Rumah Baru KisahBB

Setelah 2x ga diterima di Wordpress sehubungan penjualan DVD, Shusaku akhirnya memutuskan memindahkan blog cerita seru KisahBB kesayangan kita ke sini.

kirim cerita karya anda atau orderan DVD ke:


Order via email: mr_shusaku@yahoo.com


tuliskan: nama, alamat jelas, nomor HP, dan list barang yang diinginkan di email pemesanan


email akan segera saya balas dengan rincian harga & no ac bank bca/mandiri unk transfer. barang akan dikirim dengan tiki/pos setelah konfirmasi transfer diterima.

Promo diskon gede-gedean

Paket istimewa 500rb (50dvd),

untuk dalam Pulau Jawa free ongkos kirim, untuk luar Pulau Jawa tergantung daerah.

Harga normal Rp 15rb/dvd kalau beli banyak Rp.12.500/dvd, untuk paket kali ini jatuhnya Rp. 10rb/dvd, murah banget!!


Tapi ini terbatas hanya untuk 10 orang saja.

jadi silakan order, bisa dilihat list barang di

- list semi & softcore

- list western xxx

- list jav


untuk pemesanan email ke mr_shusaku@yahoo.com

Subject: paket istimewa 500rb

tuliskan: nama, alamat jelas, nomor HP, dan list barang yang diinginkan di email pemesanan

email akan segera saya balas dengan rincian harga & no ac bank bca/mandiri unk transfer. barang akan dikirim dengan tiki/pos setelah konfirmasi transfer diterima.


-untuk pesanan di atas 50dvd, selanjutnya dihitung @Rp.10.000,-

-hanya untuk film2 satuan (JAV, western XXX, dan Semi), tidak berlaku untuk koleksi pics & kompilasi

Selasa, 09 Agustus 2011

Rumahku, Surga dan Nerakaku


Dhea
Sambil terseyum kuperhatikan tubuhku yang terpantul di cermin. Malam ini aku terlihat cantik dengan daster yang berwarna pink, tanpa menggunakan BH dan celana dalam. Bentuk dadaku yang berukuran 36 B tercetak jelas di balik daster dengan putingnya yang menonjol. Sebelumnya perkenankan aku memperkenalkan diri, namaku Dhea Nita, biasa dipanggil Dhea, usiaku baru 21 tahun, sedangkan nama suamiku Roy usia 32 tahun, seorang pengusaha sukses, ia jarang sekali di rumah karena sibuk dengan pekerjaannya sehingga sebagai istri muda yang baru memulai kehidupan rumah tangga setahun yang lalu seringkali merasa kesepian. Memang terkadang aku sedikit menyesal memilih menikah terlalu awal, aku meninggalkan bangku kuliah dan karena menikah dengannya karena cintaku padanya. Ibuku juga cenderung lebih mendorongku agar menikah saja dengan Mas Roy yang telah mapan itu daripada meneruskan kuliah.


“sudahlah sayang, cermin itu bisa retak kalau kamu terlalu lama berdiri di situ!“ sahut suamiku sambil memeluk pinggangku dengan erat dan mencium lembut pipiku, “malam ini kamu terlihat sangat cantik bidadariku”

Aku tersipu malu mendengar pujiannya. Perlahan lidahnya yang hangat dan basah itu mulai menjalar ke leherku mempermainkan birahiku

“Mas bener-bener beruntung memiliki istri secantik kamu sayang, “ sslluuppss….. ssllluuppss!”

“Mas gombal ah….. hhhmm!!” jawabku sambil menahan napas saat lidah itu menyapu daun telingaku

Jari-jarinya mulai menyusup ke balik dasterku, perlahan jari itu menyentuh belahan vaginaku dan sedikit menggelitik klitorisku,

“Mas geli ahk, ohhkk….” desahku menahan nikmat

“geli apa geli? “ suamiku semakin bernapsu memainkan kewanitaanku,

“geli mas tapi mau“ kataku dengan nada yang manja sehingga dengan semangat 45 Mas Roy mendorong tubuhku ke kasur,

“Mas dah ga tahan nih sayang!” dengan buru-buru dia melepaskan celana dalamnya dan langsung menindih tubuhku.

Penis suamiku memang tidak terlalu besar dan gemuk hanya berukuran 12 cm dan diameter 3. Aku terseyum genit di depan suami ku menunggu apa yang akan dia lakukan terhadap tubuhku,

“Kamu bener-bener cantik sayang” rayunya lalu memagut bibirku.



Kini bibir kami beradu, lidah kami saling membelit rasanya begitu nikmat sekali, jarinya tak henti-hentinya mengelus setiap inci bibir vaginaku, sekali-sekali jari itu menusuk pelan ke ronggga vaginaku

“OoHhkk…. aaHhkkkK…mas, enak mas terus enak banget mas, Oohhkk…. Hhmm!!” rintihan ku menjadi-jadi saat aku merasa ada benda tumpul memaksa masuk ke vaginaku, dengan lembut jari-jarinya memainkan puting susuku,

“Oohhkkk….yyeeaaHhkk…. hhhmmm…… sssssss…..ohh… enak mas, ayo mas dipercepat, plisss!!” pintaku sambil menghentak-hentakkan pinggulku, wajahnya begitu puas melihatku sudah terbuai oleh nafsu,

“sayang…oohkk… “ penisnya yang keras terasa bergetar di dalam vaginaku, “ sayangnya saat itu aku sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi

“OooooHHHhkkk……Crreettsss…crroottsss…vaginaku terasa panas oleh lahar suamiku yang menyemprot di dalam sana,

“mmuuaaacckkhh…terima kasih sayang “ katanya sambil mencium keningku

Terus terang aku sedikit kesal karena belum mencapai puncaksementara ia sudah mendapat enaknya. Ccppookk, dengan sangat lembut dia melepas penisnya yang sudah loyo dari vaginaku lalu rebah di sebelahku. Cukup lama kami terdiam dalam keheningan malam, dasterku kini acak-acakan akibat persetubuhan kami tadi, deru nafas kami yang masih naik turun dapat terdengar.

“sayang!” katanya sambil menatap mukaku dengan serius, tangannya meraih tanganku dan menggenggamnya

“Iya Mas, ada apa?” kulihat raut mukanya begitu serius, aku terseyum, dengan lembut Mas roy mengusap rambutku yang panjang,

“Besok rencananya mas mau pergi lagi,” kata-kata itu sangat sering aku dengar, jadi tidak lagi membuat ku kaget, biasanya paling lama dia pergi 1 bulan,

“ga papa kok mas, kalau itu urusan kantor, kan mas bekerja juga untuk kita” kataku sambil mengelus wajahnya,

“tapi kali ini beda” selama beberapa detik suamiku terdiam sebelum kembali melanjutkan, “Mas, hhmm… mau keluar negeri ada urusan penting, mungkin dengan waktu lama mas baru pulang lagi,”

Kata-kata itu membuat tubuhku terasa lemas, bagaimana tidak, satu bulan tanpanya saja aku sudah rindu setengah mati, rindu akan cinta dan belaiannya, sekarang aku akan melewati hari-hari tanpa dirinya untuk jangka waktu yang tidak tentu. Cukup lama kami berpandangan, aku bingung harus ngomong apa lagi. Memang aku senang juga karena usaha suamiku semakin lancar, tapi di sisi lain aku takut kesepian,

“Ya sudahlah mas, kalau memang tidak ada cara lain” kataku dengan pasrah,

Dia terseyum sekali lagi dia mencium keningku dan dilanjutkan dengan bercinta tapi lagi-lagi ronde kali ini aku masih belum merasa puas. Ketika kami telah tergolek telanjang di balik selimut setelah orgasme tiba-tiba aku melihat bayangan hitam yang melintas di depan kamarku yang kebetulan tidak tertutup rapat. Saat itu Mas Roy telah tertidur sehingga aku urung membangunkannya dan aku sendiri juga mulai ngantuk, dalam hati aku berharap semoga yang lewat tadi bukan mengintip kami.



*************

Sudah 2 bulan aku di tinggal suamiku, jujur saja aku sangat kesepian tidak ada lagi belaian-belaian lembut darinya. Tapi kesepianku sedikit ditutupi oleh orang-orang yang selalu ada di sekelilingku, di belakang rumah ku ada sebuah kos-kosan sederhana yang memang sengaja kami buat agar rumah terlihat ramai. Dan aku juga memiliki tiga pembantu di rumahku, yang pertama Pak Budi dia bekerja sebagai tukang kebun di rumahku, usianya 50 tahun, rambutnya sudah setengah beruban dan bertubuh tinggi, sisa-sisa keperkasaannya ketika muda masih terlihat dari otot-otot lengannya yang padat, beliau merupakan pria yang paling tua di rumah ini dan sudah saya anggap sebagai orang tua saya sendiri, orangnya sangat kalem dan perhatian sekali terhadap keluarga kami; yang kedua Pak Joko usianya 38 tahun sebagai sopir pribadiku dan salah satu orang kepercayaan suamiku, berkumis tipis dan bibir tebal, orangnya sangat tegas tapi satu yang paling aku tidak suka yaitu matanya yang selalu jelalatan bila memandangi tubuhku; yang ketiga Pak Doni usianya 33 tahun, bekerja sebagai satpam di rumahku, orangnya humoris, sering sekali aku di buat ketawa olehnya, pas sekali dengan tampangnya yang mirip pelawak Komeng tapi dengan rambut dibuat cepak. Sedangkan yang ngekost di rumahku ada 4 orang yaitu Mas Indra dan Mas Agus bekerja di salah satu perusahaan swasta, Adi, seorang mahasiswa yang sedang kuliah di salah satu universitas, dan yang terakhir Ari masih duduk di bangku SMA kelas 2. Di rumah yang besar ini aku tidak memiliki pembantu wanita satupun, walaupun suamiku pernah menyarankan agar aku menyewa pembantu, tapi aku menolaknya dengan alasan apa yang akan aku kerjakan di rumah yang besar ini kalau semuanya dikerjakan sama pembantu, awalnya suamiku agak khawatir aku jatuh sakit akibat terlalu lelah bekerja, tapi akhirnya aku memberikan alasan yang membuatnya sedikit lega. Dan hingga kini memang semua pekerjaan di rumah aku kerjakan sendiri.



********

“Bener-bener hari yang melelahkan banget hari ini!“ gerutuku dalam hati sambil menjemur satu persatu pakaianku di tempat jemuran yang berada di bagian belakang, di depan kamar pembantu dan anak-anak kost. Bagaimana tidak capek seharian aku membersihkan rumah, belum lagi mencuci pakaian yang sudah menumpuk

“Wah, ibu jam segini baru selesai nyuci ya?“ sapa mas Indra sambil melepas sepatunya, tampaknya ia baru pulang dari kerja,

“iya nih mas, pakaianku dah numpuk banget soalnya“ kataku sambil menunduk untuk mengambil cucian dari baskom, saat aku menunduk, terlihat kedua bola mata mas Indra tertuju ke belahan dadaku yang kebetulan saat itu aku menggunakan baju kaos longgar dan celana pendek,

“Tumben mas pulang cepet, kan biasanya ampe malam,” aku sedikit risih saat bola mata itu mengikuti gerakan tubuhku, tapi aku tetap pura-pura tidak menyadarinya,

“iya nih bu, abis dah kangen pengen liat Ibu” katanya sambil cengengesan, aku tersenyum saja mendengar perkataannya, karena aku menganggap itu hanya sebagai gurauan saja, “gak kok bu, hari ini emang ga ada lembur, ya…. Jadi cepet deh pulangnya“ lanjutnya.

Lagi-lagi mata itu tertuju ke bagian dadaku ketika aku menunduk untuk mengambil celana dalam ku yang berwarna biru langit. Cukup lama aku menunduk, aku sangat yakin kalau mata itu sangat menikmati pemandangan indah ini. Rasa risih itu kini berganti senang karena berhasil mengerjai Mas Indra.



**************

Kejadian tadi siang masih terus membayangi otakku, entah kenapa setiap mengingat kejadian tersebut vaginaku terasa basah dan gatal sekali. Aku duduk santai di teras rumah sambil memandangi langit yang mulai gelap, sedangkan Pak Budi sibuk dengan tanaman di pekarangan, begitu juga Pak Doni yang lagi sibuk menutup pagar rumah. Dengan santai aku melangkah mendekati Pak Budi yang sedang menyiram tanaman.

“Sore Pak “ sapaku sambil tersenyum, kata suamiku senyumku bener-bener menggoda,

Saat ini aku menggunakan baju kaos biasa dan rok selutut berwarna merah sepadu dengan celana dalam ku dan BH ku. Aku duduk di samping Pak Joko yang lagi asyik menyiram bunga,

“Sore Non, eh Non kok duduk di situ?” tanyanya saat menyadari aku duduk di sampinya, “ntar roknya kotor loh Non”

“ah ga papa Pak, kalau kotor kan bisa dicuci, ya ga” Pak Budi terseyum dan duduk di sampingku

Perasaanku terasa damai saat melihat bunga-bunga yang ada didepan ku dan lagi-lagi aku teringat dengan suamiku, karena suamiku lah yang paling senang dengan bunga-bunga ini.

“Kenapa Non? kok diam?” tegur Pak Budi, sambil duduk di sampingku, aku tersyum, “ Non merasa kesepian ya? “ aku mengangguk pelan,

“sudahlah Non, jangan terlalu dipikirkan, kan masih ada Bapak?” katanya yang terus berusaha menghiburku, perlahan kusandarkan kepalaku ke dadanya, dengan lembut jari-jari Pak joko mengelus rambutku dengan lembut,

“Ternyata bunga- bunga ini lebih beruntung di banding Non” tiba-tiba Pak Budi mendekati kami sambil teseyum dengan khasnya,

“Ma….maksud bapak apa?“ kataku dengan nada yang tinggi,

“coba Non lihat, bunga ini setiap harinya selalu di siram, malahaaaan…. Dua kali sehari, sedangkan Non?“ kata-katanya mulai lancang.

Aku berusaha bangkit, dan rasanya ingin sekali aku menampar mukanya, tapi itu tidak mungkin karena tangan pak Budi menahan pundakku dengan kuat sehingga aku tak dapat bergerak, dengan santainya Pak Joko duduk di sampingku. Aku menatapnya dengan marah, berani sekali mereka berbuat begitu, mentang-mentang suamiku sedang tidak ada.



Tiba-tiba aku sangat kaget karena merasa ada sesuatu yang sangat hangat menjalar ke pahaku,

“kasian sama memek Non, sudah lama sekali tidak pernah disiram” jari-jarinya terus menjelajahi pahaku yang mulus, aku tidak dapat berbuat apa-apa cuman bisa menutup kakiku rapat-rapat..

“Heh…jangan kurang ajar ya!“ kataku dengan geram, “Pak apa-apaan ini, lepaskan aku!” kataku meronta dan memohon ke pada Pak Budi, tapi permohonanku percuma, karena dengan sigap ia malahan membuka pahaku agar Pak Joko bisa leluasa memandangi dan mengerjai vaginaku yang masih terbungkus celana dalam berwarna merah,

“Non ga boleh marah-marah seperti itu, apa yang di katakan Joko itu bener, kasian sama Non yang dah lama ga di siram,” kata si tukang kebun sambil meremas-remas payudaraku,

Apa yang dikatakan mereka benar, sudah lama aku tida merasakan belaian laki-laki seperti ini, aku kangen suamiku, walaupun Mas Roy selama ini tidak dapat memuaskanku,

“Sudahlah Non, jangan pura-pura lagi, Non sudah gatel kan itu buktinya cd Non sudah basah banget,” kata-kata itu membuat gendang telingaku terasa mau pecah, ingin sekali rasanya aku merobek-robek mulutnya,

“Jaga sikapmu ya atau kamu mau saya pecat!“ ancamku sambil memasang wajah yang garang walaupun aku agak terangsang,

“Yang memutuskan dipecat apa diterima itu kan suami non, dan kekuasaan itu sekarang sudah diserahkan ke saya, jadi Non gak bisa seenaknya mecat Joko tanpa seijin saya” sahut Pak Budi sambil terus meremas-remas payudaraku dengan kasar,

“Sudahlah Pak lebih baik sekarang kita bawa saja si ibu seksi ini ke postnya Doni, saya udah ga tahan ni“ kata Pak Joko sambil berusaha menggendong saya,



Sesampai di post, aku melihat Pak Doni terseyum puas saat melihatku tengah meronta dan memaki digendong oleh kedua pembantuku yang lain, perlahan Pak Budi menidurkan aku di kasur,

“Pak plisss, jangan Pak aku hikss,,,,hiks…. Aku kan sudah bapak anggap anak Pak“ kataku memelas, namu Pak doni sudah duduk di atas kepalaku sambil memegang tanganku,

“cup…cup….” tangannya yang kasar, mengahapus air mataku yang mulai membasahi pipiku, “tenang Bapak pasti melepaskanmu sayang, tapi nanti ya,”

Perlahan tangan Pak Budi mulai mengelus-elus pahaku,

“kaki mu putih sekali sayang, Bapak suka,”

Aku hanya dapat memejamkan mata, menikmati sentuhan-sentuhan Pak Budi yang sudah kuanggap sebagai keluargaku sendiri, aku benar-benar kecewa dengan apa yang dilakukan mereka terhadapku, kurang baik apa kami terhadap mereka sehingga tega berbuat senista ini.

“ha..ha…. tampaknya dia menikmati pak” kata Pak Doni, sambil meremas-remas payudaraku dengan kasar,

“tidak… lepaskan pak, kumohon!” Aku kembali berontak, walaupun usahaku akan sia-sia saja,

Mmuuaacckk…satu ciuman mendarat di bibirku, dengan ganas Pak Budi melumat bibirku yang tipis dengan bibirnya yang tebal, dengan begitu kasar lidahnya terus berusaha membelit lidahku.

“Hhmm…..iiihhkkk….oohhkkk!” aku semakin mendesah dan terangsang saat merasa selangkanganku menjadi panas, benda itu terus menggelitik klitorisku yang masih berbungkus celana dalam

“Oohhkk… Pak, stop Pak, jangan diteruskan” aku menggeliatkan tubuhku, menahan gejolak yang selama ini terpendam, tapi jari-jari Pak Doni justru semakin berutal meremas payudaraku,

“gila Non memekmu bener-bener mantap, wanginya itu loh, bikin ga nahan,” komentar Pak Joko sambil mengendusi dan melumat bibir bawahku

“Pak…..OOohhkk!!” tubuhku mengejang, seluruh badanku terasa bergetar akibat serbuan erotis ketiga pria itu, terutama vaginaku yang semakin berdenyut-denyut dijilati lidah Pak Joko dan dihisap-hisap



“Ssrreeeessss….ssrrreess……ssrreeeerrr” cairan cintaku mengucur tanpa tertahankan lagi

Jebol sudah pertahananku yang selama ini kujaga untuk suamiku yang entah ke mana ketika istrinya dinodai pembantu-pembantunya sendiri

“Mas maafkan aku, aku sudah ga kuat lagi menahan gejolak yang ada di diriku mas” jeritku dalam hati, perasaan bersalah pada suamiku dan kenikmatan birahi itu bercampur aduk, air mataku menetes dari sudut mataku, tapi tubuhku menggeliat-geliat.

“Benerkan Non, apa kata saya juga…sudahlah ngaku saja kalau Non itu sudah gatel, ya ga Don?” tanya Pak Joko yang ditanggapi Pak Doni dengan mengangguk bersemangat

“Betol tuh, betol...vagina Non emank udah gatel,” timpal Pak Doni cengengesan

Mukaku memerah mendengar perkataan mereka, sejujurnya aku sangat terangsang mendengar komentar mereka terhadapku. Pak Budi tersenyum menatapku yang terkulai tak berdaya, dengan lembut dia mengelus-elus rambutku dan berusaha membuatku setenang mungkin dan menikmati pemerkosaan ini. Perlahan tangan Pak Budi mulai melepaskan pakaianku satu-persatu, aku sudah pasrah apa yang akan terjadi terhadap diriku, tenagaku sudah habis untuk berontak, tidak perlu waktu lama aku sudah bugil di depan mereka, bangga, horny, malu dan marah itulah yang saat ini aku rasakan

“Uuueeedaann….tubuh Non Dhea seksi abis, bahenol gini“ Pak Doni yang pertama mengomentari tubuhku sambil meremas payudaraku dengan gemas

“Kamu memang sangat cantik sayang, tidak salah suamimu sangat mengkhawatirkanmu,” sambung Pak Budi,

“ha…ha…jadi seperti ini bodinya istri tuan, bener-bener seksi, jadi makin ga tahan, sejak gua intip waktu ngentot dulu jadi sering nyoli ngebayangin Non” komentar Pak joko yang paling membuat telinga dan mukaku tersa panas, ternyata dialah yang dulu mengintip ketika aku sedang memadu kasih dengan Mas Roy dan selama ini ia sudah berpikiran kotor tentang diriku, tahu begitu sudah kupecat dia selagi Mas Roy masih di sini.

Pak Budi sudah bersiap-siap memasukan penisnya ke dalam vaginaku, penisnya tidaklah terlalu besar, hampir sama seperti suamiku,

“Tidak Pak ja…jangan pak ku mohon,” aku memelas sambil berontak-berontak kecil, aku mulai pasrah apa yang akan terjadi terhadapku, aku tidak mungkin lepas.

Perlahan penis itu mulai menembus belahan vaginaku, dengan sekali sentakan penis itu amblas semuanya ke dalam vaginaku diiringi eranganku

“oohhh Pak, cukup Pak, jangan…aku oohhh…mmmm!” suaraku terputus saat Pak Joko melumat bibirku dengan rakus



Pak Budi mulai menggenjot vaginaku dengan cepat tanpa henti, sehingga membuatku kewalahan menerima sodokan-sodokan dari pak Budi. Kira-kira 15 menit Pak Budi menyodok vaginaku, sementara bibirku dilumat Pak Joko yang juga meremas-remas payudaraku dan Pak Doni menggerayangi tubuhku sambil mengecupi pahaku yang jenjang dan mulus.

“Oohhkk… Bapak sudah ga kuat lagi Non!” erang si tukang kebun sambil menyodok makin keras

“Ccrroott….. ccrroott….aaahhh!!” ia melenguh panjang dan tubuhnya mengejang melepas kenikmatan ragawi ini.

Cairan hangat dan kental memenuhi vaginaku, aku menggigit bibir dan menangis, aku benar-benar telah kotor, bagaimana aku harus menghadapi suamiku nanti, apakah aku masih punya muka untuk itu?

“Gi mana Pak enak gak?“ tanya Pak Doni sambil mengelus rambut panjangku, Pak Budi hanya terseyum dan mengacungkan jempolnya

“Sekarang gantian gue ya!“ kata Pak Joko sambil berbaring di sampingku, “ Don tolong, dudukin Non Dhea ke atas kontol gue, cepetan dah ga tahan nih pengen ngerasain memek peretnya”

“Ja… jangan Pak, kumohon lepaskan saya” aku semakin ketakutan melihat ukuran penis Pak joko yang lebih besar 17 cm berdiameter 4, kepalah penisnyanya terlihat hitam mengkilat, lebih hitam dari warna kulitnya,

“ayolah sayang, rasanya pasti enak kok“

“Betol tuh…betol, rasanya pasti enak loh Non“ timpal pak Doni dengan gaya bicara mirip Made Suro, salah satu pelawak di Republik Mimpi itu, sambil terseyum puas,

Dengan dibantu si satpam yang sesekali meremas payudaraku, aku mulai menduduki penis Pak Joko, sopir pribadiku. Kugenggam benda itu dan kuarahkan ke vaginaku.

“Aaakkhh!!” aku melenguh dengan kepala menengadah saat ke kepala penis itu membelah bibir vaginaku, perlahan tapi pasti penis itu terbenam seluruhnya dalam vaginaku.



“oohhkk, Pak sakit, jangan kasar-kasar yah Pak” rintihku saat Pak Joko mulai menyentakkan pinggulnya ke atas

“Santai Non, nanti juga enak kok, memeknya keset banget nih, oohhkk…. Non terus Non, enak sekali” Pak Joko memerintahkan agar aku bergerak naik-turun sambil meraih payudara kiriku dan meremasnya.

“Non akan kita bikin hamil, ha…ha…ha!” sahut Pak Budi lalu memagut bibirku, air mataku kembali membasahi pipiku

“Tidak!! Tidak!! aku tidak mau hamil dari orang-orang seperti kalian!!” jeritku bercucuran air mata.

“Kenapa ngga Non? Kita kan ngebantu supaya suami kamu bahagia sayang, kasian sama suamimu dari dulu selalu mendambakan seorang anak” sambungnya yang membuat hatiku semakin sakit menerima penghinaan ini,

“OhKk Pak tidak, aku… aku uda ga kuat lagi pak…. OOhhh!!” aku tidak tahan lagi dengan orgasme yang segera akan tiba, kemaluanku berdenyut-denyut dan nafasku juga semakin tak terakur, akhirnya aku mengejang menyambut gelombang orgasme berikutnya, kali ini lebih nikmat dari sebelumnya, lebih dahsyat dari yang kudapat bersama Mas Roy, penis Pak Joko masih keras dan menyodok-nyodok vaginaku, sungguh perkasa.

“Wah… Non Dhea keluar lagi oy!“ kata Pak Doni kegirangan, sementara tubuhku yang semakin lemas ambruk ke pelukan Pak Joko, sopirku

“Ha…ha…gimana Non, nikmat kan entotan saya dibandingkan sama suami Non yang ga ada apa-apanya, ha…ha!!“ katanya dengan bangga

Aku hanya bisa diam mendengar pelecehan mereka, perlahan aku meresa ada sentuhan hangat yang menjalar di sekitar lubang anus,

“Hhmm….” cuma kata-kata itu yang keluar dari bibirku saat sentuhan itu semakin menjadi-jadi di lubang anusku.

“Sayang, tolongin Bapak ya, Bapak udah kepingin lagi nih“ kata Pak Budi sambil menyodorkan penisnya di depan bibirku,



“Jangan Pak…saya nggak mau, tolong jangan“ suaraku sedikit bergetar, terhadap Mas Roy saja aku tidak pernah melakukan oral seks karena bagiku menjijikkan, apalagi kalau harus mengoral penis hitam keriput itu, belum lagi bau keringatnya yang tidak sedap.

“Alah…jangan pura-pura suci Non, sono cepatan kulum tuh penis tua, kasian dah ngaceng dari tadi” sambung Pak Joko sambil menggenjot tubuhku semakin kuat,

“Ta…tapi, ohhkk… saya belum pernah Pak…Uuhhkkk!!” protesku langsung tersendat karena Pak Budi menjejali penisnya dengan paksa ke dalam mulutku yang membuka karena mendesah.

“sudah ayo, goyangnya lebih cepet!” kata Pak Joko sambil menghentakan penisnya lebih dalam,

“Sluuppss….. slslluuppss…..mmmm!” dengan terpaksa aku mengulum penis Pak Budi.

“Waduh…waduh kalian curang nih, masa gue cuman nonton doang, ga asyik ah“ kata Pak Doni yang memang dari tadi hanya memainkan anusku sambil meraba-raba tubuhku saja.

“Udah Don jangan marah, kan masih ada satu lobang lagi yang nganggur, iya ga Non” kata Pak Budi, aku diam saja sambil sesegukan karena mulutku sedang mengulum penis Pak Budi.

“Betul… betul itu juga pasti enak!” secepat kilat Pak Doni melepaskan celana seragam dan celana dalamnya, kini hanya mengenakan baju satpam saja,

“jangan…jangan Pak saya mohon jangan yang itu, itu pasti sakit sekali” kataku memohon dan berlinang air mata, tapi ia tidak peduli ataupun kasihan, perlahan belahan pantatku dibuka lebar-lebar, benda tumpul itu terasa panas saat menyentuh anusku,

“Pak sakiitt….jangan terusin Pak!” jeritku saat kepala penis itu membelah anusku, rasanya sangat sakit sekali karena ukuran penis Pak Doni lebih besar dari Pak Budi dan Pak Joko

Perlahan kepala penis itu terbenam di dalam anusku. Dan sekali sentakan semua batang penis itu terbenam semua di dalam anusku, aku hanya dapat berteriak sekencang-kencangnya tanpa menghiraukan sekelilingku,

“Pak ampun Pak, Hikss…Hiks… sakit pak, sakit banget!” rasa sakit itu rasanya tidak tertahankan sehingga penis pak Budi terlepas dari bibirku,

“Sabar ya sayang bentar lagi pasti enak kok, percaya deh sama Bapak ya“ Pak Budi ternyata sedikit pengertian, dia tidak lagi menyuruhku untuk mengulum penisnya, tapi ia tetap menahan tanganku yang menggenggam batang kemaluannya itu agar tetap mengocoknya.



Sekitar sepuluh menit kemudian, tiba-tiba Pak Joko mengerang dan memuncratkan laharnya ke dalam rahimku, disusul tidak lama lemudian Pak Budi juga orgasme di depan mukaku. Spermanya yang beraroma tajam dan kental itu muncrat membasahi wajahku. Terakhir Pak Doni juga menyusul kedua temannya 3 menit kemudian dengan memuntahkan spermanya di dalam anusku. Maka lengkap sudah penderitaanku hari ini.

“Kamu benar-benar bisa memuaskan Bapak sayang, lain kali kayak gini lagi ya” kata Pak Budi sambil menggosok-gosokkan penisnya ke wajahku,

“Gak nyangka gue hari ini mendapat rejeki nomplok, kapan-kapan kita main lagi ya Non, ketagihan nih saya sama memek Non, hahaha!!” dengan kasar Pak Joko mencabut penisnya dari vaginaku

“Betol itu….betol…memek Non Dhea enak banget, bikin saya ketagihan coy, hehehe!” sambung Pak Doni yang tidak kalah puasnya

Mereka bertiga tertawa-tawa dan melecehkanku yang terbaring lemas di dipan pos satpam. Tubuhku penuh dengan keringat dan ceceran sperma mereka, vagina dan anusku pun masih terasa sakit akibat sodokan-sodokan penis mereka tadi. Ini baru awal aku menjadi budak seks mereka, entah apa lagi yang akan terjadi hari-hari selanjutnya. Di kamar mandi di dalam shower box, aku meringkuk sambil menangis merenungi nasibku sementara air hangat terus mengucur membasahi tubuhku yang telah ternoda dan memenuhi box dengan uapnya.



Bersambung…



Selamat menikmati bacaan ini, saya harap para pembaca puas,

Mohon kritik dan sarannya agar episode mendatang lebih baik, terimakasih.



By: Lianita
--------------------------------
50 komentar Post your own or leave a trackback: Trackback URL
  1. aku mengatakan:
    wah…udah bagus bro shusaku….
    saran kedepanya , bisa lebih di dramatisir desahan dan lebih detail setiap detik pemerkosaannya…biar lebih sherrr…..
    thanks bro…
    Re: thx nya jangan ke gw, tapi ke penulisnya, lianita, gw kan cuma ngerilis aja
  2. Mr R mengatakan:
    wah sudah pertamax. tapi keduax nih.
  3. ½ Mateng mengatakan:
    cewenya tambah dong. bosen kalo cuma satu. saudaranya disuruh mas roy buat nemenin dhea kalo saran gue atau si mas roy mesen pembantu cewe gitu.
    Re: gw juga setuju tuh, ceweknya ditambah
  4. The Fallen Princess mengatakan:
    penulis baru lg ya bos shu ? dr forum? apa kirim k bos shu lgsg?
    KBB emg tmpt lhrny penulis2 bagus…hhi
    cmn sayang ya bos shu…coba smwa cerita d sni djadiin filem..keren th pastiny..hha
    Re: iya penulis baru nih, langsung kirim k email ga lewat forum, tambah banyak aja penulis bagus disini ya. wah jangankan dijadikan film sis, dijilid jadiin novel pun pasti sudah heboh & kontroversial, termasuk para munafikers bakal kebakaran jenggot tuh hahhaa
  5. Super Bankai mengatakan:
    Comment dulu sebelum membaca!!
  6. lia mengatakan:
    terimah kasih bos shu, sabar ya yang ke duanya lagi di bikin, gi mana kalau ceweknya adik mas roy aja, tapi enaknya usianya berapa?
    Re: wah penulisnya akhirnya nongol, congratulation sis, sambutannya ok loh, semoga next time better, siapanya aja sis lah, sepupunya dhea, sodaranya mas roy (asal jangan neneknya mereka aja hoekkk :) ) usia juga terserah aja asal jangan terlalu muda (nanti kak seto marah2 disini)
  7. zxy mengatakan:
    wdh kok bersambung… ??
    - seru nih
  8. ceps mengatakan:
    widiih mantap.
    kalo boleh saran buat adenya si mas roy umur 14 an aja.
    smp2 gitu..hihikh.. bosen abisnya yg dewasa udah banyak
    Re: wah itu sih namanya pedofil, dilarang disini & secara legal pun dilarang, bisa2 syehk puji masuk sini tar
  9. Ninja Gaijin mengatakan:
    halo lianita, salam kenal…
    hm, ibu kos dikeroyok beast pembantu & anak kos ya.
    hmm, overall bagus lah, kritik saya mungkin di adegan Dhea ‘terlalu akrab’ sama para pembantunya, kurang nyambung aja dengan penggambaran sifat dia sebelumnya.
    Re: iya bos ninja kayanya cerita ini kalau dikembangkan lebih jauh pasti ga kalah sama cerita2nya sis diny & Yohana, dll juga
  10. Joy mengatakan:
    Wah mantab ceritanya
    Bos shu kan ada tuh cerita2 bgus di erotikacerita kalau bsa dimasukin kesitus ini
    Thx
    Re: erotikacerita? yang mana yah itu, rasanya ada situs dari malingsial yg namanya mirip2 gitu, itu bukan?
  11. Vag mengatakan:
    Bagus sis lia,, ceritanya ok,gimana kl adiknya aja korban slanjutnya,usia skitar 17an,masi SMA n masi perawan,, sepertinya mantaf thu,, hehe,, great job sis,,
    Re: 17an, boleh lah, bagus tuh
  12. Roy mengatakan:
    Sis Lia menurut saya sebagai pemeran ( karena namanya juga sama roy )hehehe bangga juga deh
    menurut saya tambahin aja anak kosnya juga ada cewenya masa kost2an cowo semua
    klo saya jd roy beneran yah gak mungkin ninggalin istri sendiri di tempat yg adanya laki2 semua
    ya gak?
    pastinya mas roy (maksudnya suami dhea) mau ninggalin istri karena ada anak kost wanitanya disana.
    nah anak kostnya juga bisakan jd victim, gimana saran saya.
    Re: betol itu…betol…saya dari Bali ini (hehehe kaya si Made Suro aja)…penghuni kost bisa tuh sis ditambah ceweknya, misalnya masuk baru gitu atau co nya bisa ditambah tukang bakso di depan rumahnya, atau pengemis atau tk sampah, dll, wah pengembangannya bisa luas nih
  13. Lelaki mengatakan:
    Msh kurang greget. Brkutny, klo bs 8-10 org mlawan 2 cw. Mantabz!
    Re: edan big bang ini namanya, bisa ancur
  14. cruel14 mengatakan:
    berharap dhea bisa hamil. bahkan sampe punya 3 anak gitu dari mereka. dan berharap lagi dhea di barter dengan preman2 kampunng yg ada di sekitar rumahnya sampe bunting bbrp kali. ihhhhh seru deh
    Re: fantasinya kok mirip bro mikenjess ya?
  15. Joko mengatakan:
    bagus sih ceritanya..tapi fotonya kurang bagus nih bos shu..yang lebih bagus dong fotonya..biar tambah maknyus
    Re: wah masa sih ce ini kurang cantik?
  16. dr H mengatakan:
    Sis Lia salam kenal juga.
    Selamat ya.
    gw seneng akhirnya bertambah lagi keluarga KBB kita.
    ide derita dan cara bertutur sdh bagus sis, berarti eps 2 nanti Dhea di garap sama anak kost-kan? sptnya blm ada masalah. mgkn di eps 3 anda hrs mulai memikirkan adanya korban baru.
    seks scane-nya mungkin bisa di buat lebih panjang lagi, setelah mr.P masuk jangan terlalu cepat di buat muncrat dulu. karena ini setengah rape jadi byk cara mmbuatnya lebih panjang. mis dgn dialog atau deskriptis.
    Bag ini emang sulit ketimbang nulis bag di luar seks scanenya. tapi sy yakin berjalan waktu anda pasti mampu meningkatkan kualitas tulisan.
    Bro shu & para master ayo dukung sis kita yg ini. sptnya dia berbakat menjadi salah satu Lady KBB juga apabila mau terus nulis.
    (ingat loh masa2 paceklik)
    Re: sis Lia ini kayanya bisa jadi rising star disini, jadi lady kbb kaya yohana, vein, diny, dina, dll, hidup sis Lia!!
  17. freeson mengatakan:
    ceritanya sih oke ya,mungkin setingnya agak kurang pas saja,masa sih isteri pengusaha lumayan sukses jemur pakian?ok di tunggu lanjutannya sis.salam bos shu
    Re: bisa aja loh bro, kan berjiwa ibu rumah tangga tuh
  18. sirik123 mengatakan:
    hehe.. tuwh psikiater ngomong diatas..
    hehehe
    New Taste from New Comer..
    Great Job!!..
  19. beastiboys mengatakan:
    bagus bgt nih cerita..
    mengobati kegersangan di KBB
    saran aja sis, mungkin abis ini kalo dibuat Dhea nya jadi lebih nagih lagi kayanya asik juga tuh!!!
    hehehehe
    keep on writing!!!
    can’t wait for next story!!!
  20. Diny Yusvita mengatakan:
    Good job Sis Lia…wah-wah, kmaren mba dian sama mba dina keluar xixixi sekarang Sis Lia nongol asyiik.
    Hmm…petuah dari saya…….Snuuut…snuut (Blank mode on) hehehe. Sis Yo kemana yak ?
    Keseluruhan udah bagus Sis, untuk tulisan pertama yah ? good, temen2 udah pada ngelempar ide…tinggal di-realisasiin aja, jangan bingung2 sis, let it smooth okey ^^.
    Bang Shu, sorry cerita-ku 1 dulu ya…lg gak enak badan nih dari kmarin, kecapean sebulan bikin kolak hehehe. Kalo bisa aku kirim lagi malam ini Ok.
    Re: iya sis Yo lagi sibuk kali ya, blm nongol2 nih. kecapean lebaran ya sis hehehe…ditunggu cerita2nya yang asik ya
  21. arom mengatakan:
    sedikit penyiksaan dan bondage lebih asyik
    Re: asal jangan terlalu keras, malah eneg bacanya
  22. Savile mengatakan:
    Request intan nuraini n’ shireen sungkar dum. . .Mantap tuw. . .He,ok?
  23. mikenjess mengatakan:
    genre ini gue suka, tapi demi kemajuan sang penulis, klo bole kritik, penulisannya di detailin lagi, dan yang di kolam itu terus terang gue gak gitu nangkep penggambaran situasi antara pak joko dan pak budi, itu ketuker tuker apa gimana sih? bingung? hahaha..
    pertama bilangnya pak budi yang duduk, trus disenderin ke pak joko (dimana pak joko lagi nyirim tanaman)
    da gitu, tau tau pak budi mendekati… bukannya katanya da duduk disamping?
    ??? agak pusing aja bagian itu.
    mohon petunjuknya kalo ternyata pembaca yang salah.
    sapa tau pembaca lain membacanya sudah benar. ha ha. -.-
    dan fotonya itu loh? kli ini klo bro shu yang nelorin fotonya, gue protes keras, ahahahha… kok gitu ya fotonya? yang cakepan lah.. hahhaha… dan untuk ukuran 36b bentar lagi pakar payudara bisa protes lagi, walaupun ini masi dalam kategori bisa diterima, masi ok lah, montok juga, gede juga, masi normal menurut gue, masi cantik lah 36b, tapi will be perfect 34b ato 34c kan ya? ato 36c, tapi memang sih 34b 34 c 36 b 36 c semua masi ok, sebenarnya 34a, walupun kecil, tapi menurut pengalaman gue yang mantan kuliah di tempat surganya cewe cantik, kebanyakan cewe yang gue temui, hmm mksd gue teman teman gue yang cantik trus high class, bole dibilang super cantik sih, tapi fotonya gue gak bisa tampilin disini, secara masi sahabat. itu gue perkirakan cupnya a. tapi cantik. malah gue curiga, salah satu dari mereka ada yang badannya / tulangnya kayak bule gitu jadi agak bongsor, tapi sama sekali gak gendut. cuma tinggi langsing, tapi bagian lingkar dadanya tuh lebar, karna bahunya lebar, so probably bisa jadi itu 36, kan gak ada 35 kan ukuran bra. jadi itu 36 a, but she is really stunning.
    dan ini sepecial untuk dr H.
    lanjutan alfi mana, dan kenapa di hukuman manis untuk donnie dah gak ada linkny di wordpress ini ya?
    itu nikennya luar biasa cantik, seharusnya foto foto kayak gitu yang jadi standart kbb,
    niken, sama itu ceritanya eliza tapi yang muncul paling akhir, lupa gue namanya. nah yang gitu gitu lah, niken untuk yang agak dewasa, dan guest star di eliza untuk yang muda.
    yah itu sih pendapat gue so far. hehhe..
    yang pasti gue suka cerita ini, terutama soal hamil in nya hahah
    i will wait ur next project, and i guess i knew i will love it. ha ha
    Re: masa fotonya separah itu? padahal dah gw pilih dengan dipertimbangkan lebih dulu loh
  24. new comer mengatakan:
    wew….mantab….
    gw sk bgd adegan nt….
    lbh pjg lg n detil lg dunx klo bs….
    biar seruuuu……hehehehe….
    nice work!!^^
    plg sk adegan d bilang mw d hamilin nya….wah…mantab abiz…
    lo bs d jd in aj sis….d ajak maen trs…and d keroyok pas lg masa subur…lsg jd deh tuh…hohohoo….
    d tggu lanjtanny….^^
  25. bluefish mengatakan:
    Suit…suit…semua suhu cerita BB dah kasih komet,…top markotop dech…
    Re: ini namanya bintang baru yg disambut
  26. godol mengatakan:
    wow.. bakalan mantap neh cerita.. makin asik neh buka kisahbb.. soalnya bakal ada yg ditunggu.. lanjutan kisah ini pastinya..
    tks
  27. dr H mengatakan:
    Bro Mikenjess
    Lanjutan Alfi sdh ditangan bro Shu sdg menunggu antrian tayang. soal ‘hukuman manis untuk donnie’ msh ada link-nya cuma sdh kegeser ama cerita2 yg baru. klu msh mau baca cukup ketik Tag/kata kunci ‘Alfi” di kotak ‘Cari’ paling atas. klu ngebacanya di ulang2 baiknya di copy aja atau di-print.
    Soal foto, agar bro Shu ngga terlalu repot ada baiknya penulislah yg mencari foto buat tulisannya biar cocok dg imajinasinya.
    Re: iya masih ada kok, tinggal search atau masuk aja ke kategori pengarang lain, cari2 disitu
  28. lia mengatakan:
    makisi banyak ya atas saran dan keritiknya maklum seumur hidup baru kali ini bikin cerita jadi agak kurang bagus,,
    @Ninja gaijin, sebenarnya setiap pembantu itu punya kerakter masing-masing, Pak Budi dia orangnya ke bapakkan sedangkan Joko orangnya beringas semaunya aja tanpa memikirkan orang lain sedangkan Pak Doni orangnya lucu, culun suka ikut-ikutan kata orang,
    @Vag, rencananya itu cerita yang ke tiga,
    @Roy. he…he… terimah kasih atas sarannya nanti saya pertimbangkan,
    @cruel 14, maunya si gitu tapi bingung kalau dia sampe punya anak, yang jadi peran utamanya siapa dong?
    @Dr H, iya nanti saya coba kembangkan, mohon dukungannya,
    @beastiboys, di cerita ke2 dhea uda mulai nagih,
    @mikinjess, sory keduanya emang ketukar, maklumin ya?
    kayaknya pada suka kalau dheanya jadi hamil ni, tapi kalau dia hamil ga bisa main lg dong, jadi bingung,?
    Bos shu, minta syrat2 buat nulis di sini dong, takutnya ntar uda capek2 nulis ga boleh di tampilin kan repot he..he..
    untuk semuanya mohon dukungannya,….
    Re: ah syarat sih asal original ga copas, terus sesuai kriteria disini, bisa lihat di halaman sekilas tentang kisahbb, pasti dimuat lah
  29. Esha mengatakan:
    Wiii cerita bagus bos shusaku.
  30. geret mengatakan:
    kok jrg bgt ya crtanya karang…dah pensiun ya para penukisnya,pdhal berbkat semuanya,yng buat qat2 mupeng berat,,
    Re: kan baru juga selesai puasa, ya mungkin pertengahan bln ini dah normal deh pasokan ceritanya, maklum bbrp penulis lagi puasa
  31. The Fallen Princess mengatakan:
    @sis Lia
    sis Lia salam knal yia…akhirnya penulis ce + lagi…hhe..biar rame gthu..
    crtanya bgus sis..pgn tau nasib dhea gmn yia?
    apa si Dhea nanti dibawa ‘mudik’ k kampung satu per satu? hhi
    oia sis…kalo d komen..jgn ksh tau klanjutannya biar deg2an nunggunya..hhi
    ayo sis..crtanya jgn lama2 yia ‘n kalo bsa lbh panjang biar nambah gmana gethu…hhe
    Kobarkan semangatmu, jangan putus asa !!(orasi mode : on..hhi)
    Re: mirip iklan a mild hehhee
  32. Dony bro mengatakan:
    Waach. . . . Ada penulis bru lg nich?
    Salam kenal ya. . .
    Ditunggu lanjutanya??
    O. . .ya boz shu kpan nich nightmare campusx slesai?hehe
    Re: skrg dah setengahnya sih, moga2 bisa beres tengah oktober ini, btw kok dah lama ga nulis bro? neo nightmare kapan nih?
  33. Mike n Jessica mengatakan:
    @dr H
    wuiihh asikk uda nunggu antrian ya? hahaha
    asik asik asik
    mudah mudahan gak lama lagi deh midnight show nya. hahaha
    soal foto gue setuju, penulis yang harus nelorin foto fotonya, biar lebih masuk aja ceritanya.
    hehe.
    sebenarnya uda di print juga sih.
    @bro shu
    hahaha… gak tau fotonya gak nyantol di hati aja, hahaha… jadinya baca ceritanya sambil nutupin fotonya, dan gak mau ngebayangin fotonya itu wahahahaha…. maaf maaf maaf maaf lagi, adu kalau yang di foto itu juga salah satu pembaca kbb gimana ya? bisa di santet kali gue, bukan cuma disantet, di sate trus diasepin kali haha… maaf maaf maaf….
    @sis Lia
    ya jelas aja dimaklumin, lah wong ceritanya bagus, gue kritik kan cuma biar kedepannya jadi selevel ama dr H. ehehe…
    thanks uda share cerita ini. btw, hamil itu gak bearti gak bisa main, ada kok aturan aturan bulannya, bisa aja dalam cerita itu, sewaktu hamil disuruh eksposure, (dengan syarat cewenya cantik loh ya, klo cantik pas hamil juga cantik)
    trus bisa aja singkat cerita, anaknya uda lahir, ato ekstrim walau sadis, tapi bisa aja keguguran, ato… hmm yah tetep dirawat anaknya itu, dikira anak mas roy, trus anaknya sering dititipin ke tetangga, ato dititipin ke anak kos perempuan, ato dititipin ke siapa lah, buat bikin lagi anak kedua. haha
    Re: itu mungkin pas fotonya ga bagus, sebenernya foto dia yg lain cakep2 kok, tar deh di cerita mendatang
  34. Mike n Jessica mengatakan:
    ohya mengenai hukuman karna kan di history mozilla gue, adanya hukuman manies buat mas donnie, jadi pas klik tau tau ceritanya uda gak ada, gitu lohh.. hehe
    Re: ternyata ada kan?
  35. susno duaanaja mengatakan:
    ide cerita menjanjikan…cuman menurut saia yg berlatar belakang “intel”, alur ceritanya terasa ada yg lompat-lompat…mudah2an kedepannya tambah maknyus lg…Lanjutkan…he..he…
  36. ½ Mateng mengatakan:
    baguslah saran saya bisa diterima.
    penulisnya sekarang jadi pengamat yah?
    sepi banget nih.
  37. Savile mengatakan:
    Cerita artis’a gag da yg baru ni bos shu?. , .Uwdah kangen ni. . . .Hhe.
    Re: kata sapa? tuh ada baru nih hari
  38. cruel14 mengatakan:
    @mike n jessica. setuju walau dia hamil dan sampe melahirkan kan dia tetap peran utama. atau pas jeda dia lagi hamil saat ga boleh di setubuhi timbul pengertian dari pada pembantuunya yg kebetulan ketemu korban lain. istri orang lain mungkin yg sering main ke rumahnya dhea mungkin tetangga ato temennya si dhea yg awalnya pingin ada niat nolong eh malah jadi bunting juga hehehehe. gw tetap prefer korban selanjutnya adalah ibu muda ato para istri. krn gw suka kisah perselingkuhan para istri.
  39. Dian Kanon mengatakan:
    ceritanya sexy ^^
    kalau boleh aku ada beberapa saran,
    pada bagian memecat, Dhea memang nggak bisa sembarangan, tapi karena bukan karena kekuasaan di tangan Budi. Dhea memang bisa saja memakai alasan yang dicari cari untuk mempengaruhi Roy hingga mereka dipecat, tapi Dhea nggak bisa melakukan itu karena mereka mengancam akan memberitahukan kejadian yang sebenarnya pada Roy.
    bagian dialognya juga ada yang perlu diperbaiki. misal, aneh rasanya kalau nyonya majikan bilang “plis” (please) pada pembantunya yang besar kemungkinan nggak ngerti bahasa Inggris.
    tentang detail cerita, lanjutannya pasti akan lebih baik seiring bertambahnya pengalaman penulis. semangat ya sis Lia, ditunggu lanjutannya ^^
    Re: iya lah pasti kalau dah sering nulis makin baik, tunggu aja gebrakan berikut dari sis lia
  40. me mengatakan:
    yang bagian sedikit eksibisionis tadi tambahin duung.. ato mungkin ini awal dari kenakalan? :)
  41. Lia mengatakan:
    Terimakasih semua atas saran dan keritknya
    yang jadi msalahnya Dheanya ga bisa pke bahasa inggris ha..ha…
  42. retro mengatakan:
    secara cerita ok, tapi kalo boleh komen mengenai ke-realistis-annya, memang ada yang kurang. mana ada suami yang begitu bodoh dan tolol meninggalkan istrinya yang muda dan cantik sendirian dirumah selama beberapa bulan padahal dirumahnya banyak laki-laki seperti itu? apalagi suaminya pengusaha, ke luar negeri, dan baru menikah satu tahun. logikanya pastilah istrinya diajak dong bro, sekalian honeymoon dong… luar negeri geto looh. dia kan pengusaha, bebas aja dong ajak istri sendiri.. :)
  43. Mike n Jessica mengatakan:
    @retro
    masuk akal kalau menurut saya.
    itu bukan bodoh,
    alasan pertama karna terlalu percaya ke istri, dan di kosan itu harus ada pemilik yang jaga.
    alasan kedua, karna si suami mau main serong
    alasan ketiga, karna si suami menderita kelainan seks. ingin istrinya disetubuhi.
    Re: yang ketiga itu pasti suaminya pecandu kbb hehehe
  44. PaEdJO mengatakan:
    wah bgus2 crtia’a . . .
    Oh ye . . BOs shu . akhir2 nai ko aq msuk ke ini situs malah eror ya . . .?
    apa bener eror ato punyaku yg eror ?
    Re: itu biasa wordpressnya lagi ngadat, atau pengunjungnya terlalu membludak, coba aja 15menitan lagi, pasti bisa
  45. isenk2 mengatakan:
    @sis Lia:
    wah ada penulis baru =)
    hmm overall nice story sis Lianita. konsepnya menarik dan semoga berkelanjutan hehe ^^
    hmm untuk ide2, sudah banyak yang memberikan masukan yang bagus2. tinggal sis mau mengembangkan ke arah mana. ditunggu lanjutannya sis ^_^
    @bro mikenjess:
    hmm jadi penasaran dengan foto temen bro dan jadi pengen mampir ke tempat kuliah bro, yang banyak cewe2 cantik =)
    hmm minta kenalan teman satu bro, ya jika jodoh mungkin bisa jadi pacar……peace bro dan mo offence=)
  46. Mike n Jessica mengatakan:
    @isenk2
    mo offense? maksudnya mau bikin org tersinggung? ahahaha…
    waduhh mau dijadikan pacar? sah sah aja, malah gue jadi kepikiran ngeres sahabat gue dipake ama u haha.. pasti seru banget tuh, tapi tar uda jadi pacar malah ngamuk lagi gue ngomong gini. hahaha
  47. Mike n Jessica mengatakan:
    @bro shu
    hahaha tepat sekali untuk alasan ketiga, hahaha… pecandu kbb, persis seperti aku haha
  48. isenk2 mengatakan:
    @ bro mikenjess / Mike n Jessica
    ahaha maap bro, salah ketik itu. maksudnya no offense =p
    maklum pas malam2 mau tidur atau pagi2 setelah bangun, jadi maklum, belum atau uda ga sinkron antara otak dengan tangan hehehe =p
    hmm kalo gitu temen cewe bro yang laen aja, yang belum punya pacar dan sama cantiknya xixixi =D
    oya setuju dengan bos Shu dan bro mikenjess, alasan ketiga bisa juga tuh hehe…..
  49. isenk2 mengatakan:
    @bro mikenjess
    duh masih belum konsen pula nih…maap hehe
    hmm nambah lagi dikit, kalo uda jadi pacar kenapa ngamuk ke bro karena hal tersebut, kan dapet kenal juga dari bro mikenjess (berandai andai dan ngarep ceritanya hehehe)
    kagak kok……kagak tau maksudnya hehehe =p
    hmm jadi tambah penasaran temen bro kyk gimana ya =)
  50. Hello K!tty mengatakan:
    Bagus ceritanya… ^_^
    rumahnya, seteng seteng, 1/2 surga 1/2 neraka
    jadi inget judul cerita silat half devil, semi god
    (kalo ngak salah)
    alasan ke empat :
    suaminya tukang jualan DVD XXX di GLODOK he he he he

1 komentar:

  1. OOuuuii, keluar lagi nih gambar atas yang yahud bikin pembaca langsung tegaaak. Semua jempol - juga jempol kaki keatas. Mupengers applaus, semoga akan segera masuk juga banyak cerita baru - selain juga resurrection cerita hangat yang lama. Jadi bergadang lagi nih.

    SATYR

    BalasHapus