Sis Yohana, sis Vein, ama gue ada gak??
siapa tau ada bakat-bakat baru yang belum ditemukan (kayak harta karun),,hahahaha,,
supaya ntar ada generasi yang melanjutkan,,hhho
Re: ada kan di folder karya pengarang lain, ntar kalau tulisannya dah banyak baru gw kasih folder sendiri, supaya ga kagok gitu loh, kita disini juga nunggu bibit2 baru penulis yg berbakat kok hehehe
Re: walah sebaiknya jangan deh, ntar malah ngelantur ga karuan kaya sinetron2 indo itu yg dipanjang2in dipaksa
He he he, Sis Aliah neh keliatannya ,ceritanya menjanjikan
terus MR Fanfics juga menggiurkan,tapi mereka kemana yak bos Shu ? agak jarang keliatan sekarang ini ?
*Mba Din’amel
Hi Hi Hi, beres dech, buat Mba Dina apa sich yang enggak ^^, ngak sabar nungguin nirmala 3nya Mba Dina, pasti Nyam,Nyam Nyammmmm….
*MR RAzor
We he he he, tarik ulur kayak maen layangan, ditarik diulur,
Coba tebak nanti sama sapa ayoooo ??
*Mr Raito
Owww, kayaknya dah aku terima, dah aku Bales koq ^^
Re: fanficsholic emang orangnya lumayan sibuk di dunia nyata, jadi nulisnya ga bisa sering, tapi katanya skrg ini lagi menggarap yang baru, kita tunggu aja ya.
btw nice story, lanjutin truss!!
bikin orang jadi penasaran
mungkin kurang agak masuk akal, tapi kan ini cerita fiksi :p